You are on page 1of 13

TUGAS MANAJEMEN

PENGARAHAN/KEPEMIMPINAN (1)

Diusulkan oleh Kelompok 3:


Gusti Ayu Intan Puspita Dewi (1797532088)
Putu Ayu Sita Maha Utami (1707532089)
I Gde Putu Prajna Ananggadipa (1707532090)
I Putu Artha Satria Wibawa (1707532099)
I Made Gilang Jhuniantara (1707532104)
I Gusti Ayu Ngurah Pradnyadevi Utami (1707532111)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI NON REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2018
BALI
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini. Dalam
penyusunan tugas manajemen dengan materi Pengarahan/Kepemimpinan (1)
penulis dibantu oleh banyak pihak.
Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Penulis menyadari, bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Begitu pula dengan
karya tulis ilmiah ini, tentu masih ada hal – hal yang kurang dan masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat konstruktif, untuk kesempurnaan karya tulis ini. Akhir
kata, penulis berharap agar karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, April 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..... i


KATA PENGANTAR..…………………………………………………...... ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………...... iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………….………………….... 1
1.2 Rumusan Masalah……………………..…………………...... 2
1.3 Tujuan Penulisan……………………..……………………... 2
1.4 Metode Penulisan…………………..……………………….. 2
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Dasar-Dasar Perilaku Organisasi....…….………………….... 3
2.2 Memahami Perilaku Kelompok……………………………... 4
2.3 Motivasi...............................…………………………....….... 6
a. Motivasi dan Proses Motivasi................................……...... 11
b. Kerangka Kerja Konsepsual untuk Memahami Motivasi....
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………...... 13
3.2 Saran……………………………………………………….... 13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengarahan (Directing) dalam ilmu manajemen merupakan aspek
hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk
bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif dan efisien untuk
mencapai sebuah tujuan. Directing bukan saja agar pegawai melaksanakan atau
tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi
kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan
yang ditetapkan sebelumnya. Salah satu fungsi manajemen yaitu pengarahan atau
Directing.
Di dalam aspek pengarahan ini akan timbul hubungan manusiawi dalam
kepemimpinan yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan
menyumbangkan tenaganya secara lebih berdaya guna untuk mencapai tujuan.
Oleh karenanya, disini manajer atau pimpinan dituntut untuk dapat
berkomunikasi, memberikan petunjuk/nasihat, berpikir kreatif, berinisiatif,
meingkatkan kualitas serta memberikan stimulasi kepada karyawan. Dengan
demikian kegiatan pengarahan ini banyak menyangkut masalah pemberian
motivasi kepada para anggota organisasi, kepemimpinan serta pengembangan
komunikasi.
Pengarahan berarti menentukan bagi bawahan tentang apa yang harus
mereka kerjakan atau tidak boleh mereka kerjakan. Pengarahan mencakup
berbagai proses operasi standar, pedoman, dan buku panduan, bahkan manajemen
berdasarkan sasaran (management by objective). Pengarahan merupakan metode
untuk menyalurkan perilaku bawahan dalam aktivitas tertentu dan menghindari
aktivitas lain dengan menetapkan peraturan dan standar, kemudian memastikan
bahwa peraturan tersebut dipatuhi. Jadi, pengarahan menentukan atau melarang
jenis perilaku tertentu.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas muncul beberapa masalah yang
dapat di rumuskan sebagai berikut.
1. Apa saja dasar-dasar perilaku organisasi?
2. Bagaimana cara memahami perilaku kelompok?
3. Apa itu motivasi dan proses motivasi, serta bagaimana kerangka kerja
konsepsual untuk memahami motivasi?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui apa saja dasar-dasar perilaku organisasi.
2. Untuk mengetahui cara memahami perilaku kelompok.
3. Untuk mengetahui mengenai motivasi dan prosesnya, serta kerangka kerja
konsepsual untuk memahami motivasi?

