You are on page 1of 10

Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan

Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan

Khaira Amalia Fachrudin


Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Email:khairaamalia@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur modal dan ukuran
perusahaan terhadap agency cost; pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan, dan agency
cost terhadap kinerja perusahaan; serta pengaruh tidak langsung struktur modal dan
ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan melalui agency cost sebagai intervening
variable. Populasi adalah perusahaan-perusahaan dalam industri dasar dan kimia yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009. Dari populasi ini dipilih populasi sasaran
yang semuanya menjadi sampel penelitian. Metode statistika yang digunakan adalah
analisis jalur. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan positif
struktur modal terhadap agency cost dan pengaruh signifikan negatif ukuran perusahaan
terhadap agency cost; tidak terdapat pengaruh signifikan struktur modal, ukuran
perusahaan, dan agency cost terhadap kinerja perusahaan; serta tidak terdapat pengaruh
tidak langsung struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan
melalui agency cost sebagai intervening variable.

Kata kunci: Struktur modal, ukuran perusahaan, agency cost, kinerja perusahaan,
analisis jalur

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the effect of capital structure and firm size on
agency cost; the effect of capital structure, firm size, and agency cost on firm performance; and
the indirect effect of capital structure and firm size on firm performance by agency cost as
intervening variable. The population is basic and chemical industry companies registered at
the Indonesian Stock Exchage in 2009. The population was selected to get target population
which become the sample of this study. The statistics method which used to test hypotheses is
path analysis. The results show that: positive significant effect of capital structure and
negative significant effect of firm zize on agency cost; insignificant effect of capital structure,
firm size, and agency cost on firm performance; insignificant indirect effect of capital structure
and firm size on firm performance by agency cost as intervening variables.

Keywords: Capital structure, firm size, agency cost, firm performance, path analysis.

PENDAHULUAN teraan pihak-pihak yang disebutkan terakhir.


Tujuan sekunder adalah penggerak bagi ter-
Tujuan utama didirikannya perusahaan capainya tujuan primer (Atkinson, Banker,
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan peme- Kaplan, and Young 1997).
gang saham. Kesejehteraan dapat ditingkatkan Kinerja perusahaan memperlihatkan ke-
melalui kinerja perusahaan (firm performance) mampuan perusahaan untuk memberikan ke-
yang baik. Kinerja perusahaan yang baik juga untungan dari aset, ekuitas, maupun hutang.
bermakna bagi konsumen, komunitas, karyawan, Kinerja perusahaan merupakan prestasi kerja
dan pemasok – termasuk dalam pemasok adalah perusahaan. Salah satu ukuran kinerja per-
kreditur, yaitu pemasok dana. Tujuan sekunder usahaan adalah Return on Equity (ROE). ROE
didirikannya perusahaan adalah untuk kesejah- adalah ukuran profitabilitas perusahaan penting

37
38 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 13, NO. 1, MEI 2011: 37-46

yang mengukur pengembalian untuk pemegang menggunakan aliran kas untuk bonus atau
saham (Jones et al. 2009). pengeluaran-pengeluaran tidak perlu yang disebut
Di dalam perusahaan terdapat beberapa agency cost. Tetapi ancaman kebangkrutan karena
fungsi, antara lain fungsi pengelolaan dan fungsi hutang yang tinggi dapat mengurangi penge-
kepemilikan. Jensen dan Meckling (1976) me- luaran yang tidak penting sehingga akan
ngatakan bahwa pemisahan fungsi pengelolaan meningkatkan free cash flow (aliran kas bebas).
dan fungsi kepemilikan sangat rentan dengan Dengan demikian diharapkan hutang tersebut
agency conflict (konflik kepentingan). Agency dapat mengurangi agency cost. Agency cost dapat
conflict terjadi manakala manajer cenderung pula terjadi jika manajer tidak menangkap
membuat keputusan yang menguntungkan peluang investasi pada proyek baru karena
dirinya daripada kepentingan pemegang saham khawatir akan resiko yang akan ditanggungnya
(Meckling 1976, Myers 1977). Agency conflict dapat (Brigham dan Daves 2004). Lin (2006) menemu-
menimbulkan agency cost (biaya agensi), yaitu kan bahwa struktur modal berpengaruh positif
berupa pemberian insentif yang layak kepada terhadap agency cost, artinya kebijakan hutang
manajer serta biaya pengawasan untuk mencegah meningkatkan agency cost.
hazard. Agency cost juga berarti penggunaan Selain pengaruh struktur modal terhadap
aliran kas untuk bonus atau pengeluaran- agency cost, Lin (2006) juga menemukan bahwa
pengeluaran yang tidak perlu yang dilakukan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap
manajer atas free cash flow (aliran kas bebas). agency cost, mengindikasikan bahwa perusahaan
Agency conflict dapat terjadi antara peme- besar memerlukan lebih sedikit beban-beban
gang saham pengendali dan pemegang saham discretionary.
minoritas, antara pemegang saham dengan Berdasarkan hal tersebut di atas maka
kreditur, antara pemegang saham pengendali dan diajukan hipotesis pertama sebagai berikut:
stakeholder lainnya, termasuk pemasok dan kar- H1: Terdapat pengaruh struktur modal dan
yawan (Asian Development Bank dalam Husnan, ukuran perusahaan terhadap agency cost.
2001). Tetapi penelitian ini hanya terbatas pada
agency conflict antara manajer dan pemegang ROE dapat menjadi ukuran efisiensi peng-
saham. gunaan modal sendiri yang dioperasionalkan
Perusahaan dapat didanai dengan hutang dalam perusahaan. Semakin besar ROE, semakin
dan ekuitas. Komposisi penggunaan hutang dan besar pula kemampuan perusahaan menghasilkan
ekuitas ini tergambar dalam struktur modal. laba bagi pemegang saham. Moeljadi (2006)
Penggunaan hutang diistilahkan dengan financial mengatakan bahwa leverage merupakan variabel
leverage (pengungkit keuangan). Hutang (debt) penjelas bagi rentabilitas modal sendiri. Maksud-
yang dimaksud adalah hutang untuk pendanaan nya struktur modal merupakan variabel penjelas
perusahaan yang tidak selalu sama dengan bagi ROE.
kewajiban (liabilities) dan tidak sama dengan Brigham dan Houston (2001) menyatakan
tagihan (payable). Hutang menimbulkan beban bahwa leverage keuangan merupakan alternatif
bunga yang dapat menghemat pajak. Artinya yang dapat digunakan untuk meningkatkan laba.
beban bunga dapat dikurangkan dari pendapatan Penggunaan hutang dalam investasi sebagai
sehingga laba sebelum pajak menjadi lebih kecil tambahan untuk mendanai aktiva perusahaan
dan akibatnya pajak semakin kecil. Sedangkan diharapkan dapat meningkatkan keuntungan
jika pendanaan menggunakan ekuitas, maka yang akan diperoleh perusahaan, karena aktiva
tidak terdapat beban yang dapat mengurangi perusahaan digunakan untuk menghasilkan laba.
pajak perusahaan. Dengan demikian laba yang tersedia untuk
Dalam literatur finance, Jensen dan Meckling pemegang ekuitas menjadi lebih besar (Brigham
(1976) adalah yang pertama menghubungkan dan Houston 2001). Tetapi, penggunaan leverage
agency cost dengan hutang dalam struktur modal. yang semakin besar menyebabkan beban bunga
Penggunaan hutang dalam struktur modal dapat semakin besar (Brigham dan Gapenski 1997).
mencegah pengeluaran perusahaan yang tidak Jika beban bunga sangat besar sedangkan laba
penting dan memberi dorongan pada manajer operasi tidak cukup besar maka akan timbul
untuk mengoperasikan perusahaan dengan lebih masalah kesulitan keuangan yang menyebabkan
efisien. Hal tersebut menyebabkan agency cost kinerja menurun. Namun demikian beban bunga
berkurang dan selanjutnya kinerja perusahaan hutang juga merupakan pengurang pajak yang
diharapkan akan meningkat Cao (2006). dapat meningkatkan nilai perusahaan (Brigham
Penggunaan hutang yang tinggi dalam dan Gapenski 1997). Dalam hal ini dapat
struktur modal mungkin mempengaruhi perilaku dikatakan bahwa hutang dapat meningkatkan
manajer. Jika keadaan baik, manajer akan kinerja. Sedangkan bila perusahaan mengguna-
Fachrudin: Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan 39

