Professional Documents
Culture Documents
INTER-PROFESSIONAL EDUCATION 2
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR – BALI
2018
INTER-PROFESSIONAL EDUCATION
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
IDENTITAS MAHASISWA
Kelompok : 1
Nama : Nurul Febryani
NIM : 1608551001
Semester : IV (Empat)
Kontak Person :
No. Telephone :
Tanda tangan :
PETUNJUK UMUM
Desa binaan yang menjadi sasaran Inter-Professional Education (IPE) kami adalah
Desa Padangsambian. Desa ini terletak di Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar,
Provinsi Bali. Secara geografis, Desa Padangsambian terletak di wilayah Kecamatan
Denpasar Barat, Sebagai suatu desa yang berada di pinggiran perkotaan Kota Denpasar,
bentang alam Desa Padangsambian sebagian besar merupakan areal pemukiman warga,
namun pada beberapa wilayah masih terdapat area budidaya, seperti sawah (Subak
Pagutan dan Subak Srogsogan), tegalan, kebun, kawasan usaha dan pergudangan dan
sebagainya. Luas wilayah Desa Padangsambian adalah 409 Hektar. Lokasi koordinat
pada 115.1899 BT / -8.652808 LS. Terbagi menjadi sembilan wilayah kerja teknis
kewilayahan yang disebut dengan Dusun, yaitu : Dusun Umaklungkung, Dusun
Tegallinggah, Dusun Batukandik, Dusun Robokan, Dusun Batuparas, Dusun Pagutan,
Dusun Dukuh Sari, Dusun Lepang, Dusun Tegehsari.Desa Padangsambian juga
merupakan salah satu desa di Kota Denpasar yang berbatasan langsung dengan
Kabupaten Badung, sehingga beberapa batas-batas wilayah Desa Padangsambian juga
merupakan batas wilayah Kota Denpasar dengan Kabupaten Badung. Masyarakat yang
tinggal di Desa padangsambian menganut agama Hindu, Islam, Buddha, dan Kristen.
Namun, mayoritas agama yang dianut adalah agama Hindu. Jika dilihat dari segi ekonomi
masyarakat di Desa padangsambian ini termasuk kelas menengah dan telah cukup baik
karena dapat dikatakan kepala keluarga dari desa ini memiliki pekerjaan yang cukup baik
meskipun masih terdapat kepala keluarga yang tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Jika
dilihat dari segi kesehatan terdapat beberapa keluarga yang tidak memiliki masalah
kesehatan yang serius hanya mengalami penyakit-penyakit yang umum seperti flu
ataupun demam, namun terdapat beberapa keluarga yang memiliki masalah kesehatan
yang cukup serius, seperti Diabetes Mellitus dan Hipertensi, dari hasil yang kami peroleh
terdapat cukup banyak keluarga yang mengidap penyakit DM atau Diabetes Mellitus.
DISKUSI KELOMPOK I
Hari – Tanggal Diskusi : Jumat, 16 Maret 2018
1. Keluarga angkat terdiri dari 1 orang suami, 1 orang istri dan 3 orang anak. Hubungan
antar keluarga angkat ini tergolong harmonis. Kondisi rumah diukur dengan indikator
rumah sehat, tergolong baik. Dimana, lantai rumah sudah keramik, terdapat jendela dan
ventilasi, pencayahan yang cukup, dan tembok sudah permanen serta kamar mandi adalah
milik sendiri. Permasalahan keluarga angkat yang kami ketahui melalui hasil wawancara
adalah kondisi Diabetes melitus dan telah mengkonsumsi obat-obatan yang diresepkan
dokter
2. Intervensi selanjutnya yang dapat dilakukan sebagai mahasiswa kesehatan terhadap
keluarga ini adalah intervensi berupa upaya preventif dan kuratif, yakni KIE dan
mengatur pola makan serta mengontrol aktivitas fisik keluarga tersebut.Kami juga akan
mengedukasi kembali keluarga angkat mengenai jam biologis tubuh dan juga meluruskan
persepsi keluarga mengenai penggunaan rokok dan minuman keras. Melalui intervensi
tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga angkat tersebut.
KUNJUNGAN LAPANGAN I
Hari – Tanggal Kunjungan : Jumat, 30 Maret 2018
Tuliskan gambaran sosial ekonomi keluarga angkat dengan melakukan
langkah-langkah analisis S W O T. Deskripsikan situasi sosial bagaimana
sistem kekerabatan keluarga angkat (KA) dan partisipasi KA dalam
kegiatan kemasyarakatan yang dapat mendukung kegiatan intervensi.
Strength Kelebihan KA yang mampu mendukung intervensi yang akan kami lakukan
nantinya adalah keluarga dari memiliki sifat ramah,dan terbuka terhadap
kehadiran kelompok kami. Keluarga juga peduli mengenai pendidikan anak-
anaknya dan mau berbau dengan lingkungan sosial dengan ikut serta dalam
kegiatan kerja bakti setiap bulannya secara rutin.
Sementara di tingkat lingkungan, di banjar setiap bulannya diadakan
pemeriksaan tekanan darah rutin disertai senam/olah raga lansia, paguyuban
veget serta program preventif wabah seperti vaksinasi JE.