1.4 Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah studi
literature yakni dengan mencari data dari berbagai referensi melalui buku yang
berkorelasi langsung dengan makalah ini

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar-Dasar Perilaku Organisasi


Perilaku Organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki dampak
perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan
maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki kefektifan
organisasi. Perilaku individu di dalam kelompok merupakan sesuatu yang lebih
dari sekadar total jumlah dari setiap tindakan dengan cara mereka sendiri-sendiri.
Kerika para individu berada dalam kelompok, mereka bertindak berbeda daripada
ketika mereka sedang sendirian.
Kelompok didefenisikan sebagai dua atau lebih individu, yang berinteraksi
dan saling tergantung antara satu dengan yang lain, yang bersama-sama ingin
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Kelompok dapat berbentuk formal ataupun
informal. Kelompok formal maksudnya jika kita mendefenisikannya sebagai
struktur organisasi, dengan memberikan penugasan pekerjaan yang membentuk
kelompok tugas kelompok kerja.
Dalam kelompok formal, perilaku yang harus ditunjukkan oleh seseorang
ditentukan dan diarahkan untuk tujuan organisasi. Sebaliknya, kelompok informal
merupakan aliansi yang tidak terstruktur atau tidak ditetapkan secara
organisasional. Dalam lingkungan kerja, kelompok-kelompok semacam ini
terbentuk secara alamiah sebagai suatu tanggapan terhadap kebutuhan untuk
mengadakan kontak sosial.
Mengapa orang-orang bergabung dalam kelompok? Alasan manfaat
keamanan dengan bergabung dalam suatu kelompok, para individu dapat
mengurangi rasa ketidakamanan untuk “berdiri sendir”. Orang-orang merasa lebih
kuat, memiliki lebih sedikit keragu-raguan pada diri sendiri, dan menjadi lebih
resisten terhadap ancaman ketika mereka merupakan bagian dari suatu kelompok.
Status Masuknya ke dalam suatu kelompok dianggap penting karena
kelompok memberikan pangakuan dan status bagi para anggotanya. Harga Diri
Kelompok dapat memberikan perasaan akan berharganya seseorang. Disamping
memberikan status pada mereka yang berada di luar kelompok tersebut,

3
keanggotaan juga member tambahan perasaan berharga sebagai anggota dari
kelompok itu sendiri. Afiliasi Kelompok dapat memenuhi kebutuhan sosial.
Orang-orang menikmati interaksi yang reguler yang berasal dari keanggotaannya
dalam kelompok. Bagi banyak orang, interaksi ‘on the job’ merupakan sumber
utama bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka akan keanggotaan
(afiliasi). Kekuasaan Apa yang tidak dapat dicapai secara individu seringkali
mungkin terwujud melalui aksi kelompok. Jumlah yang banyak menyebabkan
adanya kekuasaan. Pencapaian tujuan, Ada saat-saat dibutuhkannya lebih dari satu
orang untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu ada kebutuhan untuk
mengumpulkan banyak bakat, pengetahuan, atau kekuasan agar suatu pekerjaan
dapat diselesaikan. Dari contoh-contoh tersebut, maka pihak manajemen akan
mengandalkan penggunaan kelompok formal.

2.2 Memahami Perilaku Kelompok

2.3 Aliran Manajemen Modern


1. Jalur pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusia
yang dikenal dengan aliran perilaku organisasi.
2. Jalur yang kedua dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal
dengan aliran kuantitatif (operation research dan management science
atau manajemen operasi).
Dengan demikian, dalam aliran manajemen moderen, terdapat dua aliran
manajemen baru, yaitu :

1. Aliran Perilaku Organisasi.


Perkembangan aliran perilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan
pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem sosial. Tokoh-tokoh aliran
perilaku organisasi ini antara lain:
1. Abraham Maslow, yang mengemukakan adanya “hirarki kebutuhan”
dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses
motivasi.
2. Douglas McGregor, dengan teori X dan teori Y nya.

