You are on page 1of 11

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA

MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

Alvita Brilliana R. Arafah, Hari Basuki Notobroto


Departemen Biostatistika dan Kependudukan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Kampus C UNAIR Mulyorejo
Alamat Korespondensi:
Alvita Brilliana R.A
Email: rahma.brilliana@gmail.com

ABSTRACT
Breast cancer is cancer with the number of new cases and deaths highest in Indonesia. According
to the Data Center and Information Ministry of a health Indonesia in the year 2013, the number of new
cases of breast cancer of 819 and the number of deaths amounted to 217. In general, breast cancer
known after stepping on an advanced stage. So the methods of early detection of breast cancer are
focused on the detection of early stage tumors that are usually small with self-breast examination
(SADARI). The purpose of this research is to predict the factors related to the behavior of self-breast
examination (SADARI) the housewives aged 40–50 years. This research is an observational study
with cross sectional approach. Sample research totaling 100 people housewife in Kelurahan Sidotopo
Wetan Kenjeran Subdistrict Surabaya. The measurement was done by providing a questionnaire to
obtain information about the research variables. Variable independent research is knowledge, attitudes,
information accessibility, support health providers and descent with breast cancer. The results of this
research showed the variables that are associated with the SADARI behavior of the housewifes is attitude
(p = 0.000), accessibility of information (p = 0.000), and health care providers support (p = 0.010).
The majority of housewives in Kelurahan Sidotopo Wetan Kenjeran Sub-district Surabaya showed a
good attitude and support toward SADARI. In the area surrounding the residence housewife get access
information easily. There are no support for doing SADARI from health care providers.

Keywords: SADARI behavior, housewife

ABSTRAK
Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah kasus baru dan kematian tertinggi di
Indonesia. Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2013, jumlah kasus
baru kanker payudara sebesar 819 dan jumlah kematian sebesar 217. Pada umumnya, kanker payudara
diketahui setelah menginjak stadium lanjut. Sehingga metode deteksi dini kanker payudara difokuskan
pada deteksi tumor stadium awal yang biasanya berukuran kecil dengan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksi faktor yang berhubungan dengan
perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) ibu rumah tangga berusia 40–50 tahun. Penelitian
ini merupakan studi observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah
100 orang ibu rumah tangga di Kelurahan Sidotopo Kecamatan Wetan Kenjeran Surabaya. Pengukuran
dilakukan dengan memberikan kuesioner untuk mendapatkan informasi tentang variabel penelitian.
Variabel penelitian independen adalah pengetahuan, sikap, aksesibilitas informasi, dukungan penyedia
layanan kesehatan dan keturunan dengan kanker payudara. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel
yang berhubungan dengan perilaku SADARI ibu rumah tangga adalah sikap (p = 0,000), aksesibilitas
informasi (p = 0,000), dan dukungan penyedia layanan kesehatan (p = 0,010). Mayoritas ibu rumah
tangga di Kelurahan Sidotopo Kecamatan Wetan Kenjeran Surabaya menunjukkan sikap dan dukungan

©2017 FKM_UNAIR All right reserved. license doi: 10.20473/ijph.v12i1.2017.143-153


Received 21 August 2017, received in revised form 18 September 2017, Accepted 20 September 2017, Published online:
31 December 2017
144 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 2, Desember 2017: 143–153

yang baik terhadap SADARI. Di daerah sekitar rumah tinggal ibu rumah tangga mendapatkan akses
informasi dengan mudah. Dukungan untuk melakukan SADARI tidak didapat dari penyedia layanan
kesehatan.

