Professional Documents
Culture Documents
BELL’S PALSY
Disusun oleh:
Ratih Inggiany 121100108007
Ery Puspa 121100108012
Ramdhani Fitri 121100108032
Preseptor:
Nuri Amalia, dr., SpS.
S I SLAM
TA BA
SI
R
ND
VE
UN G
UN I
N
FAK
RA
UL E
TA T
S K EDOK
KETERANGAN UMUM
Nama : An. T A
Umur : 13 tahun
Alamat : Sapan
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
I. ANAMNESA
Anamnesa Tambahan :
dengan keluhan mulut mencong ke sebelah kiri. Keluhan dirasakan sejak 2 minggu
yang lalu (31 Maret 2009). Keluhan diawali saat pasien baru bangun tidur siang dan
Kejang, lemah pada tangan dan kaki, demam, batuk pilek, batuk lama (> 2
minggu), keringat malam, berat badan turun, pengobatan lama untuk paru-paru,
gangguan buang air besar, bicara kurang jelas, kepala terbentur, sesak nafas disangkal
penderita.
Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan penderita. Riwayat keluarga
Keluhan diawali dengan nyeri di belakang telinga yang dirasakan tiga hari
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Kesadaran : Komposmentis
Tanda vital
Nadi : 80x/min
RR : 18x/min
Suhu : afebris
B. Pemeriksaan interna
Kepala : Normocephal
Jantung : Batas jantung kiri LMCS, Batas Jantung kanan LSD, Batas
Paru-paru: VBS ki = ka
BU (+) normal
C. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Mental
A. Umum
Emosi : Baik
B. Fungsi Luhur
Kalkulasi : Baik
A. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Komposmentis
Kaku Kuduk :-
Brudzinsky I :-
Brudzinsky II :-
Brudzinsky III :-
C. Koordinasi
Ekuilibrium
Berdiri
Jalan
E. Sistem Motorik
5 5
5 5
B. Keadaan Otot
- Tonus : baik/baik
- Massa : normal
F. Refleks-Refleks
FISIOLOGIS
Bisep : +/+
Trisep : +/+
Brachioradialis : +/+
Knee jerk : +/+
Achilles : +/+
Superficial : +/+
PATOLOGIS
Babinsky : -/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
Scheiffer : -/-
Rossolimo : -/-
PRIMITIF
Glabella :-
Palmo-mental : -/-
Snout :-
Grasp : -/-
G. Sistem Sensorik
EXTEROCEPTION
1. Raba Halus
PROPIOCEPTION
H. Saraf Otak
III,IV,VI:
Nystagmus : orthophoria
Konvergensi : -/-
Sensorik
Lakrimasi : baik
VIII: Cochlear
Vestibular
IX, X:
Refleks muntah :+
Menelan :+
Tes kalimat/suara :+
Trapezius : normal
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Kesadaran : Apatis
Tanda vital
TD : 120/90 mmHg
Nadi : 80 x/min
RR : 18x/min
Suhu : afebris
B. Pemeriksaan interna
Kepala : Normocephal
Jantung : Batas jantung kiri LMCS, Batas Jantung kanan LSD, Batas
Paru-paru: VBS ki = ka
BU (+) normal
C. Pemeriksaan neurologik
A. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Komposmentis
Kaku Kuduk :-
Brudzinsky I :-
Brudzinsky II :-
Brudzinsky III :-
D. Refleks-Refleks
FISIOLOGIS
Bisep : +↑/+↑
Trisep : +↑/+↑
Brachioradialis : +↑/+↑
Achilles : +↑/+↑
Superficial : +↑/+↑
PATOLOGIS : +/+
Kimia darah :
Faal Ginjal
Kesan : massa pada lobus parietooksipital kanan dengan perifokal udem disertai
DIAGNOSA BANDING :
III. Biopsy
DIAGNOSA KERJA:
USUL TERAPI :
Umum
- Edukasi
- Nutrisi
1. ACE inhibitor
Prognosa
Space-occupying Lesions
Definisi
Merupakan suatu lesi di otak yang biasanya disebabkan oleh keganasan tapi bisa juga
Gambaran Klinis
Gambaran klinis meliputi tanda-tanda lokal, tanda-tanda umum. Onset yang cepat dari
gejalanya menunjukkan suatu lesi serebrovaskular, space occupying lesion akan tampak
Tanda-tanda umum
Gambarannya diakibatkan oleh peningkatan tekanan intrakranial, seperti:
1. Nyeri kepala.
2. Muntah, meskipun tanpa mual.
3. Mual.
4. Perubahan status mental atau perilaku.
5. Kelemahan, ataxia atau gangguan berjalan.
6. Perubahan berbicara atau penglihatan.
7. Generalized convulsions. (epilepsi)
Cerebellum
positif.
