You are on page 1of 10

CINDELATAH

Pemain
Ghina Dyschasari : Cindelatah
Vito Edgar Saitama : Pangeran
Satriyo Aji : Paman Ken

Alkisah di suatu desa yang indah hiduplah seorang gadis belia. Dia cantik, menarik, dan
bulu matanya lentik. Banyak lelaki melirik, namun bagi dia tak ada yang menarik. Tak hanya itu,
dia sangat baik hati, nama gadis itu adalah Cinderella. Namun, sepupu-sepupunya menyebutnya
Cindelatah, karena dia mudah merasa kaget walau hanya sesekali. Berkat sepupunya, nama
Cindelatah melekat pada dirinya.
Gadis belia itu telah ditinggalkan kedua orang tuanya sedari kecil. Sehingga dia tinggal
bersama dua orang sepupu dan pamannya yang bernama Paman Ken, sedang kedua sepupunya
bernama Denty dan Desy. Sejak awal, kedua sepupu dan paman dari Cindelatah sangat culas dan
selalu berusaha untuk menyingkirkan Cindelatah agar bisa merebut harta warisan dari orangtua
Cindelatah yang sangat melimpah. Cindelatah selalu disuruh mengerjakan semua pekerjaan rumah
layaknya seorang pembantu.
PART 1
Cindelatah : (sambil mengepel lantai) Ya Rab Ya Tuhanku mengapa semua jadi seperti ini
huhuhuhu
Tiba-tiba Denty dan Desy datang menghampiri Cindelatah
Desy : Eh bocah (teriak)
Cindelatah : (terkejut sambal menjatuhkan sapu) Eh ayam ayyaammm, ada apa sih kak?
Desy : Cindel, setrikain baju gue dong, mau pergi nih buruan
Denty : Jangan lupa ini sikat sepatuku juga sampai kinclong
Cindelatah : Tapi kakak-kakakku, aku kan lagi bersih-bersih
Denty : (melempar sapu) ihh bodo amat, sana ah buruan
Desy pun melemparkan sapu yang dipegang cindelatah yang tak sengaja mengenai paman
ken.
Paman : kelakuan siapa ini
Desy : (terkejut) omg ayah, ayah tidak apa-apa?? Ini kelakuan cindelatah tuh, ngerjain
pekerjaan rumah gapernah beres
Paman : dasar anak gatau diuntung, masih mending ada yang nampung
Cindelatah : (menjawab dengan polos) loh loh ga salah? Kan paman dan mbak-mbak sekalian
yang numpang dirumah aku
Paman : loh iya tapi kan kita yang ngurusin kamu
Cindelatah : Sebenernya kalau aku sendirian aku juga gapapa sih om
Paman : uda to berisik banget kamu, buruan lakuin yang disuruh Desy Denty tuh, tau kan
akibat nya kalau ngga mau?
Cindelatah : yauda iyaa iyaa
Cindelatah : (sambal berlalu pergi dan mengucap dengan lirih) dasar tua bangkotan
Paman : (keras) apa kamu bilang????
Cindelatah : (latah) eh eh nggak paman
Cindelatah pun meninggalkan mereka bertiga yang kembali bersantai menikmati hari,
sedangkan cindelatah mengerjakan tugas rumah yang tiada habisnya. Tidak hanya sehari mau pun
dua hari, Cindelatah dijadikan pesuruh setiap hari.

