You are on page 1of 10

RESUME

MATERI
“REKAYASA
PERANGKAT
LUNAK”
DOSEN : Wawan Hermawansyah, S.Kom., MM.Si., IT-Il

NAMA : Alfian Yahya


NIM : 17140006
JURUSAN : SISTEM INFORMASI
SEMESTER : 2 (DUA)
1. Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak adalah disiplin ilmu yang membahas semua aspek
produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal yaitu analisa kebutuhan pengguna,
menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna, desain, pengkodean, pengujian,
sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan.

2. Pengertian Perangkat Lunak

Perangkat Lunak adalah sekelompok item atau objek yang membentuk konfigurasi
dimana di dalamnya termasuk:
 Program : sekumpulan instruksi yang ketika dieksekusi akan memberi fungsi dan
hasil yang diinginkan.
 Data : sekumpulan data yang memungkinkan program memanipulasi informasi.
 Dokumen : sekumpulan dokumen yang menggambarkan operasi dan penggunaan
program.

3. Atribut Ukuran Kualitas Perangkat Lunak

 Maintainability, harus dapat dengan mudah dirubah sesuai dengan perubahan


kebutuhan pengguna
 Dependability,harus dapat dipercaya (trustworthy) sehingga pengguna dapat
menggantungkan sepenuhnya proses bisnis mereka
 Eciency, harus esien dan tidak memakai resources yang tinggi
 Usability, PL harus dapat digunakan (usable) oleh penggunanya dalam memenuhi
kebutuhan mereka

4. Jenis Perangkat Lunak

 Perangkat lunak sistem (system software)


 Perangkat lunak waktu nyata (real-time software)
 Perangkat lunak bisnis (business software)
 Perangkat lunak rekayasa dan ilmu pengetahuan (engineering and scientific
software)
 Embedded Software
 Perangkat lunak pribadi (personal software)
 Perangkat lunak intelegensia buatan (artificial inteligent software)
 Perangkat lunak lainnya

5. Dokumen Perangkat Lunak

 Software Project Management Plan (SPMP)


 Software Requirement Specification (SRS)
 Software Design Description (SDD)
 Software Test Plan (STP)
 Software Test Description (STD)
 Software Test Result (STR)
 Software Version
 User Guide / User Manual

6. Pengembangan Perangkat Lunak

Proses dimana persoalan/kebutuhan pemakai diterjemahkan menjadi produk


perangkat lunak melalui suatu rangkaian aktivitas tertentu sesuai model proses,
metode, dan alat bantu yang digunakan.

Adapun Elemen Proses Pengembangan Perangkat Lunak sebagai berikut :

7. Model Proses Pengembangan Perangkat Lunak

Cara atau strategi bagaimana perangkat lunak dibuat sedemikian rupa sehingga
produk perangkat lunak tersebut dapat diwujudkan.

Adapun beberapa Model Proses Pengembangan Perangkat Lunak sebagai berikut :


1) Waterfall
2) Incremental
3) Prototyping Model
4) Spiral Model
5) Rational Unified Process (RUP)
6) Extreme Programming (XP)

1) Waterfall Model
Waterfall model pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce tahun 1970.
Waterfall Model merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang
linier.
Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya.
Model ini telah diperoleh dari proses rekayasa lainnya dan menawarkan cara
pembuatan rekayasa perangkat lunak secara lebih nyata. Model ini melibatkan tim
SQA (Software Quantity Assurance) dengan 5 tahapan, dimana setiap tahapan selalu
dilakukan verifikasi atau testing.

2) Incremental Model
Incremental model adalah model pengembangan sistem pada software engineering
berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian
sehingga model pengembangannya secara bertahap. dilain pihak ada mengartikan
model incremental sebagai perbaikan dari model waterfall dan sebagai standar
pendekatan topdown. Layaknya Model Waterfall, model ini pun juga memiliki
tahapan tahapan untuk perancangan perangkat lunaknya, yaitu:
 Requirement , Requirment adalah proses tahapan awal yang dilakukan pada
incremental model adalah penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan.
 Specification, Specification adalah proses spesifikasi dimana menggunakan
analisis kebutuhan sebagai acuannya.
 Architecture Design, adalah tahap selanjutnya, perancangan software yang
terbuka agar dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada tahapan
selanjutnya.
 Code setelah melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean.
 Test merupakan tahap pengujian dalam model ini.
3) Prototyping Model
Prototyping perangkat lunak (software prototyping) atau siklus hidup menggunakan
protoyping (life cycle using prototyping) adalah salah satu metode siklus hidup sistem
yang didasarkan pada konsep model bekerja (working model). Tujuannya adalah
mengembangkan model menjadi sistem final. Artinya sistem akan dikembangkan
lebih cepat daripada metode tradisional dan biayanya menjadi lebih rendah. Ada
banyak cara untuk memprotoyping, begitu pula dengan penggunaannya. Ciri khas dari
metodologi adalah pengembang sistem (system developer), klien, dan pengguna dapat
melihat dan melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem komputer dari sejak
awal proses pengembangan.