Weakness Kelemahannya adalah keluarga jarang memperhatikan pola hidup yang sehat
yang dilihat dari ketiga anak memiliki pola makan yang tidak teratur akibat
jadwal kegiatan sekolah. Keluarga juga kurang berolahraga dan jarang
melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Ruang Keluarga
Melihat dari segi lingkungan maupun sudut pandang rumah dari Bapak I Gusti Putu Yasa,
memiliki rumah yang cukup sederhana dengan kondisi lingkungan yang padat penduduk,
jalanan berlubang dan rusak, serta cukup dekat dengan kebun. Dilihat dari sirkulasi udara
di rumah tersebut, sirkulasi udaranya baik dilihat dari terdapat beberapa ventilasi dan
jendela serta mendukung cahaya yang masuk pula.Melihat dari segi internal bahwa
aktivitas sehari-hari keluarga cukup sibuk dan jarang menghabiskan waktu di rumah
bersamaan kecuali di hari libur Sabtu-Minggu, sehingga penting untuk mempertahankan
pola makan dan istirahat yang teratur untuk mencegah faktor risiko lain
Kami melakukan kunjungan III dan IV terhadap keluarga I Gusti Putu Yasa dengan
kondisi dari bapak I Gusti Putu Yasa sebagai Kepala keluarga yang mengalami diabetes
melitus dan telah mengonsumsi beberapa obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter,
beliau juga sempat menunjukan kepada kami mengenai obat-obatan yang dikonsumsi
nya.
Setelah kami berdiskusi mengenai masalah-masalah yang kami dapat dari keluarga I
Gusti Putu Yasa, kami membuat rencana intervensi dan memperhatikan pola hidup dari
berbagai segi program studi.Rencana intervensi kelompok kami terhadap dua
permasalahan besar KA yakni Diabetes Mellitus, penggunaan obat tidak sesuai aturan dan
lain-lain, adalah pemeriksaan tekanan darah KA teratur, memberikan KIE lebih banyak
mengenai manfaat pola hidup yang sehat, makan teratur, aktivitas fisik optimal dan
istirahat yang cukup.
Diskusi lintas program studi kami berjalan dengan sangat baik. Kami dapat
mendiskusikan dengan detail mengenai kolaborasi dalam menangani masalah keluarga
angkat. Perbedaan pengetahuan yang dimiliki dari anggota kelompok dengan program
studi yang berbeda memperluas pemikiran dan paham kelompok kami sehingga
permasalahan keluarga dapat dibahas dengan mendalam. Setiap anggota saling membantu
dalam kegiatan IPE 2 kali ini. Pengambilan keputusan berjalan secara mufakat dan
musyawarah sesuai persetujuan keseluruh anggota kelompok. Menurut saya, kolaborasi
lintas profesi sangat baik untuk dilakukan agar tidak ada tenggang rasa antar profesi dan
agar memperluas pandangan tiap profesi dalam pemecahan suatu masalah. Jika
dibandingkan dengan semester lalu, kegiatan diskusi IPE 2 ini dapat dilakukan dengan
baik karena setiap kelompok hanya fokus mendiskusikan satu keluarga angkat, sedangkan
pada semester lalu kami lebih banyak datang dan melakukan wawancara pada kelaurga di
Lingkungan Desa Padangsambian.Selain itu Perbandingan yang diperoleh dari semester
lalu yakni kelugasan antar anggota dikarenakan anggota sudah saling mengenal satu sama
lain dengan lebih dalam
REFLEKSI DIRI
Kelompok :1
Pembimbing :
NO PERNYATAAN REFLEKSI
3 Peran dan tanggungjawab Dalam kelompok ini saya berperan untuk memberikan
pendapat mengenai permasalahan keluarga angkat
mengenai diabetes melitus serta intervensi apa saja yang
dapat saya sarankan dalam segi kedokteran gigi. Selain
itu pada proses pembuatan laporan saya dan teman-teman
anggota, bersama-sama menambahkan pendapat.
4 Manajemen konflik Konflik yang dirasakan selama kegiatan IPE 2 ini
berlangsung yakni sulitnya menentukan jadwal untuk
mengunjungi keluarga angkat karena setiap anggota
kelompok berasal dari lintas profesi berbeda yang
memiliki kegiatan masing-masing, serta jadwal kuliah
dan lokasi yang berbeda menyebabkan sulitnya untuk
mengatur jadwal untuk bertemu.
6 Berbagi pengetahuan dan Melalui diskusi yang kami lakukan, saya mendapatkan
ketrampilan pengetahuan baru mengenai Hipertensi,Hipotesis dan
penggunaan obat yang tidak sesuai aturan dalam bidang
kedokteran
umum,fisioterapi,farmasi,keperawatan,psikologi dan
kesehatan masyarakat
7 Respect Setiap anggota kelompok ini saling menghargai dan
menghormati antara satu sama lain baik waktu diskusi
atau waktu kunjungan
FORM PENILAIAN
INTER-PROFESSIONAL EDUCATION
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
IDENTITAS MAHASISWA
Kelompok : 1
Nama : Nurul Febryani
NIM : 1608551001
Program Studi : Farmasi
Semester : IV (Empat)
ASPEK-ASPEK YANG DINILAI : Bobot Nilai Hasil Sumber
10-100 10-100 Nilai
Hasil Ujian Tertulis : 0.20 Individu
Kinerja Mahasiswa : 0.20 Individu
Laporan Buku Logbook : 0.10 Individu
Presentasi Student Project : 0.25 Kelompok
Laporan Student Project : 0.25 Kelompok
Hasil Akhir Dengan Angka : Total Nilai akhir
Hasil Akhir Dengan Huruf : Nilai Dengan Huruf
Mengetahui, Denpasar,
Ketua Dosen
Pembimbing
LEMBAR VERIFIKASI :
Dosen Pembimbing :
Tanggal Verifikasi :
Catatan Dosen Pembimbing :
Dosen Pembimbing
tanda tangan