You are on page 1of 12

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ALAT DAN MESIN INDUSTRI


KELISTRIKAN

Disusun Oleh :
ADE PUTRA MANURUNG
15/17896/THP-STIPP-B

SARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERKEBUNAN DAN


PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan dalam kehidupan sehari-hari mempunyai fungsi yang
penting. Kelistrikan menjadi suatu sumber energi yang fungsinya tidak dapat
diganti. Kelistrikan sendiri mengalirkan energi untuk penerangan,
penghidupan alat-alat elektronik dll.
Energi listrik adalah energi yang mampu menggerakkan muatan-
muatan listrik pada suatu beda potensial tertentu. Energi listrik juga merupakan
salah satu bentuk energi yang memiliki sifat umum dari energi. Sifat umum itu
adalah kekekalan energi yang tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan tetapi bisa berubah ke bentuk lain dan kekekalan energi listrik
ini dapat berubah energi listrik ke energi kalor atau energi potensial dan
sebaliknya. Daya listrik merupakan besarnya energi yang mengalir atau
diserap alat tiap detik dan daya didefinisikan sebagai laju aliran energi.
Pentingnya mempelajari kelistrikan karena kelistrikan membantu kita
menyesaikan tugas atau pekerjaan sehari-sehari kita. Misalnya saja mengolah
bahan mentah ke produk, menghidupkan alat dan lain sebagainya.
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum kelistrikan ini adalah mengenal jenis – jenis alat pada
sistem kelistrikan serta mengetahui fungsi dari bagian-bagian kelistrikan.
1.3 Manfaat
Manfaat praktikan ini yaitu mahasiswa dapat mengenal jenis – jenis alat
pada sistem kelistrikan serta mengetahui fungsi dari bagian-bagian kelistrikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Arus Listrik
Arus listrik juga dapat kita analogikan dengan arus air. Air mengalir dari
tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah, dan akan menggenang di tempat
yang tidak mempunyai perbedaan ketinggian. Demikian halnya dengan listrik.
Listrik akan mengalir dari tempat yang mempunyai potensial tinggi ke tempat
yang berpotensial lebih rendah. Kalau arus air, jelas medium yang mengalir
adalah air. Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan
internasional Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara
formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila
dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di
antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara (Tipler.
1991).
Perangkat listrik yang dinilai sesuai dengan kebutuhan ampere listrik atau
jumlah arus yang dibutuhkannya, maka alat tersebut akan menarik dari sumber
listrik saat beroperasi secara normal. Ketika seseorang berbicara tentang listrik
yang mengalir masuk dan keluar dari rumah, mereka mungkin mengacu pada
tegangan, ampere atau watt tergantung pada keadaan. Tetapi ketika ada orang
yang terkena sengatan listrik, maka yang sebenarnya menyebabkan sengatan
tersebut adalah ampere (arus listrik), bukan tegangan (volt)(Alonso,dkk, 1979).
Semakin besar sumber tegangan maka semakin besar arus yang
dihasilkan. Jadi, besar kecilnya hambatan listrik tidak dipengaruhi oleh besar
tegangan dan arus listrik tetapi dipengaruhi oleh panjang penampang, luas
penampang dan jenis bahan. Hambatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu panjang,
luas dan jenis bahan (Hayt, 1991).
Hambatan berbanding lurus dengan panjang benda, semakin panjang
maka semakin besar hambatan suatu benda. Hambatan juga berbading terbalik
dengan luas penampang benda, semakin luas penampangnya maka semakin
kecil hambatannya. Inilah alasan mengapa kabel yang ada pada tiang listrik
dibuat besar-besar, tujuannya adalah untuk memperkecil hambatan sehingga
tegangan bisa mengalir dengan mudah. Hambatan juga berbanding lurus dengan
jenis benda (hambatan jenis) semakin besar hambatan jenisnya maka semakin
besar hambatan benda itu (Soedjojo,Peter.1986).

