You are on page 1of 16

Anamnesa

Nama :
Umur : 35 Thn
J.K : Laki-laki
Alamat : Jln. Semeru
Pekerjaan : Tidak tetap
Status : Belum kawin
Keluhan utama : Batuk
RPS : Batuk sejak 5 bulan belum sembuh, awalnya
ringan, semakin lama berat, sesak, serta berbunyi.
Keluhan penyerta : timbul sariawan di mulut tidak sembuh
sejak 1 bulan – caposi sarcoma
RK : Tidak ada
RS : tidak ada / tidak pernah
Kebiasaan : Life style, perokok minum kopi, minuman
keras, pesta narkoba morfin injeksi sejak usia 22
tahun.
Pemeriksaan Fisik
R.U : Sesak
Kesadaran : Compos mensis
TB : 167 cm
BB : 45 kg
TD : 100/70 m Hg
N : 90 x / menit, regular, kuat.
Kepala
Anemia (-)
Ikterik (-)
Sariawan (+), bentuk modul, warna keputihan, D = 6 mm dan nyeri
pembesaran KGB (+)

Thorax
Cor/utus kordis (-)
Pernapasan : Thoraco abdominal
Batas jantung DBN Rorchi (+)
Mur-mur (-) wheezing (-)
Pulmo simestris nafas : bronchial

Abdomen
Plat mekoasmus (-)
BU (+) DBN
Hepor, lien : MB

Ekstremitas
Edema (-), Anemia (-)
DD : HIV / AIDS, TBC
p. Penunjang
darah lengkap
HB : 10
HCT : 37%
Eritrosit : 4.000.000 / ml3
Leukosit : 3.000.000 / ml3
Trombosit : 335 ribu / ml3
LED : 42 ml / jam
Difrount : 1/0/14/50/30/5
Pekerjaan : BTA (+)
(Bakteri tahun asam)
VID Tuberculosis
Urine
Warna kunig jernih Uremia (-)
Proteinouri (-)
Poto thorax :
Sinus premicus : D/s ujung lancip, osteo tak ada kelainan, interstisial
pada paru terdapat infiltrat pada bagian ½ 1. paru terutama apex tidak
didapatkan gambaran / masa pada radio opag pada kedua paru, jantung
tidak ada pembesaran. Kesan KP = duplex aktif.
(TBC)
D.T. Serologis
CD4 : 220 / mm3 / ket : CD4 < 200 / mm3 AIDS
HIV
HIV, TBC
Pada Tn PB : HIV primer
TBC & Sarcoma sekunder
IDENTIFIKASI KATA SULIT
Batuk : Reflex pertahanan paru dapat terjadi secara
berulang yang bertujuan untuk membersihkan
saluran pernafasan dari lender
HIV : (Human Immunodeficiency Virus), tergolong
dalam keluarga retrovirus sub kelompok
(lentivirus), berbentuk spheres dengan diameter 1000 angstrom,
terdiri dari lapisan luar / envelop yang terdiri atas glikoprotein gp
120 yang melekat pada glikoprotein gp 41
Tberkulosis : Penyakit infeksi pada jaringan tubuh (paru &
extra paru) yang bersifat ironis dan dapat
menular disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosy
Sarcoma Kaposis : Kanker system vashular yang ditandai oleh lesi-
lesi kulit berwarna merah
P. Serologi : VID Pemeriksaan mengenai lama dan relative
konsentrasi Ag & Ab dalam darah penderita.
AIDS : (Acguired Imunolog Deficiency Syndrom)
infeksi HIV yang telah terkonfirmasi dengan salah satu tandanya adalah
CD4 < 200 / mm3
PROBLEM LIST
Bagaimana Protogenisis HIV ? ……………….
HIV dapat menular dan tidak menular melalui apa saja ?
Apa perbedaan HIV dan AIDS ?
Gejala-gejala HIV ?
Tahap-tahap infeksi HIV ?

Bagaimana pencegahan dan pengobatan pada HIV ?


