You are on page 1of 20

A.

TOPIK : PENGUJIAN KEKUATAN BAHAN


SUB TOPIK : PENGUJIAN KEKUATAN LENTUR
B. TUJUAN :
Setelah mahasiswa melakukan praktik kekuatan lentur, maka mahasiswa
dapat:
a. Menghitung besar reaksi tumpuan
b. Menghitung besar momen pada balok.
c. Menghitung tegangan lentur pada balok.
d. Menentukan modulus elastisitas (modulus young) bahan.
e. Menghitung besar sudut lentur
f. Menentukan jarak tumpuan pada lenturan maksimun

C. TEORI
a. Menentukan Besar Reaksi pada Tumpuan
Reaksi tumpuan adalah besar beban yang diterima oleh tumpuan
akibat pembebanan yang terjaadi pada balok. Untuk menentukan besar
reaksi pda tumpuan, maka digunakan rumus persamaan momen,

∑ M𝐴 = 0 ∑ M𝐵 = 0
−(𝑅𝐵 𝐿) + (𝐹𝑎) = 0
−(𝑅𝐴 𝐿) + (𝐹𝑏) = 0
(𝐹𝑏)
𝑅𝐵 = (𝐹𝑏)
𝐿
𝑅𝐴 =
𝐿
Keterangan :
∑ M𝐴 = Jumlah momen titik A (Nmm)
∑ M𝐵 = Jumlah momen titik B (Nmm)
𝑅𝐴 = Reaksi tumpuan titik A (N)
𝑅𝐵 = Reaksi tumpuan titik B (N)
𝑎, 𝑏 = Jarak beban dari tumpuan (mm)
L = Jarak tumpuan (mm)
b. Tegangan Lentur
Balok tumpuan sederhana (support simply beam) sebagai bentuk
pengujian pada praktiikum ini. Beban titik bekerja pada balok secara
sentries/ekstentries menyebaban terjadinya momen lentur dan tegangan
lentur pada balok. Besar tegangan lentur yang terjadi dapat dihitung
menggunakan rumus :
𝑀
𝜎=
𝑊
Keterangan :
𝜎 = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑛𝑡𝑢𝑟 (𝑁/𝑚𝑚2 )
M = momen lentur (Nmm)
W = momen lentur (𝑚𝑚3 )

c. Momen Lentur
Jika pembebanan tangensial diberikan pada balok yang ditumpu pada kedua
ujungnya, maka akan terjadi momen pada balok. Besar momen yang terjadi,
tergantung pada besar beban yang bekerja, jenis beban dan posisi
pembebanan. Jenis beban pada garis besarnya terdiri atas 3 jenis, yaitu:
beban titik, beban terbagi rata, dan beban berubah kontinu. Posisi
pembebanan yang akan diamati yaitu pembebanan sentris dan tidak
sentris(eksentris).
Penjelasan : pada kegiatan praktikum ini, jenis beban dan posisi
pembebanan yang akan
diberikan pada balok uji
yaitu beban titik(satu
titik) pada posisi sentris
dan beban titik(satu titik)
pada posisi eksentris.
Untuk menentukan besar momen lentur yang terjadi pada blok uji,digunakan
rumus sebagai berikut :
Momen maksimum,
M𝐶 = R𝐴 × 𝑎
Keterangan :
M𝐶 = Momen lentur pada titik C (Nmm)
R𝐴 = Reaksi pada tumpuan A (N)
a =Jarak beban (gaya) terhadap tumpuan (mm)

d. Momen Tahanan Lentur


Momen tahanan adalah besar momen
inersia dibagi dengan jarak dari sumbu
netral ke lapisan terluar balok uji.
Momen tahanan lentur untuk bahan
berpenampang empat persegi panjang adalah sebagai berikut :
𝜋𝑑 3
𝑊=
32
Keterangan :
W = Momen tahanan lentur (mm3 )
d = diameter bahan (mm)

e. Modulus Elastis (Modulus Young)