Kata kunci: Perilaku SADARI, Ibu rumah tangga

PENDAHULUAN Sampai saat ini penyebab pasti kanker


Kanker adalah penyakit tidak menular payudara belum diketahui namun data
yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak epidemiologi mengisyaratkan bahwa faktor
normal/terus-menerus dan tidak terkendali genetik, endokrin dan lingkungan mungkin
yang dapat merusak jaringan sekitarnya sangat berperan inisiasi dan/atau promosi
serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari pertumbuhan kanker payudara (Brunner &
asalnya yang disebut metastasis. Sel kanker Suddarth, 2003).
bersifat ganas dapat berasal atau tumbuh dari Fase awal kanker payudara adalah
setiap jenis sel di tubuh manusia (Depkes asimtomatik (tanpa ada gejala dan tanda).
RI, 2009). Kanker hingga saat ini menjadi Adanya benjolan atau penebalan pada
masalah kesehatan di dunia termasuk payudara merupakan tanda dan gejala yang
Indonesia. Jenis kanker yang banyak diderita paling umum, sedangkan tanda dan gejala
dan ditakuti oleh perempuan adalah kanker tingkat lanjut kanker payudara meliputi kulit
payudara. Pada umumnya kanker payudara cekung, retraksi atau deviasi puting susu
menyerang kaum wanita, kemungkinan dan nyeri, nyeri tekan atau rabas khususnya
menyerang kaum laki-laki sangat kecil yaitu berdarah dari puting. Kulit tebal dengan
1 : 1000 (Mulyani, 2013). pori-pori menonjol sama dengan kulit jeruk
Berdasarkan estimasi Globocan, dan atau ulserasi pada payudara merupakan
International Agency for Research on tanda lanjut dari penyakit. Jika ada
Cancer (IARC) tahun 2012, kanker payudara keterlibatan nodul, mungkin menjadi keras,
adalah kanker dengan persentase kasus baru pembesaran nodul limfa aksilaris membesar
tertinggi (43,3%) dan persentase kematian dan atau nodus supraklavikula teraba pada
tertinggi (12,9%) pada perempuan di dunia. daerah leher. Metastasis yang luas meliputi
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar gejala dan tanda seperti anoreksia atau berat
tahun 2013, prevalensi kanker payudara di badan menurun; nyeri pada bahu, pinggang,
Indonesia mencapai 0,5 per 1000 perempuan punggung bagian bawah atau pelvis; batu
(Kemenkes RI, 2015). Berdasarkan data menetap; gangguan pencernaan; pusing;
dari Sistem Informasi Rumah Sakit tahun penglihatan kabur dan sakit kepala (Gale &
2010, kanker payudara adalah jenis kanker Charette, 1999).
tertinggi pada pasien rawat jalan maupun Proses terjadinya metastasis karsinoma
rawat inap yakni mencapai 12.014 orang belum dapat ditentukan secara pasti, namun
(28.7%) (Kemenkes RI, 2014a). para ahli membuktikan bahwa ukuran
Berdasarkan data Subdit Kanker tumor berkaitan dengan kejadian metastatis,
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak yaitu semakin kecil tumor maka semakin
Menular (PPTM) Kemenkes RI terdapat kecil juga kejadian metastatisnya. Apabila
sekitar 36.761.000 perempuan seluruh penyakit kanker payudara dapat dideteksi
Indonesia yang berumur 30-50 tahun. Sejak lebih awal, maka pengobatan akan lebih
tahun 2007-2013 deteksi dini yang telah mudah dilakukan, biaya pengobatan yang
dilakukan oleh perempuan sebanyak 644.951 dikeluarkan lebih murah serta peluang untuk
orang (1,75%) dengan penemuan suspek sembuh lebih besar dibandingkan kanker
benjolan (tumor) payudara 1.682 orang (2,6 payudara yang ditemukan pada stadium
per 1000 penduduk) (Kemenkes RI, 2014b). lanjut.
Alvita Brilliana R. Arafah dan Hari Basuki Notobroto, Faktor yang Berhubungan… 145

Pencegahan kan ker pay udara salah satu faktor risiko penyebab kanker
difokuskan pada deteksi tumor stadium awal payudara. Menurut penelitian sebelumnya,
yang biasanya berukuran kecil. SADARI tidak selalu riwayat dalam keluarga ada
merupakan salah satu metode deteksi dini yang menderita kanker payudara menjadi
untuk menemukan kanker payudara stadium penyebab kanker payudara, karena tanpa ada
awal yang akan lebih efektif jika dilakukan riwayat keluarga juga bisa terkena kanker
sedini mungkin. SADARI dilakukan setiap payudara.
kali selesai menstruasi yaitu hari ke-7 sampai Faktor informasi yang digunakan
ke-10 terhitung hari pertama haid, karena dalam penelitian ini adalah aksesibilitas
pada saat ini pengaruh hormonal estrogen informasi. Aksesibilitas Informasi adalah
dan progesteron sangat rendah dan jaringan keterjangkauan atau akses untuk mendapatkan
kelenjar payudara saat itu tidak membengkak informasi mengenai SADARI.
sehingga lebih mudah meraba adanya tumor Berdasarkan penelitian Rorimpandey
ataupun kelainan pada payudara. Oleh dkk (2016) terdapat hubungan akses
karena itu penelitian ini dilakukan untuk informasi dengan tindakan pemeriksaan
mengetahui faktor yang berhubungan dengan payudara sendiri (SADARI)
perilaku ibu rumah tangga dalam melakukan Faktor eksternal yang diteliti adalah
SADARI. dukungan penyedia layanan kesehatan.
Faktor yang diduga berhubungan Penyedia layanan kesehatan dalam hal ini
dengan perilaku pemeriksaan payudara yang dimaksud adalah puskesmas. Puskesmas
sendiri (SADARI) dibagi menjadi tiga, yaitu dikatakan mendukung apabila puskesmas
faktor internal, faktor informasi dan faktor sebagai penyedia layanan kesehatan selalu
eksternal. Faktor internal adalah faktor yang mengimbau dan menyarankan pasien
berasal dari dalam diri seseorang. Faktor untuk melakukan pemeriksaan payudara
internal yang digunakan dalam penelitian ini sendiri sebagai upaya deteksi dini kanker
antara lain, pengetahuan, sikap, dan faktor payudara.
keturunan kanker payudara.
Pengetahuan mer upakan hasil METODE PENELITIAN
dari tahu, dan ini terjadi setelah orang Penelitian ini merupakan penelitian
melakukan pengindraan terhadap objek observational analitik karena menganalisis
tertentu. Penelitian yang dilakukan oleh hubungan antara variabel dependen dan
Setiawan (2012) mendapatkan hasil bahwa variabel independen tanpa memberikan
ada hubungan yang signifikan antara perlakuan terhadap objek. Menurut
pengetahuan responden dengan tindakan pendekatannya, penelitian ini merupakan
pemeriksaan kanker payudara dini. penelitian cross sectional study.
Sebuah sikap adalah suatu keadaan Pengambilan data dilakukan di
sikap mental yang dipelajari dan diorganisasi Kelurahan Sidotopo Wetan Kecamatan
menurut pengalaman dan yang menyebabkan Kenjeran Kota Surabaya pada Bulan Mei
timbulnya pengaruh khusus atas reaksi Tahun 2017. Alasan memilih lokasi tersebut
seseorang terhadap objek dan situasi dengan karena menurut data profil kesehatan Kota
siapa dan bagaimana ia berhubungan. Surabaya tahun 2015 menunjukkan bahwa
Menurut penelitian Basri (2011) ada jumlah peserta terendah yang melakukan
hubungan antara sikap tentang SADARI pemeriksaan leher rahim dan payudara
dengan tindakan SADARI. Jadi, sikap yang berada di Puskesmas Sidotopo Wetan,
positif kebanyakan mendukung seseorang Kecamatan Kenjeran, yakni sebanyak 77
dalam bertindak. orang atau sekitar 0,78%. Oleh karena itu
Faktor keturunan menurut Kementerian dilakukan penelitian di area Kecamatan
Kesehatan Republik Indonesia, merupakan Kenjeran. Populasi studi dalam penelitian ini
146 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 2, Desember 2017: 143–153

