You are on page 1of 5

NFECE 2 (2) (2013)

Journal of Non Formal Education and


Community Empowerment
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI PELATIHAN


MENJAHIT DI LEMBAGA PELATIHAN KERJA SWASTA (LPKS)
FORTUNA DUKUH SIBERUK DESA SIBERUK
KABUPATEN BATANG

Hardhike Septyana

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Warga masyarakat yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun bekerja
Diterima Januari 2013 diharapkan mereka menyiapkan masa depannya dengan keterampilan yang telah mereka dapat. Lembaga
Disetujui Februari 2013 Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) sebagai satu bentuk pendidikan yang memberikan layanan bagi masyarakat.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembelajaran
Dipublikasikan Oktober
pelatihan menjahit. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data
2013
menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan terdiri dari 1 pengelola, 2 instruktur,
________________ dan 4 peserta didik. Hasil yang diperoleh dalam penelitian adalah perencanaan pembelajaran terdiri dari
Keywords: identifikasi kebutuhan pelatihan, tujuan pembelajaran, penentuan materi pembelajaran, penentuan metode,
Learning Management penentuan media, dan penentuan evaluasi pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan teori dan
Tailoring Training praktek. Pengawasan pembelajaran meliputi pengawasan kehadiran warga belajar dan tutor, interaksi selama
____________________ kegiatan pembelajaran, dan pengawasan terhadap tutor dalam penggunaan materi, metode dan media
pembelajaran Evaluasi pembelajaran, Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi formatif dan sumatif.
Disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan penentuan metode, media, bahan belajar, dan
evaluasi, pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan teori dan praktek, pengawasan interaksi antara tutor dan
peserta pelatihan dan pengawasan proses pembelajaran, evaluasi dilakukan pada setiap pembelajaran dan pada
akhir semester.

Abstract
___________________________________________________________________
The village is a manifestation of Vocational Life Skills Education program ( CCT ) in the rural sphere
developed by the Directorate of Development and Institutional Classes , Directorate General of Non-Formal
and Informal Education Events Calendar . Intended to develop human resources and the environment based on
cultural values and the use of local potential . Through the village vocational communities can learn and
practice the skills to work or create jobs appropriate resources in the region so that people's lives is increasing.
The purpose of research to know how the village model of community empowerment through vocational and
results of community empowerment through vocational village Keboledan Wanasari Brebes district . This
research uses descriptive qualitative method . Total of 11 study subjects consisted of 1 people managers vocation
village , 5 tutor or teacher , and 5 villagers learn .

© 2013 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6331
Gedung A2 Lantai 2 FIP Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail:jurnal@unnes.ac.id