Nystagmus dapat positif
Ataxia trunkal memburuk ketika mata ditutup
Cerebellar speech (staccato)
Lobus temporal
Lobus parietal
Hemihipestesia/hemianestesi
Astereognosia
Dysphasia dapat terjadi
Gerstmann’s syndrome (dapat congenital/didapat). Ada 4 komponen utama:
1. Agraphia atau dysgraphia
2. Acalculia atau dyscalculia
3. Finger agnosia
4. Disorientasi kanan kiri
Lobus oksipital
Lesi di depan kiasma optik akan mengenai hanya satu mata. Lesi pada kiasma
Defek lapang pandang dari mata atau saraf optik dapat terlihat sebagai area hitam (black
area) dan hilang lapang pandang hingga tidak mengenali yang dilihatnya.
Sudut cerebellopontin
Patologi yang paling sering didapat yaitu neuroma akustik. Manifestasi klinis
Ketulian ipsilateral
Tinnitus
Nystagmus
Penurunan reflex kornea
Palsi nervus trigeminus dan fasial
Corpus callosum
fokal dengan tanda fokal pada lobus yang terkena. Tanda-tanda hilangnya komunikasi
antara lobus seperti inability of the left hand to carry out verbal commands.
Midbrain
Unequal pupils
Somnolence
Pituitary tumours
Jika tumornya membesar, bisa menyebabkan homonymous hemianopia tapi
Pemeriksaan penunjang:
Darah rutin.
X-ray.
Keganasan
Pada dewasa, dua per tiga tumor otak primer pada supratentorial, tapi pada anak-
Sekitar 30% tumor otak adalah metastasis dan 50% nya multiple.
metastasis serebral.
Yang paling sering adalah lung cancer diikuti dengan breast cancer, carcinoma
anticoagulan.
Management
palliative care.
dari opiate.
TUMOR INTRAKRANIAL
INSIDENSI
PATOLOGI
Tumor intrakranial dibagi menjadi dua, yaitu yang jinak dan ganas. Tumor
intrakranial yang jinak dapat memiliki efek yang menghansurkan apabila telah meluas
KLASIFIKASI
Astrocytoma
Oligodendroglioma
Ependymoma
Glioblastoma multiforme
Posterior fossa
1. Ekstrinsik : neurilemmoma (VIII, V), meningioma,
kista epidermoid/dermoid, kista araknoid, metastasis
2. Intrinsik : metastasis, hemangioblastoma, medulloblastoma*
Astrocytoma* (serebelum, batang otak)
Basis cranii dan sinus
1. Karsinoma (nasofaringeal, telinga, sinus)
2. Kordoma
3. Tumor glomus jugulare
4. Osteoma (mucocele)
Regio suprasellar/sellar
1. Adenoma pituitary
2. Kraniofaringioma*
3. Meningioma
4. Glioma nervus optik*
5. Kista dermoid/epidermoid
Hypothalamus : astrocytoma
ETIOLOGI
Faktor genetik
a. Inaktivasi ekspresi tumor suppressor gene
b. Overekspresi gen yang mengontrol growth factor
Iradiasi cranial
Imunnosupresi
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Chest X-ray
Untuk melihat metastatic tumor pada pasien dengan suspek intracranial
tumor
2. Skull X-ray
Kalsifikasi
Oligodendroglioma
Meningioma
craniopharyngioma
Lesi osteolitik
Tumor tulang primer dan sekunder
Dermoid/epidermoid
Nasopharyngeal CA
Myeloma
reticulosis
Tanda-tanda peningkatan intracranial
Berpisahnya sutura
Erosi clinoid posterior
Bisa terlihat dari tekanan local, contohnya craniopharyngioma
Pergerseran pineal
3. CT-scan
Efek masa
Midline shift
Kompresi ventricular
hydrochepalus
Efek dari kontras
None = low grade asthrocytoma
Irregular = malignat astrochytoma
Homogenous = maningioma
Lesi tunggalatau multiple
Bila multiple = metastasis
4. MRI
5. MRA
Biasanya untuk melihat neovaskularisasi
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
1. Vascular
Haematoma
Giant aneurysm
Arterivenous malformation
Thrombosis vena
2. Trauma
Haematoma
kontusio
3. Infection
Absess
Tuberculoma
Sarcoidosis
enchepalithis
4. Cysts
Arachnoid
Parasitic
MANAGEMENT
1. Terapi steroid
Terapi steroid menurunkan edema pada sekitar tumor intracranial, tetapi
vincristine, metrotrexate
PROGNOSIS
Prognosis tergantung dari tipe specific dari tumornya itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
1. Forsyth PA, Posner JB; Headaches in patients with brain tumors: a study of
111 patients. Neurology. 1993 Sep;43(9):1678-83.
2. Purdy RA, Kirby S; Headaches and brain tumors. Neurol Clin. 2004
Feb;22(1):39-53.