adalah ibu rumah tangga berusia 40-50 tahun, kategori kurang baik. Sedangkan sikap
berdomisili di Kelurahan Sidotopo Wetan terhadap SADARI termasuk kategori baik.
Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya, dan Untuk perilaku SADARI ibu rumah tangga,
bersedia menjadi subjek penelitian dengan yang pernah melakukan SADARI sebanyak
menandatangani informed consent. Sampel 61 orang, sedangkan 39 orang ibu rumah
dari penelitian ini adalah sebagian dari ibu tangga tidak pernah melakukan SADARI.
rumah tangga yang berusia 40–50 tahun dan
berdomisili di Kelurahan Sidotopo Wetan Tabel 1. Persentase Perilaku SADARI
Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan
Besar sampel ditentukan menggunakan Sidotopo Wetan Kecamatan
metode simple random sampling dari Hosmer Kenjeran Kota Surabaya
& Lemeshow (1997) dan didapatkan 100
Perilaku SADARI Frekuensi %
sampel. Variabel dependen pada penelitian
Sering Melakukan
ini adalah perilaku SADARI. Variabel 44 44
SADARI
Independen antara lain pengetahuan, sikap,
aksesibilitas informasi, dukungan penyedia Jarang Melakukan
17 17
SADARI
layanan kesehatan, faktor keturunan kanker
payudara. Data yang dikumpulkan dalam Tidak Pernah
39 39
Melakukan SADARI
penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer dikumpulkan Total 100 100
menggunakan metode wawancara kepada
responden dengan menggunakan instrumen Tabel 1 menunjukkan bahwa persentase
yang dipakai adalah kuesioner. Sedangkan ibu rumah tangga di Kelurahan Sidotopo
untuk data sekunder dapat diperoleh dengan Wetan yang pernah melakukan SADARI
menggunakan data jumlah ibu rumah sebesar 61%, dari keseluruhan responden
tangga berusia 40–50 tahun di Kelurahan yang sering melakukan SADARI 44% dan
Sidotopo Wetan Kecamatan Kenjeran Kota jarang melakukan SADARI 17%. Responden
Surabaya. dikatakan sering melakukan SADARI apabila
Analisis data dilakukan dengan dua selalu melakukan pemeriksaan payudara
cara, yaitu analisis deskriptif dan uji hipotesis. sebulan sekali, sedangkan dikatakan
Analisis deskriptif dilakukan pada seluruh jarang melakukan SADARI apabila hanya
variabel penelitian dengan menggunakan melakukan 1–2 kali dalam setahun.
tabulasi silang sehingga karakteristik
setiap variabel dapat diketahui. Pengujian Tabel 2. Tabulasi Silang Perilaku SADARI
hipotesis menggunakan multinomial logistic Responden Berdasarkan
regression karena variabel dependen Pengetahuan
yang digunakan terdiri dari > 2 kategori. Perilaku SADARI
Penggunaan multinomial logistic regression Pengetahuan Sering Jarang Tidak Total
bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh Pernah
setiap variabel. Kurang 29 11 30 70
Cukup 8 3 6 17
HASIL
Baik 7 3 3 13
Hasil penelitian didapatkan 100 orang
responden. Ibu rumah tangga yang sesuai Total 44 17 39 100
dengan karakteristik penelitian ini adalah
ibu rumah tangga yang berusia 40–50 tahun. Ibu rumah tangga di kelurahan
Pengetahuan mengenai SADARI pada Sidotopo Wetan mayoritas memiliki
sebagian besar responden termasuk dalam pengetahuan yang kurang tentang SADARI.
Alvita Brilliana R. Arafah dan Hari Basuki Notobroto, Faktor yang Berhubungan… 147

