You are on page 1of 4

Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol. 2 No.

2, September 2012

Ekstraksi Nikotin Dari Daun Tembakau (Nicotina Tabacum) Dan


Pemanfaatannya Sebagai Insektisida Nabati Pembunuh Aedes Sp.

Alif Kiky Listiyati*), Undari Nurkalis*), Sudiyanti*), Retno Hestiningsih**)


*)
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
**)
Staff Pengajar Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Koresponden : alifkiky9@gmail.com

ABSTRAK
Pemakaian insektisida kimia memang sangat mudah dan cepat membunuh serangga sasaran. Akan
tetapi, efek yang ditinggalkan adalah berupa residu yang dapat masuk ke dalam komponen
lingkungan karena bahan aktif sangat sulit terurai di lingkungan. selain itu, resistensi terhadap
serangga sasaran pun dapat terjadi dengan penggunaan insektisida kimia secara tidak bijak.
Untuk itu, diperlukan insektisida nabati untuk mengurangi resistensi dan residu di lingkungan.
Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan insektisida adalah daun
tembakau. Penelitian ini bertujuan menentukan kandungan nikotin pada daun tembakau,
mengekstraksinya, memanfaatkan ekstrak tersebut sebagai insektisida nabati pembunuh Aedes sp.
dan memformulasikan dosis yang tepat serta menentukan efektitivitasnya dalam membunuh
nyamuk Aedes sp. dalam lingkungan pemukiman. Penelitian ini menggunakan metode maserasi
limbah daun tembakau yang diujicobakan ke nyamuk Aedes sp. Penelitian dilakukan dengan
beberapa tahap, yaitu tahap pembuatan ekstrak dengan metode maserasi, rearing nyamuk, dan
penyemprotan ekstrak pada nyamuk. Hasil yang diperoleh sebanyak 1 kg limbah daun tembakau
dapat menghasilkan 100,7 ml ekstrak maserasi tembakau. Dan sebesar 95,3% ekstraks maserasi
daun tembakau konsentrasi 90% efektif untuk membunuh nyamuk Aedes sp.
Kata kunci : daun tembakau, ekstraks maserasi, Aedes sp.