kan ekuitas maka tidak terdapat penghematan pengaruh juga terhadap kinerja perusahaan
pajak karena beban ekuitas tidak mengurangi melalui agency cost sebagai intervening variable.
pajak. Bouresli (2001) dan Lin (2010) menemukan Artinya semakin tinggi tingkat hutang dan ukuran
bahwa rasio hutang terhadap jumlah aset perusahaan dapat berpengaruh terhadap kinerja
berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan, perusahaan jika dikaitkan dengan agency cost
tetapi Calisir et al. (2010) menemukan pengaruh yang diproksikan dengan rasio discretionary
yang positif. expense terhadap penjualan bersih. Maksudnya
Lin (2006) serta Wright et al. (2009) menemu- jika hutang meningkatkan beban bunga maka
kan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh discretionary expense dapat meningkat dan
positif terhadap kinerja. Hal ini menunjukkan akibatnya menurunkan kinerja. Tetapi jika beban
bahwa perusahaan besar lebih menjanjikan bunga tersebut menghemat pajak maka kinerja
kinerja yang baik (Lin, 2006). Calisir et al. (2010) dapat meningkat. Hutang juga mungkin me-
juga menemukan pengaruh positif ukuran ningkatkan produktifitas sehingga penjualan
perusahaan terhadap kinerja perusahaan sektor meningkat. Dengan demikian rasio discretionary
teknologi informasi dan komunikasi di Turki. expense terhadap penjualan bersih yang merupa-
Tetapi Huang (2002) menemukan bahwa tidak kan proksi dari agency cost berkurang. Ber-
terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap kurangnya rasio tersebut menyebabkan laba
kinerja perusahaan Taiwan yang berada di China. meningkat, dan akibatnya kinerja meningkat.
Demikian juga Talebria et al. (2010), tidak Demikian juga jika ukuran perusahaan me-
menemukan pengaruh ukuran perusahaan ningkatkan skala ekonomis maka kemungkinan
terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di kinerja akan meningkat melalui pengurangan
Tehran Stock Exchange. discretionary expense. Sebaliknya, jika ukuran
Lin (2006) juga meneliti pengaruh agency cost yang besar menyebabkan peningkatan beban,
terhadap ROE. Ditemukan bahwa agency cost maka kinerja akan menurun. Berdasarkan hal
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROE. tersebut maka diajukan hipotesis ketiga sebagai
Demikian juga Wright et al. (2009), menemukan berikut:
bahwa agency cost berhubungan negatif dengan H3: Terdapat pengaruh tidak langsung struktur
kinerja perusahaan. Sikap tidak peduli terhadap modal dan ukuran perusahaan terhadap
agency cost dapat mengurangi pencapaian keun- kinerja perusahaan melalui agency cost
tungan kompetitif yang berdampak negatif sebagai intervening variable.
terhadap kinerja.
Dalam hipotesis pertama di atas telah diduga Keterkaitan struktur modal, ukuran per-
bahwa struktur modal dan ukuran perusahaan usahaan, agency cost, dan kinerja perusahaan
berpengaruh terhadap agency cost. Namun dari dapat dilihat dalam model penelitian seperti pada
uraian Brigham dan Houston (2001) di atas Gambar 1.
terlihat bahwa struktur modal dapat juga
berpengaruh langsung terhadap kinerja per- Struktur
Modal
usahaan. Demikian juga ukuran perusahaan
dapat berpengaruh positif (Lin 2006, Wright et al. Agency Kinerja
2009, Calisir et al. 2010) terhadap kinerja Cost Perusahaan