Listrik dalam hal ini terbagi atas 2 yakni listrik statis dan listrik
dinamis. Listrik statis dan listrik dinamis sama-sama mempelajari tentang
muatan-muatan listrik pada suatu benda, namun bedanya pada listrik statis
khusus mempelajari tentang muatan-muatan listrik dalam keadaan diam pada
suatu benda. Listrik dinamis khusus mempelajari tentang muatan-muatan
listrik (elektron) yang bergerak melalui penghantar (Young dan Freedman.
2001).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Tempat dan Tanggal praktikum
Praktikum ini dilaksanakan di ruang laboratorium fakultas teknologi
pertanian INSTIPER kampus 1 dan dilaksanakan pada tanggal 10 Februari
2017.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah listrik, tespen,
multi meter, volt meter, sekring, travo, saklar, terminal, kuningan, tang, dan
kabel listrik.
3.3 Cara kerja
3.3.1 Teoritis
1. Menyiapakan komponen-kompenen kelistrikan
2. Menjelaskan satu persatu komponen kelistrikan tersebut.
3. Mencatat seluruh komponen kelistrikan.
4. Memahami seluruh bagian dan fungsi dari kelistrikan.
3.3.2 Prosedur Skematis
1. Penyiapan komponen-kompenen
kelistrikan.

2. Penjelasan satu persatu komponen


kelistrikan tersebut.

3. Pencatatan seluruh komponen


kelistrikan, Dipahami seluruh
bagian dan fungsi dari kelistrikan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Berikut ini adalah tabel hasil dari alat-alat kelistrikan yang dilakukan pada
acara 1 praktikum alat dan mesin industri :

Nama Alat Fungsi Alat – Alat Kelistrikan

Kabel Listrik Kabel listrik adalah media untuk


menyalurkan energi listrikSebuah kabel
listrik terdiri dari isolator dan konduktor.
Isolator di sini adalah bahan pembungkus
kabel yang biasanya terbuat dari bahan
thermoplastik atau thermosetting,
sedangkan konduktornya terbuat dari
bahan tembaga ataupun aluminium.

KWH Meter KWH meter ialah untuk menghitung pemakaian


energi listrik. Dengan perkembangan teknologi
yang luar biasa, maka KWH meter berkembang
menjadi suatu alat ukur otomatis yang bisa
mengirimkan hasil pengukurannya kepada
perusahaan listrik yang bersangkutan.
Tespen Fungsi tespen yaitu untuk mengetahui ada
tidaknya tegangan listrik pada suatu benda,
mesin dan sebuah rangakain listrik ada daya
listrik atau tidak, fungsi lainnya yaitu untuk
membuka skrub dari komponen alat listrik.

Multitaster Sebagai sebuah alat ukur yang digunakan untuk


mengukur arus listrik, tegangan listrik, dan
resistansi atau ketahanan suatu benda yang biasa
disebut avometer. Tidak hanya itu saja
fungsinya, alat ini juga mampu mengukur
induktansi, frekuensi, temperatur dan masih
banyak lagi.

Tang amper Tang digital atau Clamp Meter atau Ampere


Meter adalah alat untuk mengukur arus listrik
tanpa memutus jalur arus tersebut. Sebuah tang
ampere atau clamp meter ini terdapat fungsi lain
selain untuk ukur arus listrik adalah untuk ukur
voltase atau ukur nilai tahanan.
Amper meter Berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik
arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar
ditambhan dengan hambatan shunt.

Travo suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan


mengubah energy listrik satu atau lebih
rangkaian listrik satu atau lebih rangkaian listrik
ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu
gendeng magnet berdasarkan prinsip induksi-
elektromagnet.
Sekring Sekering dibuat untuk mencegah masuknya arus
yang terlalu besar pada rangkaian listrik akibat
hubungan singkat.

Terminal berfungsi sebagi muara hubungan antara alat


listrik dengan aliran listrik
Kuningan Penyimpan arus listrik dalam bentuk medan
magnet

Tabel 1. Alat-alat kelistrikan.