46
Hardhike Septyana / NFECE 2 (2) (2013)

PENDAHULUAN

Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, di Desa Siberuk masih cukup tinggi, itu terlihat dari mata
dinyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar agar pencaharian penduduknya yang masih didominasi oleh
manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui petani dan pekerja tidak tetap, yang memiliki tingkat
proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui pendapatan rendah dan rendahnya tingkat pendidikan yang
oleh masyarakat. Artinya bahwa manusia sepanjang ada di Desa Siberuk, serta masih banyaknya potensi-potensi
hidupnya membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya desa yang belum dimanfaatkan oleh masyarakat Desa
dan hal ini secara tidak langsung tercermin pada aspek Siberuk. Oleh karena itu maka diperlukan suatu pelatihan
kehidupan kita sehari-hari misalnya dalam berorganisasi keterampilan guna untuk memberikan suatu peluang usaha
maupun dalam pergaulan masyarakat (bermasyarakat), dan berwiraswasta bagi masyarakat desa siberuk. LPKS
karena disanalah sebenarnya diri kita mengaktualisasikan Fortuna memberikan suatu pelatihan yaitu berupa pelatihan
potensi diri melalui proses pembelajaran pada permasalahan menjahit bagi warga Dukuh Siberuk, warga belajar yang
yang timbul dalam masyarakat. mengikuti pelatihan menjahit sebagaian besar diikuti oleh
Lembaga Pelatihan dan Kursus adalah salah satu para perempuan terutama para ibu rumah tangga yang tidak
bentuk satuan Pendidikan Nonformal yang diselenggarakan memiliki pekerjaan tetap atau pengangguran. Dalam
bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, pelatihan menjahit diikuti sebanyak 18 warga belajar.
keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk
mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, METODE PENELITIAN
usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi. Proses menghasilkan output yang Penelitian pembelajaran pelatihan menjahit
berkualitas dalam penyelenggaraan pelatihan sangat menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif
ditentukan oleh berbagai input dan bermacam-macam kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
sumber yang mendukung proses pelatihan itu sendiri. observasi, dan dokumentasi. Subyek penelitian terdiri dari 1
Pelatihan dikatakan berhasil bilamana membawa manfaat pengelola, 2 instruktur, dan 4 peserta didik. Teknik analisis
bagi tenaga kerja, bagi lembaga penyelenggaraan dan bagi data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
lingkungan atau dunia kerja. Terciptanya tenaga kerja yang pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
terampil, ahli, produktif, dan kompeten dibidang industri penarikan kesimpulan/verifikasi.
melalui pelatihan Menjahit yang mendukung perluasan
lapangan kerja, peningkatan produktifitas, perluasan HASIL DAN PEMBAHASAN
kesempatan usaha kecil, memenuhi kebutuhan masyarakat
yang mendukung usaha kecil dan menengah serta Hasil penelitian tentang manajemen pembelajaran
perekonomian nasional. berbasis kompetensi di lembaga pelatihan Kerja Swasta
Berbagai upaya dilakukan oleh pendidikan Fortuna terdiri atas perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
nonformal dan salah satunya adalah melalui pendidikan pembelajaran, pengawasan, dan penilaian pembelajaran.
kecakapan hidup ( life skill). Life skill ini memiliki cakupan Pembahasan dalam penelitian ini mengkaji secara
yang luas, berinteraksi antara pengetahuan yang diyakini mendalam tentang indikator-indikator manajemen
sebagai unsur penting untuk hidup lebih mandiri. Pengertian pembelajaran berbasis kompetensi di LPKS Fortuna , yakni:
life skill di sini adalah kecakapan yang dimiliki oleh Perencanaan Pembelajaran Berbasis Kompetensi
seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan Perencanaan pembelajaran berbasis kompetensi
kehidupan dengan wajar tanpa rasa tertekan, kemudian secara umum perlu memperhatikan tujuan pembelajaran dan
secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi, kegiatan pembelajaran. Perencanaan merupakan langkah
sehingga akhirnya mampu mengatasinya, dan awal dalam sebuah manajemen, perencanaan adalah proses
memungkinkan warga belajar dapat hidup mandiri. Program yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang
kecakapan hidup (life skill) dimaksudkan untuk memberikan tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan
bekal ketrampilan praktis yang terkait dengan kebutuhan datang. Dikatakan sistematis karena perencanaan itu
pasar kerja, peluang usaha, potensi ekonomi atau industri dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip tertentu.
yang ada di masyarakat, salah satu program life skill adalah Manajemen pembelajaran bebasis kompetensi
program kursus. Program kursus diselenggarakan bagi warga menjahit pada lembaga pelatihan kerja swasta Fortuna
belajar yang memerlukan bekal untuk mengembangkan diri, memiliki beberapa tahap, yang pertama adalah tahap
bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ke tingkat yang perencanaan. jenis program yang dipilih dan dijalankan
lebih tinggi. Pendidikan kursus perlu adanya naungan atau yaitu program menjahit karena melihat kebutuhan belajar
lembaga yang mengembangkan dan mendayagunakan dan keadaan masyarakat sekitar, dan setelah diamati
potensi pendidikan kursus tersebut, salah satunya adalah ternyata yang diinginkan oleh masyarakat sekitar yaitu
Lembaga Pelatihan Kerja Swasta Fortuna yang telah mampu pendidikan menjahit. Setelah ditentukan maka diadakan
membantu dalam rangka pengembangan potensi yang rapat untuk membahas tentang tujuan, menentukan metode,
dimiliki oleh masyarakat. menentukan media dan evaluasi. Tujuan pembelajaran
Dukuh Siberuk termasuk salah satu desa di menjahit yaitu untuk mendidik warga belajar agar
Kecamatan Tulis Kabupaten Batang tingkat pengangguran mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang

47
Hardhike Septyana / NFECE 2 (2) (2013)

menjahit sehingga dengan keterampilan tersebut dapat pembelajaran bisa berlangsung dengan efektif. Interaksi yang
memberikan sebagai bekal dalam dunia usaha. Kompetensi terjadi antara tutor dengan warga sudah berlangsung baik,
dalam pelatihan menjahit yaitu menguasai dan terampil disitu diliat dari keakraban antar warga belajar dengan tutor
dalam menjahit/ membuat pakaian dan teknik- teknik dasar dimana tutor selalu membimbing warga belajar dan
menjahit. memberikan rasa nyaman kepada warga belajar.
Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Komoetensi Penyampaian materi oleh tutor terhadap warga belajar
Pelaksanaan yang dilakukan oleh lembaga pelatihan dilakukan dengan sistem kekeluargaan untuk memberikan
menjahit Fortuna sesuai dengan perencanaan yang disusun rasa nyaman kepada warga belajar, sehingga warga belajar
sebelumnya. Metode yang digunakan yaitu dengan ceramah bisa mencermati penyampaian materi yang diberikan oleh
dan demonstrasi, tanya jawab, pemberian tugas, dan tutor dan metode yang digunakan oleh tutor sudah sangat
praktek. Metode ini digunakan karena sesuai dengan sesuai dengan proses pembelajaran yaitu dengan
pembelajaran dan keinginan warga belajar. menggunakan metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab,
Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pemberian tugas. Metode dan media yang dilakukan
meliputi penentuan metode pembelajaran, pelaksanaan oleh tutor sudah sangat sesuai dengan perencanaan
waktu pembelajaran, penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran yang diterapkan.
pembelajaran. Pelatihan menjahit FORTUNA memilih Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kompetensi
metode pembelajaran disesuaikan dengan topik bahasan. Tahap akhir dalam proses pembelajaran adalah
Metode yang digunakan yaitu ceramah, demonstrasi, diskusi evaluasi pembelajaran, diadakanya evaluasi yaitu sebagai
kelompok, dan tanya jawab. Metode ini sangatlah tepat tolak ukur kemampuan peserta didik dalam manyerap
karena dalam melakukan kegiatan belajar menjahit warga materi yang diajarkan. Dalam pembelajaran berbasis
belajar harus dijelaskan terlebih dahulu tentang pola dan kompetensi pelatihan menjahit Lembaga Pelatihan Kerja
teknik menjahit sehingga dalam prakteknya akan Swasta Fortuna menggunakan evaluasi formatif dan sumatif.
mempermudah warga belajar dalam praktek. Pada pelaksanaan evaluasi pelatihan menjahit
Penggunaan sarana dan prasarana di lembaga Lembaga Pelatihan Kerja Swasta Fortuna, evaluasi formatif
pelatihan kerja swasta Fortuna ini sangat optimal. Hal ini dilaksanakan setiap pembelajaran, sedangkan evaluasi
terlihat dengan adanya warga belajar termotivasi untuk ikut sumatif dilakukan pada akhir semester dilakukan ujian
pelatihan menjahit dan untuk bekal di dunia usaha/ semester untuk melihat kemampuan peserta didik selama
mandiri. Selain itu setiap warga belajar diberikan satu set satu semester tersebut dan untuk nenentukan tindakan
alat untuk menjahit. Hal yang paling mendukung dalam berikutnya kepada peserta didik. hasil belajar peserta didik.