Tabel 2 menunjukkan bahwa ibu rumah Ibu rumah tangga di kelurahan


tangga yang memiliki pengetahuan kurang Sidotopo Wetan mayoritas tidak memiliki
baik tentang SADARI cenderung untuk keturunan atau keluarga yang menderita
tidak melakukan SADARI, sedangkan ibu kanker payudara. Tabel 6 menunjukkan
rumah tangga yang memiliki pengetahuan bahwa ibu rumah tangga yang memiliki
baik cenderung sering melakukan SADARI. faktor keturunan kanker payudara,
Pengetahuan yang dimaksud adalah cenderung tidak pernah melakukan SADARI,
pengetahuan seputar SADARI, antara lain sedangkan ibu rumah tangga yang memiliki
pengetahuan mengenai deteksi dini kanker, faktor keturunan kanker payudara mayoritas
definisi SADARI, tahapan dalam melakukan akan sering melakukan SADARI. Menurut
SADARI, usia seharusnya mulai dilakukan petunjuk untuk memeriksa payudara sendiri
SADARI secara rutin, waktu pelaksanaan oleh Kementerian Kesehatan RI, faktor
SADARI, SADARI pada wanita menopause, keturunan kanker payudara merupakan salah
cara melakukan SADARI dalam posisi satu faktor risiko terjadinya kanker payudara,
berdiri maupun berbaring, dan tanda dan sehingga ibu rumah tangga yang memiliki
gejala kanker payudara yang dapat diketahui riwayat kanker payudara sering melakukan
dengan melakukan SADARI. SADARI karena telah mengetahui bahwa
faktor keturunan kanker payudara termasuk
Tabel 3. Tabulasi Silang Perilaku SADARI salah satu faktor risiko.
Responden Berdasarkan Sikap
Tabel 5. Tabulasi Silang Perilaku SADARI
Perilaku SADARI
Responden Berdasarkan
Sikap Tidak Total
Sering Jarang Aksesibilitas Informasi
Pernah
Kurang 8 3 9 20 Perilaku SADARI
Akses
Total
Cukup 9 3 5 17 Informasi Sering Jarang Tidak
Baik 27 11 25 63 Pernah
Total 44 17 39 100 Sulit 7 2 19 28
Mudah 37 15 20 72
Tabel 3 menunjukkan bahwa ibu Total 44 17 39 100
rumah tangga yang memiliki sikap kurang
baik cenderung tidak pernah melakukan Ibu rumah tangga di Kelurahan
SADARI, sedangkan ibu rumah tangga Sidotopo Wetan sebagian besar berpendapat
yang memiliki sikap baik, mayoritas bahwa akses untuk mendapatkan informasi
sering melakukan SADARI. Sikap ibu mengenai SADARI mudah didapatkan
rumah tangga baik, apabila ibu mendukung dimana-mana. Ibu rumah tangga yang
kegiatan SADARI dan memahami prosedur mudah dalam aksesibilitas mendapatkan
pelaksanaannya. informasi mengenai SADARI cenderung
sering melakukan SADARI, sedangkan
Tabel 4. Tabulasi Silang Perilaku SADARI ibu rumah tangga yang sulit mengakses
Responden Berdasarkan Faktor informasi SADARI cenderung tidak pernah
Keturunan Kanker Payudara melakukan SADARI. Informasi didapatkan
dari kegiatan penyuluhan maupun dari
Perilaku SADARI
Faktor bermacam-macam media informasi, baik
Total
Keturunan Sering Jarang Tidak media cetak, media elektronik, dan fasilitas
Pernah
internet. Media informasi yang paling mudah
Tidak ada 32 17 39 88 diakses oleh ibu rumah tangga di Kelurahan
Ada 12 0 0 12 Sidotopo Wetan adalah kegiatan penyuluhan
Total 44 17 39 100
148 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 2, Desember 2017: 143–153

rutin dan media elektronik televisi. Televisi Tabel 7 menunjukkan bahwa


dianggap paling mudah akses informasinya berdasarkan hasil akhir uji analisis regresi
karena setiap masing-masing rumah ibu logistik multinomial terdapat beberapa
rumah tangga memiliki televisi sebagai variabel yang terbukti secara statistik
media hiburan keluarga. signifikan memengaruhi perilaku ibu
rumah tangga dalam melakukan SADARI
Tabel 6. Tabulasi Silang Perilaku SADARI dengan p-value < 0,05. Hasilnya terdapat
Responden Berdasarkan Dukungan tiga variabel dengan p-value < 0,05. Variabel
Penyedia Layanan Kesehatan tersebut antara lain adalah variabel sikap
(p = 0,000), aksesibilitas informasi (p = 0,000),
Perilaku SADARI
dan dukungan penyedia layanan kesehatan
Dukungan Tidak Total
Sering Jarang (p= 0,010) Variabel lainnya terbukti tidak
Pernah
signifikan dalam memengaruhi keputusan
Tidak ibu rumah tangga dalam melakukan
15 8 29 52
mendukung
SADARI.
Mendukung 29 9 10 48 Uji chi-square dilakukan untuk
Total 44 17 39 100 melihat komparasi distribusi antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
Mayoritas penyedia layanan kesehatan Dari lima variabel yang diteliti, terdapat satu
ibu rumah tangga di Kelurahan Sidotopo variabel dengan nilai probabilitas sebesar
Wetan tidak mendukung untuk melakukan 0,140 (p > 0,05) yang berarti tidak ada
SADARI. Ibu rumah tangga yang tidak hubungan antara faktor keturunan kanker
mendapatkan dukungan penyedia layanan payudara dengan perilaku SADARI.
kesehatan dalam melakukan SADARI
cenderung tidak pernah melakukan PEMBAHASAN
SADARI, sedangkan ibu rumah tangga Pemeriksaan payudara sendiri
yang mendapatkan dukungan dari penyedia atau yang bisa dikenal dengan SADARI
layanan kesehatan lebih sering melakukan merupakan salah satu metode deteksi dini
SADARI. kanker payudara. Tujuan dari kegiatan
deteksi dini kanker payudara adalah untuk
Tabel 7. Hubungan Pengetahuan, Sikap, menemukan kanker dalam stadium awal
Faktor Ket ur unan Kan ker sehingga pengobatannya menjadi lebih
Payudara, Aksesibilitas Informasi mudah dilakukan. SADARI merupakan
dan Dukungan Penyedia Layanan pemeriksaan yang mudah dilakukan oleh
Kesehatan terhadap Perilaku setiap wanita untuk mencari benjolan atau
SADARI. kelainan payudara lainnya. Hal terpenting
Chi-Square
adalah mengenali perubahan yang biasa
Variabel p terjadi dan tidak pada payudara. SADARI
Tests
dilakukan secara rutin setelah menstruasi
Pengetahuan 0,225 0,000
sekitar 1 minggu atau sebulan sekali.
Sikap 0,000 0,000
Harapannya dengan memeriksa payudara
Faktor Keturunan secara rutin, seseorang bisa mengenali
0,994 0,140
Kanker Payudara
kondisi payudaranya sendiri dan apabila
Aksesibilitas Informasi 0,000 0,001 terdapat sesuatu yang tidak biasa seperti
Dukungan Penyedia benjolan, puting bersisik, perubahan warna
0,010 0,001
Layanan Kesehatan kulit, dan pengeluaran cairan baik nanah
ataupun darah akan segera diketahui dan
Alvita Brilliana R. Arafah dan Hari Basuki Notobroto, Faktor yang Berhubungan… 149

