You are on page 1of 3

BAB VI

KESIMPULAN

1. Keadaan Sarana Kesehatan


Secara fisik kondisi bangunan Puskesmas dan jaringannya, baik Puskesmas Pembantu
yang berjumlah 4 dan Poskesdes yang berjumlah 11 dalam kondisi yang sangat baik dan
cukup representative sebagai tempat pelayanan.

2. Tenaga
Dilihat dari jumlah dan kualifikasi tenaga yang ada maka boleh dikatakan cukup
memadai, hanya tenaga administrasi keuangan yang tampaknya perlu mendapat
perhatian sehingga tidak dirangkap oleh tenaga fungsional.

3. Pelayanan Kesehatan Masyarakat


Dilihat dari pemanfaatan sarana kesehatan, kunjungan Puskesmas Narmada tahun 2017
hanya mencapai 24.263 atau sekitar 50.55%, dimana terjadi penurunan yang sangat
signifikan dibanding tahun 2016 yang mencapai 107,5% yang artinya bahwa keberadaan
Puskesmas belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Hal ini kemungkinan
disebabkab oleh pindahnya lokasi Puskesmas ke daerah yang tidak dilalui oleh
transportasi umum dan masih kurangnya sosialisasi disamping adanya Rumah Sakit
Pratama Awet Muda yang menempati lokasi Puskesmas sebelumnya. Demikian pula
halnya dengan cakupan program-program yang dilaksanakan oleh Puskesmas yang juga
tidak mencapai target yang telah ditetapkan dan disepakati. Untuk program kesehatan
ibu, hampir semua target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok
Barat belum mencapai target. Untuk program Gizi yang perlu mendapat perhatian
adalah penimbangan Balita (D/S), cakupan N/D yang masih dibawah 80%, Balita BGM
yang masih cukup banyak serta cakupan konsumsi garam beryodium. Dan untuk
program TB Paru adalah penemuan BTA (+).

4. Bina Kesehatan Masyarakat


Sepanjang tahun 2017 juga tidak ada dilaporkan adanya kematian ibu.
Jumlah Bayi yang mendapat ASI Eklusif sangat baik yakni mencapai 86,4% dari perkiraan
jumlah Bayi yang ada.
Penjaringan kesehatan untuk anak Sekolah Dasar dan setingkat telah mencapai 100%
dari seluruh siswa kelas 1 yang ada di wilayah kerja Puskesmas, sedangkan pelayanan
kesehatan pada usia lanjut baru mencapai 32,25% dari jumlah orang usia lanjut.
Jumlah rumah tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) telah mencapai 79%
sedangkan prosentase Rumah Sehat telah mencapai 69,26%. Sedangkan penduduk
dengan akses sanitasi yang layak mencapai 94,17%.

5. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan


Kasus-kasus penyakit menular dapat dikendalikan pada capaian indicator/standar
pelayanan yang telah ditetapkan. Untuk kasus Demam Berdarah, hanya
ditemukan/dilaporkan hanya terdapat 2 kasus di satu desa, jadi terjadi penurunan
jumlah kasus dan lokasi yang sangat baik dalam pengendaliannya. Demikian pula halnya
dengan timbulnya penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, tidak pernah
dilaporkan adanya kasus. Hal ini sejalan dengan hasil cakupan imunisasi yang sudah
sangat baik dimana cakupan UCI Desa mencapai 100% dan cakupan Imunisasi Dasar
Lengkap yang juga mencapai 106,55%.

[Type text] Page 35


6. Pendanaan Pelaksanaan Program
Proses penyusunan perencanaan di Puskesmas sejak tahun 2005 telah menggunakan
perencanaan terpadu yang disebut dengan Integrated Health Planning and Budgeting
(IHPB) dengan berdasarkan analisa masalah. Kegiatan ini kemudian didokumentasikan
dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
Proses penganggaran dilakukan berdasarkan menu prioritas program dalam rencana
kerja tersebut.
Pelaksanaan Sistim Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) yang dirintis sejak tahun 2005
dan mulai berjalan sejak tahun 2008 memberikan kontribusi dalam hal penyediaan data
dan informasi untuk kepentingan pelaporan dan perencanaan di tingkat Puskesmas.

[Type text] Page 36


LAMPIRAN

[Type text] Page 37

You might also like