Professional Documents
Culture Documents
Tabungan
1
Rizal yaya, Akuntansi Perbankan Syariah teori dan praktik kontemporer , (Jakarta:
Salemba Empat, 2014), hlm. 100.
sebagian besar bank syariah menggunakan skema tabungan mudharabah. Berikut
akan dibahas lebih detail tentaang akuntansi tabungan mudharabah terlebih
dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tabungan wadiah.2
02 Jun 20XA Bank Murni Syariah (BMS) cabang Yogyakarta menerima setoran
tunai pembukaan tabungan mudhrabah atas nama Ursilla sebesar Rp 3.500.000.
08 Jun 20XA Ursilla menerima transferdari nasabah BMS cabang solo sebesar Rp
500.000.
17 Jun 20XA Ursilla menerima kiriman dari nasabah Bank Peduli Syariah (BPS)
sebesar Rp 1.500.000.
31 Jun 20XA Ursilla menerima bagi hasil tabungan mudharabah dari BMS
sebesar Rp 20.000
Jurnal untuk transaksi diatas adalah sebagai berikut:
2
Ibid, hlm. 100.
3
Ibid, hlm. 100-101.
17/06/XA Db Giro pada Bank Indonesia 1.500.000
Kr Tab.Mudharabah-Ursilla 1.500.000
31/06/XA Db Hak pihak ketiga atas bagi 20.000
hasil
Kr.Tab Mudharabah-Ursilla 20.000
RAK juga dicatat di cabang yang mengirim
07 Jun 20XA Ursilla, nasabah bank murni syariah (BMS) cabang Yogyakarta
menarik tunai tabungan mudharabah sebesar Rp 1.500.000
11 Jun 20XA Ursilla mentransfer sebesar Rp 500.000 dari rekeningnya tabungan
nasabah BMS cabang solo.
14 Jun 20XA Ursilla mentrasfer sebesar Rp 250.000 dari rekeningnya ke rekening
giro nasabah Bank syariah muhammadiyah (BSM)
31 Jun 20XA Potongan tabungan mudharabah Ursilla untuk admisnistrasi
tabungan sebesar Rp2.000 dan pajak sebesar Rp 4.000 (20% dari bagi hasil yang
diteriam sebesar Rp20.000 pada transaksi kasus diatas)
Jurnal untuk transaksi diatas adalah sebagai berikut:
4
Ibid, hlm. 101.
14/06/XA Db Tab. Mudharabah-Ursilla 250.000
Kr. Giro pada bank 250.000
indonesia
31/06/XA Db Tab Mudharabah-Ursilla 2.000
Pendapatan administrasi 2.000
tab.mudharabah
Db Tab. Mudharabah-Ursilla 4.000
Titipan kas negara-pajak 4.000
tabungan
Pajak pph pasal 4 (2) atas bunga atau pendapatan yang dapat disamakan
dengan itu (bagi hasil atau bonus dalam transaksi perbankan syariah)
adalah sebesar 20% dan dimasukkan dalam rekening titipan kas negara.5
5
Ibid, hlm. 102.
Misalkan pada tanggal 5 Maret 20XA, Haniya nasabah tabungan wadiah
Bank peduli syariah (BPS) menerima bonus wadiah sebesar Rp20.000 dan di
potong pajak Rp 4.000. Maka jurnalnya adalah sebagai berikut6:
Giro wadiah
Giro wadiah adalah giro yang harus mengikuti fatwa DSN tentang wadiah.
Akadwadiah adalah akad penitipan dana dengan ketentuan penitip dana
mengizinkan kepada bank untukmemanfaatkan dana yang dititipkan tersebut dan
bank wajib mengembalikan apabila sewaktu- waktu penitip mengambil dana
tersebut. Dalam transaksi giro wadiah ini, nasabah bertindak sebagai penitip dana
dan bank bertindak sebagai penerima dana titipan.Bank berkewajiban menjaga
dana titipan dan bertanggungjawab atas pengembaliannya bila sewaktu-waktu
ditarik oleh nasabah pemilik dana titipan.