PART 2
Sementara itu, di istana disekitar tempat tinggal Cindelatah hiduplah seorang pangeran
yang sangat tampan dengan rambut indahnya. Orang tuanya sangat menginginkan dia segera
menikah karena pangeran telah cukup dewasa. Karena belum mempunyai kekasih, orangtuanya
mencoba untuk menjodohkan dia dengan putri kerajaan lain, tetapi dia selalu tidak mau. Pangeran
tampan itu ingin memilih pujaan hatinya sendiri walau hanya seorang rakyat biasa. Selama berhari-
hari pangeran tak dapat tidur karena memikirkan hal tersebut.
Akhirnya setelah beberapa hari berfikir, pangeran pun menemukan solusinya. Dia telah
menemukan cara untuk menemukan pendamping hidupnya. Seluruh penjaga ditugaskan untuk
menyebarkan informasi kepada semua rumah di sekeliling kerajaan itu untuk datang ke pesta. Dari
pesta tersebut, pangeran akan memilih wanita yang sanggup membuatnya terpesona dan jatuh
cinta.
Pangeran : (memanggil pengawal) pengawal kemari
Pengawal : Ada apa pangeran memanggil saya?
Pangeran : Pengawal, tolong kau sebarkan berita kepada para warga bahwa nanti malam di
istana akan mengadakan pesta
Pengawal : Besok malam? Apakah raja dan ratu sudah menyetujuinya pangeran?
Pangeran : Mereka pasti akan menyetujuinya, cepat sampaikan berita ini
Pengawal : Baik pangeran, berita ini akan segera saya sampaikan kepada warga

PART 3
Para pengawal pun mendatangi rumah para warga, termasuk rumah Cindelatah. Pengawal
pun menghampiri Cindelatah yang saat itu sedang menyapu halaman rumahnya.
Pengawal : Permisi nona
Cindelatah : (kaget dan latah) Iya ada apa wahai pengawal?
Pengawal : Jdi begini
Desy : (tiba-tiba datang bersama denty dan paman Ken) Eh eh eh, cindelatah ngapain?
sana masuk (mendorong cindelatah)
Paman Ken : Ada apa kiranya pengawal istana sampai ke gubuk kami?
Pengawal : Perhatian, untuk seluruh wanita di negara ini. Pangeran mengundang anda untuk
datang ke pesta. Setiap wanita boleh datang ke pesta dansa itu. Pesta akan diadakan
besok sabtu, malam minggu ini. Terimakasih
Paman Ken : Kalau pria boleh tidak mas? Hehehe
Pengawal : (batuk-batuk) boleh, tapi yang diutamakan wanita karena salah satunya akan
dipilih menjadi permaisuri
DD : (kegirangan) DEMI APAAA??? Beneran ini pengawal?
Pengawal : Betul nona, kalau begitu saya undur diri

PART 3
Pengawal pun meninggalkan kediaman Cindelatah
Denty : Wahh, ini kesempatan emas buat kita des
Desy : Kita? Gue aja kali, lu kan lebih muda ya dari gue, belum pantes buat nikah. Nah
pangeran cocoknya sama gue, cantic elegan menarik dan menawan pula
Paman Ken : wis wis, siapapun yang terpilih nanti, pokoknya harus bisa naikin derajat kita. Wis
ayo kalian perawatan biar cantic biar pangeran yang rumornya ganteng itu jadi
tertarik sama kalian
Cindelatah : (berjalan menghampiri) apa aku boleh ikut juga besok malam?
Denty : Hah ikut? Kamu bahkan tidak pun satu lembar pakaian yang bagus untuk bahkan
pantas dilihat pangeran
Cindelatah : (tertunduk)
Desy : (mendorong Cindelatah) kamu tuh pantesnya bersih-bersih, gausah lah mimpi jadi
permaisuri.
Paman Ken : Udah udah ngga usah ngurusin bocah ini, kalian masuk aja buat persiapan kalian
besok. Dan kamu cindelatah, bersihin halaman sampe kinclong terus masakin
makanan 4 sehat 5 sempurna buat Desy dan Denty. Paham ga?
Cintelatah : Baik paman

