Professional Documents
Culture Documents
Disususn Oleh:
PRODI S1 KEPERAWATAN
2018
Nama pasien : “Ny.H” Hartini
Umur : 60 th
60
Jelaskan :
Px sering marah-marah, teriak-teriak
dengan kata-kata kotor
Diagnose keperawatan : Resiko perilaku
kekerasan
5. Intreaksi Selama Wawancara 5. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Jelaskan keadaan yang ditampilkan
Tidak kooperatif px saat wawancara seperti
bermusuhan, tidak kooperatif,
Mudah tersinggung
mudah tersinggung, kontak mata
Kontrak mata kurang kurang (tidak mau menatap lawan
Defensif bicara), defensif (selalu berusaha
Curiga mempertahankan pendapat dan
kebenaran dirinya) atau curiga
Jelaskan: (menunjukan sikap/perasaaantidak
Pada saat interaksi dengan px/wawancara, percaya pada orang lain).
Diagnosa keperawatan : Gangguan
pasien tidak kooperatif dan kontak mata ±
hubungan interaksi sosial
10 detik dan pasien tidak mau mengikuti
arahan dari perawat
Diagnose keperawatan :
6. Persepsi sensorik 6. Persepsi – Sensori
a. Halusinasi Persepsi adalah daya mengenal
Pendengaran barang, kualitas, hubungan,
perbedaan sesuatu, hal tersebut
Penglihatan
melalui proses mengamati,
Perabaan mengetahui dan mengartikannya
Pengecapan setelah panca idra mendapatkan
Penciuman rangsangan.
b. Ilusi a. Halusinasi (Pencerapan tanpa
Ada adanya suatu ransangan (objek)
Tidak ada yang jelas dari luar diri px
terhadap panca indra pada saat
Jelaskan : px dalam keadaan sadar atau
Pasien hanya diam di saat ditanya bangun (kesan/pengalaman
Diagnose keperawatan: - sensoris yang salah).
b. Ilusi (Pencerapan yang sungguh-
sungguh terjadi dengan adanya
suatu rangsangan (objek) yang
jelas / nyata dari luar diri px
pada panca indra pada saat px
dalam keadaan sadar / bangun,
karena adanya gangguan pada
panca indra maka
interpretasi/penilaiannya yang
salah terhadap rangsangan/objek
tersebut
Contoh ilusi seperti bunyi angin
di dengarnya memanggil
dirinya.
Diagnosa keperawatan : -
7. Proses piker 7. Proses pikir
a. Arus piker a. Arus pikir
Koheren Inkoheren (irrelevansia) yaitu
Sirkumtansial pembicaraan dimana satu kalimat
sulit dipahami maksudnya, isi
Tangensial
pembicaraan tidak ada
Blocking hbungannya dengan stimulus /
Logorhoe pertanyaan atau hal-hal yang
Clang association sedang dibicarakan (assosiasi
Afasia longgar ekstrim).
Inkoheren b. Isi pikir
Social isolation (pikiran isolasi
Jelaskan : sosial) yaitu isi pikiran yang
Px bicara satu kalimat tapi sulit untuk terisolasi, tersekat, terkucil,
dipahami terpencil dari lingkingan
Px bicara dengan kata kasar sekitarnya / masyarakat merasa
ditolak,tidak disukai orang lain,
Maksutnya : -
dan tidak ingin berkumpul
b. Isi pikir
dengan orang lain sehingga ingin
Jelaskan : menyendiri.
c. Bentuk pikir
Pasien mengatakan ingin segera pulang
Non realistik yaitu bentuk
lebihnyaman dirumah
pemikiran yang tidak logis/ tidak
c. Bentuk pikiran : masuk akal, sama sekali tidak
Realistic berdasarkan kenyataan.
Non realistic
Dereistik
Otistik
Jelaskan :
Pasien disaat ditanya tidak sesuai dengan
jawabanya/kenyataanya
Diagnose keperawatan :
Gangguan pola pikir : bentuk pikir
8. Kesadaran 8. Kesadaran
o Orientasi
Orientasi (Waktu, Tempat, Kemampuan individu dalam
Orang) melakukan relasi (hubungan
Jelaskan : dengan diri dan lingkungan),
limitasi (pembatasan/perhatian
Pasien mengalami gangguan
terhadap diri dan lingkungan),
orientasi waktu, tempat dan orang orientasi (kemampuan individu
Meninggi untuk mengenal lingkungan
Menurun : menyangkut waktu (tentang jam,
Sedasi (merasa mengantuk) hari, pekan, bulan, musim, tahun)
Stupor (tidak menyadari semua Tempat (keberadaan saat ini),
yang terjadi pada lingkungannya) Orang (dirinya, orang lain,
identitas, salah menafsirkan
Jelaskan : identitas orang lain) dan
Pasien disaat interaksi mengantuk lingkungan / keadaan sekitarnya
terus. dimana berada saat ini.