4
3. Frederick Herzberg yang menguraikan teori motivasi higienis atau teori
dua faktor.
4. Robert Blake dan Jane Mouton, yang membahas lima gaya kepemimpinan
dengan kisi-kisi manajerial (managerial grid).
5. Rensis Likert, yang telah mengidentifikasi dan melakukan penelitiannya
secara ekstensif mengenai empat sistem manajemen, dari exploitif otoriatif
sampai sistem partisipatif kelompok.
6. Fred Fiedler, yang menyarankan pendekatan contingency pada studi
kepemimpinan.
7. Chris Argyris, yang memandang organisasi sebagai sistem sosial atau
sistem antar hubungan budaya.
8. Edgar Schein, yang banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi,
dan lain-lain.
Prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi yang dapat disimpulkan dari
pendapat para tokoh manajemen modern adalah sebagai berikut :
1. Manajeman tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat
(peranan, prosedur, dan prinsip).
2. Manajemen harus sitematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual
untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap
tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Beberapa gagasan yang lebih khusus dari berbagai riset perilaku adalah :
1. Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau kegagalan
pencapaian tujuan organisasi.
2. Manajer masa kini harus diberi latihan dalam pemahaman prinsip-prinsip
dan konsep-konsep manajemen.
3. Organisasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan kesempatan bagi
karyawan untuk memuaskan seluruh kebutuhan mereka.
4. Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan para
karyawan.

5
5. Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkinkan mereka
mencapai kepuasan dari diri pekerja tersebut.
6. Pola-pola pengawasan dan manajemen pengawasan harus dibangun atas
dasar pengertian positif yang menyeluruh mengenai karyawan dan reaksi
mereka terhadap pekerjaan.

2. Aliran Kuantitatif.
Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi
(operations research) dalam pemecahan masalah-masalah industri, yang
didasarkan atas kesuksesan team-team riset operasi Inggris dalam perang dunia ke
II. Sejalan dengan semakin kompleknya komputer elektronik, transportasi dan
komunikasi, dsb, teknik-teknik riset operasi semakin penting sebagai dasar
rasional untuk pembuatan keputusan. Prosedur-prosedur riset operasi tersebut
kemudian diformalisasikan dan disebut aliran management science. Teknik-teknik
management science yang digunakan dalam banyak kegiatan seperti
penganggaran modal, manajemen aliras kas, scheduling produksi, pengembangan
strategi produksi, perencanaan program pengembangan sumber daya manusia,
penjagaan tingkat persediaan yang optimal, dan lain-lain. Penggunaan teknik-
teknik untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan telah terbukti banyak
membantu manajer dalam kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengawasan.
Langkah-langkah pendekatan menagement science biasanya adalah sebagai
berikut :
1. Perumusan masalah.
2. Penyusunan suatu model matematis.
3. Mendapatkan penyelesaian dari model.
4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.
Dalam praktek, dua aliran dalam aliran manajemen modern ini banyak
dipakai dalam suatu perusahaan. Namun demikian, sebagai suatu ilmu
pengetahuan, ilmu manajemen diyakini akan terus mengalami perubahan dan

6
perkembangan, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan akan peningkatan
kegiatan perusahaan (Handoko, 2015).

