You are on page 1of 137

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PARU RAWAT INAP

DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN


TAHUN 2004-2008

SKRIPSI

Oleh:

MELINDAWATI BR.G
NIM. 051000162

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan Judul

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PARU RAWAT INAP


DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
TAHUN 2004-2008

Oleh :

MELINDAWATI BR G
NIM. 051000162

Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi


Pada Tanggal 26 Juni 2009
dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima

Tim PengujiS

Ketua Penguji Penguji I

Prof. dr. Nerseri Barus, MPH drh. Rasmaliah, M. Kes


NIP. 130 365 296 NIP. 390 009 523

Penguji II Penguji III

Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH Drs. Jemadi, M.Kes


NIP. 130 702 002 NIP. 131 996 168
Medan, Juni 2009
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Dekan,

dr. Ria Masniari Lubis, M.Si


NIP. 131 124 053

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
ABSTRACT

Lung cancer is the health problem in developed countries and developing


countries. Proportional Mortality Ratio (PMR) of lung, trachea, and bronchus cancer
was 2,3% in the world. In 2005, the proportion of lung cancer patiens who were
hospitalized in the hospital in Indonesia was 6,1%. In 2004-2008, there were 378 of
lung cancer patiens who were hospitalized in RSUP H. Adam Malik Medan.
This was a descriptive research with a case series design to know the
characteristic of lung cancer patiens who were hospitalized in RSUP H. Adam Malik
Medan in 2004-2008. The populations were 378 datas of lung cancer patiens with the
number of sample were 200 datas taken by Simple Random Sampling and analyzed
by using Chi-square, Fisher Exact, Anova, t-test, and Kruskal Walis test.
There was an increasing tendency of lung cancer cases in RSUP H. Adam
Malik Medan based on data in 2004-2008 as showed by the formula 3,4x + 65,4. The
highest proportions was at age 40-60 years old with counts for male 38,0% and
female 9,5% and sex ratio 365,12%, Bataknesse 58,0%, Moslems 57,5%,
Primary/Junior High School 41,0%, have married 97,0%, enterpreneur 33,0%,
reside out of Medan 65,5%, with the smoking history 76,0%, the sensitivity of cough
symptoms 71,5%, stage III 63,0%, symptomatic therapy 56,5%, non insurance 88,0%,
average length stay 14,5 days, discharged out patiens 75,0%, Case Fatality Rate
(CFR) in 2005 is 17,84% and for stage III 25,64%,
In early stage, there was significantly difference of proportion between
resection and chemotherapy ( χ 2 = 32,732; p=0,000; 28,6% vs 8,6%) and also for
insurance and non insurance (p=0,003; 28,6% vs 71,4%). Its also there was
significantly difference proportions of patiens with resections, chemotherapy,
( χ 2 =8,578; p=0,035; 66,7 vs 33,3%; 92,3% vs 7,7%). Average lenght stay of
discharged out patiens significantly difference from recommended out patiens and
death (F = 7,692; p=0,001, 15,8 days vs 12,2 days vs 8,7 days). There were no
difference between smoking history and educations, ages and clinical stages.
For RSUP H. Adam Malik Medan might be improve the services for patiens in
orther no patiens who will be die in early stage and recommend to out for non
insurance. Completing informations such as educations and occupations, and make
specific details for working environment.

Keyword : Lung cancer, The characteristic of patiens, RSUP H. Adam Malik


Medan.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
ABSTRAK

Kanker paru merupakan masalah kesehatan baik di negara maju dan


berkembang. Proportional Mortality Ratio (PMR) kanker paru, trakea, dan bronkus
di dunia 2,3%. Pada tahun 2005, proporsi penderita kanker paru rawat inap dari
seluruh pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia 6,1%. Di RSUP H. Adam
Malik Medan ditemukan 378 penderita kanker paru rawat inap tahun 2004-2008.
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan disain case series untuk
mengetahui karakteristik penderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik
Medan tahun 2004-2008. Populasi peneltian 378 data penderita kanker paru dengan
jumlah sampel 200 data penderita yang diambil dengan metode Simple Random
Sampling dan diolah secara statistik dengan menggunakan uji Chi-square, Exact
Fisher, t-test, Anova dan Kruskal Walis.
Trend kunjungan penderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik
Medan berdasarkan data tahun 2004-2008 mengalami peningkatan menurut garis
persamaan y = 3,4x + 65,4. Proporsi tertinggi pada kelompok umur 40-60 tahun
37,0% dengan proporsi laki-laki 38,0% dan perempuan 9,5% dan sex ratio 4:1, suku
Batak 58,0%, agama Islam 57,5%, pendidikan SD/SLTP 41,0%, status kawin 97,0%,
wiraswasta 33,0%, luar Kota Medan 65,5%, memiliki riwayat merokok 76,0%,
sensitivitas keluhan batuk 71,5%, stadium III 63,0%, terapi simptomatik 56,5%,
bukan biaya sendiri 88,0%, lama rawatan rata-rata 14,5 hari, PBJ 75,0%, CFR
tertinggi pada tahun 2005 17,84% dan pada stadium III 25,64%.
Pada stadium dini, proporsi pembedahan secara signifikan lebih tinggi dari
kemoterapi ( χ 2 = 32,732; p=0,000; 28,6% vs 8,6%) dan dengan biaya sendiri lebih
rendah daripada bukan biaya sendiri (p=0,003; 28,6% vs 71,4%). Proporsi
penderita kanker paru yang melakukan pembedahan, kemoterapi bukan biaya sendiri
secara signifikan lebih tinggi dibandingkan biaya sendiri ( χ 2 =8,578; p=0,035; 66,7
vs 33,3%; 92,3% vs 7,7%). penderita kanker paru yang PBJ secara signifikan lebih
lama diarawat daripada PAPS dan meninggal (F = 7,692; p=0,001; 15,8 hari vs
12,2 hari vs 8,7 hari). Tidak ada perbedaan signifikan antara lama rawatan rata-rata
dan berdasarkan stadium klinis, umur berdasarkan stadium klinis, dan riwayat
merokok berdasarkan tingkat pendidikan.
Kepada pihak RSUP H. Adam Malik agar meningatkan pelayanan pada
penderita sehingga tidak ada lagi penderita yang meninggal pada stadium dini dan
PAPS pada yang mengunakan bukan biaya sendiri. Melengkapi pencatatan pada
rekam medis mengenai pendidikan dan pekerjaan dan dibuat lebih spesifik mengenai
kondisi lingkungan kerja penderita.

Kata Kunci : Kanker Paru, Karakteristik, RSUP H. Adam Malik Medan

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Melindawati Br. Ginting


Tempat/Tanggal Lahir : Tj. Anom/07 Agustus 1987
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Jumlah Bersaudara : Tiga Bersaudara
Alamat : Jl. Sei Glugur No. 321 Tj. Anom Kec. Pancur Batu
Riwayat Pendidikan :
1993-1999 : SD Negeri 104219 Tj. Anom
1999-2002 : SLTP Negeri 3 Pancur Batu
2002-2005 : SMA Negeri 15 Medan
2005-2009 : FKM - USU

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat,
ridha dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan
Tahun 2004-2008”
Skripsi ini penulis persembahkan kepada orang tua tercinta Ayahanda
F. Ginting dan Ibunda Sumariah yang telah membesarkan dan mendidik penulis
dengan penuh pengorbanan dan kasih sayang. Adapun tujuan penulisan skripsi ini
adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapakan terima kasih banyak
kepada Ibu Prof. dr. Nerseri Barus, MPH selaku dosen pembimbing I dan Ibu drh.
Rasmaliah, M.Kes selaku dosen pembimbing II yang telah begitu banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, Msi selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH selaku Kepala Departemen
Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dan
skaligus sebagai dosen penguji I yang telah memberikan banyak ktitik dan saran
yang membangun dalam penulisan ini.
3. Bapak Drs. Jemadi, M.Kes selaku dosen penguji II yang juga telah memberikan
banyak ktitik dan saran yang membangun dalam penulisan ini.
4. Bapak DR.Drs. R. Kintoko Rochadi, M.Kes selaku dosen penasehat Akademik
yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama penulis kuliah di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak dr. M. Nur Rsayid, Sp.B selaku Direktur RSUP H. Adam Malik Medan
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di rumah sakit tersebut.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
6. Kepala Bagian Rekam Medik RSUP H. Adam Malik Medan beserta staf-stafnya
yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepada Ibu Ratna, terima kasih atas segala bantuannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
8. Orang tua yang tercinta, Bapak dan Ibu yang telah memberikan begitu banyak
dukungan, perhatian, motivasi, semangat dan doa kepada penulis. Juga kepada
adik-adik penulis yang tersayang, Ferry, Nisa dan Adek Dimas atas semangat,
dukungan dan doanya. Kepada Bapak Surya Ali yang telah memberikan banyak
bantuan, dukungan, perhatian dan Semangat.
9. Keluarga besar penulis, Alm. Kakek, Nenek, Nenek uyut, Pak Tengah, Pak Uda,
dan B’Fika, B’Tika atas segala bantuan, semangat dan dukungannya.
10. Sahabat-sahabat penulis yang tersayang, Yunni, Ayu, Dewi, Siska, dan Ratna,
Kiki serta saudara-saudara sepupu, Rahmi, Ade, Tia, Yuni, Uswah atas segala
dukungan, bantuan, motivasi, semangat, doa dan kebersamaan yang tidak
terlupakan. Spesial untuk Kak Futri Syaimah, terima kasih banyak atas bantuan
dan dukungannya selama ini kepada penulis.
11. Teman-teman seperjuangan selama penulisan skripsi, Icha, Essy, Nita Arin, Vina,
Wawan, Kak Rahmi, Tati, Roinda, Maria, Melfa, Melva, Rolina, Citra, Nita2,
Merry, Merry2, Christin, Rani, Kak Sugiarti, Ninna dan semuanya serta teman-
teman stambuk 2005 dan peminatan Epidemiologi yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, penulis mengucapkan terima kasih

Penulis menyadari, masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.


Untuk itu, dengan besar hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun
untuk kesempurnaan penulisan ini.

Medan, Mei 2009

Penulis
Melindawati Br. G

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................i


ABSTRACT ............................................................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................................iii
RIWAYAT HIDUP PENULIS.................................................................................iv
KATA PENGANTAR...............................................................................................vi
DAFTAR ISI............................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ xii

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
1.3.1. Tujuan Umum ................................................................................ 4
1.3.2. Tujuan Khusus ............................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 7


2.1. Paru dan Fungsi Paru ................................................................................. 7
2.2. Definisi Kanker Paru.................................................................................. 7
2.2.1. Klasifikasi Kanker Paru ................................................................... 8
2.2.2. Stadium Klinis................................................................................. 11
2.3. Epidemiologi ............................................................................................. 12
2.3.1. Distribusi Frekuensi Kanker Paru ................................................... 12
2.3.2. Faktor Risiko Kanker Paru.............................................................. 13
a. Umur............................................................................................... 13
b. Jenis Kelamin ................................................................................. 13
c. Kebiasan Merokok ......................................................................... 14
d. Predisposisi Karena Penyakit Lain ................................................ 14
e. Pengaruh Genetik dan Status Imunologi ........................................ 14
f. Bahan Karsinogen di Lingkungan Kerja ........................................ 15
2.4. Gejala Klinik ............................................................................................. 16
2.4.1. Gejala Intrapulmoner ...................................................................... 16
2.4.2. Gejala Intratorasik Ekstrapulmoner ................................................ 17
2.4.3. Gejala Ekstrapulmoner Non Metastasik.......................................... 18
2.4.4. Gejala Ekstratorasik Metastasik...................................................... 18
2.5. Prognosis ................................................................................................... 19
2.6. Diagnosis................................................................................................... 19
2.6.1. Anamnesis ....................................................................................... 19
2.6.2. Pemeriksaan Fisik ........................................................................... 20
2.6.3. Pemeriksaan Laboratorium ............................................................. 20
2.6.4. Radiologi ......................................................................................... 20

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
2.6.5. Sitologi ............................................................................................ 21
2.6.6. Bronskopkopi .................................................................................. 21
2.6.7. Biopsi Transtorakal ......................................................................... 22
2.6.8. Torakoskopi .................................................................................... 22
2.6.9. Mediastinokopi................................................................................ 22
2.6.10. Torakotomi.................................................................................... 22
2.7. Penatalaksanaan Kanker Paru ................................................................... 23
2.7.1. Pembedahan .................................................................................... 23
2.7.2. Radioterapi ...................................................................................... 24
2.7.3. Kemoterapi...................................................................................... 24
2.8. Pencegahan................................................................................................ 25
2.8.1. Pencegahan Primordial.................................................................... 25
2.8.2. Pencegahan Primer.......................................................................... 26
2.8.3. Pencegahan Sekunder...................................................................... 26
2.8.4. Pencegahan Tersier ......................................................................... 27

BAB 3 KERANGKA KONSEP .............................................................................. 28


3.1. Kerangka Konsep ...................................................................................... 28
3.2. Defenisi Operasional................................................................................. 28

BAB 4 METODE PENELITIAN............................................................................ 33


4.1. Jenis Penelitian.......................................................................................... 33
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 33
4.2.1. Lokasi Penelitian............................................................................. 33
4.2.2. Waktu Penelitian ............................................................................. 33
4.3. Populasi dan Sampel ................................................................................. 33
4.3.1. Populasi ........................................................................................... 33
4.3.2. Sampel............................................................................................. 34
4.3.3. Teknik Pengambilan Sampel........................................................... 34
4.4. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 35
4.5. Teknik Analisis Data................................................................................. 35

BAB 5 HASIL ........................................................................................................... 36


5.1 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Tahun ............... 36
5.2 Distribusi Proporsi Penderita Kanker
Paru Berdasarkan Sosiodemografi .......................................................... 37
5.3. Riwayat Merokok...................................................................................... 39
5.4. Keluhan ..................................................................................................... 40
5.5. Stadium Klinis........................................................................................... 40
5.6. Penatalaksanaan Medis ............................................................................. 41
5.7. Sumber Pembiayaan.................................................................................. 42
5.8. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Paru...................................... 43
5.9. Keadaan Sewaktu Pulang.......................................................................... 44
5.10.Analisis Statistik ...................................................................................... 47
5.10.1. Riwayat Merokok Berdasarkan Pendidikan................................. 47

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
5.10.2.
Umur Berdasarkan Stadium Klinis .............................................. 48
5.10.3.
Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Stadium Klinis .................. 49
5.10.4.
Sumber Pembiayaan Berdasarkan Stadium Klinis....................... 50
5.10.5.
Sumber Pembiayaan Berdasarkan Penatalaksanaan Medis ......... 50
5.10.6.
Sumber Pembiayaan Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang ..... 51
5.10.7.
Kedaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Stadium Klinis................. 53
5.10.8.
Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Stadium Klinis................ 54
5.10.9.
Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan
Keadaan Sewaktu Pulang............................................................. 55
5.10. Case Fatality Rate (CFR) Berdasarkan Tahun ........................................ 56
5.11. CFR Berdasarkan Stadium Klinis ............................................................ 56

BAB 6. PEMBAHASAN
6.1 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Tahun ............... 57
6.2 Distribusi Proporsi Penderita Kanker
Paru Berdasarkan Sosiodemografi .......................................................... 58
6.3 Riwayat Merokok...................................................................................... 66
6.4 Keluhan ..................................................................................................... 67
6.5 Stadium Klinis........................................................................................... 68
6.6 Penatalaksanaan Medis ............................................................................. 69
6.7 Sumber Pembiayaan.................................................................................. 71
6.8 Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Paru...................................... 73
6.9 Keadaan Sewaktu Pulang.......................................................................... 73
6.10 Analisis Statistik ...................................................................................... 75
6.10.1 Riwayat Merokok Berdasarkan Pendidikan................................. 75
6.10.2 Umur Berdasarkan Stadium Klinis .............................................. 76
6.10.3 Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Stadium Klinis .................. 76
6.10.4 Sumber Pembiayaan Berdasarkan Stadium Klinis....................... 78
6.10.5 Sumber Pembiayaan Berdasarkan Penatalaksanaan Medis ......... 80
6.10.6 Sumber Pembiayaan Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang ..... 81
6.10.7 Kedaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Stadium Klinis................. 82
6.10.8 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Stadium Klinis................ 84
6.10.9 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan
Keadaan Sewaktu Pulang............................................................. 85
6.11 Case Fatality Rate (CFR) Berdasarkan Tahun ........................................ 86
6.12 CFR Berdasarkan Stadium Klinis ............................................................ 87

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 88


7.1. Kesimpulan ............................................................................................. 88
7.2. Saran........................................................................................................ 90

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Stadium Klinis Kanker Paru Berdasarkan TNM............10

Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
Tahun di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008..................................................................................................36

Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
Umur dan Jenis Kelamindi RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008.........................................................................................37

Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
Sosiodemografi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008..................................................................................................38

Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
Riwayat Merokok di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008..................................................................................................39

Tabel 55. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
Keluhan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008…………………………………………..................................40

Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
Stadium Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008…………………………......................................................... 40

Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008.........................................................................................41

Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
Penatalaksanaan Medis dan Gabungannya di RSUP H. Adam Malik
Medan Tahun 2004-2008..................................................................41

Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
sumber Pembiayan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008..................................................................................................42

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Tabel 5.10. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
sumber Pembiayaan (Bukan Biaya Sendiri) di RSUP H. Adam Malik
Medan Tahun 2004-2008..................................................................43

Tabel 5.11. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Paru Rawat Inap di RSUP
H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008.......................................43

Tabel 5.12. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008.........................................................................................44

Tabel 5.13. Karakteristik Penderita yang Meninggal..........................................45

Tabel 5.14. Distribusi Proporsi Riwayat Merokok Berdasarkan Tingkat


Pendidikan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008..................................................................................................47

Tabel 5.15. Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Stadium Klinis di RSUP H.


Adam Malik Medan Tahun 2004-2008............................................48

Tabel 5.16. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Stadium


Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008..............49

Tabel 5.17. Distribusi Proporsi Sumber Pembiayaan Berdasarkan Stadium Klinis


di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008........................50

Tabel 5.18. Distribusi Proporsi Sumber Pembiayaan Berdasarkan


Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008.........................................................................................51

Tabel 5.19. Distribusi Proporsi Sumber Pembiayaan Berdasarkan Keadaan


Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008..................................................................................................52

Tabel 5.20. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita KankerParu


Rawat Inap Berdasarkan Stadium Klinis di RSUP H. Adam Malik
Medan Tahun 2004-2008..................................................................53

Tabel 5.21. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Paru Rawat Inap
Berdasarkan Stadium Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008.........................................................................................54

Tabel 5.22. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Paru Rawat Inap
Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008.........................................................................................55

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Tabel 5.23. CFR Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Tahun di RSUP
H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008.......................................56

Tabel 5.21. CFR Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Stadium Klinis
di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008........................56

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
DAFTAR GAMBAR

Gambar 6.1 Diagram Bar Kunjungan Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Tahun di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008...............................................................................................57

Gambar 6.2. Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Umur
dan Jenis Kelamin di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008...............................................................................................59

Gambar 6.3 Diagram Bar Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Suku di
RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008.........................60

Gambar 6.4 Diagram PieProporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Agama


di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008....................61

Gambar 6.5 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Tingkat
Pendidikan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008..............................................................................................62

Gambar 6.6 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Status
Perkawinan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008...............................................................................................63

Gambar 6.7 Diagram Batang Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Pekerjaan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008...............................................................................................64

Gambar 6.8 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Tempat
Tinggal di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008...............................................................................................65

Gambar 6.9 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Riwayat
Merokok di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008...............................................................................................66

Gambar 6.10 Diagram Batang Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Keluhan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008.......67

Gambar 6.11 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Stadium
Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008...............................................................................................68

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Gambar 6.12 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan
Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008......................................................................................69

Gambar 6.13 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Penatalaksanaan Medis dan Gabungannya di RSUP H. Adam
Malik Medan Tahun 2004-2008………………………................70

Gambar 6.14 Diagram Batang Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Sumber Pembiayaan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008………………………..................................................71

Gambar 6.15 Diagram Batang Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Sumber Pembiayaan (Bukan Biaya Sendiri) di RSUP H. Adam
Malik Medan Tahun 2004-2008....................................................72

Gambar 6.16 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008......................................................................................73

Gambar 6.17 Diagram Batang Proporsi Riwayat Merokok di RSUP H. Adam


Malik Medan Tahun 2004-2008....................................................75

Gambar 6.18 Diagram Batang Proporsi Umur Berdasarkan Stadium Klinis di


RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008.........................76

Gambar 6.19 Diagram Batang Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan


Stadium Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008...............................................................................................77

Gambar 6.20 Diagram Batang Proporsi Sumber Pembiayaan Berdasarkan


Stadium Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008...............................................................................................79

Gambar 6.21 Diagram Batang Proporsi Sumber Pembiayaan Berdasarkan


Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008......................................................................................80

Gambar 6.22 Diagram Batang Proporsi Sumber Pembiayaan Berdasarkan


Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008.....................................................................................81

Gambar 6.23 Diagram Batang Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan


Stadium Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008...............................................................................................83

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Gambar 6.24 Diagram Batang Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Stadium
Klinis Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008...............................................................................................84

Gambar 6.25 Diagram Batang Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan


Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008...............................................................................................85

Gambar 6.26 Diagram Batang CFR Kanker Paru Berdasarkan Tahun di RSUP
H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008....................................86

Gambar 6.27 Diagram Batang Batang CFR Kanker ParuBerdasarkan Stadium


Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008……………………………………………………………...87

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan di Indonesia dihadapkan pada beban ganda. Di satu

pihak penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan di lain

pihak telah terjadi peningkatan kasus penyakit tidak menular yaitu penyakit akibat

gaya hidup serta penyakit degeneratif.1

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2006,

Proportional Mortality Ratio (PMR) penyakit tidak menular semakin meningkat,

tahun 1980 sebesar 25,41%, tahun 1986 sebesar 33,83%, tahun 1992 sebesar 43,60%,

tahun 1995 sebesar 45,42% dan tahun 2001 meningkat menjadi 48,53%.1

Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah

kesehatan dan merupakan penyakit yang ditakuti karena keganasannya serta

memerlukan pembiayaan yang tinggi untuk penanggulangannya tanpa harapan

kesembuhan yang berarti. Penyakit ini sering ditemukan pada stadium lanjut dengan

akibat fatal. 2

World Health Organization (WHO) tahun 2007 melaporkan bahwa insidens

penyakit kanker di dunia mencapai 12 juta penduduk dengan PMR 13%.3 Di negara

maju seperti Amerika Serikat dan Inggris, kematian akibat kanker menduduki urutan

kedua setelah penyakit kardiovaskuler.4 Di Indonesia, berdasarkan SKRT tahun 2002,

kanker merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan stroke.5

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Salah satu penyakit kanker yang menyebabkan kematian tertinggi di dunia

adalah kanker paru. WHO World Report 2000 melaporkan, PMR kanker paru pada

tahun 1999 di dunia 2,1%.6 Menurut WHO (2004), Cause Spesific Death Rate

(CSDR) kanker trakea, bronkus dan paru di dunia 13,2 per 100.000 penduduk dengan

PMR 2,3%.7

Pada tahun 1998 di Malaysia, CSDR kanker paru 4,2 per 100.000 penduduk.