Pada pengujian ini, pembeban yaitu beban sentries dan pembebanan
ekstentris..
1. Modulus elastis pada pembebasan sentries pada pembebanan rumus
:
𝐹𝐿3
𝐸=
48𝑦𝑙
2. Modulus elastis pada pembebanan eksentries digunakan rumus:
−(𝐹𝑎)
𝐸= (𝐿2 − 𝑎2 )3/2
9√3. 𝑙. 𝑦. 𝐿

Keterangan:
E= Modulus elastisitas (N/mm)
L= Jarak antara dua tumpuan (mm)
y = Besar lenturan (mm)
I = Momen ineria terhadap sumbu balok (mm)
a = Jarakbeban terhadap reaksi tumpuan (mm)
momen inersia untuk bahan berpenampang bulat adalah sebagai berikut:
𝜋𝑑4
I= 64

f. Jarak lenturan maksimum terhadap titik A


1. Untuk pembebanan sentris
𝑥 = 𝐿/2
2. Untuk pembebanan eksentris

𝐿2 − 𝑎2
𝑥= √
3

g. ~Sudut lentur
1) Beban titik (satu titik) sentris
𝐹𝐿2
𝜃𝑎 = 𝜃𝑏 =
16𝐸𝐼
2) Beban titik (satu titik) eksentris

(𝐹𝑎2 )(𝐿2 − 𝑎2 )
𝜃𝑎 =
6𝐿𝐸𝐼
(𝐹𝑏 2 )(𝐿2 − 𝑏 2 )
𝜃𝑏 =
6𝐿𝐸𝐼

Keterangan :
𝜃𝑎= Sudut lentur titik A (rad)
𝜃𝑏= Sudut lentur titik B (rad)
a = Jarak bebandari tumpuan A
b = Jarak beban dari tumpuan B

D. ALAT DAN BAHAN


a. Alat:
a. Universal Testing Machine dan bagian-bagiannya
b. Dial indicator
c. Jangka sorong
d. Pena plotter
e. Kertas grafik
f. Spidol
b. Bahan:
a) Baja karbon
b) Tembaga
c) Kuningan
d) Aluminium

E. LANGKAH KERJA:
a. Pengujian untuk beban titik (satu titik ) eksentris
1. Siapkan alat dan bahan
2. Hidupkan mesin hidrolik dengn menekan tombol” pump start”
sehingga “pump plamp” menyala. Biarkan beberapa menit sebagai
pemanasan awal
3. Kalibrasi alat sebelum dibebani
4. Atur/pilih skala beban dengan memutar tombol “range”
5. Pasang roda penumpu dengan a=b
6. Tempatkan balok uji diatas roda penumpu
7. Pasang dial indikator pada tiang mesin dan pastikan sensor dial
indikator menyentuh lengan mesin. Untuk mengamati pertambahan
panjang batang uji selama proses pengujian.
8. Gerakkan mesin sehingga balok uji menyentuh atas mesin. Atur jarum
dial indikator pada posisi nol.
9. Pasang kertas grafik pada tombol yang tersedia dan plotter diatas
kertas grapik
10. Putar speed control valve” pada posisi load (berlawanan jarum jam)
untuk memulai pambebanan berlangsung sampai batang uji putus.
11. Catat besar beban pada saat dial indikator menunjukkan selisih 0.01
mm sampai posisi lenturan maksimun.
12. Turunkan beban sehingga balok tidak menyentuh penumpu bagian
atas mesin
13. Lepaskan balok iji dari penumpu
b. Beban titik (satu titik) pada posisi pembebanan eksentris
Semua langkah kerja sama dengan beban titik sentris kecuali pada poin 5.
Pasang roda penumpu pada posisi a≥ b

F. KESELAMATAN KERJA
1. Perhatikan range dial indikator, jangan sampai bekerja di luar range
2. Pembukaan katup keluar dari hidrolik dilakukan setelah katup masuk tertutup
3. Perhatikan range karena dinamometer
4. Bersihkan mesin uji dan lokasi praktek
G. DATA PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

a. Jenis Bahan : Baja Karbon


b. Posisi Pembebanan : a = 50 mm b= 100 mm
c. Diameter : 17.60 mm
d. Jarak Tumpuan : 150 mm

Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Bahan Uji Baja Karbon


No. Beban “F” (N) Lenturan/Defleksi “y” (mm)
1. 0 0
2. 1000 0.90
3. 2000 1.00
4. 3000 1.06
5. 4000 1.10
6. 5000 1.26
7. 6000 1.35
8. 7000 1.40
9. 8000 1.47
10. 9000 1.55
11. 10000 1.62
12. 11000 1.69
13. 12000 1.75
14. 13000 1.75
15. 14000 1.58
16. 15000 1.77
17. 16000 1.82
18. 17000 1.99
19. 18000 3.25
20. 19000 6.10
21. 20000 13.95
22. 20500 28.00
TABEL PENGAMATAN

a. Jenis Bahan : Tembaga


b. Posisi Pembebanan : a = 50 mm, b =100 mm
c. Diameter : 14.80 mm
d. Jarak Tumpuan : 150 mm

Tabel 2. Data Hasil Pengamatan Bahan Uji Tembaga

No. Beban “F” (N) Lenturan/Defleksi “y” (mm)


1. 0 0
2. 1000 0.15
3. 2000 0.18
4. 3000 0.37
5. 4000 0.92
6. 5000 1.09
7. 6000 1.95
8. 7000 6.15
9. 7800 31.95
TABEL PENGAMATAN

a. Jenis Bahan : Kuningan


b. Posisi Pembebanan : a= 50 mm, b= 100 mm
c. Diameter : 15.90 mm
d. Jarak Tumpuan : 150 mm

Tabel 3. Data Hasil Pengamatan Bahan Uji kuningan

No. Beban “F” (N) Lenturan/Defleksi “y” (mm)


1. 0 0
2. 1000 0.73
3. 2000 0.81
4. 3000 1.03
5. 4000 1.32
6. 5000 1.81
7. 6000 2.85
8. 7000 5.03
9. 8000 8.58
10. 0 9.71
TABEL PENGAMATAN

a. Jenis Bahan : Aluminium


b. Posisi Pembebanan : a= 50 mm, b= 100 mm
c. Diameter : 16.00
d. Jarak Tumpuan : 150 mm

Table 1. Data Hasil Pengamatan Bahan Uji Aluminium

No. Beban “F” (kN) Lenturan/Defleksi “y” (mm)


1. 0 0
2. 1000 0.53
3. 2000 1.03
4. 3000 1.47
5. 4000 1.64
6. 5000 2.00
7. 6000 2.95
8. 7000 7.12
9. 8000 19.64
10. 8200 27.84
H. ANALISIS DATA
I. DATA HASIL ANALISA

a. Baja Karbon
F Y Rb Ra Ma W σ E X θa θb
0 0 0 0 0 534.9555 0 0 0 0 0
1000 0.9 333.3333 666.6667 16666.67 534.9555 31.15524 14275.05 81.64966 0.016534 0.020668
2000 1 666.6667 1333.333 33333.33 534.9555 62.31048 25695.1 81.64966 0.018371 0.022964
3000 1.06 1000 2000 50000 534.9555 93.46571 36360.99 81.64966 0.019473 0.024342
4000 1.1 1333.333 2666.667 66666.67 534.9555 124.621 46718.36 81.64966 0.020208 0.02526
5000 1.26 1666.667 3333.333 83333.33 534.9555 155.7762 50982.33 81.64966 0.023148 0.028935
6000 1.35 2000 4000 100000 534.9555 186.9314 57100.21 81.64966 0.024801 0.031001
7000 1.4 2333.333 4666.667 116666.7 534.9555 218.0867 64237.74 81.64966 0.02572 0.03215
8000 1.47 2666.667 5333.333 133333.3 534.9555 249.2419 69918.63 81.64966 0.027006 0.033757
9000 1.55 3000 6000 150000 534.9555 280.3971 74598.67 81.64966 0.028475 0.035594
10000 1.62 3333.333 6666.667 166666.7 534.9555 311.5524 79305.85 81.64966 0.029761 0.037202
11000 1.69 3666.667 7333.333 183333.3 534.9555 342.7076 83623.09 81.64966 0.031047 0.038809
12000 1.75 4000 8000 200000 534.9555 373.8629 88097.47 81.64966 0.03215 0.040187
13000 1.75 4333.333 8666.667 216666.7 534.9555 405.0181 95438.93 81.64966 0.03215 0.040187
14000 1.58 4666.667 9333.333 233333.3 534.9555 436.1733 113839 81.64966 0.029026 0.036283
15000 1.77 5000 10000 250000 534.9555 467.3286 108877.5 81.64966 0.032517 0.040646
16000 1.82 5333.333 10666.67 266666.7 534.9555 498.4838 112945.5 81.64966 0.033436 0.041794
17000 1.99 5666.667 11333.33 283333.3 534.9555 529.639 109752.9 81.64966 0.036559 0.045698
18000 3.25 6000 12000 300000 534.9555 560.7943 71155.65 81.64966 0.059706 0.074633
19000 6.1 6333.333 12666.67 316666.7 534.9555 591.9495 40016.95 81.64966 0.112064 0.14008
20000 13.95 6666.667 13333.33 333333.3 534.9555 623.1048 18419.42 81.64966 0.256278 0.320347
20500 28 6833.333 13666.67 341666.7 534.9555 638.6824 9406.241 81.64966 0.514393 0.642991

