You are on page 1of 10

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)

MERASAP KABUPATEN BENGKAYANG


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Bengkayang merupa-kan salah satu kabupaten yang
terletak di sebelah utara Provinsi Kalimantan Barat. Secara geografis,
Kabupaten Bengkayang terletak di 0°33'00" Lintang Utara sampai
1°030'00" Lintang Utara dan 108°039'00" Bujur Timur sampai
110°010'00" Bujur Timur. Ada dua kondisi alam yang membedakan
wilayah Kabupaten Bengkayang. Kondisi alam yang pertama adalah
pesisir pantai. Keseluruhan wilayah pesisir ini termasuk dalam wilayah
administrasi Kecamatan Sungai Raya. Kondisi alam yang kedua adalah
daratan dan perbukitan yang terdiri dari Kecamatan Capkala, Samalantan,
Monterado, Bengkayang, Teriak, Sungai Betung, Ledo, Suti Semarang,
Lumar, Sanggau Ledo, Seluas, Jagoi Babang, dan Siding. Ada tiga Daerah
Aliran Sungai (DAS) utama yang melintasi wilayah Kabupaten
Bengkayang, yaitu: DAS Sambas, DAS Sungai Raya, dan DAS Sungai Duri.
Dari ketiga DAS tersebut, yang paling besar adalah DAS Sambas yang
luasnya meliputi 722.500 hektare sedangkan DAS Sungai Raya sebesar
50.000 hektare dan DAS Sungai Duri hanya sebesar 24.375 hektare.
Bengkayang memilik berbagai potensi alam salah satunya adalah
potensi air terjun Merasap atau yang sering disebut riam Merasap. Potensi
ini dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten Bengkayang untuk membangun
PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro). Kamis 29 April 2010
Bupati Bengkayang Jacobus Luna dan Direktur Operasi Indonesia Barat PT
PLN (Persero), M Jaya Pahlawan, meresmikan beroperasinya Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Riam Merasap 1,5 megawatt di
Kecamatan Tujuh Belas, Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar). PLTM
Riam Merasap tersebut berkapasitas 2x750 kilo watt dengan sumber dana
dari pinjaman Bank Pembangunan Asia (ADB) dan pendamping lokal PLN
Wilayah Kalbar. Dana untuk membangun PLTM Riam Merasap seluruhnya
menyerap sekitar Rp 40 miliar.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan didapat dari latar belakang
tersebut antara lain:
1. Bagaimana sumber energi PLTMH diperoleh?
2. Bagaimana cara menghemat penggunaan sumber energi tersebut?
3. Apakah dampaknya terhadap lingkungan dan aspek biologis?

C. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan maksud agar pembaca mengetahui
tentang apa itu PLTMH, apa peredaannya dengan minihidro dan PLTA,
bagaimana prinsip kerjanya, apa komponen-komponen penyusunnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemangkit Listrik Tenaga Mikrohidro


Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah pembangkit
listrik berskala kecil (kurang dari 100 kW), yang memanfaatkan tenaga
(aliran) air sebagai sumber penghasil energi. PLTMH termasuk sumber
energi terbarukan dan layak disebut clean energy karena ramah
lingkungan. Dari segi teknologi, PLTMH dipilih karena konstruksinya
sederhana, mudah dioperasikan, serta mudah dalam perawatan dan
penyediaan suku cadang. Secara ekonomi, biaya operasi dan
perawatannya relatif murah, sedangkan biaya investasinya cukup
bersaing dengan pembangkit listrik lainnya. Secara sosial, PLTMH mudah
diterima masyarakat luas (bandingkan misalnya dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir). PLTMH biasanya dibuat dalam skala desa di
daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan listrik dari PLN.
Tenaga air yang digunakan dapat berupa aliran air pada sistem irigasi,
sungai y ang dibendung atau air terjun. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan
sebagai sumber daya (resources) penghasil listrik adalah memiliki
kapasitas aliran dan ketinggian tertentu dan instalasi. Semakin besar
kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari istalasi maka semakin besar
energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.
Seperti dikatakan di atas, Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro
artinya kecil sedangkan hidro artinya air. Dalam prakteknya, istilah ini tidak
merupakan sesuatu yang baku namun bisa dibayangkan bahwa Mikrohidro
pasti mengunakan air sebagai sumber energinya. Yang membedakan antara
istilah Mikrohidro dengan Minihidro adalah output daya yang dihasilkan.
Mikrohidro menghasilkan daya lebih rendah dari 100 kW, sedangkan untuk
minihidro daya keluarannya berkisar antara 100 sampai 5000 kW. Lebih
dari 5000 kW dapat dikatakan sebagai PLTA.

