Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
3.1.2 Mikronutrien
1. Vitamin
Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang dibutuhkan tubuh kita
untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada 13 vitamin yang dibutuhkan tubuh kita .
Masing masing vitamin memiliki fungsi tersendiri. Berikut adalah beberapa vitamin
yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
Vitamin A. Vitamin A berfungsi melindungi tubuh kita dari beberapa infeksi, serta
membantu menjaga kulit kita agar tetap sehat. Vitamin A dapat kita temukan pada
makanan seperti brokoli, bayam, wortel, labu, ubi jalar, hati, telur, susu, krim, dan
keju.
Vitamin B1. Vitamin B1 berfungsi membantu tubuh kita dalam mencerna
karbohidrat serta baik dalam menjaga sistem saraf. Vitamin B1 dapat kita temukan
pada makanan seperti hati, kacang, sereal, roti, dan susu.
Vitamin B2. Vitamin B2 baik dalam menjaga kesehatan kulit kita. Untuk memenuhi
kebutuhan akan vitamin B2, kita bisa mengkonsumsi Hati, telur, keju, susu, makanan
hijau , kacang polong, dan gandum.
Vitamin B3. Vitamin B3 berfungsi membantu tubuh kita dalam menggunakan
protein, lemak dan karbohidrat. Selain itu Vitamin B3 juga baik dalam menjaga
sistem sarafdan kulit kita. Vitamin B3 dapat kita temukan dalam makanan antara lain
Hati, ragi, kacang, daging, ikan, dan unggas.
Vitamin B5. Vitamin B5 membantu dalam proses penggunaan karbohidrat dan lemak
dan membantu dalam produksi sel darah merah. Vitamin ini dapat kita temukan
dalam daging sapi, ayam, lobster, susu, telur, kacang, kacang polong, brokoli, ragi,
dan biji-bijian.
Vitamin B6. Vitamin B6 berfungsi membantu tubuh kita dalam menggunakan
protein dan lemak dan membantu dalam proses transportasi oksigen serta sangat baik
untuk kesehatan saraf kita. Vitamin ini terkandung dalam Hati, biji-bijian, kuning
telur, kacang, pisang, wortel, dan ragi.
Vitamin B9 (asam folat). Vitamin B9 membantu dalam produksi sel baru dan
memeliharanya, serta dapat mencegah cacat lahir. Makanan hijau, hati, ragi, kacang,
kacang polong, jeruk, sereal dan gandum mengandung vitamin jenis ini.
Vitamin B12. Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel darah merah dan
sangat baik untuk kesehatan saraf. Vitamin B12 dapat kita temukan pada Susu, telur,
hati, unggas, kerang, sarden, dan telur.
Vitamin E. Vitamin E dapat memelihara sel tubuh kita dari kerusakan, memperlancar
aliran darah, serta mampu memperbaiki jaringan tubuh. Makanan yang mengandung
Vitamin E antara lain kuning telur, hati sapi, ikan, susu, brokoli, dan bayam.
2. Air
Air merupakan medium pokok atau utama bagi sel, yang terdapat pada sebagian besar
sel selain sel-sel lemak dalam konsentrasi antara 70 dan 85 persen. Banyak bahan
kimia sel larut dalam air, sedangkan bahan-bahan lain ditahan dalam bentuk partikel
atau dalam bentuk membranosa. Reaksi-reaksi kimia terjadi di antara bahan-bahan
kimia yang terlarut atau batas permukaan antara partikel atau membran yang ditahan
dengan air.
3. Mineral
Mineral diklasifikasikan menjadi dua yaitu mineral organic dan mineral anorganik.
Mineral organic adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh yang dapat
diperoleh melalui makanan setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran
serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
Sedangan mineral anorganik adalah mineral yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Contohnta timbale hitam (Pb), iron oxide (besi teroksida), merkuri, arsenic,
magnesium, aluminium, atau bahan-bahan kimia lainnya hasil dari resapan tanah.
