You are on page 1of 10

Nama : Mimin Wijiyanti

Nim : 15.02.10.

Prodi : S1 Keperawatan (Semester 7)

A. KONSEP GAWAT DARURAT


1. Gawat Darurat
a) Asma Berat
b) Trauma Thorak
c) Koma Diabetika
d) Stroke dengan Penurunan Kesadaran
e) Infeksi Otak
2. Gawat Tidak Darurat
a) HIV/AIDS
b) Hepatitis
c) Apendixitis
d) TBC
e) Diabetes Militus
3. Darurat tidak Gawat
a) Luka Bakar
b) Cidera Kepala sedang
c) Usus Buntu
d) Thypoid
e) Vertigo
4. Tidak Gawat Tidak Darurat
a) Sariawan
b) Batuk
c) influenza
d) demam
e) Patah tulang dengan luka tertutup
Nama : Dian Putri Utami

NIM : 15.02.10.15

Prodi : S1 Keperawatan

KONSEP GAWAT DARURAT

A. Gawat Darurat
1. Anemia Berat
2. Kejang
3. Hiportemia
4. Overdosis Obat
5. Tamponade Jantung
B. Gawat tidak Darurat
1. Diabetes Militus
2. Osteoporosis
3. Kolesterol
4. Broncitis
5. Glukoma
C. Darurat tidak Gawat
1. Tumor
2. Asam Urat
3. Eksim
4. Stroke Ringan
5. Rematik
D. Tidak Gawat tidak Darurat
1. Scabies
2. Karies Gigi
3. Penyakit kulit
4. Acne
5. Maag
Nama : Siti Mutoharoh
NIM : 15.02.10.
Prodi : S1 Keperawatan

A. KONSEP GAWAT DARURAT


1. Gawat Darurat
a) Apnea
b) Diare provus dengan dehidrasi
c) Difteri
d) Tetanus
e) Gagal ginjal Akut
2. Gawat tidak darurat
a) TBC
b) Filiriasis
c) Kolesterol
d) Osteoporosis
e) Osteomalacia
3. Darurat tidak Gawat
a) Diare dengan dehidrasi sedang
b) Muntah Terus Menerus
c) Chikungunya
d) Gingivitis
e) Faringitis
4. Tidak Gawat tidak darurat
a) Fluor Albus/keputihan
b) Dehidrasi
c) Alergi
d) Influenza
e) Maag
Nama : Sinta Muktiningsih
NIM : 15.02.10.63
Prodi : S1 Keperawatan

KONSEP GAWAT DARURAT


A. Gawat Darurat
1. Cardiact arrest
2. Anak dengan ikterus
3. Hiportemia
4. Tumor
5. Kecelakaan dan terjadi pendarahan di kepala
B. Gawat tidak darurat
1. Hepatitis
2. Sceleosis
3. Kolesterol
4. Gonore
5. TBC
C. Darurat tidak gawat
1. Demam Tinggi
2. Sprain
3. Strain
4. Furunkel
5. Abses Gusi
D. Tidak gawat tidak darurat
1. Demam
2. Sariawan
3. patah tulang dengan luka tertutup
4. penyakit kulit
5. influenza
Nama : Lukluk Nur Laila Zulfa
NIM : 15.02.10.
Prodi : S1 Keperawatan

KONSEP GAWAT DARURAT


1. Gawat Darurat
a. Trauma Femur
b. Dislokasi Persendian
c. Koma Uremikum
d. Trauma capitis dengan penurunan kesadaran
e. Spasme Laryngeal
2. Gawat tidak darurat
a. Hepatitis
b. TBC
c. Ca Stadium Lanjut
d. HIV/AIDS
e. Apendixitis
3. Darurat tidak gawat
a. Abses gusi
b. Laryngitis
c. Hipoteroidisme
d. Impetigo
e. Polip Hidung
4. Tidak gawat tidak darurat
a. Influenza
b. Alergi
c. TBC kulit
d. Sendi bergeser
e. Acne
Nama : Suryantini
NIM : 15.02.10.68
Prodi : S1 Keperawatan

KONSEP GAWAT DARURAT


A. Gawat Darurat
1. Trauma muka yang mengganggu jalan nafas
2. Koma Hepatikum
3. Fraktur Kranium
4. Trauma Pelvis
5. Keracunan
B. Gawat tidak darurat
1. Hepatitis
2. Osteoporosis
3. Skeleosis
4. Lordosis
5. Hiv/aids
C. Darurat tidak gawat
1. Epiglotitis
2. Impetigo
3. Vertigo
4. Chikungunya
5. Furunkel
D. Tidak gawat tidak darurat
1. Sakit tenggorokan
2. Luka lecet
3. Karies gigi
4. Acne
5. Dehidrasi
Nama : Nofita Muninggarsari
NIM : 15.02.10.49
Prodi : S1 Keperawatan

