Professional Documents
Culture Documents
Masih bimbang bagaimana caranya bisa segera lepas dari jerat utang KPR (khususnya
konvensional)? Di bawah ini akan saya sajikan beberapa alternatif yang bisa membuat Anda
berhemat sampai 64% dari Total Bunga dan 33% lebih cepat dari jadwal yang seharusnya.
Kita akan menggunakan kombinasi dari 4 fitur di bawah ini dalam rangka mewujudkan tujuan di
atas:
1. Tabungan Tetap
2. Angsuran Ekstra Berkala
3. Take Over ke Bank Syariah
4. Pelunasan Dipercepat
Kunci dari cara cepat melunasi KPR adalah poin pertama, yaitu “Tabungan Tetap”. Metode
pelunasan yang akan saya paparkan sebenarnya adalah standard yaitu mengurangi pokok kredit
sehingga berimplikasi pada porsi bunga yang harus kita bayarkan tiap bulan. Ingat pada KPR
Bank Konvensional (khususnya BTN) berlaku sistem Anuitas dimana konsepnya adalah cicilan
anda akan tetap selama masa kredit (jika tidak terjadi kenaikan tingkat suku bunga kredit). Di
dalam cicilan tetap itu terkandung 2 komponen yaitu pokok dan bunga.
Pada tahun-tahun pertama bank akan mengambil porsi bunga yang sangat besar. Contoh jika
anda mengajukan kredit sebesar 136.500.000 dengan tingkat suku bunga 12% maka pada tahun
pertama ini bank berhak memperoleh bunga sebesar 12% x 136.500.000 = 16.380.000!
Perhatikan ilustrasi berikut:
Dari ilustrasi diatas dapat kita lihat, pada tahun pertama saja bank telah mengambil bunga
15.58% dari yang seharusnya dia dapatkan. Dan jangan kaget, pokok utang baru berkurang
7.778.400 saja, sangat-sangat kecil dari total cicilan setahun yang 24.158.400 atau hanya setara
32.19% dari uang yang telah Anda bayarkan ke bank.
Anda merasa tidak adil? Wajar, tapi inilah konsekuensi dari menyepakati perjanjian kredit
dengan sistem anuitas.
Bandingkan dengan metode KPR Syariah dibawah ini yang punya perbedaan metode
penghitungan:
15 tahun : 8.91%
10 tahun : 7.57%
5 tahun : 6.24%
3 tahun : 6.10%
Kerugian dari KPR Syariah adalah, pelunasan dipercepat atau angsuran ekstra tidak akan
mengurangi nominal dari Total Pembiayaan. Jadi seberapa cepat pun anda membayar dan
seberapa banyak pun anda melakukan angsuran ekstra, tetap saja anda akan membayarkan
sebanyak total 239.830.500 kepada bank.
Mengakali Porsi Bunga
Berikut adalah beberapa alternatif yang bisa anda coba untuk mengakali hal diatas. Tujuan kita
kali ini adalah berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi keuntungan bank entah itu
dalam bentuk bunga maupun margin (untuk bank syariah).
Kembali kepada poin pertama yang sudah ditegaskan di muka, kita saat ini akan mengandalkan
Tabungan Tetap. Pada dasarnya di luar angsuran KPR, jika kita sedikit disiplin, kita bisa
mengalokasikan sekian persen penghasilan kita untuk menabung. Dalam masalah KPR ini
biasanya bank hanya membolehkan cicilan bulanan sebesar maksimum 40% dari penghasilan
tetap. Secara teori, kita masih bisa mengalokasikan 10% – 15% dari penghasilan untuk
menabung. Nah akumulasi tabungan inilah yang akan kita gunakan untuk mengubah perhitungan
KPR.