mendapatkan penanganan lebih lanjut dari Wetan memiliki pengetahuan yang kurang
dokter (Manuaba, 2010). mengenai SADARI.
SADARI dapat mulai dilakukan Tidak pernah melakukan SADARI
setelah mendapatkan menstruasi pertama merupakan perilaku yang kurang baik.
(menarche). Pada umumnya remaja Sementara SADARI merupakan upaya
perempuan di Indonesia mengalami deteksi kanker payudara yang sangat mudah
menstruasi pertama kali (menarche) pada dilakukan. Untuk melakukan SADARI juga
usia 9 sampai 14 tahun. Wanita yang sudah tidak membutuhkan biaya. Apabila hal ini
mengalami mati haid (menopause) juga tidak segera mendapatkan tindak lanjut,
tetap dianjurkan untuk melakukan SADARI maka dapat menyebabkan angka penderita
secara rutin. Mati haid (menopause) biasa kanker payudara akan semakin bertambah.
terjadi pada usia 45 sampai 60 tahun.
Menurut penelitian sebelumnya, wanita Faktor yang Berhubungan dengan
berusia 40 sampai 50 tahun memiliki risiko Perilaku SADARI Ibu Rumah Tangga
yang lebih tinggi untuk terserang kanker Sikap
payudara. Ditambah dengan wanita yang Sebagian besar ibu rumah tangga
memiliki faktor risiko seperti mendapatkan menurut penelitian ini bersikap baik terhadap
menstruasi pertama (menarche) pada usia SADARI. Ibu rumah tangga yang bersikap
kurang dari 12 tahun, mati haid (menopause) baik terhadap SADARI maka akan sering
diatas 50 tahun, melahirkan anak pertama melakukan SADARI, sebaliknya ibu rumah
setelah usia 35 tahun, tidak pernah menyusui, tangga yang kurang bersikap baik terhadap
pernah menjalani operasi pengangkatan SADARI maka tidak pernah melakukan
tumor payudara baik jinak maupun ganas, SADARI. Berdasarkan hasil analisis data,
memiliki anggota keluarga yang menderita sikap terhadap SADARI berhubungan
kanker payudara, perokok aktif atau pasif, dengan perilaku ibu rumah tangga dalam
serta pola makan yang buruk (tinggi lemak, melakukan SADARI.
rendah serat, dan mengandung zat pengawet Hasil yang serupa didapatkan dari
atau pewarna (Kemenkes RI, 2015). penelitian Desti (2015) yang menganalisis
Pada penelitian ini, perilaku SADARI hubungan sikap dengan perilaku SADARI
ibu rumah tangga dibagi menjadi tiga pada ibu rumah tangga, bahwa terdapat
kategori, yakni sering melakukan SADARI, kecenderungan semakin positif sikap
jarang melakukan SADARI, dan tidak seseorang maka semakin baik tingkat
pernah melakukan SADARI. Hasil penelitian pelaksanaannya. Ibu rumah tangga yang
menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 50% mempunyai sikap baik terhadap SADARI
ibu rumah tangga di Kelurahan Sidotopo tetapi tidak melakukan SADARI dikarenakan
Wetan Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya mereka biasanya lupa dan merasa malas untuk
melakukan SADARI, dengan pembagian melakukannya. Tingginya kepercayaan diri
39% sering melakukan SADARI, dan 17% yang dimiliki bahwa mereka tidak berisiko
jarang melakukan SADARI. Sedangkan terkena kanker payudara juga menjadi salah
sisanya sebesar 44% tidak pernah melakukan satu penyebab ibu rumah tangga malas
SADARI. Hasil yang relatif sama didapatkan melakukan SADARI. Suatu sikap yang
pada hasil penelitian Charisma (2013), positif dan optimis terwujud dalam suatu
bahwa perilaku SADARI ibu rumah tangga tindakan atau perilaku (overt behaviour).
kurang baik. Hal itu disebabkan oleh Diperlukan faktor pendukung atau kondisi
kurangnya pengetahuan sebagai faktor lain yang memungkinkan seperti fasilitas
utama dalam pengambilan keputusan untuk dan orang terdekat yang mendukung untuk
melakukan perilaku SADARI. Mayoritas mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan
ibu rumah tangga di Kelurahan Sidotopo nyata (Notoatmodjo, 2007).
150 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 2, Desember 2017: 143–153

