Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
mengenai parenkim paru yang melibatkan area bronkus, bronkiolus, dan alveolus
EPIDEMIOLOGI
30% pada anak-anak di bawah umur 5 tahun, dan merupakan penyebab utama
morbiditas dan mortalitas pada anak usia <5 tahun di seluruh dunia, terutama di
negara berkembang.
ETIOLOGI
Sebab lain dari pneumonia adalah aspirasi makanan atau minuman, sekresi
orofaringeal, aspirasi isi lambung ke dalam paru, atau akibat flora normal yang
1. Usia 0-2 bulan jauh lebih tinggi (morbiditas & mortalitas) dari anak usia
sekolah (bayi muda belum bisa batuk, masih belum banyak terdapat
2. Prematuritas
3. Gizi kurang/jelek
organ, AIDS
PATOFISIOLOGI
Pneuomonia bakteri akut dapat bermanifestasi sebagai salah satu dari pola
bebercak dan umumnya lebih dari satu lobus. Pola ini terjadi akibat infeksi awal
sebagai berikut:
1. Infeksi saluran nafas bagian bawah menyebabkan tiga hal, yaitu dilatasi
pembuluh darah alveoli, peningkatan suhu, dan edema antara kapiler dan alveoli
normal dalam usus, peristaltic meningkat akibat usus mengalami malabsorbsi dan
dan elektrolit.
peradangan permulaan yang berlangsung pada daerah baru yang terinfeksi. Hal ini
sel-sel mast setelah pengaktifan sel imun dan cedera jaringan. Mediator-mediator
dalam ruang interstisium sehingga terjadi pembengkakan dan edema antar kapiler
jarak yang harus ditempuh oleh oksigen dan karbondioksida maka perpindahan
gas ini dalam darah paling berpengaruh dan sering mengakibatkan penurunan
Pada stadium II, disebut hepatisasi merah karena terjadi sewaktu alveolus
terisi oleh sel darah merah, eksudat dan fibrin yang dihasilkan oleh penjamu
(host) Universitas Sumatera Utara sebagai bagian dari reaksi peradangan. Lobus
yang terkena menjadi padat oleh karena adanya penumpukan leukosit, eritrosit
dan cairan sehingga warna paru menjadi merah dan pada perabaan seperti hepar,
pada stadium ini udara alveoli tidak ada atau sangat minimal sehingga anak akan
bertambah sesak, stadium ini berlangsung sangat singkat, yaitu selama 48 jam.
Pada stadium III/hepatisasi kelabu yang terjadi sewaktu sel-sel darah putih
mengkolonisasi daerah paru yang terinfeksi. Pada saat ini endapan fibrin
terakumulasi di seluruh daerah yang cedera dan terjadi fagositosis sisa-sisa sel.
Pada stadium ini eritrosit di alveoli mulai di reabsorbsi, lobus masih tetap padat
karena berisi fibrin dan leukosit, warna merah menjadi pucat kelabu dan kapiler
peradangan mereda, sisa-sisa sel fibrin dan eksudat lisis dan diabsorpsi oleh
MANIFESTASI KLINIK
bagian atas selama beberapa hari suhu tubuh naik sangat mendadak sampai 39-40
derajat celcius dan kadang disertai kejang karena demam yang tinggi. Anak sangat
gelisah, dispenia pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung
serta sianosis sekitar hidung dan mulut, kadang juga disertai muntah dan diare.
Batuk biasanya tidak ditemukan pada permulaan penyakit tapi setelah beberapa
tetapi dengan adanya nafas dangkal dan cepat, pernafasan cuping hidung dan
sianosis sekitar hidung dan mulut dapat diduga adanya pneumonia. Hasil
pemeriksaan fisik tergantung luas daerah auskultasi yang terkena, pada perkusi
sering tidak ditemukan kelainan dan pada auskultasi mungkin hanya terdengar
1. Anamnesis
Keluhan Utama : sesak nafas mendadak dan didahului oleh batuk pilek (ISPA
atas)
7
tubuh)
Respirasi : Bayi <2bulan : ≥ 60x/m, 2-24 bulan : ≥50x/m, 2-5 tahun : ≥40x/m
Suhu : demam
2. Pemeriksaan Fisik
Leher : Retraksi SS
3. Pemeriksaan Penunjang
Foto thorax : Gambaran difus merata pada kedua lapang paru, berupa bercak
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Sesak napas disertai dengan pernafasan cuping hidung dan adanya retraksi
2. Panas badan
8
dominan).
KOMPLIKASI
1. Empiema torasis
2. Pneumothorax
4. Abses paru
5. Bronkiektase
6. Perikarditis purulenta
7. Miokarditis
PENATALAKSANAAN
Tatalaksana Umum
9
1. Pasien dengan saturasi oksigen ≤92% pada saat bernapas dengan udara
kamar harus diberikan terapi oksigen dengan kanul nasal, head box, atau
3. Pada pneumonia berat atau asupan per oral kurang, diberikan cairan
dengan pneumonia
Pemberian Antibiotik
2. M. pneumonia lebih sering terjadi pada anak yang lebih tua maka
- > 2 bulan: - Lini pertama ampisilin bila dalam 3 hari tidak ada
sebelumnya.
Pemberian nutrisi
11
harus dihindari. Makanan dapat diberikan lewat nasogastrc tube (NGT) atau
pernapasan, khususnya pada bayi dan anak dengan ukuran lubang hidung yang
hormon antidiuretik.
1. Bayi:
2. Anak
- Distres pernapasan
- Grunting
Kriteria pulang
4. Keluarga mengerti dan setuju untuk pemberian terapi dan rencana kontrol