Nah sekarang coba simak ilustrasi berikut. Bayangkan anda punya penghasilan 10.000.000
sebulan. Jika anda peserta KPR anda bisa mencicil sampai maksimum 4.000.000 per bulan. Atau
setahunnya adalah 48.000.000. Dari paparan sebelumnya kita tahu bahwa pada tahun pertama,
hanya 32.19% dari total cicilan yang mengurangi pokok utang, „sisanya‟ yang 67.81% adalah
bunga. Sekarang bayangkan jika dana yang 4.000.000 perbulan itu anda bagi dua, 2.000.000
untuk cicilan KPR, 2.000.000 nya lagi anda alokasikan kepada Tabungan Tetap. Secara teori
pada tahun pertama ini saja posisi keuangan anda menjadi:
Artinya anda baru saja membalikkan keadaan! Sekarang porsi bunga yang anda bayar telah
berubah menjadi hanya 33.90% dari uang yang anda keluarkan setahun. Penghematan yang luar
biasa!
Menggunakan Tabungan Tetap
Sekarang anda telah punya tabungan tetap (plus keuntungan bagi hasilnya). Bagaimana cara
menggunakan dana ini secara efektif? Berikut beberapa alternatif:
1. Jika akumulasi tabungan tetap anda ini cukup banyak dan ada tambahan penghasilan
lain, anda bisa melunasi sebagian pokok kredit di Bank Konvensional, kemudian sisanya
anda take over ke Bank Syariah dengan jangka waktu yang pendek dan margin yang
rendah. Contoh: jika setelah melunasi sebagian pokok kredit, masih tersisa sebanyak
80.000.000 anda bisa take over ke BNI Syariah. Dengan jangka waktu 30 bulan dan
margin 6.10%, BNI Syariah hanya mengambil keuntungan 12.200.000 saja. Lumayan
hemat. Catatan : anda harus mencicil sejumlah 3.073.333 per bulan selama 30 bulan
kedepan, kemudian LUNAS! Jangan lupa ada biaya-biaya yang muncul dalam proses
take over ini seperti biaya notaris, asuransi, administrasi dll.
2. Jika akumulasi tabungan tetap dan tambahan penghasilan lain cukup untuk melunasi
pokok kredit anda di BTN, anda bisa melunasi sekalian pada saat ini. Catatan : anda akan
dikenakan biaya penalti sebesar 1% dari sisa pokok kredit.
3. Lakukan Angsuran Ekstra secara berkala. Angsuran Ekstra adalah fasilitas yang
disediakan BTN menyimpang dari skema pembayaran cicilan biasa. Angsuran Ekstra ini
dapat digunakan untuk mengurangi pokok kredit dengan syarat :
Supaya efektif, lakukan pembayaran angsuran ekstra ini setelah membayar kewajiban cicilan
KPR anda pada bulan yang bersangkutan, sehingga nominal ini tidak digunakan bank untuk
membayar bunga bulan tersebut.
Studi Kasus
Kita akan mengubah skema awal ini dengan menerapkan tips pada poin #3. Asumsi nasabah
KPR ini memiliki penghasilan tetap 10.000.000 per bulan dan sanggup menabung 2.000.000 per
bulan di luar angsuran KPR:
Bulan ke- 12, sisa pokok kredit = 140.000.000 – ((12 x 2.049.266) – 17.500.000) =
132.908.808. Lakukan angsuran ekstra saat ini sebanyak 22.908.808 sehingga sisa pokok
kredit tinggal 110.000.000 saja
Bulan ke- 24, sisa pokok kredit = 110.000.000 – ((12 x 2.049.266) – 13.750.000) =
99.158.808. Lakukan angsuran ekstra saat ini sebanyak 24.158.808 sehingga sisa pokok
kredit tinggal 75.000.000 saja
Bulan ke- 36, sisa pokok kredit = 75.000.000 – ((12 x 2.049.266) – 9.375.000) =
59.783.808. Lakukan angsuran ekstra saat ini sebanyak 24.783.808 sehingga sisa pokok
kredit tinggal 35.000.000 saja
Bulan ke- 48, sisa pokok kredit = 35.000.000 – ((12 x 2.049.266) – 4.375.000) =
14.783.808. Lakukan pelunasan dipercepat saat ini sebanyak 14.783.808 anda akan
dikenakan biaya penalti sebesar 147.838 pada saat ini. Selesai.
