You are on page 1of 7

Alveolus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Alveolus

Akveolus

Latin alveolus pulmonis

Code Templat:TerminologiaHistologica

Alveolus adalah struktur anatomi yang memiliki bentuk berongga. Terdapat pada parenkim paru-
paru, yang merupakan ujung dari saluran pernapasan, dimana kedua sisi merupakan tempat
pertukaran udara dengan darah.[2] Alveolus merupakan anatomi yang hanya dimiliki
oleh mamalia. Pada vertebrata sistem pertukaran gas memiliki struktur yang
berbeda.[3] Membran alveolaris adalah permukaan tempat terjadinya pertukaran gas. Darah yang
kaya karbon dioksida dipompa dari seluruh tubuh ke dalam pembuluh darah alveolaris, dimana,
melalui difusi, ia melepaskan karbon dioksida dan menyerap oksigen.[4]

http://id.wikipedia.org/wiki/Alveolus

Fungsi Alveoli

Kita menghirup oksigen sehingga bagian-bagian tubuh kita dapat menggunakannya untuk
berbagai fungsi seluler yang berbeda. Tapi kita harus entah bagaimana oksigen dari paru-paru
kita ke dalam aliran darah kita, sehingga dapat diangkut ke banyak tempat itu diperlukan.
Demikian juga, tubuh kita menghasilkan karbon dioksida sebagai produk limbah. Ini harus
dihembuskan dari tubuh kita, tetapi harus mendapatkan dari aliran darah ke paru-paru kita. Ini
adalah alveoli yang bertanggung jawab untuk transfer gas ini. Tapi bagaimana, sebenarnya,
apakah bisa?

Melekat pada dinding luar alveoli banyak pembuluh darah kecil yang disebut kapiler. Pada
dasarnya, kapiler adalah seperti jaring yang menutupi kantung alveolar. Tempat dimana jaringan
kapiler memenuhi jaringan alveolar menciptakan lapisan sangat tipis agar molekul dapat
melewati. Hal ini disebut membran pernapasan. Bayangkan sebuah kartun di mana hantu
melewati tepat melalui dinding. Itu adalah bagaimana kita bisa membayangkan oksigen dan
karbon dioksida melakukan perjalanan melalui membran.

Sekarang mari kita memecahnya dari awal sampai akhir. Udara dihisap dan perjalanan melalui
ke paru-paru, bronki, bronkiolus, dan akhirnya ke dalam alveoli. Di sini, O2 melewati membran
pernapasan dan ke dalam kapiler. Sekarang dalam aliran darah, di mana ia mengikat sel darah
merah dan bergerak melalui darah ke suatu daerah di mana diperlukan.

Demikian juga, CO2 telah diproduksi sebagai produk limbah dalam sel dan sekarang melakukan
perjalanan melalui aliran darah. Tiba melalui kapiler ke alveolus, dan melewati membran
pernapasan. Sekarang mengambil jalur berlawanan dari O2, melakukan perjalanan melalui pohon
bronkial sampai mencapai paru-paru, di mana ia dihembuskan. Ini menunjukkan betapa
pentingnya alveoli, karena mereka menyediakan sebuah antarmuka antara sistem pernapasan dan
sistem peredaran darah.

Ringkasan

Alveoli merupakan bagian integral dari sistem pernapasan kita. Mereka adalah kantung-kantung
kecil di akhir dari bronkiolus terakhir dari pohon bronkial. Alveoli ditutupi dengan kapiler, dan
membran pernafasan dibuat dimana alveoli dan kapiler bertemu. O2 dan CO2 melewati
membran ini masuk dan keluar dari aliran darah.

http://www.sridianti.com/pengertian-alveoli-dan-fungsinya.html

ALVEOLUS
LETAK

Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-gelembung
udara. Gelembung tersebut diselimuti pembuluh kapiler darah . Alveolus adalah kantung
berdinding tipis, lembap didalam paru2 yang mengandung udara dan berlekat erat dengan
kapiler-kapiler darah, melalui seluruh dinding inilah terjadi pertukaran gas. Alveolus terdiri atas
satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara.
Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat
oksigen dari udara dalam rongga alveolus. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya perluasan
daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel
darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara.

Jumlah alveolus pada paru-paru kurang lebih 300 juta buah. Adanya alveolus ini menjadikan
permukaan paru-paru lebih luas. Diperkirakan, luas permukaan paruparu sekitar 160 m2. Dengan
kata lain, paru-paru memiliki luas permukaan sekitar 100 kali lebih luas daripada luas permukaan
tubuh.

Dinding alveolus mengandung kapiler darah. Oksigen yang terdapat pada alveolus berdifusi
menembus dinding alveolus, lalu menem bus dinding kapiler darah yang mengelilingi alveolus.
Setelah itu, masuk ke dalam pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat di dalam
sel darah merah sehingga terbentuk oksihemoglobin (HbO2). Akhirnya, oksigen diedarkan oleh
darah ke seluruh tubuh. Setelah sampai ke dalam sel-sel tubuh, oksigen dilepaskan sehingga
oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin. Oksigen ini digunakan untuk oksidasi.

