Professional Documents
Culture Documents
Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri atas materi antarsel berkapur, yaitu matriks
tulang, dan 3 jenis sel : Osteosit (Yun. Osteon, tulang, + kytos, sel) yang terdapat di rongga-rongga
(lakuna) di dalam matriks; Osteoblas (Osteon + Yun. Blastos, benih), yang menyintesis unsure organic
matriks, dan Osteoklas (Osteon + Yun. Klastos, pecah), yang merupakan sel raksasa multinuclear yang
terlibat dalam resorpsi dan remodeling jaringan tulang.
Karena metabolit tidak dapat berdifusi melalui matriks tulang yang telah mengapur, pertukaran
zat antara ostesit dan kapiler darah bergantung pada komunikasi melalui kanalikuli (L. canalis, saluran),
yang merupakan celah-celah silindris halus, yang menerobos matriks.
Permukaan bagian luar dan dalam semua tulang dilapisi lapisan-lapisan jaringan yang
mengandung sel-sel osteogenik –endosteum pada permukaan dalam dan periosteum pada permukaan
luar.
Endosteum adalah lapisan jaringan ikat yang tipis melingkupi ruang sumsum.
Berkemampuan osteogenik dan hemopoetik (membentuk sel-sel darah). Sedangkan Periosteum
adalah jaringan Ikat yang membungkus tulang, terdiri atas 2 lapis, yaitu lapisan fibrous
(mengandung banyak sabut kolagen) dan lapisan lapisan osteogenik (mengandung sel-sel yang
bersifat osteogenik)
Jenis Tulang
Pada tulang panjang, ujung yang membulat yang disebut epifisis (Yun. Epiphysis, suatu
pertumbuhan keluar) terdiri atas tulang berongga yang ditutupi selapis tipis tulang kompakta.
Bagian silindris yaitu diafisis (Yun. Diaphysis, pertumbuhan di antara) hamper seluruhnya
terdiri atas tulang kompakta, dengan sedikit tulang spons pada permukaan dalamnya di sekitar
rongga sumsum tulang. Tulang pendek umumunya memiliki pusat yang terdiri atas tulang
berongga dan seluruhnya dikelilingi tulang oleh tulang kompakta. Tulang pipih yang membentuk
calvaria memiliki 2 lapis tulang kompakta yang disebut lempeng, yang dipisahkan oleh selapis
tulang berongga yang disebut diploë.
Jaringan tulang primer umumnya bersifat sementara dan akan diganti oleh jaringan
tulang sekunder pada orang dewasa, kecuali pada sedikit tempat di tubuh, misalnya dekat
sutura tulang pipih tengkorak, di alveolus gigi dan pada insersi beberapa tendo. Selain berkas
serat kolagen tak teratur, ciri tulang primer lain adalah kadar mineral yang lebih rendah dan
proporsi osteosit lebih banyak daripada osteosit jaringan tulang sekunder.
Tulang Rawan
Tulang rawan adalah bentuk jaringan ikat khusus, dimana matriks ekstraselnya
berkonsistensi padat, sehingga tulang rawan ini memiliki daya kenyal yang memungkinkan
jaringan ini menahan stress mekanik tanpa mengalami distorsi. Tulang rawan terdiri atas sel
kondorosit dan banyak matriks ekstrasel yang terdiri atas serat dan substansi dasar. Kondrosit
membuat dan mensekresi matriks ekstrasel, dan sel-sel itu sendiri terletak di dalam rongga
matriks yang disebut lakuna. Kolagen, asam hialuronat, proteoglikans, dan sejumlah kecil
glikoprotein tertentu merupakan makromolekul utama dalam semua jenis matriks tulang rawan.
Sebagai akibat adanya kebutuhan fungsional yang berbeda, maka terdapat 3 jenis tulang
rawan, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastis, dan fibrokartilago. Ketiga jenis tulang
rawan tersebut avaskular dan mendapat makanannya melalui difusi dari kapiler dalam jaringan
ikat berdekatan (perikondrium) atau melalui cairan sinovial dari rongga sendi. Tulang rawan
tidak memiliki pembuluh getah bening maupun saraf.
Perikondrium adalah selubung berupa simpai jaringan ikat padat yang membungkus tulang
rawan hampir seluruhnya, merupakan perantara di antara tulang rawan dan jaringan yang
ditunjangnya. Tulang rawan sendi, yang menutupi permukaan tulang pada sendi yang
dapatbergerak, tidak memiliki perikondrium dan dipertahankan oleh difusi oksigen dan nutrient
dari cairan sinovial.
Matriks
Empat puluh persen berat kering tulang rawan hialin terdiri atas kolagen yang
terpendam dalam substansi intersel amorf. Tulang rawan hialin terutama mangandung
kolagen tipe II. Proteoglikans tulang rawan mengandung kondroitin 4-sulfat, kondroitin 6-
sulfat, dan keratan sulfat, terangkai secara kovalen pada protein inti. Sampai sebanyak 200
proteoglikans ini secara non-kovalen berhubungan dengan molekul panjang asam hialuronat,
membentuk agregat proteoglikans yang berinteraksi dengan kolagen. Secara struktural,
proteoglikans mirip sikat botol, pusat proteinnya sebagai tangkai dan rantai
glikosaminoglikans yang memancar sebagai sikatnya.
Selain kolagen tipe II dan proteoglikan, komponen penting lain dari matriks tulang
rawan adalah glikoprotein kondronektin yang membantu perlekatan kondrosit pada kolagen
matriks.
Perikondrium
Lapisan ini kaya akan serat kolagen tipe I dan mengandung banyak fibroblas.
Kondrosit
Pada tepian tulang rawan hialin, kondrosit muda berbentuk lonjong, dengan
sumbu paralel terhadap permukaan. Lebih ke dalam bentuknya bulat, dan dapat
berkelompok hingga 8 sel. Pada jaringan hidup, kondrosit mengisi seluruh lakuna.
3. Fibrokartilago
Ditemukan pada diskus intervertebra, pada
perlekatan ligamen tertentu pada tulang rawan
dari tulang, dan pada simfisis pubis.
Fibrokartilago selalu berhubungan dengan
jaringan ikat padat, dan daerah perbatasan di
antara kedua jaringan ini tidak jelas dan tampak
peralihannya secara berangsur. Fibrokartilago
mengandun kondrosit serupa dengan tulang rawan hialin. Matriks fibrokartilago bersifat
asidofilik karena banyak mengandung serat kolagen kasar, tipe I, yang dengan mudah
tampak di mikroskop. Matriks amorf tidak begitu banyak. Serat kolagen yang banyak
membentuk berkas-berkas tidak teratur di antara kelompok-kelompok kondrosit atau
tersusun paralel sepanjang kolom kondrosit.
Diskus intervertebra terdiri atas 2 komponen : anulus fibrosus dari tulang rawan dan
nukleus pulposus cair. Diskus intervertebra berfungsi sebagai bantal pelicin yang mencegah
vertebra bersebelahan mengalami erosi oleh kekuatan abrasif selama gerakan tulang
belakang. Nukleus pulposus cair berfungsi sebagai peredam kejut di antara vertebra
bersebelahan.