Sikap dikatakan sebagai suatu respons yang mudah didapatkan dan 67,9% ibu
evaluatif, karena ketika individu berhadapan rumah tangga yang melakukan tidak
pada suatu stimulus yang menghendaki melakukan SADARI disebabkan karena sulit
adanya reaksi individual maka akan timbul mengakses informasi mengenai SADARI.
respons. Menurut Azwar (2007) didasari Mayoritas ibu rumah tangga di Kelurahan
oleh proses evaluasi dalam diri individu Sidotopo Wetan Kecamatan Kenjeran Kota
yang memberi kesimpulan stimulus dalam Surabaya mendapatkan informasi SADARI
bentuk nilai baik-buruk, positif-negatif, yang melalui kegiatan penyuluhan. Penyuluhan
kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi yang diikuti rata-rata dilakukan lebih dari
terhadap objek sikap dapat membentuk tiga bulan yang lalu pada kegiatan organisasi
respons evaluatif. Menurut Newcomb seorang kemasyarakatan, yakni arisan PKK. Informan
ahli psikologi sosial dalam Notoatmodjo yang memberikan penyuluhan adalah petugas
(2007) mengatakan bahwa sikap merupakan penyuluh dari puskesmas Sidotopo Wetan.
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak Selain dilakukan pada kegiatan organisasi
dan bukan merupakan pelaksanaan motif kemasyarakatan, kegiatan penyuluhan atau
tertentu. Perilaku akan terbentuk melalui pemberian informasi mengenai SADARI
suatu sikap yang positif terhadap perilaku juga dilakukan di puskesmas terdekat, rumah
tersebut. Hal ini dapat dimengerti, karena sakit dan yayasan kanker di Surabaya.
pengetahuan tentang SADARI menyebabkan Tidak semua ibu rumah tangga yang
sikap ibu rumah tangga terhadap SADARI mudah mendapatkan informasi mengenai
dan kanker payudara berubah ke arah positif SADARI berperilaku baik dengan sering
sehingga timbul perilaku yang diharapkan, melakukan SADARI, sebanyak 27,8% ibu
yaitu keinginan melakukan SADARI rutin rumah tangga tidak pernah melakukan
setiap bulan setelah menstruasi. Sikap ibu SADARI meskipun sudah mendapatkan
rumah tangga tergolong negatif tentang informasi mengenai SADARI. Hal ini sesuai
pencegahan kanker payudara sebelum dengan teori determinan perilaku Snehandu
diberikan penyuluhan kesehatan tentang B. Kar mengenai niat seseorang untuk
kanker payudara dan cara pencegahannya. bertindak sehubungan dengan kesehatan
Namun setelah diberikan penyuluhan atau perawatan kesehatannya. Begitu pula
kesehatan, sikap ibu rumah tangga berubah dengan perilaku SADARI, ketika akses
menjadi sikap yang positif dan mau untuk mendapatkan informasi mudah, tetapi
melakukan tindakan pencegahan kanker tidak ada niat dan kemauan dari diri sendiri,
payudara (SADARI). maka SADARI tidak akan dilakukan.
Jadi, sikap yang positif kebanyakan Sangat penting bagi petugas penyuluh untuk
mendukung seseorang dalam melakukan meningkatkan kesadaran dan kemauan
suatu tindakan. Apabila seseorang tersebut peserta agar mengikuti arahan petugas agar
sudah mempunyai sikap yang positif rutin melakukan SADARI.
terhadap sesuatu namun tidak melakukan Menurut hasil penelitian ini, mayoritas
suatu tindakan, hal itu dapat disebabkan pengetahuan ibu rumah tangga Kelurahan
faktor dari dalam diri individu, entah itu rasa Sidotopo Wetan Kecamatan Kenjeran
kepercayaan diri yang terlalu tinggi atau bisa Kota Surabaya mengenai SADARI
juga dikarenakan hal yang lain. kurang baik. Kurangnya pengetahuan
mengenai SADARI dapat disebabkan
Aksesibilitas Informasi karena kurangnya informasi yang didapat.
Hasil data penelitian menunjukkan Melihat urgensi dari penyakit kanker
bahwa 51,4% penyebab ibu rumah tangga payudara yang menjadi penyebab kematian
sering melakukan SADARI adalah pertama pada perempuan di Indonesia,
aksesibilitas informasi tentang SADARI agaknya pemberian informasi harus lebih
Alvita Brilliana R. Arafah dan Hari Basuki Notobroto, Faktor yang Berhubungan… 151