B. Prinsip kerja PLT Mikrohidro


PLT Mikrohidro pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian
dan jumlah debit air perdetik yang ada pada aliran air saluran irigasi,
sungai atau air terjun. Aliran air ini akan memutar poros turbin sehingga
menghasilkan energi mekanik. Energi ini selanjutnya menggerakkan
generator dan menghasilkan listrik. Pembangunan PLTMH perlu diawali
dengan pembangunan bendungan untuk mengatur aliran air yang akan
dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak PLTMH. Bendungan ini dapat
berupa bendungan beton atau bendungan beronjong. Bendungan perlu
dilengkapi dengan pintu air dan saringan sampah untuk mencegah
masuknya kotoran atau endapan lumpur. Bendungan sebaiknya dibangun
pada dasar sungai yang stabil dan aman terhadap banjir.
Di dekat bendungan dibangun bangunan pengambilan (intake).
Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan saluran penghantar yang
berfungsi mengalirkan air dari intake. Saluran ini dilengkapi dengan
saluran pelimpah pada setiap jarak tertentu untuk mengeluarkan air yang
berlebih. Saluran ini dapat berupa saluran terbuka atau tertutup. Di ujung
saluran pelimpah dibangun kolam pengendap. Kolam ini berfungsi untuk
mengendapkan pasir dan menyaring kotoran sehingga air yang masuk ke
turbin relatif bersih. Saluran ini dibuat dengan memperdalam dan
memperlebar saluran penghantar dan menambahnya dengan saluran
penguras. Kolam penenang (forebay) juga dibangun untuk menenangkan
aliran air yang akan masuk ke turbin dan mengarahkannya masuk ke pipa
pesat (penstok). Saluran ini dibuat dengan konstruksi beton dan berjarak
sedekat mungkin ke rumah turbin untuk menghemat pipa pesat.
Pipa pesat berfungsi mengalirkan air sebelum masuk ke turbin.
Dalam pipa ini, energi potensial air di kolam penenang diubah menjadi
energi kinetik yang akan memutar roda turbin. Biasanya terbuat dari pipa
baja yang dirol, lalu dilas. Untuk sambungan antar pipa digunakan flens.
Pipa ini harus didukung oleh pondasi yang mampumenahan beban statis
dan dinamisnya. Pondasi dan dudukan ini diusahakan selurus mungkin,
karena itu perlu dirancang sesuai dengan kondisi tanah.
Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing diletakkan
dalam sebuah rumah yang terpisah. Pondasi turbin-generator juga harus
dipisahkan dari pondasi rumahnya. Tujuannya adalah untuk menghindari
masalah akibat getaran. Rumah turbin harus dirancang sedemikian agar
memudahkan perawatan dan pemeriksaan.
Setelah keluar dari pipa pesat, air akan memasuki turbin pada bagian
inlet. Di dalamnya terdapat guided vane untuk mengatur pembukaan dan
penutupan turbin serta mengatur jumlah air yang masuk ke runner/blade
(komponen utama turbin). Runner terbuat dari baja dengan kekuatan
tarik tinggi yang dilas pada dua buah piringan sejajar. Aliran air akan
memutar runner dan menghasilkan energi kinetik yang akan memutar
poros turbin. Energi yang timbul akibat putaran poros kemudian
ditransmisikan ke generator. Seluruh sistem ini harus balance. Turbin
perlu dilengkapi casing yang berfungsi mengarahkan air kerunner. Pada
bagian bawah casing terdapat pengunci turbin. Bantalan (bearing)
terdapat pada sebelah kiri dan kanan poros dan berfungsi untuk
menyangga poros agar dapat berputar dengan lancar.
Daya poros dari turbin ini harus ditransmisikan ke generator agar
dapat diubah menjadi energi listrik. Generator yang dapat digunakan pada
mikrohidro adalah generator sinkron dan generator induksi. Sistem
transmisi daya ini dapat berupa sistem transmisi langsung (daya poros
langsung dihubungkan dengan poros generator dengan bantuan kopling),
atau sistem transmisi daya tidak langsung, yaitu menggunakan sabuk atau
belt untuk memindahkan daya antara dua poros sejajar. Keuntungan
sistem transmisi langsung adalah lebih kompak, mudah dirawat, dan
efisiensinya lebih tinggi. Tetapi sumbu poros harus benar-benar lurus dan
putaran poros generator harus sama dengan kecepatan putar poros
turbin. Masalah ketidaklurusan sumbu dapat diatasi dengan bantuan
kopling fleksibel. Gearbox dapat digunakan untuk mengoreksi rasio
kecepatan putaran. Sistem transmisi tidak langsung memungkinkan
adanya variasi dalam penggunaan generator secara lebih luas karena
kecepatan putar poros generator tidak perlu sama dengan kecepatan
putar poros turbin. Jenis sabuk yang biasa digunakan untuk PLTMH skala
besar adalah jenis flat belt, sedang V-belt digunakan untuk skala di bawah
20 kW. Komponen pendukung yang diperlukan pada sistem ini adalah
pulley, bantalan dan kopling. Listrik yang dihasilkan oleh generator dapat
langsung ditransmisikan lewat kabel pada tiang-tiang listrik menuju
rumah konsumen.