perusahaan, walaupun dapat juga tidak ber- Ukuran


pengaruh (Huang 2002, Talebria et al. 2010). Lin Perusahaan
(2006) dan Wright et al. (2009) menemukan bahwa
agency cost berpengaruh terhadap kinerja per- Sumber: Jensen dan Meckling (1976), (Brigham dan
Gapenski 1997), Brigham dan Houston (2001), Brigham
usahaan. Berdasarkan temuan-temuan tersebut
dan Daves (2004), Lin (2006), Wright, et al. (2009), Calisir
maka dirumuskan hipotesis kedua, yaitu : et al. (2010), dimodifikasi
H2: Terdapat pengaruh struktur modal, ukuran
perusahaan, dan agency cost terhadap kinerja Gambar 1. Model Penelitian
perusahaan.
Perumusan masalah adalah: 1) apakah
Di atas telah disebutkan bahwa struktur terdapat pengaruh struktur modal dan ukuran
modal dan ukuran perusahaan dapat berpengaruh perusahaan terhadap agency cost, 2) apakah
terhadap agency cost. Agency cost yang diproksikan terdapat pengaruh struktur modal, ukuran
dengan rasio discretionary expense terhadap perusahaan, dan agency cost terhadap kinerja
penjualan bersih pun dapat berpengaruh terhadap perusahaan, dan 3) apakah terdapat pengaruh
kinerja perusahaan (Lin 2006). Struktur modal tidak langsung struktur modal dan ukuran
dan ukuran perusahaan mungkin akan ber- perusahaan terhadap kinerja perusahaan melalui
40 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 13, NO. 1, MEI 2011: 37-46

agency cost sebagai intervening variable. Tujuan disajikan adalah hipotesis kausalitas. Analisis data
penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris akan menghasilkan kesimpulan umum.
tentang 1) pengaruh struktur modal dan ukuran Analisis data dilakukan dengan analisis jalur.
perusahaan terhadap agency cost, 2) pengaruh Analisis ini digunakan karena terdapat kemung-
struktur modal, ukuran perusahaan, dan agency kinan hubungan antarvariabel dalam model yang
cost terhadap kinerja perusahaan, dan 3) pengaruh bersifat linier. Agency cost digunakan sebagai
tidak langsung struktur modal dan ukuran intervening variable karena pengaruh struktur
perusahaan terhadap kinerja perusahaan melalui modal dan ukuran perusahaan terhadap kinerja
agency cost sebagai intervening variable. Secara perusahaan dapat berhubungan secara konseptual
teoritis, manfaat penelitian ini adalah memberi dengan rasio discreationary expense terhadap
penjualan sebagai proksi agency cost. Secara teori
kontribusi bagi ilmu manajemen keuangan
pengaruh struktur modal dan ukuran perusahaan
mengenai 1) pengaruh struktur modal dan ukuran
terhadap kinerja perusahaan dapat terlihat secara
perusahaan terhadap agency cost, 2) pengaruh langsung. Namun dapat pula dilihat melalui
struktur modal, ukuran perusahaan, dan agency agency cost.
cost terhadap kinerja perusahaan, dan 3) pengaruh Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah
tidak langsung struktur modal dan ukuran 95%, yang berarti bahwa alpha adalah 5%.
perusahaan terhadap kinerja perusahaan melalui Pengolahan data dilakukan dengan bantuan
agency cost sebagai intervening variable.. Selain program aplikasi SPSS versi 17.
itu diharapkan juga bahwa penelitian ini Persamaan struktural untuk pengujian hipo-
memberikan kontribusi bagi penelitian yang akan tesis pertama:
datang melalui model teoritikal yang diajukan. Y1 = ρY1 X1X1 + ρY1X2X2 + Є1
Secara praktis, penelitian penting agar Y1 = variabel endogen agency cost
investor maupun calon investor dapat mengetahui X1 = variabel eksogen struktur modal
faktor apa yang dapat meningkatkan kinerja X2 = variabel eksogen ukuran perusahaan
perusahaan dan apakah memang terdapat ρY1X1 = koefisien jalur X1 ke Y1
indikasi masalah agency di dalam perusahaan. ρY1X2 = koefisien jalur X2 ke Y1
Bagi manajer hasil penelitian ini akan bermanfaat, Є1 = koefisien jalur variabel error 1
yaitu apakah pendanaan dengan hutang yang
meningkatkan beban perusahaan akan dapat Persamaan struktural untuk pengujian hipo-
tesis kedua:
tertandingi dengan beban pajak sehingga kinerja
Y2 = ρY2X1X1 + ρY2X2X2 + ρY2Y1 Y1 + Є2
meningkat atau tidak.
Y2 = variabel endogen kinerja perusahaan
Y1 = variabel endogen agency cost
METODE PENELITIAN X1 = variabel eksogen struktur modal
X2 = variabel eksogen ukuran perusahaan
Populasi penelitian ini adalah perusahaan ρY2X1 = koefisien jalur X1 ke Y2
dalam industri dasar dan kimia yang terdaftar di ρY2X2 = koefisien jalur X2 ke Y2
Bursa Efek Indonesia tahun 2009. Jumlah ρY2Y1 = koefisien jalur Y1 ke Y2
populasi adalah 58 perusahaan. Populasi sasaran Є2 = koefisien jalur variabel error 2
adalah perusahaan yang tidak mempunyai laba
bersih negatif serta tidak mempunyai ekuitas Perhitungan Pengaruh tidak langsung untuk
negatif, yaitu 42 perusahaan. Semua perusahaan pengujian hipotesis ketiga:
dalam populasi sasaran diobservasi (sampel Pengaruh tidak langsung (indirect effect) X1
jenuh). Data bersumber dari laporan keuangan ke Y2 melalui Y1 = ρY1X1 x ρY2Y1
perusahaan yang telah diaudit yang diunduh dari Pengaruh tidak langsung (indirect effect) X2
website Bursa Efek Indonesia, yaitu www.jsx.go.id. ke Y2 melalui Y1 = ρY1X2 x ρY2Y1
Fokus penelitian adalah perusahaan dalam
industri dasar dan kimia. Variabel penelitian dan definisi operasional:
Data yang digunakan adalah data sekunder - Y1 adalah rasio discretionary expense terhadap
historis yang bersifat cross section. Penelitian penjualan bersih, yang merupakan proksi
agency cost (Lin, 2006). Discretionary expense
berupa penelitian ex post facto, karena data
adalah beban yang dikeluarkan berdasarkan
bersumber dari laporan keuangan emiten yang
kebijaksanaan seorang manajer. Beban ini
telah dipublikasikan dan digunakan tanpa meliputi beban operasi, beban non operasi,
merubahnya. Penelitian bersifat kausalitas, yaitu beban bunga, serta gaji dan upah (Lin 2006).
penelitian yang ingin mencari penjelasan dalam Formula:
bentuk hubungan sebab akibat (cause-effect) antar Discretoin ary expense
beberapa variabel yang dikembangkan dalam
manajemen (Ferdinand, 2006). Hipotesis yang Penjualan bersih
Fachrudin: Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan 41