KONSEP GAWAT DARURAT


1. Gawat Darurat
a. Cyanofic spell
b. Edema
c. Intosikasi
d. Flail
e. Chest
2. Gawat tidak darurat
a. TBC
b. kifosis
c. DM
d. Kolestrol
e. Gonore
3. Darurat tidak gawat
a. Luka bakar
b. Demam tinggi
c. Diare dehidrasi sedang
d. Asam urat
e. Rematik
4. Tidak gawat tidak darurat
a. Maag
b. Scabies
c. Penyakit kulit
d. Patah tulang dengan luka tertutup
e. Influenza
KONSEP AMBULANCE

A. Kecepatan ambulance
Sebagai pengemudi ambulans, Anda pasti sering sekali diingatkan
untuk mengemudi dengan pelan dan hati-hati. Mungkin Anda akan
berkelit dengan mengatakan seperti, ”Bagaimana aku dapat membawa
pasien dengan cedera serius tepat waktu ke rumah sakit bila aku mengulur
waktu? Kami tidak meminta Anda untuk mengulur waktu. Tetapi
kemudikanlah ambulans dengan mengingat hal-hal yang tertera di bawah
ini:
1. Batas kecepatan paling tinggi yang dimaksud dalam peraturan
menteri perhubungan republic Indonesia nomor pm 111 tahun 2015
tentang tata cara penetapan batas kecepatan.
a. Batas kecepatan jalan bebas hambatan paling rendah
60km/jamdalam kondisi arus bebas dan paling tinggi
100km/jam untuk jalan bebas hambatan.
b. Batas kecepatan antar kota paling tinggi 80km/jam.
c. Batas kecepatan kawasan perkotaan paling tinggi 60km/jam.
d. Batas kecepatan di kawasan pemukiman paling tinggi
30km/jam.
2. Kecepatan yang berlebihan dapat menigkatkan kemungkinan
terjadinya tabrakan.
3. Kecepatan yang tinggi membutuhkan jarak yang labih panjang
untuk berhenti, sehingga dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak
diharapkan. Ingatlah bahwa peraturan di beberapa negara mungkin
memperbolehkan Anda untuk tidak mematuhi peraturan lalu lintas
dalam keadaan emergensi yang sebenarnya dan dengan
memperdulikan keselamatan orang lain. Pengecualian dalam hal
ini, mencakup aturan batas kecepatan, lampu merah dan tanda
berhenti, dan peraturan lain serta sejumalh batasan larangan.
Namun jangan lupa untuk selalu melintasi persimpangan dengan
lampu peringatan peringatan, hindari menikung tiba-tiba, dan
selalu menyalakan lampu penunjuk arah. Pastikan bahwa
pengemudi ambulans dan semua penumpang menggunakan sabuk
pengaman saat ambulans sedang berjalan.

B. Peraturan penggunaan sirine

Suara sirene dan lampu rotator ambulans kadang tidak serta merta
membuat para pengguna jalan memberinya prioritas. Alasannya, kadang
sudah siap-siap memberi jalan ternyata suara sirene tersebut bukan berasal
dari ambulans melainkan dari pihak yang tidak berhak. Contohnya, mobil
dan sepeda motor kalangan sipil yang mau meminta prioritas.

Ambulans merupakan salah satu yang mendapat hak utama di jalan raya.
Menurut Undang Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (LLAJ), pasal 134, ada beberapa pengguna jalan yang
memperoleh hak utama. Mereka terdiri atas:

1. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas.


2. Ambulans yang mengangkut orang sakit.
3. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas.
4. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia.

Selain itu, kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga
internasional yang menjadi tamu negara, iring-iringan pengantar jenazah,
serta konvoi dan/atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut
pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Cepatnya ambulans dan petugasmedis di lokasi kejadian diharapkan bisa


menolong korban yang berpotensi hidup. Karena itu, saat menuju lokasi
tujuan menjemput pasien, ambulans menyalakan lampu sirene dan lampu
rotatornya yang berwarna merah.
Nah yang dimaksud dengan “kepentingan tertentu” adalah kepentingan
yang memerlukan penanganan segera, antara lain, kendaraan untuk
penanganan ancaman bom dan kendaraan pengangkut pasukan. Selain itu,
kendaraan untuk penanganan huru-hara dan Kendaraan untuk penanganan
bencana alam.

C. Sumber

http://pinpoint-shock.blogspot.com/2011/02/prosedur-tetap-
mengoperasikan-ambulans.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Ambulans

https://edorusyanto.wordpress.com/2014/06/19/ambulans-aja-gak-nyalain-
sirbo/

You might also like