PART 4
Esok harinya pun Desy dan Denty sibuk mempersiapkan diri untuk datang ke pesta yang
diadakan pangeran. Cindelatah pun kewalahan dibuat mereka karena harus melayani dan
mempersiapkan semua kebutuhan mereka untuk ke pesta. Sedangkan Cindelatah sendiri dilarang
keras untuk menghadiri pesta tersebut.
Desy : (teriak) Cindelatahhhhhhhhh, -jeda-, mana sih nih orang, gadateng-dateng, (teriak
lagi) cindelataaahhhhhhh
Cindelatah : (berlari-lari) Eh eh iya kak des ada apa?
Desy : Lelet banget sih dipanggil, dihukum baru tau rasa
Cindelatah : Maaf kak, tadi cinde baru bersihin kolam ikannya paman Ken
Desy : Alasan aja, cepet sisirin rambut gue
Cindelatah : aku lagi bersihin kolam kak, kan kakak bisa sisir sendiri
Desy : Etdah berani ya sama gue, kalau disuruh tinggal ikutin aja
Cindelatah : iya kak (bergegas menyisir rambut desy)
Beberapa saat kemudian…….
Denty : cindeee, cindelataaahhhhhhhhhhhhh
Cindelatah : (masih menyisir rambut Desy) iya kak denty, ada apa??
Denty : Make nanya lagi, buruan kesiniii…..
Cindelatah : Iya kak (meninggalkan Desy)
Cindelatah : Bagaimana kak Denty?
Denty : Pasangin sepatu ke kakiku sambal dibersihin
Cindelatah : Iya kak (memasangkan sepatu)
Desy : Cindelataaahhh, lama amat siniii
Cindelatah : Iya kak desy
(menuju ke Desy)
Denty : (memegang lengan baju Cindelatah) Eh eh mau ke mana, ini masang sepatu aja
belum kelar
Cindelatah : bentar kak (bolak-balik ke Desy dan Denty)
DD : (terus teriak) Cindelataaahhh
Cindelatah : (tertunduk di lantai) ah lelahnyaa, kakak-kakak gini aja, aku bantuin kak Desy
dulu sebentar nanti ke kak Denty biar selesai semua
Denty : Yauda deh buruan tapi
Cindelatah pun melanjutkan pekerjaan beratnya membantu Desy dan Denty
mempersiapkan diri ke pesta dengan persiapan yang sangat rumit dan tak kunjung usai. Setelah
beberapa saat, persiapan Desy dan Denty pun selesai. Mereka pun bergegas berangkat menuju
istana dengan paman Ken karena jam telah menunjukkan pukul 7 malam.
Cindelatah : Paman, kakak, bolehkah aku ikut? Tugas rumah sudah aku selesaikan semua dari
tadi sore
Paman Ken : Ikut? Mukamu aja kucel kaya gitu, pakaianmu aja tidak layak, yakin pantas untuk
dibawa ke istana?
Cindelatah : Tapi aku bisa bersiap sebentar kalau paman mau menunggu
Paman Ken : Sudah diam, kamu dirumah saja bersih-bersih lagi atau apa terserahmu
Denty : Awas aja kalau aku liat kamu keluar rumah
Desy : BYE