Lihat perbedaannya:
Skema diatas masih bisa anda buat lebih menguntungkan lagi dengan cara:
Berikut adalah ilustrasi KPR dengan pengajuan kredit 150juta dalam masa 10 tahun. Lihat apa
yang terjadi setelah pembayaran angsuran ekstra berkala.
Contoh Untuk Pengajuan Kredit 150 juta
Catatan : Rumus Cicilan KPR Anuitas adalah:
(A*B)/(1-(1/(1+B)^C))
Dimana : A adalah Pengajuan KPR, B adalah Suku Bunga/12, C adalah periode angsuran dalam
bulan.
Ada beberapa sistem perhitungan bunga KPR: flat, anuitas, dan efektif. Dalam sistem apapun nominal
cicilan (pokok utang + bunga) setiap bulan sama sampai akhir periode KPR. Yang berbeda hanya porsi
angsuran pokok dan bunga dalam cicilan. Selain itu nominal cicilan dalam sistem anuitas dan efektif bisa
berubah (naik atau turun) bila terjadi perubahan bunga pasar. Anda perlu memahaminya untuk
mengetahui KPR dengan sistem bunga seperti apa yang cocok untuk Anda.
Sistem flat
Dalam sistem bunga flat porsi angsuran pokok+bunga dalam cicilan setiap bulan flat (sama) selama
periode KPR, tanpa terpengaruh perubahan bunga pasar (kecuali bunga pasar berubah sangat ekstrim).
Karena itu bunga KPR dengan sistem flat terlihat jauh lebih rendah dibanding bunga KPR dengan sistem
anuitas dan efektif. Kalau bunga efektif dan anuitas 15 – 17 persen, bunga flat hanya 8 - 9 persen.
Contoh, Anda mengambil KPR Rp100 juta, periode tiga tahun (36 bulan), bunga 8,5 persen, maka
angsuran pokok menurut sistem flat = Rp100 juta : 36 = Rp2.777.780, sedangkan angsuran bunga (Rp100
juta x 8,5%) : 12 = Rp708.334. Dengan demikian cicilan KPR Anda = Rp2.777.780 + Rp708.334 =
Rp3.486.114/bulan. Total bunga yang harus dibayar selama 36 bulan mencapai Rp25.500.024. Cicilan
harus dituntaskan hingga habis masa KPR. Percepatan pelunasan dikenai penalti.
Bunga flat banyak diterapkan pada kredit kendaraan bermotor. Untuk KPR sudah jarang dipakai. KPR
dengan bunga flat cocok untuk yang berpenghasilan tetap, sebaiknya diambil saat bunga pasar
cenderung bergejolak dan periodenya dibatasi 3 – 6 tahun.
Sistem anuitas
Pada sistem anuitas nominal cicilan juga tetap setiap bulan sampai akhir masa KPR. Yang berubah nilai
angsuran pokok dan bunga dalam cicilan. Perubahan berlangsung setiap tahun (annual) meskipun saldo
pokok utang (KPR) berkurang setiap bulan. Jadi, cicilan dihitung dari faktor bunga yang terdapat dalam
tabel anuitas berdasarkan saldo KPR tahunan.
Misalnya, Anda mengambil KPR Rp100 juta, bunga 15 persen, periode 36 bulan. Menurut sistem anuitas
cicilan yang harus dibayar pada tahun pertama adalah Rp3.649.808/bulan. Yaitu utang pokok
Rp2.399.808 dan bunga Rp1.250.000 (lihat tabel). Total bunga yang Anda bayar selama 36 bulan
berdasarkan contoh di atas adalah Rp31.393.089, dengan asumsi tak ada perubahan bunga pasar. Kalau
bunga pasar berubah, cicilan juga akan berubah. Perubahan dilakukan setelah bank memberlakukan
bunga baru. Jadi, cicilan KPR Anda berikutnya tidak sama lagi dengan sebelumnya.