Di Singapura tahun 2000, CSDR kanker paru 27,5 per 100.000 penduduk. Di Brunei

Darussalam tahun 2001, CSDR kanker paru 11,4 per 100.000 penduduk. Di Jepang

tahun 2001, CSDR kanker paru adalah 43,7 per 100.000 penduduk.8

Berdasarkan laporan Ditjen Pelayanan Medik tahun 2004, dalam sepuluh

peringkat penyakit neoplasma ganas terbanyak pasien rawat inap di rumah sakit di

Indonesia, kanker paru menduduki peringkat ke enam dengan jumlah penderita 2.757

orang atau dengan proporsi 3,2%. Tahun 2005, proporsi penderita kanker paru rawat

inap meningkat menjadi 5,8%. Berdasarkan sepuluh peringkat penyakit neoplasma

ganas terbanyak pasien rawat jalan di rumah sakit di Indonesia tahun 2004, kanker

paru menduduki peringkat ke enam dengan jumlah penderita 2.124 orang atau dengan

proporsi 6,1%. Tahun 2005, jumlah penderita kanker paru rawat jalan 1.077 orang

dengan proporsi 2,72%.9,10

Menurut laporan program Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa

Tengah berdasarkan lima peringkat penyakit kanker terbanyak di Provinsi Jawa

Tengah pada tahun 2005, kanker paru menduduki peringkat ke dua setelah kanker

payudara dengan proporsi 30,26%.5

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

tahun 2004, ditemukan jumlah kasus kanker paru 296 kasus.11 Menurut data

Surveilans Terpadu Penyakit Berbasis Rumah Sakit Sentinel di Sumatera Utara tahun

2006 ditemukan kasus kanker paru sebanyak 66 kasus dengan proporsi 29,59%. Dari

data tersebut diketahui 72,73% laki-laki dan 27,27% perempuan. 12

Berdasarkan hasil penelitian Simorangkir di Rumah Sakit Santha Elisabeth

Medan pada tahun 1999-2003 ditemukan pasien penderita kanker paru rawat inap

137 orang.13 Hasil penelitian Situmeang, pada tahun 2004-2007 di rumah sakit yang

sama, ditemukan jumlah pasien penderita kanker paru rawat inap 114 orang dengan

Case Fatality Rate (CFR) sebesar 20,18%.14

Menurut hasil penelitian Widyastuti di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H.

Adam Malik Medan pada tahun 2000-2002 ditemukan pasien penderita kanker paru

rawat inap 178 orang dengan proporsi pada tahun 2000 sebesar 7,07%, tahun 2001

sebesar 12,62%, dan tahun 2002 sebesar 15,52%.15

Berdasarkan hasil survei awal dari bagian Rekam Medik RSUP H. Adam

Malik Medan periode tahun 2004-2008 ditemukan pasien penderita kanker paru rawat

inap 378 orang dengan perincian pada tahun 2004 sebanyak 63 orang, tahun 2005

sebanyak 88 orang, tahun 2006 sebanyak 68 orang, tahun 2007 sebanyak 70 orang,

dan tahun 2008 sebanyak 89 orang.

Dari latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai

karakteristik penderita kanker paru rawat inap di Rumah Sakit tersebut.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
1.2. Rumusan Masalah

Belum diketahui karakteristik penderita kanker paru yang dirawat inap di

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008.

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik penderita kanker paru yang dirawat inap di

RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui trend kunjungan penderita kanker paru rawat inap

berdasarkan data tahun 2004-2008.

b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita kanker paru berdasarkan

faktor sosio demografi meliputi: umur dan jenis kelamin, suku, agama,

tingkat pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, dan tempat tinggal.

c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita kanker paru berdasarkan

keluhan.

d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita kanker paru berdasarkan

riwayat merokok.

e. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita kanker paru berdasarkan

stadium klinis.

f. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita kanker paru berdasarkan

penatalaksanaan medis.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
g. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita kanker paru berdasarkan

sumber pembiayaan.

h. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita kanker paru.

i. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita kanker paru berdasarkan

keadaan sewaktu pulang.

j. Untuk mengetahui perbedaan proporsi penatalaksanaan Medis berdasarkan

stadium klinis.

k. Untuk mengetahui perbedaan proporsi sumber pembiayaan berdasarkan

stadium klinis.

l. Untuk mengetahui perbedaan proporsi sumber pembiayaan berdasarkan

penatalaksanaan medis.

m. Untuk mengetahui perbedaan proporsi sumber pembiayaan berdasarkan

keadaan sewaktu pulang.

n. Untuk mengetahui perbedaan proporsi keadaan sewaktu pulang berdasarkan

stadium klinis.

o. Untuk mengetahui perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan stadium

klinis.

p. Untuk mengetahui perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan

sewaktu pulang.

q. Untuk mengetahui CFR penderita kanker paru tahun 2004-2008.

r. Untuk mengetahui CFR penderita kanker paru berdasarkan stadium klinis.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Sebagai informasi kepada pihak RSUP H. Adam Malik Medan mengenai

karakteristik penderita kanker paru di rumah sakit tersebut sehingga dapat

meningkatan pelayanan bagi penderita.

1.4.2. Sebagai bahan informasi atau referensi bagi penelitian selanjutnya tentang

penyakit kanker paru.

1.4.3. Menambah wawasan penulis serta menerapkan ilmu yang teleh diperoleh

penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Paru dan Fungsi paru16

Paru-paru adalah salah satu alat tubuh yang vital untuk kehidupan manusia.

Tanpa paru, manusia tidak akan mungkin bisa bertahan hidup. Fungsi utama paru

adalah sebagai alat pernafasan. Proses pertukaran antara oksigen dan karbondioksida

saat berlangsungnya proses pernafasan terjadi di paru-paru.

Pada proses pernafasan, pertukaran gas bermula dari hidung atau mulut,

berlanjut ke tenggorokan, trakea, paru, bronkus, bronkeolus dan berakhir di

gelembung paru (alveolus). Dinding bronkus dilapisi oleh sel-sel epitel yang disebut

dengan epitel bronkus.

Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru kanan dan paru kiri. Paru kanan

terdiri dari 3 lobus, yaitu lobus atas, tengah, dan bawah. Paru kiri terdiri dari 2 lobus,

yaitu lobus atas dan bawah. Masing-masing lobus pada paru kanan dan kiri

dipisahkan oleh suatu sekat yang berfungsi untuk mencegah penyebaran penyakit dari

satu lobus ke lobus lainnya, sehingga bila salah satu lobus terkena penyakit maka

penyakit tersebut akan membesar terlebih dahulu di lobus tersebut sebelum menyebar

ke lobus lainnya.

2.2. Definisi Kanker Paru

Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran

pernafasan (epitel bronkus).17 Proses keganasan pada epitel bronkus didahului oleh

masa prakanker. Perubahan pertama yang terjadi pada masa prakanker disebut

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
metaplasia skuamosa yang ditandai dengan perubahan bentuk epitel dan

menghilangnya silia. 16

Perkembangan kanker paru dipengaruhi oleh pembelahan sel kanker dan

metastasis kanker paru. Menurut Virchow dan Motram yang dikutip dari Tabrani

(1996), dasar dari penyakit kanker paru sama dengan penyakit kanker pada

umumnya, yakni pertumbuhan ganas yang terjadi pada satu atau beberapa sel kanker

yang mengalami pembelahan. Semakin pendek masa pembelahan sel kanker, semakin

cepat pertumbuhan sel kanker tersebut.18

Metastasis adalah persebaran kanker ke organ-organ lainnya. Kecepatan

pertumbuhan sel tumor metastasis sama seperti tumor induk (primer). Menurut

Garland yang dikutip dari Tabrani (1996), metastasis dapat terjadi pada stadium

dimana tumor masih belum dapat dilihat secara radiologi akibatnya pada saat

terdeteksi, tumor sudah bermetastasis ke organ-organ lain.17,18

2.2.1. Klasifikasi Kanker Paru

Klasifikasi kanker paru berdasarkan jenis histopatologi menurut WHO tahun

1981 adalah sebagai berikut:

a. Karsinoma Sel Skuamosa

Karsinoma sel skuamosa umumnya terletak di sentral, dapat tumbuh sangat

cepat, dan memiliki kecenderungan untuk menetap pada rongga dada.

Karsinoma sel skuamosa umumnya memiliki diferensiasi yang buruk. Secara

mikroskopis, karsinoma sel skuamosa ditandai oleh produksi keratin. Inti

membesar, hiperkromatik, dan kadang-kadang menjadi sangat hitam dan

padat.19

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
b. Adenokarsinoma

Adenokarsinoma pada umumnya terletak pada perifer dan biasanya tidak

berhubungan dengan bronkus, atau berhubungan dengan bronkus hanya karena

invasi lokal atau adanya penyebaran melalui pembuluh limfa submukosa. Tanpa

dipengaruhi ukuran tumor dan deferensiasi selnya, adenokarsinoma sering

berpenetrasi ke pleura dan bermetastasis ke tempat lain sebelum tumor

primernya dapat diidentifikasi.19

c. Karsinoma Sel Besar

Karsinoma sel besar umumnya terletak di perifer dan mempunyai deferensiasi

yang buruk.19 Jenis kanker paru ini merupakan tumor perifer besar dan

menyebar di perifer sebelum bermetastasis. 20

d. Karsinoma Sel Kecil

Karsinoma sel kecil adalah kanker paru yang bermetastasis cepat pada stadium

dini. Penyebarannya melalui pembuluh darah dan pembuluh limfa.19 Jenis

karsinoma ini memiliki prognosa sangat buruk karena agresif dan mudah

bermetastasis dan pada saat diagnosa ditegakkan sudah terjadi metastasis jauh.

Karsinoma sel kecil umumnya berasal dari bronkus besar, menginfiltrasi

dinding bronkus, bermetastasis ke hilus dan mediastinum.21

Untuk kepentingan pengobatan, kanker paru diklasifikasikan sebagai berikut:19

a. Non Small Cell Lung Carcinoma (NSCLC), yang meliputi karsinoma sel

skuamosa, adenokarsinoma, dan karsinoma sel besar.

b. Small Cell Lung Carcinoma (SCLC)

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
2.2.2. Stadium Klinis22

Pembagian stadium klinis kanker paru berdasarkan sistem TNM menurut

International Union Againts Cancer (IUAC)/The American Joint on Cancer Comitee

(AJCC) 1997 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Klasifikasi Stadium Klinis Kanker Paru berdasarkan TNM

Stadium TNM
0 Karsinoma In Situ
I IA T1N0M0
IB T2N0M0
II IIA T1NIM0
IIB T2NIM0
III IIIA T3N0M0
T3N1M0
T1N2M0
T2N2M0
T3N2M0
IIIB T4N0M0
T4N1M0
T4N2M0
T1N3M0
T2N3M0
T3N3M0
T4N3M0
IV Setiap T, Setiap N dengan M1

Keterangan:

Tumor Primer (T)

Tis : Karsinoma in situ

T1 : Tumor dengan ukuran ≤ 3 cm, dikelilingi oleh pleura paru atau viseral dan

tidak ada invasi proksimal ke lobus bronkus pada bronskopkopi.

T2 : Tumor ukuran > 3 cm, melibatkan bronkus utama, perluasan ke pleura viseral,

perluasan ke hilus akibat atelektasis atau pneumonitis obstruktif.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
T3 : Tumor ukuran berapa saja yang langsung meluas ke dinding dada, diafragma,

pleura mediastinalis, dan perikardium parietal atau tumor di bronkus utama

yang terletak < 2 cm dari distal karina, tetapi tidak melibatkan karina, atau

adanya atelektasis/pneumonitis obstruktif seluruh paru.

T4 : Tumor ukuran berapa saja dan meluas ke mediastinum, jantung, pembuluh

darah besar, trakea, esofagus, korpus vertebra, rongga pleura/perikardium

yang disertai efusi pleura/perikardium, satelit nodul ipsilateral pada lobus

yang sama pada tumor primer.

Kelenjar Getah Bening Regional (N)

N0 : Tidak ada metastasis ke kelenjar getah bening regional

N1 : Metastasis ke kelenjar getah bening hilus, dan atau peribronkial, serta kelenjar

getah bening pada paru karena perluasan langsung tumor primer.

N2 : Metastasis ke kelenjar getah bening mediastinum atau kelenjar getah bening

di bawah karina.

N3 : Metastasis ke kelenjar getah bening hilus kontra lateral, atau skelenus kontra

lateral/ipsi lateral, atau kelenjar getah bening supraklavikuler.

Metastasis Jauh (M)

M0 : Tidak ada metastasis jauh.

M1 : Metastasis ke hepar, anak ginjal, tengkorak..

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
2.3. Epidemiologi

2.3.1. Distribusi Frekuensi Kanker Paru

Kanker paru merupakan salah satu penyakit kanker tertinggi di dunia. 23 Di

Amerika Serikat pada tahun 1993, prevalens kanker paru 173 per 100.000

penduduk.24 Di Denmark pada tahun 1994, prevalens kanker paru pada laki-laki 83

per 100.000 penduduk, sedangkan pada perempuan 46 per 100.000 penduduk.25 Di

Inggris pada tahun 2001, prevalens kanker paru 35 per 100.000 penduduk.26 Di

Indonesia, berdasarkan hasil survei kanker global tahun 2002, prevalens kanker paru

28 per 100.000 penduduk.27

Pada tahun 1995 di Yogyakarta, prevalens kanker paru pada laki-laki 5,9 per

100.000 penduduk. Di Ujung Pandang pada tahun yang sama, prevalens kanker paru

pada laki-laki 5,9 per 100.000 penduduk dan di Semarang sebesar 7,1 per 100.000

penduduk. Di Yogyakarta pada tahun 1996, prevalens kanker paru pada laki-laki 11,4

per 100.000 penduduk, sedangkan pada perempuan 7,1 per 100.000 panduduk.28

Berdasarkan hasil penelitian Jusuf, dkk., di Rumah Sakit Pusat Kanker

Dharmais tahun 1993-1997, dari 541 penderita kanker paru yang diteliti ditemukan

sebesar 80% adalah laki-laki. Empat penderita berumur < 25 tahun (1%), 53 penderita

berumur 26-40 tahun (10%), 27% berumur 41-55 tahun, 46% berumur 56-70 tahun,

15% berumur 71-85 tahun, dan 1% berumur diatas 85 tahun.22

Hasil penelitian Soeroso di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam

Malik Medan periode April-Juli 2002 ditemukan proporsi penderita kanker paru pada

laki-laki 92,1% dan terbanyak pada kelompok umur 60-69 tahun (44,7%).25

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
2.3.2. Faktor Risiko Kanker Paru

Fakror risiko terjadinya kanker paru adalah sebagai berikut:

a. Umur

Berdasarkan hasil survei kanker paru yang dikutip dari Alsagaf (1995),

dilaporkan bahwa 90% kasus kanker paru terjadi pada usia ≥ 40 tahun.19 Di negara

Industri, kanker paru ditemukan pada kelompok umur di atas 40 tahun, terbanyak

pada umur 55-75 tahun dengan rata-rata 65 tahun.27 Di Amerika, penderita kanker

paru terbanyak pada usia ≥ 40 tahun yaitu sebesar 90%, dan di Indonesia (Surabaya)

sebesar 84,4%.19 Berdasarkan hasil penelitian Etzel, et al., tahun 2003 di The

University of Texas M. D. Anderson Cancer Center (Houston), ditemukan 75%

penderita kanker paru berusia di atas 55 tahun.29

b. Jenis Kelamin

Insidens kanker paru pada laki-laki lebih tinggi di bandingkan perempuan. Hal

ini disebabkan karena laki-laki lebih banyak terpapar dengan rokok dan bahan

karsinogen di lingkungan kerja. Berdasarkan survei epidemiologi global tahun 1994,

diperoleh kanker paru merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat

penyakit ganas pada laki-laki dan perempuan. Perbandingan kanker paru pada laki-

laki dan perempuan yaitu 5:1.25 Berdasarkan hasil penelitian Etzel, et al., pada tahun

2003 di The University of Texas M. D. Anderson Cancer Center (Houston),

ditemukan 53,6% penderita kanker paru adalah laki-laki. Hasil penelitian Rosfita di

Rumah Sakit Dharmais pada tahun 1999-2001, ditemukan kasus kanker paru pada

laki-laki sebesar 68%.29

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
c. Kebiasaan Merokok

Insidens kanker paru berhubungan erat dengan kebiasaan merokok.30 Merokok

merupakan faktor risiko utama kanker paru. Pada rokok terdapat zat karsinogen dan

zat pemicu timbulnya kanker.31 Resiko relatif terjadinya kanker paru pada perokok

adalah 20 kali dibandingkan dengan non perokok.32,33

Kejadian kanker paru pada perokok dipengaruhi oleh usia perokok sewaktu

mulai merokok, jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari, lamanya kebiasaan

merokok, dan cara menghisap rokok.32,33 Jika seorang perokok menghentikan

kebiasaan merokok, maka baru akan menunjukkan risiko yang sama dengan bukan

perokok 10-13 tahun kemudian.32,33

d. Predisposisi Karena Penyakit Lain32,33

Tuberkulosis paru merupakan faktor predisposisi kanker paru melalui

mekanisme hiperplasi, metaplasi, karsinoma in situ, karsinoma bronkogenik sebagai

akibat adanya jaringan parut tuberculosis.

Data O. Aurbach (1997) mendapatkan bahwa 7% dari kanker paru berasal dari

jaringan parut, sedang 23,3% karsinoma jaringan parut ini bersal dari riwayat

tuberkulosis.

e. Pengaruh Genetik dan Status Imunologi

Kanker paru dapat dipengaruhi oleh keadaan genetik. Normalnya, pertumbuhan

sel berjalan dalam beberapa tahapan dan dikontrol oleh gen (pembawa informasi)

yang sebagian bertindak sebagai pemicu, penghambat pertumbuhan dan gen

pengontrol proses lain dalam sel agar berjalan baik. Gangguan pada gen atau proses

pertumbuhan itu dapat menyebabkan sel tumbuh tidak terkendali. Pada beberapa

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
kondisi tidak semua gangguan itu berkembang cepat namun dapat berhenti sebelum

berubah menjadi ganas (tumor jinak). Namun, ketika gangguan semakin berat dan

bermetastasis ke organ lain maka hal inilah yang dikatakan sebagai kanker.34

Status imunologi penderita kanker paru yang dipantau dari respon imun seluler

menunjukkan adanya korelasi antara derajat diferensiasi sel, stadium panyakit,

tanggapan terhadap pengobatan, serta prognosis. 32

f. Bahan Karsinogen di Lingkungan Kerja

Mineral dan zat-zat kimia tertentu dapat memicu timbulnya kanker paru. Perlu

waktu yang lama, yaitu 15-25 tahun antara terpapar sampai timbulnya gejala kanker

paru.30 Beberapa karsinogen yang dapat menimbulkan kanker paru antara lain: asbes,

arsen, khlor metil eter, pembakaran arang, aluminium, khrom, nikel, gas mustard,

kalsium flurida, zat radioaktif dan tar batu bara. Bahan-bahan tersebut sering dijumpai

di lingkungan kerja, seperti pada penyulingan, pertambangan batu bara, penyulingan

logam, pabrik seperti tekstil, semen, pembuatan asbes, dan industri kimia.30,31

Peningkatan risiko kanker paru akibat terpapar asbestos adalah 6-10 kali,

menyusul kemudian bahan-bahan radioaktif, seperti uranium. Penambang uranium

memiliki risiko 4 kali terkena kanker paru dibandingkan populasi pada umumnya.

Risiko terkena kanker paru pada orang yang terpapar uranium dan fluorosphor adalah

4-29 kali dibandingkan pada populasi umum.35

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
2.4. Gejala Klinik

Pada waktu kanker paru ditemukan, biasanya proses pertumbuhan sudah relatif

lama dengan gejala yang bervariasi. Gejala kanker paru tergantung pada letak,

karakter biologi dan persebaran tumor.23 Gejala kanker paru dimulai dengan lemah

badan, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, dan gejala pulmoner.31,32 Sekitar

25% kanker paru ditemukan tanpa gejala, sebagian besar tumor ini terdiri dari

adenokarsinoma yang terletak di perifer dengan kaliber bronkial kecil.23

Manifestasi klinis kanker paru secara garis besar dibagi atas:

2.4.1. Gejala Intrapulmoner 32,33,36

Disebabkan gejala lokal adanya tumor di paru, yaitu melalui gangguan pada

pergerakan silia serta ulserasi bronkus yang memudahkan terjadinya radang berulang.

a. Batuk

Batuk adalah gejala umum kelainan paru dan juga merupakan gejala awal kanker

paru. Gejala batuk merupakan manifestasi yang sering dikeluhkan penderita (70-

90% kasus). Patogenesis terjadinya batuk pada kanker paru diawali dengan

berbagai rangsangan reseptor batuk yang terletak di dalam rongga toraks, antara

lain terdapat di bronkus.

b. Batuk Darah

Batuk darah merupakan ekspektorasi sputum yang bercampur darah. Batuk darah

biasanya disebabkan oleh ruptur vena bronkial karena infeksi bakteri. Gejala ini

dialami pada 6-51% kasus kanker paru.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
c. Sesak Nafas

Sesak nafas adalah gejala kanker paru yang disebabkan oleh tumor di dalam

saluran nafas dan menekan saluran nafas sehingga menyebabkan atelektasis,

penurunan faal paru dan berakhir dengan sesak nafas. Keluhan ini terjadi pada

58% kasus.

d. Nyeri Dada

Nyeri dada yang dirasakan penderita kanker paru disebabkan keterlibatan pleura

parietal dan tergantung pada luas lokasi tumor. Nyeri ini dirasakan pada saat

inspirasi dan terjadi pada 42-67% kasus.