Tabel. 5. Hasil analisis data material baja karbon


b. Tembaga
F Y Rb Ra Ma W σ E X θa θb
0 0 0 0 0 318.1008 0 0 0 0 0
1000 0.15 333.3333 666.6667 16666.67 318.1008 52.39429 171290.3 81.64966 0.002756 0.003445
2000 0.18 666.6667 1333.333 33333.33 318.1008 104.7886 285483.9 81.64966 0.003307 0.004134
3000 0.37 1000 2000 50000 318.1008 157.1829 208326.1 81.64966 0.006797 0.008497
4000 0.92 1333.333 2666.667 66666.67 318.1008 209.5771 111711.1 81.64966 0.016901 0.021127
5000 1.09 1666.667 3333.333 83333.33 318.1008 261.9714 117860.3 81.64966 0.020025 0.025031
6000 1.95 2000 4000 100000 318.1008 314.3657 79057.07 81.64966 0.035824 0.04478
7000 6.15 2333.333 4666.667 116666.7 318.1008 366.76 29244.69 81.64966 0.112983 0.141228
7800 31.95 2600 5200 130000 318.1008 408.6754 6272.603 81.64966 0.586959 0.733699
Tabel. 6. Tabel. 5. Hasil analisis data material tembaga
c. Kuningan
F Y Rb Ra Ma W σ E X θa θb
0 0 0 0 0 394.431 0 0 0 0 0
1000 0.73 333.3333 666.6667 16666.67 394.431 42.25496 26421.63 81.64966 0.013411 0.016764
2000 0.81 666.6667 1333.333 33333.33 394.431 84.50992 47624.17 81.64966 0.014881 0.018601
3000 1.03 1000 2000 50000 394.431 126.7649 56178.02 81.64966 0.018922 0.023653
4000 1.32 1333.333 2666.667 66666.67 394.431 169.0198 58447.84 81.64966 0.02425 0.030312
5000 1.81 1666.667 3333.333 83333.33 394.431 211.2748 53281.18 81.64966 0.033252 0.041565
6000 2.85 2000 4000 100000 394.431 253.5298 40605.87 81.64966 0.052358 0.065447
7000 5.03 2333.333 4666.667 116666.7 394.431 295.7847 26841.85 81.64966 0.092407 0.115509
8000 8.58 2666.667 5333.333 133333.3 394.431 338.0397 17983.95 81.64966 0.157625 0.197031
0 9.71 0 0 0 394.431 0 0 81.64966 #DIV/0! #DIV/0!
Tabel. 7. Tabel. 5. Hasil analisis data material kuningan
d. Aluminium
F Y Rb Ra Ma W σ E X θa θb
0 0 0 0 0 401.92 0 0 0 0 0
1000 0.53 333.3333 666.6667 16666.67 401.92 41.4676221 35490.75 81.65 0.009737 0.012171
2000 1.03 666.6667 1333.333 33333.33 401.92 82.9352442 36524.46 81.65 0.018922 0.023653
3000 1.47 1000 2000 50000 401.92 124.402866 38387.95 81.65 0.027006 0.033757
4000 1.64 1333.333 2666.667 66666.67 401.92 165.870488 45878.28 81.65 0.030129 0.037661
5000 2 1666.667 3333.333 83333.33 401.92 207.33811 47025.24 81.65 0.036742 0.045928
6000 2.95 2000 4000 100000 401.92 248.805732 38257.82 81.65 0.054195 0.067744
7000 7.12 2333.333 4666.667 116666.7 401.92 290.273355 18493.07 81.65 0.130803 0.163503
8000 19.64 2666.667 5333.333 133333.3 401.92 331.740977 7661.953 81.65 0.36081 0.451012
8200 27.84 2733.333 5466.667 136666.7 401.92 340.034501 5540.33 81.65 0.511453 0.639317
Tabel. 8. Tabel. 5. Hasil analisis data material aluminium
J. DIAGRAM
a. Baja karbon