Mineral anorganik sendiri dibagi menjadi dua yaitu mineral makro dan mineral
mikro. Contoh mineral makro adalah kalsium, fosfor, magnesium, natrium, klorida,
dan kalium. Sedangakan mineral mikro terdiri dari besi, seng, iodium, selenium,
tembaga, mangan, kromium, dan flor.
Elektrolit yang paling penting didalam sel adalah kalium, magnesium, fosfat, sulfat,
bikarbonat dan sedikit natrium florida dan kalsium. Elektrolit menyediakan bahan
kimia,inergenik untuk menimbulkan reaksi-reaksi dalam sel. Elektrolit juga
diperlukan untuk kerja beberapa mekanisme pengaturan sel. Misalnya, elektrolit yang
bekerja pada membran sel akan memungkinkan perjalanan impuls elektrokimia pada
syaraf dan serat otot dan konsentrasi elektrolit intraseluler tertentu menentukan dan
mengatur aktivitas berbagai reaksi yang dikatalisis secara enzimatik,yang diperlukan
untuk metabolisme sel.(Fisiologi kedokteran,cyston,tahun 1997,13)
B. Katabolisme glukosa.
Ekstraksi energi dari glukosa dapat dibagi menjadi 3 rangkaian proses: glikolisis,
berlangsung dalam sitoplasma sel dan secara anaerob; siklus asam sitrat (siklus crab,
siklus asam trikarboksilat), berlangsung dalam mitokondria dan secara anerob; dan
transpor elektron yang juga berlangsung dalam mitokondria dan penghasil ATP
terbanyak.
C. Respirasi oksidatif.
Siklus asam sitrat adalah bagian kedua proses katabolisme glukosa. Siklus ini
berlangsung dalam mitokondria sel dan merupakan serangkaian proses dekarboksilai
(pelepasan karbondioksida). Dan reaksi redoks.
3.3.2 Metabolisme Protein
A. Transport dan absorpsi asam amino. Asam amino yang berasal dari protein dalam
makanan diabsorpsi dari usus melalui transport aktif dan dibawa ke hati. Di hati,
asam amino disintesis menjadi molekul protein atau dilepas ke dalam sirkulasi untuk
ditranspor menuju sel lain.
B. Katabolisme protein. Penguraian asam amino untuk energy berlangsung di hati. Jika
sel telah mendapatkan protein yang mencukupi kebutuhannya, setiap asam amino
tambahan akan dipakai sebagai energy atau disimpan sebagai lemak. Katabolisme
protein ada tiga proses, yakni: deaminasi, pembentukan urea oleh hati, dan oksidasi
asam amino terdeaminasi
C. Anabolisme protein.
1. Sintesis protein dari asam amino berlangsung di sebagian besar sel tubuh. Asam
amino bergabung dengan ikatan peptide pada rangkaian tertentu berdasarkan
pengaturan gen.
2. Transaminasi yang berlangsung di hati, merupakan sintesis asam amino nonesensial
melalui pengubahan jenis asam amino menjadi jenis lainnya.
3. Asam amino esensial dan nonesensial. Ada 9 asam amino (fenilalanin, valin,
triptofan, treonin, lisin, leusin, isoleusin, metionin, dan histadin) yang merupakan
asam amino esensial. Asam amino tersebut tidak dapat disintesis oleh sel dan harus
didapat dari makanan. 11 asam amino lainnya dapat disintesis dan disebut asam
amino nonesensial.
D. Keseimbangan nitrogen. Terjadi jika jumlah nitrogen yang hilang melalui ekskreasi
sama dengan kandungan nitrogen dalam protein yang dimakan. Jumlah minimum
protein yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan ekuilibrium ini kurang
lebih 0,8 g/kgBB. Ada dua keseimbangan nitrogen yakni, positif dan negative.