2.4.2. Gejala Intratorasik Ekstrapulmoner 32,33,36

Gejala yang ditimbulkan kanker paru dalam rongga toraks tetapi diluar paru.

Beberapa kelainan yang sering menimbulkan gejala tersebut antara lain:

a. Efusi Pleura

Efusi Pleura adalah gejala yang ditimbulkan akibat akumulasi cairan di rongga

pleura oleh karena invasi tumor secara langsung ke dalam rongga tesebut. Gejala

yang paling sering adalah sesak nafas dan nyeri dada.

b. Pneumotoraks

Pneumotoraks adalah gejala yang ditimbulkan akibat terdesaknya organ oleh

karena akumulasi udara di dalam rongga pleura.

c. Efusi perikard

Efusi perikard adalah gejala yang ditimbulkan akibat invasi tumor ke dalam

rongga perikardium tau metastasis melalui kelnjar limfe.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
d. Disfagi

Disfagi adalah gejala berupa gangguan menelan oleh karena penekanan dinding

esofagus oleh tumor atau oleh kerena pembesaran kelenjar limfe mediastinum,

sehingga terjadi obstruksi esofagus.

e. Sindrom Vena Cava Superior

Penekanan atau invasi tumor ke pembuluh darah mediastinum yang dapat

menimbulkan gejala edema pada wajah, pembengkakan leher, dan kadang-kadang

menimbulkan rasa sakit di kepala dan sesak nafas.

2.4.3.Gejala Ekstrapulmoner Non Metastasik32,33

Manifestasi dari gejala ekstrapulmoner non metastasik berupa gangguan

neuromuskuler (4-15%), gangguan endokrin metabolik (5-12,1%), gangguan pada

jaringan ikat dan tulang serta gangguan vaskuler dan hematologik.

2.4.4. Gejala Ekstratorasik Metastasik 32,33,36

Kanker paru mampu menginvasi ke sirkulasi arterial, sehingga kanker tersebut

dapat menyebar hampir ke semua organ, terutama otak, hati, dan tulang. Metastasis

ke otak biasanya menyebabkan sakit kepala, penglihatan kabur, mual, dan penurunan

kesadaran. Metastasis ke hati biasanya menimbulkan pembesaran hati, nyeri,

Sedangkan pada metastasis tulang biasanya menimbulkan nyeri pada sendi jika

digerakkan.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
2.5. Prognosis 24

Yang terpenting pada prognosis kanker paru adalah menentukan stadium

penyakit. Pada kasus kanker paru jenis NSCLC yang dilakukan tindakan

pembedahan, kemungkinan hidup 5 tahun setelah pembedahan adalah 30%. Pada

karsinoma in situ, kemampuan hidup setelah dilakukan pembedahan adalah 70%,

pada stadium I, sebesar 35-40% pada stadium II, sebesar 10-15% pada stadium III,

dan kurang dari 10% pada stadium IV. Kemungkinan hidup rata-rata tumor

metastasis bervariasi, dari 6 bulah sampai dengan 1 tahun. Hal ini tergantung pada

status performance penderita dan luasnya tumor. Sedangan untuk kasus SCLC,

kemungkinan hidup rata-rata adalah 1-2 tahun pasca pengobatan. Sedangkan

ketahanan hidup SCLC tanapa terapi hanya 3-5 bulan.

2.6. Diagnosis

2.6.1. Anamnesis

Anamnesis yang lengkap serta pemeriksaan fisik merupakan kunci untuk

diagnosis tepat. Keluhan dan gejala klinis permulaan merupakan tanda awal penyakit

kanker paru. Batuk disertai dahak yang banyak dan kadang-kadang bercampur darah,

sesak nafas dengan suara pernafasan nyaring (wheezing), nyeri dada, lemah, berat

badan menurun dan anoreksia merupakan keadaan yang mendukung. Beberapa faktor

yang perlu diperhatikan pada pasien tersangka kanker paru adalah faktor usia, jenis

kelamin, kebiasaan merokok, dan terpapar zat karsinogen yang dapat menyebabkan

nodul soliter paru.23,24

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
2.6.2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menemukan kelainan-kelainan berupa

perubahan bentuk dinding toraks dan trakea, pembesaran kelenjar getah bening dan

tanda-tanda obstruksi partial, infiltrat dan pleuritis dengan cairan pleura.23

2.6.3. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium ditujukan untuk:

a. Menilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker terhadap paru.

Kerusakan pada paru dapat dinilai dengan pemeriksaan faal paru atau

pemeriksaan analisis gas untuk menilai adanya kegagalan pernafasan.

b. Menilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru pada

organ-organ lainnya.

c. Menilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru pada

jaringan tubuh, baik oleh karena tumor primernya maupun oleh karena

metastasis18

2.6.4. Radiologi

Pemeriksaan radiologi adalah pemeriksaan yang paling utama dipergunakan

untuk mendiagnosa kanker paru. Kanker paru memiliki gambaran radiologi yang

bervariasi.30 Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan keganasan tumor dengan

melihat ukuran tumor, kelenjar getah bening, dan metastasis ke organ lain.22

Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan dengan metode tomografi komputer.

Pada pemeriksaan tomografi komputer dapat dilihat hubungan kanker paru dengan

dinding toraks, bronkus dan pembuluh darah secara jelas. Keuntungan tomografi

komputer tidak hanya memperlihatkan bronkus, tetapi juga struktur di sekitar lesi

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
serta invasi tumor ke dinding toraks. Tomografi komputer juga mempunyai resolusi

yang lebih tinggi, dapat mendeteksi lesi kecil dan tumor yang tersembunyi oleh

struktur normal yang berdekatan.22

2.6.5. Sitologi23

Sitologi merupakan metode pemeriksaan kanker paru yang mempunyai nilai

diagnostik tinggi dengan komplikasi yang rendah. Pemeriksaan dilakukan dengan

mempelajari sel pada jaringan. Pemeriksaan sitologi dapat menunjukkan gambaran

perubahan sel, baik pada stadium prakanker maupun kanker. Selain itu dapat juga

menunjukkan proses dan sebab peradangan.

Pemeriksaan sputum adalah salah satu teknik pemeriksaan yang dipakai untuk

mendapatkan bahan sitologik. Pemeriksaan sputum adalah pemeriksaan yang paling

sederhana dan murah untuk mendeteksi kanker paru stadium preinvasif maupun

invasif. Pemeriksaan ini akan memberi hasil yang baik terutama untuk kanker paru

yang letaknya sentral. Pemeriksaan ini juga sering digunakan untuk skrining terhadap

kanker paru pada golongan risiko tinggi.

2.6.6. Bronskoskopi 23

Setiap pasien yang dicurigai menderita tumor bronkus merupakan indikasi

untuk bronskopkopi. Dengan menggunakan bronskoskop fiberoptik, perubahan

mikroskopik mukosa bronkus dapat dilihat berupa nodul atau gumpalan daging.

Bronskopkopi akan lebih mudah dilakukan pada tumor yang letaknya di sentral.

Tumor yang letaknya di perifer sulit dicapai oleh ujung bronskopkop.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
2.6.7. Biopsi Transtorakal 23

Biopsi aspirasi jarum halus transtorakal banyak digunakan untuk mendiagnosis

tumor pada paru terutama yang terletak di perifer. Dalam hal ini diperlukan peranan

radiologi untuk menentukan ukuran dan letak, juga menuntun jarum mencapai massa

tumor. Penentuan letak tumor bertujuan untuk memilih titik inserasi jarum di dinding

kulit toraks yang berdekatan dengan tumor.

2.6.8. Torakoskopi 16

Torakoskoskpi adalah cara lain untuk mendapatkan bahan guna pemeriksaan

histopatologik untuk kanker paru. Torakoskopi adalah pemeriksaan dengan alat

torakoskop yang ditusukkan dari kulit dada ke dalam rongga dada untuk melihat dan

mengambil sebahagian jaringan paru yang tampak.

Pangambilan jaringan dapat juga dilakukan secara langsung ke dalam paru

dengan menusukkan jarum yang lebih panjang dari jarum suntik biasa kemudian

dilakukan penghisapan jaringan tumor yang ada.

2.6.9. Mediastinokopi 23

Lebih dari 20% kanker paru bermetastasis ke mediastinum, terutama karsinoma

sel kecil dan karsinoma sel besar. Mediastinokopi adalah alat untuk mendapatkan

jaringan tumor metastasis atau kelenjar getah bening yang terlibat melalui insisi di

daerah interkostalis.

2.6.10. Torakotomi 23

Pada kasus di mana sitologi ataupun histopatologi biopsi transbronkial atau

sitologi transtorakal gagal memperoleh spesimen, torakotomi merupakan pilihan

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
terakhir. Pada torakotomi dapat dilakukan eksplorasi dan identifikasi jenis kanker

melalui pemeriksaan histopatologi potongan beku (frozen section).

Pemeriksaan histopatologi tumor primer paru dari bahan reseksi dilakukan

untuk menentukan jenis histopatologi.

2.7. Penatalaksanaan Kanker Paru

2.7.1. Pembedahan

Pembedahan pada kanker paru bertujuan untuk mengangkat tumor secara total

berikut kelenjar getah bening disekitarnya. Hal ini biasanya dilakukan pada kanker

paru yang tumbuh terbatas pada paru yaitu stadium I (T1 N0 M0 atau T2 N0 M0),

kecuali pada kanker paru jenis SCLC. Luas reseksi atau pembedahan tergantung pada

luasnya pertumbuhan tumor di paru. Pembedahan dapat juga dilakukan pada stadium

lanjut, akan tetapi lebih bersifat paliatif. Pembedahan paliatif dimaksudkan untuk

mereduksi tumor agar radioterapi dan kemoterapi lebih efektif, dengan demikian

kualitas hidup penderita kanker paru dapat menjadi lebih baik.

Pembedahan untuk mengobati kanker paru dapat dialakukan dengan cara:

a. Wedge Resection, yaitu melakukan pengangkatan bagian paru yang berisi

tumor, bersamaan dengan margin jaringan normal.

b. Lobectomy, yaitu pengangkatan keseluruhan lobus dari satu paru.

c. Pneumonectomy, yaitu pengangkatan paru secara keseluruhan. Hal ini akan

menurunkan fungsi paru. Tindakan ini hanya dilakukan jika diperlukan dan jika

pasien memang sanggup bernafas dengan satu paru.23

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
2.7.2. Radioterapi 23,37

Radioterapi dapat digunakan untuk tujuan pengobatan pada kanker paru dengan

tumor yang tumbuh terbatas pada paru. Radioterapi dapat dilakukan pada NSCLC

stadium awal atau karena kondisi tertentu tidak dapat dilakukan pembedahan,

misalnya tumor terletak pada bronkus utama sehingga teknik pembedahan sulit

dilakukan dan keadaan umum pasien tidak mendukung untuk dilakukan pembedahan.

Terapi radiasi dilakukan dengan menggunakan sinar X untuk membunuh sel

kanker. Pada beberapa kasus, radiasi diberikan dari luar tubuh (eksternal). Tetapi ada

juga radiasi yang diberikan secara internal dengan cara meletakkan senyawa

radioaktif di dalam jarum, dengan menggunakan kateter dimasukkan ke dalam atau

dekat paru-paru. terapi radiasi banyak dipergunakan sebagai kombinasi dengan

pembedahan atau kemoterapi.

2.7.3 Kemoterapi 21,23,37

Kemoterapi pada kanker paru merupakan terapi yang paling umum diberikan

pada SCLC atau pada kanker paru stadium lanjut yang telah bermetastasis ke luar

paru seperti otak, ginjal dan hati. Kemoterapi dapat digunakan untuk memperkecil

sel kanker, memperlambat pertumbuhan, dan mencegah penyebaran sel kanker ke

ogran lain. Kadang-kadang kemoterapi diberikan sebagai kombinasi pada terapi

pembedahan atau radioterapi. Penatalaksanaan ini menggunakan obat-obatan

(sitostatika) untuk membunuh sel kanker. Kombinasi pengobatan ini biasanya

diberikan dalam satu seri pengobatan, dalam periode yang memakan waktu

berminggu-minggu atau berbulan-bulan agar kondisi tubuh penderita dapat pulih.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
1.8. Pencegahan.

1.8.1. Pencegahan Primordial

Pada kanker paru, pancegahan primordial dimaksudkan untuk mencegah

timbulnya faktor risiko bagi masyarakat yang belum memiliki risiko menderita

kanker paru. Salah satunya adalah pencegahan terhadap perilaku merokok. Merokok

merupakan salah satu faktor yang menjadi masalah kesehatan seperti penyakit kanker

paru, jantung, dan stroke.38 Gerakan anti rokok dapat mengurangi dampak merokok

terhadap kesehatan. Namun gerakan anti rokok sangat sulit diterapkan tanpa

didukung oleh tekad perokok dan lingkungan. Oleh sebab itu pendidikan kesehatan

terhadap bahaya merokok sangat penting.37

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) terus meningkatkan kampanye

bahaya merokok bagi kesehatan dimulai sejak tingkat SD sampai SMU dengan

membuat peraturan dilarang merokok di lingkungan sekolah. Penanggulangan

terhadap bahaya rokok juga dilakukan dengan diperingatinya Hari Tanpa Tembakau

Sedunia (World No Tobacoo Day). Selain itu juga dibentuk Framework Convention

on Tobacoo (FCTC) di negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Khusus Indonesia, negara dengan konsumsi Tembakau nomor lima di dunia, FCTC

dapat dijadikan salah satu cara untuk melindungi masyarakat dari bahaya asap

rokok.39

1.8.2. Pencegahan Primer

Pencegahan primer pada kanker paru adalah mencegah timbulnya penyakit

kanker paru pada orang yang berisiko. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan

mengurangi atau menghilangkan faktor risiko terjadinya kanker paru seperti

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok. Pencegahan atau pengurangan

merokok dapat ditempuh melalui promosi kesehatan tentang bahaya rokok dan

penerapan kebijaksanaan tentang rokok, seperti diberlakukannya area bebas rokok,

larangan iklan dalam promosi rokok, dan label bahaya rokok. Pencegahan lainnya

adalah menghindari paparan dari bahan-bahan yang bersifat karsinogenik. Efek yang

diharapkan dari pencegahan primer adalah mengurangi insidens penyakit kanker.40

1.8.3. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder kanker paru usaha yang dilakukan untuk mencegah

timbulnya kerusakan/keparahan lebih lanjut akibat kanker paru. Pencegahan ini dapat

dilakukan dengan penemuan dini penderita kanker paru pada orang yang berisiko

tinggi dan tindakan pengobatan. Semakin dini kanker paru terdiagnosa, maka

semakin besar peluang pengobatannya. Pembedahan merupakan tindakan pengobatan

utama pada kanker paru stadium dini karena pada stadium ini belum terjadi metastsis

kanker ke organ lainnya. Namun demikian, penemuan dini kanker paru tidaklah

mudah, karena sekitar 25% kanker paru tidak menunjukkan gejala. Penemuan dini

kanker paru dapat dilakukan dengan pemeriksaan rontgen dada pada orang yang

berisiko tinggi menderita kanker paru. Cara lain adalah dengan melakukan

pemeriksaan dahak secara berkala. Pemeriksaan dahak ini akan memperlihatkan

perubahan kanker dalam tingkat sel.37,41

1.8.4. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier pada kanker paru dilakukan untuk memperbaiki kualitas

hidup penderita dan bila mungkin memperpanjang masa hidupnya. Pencegahan ini

dapat dilakukan dengan pemberian terapi suportif (terapi penunjang kuratif).37

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Pengobatan radiasi dan sitostatika juga sering menimbulkan efek samping

yang mengganggu. Oleh karena itu, pemberian terapi suportif sangat penting. Terapi

suportif yang dilakukan adalah seperti pemberian nutrisi, pencegahan nyeri dan

pencegahan infeksi. Pada umumnya penderita kanker paru mengalami penurunan

berat badan akibat efek pengobatan dan hal ini dapat diatasi dengan memberikan

makanan yang tinggi kalori, protein, vitamin dan mineral ynag cukup. Untuk

mengembalikan kepercayaan diri penderita, peranan keluarga sangat dibutuhkan.37

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
BAB 3
KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan kajian teoritis yang telah dikemukakan, maka disusun kerangka

konsep penelitian seperti gambar di bawah ini:

Karakteristik Penderita Kanker Paru

1. Sosio Demografi
Umur
Jenis Kelamin
Suku
Agama
Tingkat Pendidikan
Status Perkawinan
Pekerjaan
Tempat Tinggal
2. Keluhan
3. Riwayat Merokok
4. Sumber Pembiayaan
5. Stadium Klinis
6. Penatalaksanaan Kanker Paru
7. Lama Rawatan Rata-rata
8. Keadaan Sewaktu Pulang
9. CFR Penderita Kanker Paru/Tahun

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Penderita Kanker Paru adalah penderita yang dinyatakan menderita kanker

paru berdasarkan hasil diagnosa dokter dan tercatat dalam rekam medik.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
3.2.2. Sosiodemografi

a. Umur adalah lamanya hidup penderita kanker paru yang dihitung berdasarkan

tahun sejak penderita itu lahir sesuai yang tertulis pada kartu status, yang

dikategorikan atas:

1. < 40 tahun
2. 40-60 tahun
3. > 60 tahun

b. Jenis kelamin adalah jenis kelamin penderita kanker paru sesuai dengan yang

tercatat pada kartu status, yang dikategorikan atas:

1. Laki-laki
2. Perempuan

c. Suku adalah etnik penderita kanker paru sesuai dengan yang tercatat pada

kartu status, yang dikategorikan atas:

1. Batak
2. Jawa
3. Melayu
4. Minang
5. Aceh
6. Nias

d. Agama adalah kepercayaan yang dianut penderita kanker paru sesuai dengan

yang tercatat pada kartu status, yang dikategorikan atas:

1. Islam
2. Kristen Protestan
3. Kristen Katolik

e. Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal penderita kanker paru

sesuai dengan yang tercatat pada kartu status, yang dikategorikan atas:

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
1. SD/SLTP
2. SLTA
3. Akademi/PT
4. Tidak Tercatat

f. Status perkawinan adalah status penderita kanker paru berdasarkan riwayat

pernikahan sesuai dengan yang tercatat pada kartu status, yang dikategorikan

atas:

1. Kawin
2. Tidak Kawin

g. Pekerjaan adalah mata pencarian utama penderita kanker paru sesuai dengan

yang tercatat pada kartu status, yang dikategorikan atas:

1. PNS/Pensiunan
2. Pegawai Swasta
3. Wiraswasta
4. Petani
5. IRT/ Tidak Bekerja
6. Tidak tercatat

h. Tempat tinggal adalah daerah dimana penderita kanker paru tinggal menetap

sesuai dengan yang tercatat pada kartu status, yang dikategorikan atas:

1. Kota Medan
2. Luar Kota Medan

3.2.3. Keluhan adalah jenis keluhan yang dirasakan penderita kanker paru yang

menyebabkan datang berobat dan dirawat inap sesuai dengan yang tercatat

dalam kartu status, yang dikategorikan atas,32,33,36

1. Sesak Nafas
2. Batuk
3. Nyeri Dada
4. Batuk Darah
5. Disfagi
6. Lebih dari satu keluhan

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
3.2.4. Riwayat merokok adalah riwayat mengenai perilaku merokok pada penderita

kanker paru sesuai dengan yang tercatat pada kartu status, yang dikategorikan

atas:

1. Merokok
2. Tidak Merokok

3.2.5. Sumber pembiayaan adalah jenis sumber biaya yang digunakan oleh penderita

kanker paru selama dirawat di rumah sakit sesuai dengan yang tercatat pada

kartu status, yang dikategorikan atas:

1. Biaya Sendiri
2. Asuransi Kesehatan (Askes)
3. Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)

Untuk analisis statistik, sumber pembiayaan dikategorikan atas:

1. Biaya Sendiri
2. Bukan Biaya Sendiri

3.2.6. Stadium klinis adalah derajat keparahan penderita kanker paru yang diderita

sesuai dengan yang tercatat pada kartu status, yang dikategorikan atas:22

4. Stadium I
5. Stadium II
3. Stadium III
4. Stadium IV

Untuk analisis statistik, stadium klinis kanker paru dikategorikan atas:

1. Sadium Dini (Stadium I dan II)


2. Stadium Lanjut (Stadium III dan IV)

3.2.7. Penatalaksanaan Medis adalah tindakan pengobatan yang dilakukan penderita

kanker paru sesuai dengan yang tercatat pada kartu status, yang dikategorikan

atas: 21,23,37

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
1. Pembedahan
2. Kemoterapi
3. Terapi Simptomatik
4. Pembedahan + Kemoterapi

3.2.8. Lama rawatan rata-rata adalah lamanya penderita kanker paru dirawat inap di

rumah sakit dihitung sejak hari pertama masuk sampai hari terakhir perawatan

menurut catatan pada kartu status penderita yang kemudian dinyatakan dalam

bentuk rata-rata.

3.2.9. Keadaan sewaktu pulang adalah keadaan penderita sewaktu keluar dari rumah

sakit, yang dikategorikan atas:

1. Pulang berobat jalan (PBJ)


2. Pulang atas permintaan sendiri (PAPS)
3. Meninggal Dunia

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan desain case

series.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Pemilihan lokasi

didasarkan karena RSUP H. Adam Malik Medan adalah rumah sakit pendidikan dan

tersedia data mengenai kasus kanker paru serta belum pernah dilakukan penelitian

yang sejenis di rumah sakit tersebut pada tahun 2004-2008.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2009.

4.3. Populasi dan Sampel

4.3.1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah data semua penderita kanker paru yang dirawat

inap di RSUP H. Adam Malik Medan mulai tahun 2004-2008 sebanyak 378 data.