- Y2 adalah kinerja perusahaan yang dalam hal hipotesis null yang menyatakan bahwa tidak
ini diukur dengan ROE. Formula (Jones et al. terdapat autokorelasi positif maupun negatif
2009): tidak dapat ditolak.
Laba bersih
Ekuitas pemegang saham Penilaian Goodness of Fit Model
- X1 merupakan struktur modal atau rasio
leverage, yaitu jumlah hutang terhadap jumlah 1. Koefisien determinasi bernilai 0.303 yang
ekuitas (Lin 2006). Rasio ini juga menunjukkan berarti bahwa kemampuan model dalam
struktur modal perusahaan. Formula: menerangkan variasi variabel agency cost
Jumlah hutang adalah sebesar 30.3%, sedangkan sisanya
Jjmlah ekuitas sebesar 69.7% diterangkan oleh variabel lain
- X2 merupakan ukuran perusahaan. Ukuran yang tidak dimasukkan ke dalam model.
perusahaan dapat diukur dengan logaritma 2. Uji F
natural (natural log) dari jumlah aset (Naiker Signifikansi uji F bernilai 0.001. Nilai yang
et al. 2008). lebih besar daripada 5% menunjukkan bahwa
model yang digunakan adalah layak dan dapat
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digunakan untuk analisis selanjutnya.
3. Uji t
Berikut ini disajikan hasil uji statistik. Struktur modal berpengaruh positif dan
Adapun data dan hasil pengolahannya secara signifikan (p-value bernilai 0.010) terhadap
lengkap ada pada penulis. agency cost. Sedangkan ukuran perusahaan
berpengaruh negatif dan signifikan (p-value
Data Screening dan Transformasi Data bernilai 0.001) terhadap agency cost.

Data awal yang dimasukkan berupa variabel Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Pengaruh X1 dan X2
struktur modal, ukuran perusahaan, dan agency terhadap Y1
cost tidak menunjukkan bahwa residual data tidak
memenuhi asumsi normalitas. Untuk itu data
ditransformasi dalam bentuk logaritma natural.
Karena data sesuai populasi sasaran adalah data
yang tidak memiliki laba bersih negatif dan tidak
memiliki ekuitas negatif, maka seluruh data yang
ditransformasi dapat terbaca oleh alat analisis.
Pengujian Asumís Klasik yang dilakukan adalah: Persamaan matematika model jalur 1:
Y1 = 0,370X1 – 0.487X2 + 0.835 Є1
Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian Hipotesis Kedua
1. Uji Normalitas Residual
Statistik uji Kolmogorov-Smirnov menunjuk-
Data Screening dan Transformasi Data
kan p-value 0.180 (>0.05), yang menunjukkan
bahwa asumsi normalitas residual telah
terpenuhi Sama seperti pengujian hipotesis pertama,
2. Uji Multikolinieritas residual data awal tidak berdistribusi normal
Nilai Tolerance masing-masing variabel adalah sehingga data ditransformasi dalam bentuk
0.961, yang lebih besar dari 0.1. Nilai VIF logaritma natural.
1.040, yang lebih kecil dari 10. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terjadi multi- Pengujian Asumsi Klasik
kolonieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas 1. Uji Normalitas Residual
Dengan uji Glejser ditemukan bahwa nilai Statistik uji Kolmogorov-Smirnov menunjuk-
signifikansi uji t adalah lebih besar dari alpha kan p-value 0.638 (>0.05), yang menunjukkan
5% yang menunjukkan bahwa data terbebas bahwa asumsi normalitas residual telah
dari masalah heteroskedastisitas. terpenuhi
4. Uji Autokorelasi 2. Uji Multikolinieritas
Nilai Durbin-Watson adalah 2.219. Tabel Nilai Tolerance variabel struktur modal,
Durbin-Watson untuk k=2 dan n=42 ukuran perusahaan, dan agency cost masing-
ditemukan du = 1.338. Karena 1.338 < 2.219 < masing adalah 0.808, 0.724, dan 0.697 (lebih
4- 1.338 atau 1.338 < 2.219 < 2.662 maka besar dari 0.1). Nilai VIF masing-masing
42 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 13, NO. 1, MEI 2011: 37-46