2.4 Perkembangan Teori Manjemen Dimasa Mendatang


Ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen dimasa
mendatang, yaitu:
1. Dominan yaitu dimana salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai
yang paling berguna.
2. Divergence yaitu dimana setiap aliran berkembang melalui jalurnya
sendiri
3. Convergence yaitu dimana aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan
batasan-batasan diantara mereka cenderung kabur.
4. Sintesa yaitu dimana masing-masing aliran berintegerasi
5. Proliferation yaitu dimana akhirnya ada kemunkinan muncul lebih banyak
aliran lagi. Hal ini tampak pada artikel "The Management Theory Jungle",
dimana Harold Koontz melihat ada enam aliran utama dari teori
manajemen. Waren Haynes dan Joseph L. Massie dalam bukunya
Management Analysis: Concept and cases. , membedakan enam aliran
teori manajemen, yaitu (1) aliran akuntansi manajerial, (2) aliran ekonomi
manajerial, (3) aliran thesis organisasi, (4) aliran hubungan manusiawi dan
perilaku manusia, (5) aliran kuantitatif (matematik dan statistik), dan (6)
aliran teknis industri. John G. Hutchinson dalam bukunya Management
Strategy and Tactics, juga membagi aliran pemikiran manajemen menjadi
empat, yaitu: (1) aliran operasional atau proses manajemen, (2) aliran
empirik atau kasus, (3) aliran perilaku manusia, (4) aliran sistem sosial, (5)
aliran keputusan dan (6) aliran matematik. Bahkan Harold Koontz dalam
artikelnya yang telah direvisi membagi menjadi sebelas. Tetapi
bagaimanapun juga pendekatan-pendekatan baru tersebut tampak belum
menjadi suatu aliran baru, hanya lebih merupakan pembicaraan khusus
dari serangkaian masalah (Handoko, 2015).

7
8
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1. Teori organisasi klasik menjelaskan tentang konsep dan pemahaman
tentang organisasi di era kuno, yang konsepnya lebih menitikberatkan
pada tugas-tugas khusus di setiap anggota dalam organisasinya.
2. Teori hubungan manusiawi menjelaskan tentang hubungan manajer
dengan bawahannya. Teori ini melengkapi teori klasik sebelumnya tentang
peningkatan produktivitas pekerja. Penekanannya pada perhatian khusus
dari manajer kepada bawahannya serta pelatihan manajer lebih lanjut agar
hubungan antara manajer dan bawahan semakin dekat.
3. Teori aliran manajemen modern menjelaskan tentang manajemen melalui
pendekatan sains manajemen. Yang lebih menitikberatkan pada kondisi
perusahaan yang kemudian ditelusuri lebih dalam dalam dua aliran yakni
aliran perilaku organisasi dan aliran kuantitatif.
4. Ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen dimasa
mendatang, yaitu: Dominan, Divergence, Convergence, Sintesa,
Proliferation.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut.
1. Untuk penulis lain yang ingin melanjutkan masalah ini dapat diarahkan
dengan tema analisis sejarah dan teori manajemen.
2. Kepada masyarakat diharapkan untuk mengetahui teori manajemen untuk
diaplikasikan di masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ernie, Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen.


Jakarta. Pranada Media Jakarta
Handoko, T Hani. 2015. Manjemen Edisi Kedua. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta
Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. 2010. Manajemen Edisi Kesepuluh Jilid 1.
Jakarta. Erlangga

10

You might also like

  • Bab 19
    Bab 19
    Document8 pages
    Bab 19
    Pradnyadevi Utami
    No ratings yet
  • Wa0011
    Wa0011
    Document12 pages
    Wa0011
    Umul fatdillah
    No ratings yet
  • KLP 4
    KLP 4
    Document45 pages
    KLP 4
    Pradnyadevi Utami
    No ratings yet
  • AKL - Perusahaan Dalam Kesulitan Keuangan
    AKL - Perusahaan Dalam Kesulitan Keuangan
    Document63 pages
    AKL - Perusahaan Dalam Kesulitan Keuangan
    Pradnyadevi Utami
    No ratings yet
  • CG Sap 13
    CG Sap 13
    Document7 pages
    CG Sap 13
    Pradnyadevi Utami
    No ratings yet
  • Bab 17
    Bab 17
    Document15 pages
    Bab 17
    Pradnyadevi Utami
    No ratings yet
  • Sia
    Sia
    Document25 pages
    Sia
    Pradnyadevi Utami
    No ratings yet
  • KWU
    KWU
    Document18 pages
    KWU
    Pradnyadevi Utami
    No ratings yet
  • SIA
    SIA
    Document29 pages
    SIA
    Pradnyadevi Utami
    No ratings yet