You are on page 1of 2

Penjelasan Obat Pada Pemicu

A. Paracetamol (Asetaminofen)
Asetaminofen merupakan metabolit aktif fenasetin dan bertanggung jawab atas efek
analgesiknya.
Asetaminofen diberikan per oral. Absorpsi pada obat ini bergantung pada
kecepatan pengosongan lambung, dan kadar puncaknya dalam darah biasanya
tercapai dalam waktu 30-60 menit. Asetaminofen sedikit terikat pada protein plasma
dan sebagian dimetabolisasi oleh enzim mikrosom hati dan diubah menjadi
asetaminofen sulfat dan glukuronida yang tidak aktif secra farmakologis. Dan kurang
dari 5% asetaminofen diekskresi tanpa mengalami perubahan. Waktu paruh
asetaminofen adalah 2-3 jam dan relatif tidak dipengaruhi oleh fungsi ginjal. Pada
dosis toksik atau penyakit hati, waktu paruhnya bisa meningkat sampai dua kali lipat
atau lebih.
Asetaminofen berguna untuk nyeri ringan sampai sedang seperti nyeri
kepala,mialgia, nyeri pascapersalinan. Asetaminofen tidak adekuat untuk terapi
berbagai bentuk peradangan. Asetaminofen tidak mengantagonisasi efek obat
urikosurik; obat ini dapat diberikan bersama dengan probenesid.
Pada dosis yang lebi besar dapat menimbulkan pusing, dan disorientasi. Dosis
yang lebih besar dari 4g/hari tidak dianjurkandan adanya riwayat alkoholisme
menjadi kontraindikasi pada dosis ini.

B. Trimetropim-Sulfametoksazol
Secara selektif menghambat asam dihidrofolat reduktase bakteri yang mengubah asam
dihidrofolat menjadi asam tetrahidolat, suatu tahap menuju sintesis purin dan pada
akhirnya sintesis DNA.
Trimetropim diserap dengan baik dari usu dan didistribusikan secara luas dalam
cairan dan jaringan tubuh termasuk cairan serebrospinal. Karena trimetropim lebih
larut dalam lipid daripada sulfametoksazol, trimetropim memiliki volume distribusi
yang lebih besar ketimbang sulfometoksazol.
Dapat menimbulkan semua reaksi merugikan akibat sulfonamide. Mual dan
muntah, demam obat, vaskulitis, kerusakan ginjal dan gangguan system saraf pusat
terkadang juga terjadi.
C. Omeprazole
Adalah campuran rasemat isomer R- dan S-. penghambat pompa proton diberikan sebagai
precursor obat yang tidak aktif. Untuk melindungi precursor obat yang labil-asam ini agar
tidak cepat dihancurkan dalam lumen lambung, sediaan oralnya diformulasikan dalam
bentuk tablet atau kapsul resisten-asam atau salut-enterik. Setelah melalui lambung dan
masuk ke dalam lumen usus halus yang bersifat alkali, salut enteric tadi akan larut dan
precursor obat tersebut kemudiandiserap.

You might also like