Sistem efektif
Sistem bunga efektif sama dengan anuitas. Bedanya cicilan dihitung dari saldo KPR bulanan, sehingga
tiap bulan bunga yang dibayar berubah sesuai perubahan saldo KPR. Total bunga yang dibayar nasabah
selama 36 bulan dengan sistem efektif menurut contoh yang sama, lebih kecil daripada sistem anuitas
(lihat tabel).
Sistem bunga efektif selalu ditawarkan floating (mengambang), dan karena itu lebih rentan terhadap
fluktuasi bunga pasar. Kalau bunga pasar naik, cicilan KPR bulan berikutnya langsung ikut naik. Banyak
bank menawarkan KPR dengan bunga efektif fixed (tidak berubah) selama jangka waktu tertentu untuk
mengeliminir kelemahan itu.
Pada KPR dengan sistem bunga anuitas dan efektif, terutama yang berjangka di atas lima tahun, porsi
angsuran pokok pada tahun-tahun pertama amat kecil, sementara porsi angsuran bunga sangat besar.
Setelah pertengahan periode KPR, komposisinya mulai terbalik, porsi angsuran bunga mengecil, porsi
angsuran pokok membesar.
Sebab itu percepatan pelunasan pada KPR dengan sistem anuitas dan efektif tidak dikenai pinalti, karena
bank sudah meraup pendapatan bunga besar pada tahun-tahun pertama. KPR dengan sistem anuitas
dan efektif paling banyak dipakai bank saat ini, karena bisa mengakomodasi kebutuhan konsumen
berpendapatan tetap dan fleksibel seperti PNS, karyawan, pedagang, dan profesional.
Periode : 36 bulan
Bunga : 15 persen
Anuitas
0 100.000.000 0 0 0
1 97.600.000 2.399.808 1.250.000 3.649.808
2 95.600.000 2.399.808 1.250.000 3.649.808
3 – 12 sama sama sama
13 68.442.525 2.759.779 890.003 3.649.808
14 65.682.745 2.759.779 890.003 3.649.808
15 – 24 sama sama sama
25 3.491.121 3.173.746 476.062 3.649.808
26 – 35 sama sama sama
36 0 3.173.746 476.062 3.649.808
Efektif
Cicilan ke Saldo KPR Angsuran pokok Angsuran bunga Cicilan/Bulan
0 100.000.000 0 0 0
1 97.783.467 2.216.533 1.250.000 3.466.533
2 97.783.467 2.244.240 1.222.293 3.466.533
3 2.300.696 1.165.837 3.466.533
dst
34 6.805.198 3.339.722 126.811 3.466.533
3.423.730 3.381.468 1.222.293 3.466.533
0 3.423.730 42.797 3.466.533
Pengen tau Bunga Bank, Bunga Flat, Bunga Efektif, Bunga Anuitas, Fixed &
Floating & Tips Meminjam Uang (Kredit) di Bank
Di dalam angsuran sebesar IDR 3.833.334 itu terdapat porsi pokok sebesar
IDR 3.333.334 dan bunga sebesar IDR 500.000. Dengan demikian jika kita
hendak melakukan early repayment atau pelunasan awal, tinggal dihitung
saja, kita sudah berapa kali kita membayar angsuran dan dikalikan jumlah
porsi pokok hutang itu.
Sistem bunga efektif adalah kebalikan dari sistem bunga flat, yaitu porsi
bunga dihitung berdasarkan pokok hutang tersisa. Sehingga porsi bunga dan
pokok dalam angsuran setiap bulan akan berbeda, meski besaran angsuran
per bulannya tetap sama. Sistem bunga efektif ini biasanya diterapkan untuk
pinjaman jangka panjang semisal KPR atau kredit investasi.