adalah 1.237, 1.380, dan 1.435 (lebih kecil dari struktur modal sangat hampir berpengaruh
10). Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi terhadap kinierja perusahaan.
multikolonieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas Pengujian Hipotesis Ketiga
Dengan uji Glejser ditemukan bahwa nilai
signifikansi uji t adalah lebih besar dari alpha Pengaruh tidak langsung struktur modal dan
5% yang menunjukkan bahwa data terbebas ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan
dari masalah heteroskedastisitas. melalui agency cost sebagai intervening variable
4. Uji Autokorelasi dapat dilihat di bawah ini:
Nilai Durbin-Watson adalah 2.004. Tabel Pengaruh tidak langsung (indirect effect) X1 ke
Durbin-Watson untuk k=3 dan n=42 Y2 melalui Y1 = 0,370 x 0.288 = 0.107
ditemukan du = 1.383. Karena 1.383 < 2.004 < Pengaruh tidak langsung (indirect effect) X2 ke
4-1.383 atau 1.338 < 2.004 < 2.662 maka Y2 melalui Y1 = -0.487 x 0.288 = -0.140
hipotesis null yang menyatakan bahwa tidak
terdapat autokorelasi positif maupun negatif Hasil uji statistik pada tabel 2 di atas
tidak dapat ditolak. menunjukkan bahwa agency cost tidak ber-
pengaruh signifikan pada alpha 5% terhadap
Penilaian Goodness of Fit Model kinerja perusahaan (p-value 0.095). Oleh karena
itu pengaruh tidak langsung struktur modal dan
1. Koefisien determinasi bernilai 0.246 yang ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan
berarti bahwa kemampuan model dalam sebagaimana yang dihitung di atas juga tidak
menerangkan variasi variabel agency cost ada- signifikan.
lah sebesar 24.6%, sedangkan sisanya sebesar
75.4% diterangkan oleh variabel lain yang Pengaruh Struktur Modal dan Ukuran
tidak dimasukkan ke dalam model. Perusahaan terhadap Agency Cost
2. Uji F
Signifikansi uji F bernilai 0.012 (lebih besar Pada pengujian hipotesis pertama ditemukan
daripada 5%) menunjukkan bahwa model yang bahwa struktur modal berpengaruh positif dan
digunakan adalah layak dan dapat digunakan signifikan terhadap agency cost. Ukuran per-
untuk analisis selanjutnya. usahaan berpengaruh negatif dan signifikan.
3. Uji t Temuan ini sesuai dengan Lin (2006). Kebijakan
Struktur modal berpengaruh positif dan hutang meningkatkan agency cost. Perusahaan
hampir signifikan (p-value bernilai 0.05) besar mempunyai lebih sedikit discretionary
terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan expense. Perusahaan besar lebih efisien.
ukuran perusahaan dan agency cost tidak Temuan menunjukkan bahwa jika hal-hal
berpengaruh signifikan pada alpha 5%. lain dianggap tetap, peningkatan hutang sebesar
1% persen akan meningkatkan proksi agency cost,
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Pengaruh X1, X2, dalam hal ini adalah perbandingan discretionary
dan Y1 terhadap Y2 expense dengan penjualan bersih, sebesar 0.333%.
Kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh beban
bunga hutang yang meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah hutang.
Hal ini tidak sesuai dengan Jensen dan
Meckling (1976) dalam Cao (2006) yang menyata-
kan bahwa penggunaan hutang dalam struktur
modal dapat mencegah pengeluaran yang tidak
penting dan memberi dorongan pada manajer
Persamaan matematika model jalur 2: untuk mengoperasikan perusahaannya dengan
Y2 = 0,317X1 – 0.069X2 + 0.288Y1 + 0.868 Є2 lebih efisien. Temuan ini juga tidak sejalan dengan
Brigham dan Daves (2004) yang menyatakan
Penelitian ini menemukan nilai signifikansi F bahwa penggunaan hutang yang tinggi dalam
sebesar 0.012 yang menunjukkan bahwa model struktur modal dapat menimbulkan ancaman
layak dan dapat dipakai untuk uji selanjutnya. Uji kebangkrutan sehingga mengurangi agency cost.
t menunjukkan tidak ada satu pun variabel yang Hal tersebut terjadi karena manajer akan
signifikan pada alpha 5% padahal data sudah mengurangi pengeluaran yang tidak penting agar
memenuhi asumsi multikolinieritas. Namun nilai dapat membayar hutang. Selain itu dalam masa
p-value struktur modal menunjukkan 0.05. Berarti kesulitan keuangan pihak kreditur juga akan
Fachrudin: Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan 43

mengawasi sehubungan konteks governance Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Per-