Dalam tubuh, oksigen digunakan untuk proses pembentukan energi. Pada proses tersebut
dihasilkan energi dan gas karbon dioksida (CO2). CO2 tersebut diikat kembali oleh hemoglobin
darah. Setelah itu, darah akan membawa CO2 ke paru-paru. Sesampai di alveolus, CO2
menembus dinding pembuluh darah dan dinding alveolus. CO2 dari paru-paru menuju
tenggorokan, kemudian ke lubang hidung untuk dikeluarkan dari dalam tubuh. Jadi proses
pertukaran gas sebenarnya berlangsung di alveolus.
http://oktavianipratama.wordpress.com/science/biology/alveolus/

5.3 Alveolus

dikelilingi kapiler-kapiler darah yang dibatasi oleh membran alveoli-kapiler tempat terjadinya
pertukaran O2 dan CO2 atau pernapasan eksternal. Alveolus merupakan struktur berongga
tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida antara udara dan darah. Septum interalveolar
memisahkan dua alveolus yang berdekatan, septum tersebut terdiri atas 2 lapis epitel gepeng tipis
dengan kapiler, fibroblas, serat elastin, retikulin, matriks dan sel jaringan ikat.

Terdapat sel alveolus tipe 1 yang melapisi 97% permukaan alveolus, fungsinya untuk
membentuk sawar dengan ketebalan yang dapat dilalui gas dengan mudah. Sitoplasmanya
mengandung banyak vesikel pinositotik yang berperan dalam penggantian surfaktan (yang
dihasilkan oleh sel alveolus tipe 2) dan pembuangan partikel kontaminan kecil. Antara sel
alveolus tipe 1 dihubungkan oleh desmosom dan taut kedap yang mencegah perembesan cairan
dari jaringan ke ruang udara.

Sel alveolus tipe 2 tersebar di antara sel alveolus tipe 1, keduanya saling melekat melalui taut
kedap dan desmosom. Sel tipe 2 tersebut berada di atas membran basal, berbentuk kuboid dan
dapat bermitosis untuk mengganti dirinya sendiri dan sel tipe 1. Sel tipe 2 ini memiliki ciri
mengandung badan lamela yang berfungsi menghasilkan surfaktan paru yang menurunkan
tegangan alveolus paru.

http://meylahazizah.wordpress.com/2013/12/07/sistem-pernafasan/

Duktus Alveolaris

Duktus alveolaris tak mempunyai dinding sendiri.

Di lapisi oleh sel alveolus gepeng.

Dlm lamina propianya terdapat anyaman sel otot polos seperti tombol diantara alveoli yg
berdekatan .

Duktus alveolaris bermuara kedalam atrium , yg berhubungan dgn sakus alveolaris.

Alveolaris
Alveolaris merupakan penonjolan mirip kantong ( ر 200μm ).

Alveolaris bertanggung jawab atas terbentuknya struktur berongga di paru.

Di sini berlangsung pertukaran O2 & CO2 antara udara & darah.

Udara dlm alveoli dipisahkan dr darah kapiler oleh 3 unsur yg kolektif disebut sebagai sawar
darah udara yi : lapisan permukaan & sitoplasma sel Lamina basal yg menyatu dr sel alveolus &
sel endotel & sitoplasma sel endotel.

Setiap dindng terletak diantara 2 alveolus yg bersebelahan disebut septum atau dinding
interalveolar.

Sel type I

Atau sel alveolus gepeng / squamous alveolar sel / type I Pneumocytes.

Menempati ± 97% permukaan alveolar & 3% sisanya ditempati sel tipe II .

Semua sel epitel tipe I mp taut kedap yg berfungsi mencegah perembesan cairan jaringan
keruang udara alveolus .

Fungsi utama adalah membentuk sawar dgn ketebalan minimal yg dapat dilalui gas dgn mudah.

Sel tipe II

Sel type II pneumocyte / sel alveolar tipe II/ septal sel.

Kedua jenis sel ini melekat melalui taut kedap & desmosom.

Sel ini berbentuk bundar yg berkelompok 2 atau 3

Sitoplasmanya bervesikel ( adanya badan lamela ) yg khas & berbusa.

Badan lamela menghasilkan surfaktan paru yg menyebar diatas permukaan alveolus & berfungsi
menurunkan tegangan permukaan alveolus. Sehingga diperlukan sedikit daya inspirasi utk
mengisi alveolus shg beban kerja pernapasan berkurang, tanpa adanya surfaktan alveolus
cenderung kolaps selama exspirasi.

Dalam perkembangan fetus , surfaktan muncul pada minggu-minggu terakhir kehamilan&


bertepatan dgn munculnya badan lamela dlm sel tipeII.

http://nindydevita.blogspot.com/2009/08/sistem-respirasi-2.html

You might also like