You are on page 1of 3

SPO

BENDA ASING DI KONJUNGTIVA


No Dokumen : Ditetapkan Oleh
No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Tanggal Terbit : 5 Januari
BENDA ASING 2015
DI Halaman : 1-2
KONJUNGTIVA Dr. Eva Elvita Syofyan
197109192001122002
Puskesmas
Simp. Sei. Duren
Pengertian Benda asing di konjungtiva: benda yang dalam keadaan normal tidak
dijumpai
di konjungtiva
Tujuan Meningkatkan pelayanan dalam diagnosis dan tatalaksana terhadap kasus
benda asing di konjungtiva
Kebijakan Tidak ada

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014


Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Primer.
Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
- Adanya benda yang masuk ke dalam konjungtiva atau mata nya.
- Gejala yang ditimbulkan berupa nyeri
- mata merah dan berair
- sensasi benda asing
- fotofobia.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan pemeriksaan Penunjang Sederhana


(Objective)
Pemeriksaan Fisik
Dalam pemeriksaan oftalmologi:
a. Biasanya visus normal;
b. Ditemukan injeksi konjungtiva tarsal dan/atau bulbi;
c. Pada konjungtiva tarsal superior dan/atau inferior, dan/atau
konjungtiva bulbi ditemukan benda asing.
Tidak diperlukan pemeriksaan penunjang.
Penegakan Diagnosa
Diagnosis Klinis:
Benda asing/Corpus alienum konjungtiva bulbi/tarsal.
Penegakan Diagnosis dari anamnesis dan pemeriksaan fisik

Rencana Penatalaksanaan (Plan)


Penatalaksanaannya adalah dengan mengeluarkan benda asing tersebut
dari konjungtiva dengan cara:
a. Berikan tetes mata pantokain 2% sebanyak 1-2 tetes pada mata yang
terkena benda asing.
b. Gunakan kaca pembesar (lup) dalam pengangkatan benda asing.
c. Angkat benda asing dengan menggunakan lidi kapas atau jarum
suntik ukuran 23G.
d. Arah pengambilan benda asing dilakukan dari tengah ke tepi.
e. Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan betadin pada tempat bekas
benda asing.
f. Kemudian, berikan antibiotik topikal (salep atau tetes mata) seperti
kloramfenikol tetes mata, 1 gtt setiap 2 jam selama 2 hari.

Sarana dan - Lup


Prasarana
- Lidi kapas
- Jarum suntik 23G
- Pantokain 2%

Kriteria Rujukan Bila terjadi penurunan visus.

Unit terkait Puskesmas Rawat Inap, Puskesmas Non Rawat Inap, Pustu, Poskesdes,
Polindes

You might also like