Professional Documents
Culture Documents
PENGARAHAN/KEPEMIMPINAN (1)
Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini. Dalam
penyusunan tugas manajemen dengan materi Pengarahan/Kepemimpinan (1)
penulis dibantu oleh banyak pihak.
Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Penulis menyadari, bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Begitu pula dengan
karya tulis ilmiah ini, tentu masih ada hal – hal yang kurang dan masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat konstruktif, untuk kesempurnaan karya tulis ini. Akhir
kata, penulis berharap agar karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas muncul beberapa masalah yang
dapat di rumuskan sebagai berikut.
1. Apa saja dasar-dasar perilaku organisasi?
2. Bagaimana cara memahami perilaku kelompok?
3. Apa itu motivasi dan proses motivasi, serta bagaimana kerangka kerja
konsepsual untuk memahami motivasi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
keanggotaan juga member tambahan perasaan berharga sebagai anggota dari
kelompok itu sendiri. Afiliasi Kelompok dapat memenuhi kebutuhan sosial.
Orang-orang menikmati interaksi yang reguler yang berasal dari keanggotaannya
dalam kelompok. Bagi banyak orang, interaksi ‘on the job’ merupakan sumber
utama bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka akan keanggotaan
(afiliasi). Kekuasaan Apa yang tidak dapat dicapai secara individu seringkali
mungkin terwujud melalui aksi kelompok. Jumlah yang banyak menyebabkan
adanya kekuasaan. Pencapaian tujuan, Ada saat-saat dibutuhkannya lebih dari satu
orang untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu ada kebutuhan untuk
mengumpulkan banyak bakat, pengetahuan, atau kekuasan agar suatu pekerjaan
dapat diselesaikan. Dari contoh-contoh tersebut, maka pihak manajemen akan
mengandalkan penggunaan kelompok formal.
4
3. Frederick Herzberg yang menguraikan teori motivasi higienis atau teori
dua faktor.
4. Robert Blake dan Jane Mouton, yang membahas lima gaya kepemimpinan
dengan kisi-kisi manajerial (managerial grid).
5. Rensis Likert, yang telah mengidentifikasi dan melakukan penelitiannya
secara ekstensif mengenai empat sistem manajemen, dari exploitif otoriatif
sampai sistem partisipatif kelompok.
6. Fred Fiedler, yang menyarankan pendekatan contingency pada studi
kepemimpinan.
7. Chris Argyris, yang memandang organisasi sebagai sistem sosial atau
sistem antar hubungan budaya.
8. Edgar Schein, yang banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi,
dan lain-lain.
Prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi yang dapat disimpulkan dari
pendapat para tokoh manajemen modern adalah sebagai berikut :
1. Manajeman tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat
(peranan, prosedur, dan prinsip).
2. Manajemen harus sitematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual
untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap
tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Beberapa gagasan yang lebih khusus dari berbagai riset perilaku adalah :
1. Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau kegagalan
pencapaian tujuan organisasi.
2. Manajer masa kini harus diberi latihan dalam pemahaman prinsip-prinsip
dan konsep-konsep manajemen.
3. Organisasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan kesempatan bagi
karyawan untuk memuaskan seluruh kebutuhan mereka.
4. Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan para
karyawan.
5
5. Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkinkan mereka
mencapai kepuasan dari diri pekerja tersebut.
6. Pola-pola pengawasan dan manajemen pengawasan harus dibangun atas
dasar pengertian positif yang menyeluruh mengenai karyawan dan reaksi
mereka terhadap pekerjaan.
2. Aliran Kuantitatif.
Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi
(operations research) dalam pemecahan masalah-masalah industri, yang
didasarkan atas kesuksesan team-team riset operasi Inggris dalam perang dunia ke
II. Sejalan dengan semakin kompleknya komputer elektronik, transportasi dan
komunikasi, dsb, teknik-teknik riset operasi semakin penting sebagai dasar
rasional untuk pembuatan keputusan. Prosedur-prosedur riset operasi tersebut
kemudian diformalisasikan dan disebut aliran management science. Teknik-teknik
management science yang digunakan dalam banyak kegiatan seperti
penganggaran modal, manajemen aliras kas, scheduling produksi, pengembangan
strategi produksi, perencanaan program pengembangan sumber daya manusia,
penjagaan tingkat persediaan yang optimal, dan lain-lain. Penggunaan teknik-
teknik untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan telah terbukti banyak
membantu manajer dalam kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengawasan.
Langkah-langkah pendekatan menagement science biasanya adalah sebagai
berikut :
1. Perumusan masalah.
2. Penyusunan suatu model matematis.
3. Mendapatkan penyelesaian dari model.
4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.
Dalam praktek, dua aliran dalam aliran manajemen modern ini banyak
dipakai dalam suatu perusahaan. Namun demikian, sebagai suatu ilmu
pengetahuan, ilmu manajemen diyakini akan terus mengalami perubahan dan
6
perkembangan, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan akan peningkatan
kegiatan perusahaan (Handoko, 2015).
7
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1. Teori organisasi klasik menjelaskan tentang konsep dan pemahaman
tentang organisasi di era kuno, yang konsepnya lebih menitikberatkan
pada tugas-tugas khusus di setiap anggota dalam organisasinya.
2. Teori hubungan manusiawi menjelaskan tentang hubungan manajer
dengan bawahannya. Teori ini melengkapi teori klasik sebelumnya tentang
peningkatan produktivitas pekerja. Penekanannya pada perhatian khusus
dari manajer kepada bawahannya serta pelatihan manajer lebih lanjut agar
hubungan antara manajer dan bawahan semakin dekat.
3. Teori aliran manajemen modern menjelaskan tentang manajemen melalui
pendekatan sains manajemen. Yang lebih menitikberatkan pada kondisi
perusahaan yang kemudian ditelusuri lebih dalam dalam dua aliran yakni
aliran perilaku organisasi dan aliran kuantitatif.
4. Ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen dimasa
mendatang, yaitu: Dominan, Divergence, Convergence, Sintesa,
Proliferation.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut.
1. Untuk penulis lain yang ingin melanjutkan masalah ini dapat diarahkan
dengan tema analisis sejarah dan teori manajemen.
2. Kepada masyarakat diharapkan untuk mengetahui teori manajemen untuk
diaplikasikan di masyarakat.
9
DAFTAR PUSTAKA
10