67
Ekstraksi Nikotin ...Alif K.L, Undari N, Sudiyanti

PENDAHULUAN tersebut serta dapat menimbulkan kerusakan


Dalam kehidupan kita sehari-hari, hampir lingkungan sehingga memerlukan insektisida
setiap rumah tangga menggunakan insektisida ramah lingkungan.
untuk mengendalikan serangga. Umumnya, Tujuan Penelitian ini bertujuan
insektisida yang dijual bebas dipasaran adalah menentukan kandungan nikotin pada daun
insektisida yang terbuat dari bahan-bahan tembakau, mengekstraksinya, memanfaatkan
kimia. Pemakaian insektisida kimia memang ekstrak tersebut sebagai insektisida nabati
sangat mudah dan cepat membunuh serangga pembunuh Aedes sp. dan memformulasikan
sasaran. Akan tetapi, efek yang ditinggalkan dosis yang tepat serta menentukan
adalah berupa residu yang dapat masuk ke efektivitasnya dalam membunuh nyamuk Aedes
dalam komponen lingkungan karena bahan sp. dalam lingkungan pemukiman.
aktif sangat sulit terurai di lingkungan. Dampak Luaran yang diharapkan ialah data ilmiah
lain adalah dapat menimbulkan resistensi pada mengenai kandungan nikotin pada daun
serangga sasaran. Berbagai macam cara telah tembakau serta formulasi dosis dan efektivitas
dilakukan untuk memberantas nyamuk Aedes nikotin sebagai sumber insektisida nabati dalam
sp, mulai dari pengobatan penderitanya, lingkungan pemukiman.
pemberantasan pada vektornya yakni nyamuk Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat
Aedes sp, sampai memanipulasi lingkungan memberikan pengetahuan kepada masyarakat
sedemikian mungkin agar tidak terjadi mengenai pemanfaatan daun tembakau sebagai
perkembangbiakan vektor pada lingkungan sumber nikotin dan fungsinya untuk insektisida
tersebut. nabati pembunuh Aedes sp., memberikan nilai
Mencermati berbagai dampak maupun ekonomi bagi daun tembakau, selain
risiko penggunaan insektisida sintetis, maka dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan
perlu dicari cara lain yang lebih ekonomis, rokok, mengatasi permasalahan serangga
tidak menimbulkan dampak terhadap manusia pemukinan sebagai vektor penyakit, yaitu
tetapi dapat bermanfaat untuk pemberantasan Aedes sp., dan memperbaiki mutu lingkungan
vektor. Oleh karena itu, penggunaan insektisida pemukiman dengan cara memanfaatkan
nabati atau botanik yang bersifat alamiah insektisida nabati.
merupakan salah satu alternatif yang perlu Tinjauan Pustaka
dipertimbangkan. Insektisida nabati dalam Biopestisida adalah pestisida yang bahan
pengendalian vektor umumnya dilakukan pada dasarnya berasal dari bahan hidup. Yang akan
stadium jentik (larvasida). diuraikan disini adalah biopestisida yang
Sejak pertama kali dirintis oleh Champbell terbuat dari tanaman sehingga disebut Pestisida
dan Sulivan pada tahun 1933, hingga kini telah Nabati. Kandungan bahan kimia dalam tanaman
banyak penelitian yang menguatkan bahwa tersebut menunjukkan bioaktivitas pada
bahan tanaman tertentu ternyata memiliki zat serangga, seperti bahan penolak (repellent),
beracun bagi serangga. Ekstrak daun tembakau penghambat makan (antifeedant), penghambat
efektif membunuh lalat (Musca domestica) perkembangan serangga (insect growth
dengan jumlah yang tepat. Purba (2003) regulator), dan penghambat peneluran
menemukan bahwa penyemprotan ekstrak (oviposition deterrent). Biopestisida sekarang
tembakau 130 gram daun 4 tembakau dengan 1 mulai banyak diminati oleh petani karena harga
liter air dapat membunuh lalat percobaan 53 % pestisida kimia sangat mahal. Aedes sp
dalam waktu 6 jam. Hal ini pun bisa merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa
dipercobakan untuk serangga lain. virus dengue penyebab penyakit demam
Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian berdarah.
Penggunaan insektisida sintesis sebagai Spesies Aedes sp. ada dua, yaitu Aedes
usaha pengendalian serangga vektor penyakit Aegypti dan Aedes Albopictus. Selain dengue,
dapat menyebabkan resistensi pada serangga Aedes sp. juga merupakan pembawa virus

68
Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol. 2 No.2, September 2012