E. Pengaturan metabolisme protein. Metabolisme protein dipengaruhi oleh beberapa hal
yakni: hormon pertumbuhan, testosterone, hormon tiroid, glukokortikoid, dan
hormone insulin.
B. Katabolisme lemak.
1. Gliserol memasuki sel dan diubah oleh enzim menjadi gliseraldehid-3-fosfat yang
masuk dalam jalur glikolisis. Kemudian gliserol dapat terlibat dalam siklus asam
sitrat atau dapat dipakai dalam sintesis ulang glukosa.
2. Asam lemak memasuki sel dan ditranspor menuju mitokondria oleh protein carrier.
Dalam matriks mitokondria, asam lemak diubah melalui proses oksidasi beta menjadi
asetil KoA yang kemudian akan dimetabolis menjadi siklus asam sitrat.
3. Badan keton. Molekul asetil dapat berkondensasi untuk membentuk asam asetoasetat
yang diubah menjadi asam hidrokalbutirat-beta dan aseton. Molekul-molekul ini
disebut badan-badan keton.
C. Anabolisme lemak.
1. Asam lemak esensial. Ada tiga asam lemak tak jenuh (asam linolenat, linoleat,
danasam arakidonat) yang tidak bisa disintesis dan diubah.
2. Jika karbohidrat atau protein dalam makanan lebih banyak dari yang disimpan
sebagai glikogen atau digunakan untuk energi, maka trigliserida disintesis dari
glukosa dan asam amino yang terlebih (lipogenesis).
D. Pengaturan metabolisme lemak. Metabolisme lemak dipengaruhi oleh beberapa hal,
yakni: Hormon (insulin, epinefrin, glukagon, hormone pertumbuhan, ACTH dan
tiroksin) dan kendali saraf.
3. Cholecystokinin (CCK)
Cholecystokinin (CCK) diproduksi di dinding duodenum. Distimulus untuk produksi
asam amino atau asam lemak dalam chime. Pengaruhnya untuk merangsang pancreas
mengeluarkan enzim pancreas ke dalam usus halus, merangsang kantung empedu
untuk berkontraksi, yang mengeluarkan empedu ke dalam usus halus.
Cholecystokinin (CCK) dilepaskan dari usus halus terutama sebagai respons terhadap
lemak. CCK menyebabkan sekresi usus, kontraksi kandung empedu, dan pengeluaran
empedu. Empedu penting untuk pencernaan lemak.
Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati. Cairan
tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi)
merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan
4. Enterogastron lain
Tempat produksi dinding duodenum. Distimulus untuk produksi chime dalam
duodenum. Pengaruhnya menghambat peristalsis (memperlambat masuknya makanan
dalam usus halus).
3.5 Hormon Yang Terkait Dengan Kebutuhan Nutrisi
1. Hormon Insulin
Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh sel beta pankreas yang berfungsi untuk
menurunkan kadar gula darah serta hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat
dan lemak dalam tubuh. Insulin menyebabkan sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak
untuk mengambil glukosa dari darah, menyimpannya sebagai glikogen di hati dan
otot.
2. Hormon Glukagon
Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, yang berfungsi
untuk meningkatkan kadar glukosa darah.
Glukosa disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen, yang merupakan pati-seperti
polimer rantai terdiri dari molekul glukosa. Sel-sel hati (hepatosit) memiliki reseptor
glukagon. Ketika glukagon mengikat pada reseptor glukagon, sel-sel hati mengubah
glikogen menjadi polimer molekul glukosa individu, dan melepaskan mereka ke
dalam aliran darah, dalam proses yang dikenal sebagai glikogenolisis. Apabila
glukosa sudah habis, glukagon kemudian mendorong hati untuk mensintesis glukosa
tambahan oleh glukoneogenesis. Glukagon mematikan glikolisis di hati,
menyebabkan intermediet glikolisis akan shuttled untuk glukoneogenesis.