4.3.2. Sampel

Sampel adalah data penderita kanker paru yang dirawat inap di RSUP H.

Adam Malik Medan tahun 2004-2008. Besar sampel yang dibutuhkan diperoleh

dengan perhitungan menggunakan rumus di bawah ini.42

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
N
n=
1 + N (d )
2

378
n=
1 + 378(0,05) 2
n = 194,34
n ≈ 194

Keterangan:

n = Besar sampel
N = Besar populasi
d = Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan.

Dari perhitungan di atas diperoleh besar sampel yang dibutuhkan pada

penelitian ini yaitu sebanyak 194 data. Besar sampel pada penelitian ini digenapkan

menjadi 200 data.

4.3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara simpel random sampling dengan

menggunakan tabel angka acak pada program C-Survey. Sampel diambil dari

populasi yang sudah diacak pada program komputer. Seluruh nomor rekam medik

penderita dari tahun 2004-2008 diberi nomor terlebih dahulu dari 1-378. Dengan

demikian list seluruh penederita telah tersedia. Untuk menentukan sampel pertama

diambil dari baris kelima yang diperoleh dengan menggunakan spin dial direction.

Dari baris tersebut diambilah sampel sesuai dengan jumlah yang dubutuhkan.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
4.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data sekunder penderita kanker

paru yang diperoleh dari kartu status bagian rekam medik RSUP H. Adam Malik

Medan dari tahun 2004-2008, kemudian dicatat dan ditabulasi sesuai dengan variabel

yang diteliti.

4.5. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan, diolah dengan menggunakan komputer program

Statistical Product and Service Solution (SPSS). Analisis univariat secara deskriptif

dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-square, Exact Fisher, t-test dan Anova dan

Kruskal Walis kemudian disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi, diagram pie

dan bar.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
BAB 5
HASIL PENELITIAN

5.1. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Tahun

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan tahun di RSUP H. Adam

Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
Tahun di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008.

No Tahun f %
1. 2004 63 16,67
2. 2005 88 23,28
3. 2006 68 17,99
4. 2007 70 18,52
5. 2008 89 23,54
Jumlah 378 100

Pada tabel 5.1 dapat dilihat proporsi penderita kanker paru rawat inap yang

tertinggi adalah pada tahun 2008 sebesar 23,54%, disusul tahun 2005 sebesar

23,28%, tahun 2007 sebesar 18,52%, tahun 2006 sebesar 17,99% dan yang terendah

tahun 2004 sebesar 16,67%.

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi penderita kanker paru tahun

2004 dan 2008 mengalami peningkatan sebanyak 89-63 = 26 kasus dengan simple

89
rasio peningkatan adalah = 1,41 kali dan persentase peningkatan sebesar
63

89 − 63
│ │x 100% = 29,21% dari tahun 2004 ke tahun 2008.
89

Trend atau kecenderungan kunjungan penderita kanker paru rawat inap di

RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan data tahun 2004-2008 mengalami

peningkatan menurut garis persamaan y = 3,4x + 65,4.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
5.2. Sosiodemografi

5.2.1. Umur dan Jenis Kelamin

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan umur dan jenis

kelamin di RSUP H. Adam Malik Medan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap


Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di RSUP H. Adam Malik
Medan Tahun 2004-2008

No. Umur (tahun) Jenis Kelamin Jumlah


Laki-Laki Perempuan
f % f % f %
1. < 40 14 7,0 11 5,5 25 12,5
2. 40-60 76 38,0 19 9,5 95 47,5
3. > 60 67 33,5 13 6,5 80 40,0
Jumlah 157 78,5 43 21,5 200 100

Berdasarkan tabel 5.2. dapat dilihat proporsi umur dan jenis kelamin

penderita kanker paru tertinggi pada kelompok umur 40-60 tahun 47,5%, dengan

proporsi laki-laki 38,0% dan perempuan 9,5%. Proporsi umur penderita kanker paru

terendah pada kelompok umur < 40 tahun 12,5%, dengan proporsi laki-laki 7,0% dan

157
perempuan 5,5%. Sex ratio penderita kanker paru atau sekitar 4:1 menunjukkan
43

jumlah penderita kanker paru lebih tinggi laki-laki daripada perempuan.

5.2.2. Sosiodemografi

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan sosiodemografi di

RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap
Berdasarkan Sosiodemografi di RSUP H. Adam Malik Medan
Tahun 2004-2008

No Sosiodemografi f %
1. Suku
Batak 117 58,5
Jawa 46 23,0
Melayu 6 3,0
Minang 7 3,5
Aceh 23 11,5
Nias 1 0,5
200 100
2. Agama
Islam 115 57,5
Kristen Protestan 82 41,0
Kristen Katolik 3 1,5
Jumlah 200 100
3. Tingkat Pendidikan
SD/SLTP 82 41,0
SLTA 43 21,5
Akademi/PT 33 16,5
Tidak Tercatat 42 21,0
Jumlah 200 100
4. Status Perkawinan
Kawin 194 97,0
Tidak Kawin 6 3,0
Jumlah 200 100
5. Pekerjaan
PNS/Pensiunan 43 21,5
Pegawai Swasta 7 3,5
Wiraswasta 66 33,0
Petani 24 12,0
IRT/Tidak Bekerja 32 14,0
Tidak Tercatat 28 16,0
Jumlah 200 100
6. Tempat Tinggal
Kota Medan 69 34,5
Luar Kota Medan 131 65,5
Jumlah 200 100

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat proporsi penderita kanker paru

berdasarkan suku yang tertinggi adalah suku Batak 58,0%, dan yang terendah suku

Nias 0,5%. Berdasarkan agama, proporsi yang tertinggi adalah Islam 57,5%, dan

yang terendah Kristen katolik 1,5%. Berdasarkan tingkat pendidikan, proporsi yang

tertinggi adalah SD/SLTP 41,0%, yang terendah Akademi/PT 16,5% dan tidak

tercatat 11,5%.

Berdasarkan status perkawinan, proporsi yang lebih tinggi adalah berstatus

kawin 97%, berdasarkan pekerjaan, yang tertinggi adalah wiraswasta 33%, yang

terendah pegawai swasta 3,5% dan tidak tercatat 16%. Berdasarkan tempat tinggal,

lebih tinggi di luar Kota Medan 65,5% daripada Kota Medan 34,5%.

5.3. Riwayat Merokok

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan riwayat merokok di

RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
Riwayat Merokok di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Jumlah
Riwayat Merokok
f %
Merokok 152 76,0
Tidak Merokok 48 24,0
Jumlah 200 100

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat proporsi penderita kanker paru lebih tinggi
memiliki riwayat merokok 76,0% daripada tidak merokok 24,0%.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
5.4. Keluhan

Distribusi proporsi penderita kanker paru berdasarkan keluhan di RSUP H.

Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
Keluhan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Jumlah
Keluhan (n =200)
f %
Batuk 143 71,5
Nyeri Dada 119 59,5
Sesak Nafas 117 58,5
Batuk Darah 43 21,5
Disfagi 5 2,5

Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat bahwa proporsi keluhan penderita kanker

paru tertinggi adalah batuk 7I,5%, diikuti nyeri dada 59,5%, sesak nafas 58,5%, batuk

darah 21,5%, dan disfagi 2,5%.

5.5. Stadium Klinis

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan stadium klinis di RSUP

H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
Stadium Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Jumlah
Stadium Klinis
f %
Stadium I 6 3,0
Stadium II 29 14,5
Stadium III 136 63,0
Stadium IV 39 19,5
Jumlah 200 100

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat proporsi penderita kanker paru tertinggi

adalah pada stadium III 63,0%, disusul stadium IV 19,5%, stadium II 14,5%, dan

stadium I 3,0%.

5.6. Penatalaksanaan Medis

Distribusi proporsi penatalaksanaan medis pada penderita kanker paru di RSUP

H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008

Jumlah
Penatalaksanaan Medis (n = 200)
f %
Terapi simptomatik 113 56,5
Kemoterapi 72 36,0
Pembedahan 22 11,0

Berdasarkan tabel 5.7 dapat dilihat bahwa proporsi penatalaksanaan medis yang

tertinggi adalah terapi simptomatik 56,5%, diikuti kemoterapi 36,0%, dan

pembedahan 11,0%.

Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
Penatalaksanaan Medis dan kombinasinya (lebih dari satu
panatalaksanaan) di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Jumlah
Penatalaksanaan Medis dan kombinasinya
f %
Pembedahan 15 7,5
Kemoterapi 65 32,5
Terapi Simptomatik 113 56,5
Pembedahan + Kemoterapi 7 3,5
Jumlah 200 100

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Berdasarkan tabel 5.8 dapat dilihat proporsi jenis penatalaksanaan medis yang

tertinggi adalah hanya terapi simptomatik 56,5%, diikuti hanya pembedahan 7,5%,

hanya kemoterapi 32,5%, dan kombinasi pembedahan + kemoterapi 3,5%.

5.7. Sumber Pembiayaan

5.7.1. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Sumber


Pembiayaan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan sumber pembiayaan di

RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan
Sumber Pembiayaan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008

Jumlah
Sumber Pembiayaan
f %
Biaya Sendiri 24 12,0
Bukan Biaya Sendiri 176 88,0
Jumlah 200 100

Berdasarkan tabel 5.9 dapat dilihat proporsi sumber pembiayaan yang

digunakan penderita lebih tinggi bukan biaya sendiri 88,0% dibandingkan biaya

sendiri 12,0%.

5.7.2. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Sumber


Pembiayaan (Bukan Biaya Sendiri) di RSUP H. Adam Malik Medan
Tahun 2004-2008

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan sumber pembiayaan

(bukan biaya sendiri) di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Tabel 5.10. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap
Berdasarkan Sumber Pembiayaan (Bukan Biaya Sendiri) di RSUP
H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Jumlah
Sumber Pembiayaan (Bukan Biaya sendiri)
f %
Askes 77 43,8
Jamkesmas 99 56,2
Jumlah 176 100

Berdasarkan tabel 5.10 dapat dilihat proporsi sumber pembiayaan (bukan biaya

sendiri) yang digunakan penderita lebih tinggi Jamkesmas 56,2% dibandingkan

Askes 43,8%.

5.8. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Paru

Lama rawatan rata-rata penderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam

Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.11. Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Kanker Paru Rawat Inap di
RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Lama Rawatan Rata-Rata (Hari)


Mean 14,5
Standar Deviasi (SD) 8,9
95% Confidence Interval 13,3-15,8
Coef. of Variation 61,6%
Minimum 1
Maksimum 56

Dari table 5.11 dapat dilihat rata-rata penderita kanker paru dirawat inap

selama 14,5 hari, Standar Deviasi (SD) 8,9 dan nilai dari Coefisien of Variation

61,4% artinya lama rawatan penderita kanker paru sangat bervariasi. Lama rawatan

yang paling singkat adalah 1 hari sedangkan yang paling lama adalah 56 hari.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Berdasarkan confidence Interval 95% didapatkan bahwa lama rawatan rata-rata

selama 13,3-15,8 hari.

5.9. Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang

di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

Tabel 5.12. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap


Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik
Medan Tahun 2004-2008

Jumlah
Keadaan Sewaktu Pulang
f %
PBJ 150 75,0
PAPS 22 11,0
Meninggal 28 14,0
Jumlah 200 100

Berdasarkan tabel 5.12 dapat dilihat proporsi penderita kanker paru tertinggi

adalah pulang berobat jalan 75,0%, diikuti pulang atas permintaan sendiri 11,0%, dan

meninggal 14,0%.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Tabel 5.13. Karakteristik Penderita yang Meninggal di RSUP H. Adam Malik
Medan Tahun 2004-2008
No Karateristik f %
1. Umur
< 40 tahun 4 14,29
40-60 tahun 11 39,29
> 60 tahun 13 46,42
28 100
2. Jenis Kelamin
Laki-laki 19 67,86
Perempuan 9 32,14
Jumlah 28 100
3. Suku
Batak 15 53,57
Jawa 7 25,00
Minang 1 3,57
Aceh 5 17,86
Jumlah 28 100
4. Agama
Islam 15 53.57
Kristen Protestan 13 46.43
Jumlah 28 100
3. Tingkat Pendidikan
SD/SLTP 11 39.39
SLTA 3 10.71
Akademi/PT 3 10.71
Tidak Tecatat 11 39.29
Jumlah 28 100
4. Status Perkawinan
Kawin 27 96.43
Tidak Kawin 1 3.57
Jumlah 28 100
5. Pekerjaan
PNS/Pensiunan 7 25,00
Wiraswasta 7 25,00
Petani 6 21,42
IRT/Tidak Bekerja 4 14,29
Tidak Tercatat 4 14,29
Jumlah 28 100
6. Tempat Tinggal
Kota Medan 10 35,71
Luar Kota Medan 18 64,29
Jumlah 28 100

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
7. Riwayat Merokok
Merokok 20 71,43
Tidak Merokok 8 28,57
Jumlah 28 100
8. Keluhan
Batuk 2 7,15
Sesak Nafas 15 53,57
Nyeri Dada 10 35,71
Batuk Darah 1 3,57
Jumlah 28 100
9. Stadium Klinis
Stadium I 0 0
Stadium II 1 3,57
Stadium III 17 60,72
Stadium IV 10 35,71
Jumlah 28 100
10. Penatalaksanaan Medis
Pembedahan 4 14,29
Kemoterapi 5 17,86
Terapi Simptomatik 16 57,14
Pembedahan + Kemoterapi 3 10,71
Jumlah 28 100
11. Sumber Pembiayaan
Biaya Sendiri 2 7,14
Buka Biaya Sendiri 26 92,86
Jumlah 28 100
12. Lama Rawatan Rata-rata 12,2 Hari

Karakteristik penderita kanker paru yang meninggal adalah sebagai berikut:

proporsi tertinggi umur >60 tahun 46,42%, laki-laki 67,86%, suku Batak 53,57%,

agama Islam 53,57%, pendidikan SD/SLTP dan tidak tercatat masing-masing

39,29%, status kawin 96,43%, pekerjaan PNS/Pensiunan dan Wiraswasta masing

masing 25%, bertempat tinggal di luar Kota Medan 64,29%, memiliki riwayat

merokok 71,43%, keluhan sesak nafas 53,57%, stadium III 60,72%, terapi

simptomatik 57,14%, bukan biaya sendiri 92,86%, dan lama rawatan rata-rata 12,2

hari.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
5.10. Analisis Statistik

5.10.1. Riwayat Merokok Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Proporsi riwayat merokok berdasarkan tingkat pendidikan penderita kanker

paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 5.14. Distribusi Proporsi Riwayat Merokok Berdasarkan Tingkat


Pendidikan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008
Riawat Merokok
Tidak Jumlah
Pendidikan Merokok
Merokok
f % f % f %
SD/SLTP 58 69,9 25 30,1 83 100
SLTA 34 75,6 11 24,4 45 100
Akademi/PT 26 78,8 7 21,2 33 100
χ = 1,121
2
df=2 p=0,571

Berdasarkan tabel 5.14 dapat diketahui dari seluruh penderita kanker paru

yang berpendidikan SD/SLTP, 69,9% memiliki riwayat merokok dan 30,1% tidak

memiliki riwayat merokok. Dari seluruh penderita kanker paru yang berpendidikan

SLTA, 75,6% memiliki riwayat merokok dan 24,4% tidak memiliki riwayat merokok.

Kemudian dari seluruh penderita kanker paru yang berpendidikan Akademi/PT,

78,8% memiliki riwayat merokok dan 21,2% tidak memiliki riwayat merokok.

Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p>0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan riwayat

merokok.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
5.10.2. Umur Berdasarkan Stadium Klinis

Proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinis penderita kanker

paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 5.15. Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Stadium Klinis di RSUP H.


Adam Malik Medan Tahun 2004-2008
Umur
Jumlah
Stadium Klinis <40 tahun 40-60 tahun >60 tahun
f % f % f % f %
Stadium Dini 6 17,1 14 40,0 15 42,9 35 100
Stadium Lanjut 19 11,5 81 49,1 65 39,4 165 100
χ 2 =1.321 df=2 p=0,517

Berdasarkan tabel 5.15 dapat diketahui dari seluruh penderita kanker paru

stadium dini, 17,71% berumur < 40 tahun, 40,0% berumur 40-60 tahun, dan 42,9%

berumur >60 tahun. Dari seluruh penderita kanker paru stadium lanjut, 11,5%

berumur < 40 tahun, 49,1% berumur 40-60 tahun, dan 39,4% berumur >60 tahun.

Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p>0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara umur dengan stadium klinis.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
5.10.3. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Stadium Klinis

Proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinis penderita kanker

paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 5.16. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Stadium


Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Stadium Klinis Penatalaksanaan Medis Jumlah


Bedah Kemo simptom Kemo+
Bedah
f % f % f % f % f %
Stadium Dini 10 28,5 3 8,6 21 60,0 1 2,9 35 100
Stadium Lanjut 5 3,0 62 37,6 92 55,8 6 3,6 165 100
χ 2 = 32,732 df =3 p = 0,000

Berdasarkan tabel 5.16 dapat dilihat dari hasil uji chi-square p<0,05, maka

dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan

stadium klinis. Dari seluruh penderita kanker paru stadium dini, proporsi pembedahan

(28,5%) secara signifikan lebih tinggi dari proporsi kemoterapi (8,6%), lebih rendah

dari terapi simptomatik (60%), dan lebih tinggi dari kemoterapi + pembedahan

(2,9%). Dari seluruh penderita kanker paru stadium lanjut, proporsi pembedahan

(3,0%) secara signifikan lebih rendah dari kemoterapi (37,6%), lebih rendah dari

terapi simptomatik (55,8%), dan lebih rendah daripada kemoterapi + pembedahan

(3,6%).

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
5.10.4. Sumber Pembiayaan Berdasarkan Stadium Klinis

Proporsi sumber pembiayaan berdasarkan stadium klinis penderita kanker

paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 5.17. Distribusi Proporsi Sumber Pembiayaan Berdasarkan Stadium


Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Sumber Pembiayaan
Bukan Biaya Jumlah
Stadium Klinis Biaya Sendiri
Sendiri
f % f % f %
Stadium Dini 10 28,6 25 71,4 35 100
Stadium Lanjut 14 8,5 151 91,5 165 100
p = 0,003

Berdasarkan tabel 5.17, analisis dengan menggunakan uji Chi-square tidak

dapat dilakukan karena terdapat 1 sel (25%) expected count kurang dari 5 sehingga

dilanjutkan dengan uji Exact Fisher. Dari hasil uji tersebut diperoleh p<0,05, maka

dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi sumber pembiayaan berdasarkan stadium

klinis. Proporsi penderita kanker paru stadium dini dan lanjut yang menggunakan

biaya sendiri (28,6%) secara signifikan lebih rendah daripada bukan biaya sendiri

(71,4%) dan penderita stadium lanjut yang menggunakan biaya sendiri (8,5%) secara

signifikan lebih rendah daripada bukan biaya sendiri (91,5%).

5.10.5. Sumber Pembiayaan Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Proporsi Sumber Pembiayaan berdasarkan Penatalaksanaan Medis yang

diterima penderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun

2004-2008 dapat dilihat pada tabel berikut ini

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Tabel 5.18. Distribusi Proporsi Sumber Pembiayaan Berdasarkan
Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008

Sumber Pembiayaan
Penatalaksanaan Bukan Biaya Jumlah
Biaya Sendiri
Medis Sendiri
f % f % f %
Pembedahan 5 33,3 10 66,7 15 100
Kemoterapi 5 7,7 60 92,3 65 100
Terapi Simtomatik 14 12,4 99 87,6 113 100
Bedah + Kemoterapi 0 0 7 100,0 7 100
χ 2 =8,578 df = 3 p = 0,035

Berdasarkan tabel 5.18 dapat dilihat dari hasil uji chi-square p<0,05, maka

dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi sumber pembiayaan berdasarkan keadaan

sewaktu pulang. Dari seluruh penderita kanker paru yang mendapatkan pembedahan,

proporsi sumber biaya sendiri (33,0%) secara signifikan lebih rendah dari proporsi

bukan biaya sendiri (66,7%). Dari seluruh penderita kanker paru yang mendapatkan

kemoterapi, proporsi sumber biaya sendiri (7,7%) secara signifikan lebih rendah

daripada proporsi bukan biaya sendiri (92,3%). Dari seluruh penderita kanker paru

yang mendapatkan terapi simptomatik, proporsi sumber biaya sendiri (12,4%) secara

signifikan lebih rendah daripada bukan biaya sendiri (87,6%). Dari seluruh penderita

kanker paru yang mendapatkan pembedahan + kemoterapi, tidak ada yang

menggunakan sumber biaya sendiri (100% menggunakan bukan biaya sendiri).

5.10.6. Sumber Pembiayaan Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi Sumber Pembiayaan berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang

diterima penderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun

2004-2008 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Tabel 5.19. Distribusi Proporsi Sumber Pembiayaan Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Sumber Pembiayaan
Keadaan Sewaktu Bukan Biaya Jumlah
Biaya Sendiri
Pulang Sendiri
f % f % f %
PBJ 15 10,0 135 90,0 150 100
PAPS 7 31,8 15 68,2 22 100
Meninggal 2 7,1 26 92,9 28 100

Berdasarkan tabel 5.19 dapat dilihat dari seluruh penderita kanker paru yang

pulang berobat jalan, 10,0% menggunakan biaya sendiri, dan 90,0% bukan

menggunakan biaya sendiri. Dari seluruh penderita kanker paru yang pulang atas

permintaan sendiri, 31,8% menggunakan biaya sendiri, dan 68,2% bukan

menggunakan biaya sendiri. Kemudian dari seluruh penderita kanker paru yang

pulang dalam keadaan meninggal dunia, 7,1% menggunakan biaya sendiri dan 92,9%

bukan menggunakan biaya sendiri.