4.2 Pembahasan
Pengertian dari arus adalah muatan yang mengalir dalam satuan waktu,
atau agar lebih mudah memahaminya arus merupakan sebuah muatan yang
bergerak, ketika muatan bergerak maka akan muncul arus, sebaliknya
muatannya berhenti maka tidak akan ada arus yang dihasilkan atau
menghilang. Muatan itu sendiri akan bergerak jika ada pengaruh energi dari
luar yang mempengaruhinya. Muatan adalah satuan terkecil dari atom. Atom
merupakan partikel terkecil, akan tetapi atom memiliki bagian-bagiannya lagi
yaitu partikel inti atau proton bermuatan positif (+), neutron bermuatan netral,
dan elektron bermuatan negatif (-) yang mengelilingi proton. Dari penjelasan
atom tersebut maka muatan terdiri dari 2 jenis, yaitu muatan positif dan muatan
negatif.
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik
tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau
Ampere. Jika kita mempunyai benda bermuatan negatif berarti benda tersebut
mempunyai kelebihan elektron. Derajat termuatinya benda tersebut diukur
dengan jumlah kelebihan elektron yang ada. Muatan sebuah elektron, sering
dinyatakan dengan simbul q atau e, dinyatakan dengan satuan coulomb.
Sirkuit AC satu fase memiliki dua buah kawat yang dihubungkan ke
sumber listrik. Sistim 3 fase memiliki 3 bentuk gelombang (biasanya
membawa daya) yaitu 2/3 p radian (120 derajat, 1/3 siklus) untuk waktu
tertentu. Semakin banyak jumlah phase yang dipasang pada sebuah instalasi
listrik, semakin besar daya yang di distribusikan. Dalam penerapan-nya,
instalasi listrik yang dipasang untuk kebutuhan bangunan rumah tinggal
memiliki jumlah phase sebanyak satu (satu phase). Sedangkan, untuk
kebutuhan bangunan industri memiliki jumlah phase sebanyak tiga (tiga
phase).
Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya dan
arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC akan
membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau
lebih lengkapnya sinusoida. Di Indonesia sendiri listrik bolak-balik (AC)
dipelihara dan berada dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik
bolak-balik dengan frekuensi 50Hz. Tegangan standar yang diterapkan di
Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa adalah 220 volt. Tegangan dan
frekuensi ini terdapat pada rumah anda, kecuali jika anda tidak berlangganan
listrik PLN. Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah.
Pada awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif
menuju ujung negatif. Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang
dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus
yang alirannya dari negatif (elektron) menuju kutub positif. Nah aliran-aliran
ini menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat
mengalir dari positif ke negatif.
Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu
penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan
arah dengan arah gerak elektron. Muatan listrik dalam jumlah tertentu yang
menembus suatu penampang dari suatu penghantar dalam satuan waktu
tertentu disebut sebagai kuat arus listrik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan
antara lain yaitu arus Listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus
dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada
beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama.
Satuan arus listrik adalah Ampere. Arus listrik bergerak dari terminal
positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam
terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal
positif(+).Berdasarkan ukuran perbedaan potensialnya, tegangan listrik
memiliki empat tingkatan: Tegangan ekstra rendah (extra low Voltage),
Tegangan rendah (low Voltage), Tegangan tinggi (high Voltage) dan
Tegangan ekstra tinggi (extra high Voltage). Arus listrik AC (alternating
current), merupakan listrik yang besarnya dan arah arusnya selalu berubah-
ubah dan bolak-balik sedangkan arus listrik DC (Direct current) merupakan
arus listrik searah.
5.2 Saran
Pada praktikum ini, kiranya para Co.ass yang sudah dimandatkan
menanggungjawabin setiap praktikan dapat memberikan semua yang mereka
tau tentang setiap acara yang ada sehingga ilmu yang dimiliki setiap praktikan
dapat sebanyak atau bahkan melewati setiap Co.ass yang ada. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Hayt, Wiliam, 1991. Rangkaian Listrik edisi keenam Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Rusdianto, 1999. Penerapan Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika. Yogyakarta:
Kanisius
Soedjojo,Peter.1986.Azas-Azas Ilmu Fisika. Yogyajakarta: Universitas Gadjah
Mada.
Tipler. 1991. Fisika untuk Sains dan Tekhnik jilid 2 edisi ke-3. Jakarta : Erlangga
Young dan Freedman. 2001. Kelistrikan. London : University of London.

Yogyakarta, 28 Maret 2017.


Mengetahui,
Co.Ass Praktikan

(Malik Abdul Aziz) (Ade Putra Manurung)

You might also like