Professional Documents
Culture Documents
Judul jurnal 1 :
“Hubungan sanitasi rumah secara fisik dengan kejadian ISPA pada balita”
P : populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah yang mempunyai anak balita di kelurahan
Penjaringan Sari Kota Surabaya yaitu sebanyak 155. Responden adalah ibu rumah tanggab dari
populasi penelitian . unit sampel dalam penelitian ini adalah rumah yang di dalamnya terdapat
anak balita.
I : penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat observasional dan dilihat dari waktu
pelaksanaanya merupakan penelitian cross secsional, serta berdasarkan jenis desain termaksud
penelitian analitik. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak sederahana
agar setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi menjadi sampel.
Pengambilan sampel di lakukan secara acak (simple random sampling).
C : penyakit infeksi saluran pernapsan atas masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang utama. Sesuai data yang diperoleh dari puskesmas medokan ayu selama satu
tahun terakhir, penyakit ispa pada balita menduduki urutan pertama, terdapat jumlah balita
sebanyak 365 dengan kasus 210 kasus.
O : berdasarkan hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan antara sanitasi fisik rumah dengan
kejadian ISPA pada balita dengan p=0,000, serta sanitasi rumah secara fisik yang memiliki
hubungan dengan kejadian ISPA pada balita meliputi : kepadatana penghuni (p=0,005),
ventilasi (p=0,009), dan penerangan alami(p=0,047), sanitasi rumah secara fisik yang tidak
memiliki hubungan dengan kejadia ISPA pada balita meliputi : kelembapan (p=0,134) dan suhu
(p=0,179)
Judul Jurnal Masalah Kesehatan Masyarakat 2 :
“ Peran Faktor Lingkungan dan Perilaku Terhadap Penularan Demam Berdarah Dengue di kota
Mataram.”
C : Pertumbuhan penduduk yang tidak memiliki pola tertentu dan urbanisasi yang tidak
terencana serta tidak terkontrol merupakan salah satu faktor yang berperan dalam
munculnya kembali kejadian luar biasa penyakit DBD. Sebaliknya data yang diperolah
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pendataan penduduk tidak berperan dalam
terjadinya kejadian kuar biasa DBD di kota Mataram . Hal ini memang disebabkan oleh
kepadatan penduduk bukan merupakan faktor kausatif tetapi hanya merupakan salah
satu faktor resiko yang bersama dengan faktor resiko lainnya seperti mobilitas
penduduk, sanitasi lingkungan, keberadaan container perindukan aedes, kepadatan
vector, tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap penyakit DBD secara
keseluruhan dapat menyebabkan kejadian KLB DBD.
“ Hubungan Kondisi Fasilitas Sanitasi Dasar dan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare di
Kecamatan Seamarang Utara, Kota Semarang “
P : Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga di kecamatan semarang utara
sejumlah 31.306 kepala keluarga (KK). Besar sampel dalam penelitian ini diperoleh
melalui perhitungan rumus Solvin, sejumlah 110 KK sedangkan pemilihan sampel
menggunakan metode purposive sampling.
I : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanotory survey dan metode
yang digunakan adalah metode cross sectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner
dan lembar observasi yang di gunakan sebagai instrument penelitian untuk
mempermudah dalam melakukan penelitian dan mempemudah data mengenai kondisi
fasilitas sanitasi dasar dan personal hygiene sehingga dapat di analisis hubungannya
dengan kejadian diare.
C : Seperti telah dikatakan sebelumnya terdapat hubungan sumber air minum dengan
kejadian diare. Hal ini dapat disebabkan karena kualitas air yang kurang bagus maupun
penyalurannya yang kurang baik. Namun dari hasil analisis statistic dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa dari 11 variabel bebas yang dianalisis, hanya 4 varaibel yang
menyatakan ada hubungan variabel bebas denagn kejadian diare (nilai p<0,05).
Variabel tersebut yakni sumber air (p=0,009), sarana pembuangan sampah (0,031),
kebiasaan mencuci tangan setalah buang air besar (p=0,027). Sedangkan 7 variabel
bebas lainnya menunjukkan tidak ada hubungan dengan kejadian diare.