insolvency (Fachrudin, 2008). usahaan, dan Agency Cost terhadap Kinerja
Temuan ini menemukan bahwa rata-rata Perusahaan
rasio hutang terhadap ekuitas adalah 0.59 dengan
standar deviasi 0.88. Jumlah yang tidak tinggi ini Pengujian hipotesis kedua menunjukkan
mengindikasikan bahwa perusahaan tidak sedang bahwa struktur modal hampir berpengaruh
dalam kesulitan keuangan sehingga terdapat signifikan terhadap kinerja (p-value 0.05). Beta
kemungkinan bahwa manajer tidak berhati-hati yang positif menunjukkan bahwa penggunaan
dalam pengeluaran discreationary expense, karena hutang dapat meningkatkan imbal hasil bagi
itu pengaruh struktur modal terhadap agency cost pemilik perusahaan. Teori mengatakan bahwa
tidak negatif, melainkan positif. ROE adalah return on assets (ROA) dikali dengan
Kehatian-hatian manajer dalam pengeluaran leverage (Jones et al. 2009). Jadi leverage dapat
kas terjadi pada saat perusahaan yang memiliki mempengaruhi ROE. Hal ini terjadi karena
banyak hutang sedang berada dalam financial pembiayaan dengan hutang menimbulkan beban
distress, contohnya adalah pengurangan jumlah bunga yang tetap harus dibayar. Jones et al.
karyawan. Demikian juga saat krisis ekonomi (2009) menyatakan bahwa leverage dapat
1997-2000, perusahaan tidak kesulitan keuangan meningkatkan imbal hasil bagi pemegang saham
pun melakukan penghematan biaya (Fachrudin, (favorable leverage), tapi dapat juga merugikan
2007). Penelitian lanjutan dapat meneliti penga- pemegang saham (unfavorable leverage). Level
ruh struktur modal terhadap agency cost pada ROA tertentu dapat meningkatkan kinerja
perusahaan yang mengalami financial distress. menuju ROE yang lebih tinggi melalui peng-
Ukuran perusahaan berpengaruh negatif gunaan pendanaan hutang yang bijaksana.
terhadap agency cost. Koefisien unstandardized Sebaliknya penggunaan pendanaan hutang yang
beta -0.463 menunjukkan bahwa jika hal-hal lain tidak bijaksana dapat menyebabkan ROE lebih
dianggap tetap, peningkatan ukuran perusahaan rendah daripada ROA (Jones et al. 2009).
sebesar 1% akan menurunkan agency cost sebesar Penelitian ini hampir menunjukkan bahwa
0.463%. Indikasinya adalah bahwa 1) perusahaan leverage meningkatkan imbal hasil kepada
besar dapat mengurus discretionary expense pemegang saham. Berarti dana dari hutang
dengan bijak sehingga efisien, 2) adanya skala digunakan dengan cara yang baik sehingga
ekonomis, serta 3) perusahaan besar mempunyai meningkatkan laba. Perusahaan juga masih
penjualan bersih yang lebih besar dari pada mempunyai laba sebelum bunga dan pajak yang
perusahaan kecil. Hasil uji ini sesuai dengan cukup baik.
temuan Lin (2006). Moeljadi (2006) mengatakan bahwa apabila
Agency cost dipengaruhi oleh struktur modal Return on Assets (ROA) lebih besar dari tingkat
dan ukuran perusahaan. Semakin tinggi peng- bunga, maka sebaiknya pemenuhan kebutuhan
gunaan hutang dalam struktur modal meningkat- dana diambil dari modal pinjaman, sebab
kan proksi agency cost. Semakin besar ukuran penambahan leverage akan menaikkan ROE.
perusahaan menyebabkan discretionary expense Jika perusahaan memaksakan diri untuk meng-
semakin berkurang. Kemungkinan bahwa 1) tidak gunakan modal sendiri, baik emisi saham baru
terdapat konflik agency antara manajer dan maupun laba ditahan, maka secara teoritis akan
pemegang saham mayoritas dalam perusahaan di menurunkan ROE. Jika ROA lebih kecil dari
industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa tingkat bunga, maka keperluan dana sebaiknya
Efek Indonesia. Hal ini terlihat dari fakta bahwa diambil dari penambahan modal sendiri, baik
beberapa perusahaan memiliki direksi yang juga melalui emisi saham maupun laba ditahan, sebab
pemegang saham atau keluarga pemegang saham akan meningkatkan ROE. Jika perusahaan
tersebut. Masalah agency terjadi karena ketidak- memaksakan menambah leverage maka ROE
sejajaran kepentingan direksi dan pemegang akan menurun. Jika ROA sama persis besarnya
saham. Jika direksi juga pemegang saham maka dengan tingkat bunga pinjaman, maka penambah-
kesejajajaran kepentingan mungkin terwujud an atau pengurangan hutang tidak akan mem-
sehingga tidak ada masalah agency. Penelitian pengaruhi ROE. Penelitian ini menunjukkan
lanjutan dapat menguji masalah ini. 2) Masalah bahwa penggunaan hutang hamper meningkatkan
agency cost tidak dapat dikurangi dengan peng- ROE. Hal ini mengindikasikan bahwa ROA yang
gunaan hutang. Dengan demikian diperlukan cara diperoleh hampir lebih besar dari tingkat bunga
lain untuk mengatasinya seperti keberadaan pinjaman. Penelitian selanjutnya dapat meneliti
komisaris yang benar-benar independen serta pengaruh perbandingan ROA terhadap tingkat
komite audit dalam rangka menegakkkan good bunga terhadap ROE.
corporate governance.
44 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 13, NO. 1, MEI 2011: 37-46