demam kuning (yellow fever) dan chikungunya. larutan menjadi jernih. Setelah larutan
Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi jernih, kemudian larutan dievaporasi
hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. sampai jernih.
Sebagai pembawa virus dengue, Aedes Aegypti 2. Rearing Nyamuk
merupakan pembawa utama (primary vector) Rearing nyamuk dilakukan untuk
dan bersama Aedes Albopictus menciptakan mendapatkan nyamuk dewasa.
siklus persebaran dengue di desa dan kota. 3. Penyemprotan
Mengingat keganasan penyakit demam Penyemprotan dilakukan untuk
berdarah, masyarakat harus mampu mengenali mendapatkan hasil apakah maserasi efektif
dan mengetahui cara-cara mengendalikan jenis untuk membunuh nyamuk Aedes sp.
ini untuk membantu mengurangi persebaran Instrumen Pelaksanaan
penyakit demam berdarah. Alat : Pipet, tabung erlenmeyer, evaporator,
(http://www.wikipedia.com) Nikotin ialah kertas saring
sejenis senyawa organik yang dijumpai pada Bahan : Tembakau, etanol, nyamuk
tanaman tembakau (daun tembakau mempunyai
kandungan nikotin paling tinggi). Rumus kimia HASIL DAN PEMBAHASAN
nikotin dalam sistem WAC namanya 3-(2- Hasil maserasi daun tembakau seberat 1 kg
(Nmetilpirolidinil)) piridina. Sebanyak 5% dari menghasilkan 100,7 ml maserasi tembakau.
bobot tembakau ialah nikotin yang merupakan Untuk penyemprotan ke nyamuk dilakukan
racun saraf kuat (potent nerve poison) dan sebanyak 3 kali penyemprotan dengan
digunakan di dalam racun serangga. konsentrasi 90%. Adapun hasil yang diperoleh:
(id.wikipedia.org, 2007) Penyemprotan I : efektivitas 86,9%
Ekstraksi adalah pemisahan zat Penyemprotan II : efektivitas 100%
berdasarkan perbedaan kelarutannya dalam dua Penyemprotan III : efektivitas 100%
cairan yang tidak saling campur, biasanya air Hal ini sesuai dengan penelitian Purba
dan yang lainnya adalah pelarut organik. (2003) yang menemukan bahwa penyemprotan
Ekstraksi cair-cair merupakan proses untuk ekstrak tembakau 130 gram daun 4 tembakau
memisahkan komponen dalam suatu larutan dengan 1 liter air dapat membunuh lalat
berdasarkan distribusinya di antara dua fase percobaan 53 % dalam waktu 6 jam. Hal ini
yang tidak saling campur. (Robbins el al., pun bisa dipercobakan untuk serangga lain.
2007). Menurut Association of Official Kandungan bahan kimia dalam tanaman
Analytical Chemists (1984) kadar nikotin dapat tersebut menunjukkan bioaktivitas pada
ditentukan menggunakan metode Cundiff- serangga, seperti bahan penolak (repellent),
Markunas. penghambat makan (antifeedant), penghambat
perkembangan serangga (insect growth
METODE regulator), dan penghambat peneluran
Penelitian ini merupakan jenis penelitian (oviposition deterrent).
quasi eksperimental. Penelitian dilaksanakan
pada di Laboratorium Kimia Organik Fakultas KESIMPULAN
Sains dan Matematika dan Laboratorium 1. Dalam 1 kg tembakau dapat dihasilkan
Entomologi Fakultas Kesehatan Masyarakat 100,7 ml maserasi tembakau.
Universitas Diponegoro. 2. Dalam uji coba penyemprotan ekstrak
Tahapan Pelaksanaan / Jadwal Faktual tembakau ke nyamuk diperoleh efektivitas
Pelaksanaan : sebesar 95,3% dengan konsentrasi ekstrak
1. Maserasi Tembakau sebesar 90%.
Maserasi dilakukan dengan merendam
limbah tembakau yang sudah menjadi
serbuk kedalam larutan etanol sampai

69
Ekstraksi Nikotin ...Alif K.L, Undari N, Sudiyanti

DAFTAR PUSTAKA Tumbuhan Secara Terpadu pada Tanaman


1. Anonim. Aedes sp., (Online), Kubis. Jakarta: Direktorat Bina
(http://www.wikipedia.com/aedes_sp., Perlindungan Tanaman.
diakses 29 September 2012). 6. Nugroho, H. Bayu. 2008. Pengaruh
2. Anonim. Nikotin, (Online), Pemberian Ekstrak Buah Tomat (Solanum
(http://www.wikipedia.com/nikotin, diaskes licopercium L) terhadap Jumlah Kematian
1 Oktober 2012). Larva Anopheles aconitus, (Online),
3. Cassanova et all. 2002. Insecticide (http://www.unissula.ac.id/perpustakaan/in
Formulation Based on Nicotin Oleat dex.php, diakses 20 September 2012).
Stabilized by Sodium Caseinate. J Agri 7. Robbins L.A. 2008. Liquid-Liquid
Food Chem. Extraction Operation and Equipment.
4. Cruces L. 2005. Organic Gardening- USA: Glitch Process System.
Natural Insectiside. College of Agriculture 8. Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian
and Home Economic. Organik. Kanisius. Yogyakarta.
5. Soeroto, Hikmat A, Cahyaniati. 2006.
Pengelolaan Organisme Pengganggu

70

You might also like