Hasil penelitian ini tidak dapat dianalisa dengan uji chi-square karena 2 sel

(33,3%) expected count-nya kurang dari lima. Pada penelitian ini dijumpai 15

penderita (68,2%) yang pulang atas permintaan sendiri dengan sumber pembiayaan

bukan biaya sendiri.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
5.10.7. Kedaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Stadium Klinis

Proporsi keadaan sewaktu pulang berdasarkan stadium klinis penderita kanker

paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 5.20. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Kanker


Paru Rawat Inap Berdasarkan Stadium Klinis di RSUP H. Adam
Malik Medan Tahun 2004-2008

Keadaan Sewaktu Pulang


Jumlah
Stadium Klinis PBJ PAPS Meninggal
f % f % f % f %
Stadium Dini 30 85,7 4 11,4 1 2,9 35 100
Stadium Lanjut 120 72,7 18 10,9 27 16,4 165 100

Berdasarkan tabel 5.20 dapat dilihat dari seluruh penderita kanker paru

stadium dini, 85,7% pulang berobat jalan, 11,4% pulang atas permintaan sendiri, dan

2,9% meninggal dunia. Dari seluruh penderita kanker paru stadium lanjut, 72,7%

pulang berobat jalan, 10,9% pulang atas permintaan sendiri, dan 16,4% meninggal

dunia.

Hasil penelitian ini tidak dapat dianalisis dengan uji chi-square oleh karena 2

sel (33,3%) expected count kurang dari lima. Pada penelitian ini dijumpai 1 orang

penderita kanker paru stadium dini yang meninggal (2,9%). Penderita ini berumur 17

tahun, berjenis kelamin perempuan, tidak memiliki riwayat merokok, sumber biaya

pengobatan Askes, mendapatkan penatalaksanaan medis berupa pembedahan, datang

dengan keluhan sesak nafas dan batuk, serta dirawat selama 28 hari.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
5.10.8. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Stadium Klinis

Lama rawatan rata-rata penderita kanker paru berdasarkan stadium klinis di

RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.21 Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Kanker Paru Rawat Inap
Berdasarkan Stadium Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan
Tahun 2004-2008

Lama Rawatan Rata-Rata


Stadium Klinis
N Mean SD
Stadium Dini 35 14,3 7,8
Stadium Lanjut 165 14,6 9,2
t= -0,184 df = 198 p = 0,854

Berdasarkan tabel 5.21 dapat dilihat dari seluruh penderita kanker paru,

terdapat 35 orang yang berada pada stadium dini dengan lama rawatan rata-rata 14,3

hari. Penderita kanker paru stadium lanjut sebanyak 165 orang dengan lama rawatan

rata-rata 14,6 hari.

Berdasarkan hasil Levene test diperoleh p = 0,500 artinya tidak ada perbedaan

varians (varians sama) sehingga dapat dilakukan analisis dengan uji t. Dari hasil uji t-

test diperoleh p>0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan lama rawatan

berdasarkan stadium klinis.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
5.10.9. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Lama rawatan rata-rata penderita kanker paru berdasarkan stadium klinis di

RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.22 Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Kanker Paru Rawat Inap
Berdasarkan Stadium Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan
Tahun 2004-2008

Keadaan Sewaktu Lama Rawatan Rata-Rata


Pulang N Mean SD
PBJ 150 15,8 9,2
PAPS 22 8,7 5,3
Meninggal 28 12,2 7,8
F = 7,692 df = 2 p = 0,001

Berdasarkan tabel 5.22 dapat dilihat dari seluruh penderita kanker paru,

terdapat 150 orang yang pulang berobat jalan dengan lama rawatan rata-rata 15,8

hari. Penderita kanker paru yang pulang atas permintaan sendiri sebanyak 22 orang

dengan rata-rata lama rawatan 8,7 hari dan yang meninggal sebanyak 28 orang

dengan lama rawatan rata-rata 12,2 hari.

Berdasarkan hasil test of homogeneity of variances diperoleh p = 0,046 yang

berarti memiliki varians yang tidak sama sehingga tidak dapat dianalisis dengan uji

Anova dan dilanjutkan dengan uji Kruskal Walis. Dari hasil uji tersebut diperoleh

P<0,05 maka dapat disimpulkan ada perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan

keadaan sewaktu pulang.

Penderita kanker paru yang pulang berobat jalan secara signifikan lebih lama

dirawat (15,8 hari) dari penderita yang pulang atas permintaan sendiri (8,7 hari) dan

meninggal (12,2 hari).

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
5.11. Case Fatality Rate (CFR) Berdasarkan Tahun

CFR kanker paru di RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan tahun dari

tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.23. CFR Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Tahun di
RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

No Tahun Jumlah Penderita Jumlah Kematian CFR (%)


1. 2004 29 3 10,34
2. 2005 45 8 17,78
3. 2006 34 3 8,82
4. 2007 38 6 15,79
5. 2008 54 8 14,81

Berdasarkan tabel 5.23 dapat dilihat CFR kanker paru yang tertinggi adalah

pada tahun 2005 sebesar 17,78%, disusul tahun 2007 sebesar 15,79%, tahun 2008

sebesar 14,81%, tahun 2004 sebesar 10,34%, dan tahun 2006 sebesar 8,82%.

5.12. CFR Berdasarkan Stadium Klinis

CFR kanker paru berdasarkan stadium klinis kanker paru di RSUP H. Adam

Malik Medan 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.24. CFR Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Stadium
Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Stadium Klinis Jumlah Penderita Jumlah Kematian CFR (%)


Stadium I 6 0 0
Stadium II 29 1 3,45
Stadium III 126 17 13,49
Stadium IV 39 10 25,64

Dari tabel 5.24 dapat dilihat CFR kanker paru paling tinggi pada stadium IV

25,64%, disusul stadium III 13,49%, II 3,45%, dan stadium I 0%.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
BAB 6
PEMBAHASAN

6.1. Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Paru dan Kecenderungannya per


Tahun di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Frekuensi kunjungan penderita kanker paru rawat inap berdasarkan tahun di

RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah

ini.

100
88 89
y = 3,4x + 65,4
80
68 70
63
Frekuensi

60

40

20

0
2004 2005 2006 2007 2008
Tahun

Gambar 6.1 Diagram Bar Frekuensi Kunjungan Penderita Kanker Paru


Berdasarkan Tahun di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008

Dari gambar 6.1 dapat dilihat bahwa frekuensi kunjungan penderita pada tahun

2004 adalah 63 kasus, tahun 2005 meningkat menjadi 88 kasus, tahun 2006 menurun

menjadi 68 kasus, tahun 2007 kembali meningkat menjadi 70 kasus dan tahun 2008

meningkat lagi menjadi 89 kasus.

Frekuensi kunjungan penderita tahun 2004 dan 2008 mengalami peningkatan

sebanyak 26 kasus dengan persentase peningkatan 29,21% dari tahun 2004 ke tahun

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
2008. Trend atau kecenderungan kunjungan penderita kanker paru rawat inap di

RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan data tahun 2004-2008 mengalami

peningkatan menurut garis persamaan y = 3,4x + 65,4.

Hal ini bukan berarti menunjukkan peningkatan kasus kanker paru di

masyarakat namun hanya menunjukkan bahwa penderita kanker paru yang

berkunjung ke RSUP H. Adam Malik meningkat. Peningkatan kunjungan ini dapat

dikaitkan dengan fungsi rumah sakit tesebut sebagai rumah sakit rujukan yang juga

melayani Askes dan Jamkesmas.

6.2. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Sosiodemografi


di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

6.2.1. Umur dan Jenis Kelamin

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan umur dan jenis

kelamin di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
33,5 > 60 6,5

Laki-laki
38,0 40-60 9,5
Perempuan

7,0 < 40 5,5

-50 -40 -30 -20 -10 0 10 20

Gambar 6.2. Diagram Batang Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Umur dan Jenis Kelamin di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008

Berdasarkan gambar 6.2 dapat diketahui proporsi penderita kanker paru

berdasarkan umur dan jenis kelamin tertinggi pada kelompok 40-60 tahun dengan

proporsi laki-laki 38,0% dan perempuan 9,5%. Sex ratio penderita kanker paru adalah

4:1 menunjukkan penderita kanker paru laki-laki lebih tinggi daripada perempuan.

Penderita kanker paru lebih besar pada laki-laki karena kebiasaan merokok laki-laki

sepuluh kali lebih tinggi daripada perempuan, selain itu laki-laki lebih sering terpapar

zat karsinogen yang berkepanjangan dan baru menampakkan pengaruh dalam waktu

yang lama yaitu 15-25 tahun mulai dari terpapar sampai timbulnya gejala.30,31

Hasil penelitian Syahrudin, E, dkk (2005) mendapatkan penderita kaNker paru

pada umur 35-70 tahun dengan proporsi pada laki-laki 61,9% dan perempuan

38,1%.44 Menurut Alrasjid (1996), sex ratio penderita kanker paru adalah 5:1 pada

kelompok umur 65-70 tahun.35

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
6.2.2. Suku

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan suku di RSUP H.

Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar berikut ini.

70
58,5
60

50
Proporsi (%)

40

30 23,0
20
11,5
10 3,5 3,0 0,5
0
Batak Jawa Aceh Minang Melayu Nias
Suku

Gambar 6.3 Diagram Batang Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Suku di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.3 dapat diketahui proporsi penderita kanker paru

berdasarkan suku yang tertinggi adalah Batak 58,5% dan yang terendah adalah suku

Nias 0,5%. Pada penelitian ini penderita kanker paru tertinggi ditemukan pada suku

Batak bukan karena suku tersebut memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena

kanker paru namun hanya menunjukkan bahwa penderita kanker paru yang datang

berkunjung ke rumah sakit tersebut adalah paling banyak bersuku Batak.

Hal ini sesuai dengan penelitian Nur Tri Utami (2008) di RSU Dr Pirngadi

Medan dengan disain case series yang menemukan bahwa proporsi penderita kanker

paru tertinggi adalah suku Batak 68,5%.43

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
6.2.3. Agama

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan agama di RSUP H.

Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

1,5%

41,0% Islam
Kristen Protestan
57,5%
Kristen Katolik

Gambar 6.4 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Agama di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.4 dapat diketahui proporsi penderita kanker paru

berdasarkan agama yang tertinggi adalah beragama Islam dengan 57,5% dan yang

terendah agama Kristen katolik dengan proporsi 1,5%. Proporsi penderita kanker paru

paling tinggi beragama Islam bukan menunjukkan bahwa agama islam memiliki

risiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker paru tetapi hanya menunjukkan

bahwa penderita kaker paru yang datang berkunjung ke rumah sakit tersebut paling

banyak bergama Islam

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
6.2.4. Tingkat Pendidikan

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan tingkat pendidikan di

RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah

ini

16,5%

41,0%
SD/SLTP
SLTA
21,0% Akademi/PT
Tidak Tercatat

21,5%

Gambar 6.5 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Tingkat Pendidikan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008

Berdasarkan gambar 6.5 dapat diketahui proporsi penderita kanker paru

berdasarkan tingkat pendidikan yang tertinggi adalah SD/SLTP 41,0% dan yang

terendah berpendidikan Akademi/PT 21,0% sedangkan 16,5% tidak tercatat.

Tingkat pendidikan yang rendah dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan

penderita mengenai faktor risiko kanker paru, gejala-gejala dan kesadaran untuk

melakukan pemeriksaan serta pengobatan sehingga banyak penderita yang datang

berobat kankernya sudah stadium lanjut.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
6.2.5. Status Perkawinan

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan status perkawinan di

RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah

ini

3,0%

Kawin
Tidak Kawin

97,0%

Gambar 6.6 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Status
Perkawinan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.6 dapat diketahui proporsi penderita kanker paru

berdasarkan status perkawinan lebih tinggi berstatus kawin 97,0% daripada tidak

kawin 3,0%. Tingginya proporsi penderita kanker paru yang berstatus kawin dapat

dikaitkan dengan umur penderita kanker paru. Proporsi umur penderita kanker paru

yang tertinggi adalah 40-60 tahun. Pada umur tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa penderita sudah berstatus kawin.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
6.2.6. Pekerjaan

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan pekerjaan di RSUP H.

Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

33.0
35
30
25 21.5
Proporsi

20 16.0
14.0
15 12.0

10 3.5
5
0

sta
sta

i
r ja

ta n
t
na

a ta

wa
a

ke
sw

iu

Pe
rc

iS
ns

Be
ir a

Te
Pe

wa
W

k
da
S/

ga
da
PN

Ti

Pe
Ti
T/

Pekerjaan
IR

Gambar 6.7 Diagram Bar Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Pekerjaan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.7 dapat diketahui proporsi penderita kanker paru

berdasarkan pekerjaan yang tertinggi adalah wiraswasta 33,0% dan yang terrendah

adalah pegawai swasta 3,5%. Pekerjaan dapat dikaitkan dengan kejadian kanker paru

pada penderita karena ada beberapa dari jenis pekerjaan yang memiliki risiko

terhadap terjadinya kanker paru misalnya industri-industri yang menggunakan zat-zat

kimia yang besifat karsinogen.30 Namun pada penelitian ini tidak dapat diketahui

dengan jelas bagaimana kondisi lingkungan pekerjaan penderita sehingga tidak dapat

diketahui pula faktor risiko yang ada di lingkungan kerja tersebut.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Situmeang (2009) di RS Santa Elisabeth

Medan dengan disain case series yang mendapatkan proporsi penderita kanker paru

tertinggi bekerja sebagai wiraswasta 25,4%. 14

6.2.7. Tempat Tinggal

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan tempat tinggal di

RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah

ini

34,5%

Luar Kota Medan


Kota Medan

65,5%

Gambar 6.8 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Tempat Tinggal di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008

Berdasarkan gambar 6.8 dapat diketahui proporsi penderita kanker paru

berdasarkan tempat tinggal yang lebih tinggi adalah dari luar Kota Medan 34,5%

dibandingkan Kota Medan 65,5%. Penderita kanker paru tertinggi datang dari luar

Kota Medan dapat disebabkan karena rumah sakit ini adalah rumah sakit pusat yang

menjadi tempat rujukan dan memliki fasilitas yang lebih memadai dibandingkan

dengan rumah sakit di daerah tempat tinggal penderita.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
6.3. Riwayat Merokok

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan riwayat merokok di

RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah

ini.

24,0%

Merokok
Tidak Merokok

76,0%

Gambar 6.9 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Riwayat Merokok di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008

Berdasarkan gambar 6.9 dapat diketahui proporsi penderita kanker paru yang

lebih tinggi adalah memiliki riwayat merokok 76,0% daripada tidak merokok 24,0%.

Rokok merupakan faktor risiko terjadinya kanker paru. Asap rokok secara langsung

dapat mempengaruhi silia dan keseluruhan paru. Kelainan yang terjadi berupa

berkurangnya silia dan bertambahnya sel yang memproduksi lendir yang akhirnya

bermetaplasia.25 Penderita kanker paru yang tidak memiliki riwayat merokok juga

memiliki risiko menderita kanker paru akibat paparan asap rokok (perokok pasiif).

Hasil penelitian Nur Tri Utami (2008) di RSU Dr Pirngadi Medan dengan

disain case series juga menemukan proporsi penderita kanker paru lebih tinggi

memiliki riwayat merokok 79,6%.43

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
6.4. Keluhan

Proporsi keluhan penderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik

Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar berikut ini.

80 71.5
70
59.5 58.5
60
Proporsi (%)

50
40
30 21.5
20
10 2.5
0
Batuk Nyeri Dada Sesak Nafas Batuk Darah Disfagi
Keluhan

Gambar 6.10 Diagram Bar Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Keluhan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.10 dapat diketahui proporsi keluhan yang tertinggi

adalah batuk batuk 71,5% disusul oleh nyeri dada 59,5%, sesak nafas 58,5%, batuk

darah 21,5%, dan disfagi 2,5%.

Batuk adalah gejala umum kelainan paru dan merupakan gejala awal kanker

paru. Patogenesis terjadinya batuk diawali dengan adanya rangsangan reseptor batuk

di dalam rongga dada antara lain terdapat di bronkus.36

Dalam hal ini keluhan batuk merupakan gejala kanker paru yang paling

sensitif yaitu dengan sensitivitas 71,5%, artinya dari 100 penderita kanker paru

terdapat 71 atau 72 orang yang memiliki keluhan batuk. Pada umumnya gejala kanker

paru yang sering ditemukan adalah batuk dan sesak nafas. Berdasarkan Alsagaf

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
(1995) disebutkan bahwa gambaran klinis gejala kanker paru adalah paling tinggi

batuk (85%) dan sesak nafas (72%).19

6.5. Stadium Klinis

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan stadium klinis di

RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah

ini.

3,0%
14,5%

Stadium III
Stadium IV
Stadium III
19,5%
Stadium I
63,0%

Gambar 6.11 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Stadium Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.11 dapat diketahui proporsi penderita kanker paru yang

tertinggi adalah stadium III sebesar 63,0% dan yang terendah adalah stadium I

sebesar 3,0%. Penderita kanker paru paling tinggi datang pada stadium lanjut karena

pada stadium dini kanker paru sering tidak menunjukkan gejala.23 Hal ini juga dapat

dikaitkan dengan kurangnya pengetahuan penderita tentang gejala kanker paru dan

kesadaran melakukan pemeriksaan serta pengobatan mengingat pendidikan penderita

yang paling banyak adalah SD/SLTP dengan proporsi 41,05%

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Nur Tri Utami (2008) di RSU Dr

Pirngadi Medan dengan disain case series yang menemukan bahwa proporsi

penderita kanker paru tertinggi pada stadium III sebesar 58,4% dan diikuti stadium IV

(26,8%). Hasil penelitian Simorangkir (2004) di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan

dengan disain case series juga menemukan proporsi penderita kanker paru tertinggi

pada stadium III sebesar 43,1%, diikuti stadium IV sebesar 32,1%.13

6.6. Penatalaksanaan Medis

6.6.1. Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Penatalaksanaan Medis.

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan penatalaksanaan medis

di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar berikut

ini.

60 56,5

50
Proporsi (%)

40 36,0

30
20
11,0
10

0
Terapi simptomatis Kemoterapi Pembedahan
Jenis Penatalaksanaan Medis

Gambar 6.12 Diagram Bar Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Berdasarkan gambar 6.12 dapat diketahui proporsi penderita kanker paru yang

tertinggi mendapatkan penatalaksanaan medis berupa terapi simtpomatik 56,5%

disusul kemoterapi 36,0% dan pembedahan 11,0%.

Terapi simptomatik adalah terapi yang diberikan kepada penderita kanker

paru untuk menghilangkan gejala-gejala kanker paru dan bukan bersifat untuk

menyembuhkan penyakit (terapi paliatif).19

6.6.2. Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Penatalaksanaan Medis


dan lebih dari Satu Penatalaksanaan Medis.

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan penatalaksanaan medis

dan lebih dari stau penatalaksanaan medis di RSUP H. Adam Malik Medan tahun

2004-2008 dapat dilihat pada gambar berikut ini.

3,5%
7,5%

Terapi Simptomatik
Kemoterapi
32,5% 56,5% Pembedahan
Bedah+ Kemo

Gambar 6.13 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Penatalaksanaan Medis dan lebih dari satu penatalaksaan medis
di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan 6.13 gambar dapat diketahui bahwa proporsi penderita kanker

paru berdasarkan jenis penatalaksanaan medis yang tertinggi adalah penderita yang

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
mendapatkan terapi simptomatik 56,5% dan yang terendah adalah pembedahan +

kemoterapi 3,5%.

Dari seluruh penderita kanker paru terdapat 3,5% yang mendapatkan lebih

dari satu penatalaksanaan medis yaitu pembedahan + kemoterapi. Pembedahan pada

penatalaksanaan kanker ini sifatnya untuk mereduksi sel kanker dan kemoterapi

diberikan untuk meghilangkan jaringan sel kanker pacsa pembedahan. 23

6.7. Sumber Pembiayaan

6.7.1. Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Sumber Pembiayaan

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan sumber pembiayaan di

RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar berikut ini.

12,0%

Bukan Biaya Sendiri


Biaya Sendiri

88,0%

Gambar 6.14 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Sumber Pembiayaan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008

Berdasarkan gambar 6.14 dapat diketahui bahwa proporsi penderita kanker

paru berdasarkan sumber pembiayaan lebih tinggi adalah yang bukan menggunakan

biaya sendiri 88,0% daripada yang menggunakan biaya sendiri 12,0%.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
6.7.2. Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Sumber Pembiayaan
(Bukan Biaya Sendiri)

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan sumber pembiayaan

(bukan biaya sendiri) di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat

pada gambar di bawah ini.

43,8%
Jamkesmas

56,2% Askes

Gambar 6.15 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Sumber Pembiayaan (Bukan Biaya Sendiri) di RSUP H. Adam
Malik Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.15 dapat diketahui bahwa proporsi penderita kanker

paru berdasarkan sumber pembiayaan yang bukan biaya sendiri lebih tinggi

Jamkesmas 56,2% Askes 43,8%.

Pada peneltian ini penderita yang menggunakan Jamkesmas proporsinya

paling tinggi pada penderita yang bekerja sebagai wiraswasta (40,6%) dan yang

menggunakan Askes paling tinggi pada penderita yang bekerja sebagai PNS (50,5%).

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
6.8. Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Kanker Paru

Pada tabel 5.6 dapat dilihat rata-rata penderita kanker paru dirawat inap RSUP H.

Adam Malik Medan tahun 2004-2008 adalah 14,5 hari dengan nilai Coefisien of

Variation 61,4% artinya lama rawatan penderita kanker paru sangat bervariasi. Lama

rawatan yang paling singkat adalah 1 hari sedangkan yang paling lama adalah 56 hari.

Berdasarkan confidence Interval 95% didapatkan bahwa lama rawatan rata-rata

selama 13,3-15,8 hari.

6.9. Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan keadaan sewkatu

pulang di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar

di bawah ini.

11,0%

14,0%
PBJ
Meninggal
PAPS

75,0%

Gambar 6.16 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan


Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Berdasarkan gambar 6.16 dapat diketahui bahwa proporsi penderita kanker

paru berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang tertinggi adalah pulang berobat jalan

75,0% dan yang terendah adalah pulang atas permintaan sendiri 11,0%.

