Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Assessmen Geriatri komprehensif mencakup: kesehatan fisik, mental, status fungsional,
kegiatan sosial, dan lingkungan. Tujuan asesmen ialah mengetahui kesehatan penderita secara
holistik supaya dapat memberdayakan kemandirian penderita selama mungkin dan mencegah
disabilitas-handicap diwaktu mendatang. Asesmen ini bersifat tidak sekedar multi-disiplin tetapi
interdisiplin dengan koordinasi serasi antar disiplin dan lintas pelayanan kesehatan.1,2
Pemeriksaan Penderita
Pemeriksa penderita Geriatri sama dengan pemeriksaan penderita di bidang ilmu lainnya yaitu
mulai dengan pemeriksaan:3
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan bantuan dengan teknologi yang tersedia, termasuk yang canggih
d. Pemeriksaan fungsi
e. Konsultasi vertical atau horisontal
f. Daftar masalah (CMOM)
g. Diagnosis diferensial (DD)
h. Diagnosis pasti
i. Penatalaksanaan holistik
j. Prognosis
Anamnesis
Untuk mendapatkan jawaban yang baik dan lengkap, seringkali diperlukan alo-anamnesis dari
orang/keluarga yang merawatnya sehari-hari. Dimulai dengan:
Identitas penderita : nama, alamat, umur, perkawinan, anak (jumlah, jenis kelamin dan berapa
orang yang masih tinggal bersama penderita), pekerjaan, keadaan sosial ekonomi. Kemudian
diikuti dengan penyakit yang diderita sekarang:2
- Keluhan utama sehingga penderita mencari pengobatan
- Keluhan-keluhan tambahan yang menyertai
- Waktu dan lama tiap keluhan dengan urutan terjadinya
- Penyakit terdahulu yang pernah diderita.
Anamnesis dilengkapi dengan berbagai gangguan yang terdapat : menelan, masalah gigi, gigi
palsu, gangguan komunikasi/bicara, nyeri/gerak yang terbatas pada anggota badan dan lain-lain.
- Penilaian sistem : Penilaian sistem dilaksanakan secara urut, mulai dari sistem syaraf pusat, saluran
nafas atas dan bawah, kardiovaskular, gastrointestinal (seperti inkontinensia alvi, konstipasi),
urogenital (seperti inkontinensia urin). Dapat dikatakan bahwa penampilan penyakit dan keluhan
penderita tidak tentu berwujud sebagai penampilan organ yang terganggu.
- Anamnesis tentang kebiasaan yang merugikan kesehatan (merokok, minum alkohol).
- Anamnesis Lingkungan perlu meliputi keadaan rumah tempat tinggal.
- Review obat-obat yang telah dan sedang digunakan perlu sekali ditanyakan, bila perlu, penderita atau
keluarganya.
- Ada tidaknya perubahan perilaku.
Anamnesis Nutrisi:4
Pada gizi perlu diperhatikan :
Keseimbangan (baik jumlah kalori maupun makronutrien)
Cukup mikro nutrien (vitamin dan mineral)
Perlu macam makanan yang beraneka ragam.
Kalori berlebihan atau dikurangi disesuaikan dengan kegiatan AHS-nya, dengan tujuan mencapai
berat badan ideal.
Keadaan gigi geli, mastikasi dan fungsi gastro-intestinal.
Apakah ada penurunan atau kenaikan berat badan.
Pengkajian Nutrisi
Pengkajian nutrisi dilakukan dengan memeriksa indeks massa tubuh.5
Rumus Indeks Masa Tubuh (IMT) :
Berat Badan (kg) IMT : 18 – 23 (normal)
[Tinggi Badan (m)2]2
Rumus Tinggi Badan Populasi Geriatri :
Pria : TB = 59.01 + (2.08 X Tinggi Lutut)
Wanita : TB = 75.00 + (1.91 X Tinggi Lutut) – (0.17 X Umur).6
Tabel 1. Kuesioner Hidangan Sehari (Recall 24 jam).6
Banyak Banyak
Makan Gram URT (Ukuran Selingan Gram URT
pagi Rumah Tangga pagi
Banyak Banyak
Makan Gram URT Selingan Gram URT
siang siang
Banyak Banyak
Makan Gram URT Selingan Gram URT
malam malam
Penilaian status gizi juga dapat dilakukan dengan mempergunakan Mini Nutritional Assessment
Short Form (MNA-SF). Dalam penilaiannya hal yang harus juga dicatat adalah nama pasien, usia,
jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, tinggi lutut dan tanggal pengisian.7
Interpretasi:
Penapisan Depresi
Penapisan depresi berkaitan dengan personal kepribadian, perasaan hati, kesadaran, afek, konfusio,
curiga, gangguan tidur dan depresi.