Ukuran perusahaan tidak berpengaruh ter- discreationary expense tidak meningkatkan kiner-
hadap kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan ja. Kinerja yang digunakan adalah ROE, yaitu
bahwa ukuran perusahaan bukan jaminan bahwa rasio laba bersih dibandingkan dengan ekuitas
perusahaan akan memiliki kinerja yang baik. pemegang saham. Discreationary expense adalah
Huang (2002) serta Talebria et al. (2010) juga beban yang dikeluarkan berdasarkan kebijak-
menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh sanaan seorang manajer, meliputi beban operasi,
ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan. beban non operasi, beban bunga, serta gaji dan
Tetapi Lin (2006) serta Wright et al. (2009) upah (Lin 2006). Dalam hal ini discreationary
menemukan bahwa ukuran perusahaan ber- expense adalah jumlah beban usaha ditambah
pengaruh positif terhadap kinerja. beban bunga. Pada saat penggunaan hutang
Agency cost tidak berpengaruh signifikan meningkatkan beban bunga maka discreationary
pada alpha 5% terhadap kinerja perusahaan. expense meningkat. Dalam format laporan laba
Artinya beban perusahaan tidak mempengaruhi rugi, penjualan dikurang beban pokok penjualan
ROE. Hanya, karena struktur modal hampir dikurang discreationary expense menghasilkan
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, ter- laba usaha. Laba usaha ditambah pendapatan
dapat kemungkinan bahwa beban bunga akan (beban) lain-lain dan ditambah manfaat (beban)
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Pene- pajak menghasilkan laba bersih. Jika rasio
litian lebih lanjut diperlukan untuk melihat discreationary expense terhadap penjualan signifi-
kemungkinan ini. kan mempengaruhi struktur modal dan agency
Koefisien agency cost yang positif dan p-value cost tidak signifikan mempengaruhi ROE, berarti
yang bernilai 0.095 mengindikasikan bahwa jika hal tersebut kemungkinan dikarenakan manfaat
alpha diperluas menjadi 10% maka semakin (beban) lain-lain dan beban pajak tidak signifikan
banyak discreationary expense maka semakin mempengaruhi ROE.
tinggi ROE. Kemungkinan memang beban bunga Format Laporan Laba Rugi disajikan dalam
yang mempengaruhi ROE tersebut dan memang gambar 2 bawah ini untuk memperjelas pengaruh
beban-beban tersebut sudah wajar karena me- dan keterkaitan antara struktur modal, ukuran
ningkatkan ROE. perusahaan, agency cost, dan kinerja perusahaan:
Temuan mengenai pengaruh agency cost ini
tidak sejalan dengan Lin (2006) dan Wright et al. 2011
(2009) yang menemukan bahwa agency cost
Penjualan Bersih XX
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROE,
Beban Pokok Penjualan XX -/-
artinya bila agency cost dibiarkan membengkak, Laba Kotor XX
maka hal tersebut dapat mengurangi pencapaian
keuntungan kompetitif yang berdampak negatif Beban Usaha
terhadap kinerja. Penjualan XX
Umum dan Administrasi XX
Pengaruh tidak Langsung Struktur Modal Jumlah Beban Usaha XX -/-
dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja
Perusahaan Melalui Agency Cost sebagai Laba Usaha XX
Intervening Variable Pendapatan (Beban) Lain-Lain XX

Agency cost tidak berpengaruh signifikan ter- Laba (Rugi) sebelum Manfaat (Beban) Pajak XX
hadap kinerja pada alpha 5%. Walaupun struktur
modal berpengaruh terhadap agency cost namun Manfaat (Beban) Pajak XX
agency cost tidak berpengaruh terhadap kinerja. Laba (Rugi) Bersih XX
Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
pengaruh struktur modal terhadap kinerja melalui Gambar 2. Format Laporan Laba Rugi
agency cost. Dengan kata lain pengaruh tidak
langsung struktur modal terhadap kinerja tidak Dari format Laporan Laba Rugi di atas ter-
signifikan. Ukuran perusahaan secara langsung lihat jelas bahwa jika peningkatan hutang
tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja per- meningkatkan discreationary expense maka beban
usahaan. Demikian juga secara tidak langsung, usaha bertambah besar. Beban bunga atau beban
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang merupakan bahagian dari pen-
perusahaan melalui agency cost. dapatan (beban) lain-lain juga meningkat. Namun
Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi jika discreationary expense berpengaruh positif
hutang, beban bunga meningkat sehingga discrea- terhadap kinerja, maka berarti terdapat pen-
tionary expense meningkat, tetapi peningkatan dapatan (beban) lain-lain atau manfaat (beban)
Fachrudin: Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan 45

pajak yang semakin besar. Hal tersebut dapat Selanjutnya untuk lebih mendalami masalah
disebabkan oleh meningkatnya penghasilan kaitan struktur modal terhadap kinerja, peneliti
bunga, keuntungan penjualan aset tetap, koreksi selanjutnya dapat menambahkan variabel beban
pajak, keuntungan dalam mata uang asing, bunga dan beban pajak sehingga akan terlihat
manfaat pajak, serta beban pajak yang berkurang jelas apakah beban bunga hutang atau peng-
karena pendanaan dengan hutang. Kenyataannya hematan pajak dari hutang yang lebih dominan
discreationary expense tidak berpengaruh signify- mempengaruhi kinerja.
kan pada alpha 5% terhadap kinerja yang artinya Implikasi manajerial yang diberikan adalah
pendapatan (beban) lain-lain atau manfaat (beban) bahwa investor dan calon investor sebaiknya tidak
pajak tidak mempengaruhi kinerja. terlalu terfokus pada ukuran perusahaan dalam
berinvestasi karena belum tentu perusahaan besar
KESIMPULAN menghasilkan kinerja yang lebih baik walaupun
perusahaan besar dapat menghemat discreatio-
Struktur modal berpengaruh positif dan nary expense-nya.
signifikan terhadap agency cost. Hal ini sejalan Kemungkinan tidak terdapat indikasi masa-
dengan Lin (2006) bahwa kebijakan hutang lah agency di dalam perusahaan-perusahaan
meningkatkan agency cost. Namun tidak sejalan dalam industri dasar dan kimia yang terdaftar di
dengan pandangan yang mengatakan bahwa Bursa Efek Indonesia berdasarkan sampel yang
peningkatan hutang dalam struktur modal dapat diteliti karena peningkatan hutang tidak me-
mengurangi masalah agency. Ukuran perusahaan nurunkan agency cost dan bahkan semakin besar
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ukuran perusahaan agency cost semakin ber-
agency cost. Hal ini mengindikasikan bahwa kurang. Berarti terdapat efisiensi dalam perusaha-
perusahaan besar lebih efisien. an. Selain itu, jika alpha dinaikkan menjadi 10%,
Struktur modal, ukuran perusahaan, dan terdapat pengaruh positif struktur modal dan
agency cost tidak berpengaruh signifikan terhadap agency cost terhadap kinerja–artinya upaya-upaya
kinerja perusahaan. Hanya struktur modal yang yang dilakukan manajer menghasilkan return bagi
hampir signifikan (p-value 0.05). Koefisien positif pemegang saham.
menunjukkan penggunaan hutang dalam struktur Penelitian ini menunjukkan bahwa peng-
modal membawa dampak yang baik terhadap gunaan hutang meningkatkan beban namun tidak
kinerja perusahaan. Ukuran perusahaan memang signifikan meningkatkan kinerja. Manajer perlu
meningkatkan efisiensi discreationary expense mempertimbangkan trade off antara beban bunga
namun tidak meningkatkan ROE.
dan penghematan pajak ini.
Tidak terdapat pengaruh tidak langsung
struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap
DAFTAR PUSTAKA
kinerja perusahaan melalui agency cost. Secara
langsung struktur modal hampir berpengaruh Atkinson, Anthony A, Rajiv D. Banker, Robert S.
terhadap kinerja perusahaan. Namun secara tidak Kaplan, and S. Mark Young. 1997, Mana-
langsung tidak berpengaruh. Ukuran perusahaan
ngement Accounting, Second Edition, Pren-
tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
tice Hall International Edition.
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penelitian selanjutnya dapat mengembang- Bouresli, Amani Khaled. 2001. Managerial Incen-
kan penelitian ini dengan meningkatkan jumlah tives and Firm Performance: Evidence from
pengamatan, misalnya dengan mejadikan seluruh Initial Public Offering, Dissertation, The
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Graduate School Southern Illinois Univer-
menjadi populasi sasaran. Dengan demikian hasil sity.
penelitian ini menjadi lebih robust. Peneliti
selanjutnya juga dapat meneliti pengaruh struktur Brigham, Eugene, F. and Phillip R. Daves. 2004.
modal terhadap agency cost pada perusahaan yang Intermediate Financial Management, Eight
mengalami financial distress agar pembuktian Edition. Thomson.
empiris mengenai pandangan bahwa peningkatan
hutang dapat mengurangi agency cost semakin Calisir, Fethi, Cigdem Altin Gumussoy, A. Elvan
jelas. Penelitian mengenai persentase pemegang Bayraktaroglu, and Ece Deniz. 2010.
saham yang merangkap direksi terhadap jumlah “Intellectual Capital in the Quoted Turkish
pemegang saham juga dapat dilakukan dalam ITC Sector”, Journal of Intellectual Capital,
kaitannya dengan agency cost. Hal ini untuk Vol. II(4), page 537-553.
melihat apakah jika terdapat peningkatan ke- Cao, Bolong. 2006. “Debt Financing and the Dyna-
sejajajaran kepentingan direksi dan pemegang mic of Agency Cost”, Dissertation,
saham maka masalah agency dapat dikurangi. University of California, San Diego.
46 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 13, NO. 1, MEI 2011: 37-46