25000

20000

15000
Beban (F)

10000

5000

0
0 5 10 15 20 25 30
Defleksi (Y)

b. Tembaga

9000
8000
7000
6000
Beban (F)

5000
4000
3000
2000
1000
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Defleksi (Y)
c. Kuningan

9000
8000
7000
6000
Beban (F)

5000
4000
3000
2000
1000
0
0 2 4 6 8 10 12
Defleksi (Y)

d. Aluminium

9000
8000
7000
6000
Beban (F)

5000
4000
3000
2000
1000
0
0 5 10 15 20 25 30
Defleksi (Y)
e. Semua benda uji

25000

20000

15000 Baja Karbon


Tembaga
Kuningan
10000
Aluminium

5000

0
0 5 10 15 20 25 30 35
K. PEMBAHASAN
Pengujian Lentur adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji
keuletan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya vertikal
terhadap sumbu. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui besaran nilai sifat
mekanik material. Pada percobaan uji Tarik ini, praktikan menggunakan 4 macam
bahan/material uji yaitu : Baja Karbon,Tembaga,Aluminium,dan Kuningan yang
berbentuk poros.
Dari hasil Pengujian lentur diperoleh hasil seperti pada Tabel 5,tabel 6, tabel
7,dan tabel 8 yaitu bahan yang memiliki modulus elastisitas tertinggi yaitu Tembaga
sebesar 285.483,85 N/mm, baja karbon sebesar 113.839,03 N/mm, kuningan
sebesar 58.447,84 N/mm, dan paling rendah aluminium sebesar 47.025,24 N/mm.
Hasil ini berbeda dengan teori yang praktikan temukan, bahwa modulus
elastisitas untuk material Baja karbon sebesar 200.000 N/mm, untuk material
Tembaga Sebesar 110.000 N/mm, untuk material Kuningan sebesar 90.000N/mm,
dan untuk aluminium sebesar 70.000 N/mm.
Kekeliruan hasil pengujian ini biasa terjadi dalam sebuah praktikum.
Umumnya kekeliruan seperti ini disebabkan beberapa faktor salah satunya yaitu alat
ukur yang tidak standar, dalam hal ini yang praktikan maksudkan adalah dial
indicator. Ketidakstandaran dial indicator ini menyebabkan data yang praktikan
peroleh tidak sesuai dengan teori diatas.
L. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Dari pengujian lenturan ini dapat disimpulkan bahwa bahan yang memiliki
modulus elastisitas tertinggi yaitu Tembaga sebesar 285.483,85 N/mm, baja karbon
sebesar 113.839,03 N/mm, kuningan sebesar 58.447,84 N/mm, dan paling rendah
aluminium sebesar 47.025,24 N/mm.
Hasil ini berbeda dengan teori yang praktikan temukan pada sumber-sumber
diinternet, bahwa modulus elastisitas untuk material Baja karbon sebesar 200.000
N/mm, untuk material Tembaga Sebesar 110.000 N/mm, untuk material Kuningan
sebesar 90.000N/mm, dan untuk aluminium sebesar 70.000 N/mm.

b. Saran
1. Lakukanlah praktikum ini dengan teliti dengan kerjasama tim yang baik
2. Kalibrasi alat ukur yang akan digunakan agar hasil yang didapatkan dapat
dipertanggungjawabkan.

You might also like