6
Ibid, hlm. 102-103.
7
Ibid, hlm. 103.
8
Ibid, hlm. 103-104.
Transaksi penambahan rekening giro wadiah
01 Mar 20XA Bank murni syariah (BMS) cabang yogyakarta menerima setoran
tunai pembukaan giro wadiah atas nama Thariq sebesar Rp 35.000.000
05 Mar 20XA Thariq menerima transferdari BMS cabang solo sebesar Rp
5.000.000
10 Mar 20XA Thariq menerima bilyet giro dari nasabah bank peduli syariah
(BPS) yang pernah membeli sesuatu dari Thariq seharga Rp 15.000.000. Bilyet
giro tersebut dicairkan oleh thariq untuk dimasukkan kerekening giro wadiah
thariq di BMS
31 Mar 20XA Thariq menerima bonus giro wadiah dari BMS sebesar Rp 50.000
Jurnal untuk transaksi diatas adalah sebagai berikut:
9
Ibid, hlm. 104.
tunai, penarikan bilyet giro untuk ditransfer kecabang lain bank yang sama atau ke
nasabah bank lain, serta potongan administrasi dan pajak tabungan.10
03 Mar 20XA Thariq menggunakan cek untuk mencairkan dana di rekening giro
wadiahnya di bank murni syariah (BMS) secara tunai sebesar Rp 12.000.000
07 Mar 20XA Thariq menggunakan bilyet giro untuk mentransfer sejumlah dana
ke nasabah giro wadiah BMS cabang jakarta sebesar Rp 5.000.000
12 Mar 20XA Thariq menggunakan bilyet giro untuk pembayaran pembelian
sebuah mesin kepada nasabah giro bank lain sebesar Rp 10.000.000
31 Mar 20XA Dipotong giro wadiah Thariq untuk administrasi giro wadiah
sebesar Rp 15.000 dan untuk pajak sebesar Rp 10.000 (20% dari bonus giro
wadiah yang diterima sebesar Rp 50.000
Jurnal untuk transaksi diatas adalah sebagai berikut:
10
Ibid, hlm. 105.
11
Ibid, hlm. 96-97.
Sebagai contoh pada tanggal 5 Maret 20XA Haniya, nasabah giro
mudharabah bank peduli syariah (BPS), menerima imbalan bagi hasil atas
rekening gironya sebesar Rp 45.000. Dengan demikian, jurnalnya sebagai berikut:
Deposito Mudharabah
01 Sep 20XA Bank murni syariah (BMS) menerima setoran atas nama bunda
Dolly Rp 5.000.000 sebagai investasi deposito mudharabah untuk jangka waktu
satu bulan dengan nisbah 60% untuk nasabah dan 40% untuk BMS.
30 Sep 20XA Berdasarkan perhitungan distribusi pendapatan, bagi hasil yang
akan dibayar untuk kelompok deposito mudharabah adalah sebesar Rp 15.000.000
04 Okt 20XA Dibayarakan bagi hasil deposito mudharabah kepada bunda dolly
sebesar Rp 40.000 dan atas pembayaran tersebut dipotong pajak sebesar 20%
pembayaran bagi hasil dilakukan ke rekening tabungan mudharabah atas nama
pemilik yang sama
05 Okt 20XA Bunda Dolly mencairkan deposito mudharabah. Pencairan
dilakukan secara tunai
Dalam praktik perbankan, bagi hasil deposito dapat dibayarkan ke
berbagai rekening sesuai permintaan nasabah deposito, antara lain ke
tabungan mudharabah, giro wadiah, penambah saldo deposito periode
berikut, atau rekening nasabah di bank lain.