Fachrudin, Khaira Amalia. 2007. Analisis Kesulit- Lin, Kun Lin. 2006. Study on Related Party
an Keuangan Perusahaan–Studi pada Per- Transaction with Mainland China in Taiwan
usahaan Manufaktur yang Terdaftar di Enterprises, Dissertation, Departemen Mana-
Bursa Efek Jakarta Tahun 1995-2005, jemen, Universitas Guo Li Cheng Gong,
Disertasi, Program Pascasarjana, Fakultas China.
Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang.
Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan–Pendekat-
Fachrudin, Khaira Amalia. 2008. Kesulitan Ke- an Kuantitatif dan Kualitatif, Jilid 1, Edisi
uangan dan Personal, USU Press, Medan. Pertama, Bayumedia Publishing.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Naiker, Vic, Farshid Navissi, VG Sridharan. 2008.
Manajemen. Edisi Kedua. Badan Penerbit “The Agency Cost Effects of Unionization on
Universitas Diponegoro. Semarang. Firm Value”, Journal of Management
Accounting Research, Vol. 20, pp. 133-152.
Huang, Lan-Ying. 2002. FDI Scale and Firm
Performance of Taiwanese Firms in China. Talebria, Ghodratallah, Mahdi Salehi, Hashem
Dissertation. H. Wayne Huizenga School of Valipour, and Shahram Shafee. 2010.
Business and Enterpreneurship. Nova “Empirical Study of the Relationship bet-
Southeastern University. ween Ownership Structure and Firm
Performance: Some Evidence of Listed
Husnan, Suad. 2001. “Corporate Governance dan Companies in Tehran Stock Exchange”,
Keputusan Pendanaan: Perbandingan Ki- Journal of Sustainable Development. Vol 3
nerja Pemegang Saham Pengendali Per- (2), pp. 264-270.
usahaan Multinasional dan Bukan Multi-
nasional.” Jurnal Riset–Akuntansi, Manaje- Wang, Shiing –Wu. 1991. “The Relation between
men, Ekonomi, PPAM STIE Yo, 1(1), hal. 1- Firm Size and Effective Tax Rates: A Test of
12. Firms' Political Success”. The Accounting
Review. January, Vol. 66 (1), pp. 158-169.
Jones, Charles P., Siddharta Utama, Budi Fren-
sidy, Irwan Adi Ekaputra, dan Rachman Wright, Peter, Mark Kroll, Ananda Mukhreji,
Untung Budiman. 2009. Investment–Ana- Michael L. Pettus. 2009. “Do the Conti-
lysis and Management (An Indonesian ngencies of External Monitoring, Ownership
Adaptation), Wiley, Penerbit Salemba Incentives, or Free Cash Flow Explain
Empat. Opposing Firm Performance Expectations?”,
Journal Management Governance, 13, pp.
Keng, I, Wen-Yi Lin, and Y. Angela Liu. 2008. 215-243.
“Loan Guarantees for Related Parties and
Control Mechanisms”. Working Paper. Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan. 2009. SPSS
National Chung Cheng University, Taiwan, Complete–Teknik Analisis Statistik Terleng-
Academic-papers.org/ocs2/session/Papers/ kap dengan Software SPSS, Penerbit
Poster/508.doc. Salemba Infotek.

You might also like