Tabel 6. Kuesioner Penapisan Depresi11
Skala Depresi Geriatri (Geriatric Depression Scale / GDS) Ya Tidak
1 Apakah Anda pada dasarnya puas dengan kehidupan anda? 0 1
2 Apakah Anda tidak dapat melakukan sebagian besar kegiatan Anda? 1 0
3 Apakah Anda merasa bahwa hidup Anda tidak berguna? 1 0
4 Apakah Anda sering merasa bosan? 1 0
5 Apakah Anda hampir selalu bersemangat tinggi? 0 1
6 Apakah Anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada Anda? 1 0
7 Apakah Anda merasa bahagia hampir sepanjang waktu? 0 1
8 Apakah Anda sering merasa bahwa tidak ada yang membantu Anda? 1 0
9 Apakah Anda lebih memilih untuk diam di rumah daripada keluar rumah dan 1 0
mencoba hal-hal baru?
10 Apakah Anda mera sa memiliki lebih banyak masalah dengan ingatan Anda 1 0
dibanding biasanya?
11 Apakah Anda merasa bahwa hidup Anda saat ini menyenangkan? 0 1
12 Apakah Anda merasa tidak berharga dengan keadaan Anda saat ini? 1 0
15 Apakah Anda merasa bahwa kebanyakan orang lebih baik daripada Anda? 1 0
Total
Nilai : 3 atau lebih pada GDS 15 mendeteksi adanya kasus Depresi ( 100% sensitivitas)
Asesmen Lingkungan
Asesmen lingkungan merupakan asesmen yang cukup penting untuk dapat melengkapi dan
menentukan keadaan lingkungan dan tempat tinggal yang bersangkutan beserta anggota
keluarganya. Perlu ditanyakan tentang terutama keamanan dan rasa aman di rumah,
kemungkinan mendapatkan bantuan baik secara teknis maupun medik.12
Kuesioner skrining insomnia ini merupakan alat yang digunakan dokter untuk evaluasi klinis
insomnia. Ini digunakan untuk skrining gangguan tidur primer. Berdasarkan aturan umum di
bawah ini, dokter harus melakukan evaluasi klinis lengkap dan/atau merujuk ketika diperlukan.
Dasar diagnostik:
1. Immobility
2. Instability
3. Incontinence
4. Impairments of cognitive
5. Impaction
6. Impairments of Vision, Hearing, skin integrity, taste
7. Infection
8. Isolation
9. Inanition
10. Impecunity
11. Iatrogenesis
12. Insomnia
13. Impotence
14. Immunodeficiency
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dimulai dengan pemeriksaan tanda vital.
1. Pemeriksaan fisik tekanan darah, dilaksanakan dalam keadaan tidur, duduk dan berdiri, masing-
masing dengan selang 1-2 menit, untuk melihat kemungkinan terdapatnya hipotensi ortostatik
2. Pemeriksaan fisik untuk menilai sistem. Pemeriksaan organ dan sistem ini disesuaikan dengan
tingkat kemampuan pemeriksa. Yang penting adalah pemeriksaan secara sistem ini menghasilkan
dapatan ada atau tidaknya gangguan organ atau sistem.
3. Pemeriksaan fisik dengan urutan seperti pada anamnesis penilaian sistem, yaitu :
Pemeriksaan susunan saraf pusat (Central Nervous System).
Pemeriksaan panca indera, saluran nafas atas, gigi-mulut.
Pemeriksaan leher, kelenjar tiroid, bising arteri karotis.
Pemeriksaan dada, paru-paru, jantung dan abdomen perlu dilakukan dengan cermat.
Pemeriksaan ekstremitas, refleks-refleks, gerakan dan kelainan sendi-sendi perlu diperiksa : sendi
panggul, lutut dan kolumna vertebralis.
Pemeriksaan kulit-integumen, juga perlu dilakukan.
Pemeriksaan fisik perlu dilengkapi dengan beberapa uji fisik seperti “get up and go” (jarak 3 meter
dalam waktu kira-kira 20 detik), mengambil benda di lantai, beberapa tes keseimbangan, kekuatan,
ketahanan, kelenturan, koordinasi gerakan.
Bila dapat mengamati cara berjalan (gait), adakah sikap atau gerakan terpaksa. Pemeriksaan organ-
sistem adalah melakukan pemeriksaan mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki secara
sistematis.5
Sindrom Geriatri
Sindrom Geriatri meliputi Delirium,Instabilitas/Falls, Immobilisasi, Inkontinensia Urin,
Inkontinensia Alvi, Demensia, Ulkus Dekubitus, Depresi, Inanisasi, Insomnia