C. Komponen-Komponen PLTMH MERASAP


1. Bendungan
2. Generator

3. Trafo step-up

4. Saluran pembuangan air


5. Gambar Keseluruhan PLTMH Merasap

D. Kelebihan dan Kelemahan PLTMikrohidro


Setiap pembangkit pasti akan mengalami kelebihan dan kelemahan
pada umumnya, pada observasi lapangan telah didapat beberapa
kelebihan dan kelemahan pada kincir air tersebut. Kelebihan dari PLTMH
bahwa terutama pada rangkaian yang sederhana akan dapat
menghasilkan energi listrik yang dapat dinikmati sebagai fasilitas
kebutuhan sehari-hari dengan biaya yang tidak terlalu mahal, apalagi jika
1 rangkaian digunakan oleh 5 rumah atau lebih akan sangat terjangkau.
Selain perawatannnya mudah juga tidak perlu mengeluarkan biaya
banyak untuk melakukan perawatan tersebut, hanya perlu pelumasan
pada gear jika sudah kasar suaranya dan pengecekan lainnya.
Kelemahannya yaitu pembangkit jenis ini dipengaruhi oleh tidak
adanya penyimpan arus sehingga pada siang hari tidak diaktifkan. Selain
itu dengan daya input sebesar 5000 watt hanya akan menghasilkan daya
sebesar 3000 watt saja karena adanya beban putaran pada transmisi,
generator dan pendistribusian, kerusakan biasanya pada gear dan rantai
karena aus dan memuai.
Pada generator keluaran 3000 watt bisanya menggunakan magnet
buatan jadi konsumsi listrik harus konstan, apabila pemakaiannya kecil
maka daya generator ringan dan perputaran generator akan bertambah
besar sehingga generator akan terbakar karena menggunakan magnet
buatan, sebaliknya jika pemakaiannya lebih besar maka perputaran
generator akan melambat dan lampu-lampu akan meredup. Generator
jenis ini digunakan oleh 9 rumah.
Pada generator keluaran 500 watt digunakan oleh 2 rumah dan
menggunakan magnet tetap, konsumsi listrik juga harus konstan, karena
jika konsumsi listrik lebih sedikit maka generator akan berputar lebih
cepat dan tidak akan terjadi kebakaran karena menggunakan megnet
tetap tetapi bola lampu yang ada akan menyala sangat terang dan akhirnya
akan putus atau meledak karena kelebihan daya.
BAB III
PENUTUP

Penggunaan PLTMH sangat efektif dan efisien khususnya di daerah


pegunungan yang belum terjangkau oleh PLN. Karena selain dapat
menikmati listrik juga konsumsi biaya yang dikeluarkan juga terjangkau.
Proses kerja dari PLTMH pada intinya apabila arus air dari waduk
dialirkan maka akan mengenai turbin kemudian turbin akan bergerak.
Setelah turbin berputar maka secara otomatis puli akan berputar sehingga
generator pun ikut berputar. Didalam generator akan di ubah energi
kinetik menjadi energi listrik yang kemudian disalurkan ke rumah-rumah.
Dan belum ditemukannya alat penyimpan arus pada PLTMH agar lebih
efektif semoga pada generasi yang akan datang dapat ditemukan yang
lebih sempurna dari yang pernah ada dan bisa dinikmati bagi wilayah
pegunungan .
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.litbang.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=
article&id=79:mikrohidro&catid=80:ketenagalistrikan-dan-
ebtke&Itemid=93. Diakses pada tanggal 1 Januari 2014 pukul 08:50.
 http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/09/panduan-pembangunan-
pembangkit-listrik.html. Diakses pada tanggal 1 Januari 2014 pukul
08:54.
 http://ebookbrowsee.net/makalah-tentang-tenaga-listrik-tenaga-
mikrohidro-pdf-d380970459. Diakses pada tanggal 1 Januari 2014
pukul 18:52.
 www.telimek.lipi.go.id/xdata/docs/ELDA09.pdf. Diakses pada tanggal 1
Januari 2014 pukul 18:57.
 http://www.omkris.com/2012/03/pembangkit-listrik-tenaga-
mikro.html#.UsQCwtIW1Bk. Diakses pada tanggal 1 Januari 2014 pukul
19:02.
 www.elsppat.or.id/download/file/w8_a6.pdf. Diakses pada tanggal 1
Januari 2014 pukul 19:08.
 http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://aulya
260202.blogspot.com/2013/03/pembangkit-listrik-tenaga-
mikrohidro.html. Diakses pada tanggal 1 Januari 2014 pukul 19:04.
 http://shalahuddin-hasan.blogspot.com/2010/11/pembangkit-listrik-
micro-hydro-mini.html. Diakses pada tanggal 2 Januari 2014 pukul
06:20.

You might also like