Penderita kanker paru paling tinggi pulang berobat jalan dikarenakan penyakit

kanker paru membutuhkan pengobatan ulang (kontrol). Penderita yang meninggal

disebabkan kanker sudah stadium lanjut (stadium III 60,7%) sehingga prognosisnya

buruk. Penderita yang pulang atas permintaan sendiri dapat dikaitkan dengan faktor

keluarga (tidak ada yang menjenguk, merawat karena keluaga harus menjalankan

rutinitasnya seperti ibu rumah tangga, bekerja, sekolah, dan lain-lain)

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Nur Tri Utami (2008) di RSU Dr

Pirngadi Medan dengan disain case series yang menemukan bahwa proporsi

penderita kanker paru tertinggi adalah pulang berobat jalan 44,4%.43 Hasil penelitian

Widyastuti (2004) di RSUP H. Adam Malik Medan dengan disain case series juga

menemukan bahwa proporsi penderita kanker paru tertinggi adalah pulang berobat

jalan 77,5%.15

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
6.10. Analisis Statistik

6.10.2. Riwayat Merokok Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Proporsi riwayat merokok berdasarkan umur dapat dilihat pada gambar di

bawah ini.

90 78.8
75.6
80 69.9
70
Proporsi (%)

60
50 Merokok
40 30.1 Tidak Merokok
30 24.4 21.2
20
10
0
SD/SLTP SLTA Akadem i/PT

Tingkat Pendidikan

Gambar 6.17. Diagram Bar Proporsi Riwayat Merokok Berdasarkan Tingkat


Pendidikan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.17 dapat diketahui bahwa proporsi penderita kanker

paru yang berpendidikan SD/SLTP, SLTA dan Akademi/PT paling tinggi memilki

riwayat merokok. Dari hasil uji Chi-square diperoleh p>0,05 yang artinya tidak ada

perbadaan yang signifikan antara riwayat merokok dengan tingkat pendidikan.

Pada gambar dapat dilihat bahwa dari seluruh tingkat pendidikan penderita,

proporsi penderita yang memiliki riwayat merikok justru lebih tinggi pada penderita

yang berpendidikan tinggi (Akademi/PT). Hal ini dapat menunjukkan bahwa

tingginya tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap perilaku merokok penderita.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
6.10.3. Umur Berdasarkan Stadium Klinis

Proporsi umur berdasarkan stadium klinis dapat dilihat pada gambar di bawah

ini.

60
49.1
50 42.9
40 39.4
40
Proporsi

30 <40 tahun
40-60 tahun
20 17.1
>60 tahun
11.5
10

0
Stadium Dini Stadium Lanjut
Umur

Gambar 6.18. Diagram Bar Proporsi Umur Berdasarkan Stadium Klinis di


RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.18 dapat diketahui bahwa proporsi penderita kanker

stadium dini paling tinggi berumur >60 tahun 42,9%, dan pada stadium lanjut paling

tinggi berumur 40-60 tahun. Dari hasil uji Chi-square diperoleh p>0,05 yang artinya

tidak ada perbedaan yang signifikan antara umur dengan stadium klinis.

6.10.4. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Stadium Klinis

Proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinis dapat dilihat pada

gambar berikut ini.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
70
60
60 55.8

50
Proporsi(%)
Pembedahan
37.6 Kemoterapi
40
28.5 Terapi Simptomatik
30 Bedah + kemo

20
8.6
10 2.9 3 3.6
0
Stadium Dini Stadium Lanjut
Stadium klinis

Gambar 6.19 Diagram Bar Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan


Stadium Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.19 dapat diketahui proporsi penderita kanker paru

stadium dini paling tinggi mendapatkan terapi simptomatik 60,0%. Penderita kanker

paru stadium lanjut paling tinggi juga mendapatkan terapi simptomatik 55,8%.

Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh p< 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinis.

Pada stadium dini, proporsi pembedahan secara signifikan lebih tinggi daripada

kemoterapi, dan pada stadium lanjut proporsi pembedahan secara signifikan lebih

rendah daripada kemoterapi. Dengan kata lain, pada stadium dini lebih banyak yang

melakukan pembedahan daripada kemoterapi, dan pada stadium lanjut lebih banyak

yang melakukan kemoterapi daripada pembedahan.

Pada stadium dini sel kanker masih terbatas pada paru dan belum menyebar

ke organ lain sehingga tindakan pembedahan dapat dilakukan sedangkan pada

stadium lanjut sel kanker sudah menyebar ke organ lain sehingga tidak

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
memungkinkan untuk dilakukan pembedahan saja. Kalaupun dilakukan pembedahan,

maka pembedahan hanya dilakukan untuk mereduksi sel kanker bukan untuk

meghilangkan sel kanker secara keseluruhan. Walaupun pada stadium dini

pembedahan dapat dilakukan, maka untuk mendapatkan hasil pengobatan yang lebih

maksimal, maka pada stadium dini dapat dilakukan penatalaksanaan medis berupa

kemoterapi terlebih pada sel kanker yang letaknya sulit untuk dilakukan

pembedahan.23

Pada penelitian ini proporsi penderita stadium dini paling tinggi mendapatkan

terapi simptomatik (60%). Hal ini dapat diduga karena penderita/keluarga

menganggap bahwa pealatakasaan kanker berupa pembedahan maupun kemoterapi

dapat menimbulakan risiko karena kemoterapi mamang memberikan efek samping

terhadap panderita. Pada gambar dapat juga dilihat bahwa penderita stadium lanjut

juga paling banyak mendapatkan terapi simptomatik (55,8%). Hal ini dapat dikaitkan

dengan kondisi penderita. Biasanya pada stadium lanjut kondisi penderita sudah

semakin buruk, sehingga kemungkinan untuk berhasilnya penatalaksanaan medis

semakin kecil, oleh sebab itu penderita hanya datang berobat untuk menghilangkan

gejala-gejala sakit yang dialami saja bukan untuk menyembuhkan penyakitnya.

6.10.5. Sumber Pembiayaan Berdasarkan Stadium Klinis

Proporsi sumber pembiayaan berdasarkan stadium klinis dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
100 91,5

80 71,4
P roporsi (% )
60 Biaya Sendiri

40 Bukan Biaya
28,6 Sendiri
20 8,5

0
Stadium Dini Stadium Lanjut
Stadium Klinis

Gambar 6.20 Diagram Bar Proporsi Sumber Pembiayaan Berdasarkan Stadium


Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.20 dapat diketahui bahwa proporsi penderita kanker

paru stadium dini lebih tinggi menggunakan bukan biaya sendiri 71,4% dan penderita

kanker paru stadium lanjut juga lebih tinggi menggunakan bukan biaya sendiri 9,5%.

Berdasarkan hasil uji Exact Fisher diperoleh p< 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan proporsi sumber pembiayaan berdasarkan stadium klinis.

Proporsi penderita kanker paru stadium dini dan lanjut dengan menggunkan bukan

biaya sendiri secara signifikan lebih tinggi daripada yang menggunakan biaya sendiri.

Besarnya bukan biaya sendiri pada setiap stadium kanker dapat menunjukkan

besranya biaya yang dibutuhkan untuk penatalaksanaan kanker dan banyak pula

penderita telah memiliki akses biaya untuk berobat. Sumber biaya juga dapat

dikaitkan dengan pekerjaaan penderita. Pada penelitian ini penderita yang bekerja

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
sebagai PNS semuanya menggunakan Askes dan yang bukan PNS dan tidak memiliki

Askes, banyak yang menggunakan Jamkesmas.

6.10.6. Sumber Pembiayaan Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Proporsi sumber pembiayaan berdasarkan penatalaksanaan medis dapat dilihat

pada gambar berikut ini.

120
100
100 92,3 87,6
Proporsi (%)

80
66,7 Biaya Sendiri
60 Bukan Biaya
Sendiri
40 33,3

20 7,7 12,4
0
0
Pembedahan Kemoterapi Terapi Bedah + Kemo
Simptomatik

Penatalaksanaan Medis

Gambar 6.21 Diagram Bar Proporsi Sumber Pembiayaan Berdasarkan


Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008

Berdasarkan gambar 6.21 dapat diketahui proporsi penderita kanker paru yang

melakukan pembedahan, kemoterapi, terapi simptomatik, dan pembedahan +

kemoterapi dengan biaya sendiri daripada lebih tinggi bukan menggunakan biaya

sendiri dengan proporsi masing-masing 66,7% pada pembedahan, 92,3% pada

kemoterapi, 87,6% pada terapi simtomatik, dan 100% pada pembedahan +

kemoterapi.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Berdasarkan hasil uji Chi square diperoleh p<0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sumber pembiayaan berdasarkan

penatalaksanaan medis. Proporsi penderita kanker paru pada setiap penatalaksanaan

medis dengan sumber biaya bukan biaya sendiri secara signifikan lebih tinggi

daripada biaya sendiri.

6.10.7. Sumber Pembiayaan Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi sumber pembiayaan berdasarkan keadaan sewaktu pulang dapat

dilihat pada gambar berikut ini.

100 90,0 92,9


90
80 68,2
70
Proporsi (%)

Biaya Sendiri
60
50
Bukan Biaya
40 31,8
Sendiri
30
20 10,0 7,1
10
0
PBJ PAPS Meninggal
Keadaan Sewaktu Pulang

Gambar 6.22. Diagram Bar Proporsi Sumber Pembiayaan Berdasarkan


Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008.

Berdasarkan gambar 6.22 dapat diketahui bahwa dari seluruh penderita kanker

paru yang pulang berobat jalan, 10% menggunakan biaya sendiri dan 90% bukan

menggunakan biaya sendiri. Dari seluruh penderita kanker paru yang pulang atas

permintaan sendiri, 31,8% menggunakan biaya sendiri dan 68,2% bukan

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
menggunakan biaya sendiri. Dari seluruh penderita yang meninggal, 7,1%

menggunakan biaya sendiri dan 92,9% bukan menggunakan biaya sendiri. Hasil

penelitian ini tidak dapat dianalisis dengan uji chi-square karena 2 sel (33,3%) nilai

expected count besarnya kurang dari 5.

Pada penelitian ini terdapat 31,8% penderita yang pulang atas permintaan

sendiri dengan sumber biaya yang digunakan adalah biaya sendiri. Hal ini dapat

menunjukkan keterbatasan biaya penderita untuk berobat. Pada penelitian ini juga

ditemukan 68,2% penderita yang pulang atas permintaan sendiri padahal sumber

pembiayaan bukan biaya sendiri. Hal ini kemungkinan dikarenakan stadium stadium

kankernya yang sudah parah/lanjut, sehingga penderita/keluarganya memilih untuk

pulang dirawat dirumah karena harapan untuk sembuh sudah semakin kecil.

Pada penelitian ini juga ditemukan penderita kanker paru yang meninggal

dengan sumber biaya yang digunakan adalah bukan biaya sendiri (92,9%). Keadaan

penderita yang meninggal ini memang sudah stadium lanjut (stadium III 60,7%)

sehingga prognosisnya buruk.

6.10.8. Kedaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Stadium Klinis

Proporsi keadaan sewaktu pulang berdasarkan stadium klinis dapat dilihat

pada gambar berikut ini.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
90 85,7

80 72,7
70
Proporsi (%) 60
50 PBJ
PAPS
40
Meninggal
30
20 16,4
11,4 10,9
10 2,9
0
Stadium Dini Stadium Lanjut
Stadium Klinis

Gambar 6.23 Diagram Bar Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan


Stadium Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.23 dapat diketahui bahwa dari seluruh penderita kanker

paru stadium dini, 85,7% pulang berobat jalan, 11,4% pulang atas permintaan sendiri,

dan 2,9% meninggal. Dari seluruh penderita kanker paru stadium lanjut, 72,7%

pulang berobat jalan, 10,9% pulang atas permintaan sendiri, dan 16,4% meninggal.

Hasil penelitian ini tidak dapat dianalisis dengan uji chi-square karena 2 sel (33,3%)

nilai expected count besaranya kurang dari 5.

Pada gambar dapat dilihat bahwa ada penderita kanker paru stadium dini yang

meninggal dengan proporsi 2,9% (1 orang). Penderita ini berumur 17 tahun, berjenis

kelamin perempuan, tidak memiliki riwayat merokok, sumber biaya pengobatan

Askes, mendapatkan penatalaksanaan medis berupa pembedahan, datang dengan

keluhan sesak nafas dan batuk, serta dirawat selama 28 hari. Kasus kematian

penderita kanker stadium dini perlu mendapatkan perhatian. Seharusnya pada stadium

dini, prognosis kanker jauh lebih baik karena sel kanker belum bermetastasis dan

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
tindakan pengobatan cepat dilakukan, namun dalam penelitian ini penderita justru

meninggal.

6.10.9. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Stadium Klinis

Lama rawatan rata-rata berdasarkan stadium klinis dapat dilihat pada gambar

di bawah ini.

Stadium Lanjut 14.56


Stadium Klinis

Stadium Dini 14.26

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Lama Rawatan (Hari)

Gambar 6.24 Diagram Bar Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Stadium


Klinis Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.24 dapat diketahui penderita kanker paru stadium dini

rata-rata dirawat selama 14,3 hari dan penderita kanker paru stadium lanjut rata-rata

dirawat selama 14,6 hari. Berdasarkan hasil Levene test diperoleh p > 0,500, artinya

tidak ada perbedaan varians (varians sama) sehingga dapat dilakukan analisis

selanjutnya. Dari hasil uji t-test diperoleh p>0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

tidak ada perbedaan lama rawatan berdasarkan stadium klinis. Lama rawatan rata-rata

penderita kanker paru stadium dini dan lanjut relatif sama.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
6.10.10. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Lama rawatan rata-rata penderita kanker paru berdasarkan keadaan sewaktu

pulang di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar

di bawah ini.
Keadaan Sewaktu Pulang

PBJ 15.8

Meninggal 12.18

PAPS 8.68

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Lama Rawatan (Hari)

Gambar 6.25 Diagram Bar Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan


Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-
2008

Berdasarkan gambar 6.25 dapat dilihat bahwa penderita kanker paru yang

pulang berobat jalan memiliki lama rawaran rata-rata yang paling lama (15,8 hari)

dibandingkan penderita yang meninggal (12,2 hari) dan pulang atas permintaan

sendiri (8,7 hari). Berdasarkan hasil test of homogeneity of variances diperoleh p =

0,046 yang berarti ada perbedaaan varians sehingga tidak dapat dianalisis dengan uji

Anova dan dilanjutkan dengan uji Kruskal Walis. Dari hasil uji tersebut diperoleh

p<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan lama rawatan rata-rata

berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Penderita yang pulang atas permintaan sendiri, pulang sebelum keadaan pulih

sehingga lama rawatannya singkat. adalah penderita yang. Penderita yang meninggal

lama rawatan rata-ratanya lebih singkat dibandingkan dengan yang pulang berobat

jalan menunjukkan penyakitnya yang sudah parah/kanker stadium lanjut. Kemudian

penderita yang pulang berobat jalan lama rawatan rata-ratanya paling panjang dapat

menunjukkan bahwa penderita pulang sampai menunggu keadaan pulih.

6.11. Case Fatality Rate (CFR) Berdasarkan Tahun

CFR kanker paru berdasarkan tahun di RSUP H. Adam Malik Medan tahun

2004-2008 dapat dilihat pada ganbar di bawah ini.

20 17,78
15,79
14,81
15
CFR ( % )

10,32
10 8,82

0
2004 2005 2006 2007 2008
Tahun

Gambar 6.26 Diagram Bar CFR Kanker Paru Berdasarkan Tahun di RSUP H.
Adam Malik Medan Tahun 2004-2008.

Berdasarkan gambar 6.26 dapat diketahui bahwa CFR kanker paru paling

tinggi berada pada tahun 2005 yaitu 17,78%. Hai ini berarti dari 100 orang penderita

kanker paru, terdapat sekitar 17 atau 18 orang yang meninggal dunia.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
6.12. CFR Berdasarkan Stadium Klinis

CFR kanker paru berdasarkan stadium klinis di RSUP H. Adam Malik Medan

tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

30
25,64
25

20
CFR ( % )

15 13,49

10

5 3,45
0
0
Stadium I Stadium II Stadium III Stadium IV
Stadium Klinis

Gambar 6.27 Diagram Bar CFR Kanker Paru Berdasarkan Stadium Klinis di
RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.27 dapat diketahui bahwa CFR kanker paru paling

tinggi adalah pada stadium IV yaitu 25,64%. Ini berarti dari 100 orang penderita

kanker paru stadium III terdapat sekitar 25 atau 26 orang yang meninggal dunia. Hal

ini menunjukkan keterkaitan stadium klinis dengan prognosis kanker paru. Semakin

tinggi stadium kanker, maka semakin tinggi tingkat keparahan penyakit sehingga

makin tinggi pula angka kematiannya.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

7.1.1. Trend atau kecenderungan kunjungan spenderita kanker paru rawat inap di

RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 mengalami peningkatan

menurut garis persamaan y = 3,4x + 65,4.

7.1.2. Proporsi penderita kanker paru berdasarkan sosiodemografi yang tertinggi

diperoleh umur 40-60 tahun dengan proporsi laki-laki 38,0% dan perempuan

9,5% dengan sex ratio 4:1, suku Batak 58,0%, beragama Islam 57,5%,

pendidikan SD/SLTP 41,0%, status kawin 97,0%, wiraswasta 33,0%,

bertempat tinggal di luar Kota Medan 65,5%. Dalam hal ini 21,0% pendidikan

dan 16,0% jenis pekerjaan penderita tidak tercatat. Kemudian dari jenis

pekerjaan tidak tercatat secara spesifik mengenai kondisi lingkungan kerja

penderita.

7.1.3. Proporsi penderita kanker paru berdasarkan riwayat merokok yang tertinggi

adalah memiliki riwayat merokok sebesar 76,0%.

7.1.4. Proporsi penderita kanker paru berdasarkan keluhan yang tertinggi adalah

batuk dengan sensitivitas 71,5%.

7.1.5. Proporsi penderita kanker paru berdasarkan stadium klinis yang tertinggi

adalah stadium III 63,0%.

7.1.6. Proporsi penderita kanker paru berdasarkan penatalaksanaan medis yang

tertinggi adalah terapi simptomatik 56,5%.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
7.1.7. Proporsi penderita kenker paru berdasarkan sumber pembiayaan yang

tertinggi adalah bukan biaya sendiri 88,0%. Dari proporsi tersebut tertinggi

menggunakan Jamkesmas 56,2%.

7.1.8. Lama rawatan rata-rata penderita kanker paru adalah 14,5 hari.

7.1.9. Proporsi penderita kenker paru berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang

tertinggi adalah pulang berobat jalan 75,0%.

7.1.10. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara riwayat merokok dengan tingkat

pendidikan ( χ 2 =1,121 dan p=0,571).

7.1.11. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara umur dengan stadium klinis

( χ 2 =1,321 dan p=0,517).

7.1.12. Proporsi penderita kanker paru stadium dini yang melakukan pembedahan

secara signifikan lebih tinggi dari yang kemoterapi, dan proporsi penderita

stadium lanjut yang pembedahan lebih rendah daripada kemoterapi ( χ 2 =

32,732; p=0,000; 28,6% vs 8,6% dan 3,0% vs 37,0%).

7.1.13. Proporsi penderita kanker paru stadium dini dan lanjut dengan biaya sendiri

secara signifikan lebih rendah daripada bukan biaya sendiri (p=0,003; 8,5% vs

91,5% dan 28,6% vs 71,4%).

7.1.14. Proporsi penderita kanker paru yang melakukan pembedahan, kemoterapi,

terapi simptomatik dan pembedahan + terapi simptomatik dengan bukan biaya

sendiri secara signifikan tinggi daripada biaya sendiri ( χ 2 =8,578; p=0,035;

66,7% vs 33,3%; 92,3% vs 7,7%; 87,6% vs 12,4%; dan 100% vs 0%)

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
7.1.15. Lama rawatan rata-rata penderita kanker paru yang PBJ secara signifikan

lebih lama daripada PAPS dan meninggal (F = 7,692; p=0,001, 15,8 hari vs

12,2 hari vs 8,7 hari).

7.1.16. Tidak ada perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan stadium klinis

(p=0,854)

7.1.17. CFR kanker paru paling tinggi berada pada tahun 2005 yaitu 17,78%.

7.1.18. CFR kanker paru paling tinggi adalah pada stadium IV yaitu 25,64%.

7.2. Saran

7.2.1. Kepada pihak RSUP H. Adam Malik Medan supaya meningkatakan

pelayanan pada penderita karena pada penelitian ini dijumpai penderita kanker

paru stadium dini yang meninggal dunia dan pulang atas permintaan sendiri

padahal biaya pengobatan sudah ditanggung melalui Askes dan Jamkesmas.

7.2.2. Melengkapi pencatatan pada rekam medis mengenai pendidikan dan

pekerjaan. Kemudian pada jenis pekerjaan agar dibuat lebih spesifik mengenai

kondisi lingkungan kerja penderita.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI, 2006. Draft Pedoman Penemuan dan Tatalaksana Penyakit


Jantung dan Hipertensi. Dit PPTM dan Ditjen PP dan PL, Jakarta.

2. Bustan, M.N., 2000. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Rineka Cipta,


Jakarta.

3. WHO, 2008. Cancer Mortality in 2006. http://www.who.int

4. Stark, J.E., dkk., 1990. Manual Ilmu Penyakit Paru. Binarupa Aksara, Jakarta

5. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2006. Rekapitulasi Penyakit Berbasis


Rumah Sakit kota Semarang.

6. Aditama, T., November 2002. Paru Kita Masalah Kita. Jurnal Kedokteran dan
Farmasi. Jurnal Kedokteran dan Farmasi. No. II Tahun ke XXVIII.

7. WHO, 2008. The Top Ten Causes of Death. http://www.who.int

8. SEAMIC, 2003. Health Statistic 2002. International Medical Foundation of


Japan.

9. Depkes, 2008. Profil Kesehatan RI Tahun 2004 http://www.depkes.go.id.

10. Depkes, 2008. Profil Kesehatan RI Tahun 2005 http://www.depkes.go.id.

11. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2005. Rekapitulasi Beberapa


Penyakit Tidak Menular di Rumah Sakit Prov. Sumut Tahun 2004.
Sumatera Utara.

12. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2007. Surveilans Terpadu Penyakit
Berbasis Rumah Sakit Sentinel Tahun 2006. Sumatera Utara.

13. Simorangkir, V., 2006. Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap di
Rumah Sakit St. Elisabeth Medan tahun 1999-2003. Skripsi Mahasiswa
FKM USU.