BRANSTORMING
Dasar uatama patogenesis HIV adalah kurangnya jenis limposit T hilper /
indusen yang mengandung marker CD4 (sel T4). Limposit T4 merupakan
pusat dan sel utama yang terlibat secara langsung meupun tidak langsung
dalam mengindeksi fung si “imunologik.” HIV secara selektif menginfeksi
sel yang berperan membentuk zat antibody pada system kekebalan tersebut
(sel lymposit T4). Setelah HIV mengikat diri pada molekul CD4, virus
masuk ke dalam target dan ia melepas bungkusnya kemudian dengan
enzyme reverse transryptae ia merubah bentuk RNA agar dapat bergabung
dengan DNA sel target. Selanjutnya sel yang berkembang biak akan
mengandung bahan genetic virus. Infeksi HIV dengan demikian menjadi
irreversibel dan berlangsung seumur hidup. Pada awal in feksi, HIV tidak
segera menyebakan kematian dari sel yang diinfeksinya tetapi terlebih
dahulu mengalami replikasi, sehingga ada kesempatan untuk berkembang
dalam tubuh penderita tersebut, yang lambat laun akan menghabiskan /
merusak sampai jumlah tertentu dari sel lymposit T4.
– Menular : - Hubungan seksual = cairan semen, v agina
Melalui transfuse darah
Melalui air susu ibu, melahirkan, mengandung
Melalui jarum suntik.
– Tidak menular : - Muntah, air kencing, feses, bersin, udara
dall.
Tidak melalui gigitan serangga
Tidak menembus kulit yang utuh.

Perbedaan : - HIV = Virus


CD4 > 200 / mm3
AIDS : Penyakit / syndrom
CD4 < 200 / mm3
Gejala
Gejala mayor : - Berat badan > 10% dalam 1 bulan
Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1
bulan
Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
Demensia / HIV ensefalopati
Gejala Minor :
Bentuk menetap lebih dari 1 bulan
Dermatitis generalisata
Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
Retinitis virus sitomegalo
Herpos simpleks kronis progresif
Kandadias orofaringkal
Adanya herpes zostermultisegmansal dan herpes zoster berulang
Kandidas orofaringeal
Limfadenopati generolisata
Tahap-tahap HIV
Tahap 1 : Periode jendela
HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody
terhadap HIV dalam darah
Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan
merasa sehat
Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu – 6
bulan
Tahap 2 : HIV positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5 – 10 tahun
HIV berkembang biak dalam tubuh
Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan
merasa sehat
Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena
telah terbentuk antibody terhadap HIV
Umumnya tetap tanpak sehat selama 5 – 10 tahun tergantung daya
tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun)
Tahap 3 : HIV positif (muncul gejala)
System kekebalan semakin turun
Mulai muncul gejala infeksi oportunistik “, ex. Pembekakan
kelenjar lymposit di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu dll.
Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan tergantung daya
tahan tubuhnya.
Tahap 4 : AIDS
Kondisi system kekebalan tubuh sangat lemah
Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah.

Pencegahan dan Pengobatan


Pencegahan : - Tidak melakukan sex bebas
Tidak menggunakan jarum suntik sex bergantian
Hindari transfuse darah dengan penderita HIV

Pengobatan : - Tidak ada obat yang bisa


menyembuhkan tapi ada yang terapi untuk mengurangi gejala
Contohnya : Antri retroviral (ARN)
Tahap-tahap HIV
Tahap 1 : Periode jendela
HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody
terhadap HIV dalam darah
Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan
merasa sehat
Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu – 6
bulan
Tahap 2 : HIV positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5 – 10 tahun
HIV berkembang biak dalam tubuh
Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan
merasa sehat
Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena
telah terbentuk antibody terhadap HIV
Umumnya tetap tanpak sehat selama 5 – 10 tahun tergantung daya
tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun)
Tahap 3 : HIV positif (muncul gejala)
System kekebalan semakin turun
Mulai muncul gejala infeksi oportunistik “, ex. Pembekakan
kelenjar lymposit di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu dll.
Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan tergantung daya
tahan tubuhnya.
Tahap 4 : AIDS
Kondisi system kekebalan tubuh sangat lemah
Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah.

Pencegahan dan Pengobatan


Pencegahan : - Tidak melakukan sex bebas
Tidak menggunakan jarum suntik sex bergantian
Hindari transfuse darah dengan penderita HIV

Pengobatan : - Tidak ada obat yang bisa


menyembuhkan tapi ada yang terapi untuk mengurangi gejala
Contohnya : Antri retroviral (ARN)
Mapping konsep dan Kasus Umum

Factor Risiko :
Pemakaian jarum Tn. PB
suntik

Terinfeksi HIV

Gagal
Adaptif Respon Imun Innat

Gp 120 berikatak WK. eel active


dengan CD4
Normal
Enzim Inherence
Reverse
Transcription
Improteksi sel-sel
RNA masuk ke nakleus
lain (antiviral)

