Penelitian/riset kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data, dalam dunia pendidikan lingungan alamiah dapat berupa sekolah atau tempat belajar dengan segala proses yang ada didalamnya. Peristiwa- peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi pembelajaran merupakan kajian utama penelitian kualitatif dalam bidang pendidikan. Peneliti pergi ke lokasi penelitian/sekolah untuk memahami dan mempelajari situasi tersebut. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung. 2. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif
Objek Klasifikasi dan kuantifikasi Kecenderungan fenomena sosial menggabungkan berbagai (mis.kekuatan korelasi antar sumber atau pemahaman secara variabel). mendalam Waktu analisis Analisis data dimulai setelah Analisis data dilakukan proses pengumpulan data. sepanjang proses penelitian Standar Memiliki teknik-teknik Belum/tidak memiliki teknik pengukuran standar pengukuran dan standar yang diakui bersama analisis data (tes hipotesis, validitas, reliabilitas) 3. Contoh riset kualitatif
(Jjurnal terlampir)
Judul Artikel: Attitudes towards Science Learning among 10th-Grade
Students: A qualitative look Metode: Penelitian dilakukan melalui metodologi penelitian kualitatif, pengumpulan data berdasarkan wawancara. Metodologi ini memaparkan perasaan, pandangan, dan keyakinan siswa, dan mengeksplorasi karakteristik dari faktor-faktor yang mempengaruhi sikap siswa. Dari faktor-faktor ini, kami menemukan yang paling signifikan untuk siswa SMA interaksi interpersonal antara guru dan siswa, relevansi dan keaslian topik sedang dipelajari, dan keragaman metode pengajaran. Analisis data:
Wawancara para siswa mengungkapkan sudut pandang yang berbeda
dari tentang guru sains, nilai studi sains, dan kegemaran dalam ilmu sains,untuk menciptakan realitas yang lengkap dan kompleks yang mencerminkan keseluruhan pandangan mereka tentang sains studi dan faktor-faktor yang menciptakan sikap mereka. Wawancara diadakan di lingkungan alami siswa (sekolah), dan dilakukan sebagai percakapan yang bertujuan untuk memperoleh dan mengekspresikan pendapat dan sikap mereka. Analisis wawancara kemudian berusaha untuk menjelaskan dan menyajikan wawancara secara sensitif dan sedekat mungkin dengan semurni mungkin. Akhirnya, penelitian ini berfokus pada narasi otentik subjek,menempatkan siswa dengan kuat di pusatnya dan memeriksa realitas dari sudut pandang mereka melihat.