14. Situmeang, B., 2008. Karakteristik Penderita Kanker Paru yang Dirawat
Inap di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2004-2007. Skripsi
Mahasiswa FKM USU.

15. Sri Widyastuti, 2004. Karakteristik Penderita Kanker Paru yang Dirawat
Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2000-2002. Skripsi
Mahasiswa FKM USU.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
16. Aditama, T., 1991. Kanker Paru. Penerbit Arcan, Jakarta.

17. Rab, T., 1996. Ilmu Penyakit Paru. Hipokrates, Jakarta.

18. Rab, T., 1982. Suatu Penilaian Stadium Klinik Kanker Paru di Indonesia.
Bagian Fisiologi dan Biokimia Universitas Riau, Pekan Baru.

19. Alsagaff, H., 1995. Kanker Paru dan Terapi Paliatif. Airlangga University
Press, Surabaya.

20. Gale, D., 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. EGC, Jakarta.

21. Burhan, E., 2007. Angka Tahan Hidup Penderita Kanker Paru yang Layak
Dibedah. Jurnal Respirologi Indonesia. Vol.27.No.4

22. Boedjang, N., dkk., 2001. Tumor di Dalam Toraks. Balai Penerbit FKUI,
Jakarta.

23. Tambunan, Gani W., 1991. Diagnosis dan Tatalaksana Sepuluh Jenis Kanker
Terbanyak di Indonesia. EGC, Jakarta.

24. Amin, dkk., 2003. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. FKUI, Jakarta

25. Sari, F.E., Jusuf, A., 2001. Kanker Paru pada Perempuan. Majalah Kedokteran
Indonesia, Vol. 51 No 6.

26. Patric Davey, 2002. At a Glance Medicine. Erlangga, Jakarta.

27. Suratman, E., 2003. Masalah Keterlambatan Diagnosis Dini dan Upaya
Diagnosi Dini. http://www.Dharmais.co.id

28. Soetiarto, F., 1996. Regisrasi Kanker Populasi di Kodya Ujung Pandang,
Yogyakarta, dan Semarang. http://www.digliblitbang.depkes.go.id

29. Carol J. Etzel, et al., 2003. Risk for Smoking-Related Cancer among Relatives
of Lung Cancer Patients. http://www. erj.ersjournals.com

30. Yunus, F., dkk., 1992. Pulmonologi Klinik. Bag. Pulmonologi FKUI, Jakarta

31. Dalimarta, S., 2004. Deteksi Dini Kanker dan Simplisia. Penebar Swadaya,
Jakarta.

32. Amin, M., dkk., 1989. Pengantar Ilmu Penayakit Paru. Airlangga University
Press, Jakarta.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
33. Alsagaff, H., Abdul Mukhty, H., 2005. Dasar-dasar Ilmu Penayakit Paru.
Airlangga University Press, Jakarta.

34. FKUI Lung Cancer, 2006. Kanker Paru. http://www.kankerparu.org

35. Alrasjid, S.H., 1996. Pencegahan Primer Kanker Paru. Jurnal Respirologi
Indonesia. Vol. 16 No. 4.

36. Hudoyo, A., 2007. Gejala Kanker Paru. Jurnal Respirologi Indonesia. Vol. 27.
No.4.

37. Sukardja, IDG., 2000. Onkologi Klinik. Edisi II. Airlanggga University Press,
Surabaya.

38. Aditama, TY., 1996. Rokok dan Kesehatan. UI Press, Jakarta.

39. Mangoenprasodjo, A.S., 2005. Hidup Sehat Tanpa Rokok. Pradibta Publishing,
Yogyakarta.

40. Dharmais, 2008. Pencegahan Primer dan Sekunder Kanker Paru.


http://www.dharmais.com

41. Kurniawan, A.N., 1991. Batuk Kronik dan Batuk Darah. FKUI, Jakarta.

42. Notoadmodjo, S., 2005. Metode Penelitian Kesehatan. UI Press, Jakarta.

43. Nur Tri Utami Kurnia, 2008. Karakteristik Penderita Kanker Paru yang
Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan. Skripsi Mahasiswa
FKM USU.

44. Syahrudin, E., dkk., 2005. Kelainan Sistem Imun pada Penderita Kanker Paru.
Jurnal Respirologi Indonesia. Vol. 25 No. 2

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
MASTER DATA

No. umur umurk jk suk agm pend stts krja tgl RM biay std medis kwp lama keluh
1 67 3 1 2 1 1 1 3 1 1 1 4 4 1 16 8
2 59 2 1 1 1 1 1 3 1 1 3 2 4 1 14 11
3 54 2 1 1 2 3 1 1 2 1 2 1 4 1 8 7
4 57 2 1 1 1 1 1 4 1 1 3 3 4 3 15 8
5 78 3 2 1 1 1 1 5 1 2 3 4 4 1 7 8
6 55 2 1 1 1 3 1 1 2 1 2 3 3 1 6 8
7 56 2 1 2 1 1 1 2 2 1 3 4 4 1 18 9
8 57 2 1 2 2 1 1 3 2 1 2 3 3 1 24 5
9 63 3 1 1 3 2 1 3 2 1 1 3 3 1 7 14
10 30 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 4 4 1 5 8
11 62 3 2 2 1 1 1 5 2 2 2 3 3 1 3 15
12 60 2 2 1 1 1 1 5 2 2 2 3 3 1 20 15
13 15 1 2 5 1 1 2 5 2 2 1 2 3 1 13 15
14 53 2 1 2 1 1 1 4 2 1 3 3 4 2 15 16
15 24 1 2 2 1 2 2 5 2 2 1 2 1 1 13 5
16 62 3 1 1 2 1 1 3 1 1 1 2 1 1 10 5
17 71 3 2 1 2 1 1 5 1 2 2 1 4 2 2 8
18 62 3 2 1 2 1 1 5 1 2 2 3 4 1 16 9
19 66 3 1 1 2 4 1 2 1 1 1 2 4 1 5 5
20 65 3 1 2 2 1 1 1 2 1 2 3 3 3 10 5
21 62 3 1 1 2 4 1 6 2 1 2 4 4 1 19 5
22 77 3 1 1 1 3 1 1 1 2 2 4 4 1 16 5
23 52 2 1 2 1 1 1 3 1 1 3 3 4 1 24 15
24 52 2 1 2 1 1 1 3 2 1 3 3 4 1 18 1
25 54 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 3 4 1 8 9
26 51 2 2 2 1 1 1 4 2 2 3 4 4 3 6 8
27 67 3 1 3 1 2 1 1 1 1 2 3 4 1 19 15
28 64 3 1 1 2 3 1 1 1 1 2 3 3 1 8 15
29 74 3 1 1 1 4 1 6 2 1 1 3 4 1 20 1
30 60 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 4 4 1 5 1
31 65 3 2 1 2 4 1 3 2 2 1 3 4 1 19 3
32 33 1 1 1 2 1 1 3 1 1 3 3 4 1 11 9
33 72 3 1 1 2 3 1 1 2 1 2 2 3 1 8 6
34 54 2 1 1 2 4 1 3 1 1 1 3 1 3 9 5
35 77 3 1 5 1 3 1 1 2 1 2 3 4 1 6 15
36 64 3 1 1 2 3 1 1 2 1 2 3 4 1 10 3
37 68 3 1 1 2 1 1 6 1 1 1 3 3 2 6 6
38 40 1 1 2 1 4 1 6 1 1 1 2 4 1 13 5
39 47 2 1 1 2 2 1 3 2 1 3 3 3 2 15 15
40 58 2 1 5 1 3 1 1 2 1 2 3 3 1 4 15
41 51 2 1 1 2 3 1 1 1 1 2 3 3 1 9 15
42 21 1 1 4 1 3 2 5 1 1 3 3 3 1 11 15
43 59 2 1 1 2 2 1 6 2 1 3 3 4 1 12 5

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
44 50 2 1 1 2 3 1 1 2 1 2 3 4 1 37 5
45 72 3 1 1 2 3 1 1 1 1 2 4 4 1 11 15
46 61 3 1 1 2 1 1 4 2 1 2 3 4 1 8 5
47 65 3 1 2 1 1 1 3 1 2 1 3 4 1 34 5
48 55 2 2 5 1 3 1 1 1 1 2 3 4 1 13 6
49 68 3 1 1 1 3 1 1 1 2 2 4 4 3 14 3
50 50 2 2 1 2 1 1 5 1 1 2 3 4 3 2 2
51 56 2 1 1 1 3 1 1 2 2 2 3 3 2 14 2
52 70 3 1 2 2 1 1 3 2 2 1 3 4 1 14 2
53 68 3 1 1 2 4 1 6 1 1 1 4 3 2 3 8
54 63 3 1 1 2 4 1 6 2 1 3 3 4 1 14 15
55 46 2 1 1 2 4 1 6 2 1 3 3 4 1 15 6
56 49 2 1 1 2 4 1 6 2 1 3 3 3 2 9 11
57 72 3 1 3 1 2 1 3 2 1 2 2 4 1 5 2
58 60 2 1 2 1 1 1 3 1 1 3 3 4 1 41 17
59 64 3 1 2 1 4 1 6 1 1 3 3 4 1 31 2
60 40 1 1 2 1 4 1 3 2 2 3 2 4 1 23 5
61 28 1 1 1 2 1 1 3 2 1 3 3 4 1 23 5
62 52 2 2 2 1 1 1 5 2 2 3 3 4 1 7 5
63 49 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 3 4 1 11 15
64 61 3 2 1 2 4 1 6 1 2 2 3 5 3 12 5
65 72 3 1 1 2 3 1 1 1 1 2 3 4 1 4 13
66 67 3 2 5 1 1 1 5 2 2 2 3 4 1 14 8
67 44 2 1 5 1 2 1 1 2 1 2 3 4 3 4 5
68 56 2 1 1 1 2 1 5 2 1 2 3 3 1 24 15
69 62 3 1 1 1 1 1 5 2 1 3 2 1 2 11 7
70 35 1 1 1 1 2 1 3 2 1 3 3 4 2 2 2
71 48 2 1 1 2 2 1 3 2 2 3 3 4 1 21 8
72 66 3 1 1 2 2 1 1 1 1 2 3 4 3 21 1
73 66 3 1 1 2 4 1 6 2 2 3 3 3 1 19 13
74 54 2 1 3 1 1 1 3 2 1 3 3 3 1 9 2
75 58 2 1 1 2 4 1 6 2 1 3 3 4 3 12 3
76 39 1 2 5 1 2 1 5 2 2 3 3 4 1 17 11
77 60 2 2 1 2 3 1 1 2 2 2 3 3 1 18 5
78 70 3 1 1 2 4 1 3 1 1 3 2 4 1 10 8
79 45 2 2 2 1 1 1 5 1 2 3 4 4 1 42 3
80 84 3 1 1 2 1 1 5 2 1 3 1 4 1 3 8
81 62 3 1 1 2 2 1 1 2 1 2 3 3 1 8 4
82 42 2 2 1 1 1 1 5 1 1 2 3 3 1 3 6
83 68 3 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 4 1 15 9
84 93 3 2 2 1 1 1 5 1 1 3 2 4 1 21 8
85 47 2 1 3 1 2 1 1 2 1 2 2 4 1 25 15
86 66 3 1 1 2 3 1 1 1 1 2 3 3 1 35 15
87 53 2 1 5 1 4 1 4 2 1 3 3 4 3 1 5
88 61 3 2 2 1 1 1 5 2 2 2 3 3 1 26 2
89 60 2 2 1 1 2 1 5 1 2 2 3 4 2 2 3

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
90 80 3 1 1 2 1 1 3 2 1 3 4 5 1 11 19
91 46 2 1 4 1 2 1 3 1 1 1 4 4 1 3 12
92 51 2 1 1 1 3 1 3 1 1 2 3 4 1 2 18
93 75 3 1 5 1 1 1 3 2 1 3 3 4 3 16 5
94 36 1 2 4 1 1 1 5 1 2 3 4 4 3 2 8
95 55 2 1 1 2 4 1 6 1 1 3 3 4 1 12 11
96 30 1 2 2 1 4 1 6 1 2 3 4 4 1 24 19
97 72 3 1 1 2 4 1 4 2 1 3 3 4 3 2 5
98 34 1 1 1 2 2 1 2 2 1 3 4 4 1 29 8
99 65 3 1 2 1 1 1 3 2 1 3 4 4 1 13 11
100 72 3 1 1 2 2 1 4 2 1 3 3 3 2 10 5
101 53 2 1 2 1 1 1 3 2 1 3 3 4 1 11 5
102 34 1 1 2 1 4 1 6 2 1 1 3 4 3 16 5
103 43 2 1 1 2 2 1 3 2 1 3 3 4 1 9 15
104 41 2 1 3 1 1 1 3 2 1 3 3 4 1 4 13
105 54 2 1 2 1 1 1 3 1 1 3 3 3 1 10 5
106 52 2 1 1 1 1 1 4 2 1 3 3 3 2 12 8
107 70 3 2 1 1 1 1 5 2 2 3 3 3 2 5 4
108 65 3 1 1 1 1 1 4 2 1 3 4 3 1 20 4
109 53 2 2 2 1 3 1 1 2 2 2 3 3 3 17 18
110 51 2 1 6 2 2 1 3 2 1 3 4 3 1 5 8
111 57 2 2 1 2 4 1 6 1 1 3 3 4 1 21 17
112 50 2 1 5 1 3 1 1 2 1 2 3 3 1 34 6
113 64 3 1 1 1 3 1 3 1 1 2 4 5 1 27 15
114 62 3 1 5 1 4 1 3 2 1 3 4 3 3 11 15
115 65 3 1 1 2 1 1 4 2 1 3 3 3 2 12 8
116 55 2 2 2 1 1 1 5 2 2 3 3 3 1 13 18
117 55 2 1 1 1 3 1 1 2 1 2 3 3 1 7 15
118 60 2 1 1 2 1 1 4 2 1 3 3 3 1 11 8
119 67 3 1 4 1 3 1 1 1 1 2 3 3 1 9 17
120 64 3 1 5 1 4 1 3 2 1 2 3 1 3 30 3
121 52 2 2 1 2 4 1 4 2 2 3 3 3 1 24 17
122 56 2 1 1 1 1 1 3 2 1 3 4 3 1 26 18
123 63 3 1 1 1 3 1 1 1 1 2 2 4 1 3 5
124 56 2 1 1 1 4 1 3 2 1 3 3 4 3 8 1
125 46 2 1 2 1 4 1 2 2 1 3 3 3 1 25 11
126 52 2 1 1 1 4 1 3 2 1 3 3 4 1 8 8
127 74 3 1 1 2 4 1 3 1 1 2 3 4 3 10 11
128 55 2 1 2 1 1 1 3 2 1 3 2 4 1 18 8
129 54 2 1 1 2 4 1 6 2 1 3 3 3 1 28 8
130 54 2 1 1 2 1 1 4 2 1 3 3 3 1 15 13
131 33 1 2 2 1 1 1 5 2 2 3 3 4 1 8 3
132 47 2 1 2 1 1 1 3 2 1 3 3 4 1 19 8
133 56 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 3 3 1 11 18
134 66 3 1 1 1 1 1 3 1 1 3 3 3 1 10 4
135 59 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 26 5

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
136 70 3 1 5 1 2 1 3 2 1 3 3 3 1 9 8
137 49 2 1 1 3 2 1 3 2 1 2 2 4 1 21 15
138 54 2 1 5 1 4 1 6 2 1 3 2 4 1 25 8
139 67 3 1 1 2 1 1 4 2 1 3 4 3 3 7 10
140 59 2 1 1 1 3 1 1 1 1 2 3 3 1 13 8
141 64 3 1 1 2 1 1 4 1 1 3 2 4 1 6 15
142 60 2 1 1 1 2 1 3 2 1 2 3 4 1 14 7
143 60 2 1 1 1 1 1 4 2 1 3 3 4 1 12 15
144 57 2 1 1 2 4 1 6 2 1 3 2 4 1 11 5
145 54 2 1 1 1 1 1 3 1 2 3 2 4 1 11 15
146 32 1 2 1 2 2 1 4 2 2 3 4 3 1 5 2
147 67 3 1 1 1 4 1 6 1 1 1 2 4 2 17 5
148 52 2 1 5 1 1 1 3 2 1 3 2 1 1 15 2
149 60 2 1 1 2 3 1 3 1 1 1 1 4 1 5 15
150 47 2 1 2 1 2 1 3 2 1 3 2 1 1 15 15
151 30 1 1 5 1 3 1 1 2 1 2 3 4 1 23 15
152 55 2 1 4 1 2 1 3 2 1 2 3 3 1 26 8
153 50 2 1 2 1 1 1 4 2 1 3 3 4 1 19 1
154 58 2 1 2 1 1 1 3 1 1 1 3 4 2 10 15
155 55 2 1 4 1 4 1 6 1 1 3 4 3 2 13 5
156 50 2 1 1 2 2 1 3 2 1 2 3 4 1 27 8
157 44 2 1 2 1 1 1 4 2 1 3 4 1 1 13 15
158 68 3 1 1 2 2 1 3 2 1 2 4 4 1 13 2
159 50 2 1 1 2 2 1 3 2 1 3 4 4 1 27 3
160 66 3 1 1 2 1 1 3 1 1 3 3 1 1 31 6
161 66 3 1 1 1 1 1 4 1 1 3 3 4 1 23 11
162 26 1 2 2 1 2 1 5 2 2 2 3 3 1 14 6
163 67 3 1 1 1 4 1 6 1 1 3 3 4 1 23 18
164 64 3 1 1 1 1 1 3 2 1 3 3 4 1 56 16
165 62 3 1 1 2 1 1 3 2 1 3 4 5 3 28 8
166 72 3 1 1 3 2 1 6 2 1 2 4 3 1 10 5
167 60 2 1 2 1 1 1 4 2 1 3 3 4 1 13 15
168 17 1 2 2 1 2 2 5 2 2 2 2 1 3 28 5
169 52 2 2 1 2 1 1 3 2 2 3 4 5 3 11 3
170 30 1 1 5 1 2 2 2 2 1 1 2 3 1 25 8
171 66 3 1 5 1 1 1 5 2 2 2 3 3 1 9 6
172 77 3 2 1 2 1 1 1 2 2 2 3 3 1 4 15
173 79 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 3 3 1 16 18
174 60 2 1 1 1 1 1 3 1 1 3 3 4 1 17 3
175 54 2 1 2 1 1 1 3 2 1 1 2 1 1 7 5
176 60 2 1 1 1 2 1 3 2 1 2 4 4 1 14 4
177 44 2 1 5 1 2 1 3 1 1 3 3 4 1 25 6
178 35 1 1 5 1 4 1 3 2 1 3 4 4 2 2 2
179 61 3 2 5 2 1 1 4 2 2 3 2 1 1 25 15
180 31 1 2 1 2 1 1 5 2 2 3 4 1 3 19 5
181 34 1 2 1 2 1 1 5 2 2 3 3 4 1 13 5

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
182 62 3 1 5 1 3 1 1 2 1 3 3 3 1 4 5
183 65 3 1 2 1 3 1 1 2 1 2 3 3 1 6 8
184 65 3 1 2 2 1 1 1 2 1 2 3 3 3 10 5
185 62 3 1 1 2 3 1 6 2 1 2 4 4 s1 19 5
186 51 2 2 2 1 4 1 4 2 2 3 4 4 3 6 15
187 68 3 1 1 2 1 1 6 1 1 1 3 4 2 6 3
188 22 1 1 4 1 1 2 5 1 1 3 3 4 1 11 15
189 68 3 1 1 1 3 1 1 1 2 2 4 4 3 14 3
190 68 3 1 1 2 4 1 3 1 1 1 4 4 2 3 8
191 28 1 1 1 2 1 1 5 2 1 3 3 3 1 23 5
192 56 2 1 1 1 2 1 3 2 1 2 3 3 1 24 7
193 48 2 1 1 2 2 1 1 2 2 3 3 3 1 21 4
194 60 2 2 1 2 3 1 1 2 2 2 3 4 1 18 17
195 47 2 1 3 1 2 1 5 2 1 2 2 5 1 25 5
196 70 3 2 1 1 1 1 4 2 2 3 3 4 2 5 5
197 52 2 2 1 2 4 1 1 2 2 3 3 5 1 24 8
198 56 2 1 1 2 1 1 6 2 1 2 3 4 1 11 8
199 67 3 1 1 1 4 1 3 1 1 1 2 1 2 17 5
200 50 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 3 3 1 27 15

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Lampiran

Frequencies
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
umur panderita kanker
paru * jenis kelamin 200 100,0% 0 ,0% 200 100,0%
penderita kanker paru

umur panderita kanker paru * jenis kelamin penderita kanker paru Crosstabulation

jenis kelamin penderita


kanker paru
laki-laki perempuan Total
umur panderita < 40 tahun Count 14 11 25
kanker paru % within umur
56,0% 44,0% 100,0%
panderita kanker paru
% within jenis kelamin
8,9% 25,6% 12,5%
penderita kanker paru
% of Total 7,0% 5,5% 12,5%
40-60 tahun Count 76 19 95
% within umur
80,0% 20,0% 100,0%
panderita kanker paru
% within jenis kelamin
48,4% 44,2% 47,5%
penderita kanker paru
% of Total 38,0% 9,5% 47,5%
>=60 tahun Count 67 13 80
% within umur
83,8% 16,3% 100,0%
panderita kanker paru
% within jenis kelamin
42,7% 30,2% 40,0%
penderita kanker paru
% of Total 33,5% 6,5% 40,0%
Total Count 157 43 200
% within umur
78,5% 21,5% 100,0%
panderita kanker paru
% within jenis kelamin
100,0% 100,0% 100,0%
penderita kanker paru
% of Total 78,5% 21,5% 100,0%

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Frequencies
Statistics

suku penderita kanker paru


N Valid 200
Missing 0

suku penderita kanker paru

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid batak 117 58,5 58,5 58,5
jawa 46 23,0 23,0 81,5
melayu 6 3,0 3,0 84,5
minang 7 3,5 3,5 88,0
aceh 23 11,5 11,5 99,5
nias 1 ,5 ,5 100,0
Total 200 100,0 100,0

Frequencies
Statistics

agama penderita kanker paru


N Valid 200
Missing 0

agama penderita kanker paru

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid islam 115 57,5 57,5 57,5
kristen protestan 82 41,0 41,0 98,5
kristen katolik 3 1,5 1,5 100,0
Total 200 100,0 100,0