PART 5
Paman Ken dan kedua anaknya pun bergegas menuju istana dan meninggalkan Cindelatah
sendirian. Cinderella merasa sangat sedih. Dia ingin sekali datang ke pesta itu, tetapi dia tidak bisa
melakukannya karena pamannya melarang keras dia untuk pergi. Cindelatah pun pergi ke taman
depan rumahnya dan terduduk lesu merenung.
Cindelatah : (perlahan menangis) Mengapa tuhan? Mengapa kehidupanku menjadi seperti ini?
Saat aku kecil dulu, saat ayah dan ibu masih ada, aku bahkan tidak tau cara
menangis. Lalu sekarang? Aku bahkan lupa cara tertawa, aku lupa cara tersenyum.
Kehidupan terasa begitu kejamnya saat tidak ada satu orang pun yang bisa dijadikan
pundak.
Tiba-tiba, seorang peri datang padanya. Peri yang ingin membantu Cinderella
Peri : (menepuk pundak Cindelatah) Halo sayang
Cindelatah : (kaget latah) Loh siapa kamuuu? Kenapa tibatiba mucul disini
Peri : Jangan takut sayang, aku adalah mimi peri yang khusus turun dari khayangan
untuk membantumu (sambil berputar-putar). Kamu ingin pergi ke pesta bukan?
Cindelatah : (mengangguk-angguk)
Peri : sudah jangan sedih, hapus air mata mu, mimi peri akan menolong mu, dan
merubah mu menjadi cantik dengan pakaian yang kamu kenakan untuk ke pesta itu
Cindelatah : Benarkah ibu peri?
Peri : Benar, sayang. But wait, panggil mimi peri bukan ibu peri
Cindelatah : Baik mi, sekarang apa yang harus aku lakukan mi?
Peri : Tak ada, kamu hanya perlu memejamkan matamu. And nanti kamu akan melihat
sebuah keajaiban dari mimi peri yang cantik sekali
Cindelatah pun memejamkan matanya sambil berharap bahwa ini bukanlah mimpi, atau
ilusi semata. Mimi peri pun mulai melakukan tugasnya dengan mengucapkan mantra-mantranya.
Peri : Sekarang ayo buka matamu
Cindelatah : Wah indah sekali ini peri, aku merasa sangat cantic sekali
Peri : Nah sekarang ayo siap-siap untuk ke istana, kamu akan diantar oleh dua pengawal
tampan ini. Tapi ingat, kamu harus kembali sebelum pukul 12. Karena setelah pukul
12 semua sihir mimi peri menghilang
Cindelatah : (mengangguk dan memeluk mimi peri) Terimakasih mimi
PART 6
Cindelatah pun bergegas menuju istana untuk menghadiri pesta pangeran. Ketika
Cinderella datang ke pesta itu semua mata tertuju pada kecantikan Cindelata, termasuk pangeran.
Pangeran sangat terkejut melihat kedatangannya dan bahkan tak peduli lagi pada kedua sepupu
Cindelatah yang terus berada didekat Pangeran untuk menggoada sang Pangeran. Pangeran
langsung merasa jatuh cinta pada pandangan pertama. Cindelatah tampak seperti seorang Putri
cantik dari istana lain. Pangeran pun langsung menghampiri Cindelatah.
Pangeran : Oh tuhan, terimakasih kau telah mendatangkan seorang wanita cantik, maukah kau
berdansa denganku nona?
Cindelatah : Tentu aku bersedia pangeran
Cindelatah dan pangeran berdansa sangat romantis. Kedua sepupunya pun sangat iri
dengan Cindelatah
Desy : Lihat itu. Sebenarnya akulah yang paling cocok berdansa dengan pangeran
Desty : Apa yang kamu katakan? Akulah yang paling cocok dibanding wanita itu maupun
dibanding kamu. Kalian berdua sama jeleknya
Desy : Apa kamu bilang? Aku bahkan lebih cantic dari kamu
Desty : Tidak, aku lebih cantik darimu!
Desy : (teriak) Tidak!
Paman Ken : Tolong diam anak-anakku yang cantic, lihat kita sekarang berada dimana. Senyum
jangan lupa senyum
Pangeran : (sambil berdansa) Kamu sangat cantik,nona. Apakah kamu masih sendiri?
Cindelatah : (mengangguk malu)
Pangeran : Oh iya saya lupa bertanya saking terpesonanya denganmu
Cindelatah : Apa itu pangeran?
Pangeran : Bolehkan saya tau siapa namamu?
Cindelatah : Tentu saja. Nama saya...
(Lonceng Berbunyi)
Cindelatah : Oh, maaf pangeran aku harus pulang sekarang.
Pangeran : Tidak. Kau harus menjawab dahulu.
Cindelatah : Maafkan aku, pangeran. Aku benar-benar harus pergi
Pangeran : Tidak, tungguuuu
Cindelatah pun langsung melepaskan genggaman tangan Pangeran dan bergegas
meninggalkan istana. Pangeran merasa sedih, karena dia bahkan belum mengetahui nama
Cindelatah, wanita yang langsung membuatnya jatuh cinta. Namun, keberuntungan masih
berpihak kepada pangeran, karena pengawal menemukan sepatu sebelah Cindelatah ketika ia
melarikan diri.
Pengawal : Jangan sedih, pangeran. Anda bisa mendapatkan dia lagi. Lihat itu, sepatu kirinya
tertinggal. Anda dapat menemukan pemiliknya.
Pangeran :Benarkah? Terimakasih pengawal. Hentikan pesta ini dan kita harus segera
mencarinya besok.
Pengawal : Baik pangeran.