Dalam sistem bunga efektif ini, porsi bunga di masa-masa awal kredit akan
sangat besar di salam angsuran perbulannya, sehingga pokok hutang akan
sangat sedikit berkurang. Jika kita hendak melakukan pelunasan awal maka
jumlah pokok hutang akan masih sangat besar meski kita merasa telah
membayar angsuran yang jika ditotal jumlahnya cukup besar.
Sistem bunga efektif akan lebih berguna untuk pinjaman jangka panjang
yang tidak buru-buru dilunasi di tengah jalan, karena jika kita
membandingkan nominal bunga yang kita bayarkan, jauh lebih kecil dari
sistem bunga flat.
FIXED VS FLOATING
Sesuai dengan namanya, suku bunga fixed artinya suku bunga itu bersifat
tetap selama periode tertentu atau bahkan selama masa kredit,
sedangankan suku bunga floating, artinya bunga dapat berubah sewaktu-
waktu tergantung kondisi pasar.
Jadi jika membandingkan maka flat >< efektif dan fixed >< floating.
Biasanya terdapat kombinasi, yaitu flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem
flat dan bersifat tetap selama masa kredit; dan efektif-floating, yaitu
menggunakan sistem bunga efektif dan besaran bunga bisa berubah
tergantung kondisi pasar finansial.
Contoh Perhitungan Bunga Kredit Flat, Efektif, dan Anuitas
Bunga Flat
Rumus:
total Bunga = P x I x N
bunga perbulan = total bunga / B
besar angsuran = (P + total bunga) / B
* P : Pokok kredit
* I : Suku bunga per tahun
* N : Jangka waktu kredit dalam satuan tahun
* B : Jangka waktu kredit dalam satuan bulan
Bunga Efektif
Bunga Anuitas
Rumus : Angsuran Bulanan = P x I/12 x 1/(1-(1+i/12)m)
* P : PokokKredit
* I : Suku bunga per tahun
* m : Jumlah periode pembayaran (bulan)
Microsoft Excel Kalau kita akan meminjam uang di bank, saat pembicaraan
berapa angsuran yang harus dibayarkan per bulannya atas pinjaman yang
kita lakukan, biasanya kita diberi atau sekedar diperlihatkan selembar kertas
yang berisi baris baris-baris besarnya pinjaman, masa pinjaman dan
besarnya angsuran yang harus dibayarkan per bulannya. Kalau tidak salah
besar pinjaman yang tertera di situ jumlahnya dalam kelipatan lima juta
atau sepuluh juta.
Dengan menggunakan fungsi yang ada pada aplikasi MS Excel, kita dapat
membuat perhitungan besarnya angsuran yang harus dibayar perbulannya
untuk setiap jumlah pinjaman yang akan diambil, termasuk jumlah pinjaman
yang tidak tercantum dalam kertas yang diberikan oleh bank. Mungkin ada
beberapa cara perhitungan angsuran, dan yang saya tulis di sini –menurut
pengetahuan saya– paling banyak digunakan, antara lain BCA, Bank Mandiri,
dan BII.
A1 = 45000000
A2 = 5
A3 = 16%
Hasil perhitungan besarnya angsuran akan kita letakkan pada cell A5,
maka untuk cell A5 kita masukkan formula berikut:
=PMT(A3/12;A2*12;A1)
=PPMT(A3/12;cicilan_ke;A2*12;A1)
=IPMT(A3/12;cicilan_ke;A2*12;A1)
Kalau kita perhatikan dengan keadaan bunga tetap, jumlah angsuran akan
sama untuk tiap bulannya, besar pokok pinjaman akan semakin naik dan
bunga yang dibayarkan akan semakin turun untuk setiap angsuran
bulanannya.