Frequencies
Statistics

pandidikan penderita kanker paru


N Valid 200
Missing 0

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
pandidikan penderita kanker paru

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD/SLTP 82 41,0 41,0 41,0
SMA 43 21,5 21,5 62,5
Akademi/PT 33 16,5 16,5 79,0
Tidak tercatat 42 21,0 21,0 100,0
Total 200 100,0 100,0

Frequencies
Statistics

status perkawinan penderita kanker paru


N Valid 200
Missing 0

status perkawinan penderita kanker paru

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kawin 194 97,0 97,0 97,0
tidak kawin 6 3,0 3,0 100,0
Total 200 100,0 100,0

Frequencies
Statistics

pekerjaan penderita kanker paru


N Valid 200
Missing 0

pekerjaan penderita kanker paru

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid PNS/Pensiunan PNS 43 21,5 21,5 21,5
pegawai swasta 7 3,5 3,5 25,0
wiraswasta 66 33,0 33,0 58,0
petani 24 12,0 12,0 70,0
IRT/Tidak bekerja 32 16,0 16,0 86,0
Tidak Tercatat 28 14,0 14,0 100,0
Total 200 100,0 100,0

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Frequencies
Statistics

daerah tempat tinggal penderita kanker paru


N Valid 200
Missing 0

daerah tempat tinggal penderita kanker paru

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kota Medan 69 34,5 34,5 34,5
Luar Kota Medan 131 65,5 65,5 100,0
Total 200 100,0 100,0

Frequencies
Statistics

riwayat merokok penderita kanker paru


N Valid 200
Missing 0

riwayat merokok penderita kanker paru

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Merokok 48 24,0 24,0 24,0
Merokok 152 76,0 76,0 100,0
Total 200 100,0 100,0

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Frequencies
Statistics

keluhan + kombinasinya
N Valid 200
Missing 0

keluhan + kombinasinya

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid sesak nafas 6 3,0 3,0 3,0
batuk 12 6,0 6,0 9,0
nyeri dada 13 6,5 6,5 15,5
batuk darah 6 3,0 3,0 18,5
sesak, batuk 43 21,5 21,5 40,0
sesak, nyeri dada 10 5,0 5,0 45,0
sesak, batuk darah 4 2,0 2,0 47,0
sesak, batuk, nyeri dada 34 17,0 17,0 64,0
sesak, batuk, batuk darah 5 2,5 2,5 66,5
sesak, batuk, disfagi 1 ,5 ,5 67,0
sesak, nyeri dada, batuk
8 4,0 4,0 71,0
darah
sesak, nyeri dada, disfagi 1 ,5 ,5 71,5
sesak, batuk, nyeri dada,
4 2,0 2,0 73,5
batuk darah
sesak, batuk, nyeri dada,
1 ,5 ,5 74,0
disfagi
batuk, nyeri dada 36 18,0 18,0 92,0
batuk, batuk darah 2 1,0 1,0 93,0
batuk, nyeri dada, batuk
5 2,5 2,5 95,5
darah
nyeri dada, batuk darah 7 3,5 3,5 99,0
batuk darah, disfagi 2 1,0 1,0 100,0
Total 200 100,0 100,0

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
OUTPUT SPSS

Frequencies
Statistics

riwayat merokok penderita kanker paru


N Valid 200
Missing 0

riwayat merokok penderita kanker paru

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Merokok 48 24,0 24,0 24,0
Merokok 152 76,0 76,0 100,0
Total 200 100,0 100,0

Frequencies
Statistics

stadium klinis
N Valid 200
Missing 0

stadium klinis

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Stadium I 6 3,0 3,0 3,0
Stadium II 29 14,5 14,5 17,5
Stadium III 126 63,0 63,0 80,5
Stadium IV 39 19,5 19,5 100,0
Total 200 100,0 100,0

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Frequency Table
pebedahan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ya 22 11,0 11,0 11,0
tidak 178 89,0 89,0 100,0
Total 200 100,0 100,0

terapi simptomatis

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ya 113 56,5 56,5 56,5
tidak 87 43,5 43,5 100,0
Total 200 100,0 100,0

kemoterapi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ya 72 36,0 36,0 36,0
tidak 128 64,0 64,0 100,0
Total 200 100,0 100,0

Frequencies
Statistics

penatalaksanaan medis
N Valid 200
Missing 0

penatalaksanaan medis

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pembedahan 15 7,5 7,5 7,5
Kemoterapi 65 32,5 32,5 40,0
Terapi Simptomatis 113 56,5 56,5 96,5
pebedahan + kemoterapi 7 3,5 3,5 100,0
Total 200 100,0 100,0

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Frequencies
Statistics

Sumber Biaya Pengobatan


N Valid 200
Missing 0

Sumber Biaya Pengobatan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Biaya Sendiri 24 12,0 12,0 12,0
Bukan Biaya Sendiri 176 88,0 88,0 100,0
Total 200 100,0 100,0

Frequencies
Statistics

Sumber BIaya (Bukan Biaya Sendiri)


N Valid 176
Missing 24

Sumber BIaya (Bukan Biaya Sendiri)

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Askes 77 38,5 43,8 43,8
Jamkesmas 99 49,5 56,3 100,0
Total 176 88,0 100,0
Missing System 24 12,0
Total 200 100,0

Frequencies
Statistics

keadaan sewaktu pulang


N Valid 200
Missing 0

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
keadaan sewaktu pulang

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid PBJ 150 75,0 75,0 75,0
PAPS 22 11,0 11,0 86,0
Meninggal 28 14,0 14,0 100,0
Total 200 100,0 100,0

Explore
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
lama rawatan 200 100,0% 0 ,0% 200 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error


lama rawatan Mean 14,52 ,633
95% Confidence Lower Bound 13,27
Interval for Mean Upper Bound
15,77

5% Trimmed Mean 13,97


Median 13,00
Variance 80,211
Std. Deviation 8,956
Minimum 1
Maximum 56
Range 55
Interquartile Range 12,00
Skewness 1,037 ,172
Kurtosis 1,830 ,342

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Crosstabs

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Stadium Klinis * umur
200 100.0% 0 .0% 200 100.0%
panderita kanker paru

Stadium Klinis * umur panderita kanker paru Crosstabulation

umur panderita kanker paru


< 40 tahun 40-60 tahun >=60 tahun Total
Stadium Stadium Dini Count 6 14 15 35
Klinis Expected Count 4.4 16.6 14.0 35.0
% within Stadium Klini 17.1% 40.0% 42.9% 100.0%
% within umur
24.0% 14.7% 18.8% 17.5%
panderita kanker paru
% of Total 3.0% 7.0% 7.5% 17.5%
Stadium Lanjut Count 19 81 65 165
Expected Count 20.6 78.4 66.0 165.0
% within Stadium Klini 11.5% 49.1% 39.4% 100.0%
% within umur
76.0% 85.3% 81.3% 82.5%
panderita kanker paru
% of Total 9.5% 40.5% 32.5% 82.5%
Total Count 25 95 80 200
Expected Count 25.0 95.0 80.0 200.0
% within Stadium Klini 12.5% 47.5% 40.0% 100.0%
% within umur
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
panderita kanker paru
% of Total 12.5% 47.5% 40.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 1.321a 2 .517
Likelihood Ratio 1.282 2 .527
Linear-by-Linear
.030 1 .863
Association
N of Valid Cases 200
a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 4.38.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
pendidikan penderita * riwayat merokok penderita kanker paru Crosstabulation

riwayat merokok
penderita kanker paru
Tidak
merokok Merokok Total
pendidikan SD/SLTP Count 58 25 83
penderita Expected Count 60.8 22.2 83.0
% within pendidikan
69.9% 30.1% 100.0%
penderita
% within riwayat merokok
49.2% 58.1% 51.6%
penderita kanker paru
% of Total 36.0% 15.5% 51.6%
SLTA Count 34 11 45
Expected Count 33.0 12.0 45.0
% within pendidikan
75.6% 24.4% 100.0%
penderita
% within riwayat merokok
28.8% 25.6% 28.0%
penderita kanker paru
% of Total 21.1% 6.8% 28.0%
Akademi/PT Count 26 7 33
Expected Count 24.2 8.8 33.0
% within pendidikan
78.8% 21.2% 100.0%
penderita
% within riwayat merokok
22.0% 16.3% 20.5%
penderita kanker paru
% of Total 16.1% 4.3% 20.5%
Total Count 118 43 161
Expected Count 118.0 43.0 161.0
% within pendidikan
73.3% 26.7% 100.0%
penderita
% within riwayat merokok
100.0% 100.0% 100.0%
penderita kanker paru
% of Total 73.3% 26.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 1.121a 2 .571
Likelihood Ratio 1.136 2 .567
Linear-by-Linear
1.091 1 .296
Association
N of Valid Cases 161
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 8.81.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Crosstabs
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Stadium Klinis *
200 100,0% 0 ,0% 200 100,0%
penatalaksanaan medis

Stadium Klinis * penatalaksanaan medis Crosstabulation

penatalaksanaan medis
Terapi pebedahan +
PembedahanKemoterapiSimptomatis kemoterapi Total
Stadium Stadium Din Count 10 3 21 1 35
Klinis Expected Count 2,6 11,4 19,8 1,2 35,0
% within Stadium K 28,6% 8,6% 60,0% 2,9% 100,0%
% within
66,7% 4,6% 18,6% 14,3% 17,5%
penatalaksanaan m
% of Total 5,0% 1,5% 10,5% ,5% 17,5%
Stadium Lan Count 5 62 92 6 165
Expected Count 12,4 53,6 93,2 5,8 165,0
% within Stadium K 3,0% 37,6% 55,8% 3,6% 100,0%
% within
33,3% 95,4% 81,4% 85,7% 82,5%
penatalaksanaan m
% of Total 2,5% 31,0% 46,0% 3,0% 82,5%
Total Count 15 65 113 7 200
Expected Count 15,0 65,0 113,0 7,0 200,0
% within Stadium K 7,5% 32,5% 56,5% 3,5% 100,0%
% within
100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
penatalaksanaan m
% of Total 7,5% 32,5% 56,5% 3,5% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 32,732a 3 ,000
Likelihood Ratio 27,829 3 ,000
Linear-by-Linear
8,743 1 ,003
Association
N of Valid Cases 200
a. 2 cells (25,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 1,23.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Crosstabs
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Stadium Klinis * Sumber
200 100,0% 0 ,0% 200 100,0%
Biaya Pengobatan

Stadium Klinis * Sumber Biaya Pengobatan Crosstabulation

Sumber Biaya Pengobatan


Bukan Biaya
Biaya Sendiri Sendiri Total
Stadium Stadium Dini Count 10 25 35
Klinis Expected Count 4,2 30,8 35,0
% within Stadium Klinis 28,6% 71,4% 100,0%
% within Sumber Biaya
41,7% 14,2% 17,5%
Pengobatan
% of Total 5,0% 12,5% 17,5%
Stadium Lanjut Count 14 151 165
Expected Count 19,8 145,2 165,0
% within Stadium Klinis 8,5% 91,5% 100,0%
% within Sumber Biaya
58,3% 85,8% 82,5%
Pengobatan
% of Total 7,0% 75,5% 82,5%
Total Count 24 176 200
Expected Count 24,0 176,0 200,0
% within Stadium Klinis 12,0% 88,0% 100,0%
% within Sumber Biaya
100,0% 100,0% 100,0%
Pengobatan
% of Total 12,0% 88,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 11,032b 1 ,001
Continuity Correctiona 9,212 1 ,002
Likelihood Ratio 9,041 1 ,003
Fisher's Exact Test ,003 ,003
Linear-by-Linear
10,977 1 ,001
Association
N of Valid Cases 200
a. Computed only for a 2x2 table
b. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
4,20.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Crosstabs
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
penatalaksanaan
medis * Sumber 200 100,0% 0 ,0% 200 100,0%
Biaya Pengobatan

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
penatalaksanaan medis * Sumber Biaya Pengobatan Crosstabulation

Sumber Biaya Pengobatan


Bukan Biaya
Biaya Sendiri Sendiri Total
penatalaksanaa Pembedahan Count 5 10 15
medis Expected Count 1,8 13,2 15,0
% within
33,3% 66,7% 100,0%
penatalaksanaan med
% within Sumber Biay
20,8% 5,7% 7,5%
Pengobatan
% of Total 2,5% 5,0% 7,5%
Kemoterapi Count 5 60 65
Expected Count 7,8 57,2 65,0
% within
7,7% 92,3% 100,0%
penatalaksanaan med
% within Sumber Biay
20,8% 34,1% 32,5%
Pengobatan
% of Total 2,5% 30,0% 32,5%
Terapi Simptomatis Count 14 99 113
Expected Count 13,6 99,4 113,0
% within
12,4% 87,6% 100,0%
penatalaksanaan med
% within Sumber Biay
58,3% 56,3% 56,5%
Pengobatan
% of Total 7,0% 49,5% 56,5%
pebedahan + kemoter Count 0 7 7
Expected Count ,8 6,2 7,0
% within
,0% 100,0% 100,0%
penatalaksanaan med
% within Sumber Biay
,0% 4,0% 3,5%
Pengobatan
% of Total ,0% 3,5% 3,5%
Total Count 24 176 200
Expected Count 24,0 176,0 200,0
% within
12,0% 88,0% 100,0%
penatalaksanaan med
% within Sumber Biay
100,0% 100,0% 100,0%
Pengobatan
% of Total 12,0% 88,0% 100,0%

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Chi-Square Tests

Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 8,578a 3 ,035
Likelihood Ratio 7,758 3 ,051
Linear-by-Linear
3,572 1 ,059
Association
N of Valid Cases 200
a. 2 cells (25,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,84.

Crosstabs
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
keadaan sewaktu
pulang * Sumber 200 100,0% 0 ,0% 200 100,0%
Biaya Pengobatan

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
keadaan sewaktu pulang * Sumber Biaya Pengobatan Crosstabulation

Sumber Biaya Pengobatan


Bukan Biaya
Biaya Sendiri Sendiri Total
keadaan PBJ Count 15 135 150
sewaktu Expected Count 18,0 132,0 150,0
pulang % within keadaan
10,0% 90,0% 100,0%
sewaktu pulang
% within Sumber
62,5% 76,7% 75,0%
Biaya Pengobatan
% of Total 7,5% 67,5% 75,0%
PAPS Count 7 15 22
Expected Count 2,6 19,4 22,0
% within keadaan
31,8% 68,2% 100,0%
sewaktu pulang
% within Sumber
29,2% 8,5% 11,0%
Biaya Pengobatan
% of Total 3,5% 7,5% 11,0%
Meninggal Count 2 26 28
Expected Count 3,4 24,6 28,0
% within keadaan
7,1% 92,9% 100,0%
sewaktu pulang
% within Sumber
8,3% 14,8% 14,0%
Biaya Pengobatan
% of Total 1,0% 13,0% 14,0%
Total Count 24 176 200
Expected Count 24,0 176,0 200,0
% within keadaan
12,0% 88,0% 100,0%
sewaktu pulang
% within Sumber
100,0% 100,0% 100,0%
Biaya Pengobatan
% of Total 12,0% 88,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 9,376a 2 ,009
Likelihood Ratio 7,314 2 ,026
Linear-by-Linear
,245 1 ,621
Association
N of Valid Cases 200
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 2,64.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Crosstabs
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Stadium Klinis * keadaan
200 100,0% 0 ,0% 200 100,0%
sewaktu pulang

Stadium Klinis * keadaan sewaktu pulang Crosstabulation

keadaan sewaktu pulang


PBJ PAPS Meninggal Total
Stadium Stadium Dini Count 30 4 1 35
Klinis Expected Count 26,3 3,9 4,9 35,0
% within Stadium Klinis 85,7% 11,4% 2,9% 100,0%
% within keadaan
20,0% 18,2% 3,6% 17,5%
sewaktu pulang
% of Total 15,0% 2,0% ,5% 17,5%
Stadium Lanjut Count 120 18 27 165
Expected Count 123,8 18,2 23,1 165,0
% within Stadium Klinis 72,7% 10,9% 16,4% 100,0%
% within keadaan
80,0% 81,8% 96,4% 82,5%
sewaktu pulang
% of Total 60,0% 9,0% 13,5% 82,5%
Total Count 150 22 28 200
Expected Count 150,0 22,0 28,0 200,0
% within Stadium Klinis 75,0% 11,0% 14,0% 100,0%
% within keadaan
100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
sewaktu pulang
% of Total 75,0% 11,0% 14,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 4,419a 2 ,110
Likelihood Ratio 5,879 2 ,053
Linear-by-Linear
3,894 1 ,048
Association
N of Valid Cases 200
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 3,85.

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
T-Test
Group Statistics

Std. Error
Stadium Klinis N Mean Std. Deviation Mean
lama rawatan Stadium Dini 35 14,26 7,736 1,308
Stadium Lanjut 165 14,56 9,182 ,715

Independent Samples Test

Levene's Test for


uality of Varianc t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Mean Std. Error Difference
F Sig. t df ig. (2-tailed
Difference
DifferenceLower Upper
lama rawaEqual varia
,457 ,500 -,184 198 ,854 -,31 1,666 -3,591 2,978
assumed
Equal varia
-,206 56,315 ,838 -,31 1,490 -3,291 2,678
not assume

Oneway
Descriptives

lama rawatan
5% Confidence Interval fo
Mean
N Mean Std. DeviationStd. ErrorLower BoundUpper BoundMinimum Maximum
PBJ 150 15,80 9,150 ,747 14,32 17,28 2 56
PAPS 22 8,68 5,259 1,121 6,35 11,01 2 17
Meningga 28 12,18 7,841 1,482 9,14 15,22 1 30
Total 200 14,51 8,929 ,631 13,27 15,75 1 56

Test of Homogeneity of Variances

lama rawatan
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
3,136 2 197 ,046

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
ANOVA

lama rawatan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1149,100 2 574,550 7,692 ,001
Within Groups 14714,880 197 74,695
Total 15863,980 199

NPar Tests
Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum


lama rawatan 200 14,51 8,929 1 56
keadaan sewaktu pulang 200 1,39 ,721 1 3

Kruskal-Wallis Test
Ranks

keadaan sewaktu pulang N Mean Rank


lama rawatan PBJ 150 108,85
PAPS 22 61,70
Meninggal 28 86,23
Total 200

Test Statisticsa,b

lama rawatan
Chi-Square 14,736
df 2
Asymp. Sig. ,001
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: keadaan sewaktu pulang

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Crosstabs
pekerjaan penderita kanker paru * Sumber biaya pengobatan Crosstabulation

Sumber biaya pengobatan


Biaya Sendiri Askes Jamkesmas Total
pekerjaan PNS/Pensiunan PNCount 0 44 0 44
penderita % within pekerjaan
kanker .0% 100.0% .0% 100.0%
penderita kanker pa
paru % within Sumber
.0% 55.0% .0% 22.0%
biaya pengobatan
% of Total .0% 22.0% .0% 22.0%
pegawai swasta Count 2 2 3 7
% within pekerjaan
28.6% 28.6% 42.9% 100.0%
penderita kanker pa
% within Sumber
8.3% 2.5% 3.1% 3.5%
biaya pengobatan
% of Total 1.0% 1.0% 1.5% 3.5%
wiraswasta Count 13 14 39 66
% within pekerjaan
19.7% 21.2% 59.1% 100.0%
penderita kanker pa
% within Sumber
54.2% 17.5% 40.6% 33.0%
biaya pengobatan
% of Total 6.5% 7.0% 19.5% 33.0%
petani Count 0 1 23 24
% within pekerjaan
.0% 4.2% 95.8% 100.0%
penderita kanker pa
% within Sumber
.0% 1.3% 24.0% 12.0%
biaya pengobatan
% of Total .0% .5% 11.5% 12.0%
IRT/Tidak bekerja Count 2 14 16 32
% within pekerjaan
6.3% 43.8% 50.0% 100.0%
penderita kanker pa
% within Sumber
8.3% 17.5% 16.7% 16.0%
biaya pengobatan
% of Total 1.0% 7.0% 8.0% 16.0%
Tidak Tercatat Count 7 5 15 27
% within pekerjaan
25.9% 18.5% 55.6% 100.0%
penderita kanker pa
% within Sumber
29.2% 6.3% 15.6% 13.5%
biaya pengobatan
% of Total 3.5% 2.5% 7.5% 13.5%
Total Count 24 80 96 200
% within pekerjaan
12.0% 40.0% 48.0% 100.0%
penderita kanker pa
% within Sumber
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
biaya pengobatan
% of Total 12.0% 40.0% 48.0% 100.0%

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
pandidikan penderita kanker paru * Sumber biaya pengobatan Crosstabulation

Sumber biaya pengobatan


Biaya Sendiri Askes Jamkesmas Total
pandidikan SD/SLTP Count 9 18 56 83
penderita % within pandidikan
kanker paru 10.8% 21.7% 67.5% 100.0%
penderita kanker par
% within Sumber
37.5% 22.5% 58.3% 41.5%
biaya pengobatan
% of Total 4.5% 9.0% 28.0% 41.5%
SMA Count 5 26 14 45
% within pandidikan
11.1% 57.8% 31.1% 100.0%
penderita kanker par
% within Sumber
20.8% 32.5% 14.6% 22.5%
biaya pengobatan
% of Total 2.5% 13.0% 7.0% 22.5%
Akademi/PT Count 1 31 1 33
% within pandidikan
3.0% 93.9% 3.0% 100.0%
penderita kanker par
% within Sumber
4.2% 38.8% 1.0% 16.5%
biaya pengobatan
% of Total .5% 15.5% .5% 16.5%
Tidak tercata Count 9 5 25 39
% within pandidikan
23.1% 12.8% 64.1% 100.0%
penderita kanker par
% within Sumber
37.5% 6.3% 26.0% 19.5%
biaya pengobatan
% of Total 4.5% 2.5% 12.5% 19.5%
Total Count 24 80 96 200
% within pandidikan
12.0% 40.0% 48.0% 100.0%
penderita kanker par
% within Sumber
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
biaya pengobatan
% of Total 12.0% 40.0% 48.0% 100.0%

Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.

You might also like