PART 7
Esok harinya pangeran dan pengawal pun langsung mencari si pemilik sepatu tersebut.
Satu persatu rumah, mereka datangi dan setiap wanita boleh mencoba sepatu tersebut. Namun
hingga petang pangeran belum juga menemukan si pemilik sepatu. Akhirnya mereka sampai di
rumah Cindelatah, pangeran yang sudah mulai menyerah pun tetap berdoa untuk sisa harapan
terakhirnya.
Pengawal : Permisi….
Desy : (keluar rumah) ada apa sih sore-sore begini dating ke rumm…. Hah? Pangeran?
Benarkah ini? Desty, ayahhh, cepat keluar, ada tamu istimewa
Desty : (tersenyum-senyum)
Paman Ken : Ada apa kiranya pangeran datang ke rumah kami? Apakah untuk meminang
salah satu putri saya?
Pangeran : Ehem, bukan begitu. Saya sedang mencoba mencari pemilik sepatu ini. Pemilik
sepatu ini lah yang akan saya jadikan permaisuri
Desy : Benarkah? Kalau begitu biarkan saya dulu yang mencoba pangeran, sudah pasti
sepatu ini akan cocok dengan saya
Desty : Tidak pangeran, biarkan saya mencoba terlebih dahulu. Sudah jelas ini sepatu
saya
Desy : Gue dulu elah
Desty : Gue dulu titik
Desy : Engga, gue
Pangeran : Sudah, sudah, bagaimana kalau kalian mencoba secara bergantian saja
Desy dan Desty pun mencoba sepatu tersebut, namun tidak ada diantara mereka yang cocok
mengenakan sepatu tersebut. Nampak raut wajah pangeran yang sedikit kecewa namun lega karena
bukan mereka berdua pemilik sepatu tersebut
Pengawal : sayang sekali, kalau begitu kamu harus pergi (mengambil sepatu)
Paman Ken : Tunggu, apa saya tidak boleh mencoba juga?
Pangeran : Ehem (tersedak)
Pengawal : Maaf tuan, kami permisi
Ketika pangeran ingin melangkahkan pergi, tiba-tiba
Cindelatah : Pangeran tunggu
Pangeran : Siapa kamu?
Cindelatah : Bolehkah saya mencoba sepatu itu?
Desty : Ngapain kamu? Sana masuk!
Pangeran : Tunggu, tidak apa-apa, biarkan dia mencobanya
Cindelatah pun mengeluarkan sebelah sepatu yang dia simpan dan mencoba sepasang
sepatu tersebut dan tentu saja sepatu itu sangat cocok dengan Cindelatah karena memang dialah
pemiliknya.
Pengawal : Pangeran, dia adalah seorang wanita yang kau cari.
Pangeran : Nona, siapakah namamu?
Cindelatah : Namaku Cinderella pangeran, namun aku biasa dipanggil Cindelatah
Pangeran : Baiklah siapapun namamu, aku harap kau mau menikah denganku. Apakah kamu
mau?
Cindelatah : (mengangguk malu)
Pangeran : Baiklah, kalau begitu mari kita ke istana, sayang
Paman Ken : lalu bagaimana dengan kami? Harta kami sudah habis
Cindelatah : Maaf paman, sebenarnya aku bisa saja mengajak paman dan kakak-kakak ke
istana. Namun, paman juga perlu berusaha untuk mendapatkan sesuatu. Semoga ini
bisa menjadi pelajaran untuk kalian agar tidak bermalas-malasan dan
memanfaatkan orang lain saja
Paman Ken : Tpi Cindelatah, tunggu…………
Cindelatah pun pergi bersama pangeran dan meninggalkan Paman Ken dan anak-anaknya.
Mereka pun menikah dan hidup bersama, dan sebagai penutup Cindelatah dan Pangeran pun
berfoto bersama.

Amanat : Jangan jadi orang yang serakah. Karena keserakahan dapat membawa kita pada
kesengsaraan. Dan jadilah orang yang pemaaf.

You might also like