pembelajaran yaitu tersedianya sarana dan prasarana Dalam mengevaluasi pembelajaran berbasis
pembelajaran yang memadahi dan lingkungan sekitar kompetensi pelatihan menjahit Lembaga Pelatihan Kerja
(masyarakat) yang ikut memotivasi warga belajar. Swasta Fortuna , tutor menggunakan teknik tes dan non tes.
Materi yang diajarkan dibuat secara sistematis, Teknik tes digunakan tutor saat memberikan tugas kepada
runtut dan berkesinambungan, mulai dari materi yang paling peserta didik, sedangkan teknik nontes dengan mengamati
mudah sampai materi yang paling rumit. Penentuan media seberapa besar materi/bahan pembelajaran yang diberikan
yang digunakan dalam pembelajaran sangat penting, dengan dapat dipahami oleh peserta didik, setiap akhir bab
penggunaan media yang tepat maka penerimaan setiap materi/bahan pembelajaran diadakan tugas dengan tujuan
proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik. Pemilihan mengamati apakah secara praktek warga balajar dapat
media dan sumber belajar disesuaikan dengan materi yang menguasai materi/ bahan pembelajaran dengan baik dan
akan disampaikan. benar.
Strategi yang digunakan dalam pencapaian tujuan
yaitu dengan memberikan pembelajaran menjahit yang ada SIMPULAN DAN SARAN
dengan lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Batang
dan sekitarnya. Salah satunya yaitu dengan diberikan Simpulan
sertifikat. Strategi tersebut diharapkan akan menarik minat Perencanaan pembelajaran berbasis kompetensi
masyarakat untuk memilih program menjahit di lembaga pelatihan menjahit di Lembaga Pelatihan Kerja Swasta
pelatihan kerja swasta Fortuna sehingga program tersebut Fortuna meliputi : identifikasi kebutuhan pelatihan, dengan
dapat terus berjalan. adanya identifikasi proses kegiatan pelatihan menjahit akan
Pengawasan Pembelajaran Berbasis Kompetensi memudahkan dalam proses kegiatan sesuai dengan sasaran.
Dari hasil penelitian yang dilakukan pengawasan Tujuan pembelajaran meliputi tujuan Institusional, Tujuan
pembelajaran berbasis kompetensi yang dilakukan oleh Instruksional Umum (TIU), dan Tujuan Instruksional
pengelola Lembaga Pelatihan Kerja Swasta Fortuna dalam Khusus (TIK). Penentuan materi pembelajaran, disusun
proses pembelajaran meliputi kehadiran warga belajar, dalam bentuk modul pembelajaran (buku panduan), yang
penguasaan materi pada tutor, interaksi pembelajaran, berisi materi yang akan disampaikan kepada peserta
penggunaan metode, dan penggunaan media yang dilakukan pelatihan. Penentuan metode, metode yang digunakan
oleh tutor. Didalam keaktifan warga belajar dan tutor dalam dalam pembelajaran kursus menjahit adalah metode
kegiatan pelatihan pembelajaran menjahit sudah cukup baik, demonstrasi/ceramah, tanya jawab dan praktek langsung.
tujuan melakukan pengawasan keaktifan warga belajar dan Penentuan media pembelajaran disesuaikan dengan materi
tutor adalah untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang sedang disesuaikan dan memperhatikan situasi dan
mengajar berjalan sesuai dengan tujuan, agar keefektifan kondisi belajar. Penentuan evaluasi pembelajaran,
48
Hardhike Septyana / NFECE 2 (2) (2013)

