You are on page 1of 6

III.

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Variabel Terikat
Variabel bebas
Kejadian stunting pada
Pemberian ASI eksklusif
baduta

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki oleh
suatu anggota kelompok dan tidak didapatkan dari anggota kelompok lain
(Notoadmojo, 2010). Pada penelitian ini variabel yang diteliti yaitu:
1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain,
artinya apabila variabel bebas berubah maka akibatnya perubahan pada
variabel yang lain. Variabel bebas dapat menjadi sebab timbulnya variabel
terikat (Sugiyono, 2010). Variabel bebas yang diteliti pada penelitian ini
adalah .
2. Variabel terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah kejadian stunting pada baduta.
C. Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan antara Pemberian ASI eksklusif dengan kejadian
stunting pada baduta di wilayah kerja puskesmas pembantu Rejomulyo
D. Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Operasional Variabel Alat Kategori Skala


Ukur Pengukuran
1 Pemberian ASI memberikan hanya ASI saja bagi Kuesioner 1. Ya Kategorikal
eksklusif bayi sejak lahir sampai usia 6 2. Tidak nominal
bulan
2 Kejadian indeks tinggi badan menurut umur Z-score 1. Ya Kategorikal
stunting pada (TB/U) kurang dari minus dua 2. Tidak Nominal
baduta standar deviasi (-2 SD)

E. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan cross
sectional yaitu peneliti ingin mengetahui hubungan variabel satu dengan variabel
lainnya yang mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian
stunting pada baduta. Peneliti akan mengikuti 5 baduta yang memiliki indeks tinggi
badan menurut umur dengan indeks deviasi terendah dan mencari tahu penyebabnya.

1. Populasi dan Sampel


a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh baduta usia 0 – 25 bulan di


wilayah kerja puskesmas pembantu Rejomulyo

b. Sampel
Besar atau kecilnya sampel pada suatu penelitian yang
terpenting dapat mewakili populasi, atau sampel tersebut representatif.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah consecutive
sampling.
Pada penelitian ini, kriteria responden yang dijadikan sampel
penelitian sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi
a. Baduta berusia 0 – 24 bulan yang bertempat tinggal di wilayah
penelitian.
b. Ibu baduta bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
2. Kriteria Eksklusi
a. baduta yang tidak tinggal menetap di wilayah penelitian
b. Baduta yang mengalami gangguan fisik dan mental
c. Jika terdapat baduta yang telah terpilih namun pindah domisili di
wilayah lain, maka akan digantikan dengan baduta yang memenuhi
kriteria inklusi

Besar sampel ditentukan dengan rumus berikut:

Keterangan:
n : besar sampel
N : besar populasi
d : tingkat ketepatan/kepercayaan yang diinginkan

n= 30
1+ 30 (0.05)2
n= 30
1+ 30 (0.05)2

N= 27.90 = 28

Maka besar sampel minimal yang diperlukan untuk mengetahui proporsi


baduta stunting sebesar 28
2. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
a. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan selama
penelitian untuk bahan pengumpulan data (Notoadmojo, 2010). Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, microtoise, table
Z-score. Kuesioner yang disediakan berisi tentang identitas responden
(nama, umur, pekerjaan, tingkat pendidikan), perilaku pemberian ASI
eksklusif. Selanjutnya menggunakan microtoise dan z-score untuk
mengukur tinggi badan dan mengetahui status stunting pada anak tersebut.
b. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Untuk memperoleh data primer yang diperlukan, maka teknik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung
dengan pedoman kuesioner penelitian dan pengukuran menggunakan
microtoise serta table z-score. Selain itu, dokumentasi juga dilakukan
guna pengambilan gambar responden saat memberikan informasi.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh selain dari
responden penelitian. Data sekunder pada penelitian ini berasal dari
data profil kesehatan Puskesmas Tawangrejo tahun 2018 dan melihat
literatur terkait.

3. Prosedur Penelitian
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap mempersiapkan segala sesuatu
yang dibutuhkan dalam penelitian, yaitu mempersiapkan lembar kuesioner
yang berisi pertanyaan, alat ukur microtoise serta table z-score dan
perlengkapan untuk dokumentasi.
b. Tahap Pelaksanaan
 Menetapkan responden penelitian sesuai jumlah sampel.
 Peneliti mendatangi calon responden penelitian menjelaskan
maksud dan tujuan peneliti serta menanyakan kesediaan menjadi
responden penelitian.
 Peneliti memberikan lembar persetujuan kepada responden apabila
bersedia menjadi responen penelitian.
 Peneliti membacakan pertanyaan dalam kuesioner
 Peneliti melakukan pengukuran menggunakan microtoise
 Peneliti memilih 5 anak dengan standar deviasi terendah untuk diikuti
dan mencari tahu penyebab stunting
 Peneliti melakukan pengolahan dan analisis data berdasarkan seluruh
informasi yang telah dikumpulkan.

4. Teknik Analisis Data


a. Teknik Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul kemudian diolah agar dapat dianalisis dalam
penelitian ini.
1. Editing
Peneliti melakukan pengecekan kemungkinan terjadi kesalahan pada
data yang sudah terkumpul dan kuesioner yang akan digunakan dalam
penelitian.
2. Coding
Peneliti memberikan kode-kode tertentu sehingga mempermudah
dalam proses pengolahan data.
3. Tabulating
Penyusunan data dalam bentuk tabel agar mudah dijumlah, disusun,
dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.
4. Processing
Memasukan data dan memproses data agar dapat dianalisa ke
dalam program computer
5. Cleaning
Pengecekan kembali data data yang sudah di entry apakah
terdapat kesalahan atau tidak.

F. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2018- Oktober 2018
bertempat di wilayah kerja puskesmas pembantu Rejomulyo.

You might also like