4) Spiral Model
Model spiral (spiral model) adalah model proses software yang evolusioner yang
merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematis dari
model sekuensial linier. Model ini berpotensi untuk pengembangan versi pertambahan
software secara cepat. Di dalam model spiral, software dikembangkan di dalam suatu
deretan pertambahan. Selama awal iterasi, rilis inkremental bisa merupakan sebuah
model atau prototipe kertas. Selama iterasi berikutnya, sedikit demi sedikit dihasilkan
versi sistem rekayasa yang lebih lengkap.
Model spiral dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja, disebut juga wilayah
tugas, di antara tiga sampai enam wilayah tugas. Tahap-tahap model tersebut dapat
dijelaskan secara ringkas sebagai berikut.
1. Tahap Liason: pada tahap ini membangun komunikasi yang efektif di antara
pengembangan dan pelanggan.
2. Tahap Planning (perencanaan): pada tahap ini ditentukan sumber-sumber informasi,
batas waktu dan informasi-informasi yang dapat menjelaskan proyek.
3. Tahap Analisis Resiko: mendefinisikan resiko, menentukan apa saja yang menjadi
resiko baik teknis maupun manajemen.
4. Tahap Rekayasa (engineering): pembuatan prototipe atau pembangunan satu atau
lebih representasi dari aplikasi tersebut
5.Tahap Konstruksi dan Pelepasan (release): pada tahap ini dilakukan pembangunan
perangkat lunak yang dimaksud, diuji, diinstal dan diberikan sokongan-sokongan
tambahan untuk keberhasilan proyek.
6. Tahap Evaluasi: Pelanggan/pemakai/pengguna biasanya memberikan masukan
berdasarkan hasil yang didapat dari tahap engineering dan instalasi.

5) Rational Unified Process


RUP, singkatan dari Rational Unified Process, adalah suatu kerangka kerja proses
pengembangan perangkat lunak iteratif yang dibuat oleh Rational Software, suatu
divisi dari IBM sejak 2003. RUP bukanlah suatu proses tunggal dengan aturan yang
konkrit, melainkan suatu kerangka proses yang dapat diadaptasi dan dimaksudkan
untuk disesuaikan oleh organisasi pengembang dan tim proyek perangkat lunak yang
akan memilih elemen proses sesuai dengan kebutuhan mereka.
6) Extreme Programming
Extreme Programming adalah suatu model yang termasuk dalam pendekatan agile
yang diperkenalkan oleh Kent Back. Menurut penjelasannya, definisi XP adalah
sebagai berikut: “Extreme Programming (XP) adalah metode pengembangan software
yang cepat, efisien, beresiko rendah, fleksibel, terprediksi, scientific, dan
menyenangkan.“.
Model ini cenderung menggunakan pendekatan Object-Oriented. Tahapan-tahapan
yang harus dilalui antara lain: Planning, Design, Coding, dan Testing. Sasaran
Extreme Programming adalah tim yang dibentuk berukuran antara kecil sampai
medium saja, tidak perlu menggunakan sebuah tim yang besar. Hal ini dimaksudkan
untuk menghadapi requirements yang tidak jelas maupun terjadinya perubahan-
perubahan requirements yang sangat cepat. Extreme Programming merupakan agile
methods yang paling banyak digunakan dan menjadi sebuah pendekatan yang sangat
terkenal.

8. Metode Pengembangan Perangkat Lunak


Pendekatan, sudut pandang, atau kumpulan aturan yang harus diikuti untuk
menyelesaikan tahap-tahap aktivitas pengembangan perangkat lunak.
Beberapa metode pengembangan PL:
1) Konvensional atau tradisional (1955)
2) Berorientasi Data (1975)
3) Berorientasi Aliran Data atau Proses (1976)
4) Berorientasi Objek (1980an)

1) Konvensional atau Tradisional


Sudut pandang pengembangan adalah alur (prosedur) kerja pada sistem fisik
organisasi.
Prinsip pengembangan:
1) Dokumen apa yang menjadi media data atau informasi
2) Bagaimana dokumen tersebut terbentuk dan mengalir dari satu bagian organisasi
ke bagian organisasi yang lain
3) Proses apa saja yang dilakukan terhadap dokumen tersebut
4) Proses mana yang akan dibantu komputer

2) Berorientasi Data
Sudut pandang pengembangan adalah struktur data dari dokumen masukan/keluaran
yang digunakan dalam sistem .
Prinsip pengembangan:
1) Mengidentifikasi entitas atau item-item yang menjadi objek informasi berikut
operasi-operasinya.
2) Menyatakan struktur informasi secara hirarki dengan menggunakan konstruksi
sequence, selectiondan repetition.
3) Memetakan hirarki struktur informasi menjadi struktur program.

3) Berorientasi Aliran Data atau Proses


Perangkat lunak dianggap sebagai kumpulan fungsi atau proses transformasi data:
1) Data masukan
2) Proses transformasi
3) Data keluaran/hasil transformasi
4) Keadaan awal dan akhir
5) Perubahan (dari keadaan awal ke akhir)
6) Aksi untuk mengubah keadaan

4) Berorientasi Objek
Dekomposisi persoalan menjadi objek-objek yang
berkorespondensi dengan dunia nyata.

Objek:
• Dosen
• Mahasiswa
• Kuliah
• Nilai
9. Alat Bantu Pengembangan Perangkat Lunak
Perangkat bantu atau kakas otomatis dan semi-otomatis yang akan digunakan untuk
mendukung proses dan metode.
Bentuk-bentuk alat bantu pengembangan:
1) Diagram-diagram untuk memodelkan hasil setiap tahap pengembangan.
2) Perangkat lunak untuk membantu pelaksanaan analisis, perancangan, pembuatan
program, atau pengelolaan proyek.
3) Bahasa pemrogramanuntuk penulisan program.

10. Alat Bantu Permodelan Proses Bisnis


1) Workflow Diagram

2) Event Model

3) Value Chain Diagram


4) H –Method

5) Business Modeling

11. Aktivitas Pengembangan

You might also like