Jurnal untuk transaksi diatas adalah sebagai berikut:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
01/09/XA Db Kas 5.000.000
Kr Deposito mudharabah- 5.000.000
Bunda Dolly
30/09/XA Db Hak pihak ke 3 atas bagi 15.000.000
hasil-deposito mudharabah
Kr bagi hasil belum 15.000.000
dibagikan-deposito
04/10/XA Db Bagi hasil belum di 40.000
bagikan-deposito
Kr Tabungan mudharabah- 32.000
Bunda Dolly
Kr Titipan kas negara- 8.000
pajak deposito
05/10/XA Db Deposito mudharabah- 5.000.000
Bunda Dolly
Kr Kas 5.000.000
Hak pihak ke 3 atas bagi hasil dicadangkan sebagai beban yang masih
harus dibayar setiap bulan, besar pencadangan ini mempunyai dua
alternatif. Pertama, dicadangkan sebesar total bagi hasil yang akan
dibayarkan selama 1 bulan penuh pada jatuh tempo. Kedua, dicadangkan
sebesar porsi bagi hasil yang hanya menjadi beban pada akhir bulan
12
Ibid, hlm. 106.
pencatatan. Kemudian saat pembayaran bagi hasil pada jatuh tempo
mengakuiadanya tambahan hak pihak ke 3(biaya bagi hasil).
Terdapat sedikit perbedaan dalam mekanisme penyaluran bagi hasil
tabungan dengan bagi hasil deposito. Pada, tabungan, bank memasukkan
semua bagi hasil untuk tabungan terlebih dahulu sebelum memotong pajak
pph agar nasabah bisa melihat besar masing-masing bagi hasil dan pajak.
Adapun bagi hasil deposito yang disalurkan kepada nasabah bersifat neto
karena sudah dipotong langsung.
13
Ibid, hlm. 108.
c. Jenis mata uang dana mudharabah (rupiah dan valuta asing).
3. Rincian dana mudharabah yang disalurkan berdasarkan:
a. Sumber dana mudharabah yang berasal dari mudharabah mutlaqah
dan mudharabah muqayadah.
b. Penerima dana mudharabah : Bank dan bukan bank syariah.
c. Jenis mata uang yang digunakan: Rupiah dan Valuta asing.
4. Pihak-pihak yang berelasi, baik nasabah ( pemilik dana, shahibul maal)
atau nasabah penyaluran dana mudharabah.
5. Jumlah simpanan yang diblokir untuk tujuan tertentu antara lain
sebagai jaminan pembiayaan dan atau transaksi perbankan syariah
lainnya.
1. Prinsip wadiah
Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad dhamanah yang
diterapkan pada produk rekening giro.Wadiah dhamanah berbeda
dengan wadiah amanah. Dalam wadiah amanah, pada prinsipnya harta
titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sedangkan dalam
hal wadiah dhamanah, pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab
atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta
titipan tersebut.
Karena wadiah yang diterapkan dalam produk giro perbankan ini
bersifat yad dhamanah, maka implikasi hukumnya sama dengan qardh,
dimana nasabah bertindak sebagai yang meminjamkan uang, dan bank
bertindak sebagai yang dipinjami. Ketentuan umum dari produk ini
adalah :
14
Ibid, hlm. 108.
15
Agus Arwani, Akuntansi Perbankan Syariah dari teori ke praktik, (Yogyakarta:
DEEPUBLISH, 2016), hlm. 96.
1. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak
milik atau ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak
dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian. Bank
dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik dana sebagai
suatu insentif untuk menarik dana masyarakat namun tidak
boleh diperjanjikan di muka.
2. Bank harus membuat akad pembukaan rekening yang isinya
mencangkup izin penyaluran dana yang disimpan dan
persyaratan lain yang disepakati selama tidak bertentangan
dengan prinsip syariah. Khusus bagi pemilik rekening giro,
bank dapat memberikan buku cek, bilyet giro, dan debit card.
3. Terhadap pembukuan rekening ini bank dapat mengenakan
pengganti biaya administrasi untuk sekedar menutupi biaya
yang benar-benar terjadi.
4. Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan rekening giro
dan tabungan tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan
prinsip syariah.16
2. Prinsip Mudharabah
Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpanan atau
deposan bertindak sebagai shohibul maal dan bank sebagai mudharib.