dilaksanakan melalui tes tertulis dan tes praktek langsung. the Present. Greenwood Publishing Group. hlm. 24
Evaluasi ini meliputi evaluasi formatif yang dilaksanakan (http://id.wikipedia.org/wiki/Menjahit)
setelah selesai teori dan evaluasi sumatif dilaksanakan pada Cascio, Eyne. F 1991. On interpreting measures of change due to
akhir kursus menjahit. training or other interventions : Vol 76(4. Massachuset
Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi University
meliputi kegiatan teori dan praktek. Pelaksanaan Darsono, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran, IKIP
pembelajaran pelatihan menjahit dimulai dari persiapan Semarang Press
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
pembelajaran meliputi proses pembelajaran yaitu kegiatan Nomor 19 tahun 2005, tentang standar nasional
awal, merupakan kegiatan apersepsi dalam pembelajaran pendidikan. Semarang: Duta nusindo.
untuk mengantarkan siswa ke materi yang akan dibahas. Dessler, G (1997). Manajemen sumber daya manusia, Jilid I (9
Kegiatan inti, menggunakan metode dan media yang ed). Jakarta: Prehallindo.
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata Hamalik oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta :
pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, Bumi Aksara
dan konfirmasi. Kegiatan akhir, merupakan kegiatan Harris. M. 1995. Konsep dan Karakteristik Pelatihan Berbasis
menyimpulkan dari apa yang telah dipelajari dan melakukan Kompetensi. Universitas Islam Negeri Sunan
evaluasi terhadap apa yang telah dipelajari. Kalijaga Yogyakarta
Pengawasan pembelajaran berbasis kompetensi Lexy J. Moleong. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif.
meliputi pengawasan kehadiran warga belajar dan tutor, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
pengawasan penggunaan materi, interaksi yang terjadi ............................... 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif.
selama kegiatan pembelajaran, pengawasan terhadap tutor Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
pada saat penggunaan metode dan pengawasan tutor pada Koentjoroningrat. 1985. Metode-Metode Penelitian Masyarakat.
saat menggunakaan media belajar. Jakarta : Gramedia
Evaluasi pembelajaran berbasis kompetensi, evaluasi McAshan, H.H. (2002). Competency-Based Education and
formatif dilaksanakan setiap pembelajaran, dalam Behavioral Objectives.
mengevaluasi pembelajaran berbasis kompetensi New Jersey: Educational Technology Publications,
menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan Engelwood Cliffs.
tutor saat memberikan tugas kepada peserta didik, Mulyasa. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru.
sedangkan teknik non tes dengan mengamati sebarapa besar Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
materi/bahan pembelajaran yang diberikan dapat dipahami Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
oleh peserta didik. Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan Bandung: PT. Remaja
pada akhir semester dilakukan ujian semester untuk melihat Rosda Karya.
kemampuan peserta didik selama satu semester tersebut dan Nawawi, H. Hadari 1997. Definisi Pelatihan. Jakarta : Bumi
untuk mengetahui hasil belajar selama kursus. Aksara
Oemar, Hamalik. 2000. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Saran Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan. Jakarta :
Hendaknya pada perencanaan pembelajaran, waktu Bumi Aksara
disesuaikan dengan materi peserta pelatihan. Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tetntang
pembelajaran tutor harus mampu memberikan pelayanan Standar Nasional Pendidik.
yang baik dalam hal pemberian praktek maupun teori. Rifa’i Achmad. 2003. Desian Sistematik Pembelajaran Orang
Pengawasan pembelajaran hendaknya pengelola harus Dewasa. Universitas Negeri Semarang
mengawasi proses pembelajaran, interaksi, kehadiran peserta - . 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES
pelatihan dan tutor pada setiap kegiatan berlangsung. Press.
Evaluasi pembelajaran perlu adanya penilaian pada aspek - . 2003. Disain Sistematik Pembelajaran Orang
sikap, sehingga pembinaan sikap peserta pelatihan ini dapat Dewasa (Paparan Kuliah). Semarang : UNNES
bermanfaat sebagai bekal dalam dunia kerja. Rivai, Veinthzel. 2008. Manajemen SDM. Jakarta : PT Raya
Grafindo Persada
DAFTAR PUSTAKA Rusli Syarif. 1987. Teknik Manajemen Latihan dan Pembinaan.
Bandung: Penerbit Angkasa.
Amirullah dan Hanafi. 2002. Pengantar Manajemen, Edisi Soekarno. 2005. Buku Penuntun Membuat Pola Busana. Jakarta
pertama, Cetakan pertama, Yogyakarta : Graha : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ilmu Soekidjo Notoatmojo. 1998. Pengembangan Sumber Daya
B. Djamarah dan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar, Manusia, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Jakarta: Rineka Cipta Sudjana. 2000. Manajemen Program Pendidikan. Bandung :
Bratton, Barry. (1991). Professional Competencies and Falah Production.
Certifcation in the .............. 2000. Strategi Pembelajaran Orang Dewasa. Bandung
Instructional Technology Field. Colorado: Englewood Cliffs, : Falah Production
Inco. Utsman. 2002. Paparan Perkuliahan Dasar-Dasar Pelatihan.
Condra, Jill, ed (2008). The Greenwood Encyclopedia of Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri
Clothing Through World History: Volume 3, 1801 to Semarang
49
Hardhike Septyana / NFECE 2 (2) (2013)

http://LPKS.com/2009/11/09/menyoal-keberadaan-
lembaga-pelatihan-kerja-sebagai-lembaga-
percontohan/ (Diuduh senin, 4 juli 2011 pukul
08.30 WIB)
http://kuliahpunya.blogspot.com/2009/12/komponen-
komponen-pembelajaran.html (Diuduh kamis , 25
agustus 2011 pukul 22.30)
http://www.bepress.com/ijnes/vol1/iss1/art3/ (Diuduh
kamis, 25 agustus 2011 pukul 22.30)
http://hasanuddintanjung.blogspot.com/2009/05/desain-
skripsit.html(Diuduh jumat, 2 maret 2012 pukul
20.10 WIB)
http://sitinurul.blogspot.com/2010_06_01_archive.html(Di
uduh jumat, 2 maret pukul 22.15 WIB)
http ://id. Jurnal Internasional. Pdf. (Diunduh selasa, 9
september 2011 pukul 13.25 WIB)
http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-
macam-metode-pembelajaran (Diuduh senin, 2
Januari pukul 16.15 WIB)

50

You might also like