Professional Documents
Culture Documents
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran
Bidang Studi
Fajrinn Eprillia
NIM. 1600015
KAMPUS SUMEDANG
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG
DIALAMI SISWA SEKOLAH DASAR
ABSTRAK
Belajar dapat dikatakan mempelajari suatu hal yang bersifat baru. Belajar berarti dari
yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa dan lain sebagainya.
Belajar dapat dilakukan oleh siapa saja mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.
Pada pembelajaran mata pelajaran matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di SD bertujan untuk melatih cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif
dan konsisten. Anak diharapkan terampil menerapkannyya dalam kehidupan sehari-hari,
tetapi kenyataan dilapangan anak-anak banyak mengalami kesulitan terutama kemampuan
menghitung luas permukaan bangun ruang. Terjadinya pembelajaran kurang efektif karena
dalam pembelajaran tidak menggunakan media yang konkret untuk siswa. Agar kemampuan
menghitung luas di SD dapat ditingkatkan maka dapat memanfaatkan sumber belajar sekitar
siswa yang berupa benda-benda konkret anak mampu melakukan aktivitas logis dalam
memecahkan masalah, hal itulah sebagai cara untuk mengatasi permasalahan pembelajaran di
SDN CIMUJA.
Media pembelajaran terdiri dari dua unsur yaitu unsur peralatan atau
unsur keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (massage/software).
Jadi yang perlu digarisbawahi media pembelajaran memerlukan peralatan
untuk menyampaikan pesan tersebut, tetapi bukan peralatannya yang
terpenting melainkan pesan yang akan disampaikannya yang paling penting.
Rudi Susilana & Cepi Riyana (2009, hlm. 10-11) menyebutkan
bahwa media pembelajaran memilki nilai dan manfaat sebagai berikut:
a. Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang
dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung
kepada siswa bisa dikonkritkan atau disederhanakan melalui
pemanfaatan media pembelajaran.
b. Menghadirkan objek-objek yang terlalu bahaya atau sukar didapat ke
dalam lingkungan belajar.
c. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil
d. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan
menggunakan teknik gerakan lambat (slow motion) dalam media film
bisa memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesatnya anak panah,
atau memperlihatkan suatu ledakan. Demikian juga gerakan-gerakan
yang terlalu lambat seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga
wijaya kusumah dan lain-lain.
D. Daftar Pustaka
Aqib, Z. (2013). Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Bandung : PENERBIT YRAMA WIDYA.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas III. Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.
Ibda, F. (2015). Perkembangan Kognitif : Teori Jean Piaget. Intelektualita, 3 (1),
hlm. 33-34.
Munadi, Yudhi. (2013). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta
Selatan : REFERENSI GP Press Group
Sujana, Atep. (2016). Pendidikan IPA Di SD. Bandung : Nurani