DNA Virus

Insersi DNA CD 4
Virus

CD 4 Rusak

Kekebalan tubuh

Respon imun
Tidak bekerja

Mudah terinfeksi
(infeksi oportunis)

TBC,
Carposisarcowa, dll
LERANING OBJECTIVE

Menjelaskan proses terjadinya infeksi


Menjelaskan respon immune terhadap penyakit infeksi
Menjelaskan pathogenesa penyakit HIV – AIDS
Menjelaskan pathonikanisme imunodefisiensi pada AIDS
Menjelaskan penatalaksanaan dan penderita HIV – AIDS
REPORTING
Proses terjadinya infeksi
Proses inqubasi : Interval antara masuknya pathogen ke dalam
tubuh dan menculnya gejala utama
Proses Prodromal : interval dari awitan tanda dan gejala non
spesifik sampai gejala yang spesifik
Tahap Sakit : Klien memanifestasikan tanda dan gejala
yang spesifik terhadap jenis infeksi
Pemulihan : Interval saat munculnya gejala akut
infeksi
(HTTP: //syarifalizoalatas,blog.Friendster.com/2008/01/infeksi)

Rantai Infeksi Agen infeksi :


Karakteristik MO - Bakteri
Resistensi terhadap zat antiobiotik - Virus
Tingkat virulensi - Fungsi +
Jumlah materi infeksi parasit

Reservoir (sumber infeksi)


Manusia - O2 - PH
Hewan - Air - Pencahayaan
Makanan - Suhu
Air
Serangga

Portal of Exit
Pernafasan - Pencernaan
Perkemihan - Genitalia
Kulit - Membran
Darah

Cara Penularan
Oral - Darah
Fetal - Alat
Kulit

Imun HoSpeS
Respon Imun Tehadap Bakteri

Bakteri masuk ECF Sel Mast

Aktivasi Komplemen
Kemotaxin Histamin

Opsonin Dalam vascular Permeabilitas


Unt. Sirkulasi vaskular
leukosit
Bakteri diselubungi
komplemen
Monosit dalam
vaskular
Diingesti oleh
makrofag

Aktivasi Limfosit B Makrofag


MHC II

Sel Plasma Sel Memori


TH 2

Untuk Ingesti
Bakteri

Respon Imun Tehadap Virus

Virus Hot

Ekspresi MH C1

TH 1

CTL

Sel terinfeksi di hancurkan

LISIS
Respon Imun Tehadap Parasit

Parasit masuk

Komplemen

Tetap bertahan berkembang


Biar dalam saluran darah/jar

Mekanisme pertahanan Mekanisme pertahanan


terhadap infeksi pertama terhadap infeksi cacing

Sel T CD4 Respon lgE + Casinofil

Produksi sitokin Parasit Opsonin


oleh lgE + lg E

Aktivasi
Makrofag Sel TH 2 Parasit dihancurkan
Memprod IL 4 oleh Eusinofil
Memprod IL 5
TH 1 = IFN -2

-LISIS-
-LISIS-
Patogenisis HIV :
Stadium pertama : HIV
Dimulai dengan masuknya virus HIV, kemudian antibody
terhadap virus berubah dari negative menjadi posotof. Rentang
waktunya (window period) antara 1 sampai 3 bulan, bahkan sampai 6
bulan. Umumnya pada penyakit yang disebabkan virus, bila tes anti
menjadi positif berarti didalam tubuh terdapat cukup zat anti yang
dapat melawan virus tersebut,

Namun bebeda dengan infeksi virus HIV.


Stadium kedua : Asistomatik (tanpa gejala)
Keadaan ini berlangsung rata-rata selama 5-10 tahun (Depkesri,
1997). Secara teknik dapat menunjukkan :
Penurunan berat badan berkurang dari 10%
Kelainan kulit dan mulut yang ringan
Infeksi saluran nafas secara berulang, misalnya : influenza

Stadium ketiga : pembesaran kelenjar limfe


Fase ini ditandai dengan pembesaran kelenjar limfe secara
menetap dan merata (persistent generatized lym phodenopathy),
tidak hanya muncul pada satu tempat dan berulang lebih dari 2
bulan