Dana tersebut digunakan untuk melakukan pembiayaan murabahah
atau ijarah. Dapat pula dana tersebut digunakan bank untuk melakukan
pembiayaan mudharabah. Hasil usaha ini akan dibagi berdasarkan
nisbah yang disepakati.Dalam hal bank menggunakannya untuk
melakukan pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung jawab
penuh atas kerugian yang terjadi. Berdasarkan kewenangan yang
diberikan pihak penyimpan dana, prinsip mudharabah terbagi tiga
yaitu:17
a. Mudharabah mutlaqah
Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan
deposito sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu
tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Berdasarkan
prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam
menggunakan dana yang dihimpun. Ketentuan umum dalam
produk ini adalah:
1. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana
mengenai nisbah dan tata pemberitahuan keuntungan atau
pembagian keuntungan secara resiko yang dapat
16
Ibid, hlm. 96-97.
17
Ibid, hlm. 97-98.
ditimbulkan dari penyimpan dana. Apabila telah tercapai
kesepakatan maka hal tersebut harus dicantumkan dalam
akad.
2. Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku
tabungan sebagai bukti penyimpanan, serta kartu ATM atau
alat penarikan lainnya kepada penabung. Untuk deposito
mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda
penyimpanan (bilyet) atau deposito kepada deposan.
3. Tabungan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh
penabung sesuai dengan perjanjian yang disepakati, namun
tidak diperkenankan mengolahnya dengan cara negatif.
4. Deposito mudharabah hanya dapat diartikan sesuai dengan
jangka waktu yang telah disepakati. Deposito yang
diperpanjangkan, setelah jatuh tempo akan diperlukan sama
seperti deposito baru, tetapi bila pada akad sudah
dicantumkan perpanjangan otomatis maka tidak perlu
dibuat akad baru.
5. Ketentuan-ketentuan yang lain yang berkaitan dengan
tabungan deposito tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah.18
b. Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus dimana
pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang
harus dipatuhi oleh bank. Misalnya disyaratkan digunakan
untuk bisnis tertentu, atau disyaratkan digunakan untuk
nasabah tertentu:
Karakteristik jenis simpanan ini adalah sebagai berikut:
a. Pemilik dana wajib menetapkan syarat tertentu yang
harus diikuti oleh bank wajib membuat akad yang
mengatur persyaratan penyaluran dana simpanan
khusus.
b. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana
mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan
keuntungan atau pembagian keuntungan secara resiko
yang dapat menimbulkan dari penyimpanan dana.
Apabila telah tercapai kesepakatan, maka hal tersebut
harus dicantumkan dalam akad.
18
Ibid, hlm. 98.
c. Sebagai tanda bukti simpanan bank menerbitkan bukti
simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari
rekening lainnya.
d. Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan
sertifikat atau tanda penyimpanan deposito kepada
deposan.19
c. Mudharabah muqayyadah off balance sheet
Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana
mudharabah langsung kepada pelaksanaan usahanya, dimana
bank bertindaksebagai perantara yang mempertemukan antara
pemilik dana dengan pelaksanaan usaha. Pemilik dana dapat
menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh
bank dalam mencari kegiatan usaha yang akan dibiayai dan
pelaksana usahanya.
Karakteristik jenis simpanan ini adalah sebagai berikut:
a. Sebagai tanda bukti simpanan bank menerbitkan bukti
simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari
rekening lainnya. Simpanan khusus dicatat pada pos
tersendiri dalam rekening administratif.
b. Dana simpanan khusus harus disalurkan secara
langsung kepada pihak yang diamanatkan oleh pemilik
dana.
c. Bank menerima komisi atas jasa mempertemukan kedua
pihak. Sedangkan antara pihak pemilik dana dan
pelaksana usaha berlaku nisbah bagi hasil.20
19
Ibid, hlm. 99.
20
Ibid, hlm. 99-100.