ditingkatkan lagi. Sebab dengan pemberian sakit. Puskemas Sidotopo Wetan merupakan
banyak informasi dari tenaga informan yang salah satu pusat pelayanan kesehatan
terlatih maka akan meningkatkan perilaku yang rutin memberikan penyuluhan atau
SADARI. Harapannya dengan berperilaku pemberian informasi tentang SADARI
SADARI dengan baik, maka akan semakin kepada ibu rumah tangga. Biasanya kegiatan
menurunkan angka kesakitan dan kematian penyuluhan menjadi satu dengan acara
akibat kanker payudara. kegiatan organisasi kemasyarakatan seperti
arisan PKK, atau juga informan langsung
Dukungan Penyedia Layanan Kesehatan memberikan informasi secara personal ketika
Tindakan yang bersifat membantu yang ibu rumah tangga melakukan pengobatan
melibatkan emosi, pemberian informasi, rawat jalan di puskesmas.
bantuan instrumen, dan penilaian positif pada Kebanyakan penyedia layanan
individu dalam menghadapi permasalahannya kesehatan hanya memberikan dukungan
adalah pengertian dukungan sosial dengan memberikan informasi mengenai
menurut House & Khan (dalam Apollo dan SADARI, akan tetapi tidak r utin
Cahyadi, 2012:261). Dukungan penyedia mengingatkan, sehingga ibu rumah tangga
layanan kesehatan termasuk dukungan yang mendapat informasi tersebut cenderung
yang berbentuk pemberian informasi lupa untuk melakukannya. Terkadang
dan melibatkan emosi. Penyedia layanan mereka juga malas karena tidak tahu. Selain
kesehatan dikatakan mendukung apabila itu perlu juga untuk memberikan informasi
pernah memberikan informasi mengenai mengenai SADARI kepada anggota keluarga
SADARI, selalu mengingatkan untuk yang lain, sehingga anggota keluarga sebagai
melakukan SADARI serta menyarankan orang yang dekat dan tinggal bersama ibu
atau mengajak melakukan SADARI. Hasil rumah tangga akan lebih mudah dalam
dari penelitian ini menunjukkan bahwa mengingatkan untuk melakukan SADARI
sebesar 52% penyedia layanan kesehatan setiap bulannya, selain keluarga, penyedia
tidak mendukung ibu rumah tangga di layanan kesehatan biasanya meminta bantuan
Kelurahan Sidotopo Wetan Kecamatan pada kader masyarakat di daerah tempat
Kenjeran Kota Surabaya untuk melakukan tinggal yang juga bisa ikut mengingatkan ibu
SADARI, sedangkan sisanya sebesar 48% rumah tangga untuk melakukan SADARI.
penyedia layanan kesehatan mendukung ibu Sebaliknya, ibu rumah tangga yang mendapat
rumah tangga untuk melakukan SADARI dukungan dari penyedia layanan kesehatan
sehingga ibu rumah tangga rutin melakukan dan mempunyai perilaku SADARI yang
SADARI setiap bulannya. baik, disebabkan karena rasa percaya kepada
Menurut Lahey (2007) dukungan sosial informan. Informan dari penyedia layanan
didefinisikan sebagai peran yang dimainkan kesehatan mayoritas adalah seorang dokter,
oleh teman-teman dan relatif dalam member perawat atau bidan, sehingga dianggap lebih
nasihat, bantuan, dan beberapa antaranya akurat dalam memberikan informasi.
untuk menceritakan perasaan pribadi.
Dukungan sosial juga termasuk salah satu SIMPULAN
determinan perilaku seseorang. Sebab dengan Berdasarkan proses analisis terhadap
adanya dukungan, maka seseorang akan variabel independen dengan variabel
termotivasi untuk melakukan suatu perilaku dependen, diperoleh hasil bahwa perilaku
kesehatan. Penyedia layanan kesehatan yang SADARI ibu rumah tangga di Kelurahan
dimaksud adalah pusat pelayanan kesehatan Sidotopo Wetan Kecamatan Kenjeran
terdekat di daerah Kelurahan Sidotopo Kota Surabaya paling banyak yaitu sering
Wetan Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya, melakukan SADARI, tidak melakukan
baik puskesmas, klinik maupun rumah SADARI, dan jarang melakukan SADARI.
152 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 2, Desember 2017: 143–153

