You are on page 1of 4

A.

Penerapan Pembelajaran Berbasis Teknologi


Association for Educational Communication and Technology (AECT) membedakan
enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu sebagai berikut.
Pesan, orang;, bahan, alat, teknik, & latar (setting). Pola pembelajaran student centered
memberikan gambaran bahwa seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi pendidikan
baik software, maupun hadrware, akan membawa perubahan bergesernya peranan guru
sebagai penyampai pesan. Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber belajar
dalam kegiatan pembelajaran.
1. Pembelajaran Berbasis Web (e-Learning)
Pembelajaran berbasis web (e-learning) atau kadang disebut web-based education
(WBE) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pendidikan untuk
sebuah proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi internet. Kelebihan
menggunakan web learning yaitu: tidak terbatas tempat dan waktu untuk mengakses
informasi, dan memberi kemudahan untuk mendapatkan informasi apa saja.
2.e-learning
Menurut Jaya Kumar C. Koran (2002), e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan
rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran,
interaksi, atau bimbingan.
B. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
Media pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran Abad 21 harusnya berupa
pembelajaran bebasis teknologi/IT. Bahan & alat adalah sebagai software dan hardware tak
lain adalah media pendidikan.
1. Media Berbasiskan Komputer
Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan adalah sebagai berikut (Heinich,et.al 1996
praktek dan latihan (drill & practice), tutorial, permainan (games),simulasi (simulation),
penemuan (discovery), & pemecahan masalah (Problem Solving)
Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi
audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena
kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Dibalik
kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat beberapa persoalan yang
sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi pengelola pengajaran berbasis komputer:
a. Perangkat keras -dan lunak- yang mahal dan cepat ketinggalan jaman
b. Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang dibeli saat
ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.
c. Pembuatan program yang rumit sert
d. a dalam pengoperasian awal perlu pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini
bisa disiasati dengan pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan dan
pengoperasian program.

2. Pemakaian Komputer dalam Proses Belajar


Sebelumnya perlu dijelaskan istilah CAI dan CMI yang digunakan dalam kegiatan
belajar dengan komputer.
a. Computer Assisted Instructional (CAI) yaitu penggunaan komputer secara langsung
dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes
kemajuan belajar siswa. CAI dapat sebagai tutor yang menggantikan guru di dalam kelas.
CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan pengembang
pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games), mengajarkan konsep-konsep abstrak
yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio yang dianimasikan.
b. Computer Managed Instructional (CMI) digunakan sebagai pembantu pengajar
menjalankan fungsi administratif yang meningkat, seperti rekapitulasi data prestasi siswa,
database buku/e-library, kegiatan administratif sekolah seperti pencatatan pembayaran,
kuitansi, dll.
Pada masa sekarang CMI & CAI bersamaan fungsinya dan kegiatannya seperti pada e-
Learning, dimana urusan administrasi dan kegiatan belajar mengajar sudah masuk dalam satu
sistem.

3. Pemakaian Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran


b. Untuk Tujuan Kognitif
Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan
kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan
dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga
cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
c. Untuk Tujuan Psikomotor
Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus
digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain;
simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan
sebagainya.
d. Untuk Tujuan Afektif
Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video
yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan
mengunakan media komputer.

C. Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Teknologi


Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pendidik
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis
maupun bahan tidak tertulis. Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar
berfungsi sebagai:
a. pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan
kepada peserta didik;
b. pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari/dikuasainya;
c. alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
Bahan Ajar Berbasis TIK adalah bahan ajar yang disusun dan dikembangkan dengan
menggunakan alat bantu TIK untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas. Penggunaan bahan ajar TIK dalam kegiatan pembelajaran
memungkinkan peserta didik dapat mempelajari suatu kompetensi dasar (KD) secara runtut,
sistematis, interaktif dan inovatif sehingga diharapkan semua kompetensi tercapai secara utuh
dan terpadu.
Beberapa karakteristik Bahan Ajar berbasis TIK antara lain :
a. memanfaatkan keunggulan komputer (digital media ataupun teknologi jaringan /computer
network);
b. memanfaatkan teknologi multimedia, sehingga suasana pembelajaran menjadi menarik,
tidak membosankan dan pada akhirnya memotivasi peserta didik untuk belajar mandiri;
c. memanfaatkan teknologi elektronik; di mana pendidik dan peserta
didik, peserta didik dan sesama peserta didik atau pendidik dan sesama pendidik dapat
berkomunikasi dengan relatif mudah;
d. menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer
sehingga dapat diakses oleh pendidik dan peserta didik kapan saja dan di mana saja bila
yang bersangkutan memerlukannya.
e. memanfaatkan Pertukaran Data (Information sharing) yang secara interaktif dapat dilihat
setiap saat di komputer.
Salah satu bahan ajar yang digunakan oleh pendidik selama proses kegiatan
pembelajaran untuk mendukung pembelajaran Abad 21 yaitu dalam bentuk jurnal
internasional. Berikut akan dijelaskan terkait jurnal intrnasional.
1. Kriteria Jurnal Internasional
Jurnal internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut (Pedoman
Operasional Penilaian Angka Kredit, 2015).
a. Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan.
b. Memiliki International Standard Serial Number (ISSN).
c. Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol
dan Tiongkok).
d. Memiliki terbitan versi online.
e. Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4
(empat) negara.
f. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya
berasal dari 2 (dua) negara.
g. Terindeks oleh database internasional: Web of Science, Scopus, Microsoft Academic
Search, dan/atau laman sesuai dengan pertimbangan Ditjen Dikti.
2. Manfaat Jurnal Internasional
Manfaat jurnal internasional berdasarkan Wiryawan (2015) meningkatkan visibility
(keterbacaan), meningkatkan jumlah sitasi, meningkatkan h-indeks, meningkatkan Impact
Factor (SJR/CiteScore), dan meningkatkan authors dari luar negeri.

You might also like