Stadium keempat : AIDS


Keadaan ini disertai adanya bermacam-macam penyakit antara
lain penyakit sekunder (depkesri, 1997) secara kelinik dapat
menunjukkan :
Badan menjadi kurus sekali, diare terus menerus tanpa
diketahui sebabnya lebih dari 1 bulan
Pneumonia pneumositosis konii (radang paru)
Leukoencelopati multifokal progresif
Infeksi jamur
Infeksi virus herpes simplek
Toksiplasmosis dengan diare lebih dari 1 bulan
Kriptos pomidiosis dengan diare lebih dari 1 bulan
kriptokosis di luar paru
penyakit sitomegali pada organ tubuh kecuali limpah, hati, dan
kelenjar getah bening
encolopati HIV
sarkomo kopsi
limfama
TBC
Septicemia salmonella nontifoid
Mico bakteriosis atopik
Kandidiatis aeotophagus dan trohea
HIV

HIV I HIV II

Tn. PB
F. Resiko
Terkena virus HIV

Mengikat CD4

Masuk dalam sel target

Melepas bungkus dan enzhim transaryplase

Merubah bentuk RNA agar dapat bergabung


dengan DNA sel target

Sel berkembang = genetic virus

Berkembang seumur hidup (………….)

(Primer) Terimfeksi HIV Stadium III

Ringan (5500 /mm3)


CD 4 Sedang (200-500 / mm3)
Lanjut (200/ mm3)

Imunodefisiensi Mikrooganisme Lain menginfeksi

Mudah infeksi dan berkembang


cepat
- Kopsi sarcoma Pem. Lanjut : - Darah lengkap
- TBC - Urine lengkap
- Photo Thorax
Muncul gejola klinis - Kultur
sesuai kausa - Serologi
Eg M & Ig E
Pentaluksanaan
sesuai gejala klinis
PENAT ALAKUANAAN
Pemeriksaan Awal
Riwayat awal
Factor resiko
Riwayat infeksi menular sexual
Riwayat infeksi oportunistut dan penyakit yang berkaitan
dengan HIV, termasuk TBC
Riwayat peyakit lain
Riwayat pengobatan cprofilaksis dan terapiloportuni, ARV
Riwayat alergi cprofilaksis dan terapiloportuni, stik
Tanda dan keluhan penyakit saat ini
Pemeriksaan klnis
Lakukan pem. Fisik secara lengkap, termasuk BB, cari
limfadenopati perifer, kelainan organ dan system organ
Nilai stadium klinis infeksi HIV
Cari infeksi oportunistik dan penyakit yang terkait HIV
Sering kemungkinan TBC
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan BTA sputum
Hbs Ag jika memungkinkan dan anti HIV jika ada wirayat
penggunaan narkoba suntit pada penderita
Tes latihan lain yang diperlukan untuk menditeksi infeksi
oportunistin
Konseling Dukungan
Berikan konseling post-test
Jelaskan tentang perjalanan penyakit dan rencana perawatan dan
pengobatannya, perlunya kunjungan selanjutnya (kontrol)
Gerakan bimbingan cara hidup yang positif, gizi dan hidup sehat
Gerakan bimbingan pencegahan penularan HIV : Hub sexual yang
kurang aman, kurangi hal-hal yang menyebabkan penularan HIV.
Berikan bimbingan untuk taat pada profilitas infeksi oportunistik

Pengelihatan klinis
Penderita infeksi HIV harus control secara setiap 3-6 bulan jika asimpto
matis dan setiap waktu jika ada keluhan

Lakukan pemeriksaan fisik untuk menetukan stadium klinis infeksi HIV


Lakukan pemeriksaan laboratorium
Hitung DL setiap 6 bulan
Hitung sel T CD4 setiap 6 bulan, jika tersedia
Xray dada dan lainya jika ada indikasi
Bimbing dan jadwalkan kunjungan berikutnya jika penderita asimthomatis
Opsonin

Penat alakuanaan
A. pemeriksaan awal
1) riwayat awal
- factor resiko
- riwayat infeksi menular sexual
- riwayat infeksi oportunistut dan penyakit yang berkaitan dengan
HIV, termasuk TBC
- riwayat peyakit lain
- riwayat pengobatan cprofilaksis dan terapiloportuni, ARV
- riwayat alergi cprofilaksis dan terapiloportuni, stik
- tanda dan keluhan penyakit saat ini
2) pemeriksaan klnis
- lakukan pem. Fisik secara lengkap, termasuk BB, cari
limfadenopati perifer, kelainan organ dan system organ
- nilai stadium klinis infeksi HIV
- cari infeksi oportunistik dan penyakit yang terkait HIV
- sering kemungkinan TBC
3) pemeriksaan laboratorium
B. dbcsxdsbxdsxd

You might also like