Mayoritas ibu rumah tangga di Bagi peneliti selanjutnya perlu


Kelurahan Sidotopo Wetan Kecamatan dilakukan penelitian secara kualitatif maupun
Kenjeran Kota Surabaya kurang pengetahuan kuantitatif tentang perilaku SADARI pada
mengenai SADARI. Ibu rumah tangga ibu rumah tangga dengan memperluas usia
menunjukkan sikap yang baik dan mendukung sasaran, dan menambahkan faktor lain yang
terhadap SADARI. Sebagian besar ibu diduga berhubungan dengan keputusan ibu
rumah tangga tidak memiliki keluarga rumah tangga dalam melakukan perilaku
dengan riwayat penyakit kanker payudara. SADARI.
Di daerah sekitar tempat tinggal ibu rumah
tangga, akses untuk mendapatkan informasi DAFTAR PUSTAKA
dengan mudah. Akan tetapi, mayoritas ibu A.N, Charisma, dkk. 2013. The Correlation
rumah tangga tidak mendapatkan dukungan Between Knowledge and Behavior Toward
dari penyedia layanan kesehatan. Faktor Breast Self- Examination (BSE) in Woman
yang berhubungan dengan perilaku ibu of Childbearing Age at The Integrated
rumah tangga dalam melakukan SADARI Service Post (POSYANDU) of Kampung
antara lain sikap, aksesibilitas informasi Baru Village of Labuhan Ratu Sub-
dan dukungan penyedia layanan kesehatan. District of Bandar Lampung City in Year
Ibu rumah tangga yang bersikap kurang 2013. Fakultas Kedokteran Universitas
dan cukup baik cenderung untuk sering Lampung.
melakukan SADARI. Apollo, & Cahyadi, A. (2012). Konflik Peran
Ibu rumah tangga yang tidak Ganda Perempuan Menikah yang Bekerja
mendapatkan informasi dari tenaga informan Ditinjau dari Dukungan Sosial Keluarga
cenderung untuk tidak melakukan SADARI dan Penyesuaian Diri. Jurnal Widya
dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang Warta, 02, 255-271.
mendapatkan informasi dari tenaga informan. Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset
Ibu rumah tangga yang sulit mengakses Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta:
informasi memiliki cenderung untuk tidak Balitbang Kemenkes RI
melakukan SADARI dan ibu rumah tangga Basri, A.H. 2011. Hubungan Pengetahuan,
yang tidak mendapatkan dukungan dari Sikap, dan Motivasi Terhadap Tindakan
penyedia layanan kesehatan cenderung untuk Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada
tidak melakukan SADARI. Mahasiswi FKM UNHAS. Universitas
Saran yang dapat diberikan Kesehatan Masyarakat, Makassar.
berdasarkan hasil yang diperoleh dari Brunner, & Suddarth. 2003. Buku Ajar
penelitian ini, yaitu bagi Puskesmas Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
Sidotopo Wetan sebagai salah satu pusat EGC.
penyedia pelayanan kesehatan di Kecamatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Sidotopo Wetan. Menurut hasil penelitian, 2009. Sistem Kesehatan Nasional.
ibu rumah tangga tidak mendapat dukungan Jakarta.
dari penyedia layanan kesehatan, dikatakan Puspita, Ningrum Diah. 2016. Faktor
tidak mendapat dukungan ketika ibu rumah Yang Berhubungan Dengan Perilaku
tangga hanya mendapatkan informasi, akan Sadari Pada Mahasiswi Fakultas Non
tetapi tidak disarankan dan rutin diingatkan Kesehatan Di Universitas Hasanuddin.
untuk melakukan SADARI. Oleh karena Skripsi Program Studi Ilmu Kesehatan
itu, perlu bimbingan yang masif agar ibu Masyarakat. Makassar: Universitas
rumah tangga rutin melakukan SADARI. Hasanuddin.
Hal itu bisa dilakukan dengan kerja sama Gale, S dan Charette, D. 1999. Rencana
antara puskesmas dengan stakeholder terkait, Asuhan Keperawatan Onkologi. Jakarta:
seperti kader kesehatan. EGC.
Alvita Brilliana R. Arafah dan Hari Basuki Notobroto, Faktor yang Berhubungan… 153

Globocan. 2012. Estimated Cancer Incidence, Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan


Mortality, Prevalence and Disability- dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
adjusted life years (DALYs) Worldwide in Cipta.
2008. IARC Cancer Base No. 11. Rorimpandey, Mia, dkk. 2016. Hubungan
Kementerian kesehatan RI. 2014. Pusat Data Antara Pengetahuan, Sikap, Akses
dan Informasi. Jakarta selatan. Informasi Dan Dukungan Keluarga
Kementerian kesehatan RI. 2015. Pusat Dengan Tindakan Pemeriksaan Payudara
Data dan Informasi (Stop Kanker) Jakarta Sendiri (Sadari) Wanita Usia Subur Di
selatan. Kecamatan Tuminting. Universitas Sam
Kementerian kesehatan RI. 2015. Pusat Data Ratulangi Manado.
dan Informasi: Profil Kesehatan Kota Setiawan, F. S. 2012. Hubungan Pengetahuan
Surabaya tahun 2015. Dan Deteksi Dini (SADARI) Dengan
Lahey, B. B. 2007. Psychology: An Keterlambatan Penderita Kanker
Introduction, Ninth Edition. New York: Payudara Melakukan Pemeriksaan Di
The McGraw-Hill Companies. RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan.
Lemeshow, S., Hosmer, D. W., Klar, J., & S e k o l a h Ti n g g i I l m u K e s e h a t a n
Lwanga, S. K. 1997. Besar Sampel Dalam Muhammadiyah Pekajangan.
Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Gajah Suharti, Erni. 2012. Hubungan Faktor
Mada University Press. Pengetahuan, Sikap, dan Dukungan
Manuaba, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan, Keluarga dengan Perilaku Kunjungan
penyakit Kandungan dan KB untuk Ke Posyandu Pada Ibu Pekerja Di
Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta: Banjarnegara Jawa Tengah. Skripsi
EGC. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Mulyani, S, 2013. Menopause Akhir Depok: Universitas Indonesia.
Siklus Menstruasi Pada Wanita di WHO. 2014. World Cancer Report. France:
Usia Pertengahan. Yogyakarta: Nuha International Agency for Research on
Medika. Cancer. 12[Diakses pada 8 November
2016]

You might also like