Contoh :
Tidak kooperatif
waktu : px mengatakan saat pengkajian
Diagnose keperawatan : waktu pagi hari ...jam ..wib
tempat : px mengatakan saat ini sedang
berada di RS Lawang
orang : px tidak lupa dengan orang di
sekitarnya
o Menurun
Keadaan dengan kemampuan
persepsi, perhatian dan pemikiran
yang berkurang sebagian atau
keseluruhan, sedikit
menurun/sebagian saja atau
sampai pada keadaan amnesia
partial/total.
Sedasi yaitu mengantuk, merasa
melayang antara sadar dan tidak
sadar.
Stupor yaitu tidak menyadari
semua yang terjadi
dilingkungannya
Diagnosa keperawatan : -
9. Memori 9. Memori (daya ingat)
Gangguan daya ingat pendek Daya ingat jangka pendek (memori
(kurung waktu 10 sampai 15 detik) yang sangat baru, tidak dapat
Jelaskan : mengingat kejadian yang baru saja
terjadi kurun waktu 10 detik sampai
- Px tidak mengalami gangguan 15 detik)
daya ingat jangka panjang. Sudah sesuai
- Px mengalami gangguan daya
ingat pendek dengan bukti px
tidak bias mengulang
pertanyaan perawat setelah 10
meit.
Diagnose keperawatan :
10. Tingkat konsentrasi berhitung 10. Tingkat konsentrasi dan berhitung
a. Konsentrasi Konsentrasi adalah kemampuan px
Tidak mampu berkonsentrasi untuk memperhatikan selama
wawancara/kontrak dan berhitung
Jelaskan : adalah kemampuan px untuk
Px tidak mampu bekonsentrasi, tidak ada mengerjakan hitungan baik yang
kontak mata sederhana maupun kompleks.
a. Gangguan konsentrasi
b. Berhitung
Tidak mampu berkonsentrasi,
Jelaskan : px selalu meminta agar
Pasien hanya bias berhitung angka pertanyaan sebelumnya
sederhana dari angka 1-10 diulang, tidak dapat
Diagnose keperawatan : Gangguan menjelaskan kembali
konsentrasi pembicaarn yang baru saja
dibicarakan oleh dirinya atau
orang lain.
b. Berhitung
Tidak mampu berhitung yaitu
tidak dapat melakukan
penambahan / pengurangan
benda-benda yang nyata,
sederhana, banyak, rumit atau
komlek.
Misal, berhitung sederhana
mulai dari 1-20 dan kalkulaasi
(+,-,:,x) dan ditingkatkan
kelipatan 7 dari 100 atau 3
dari 20.
11. Kemampuan penilaian 11. Kemampuan penilaian / pengambilan
Gangguan bermakna keputusan
Penilaian melibatkan pembuatan
jelaskan : keputusan yang konstruktif dan
pasien tidak mau beraktifitas meskipun adaptif, kemampuan mengerti fakta
sudah diperintah oleh perawat dan menarik kesimpulan dari
diagnosa keperawatan ; hubungan. Hal ini dapat dikaji dengan
menggali keterlibatan px dalam
aktivitas, berhubungan dengan pilihan
pekerjaan.
Gangguan bermakna bila mana
gangguan ini terjadi ia tetap tidak
dapat/ tidak mampu mengambil
suatu keputusan meskipun secara
sederhana dan mendapatkan
bantuan orang lain
Diagnosa keperawatan :
12. daya tilik diri 12. Daya tilik diri
mengingkari penyakit yang Daya tilik diri/penghayatan merujuk
diderita pada pemahaman px tentang sifat
suatu penyakit atau gangguan.
menyalahkan hal-hal diluar Penghayatan ini biasanya mengalami
dirinya gangguan pada kelainan mental
jelaskan : organik, psikosis dan letardasi
mental.
px mengingkarikarena px merasa sudah
a. Mengingkari penyakit yang
tidak pernah marah dan ngamuk- diderita dimam ia tidak menyadari
ngamuk lagi. Tapi dengan buktinya px gejala gangguan
masih marah-marah dan merobek baju jiwa/penyakitnya, perubahan
temannya fisik, emosi dirinya dan dirinya
diagnose keperawatan : merasa tidak perlu suatu
pertolongan dari siapaun.
5. KEBUTUHAN PERSIAPAN ULANG Khusus data data ini dikaji harus dikaji
untuk mengetahui masalah yang
mungkin akan terjadi atau akan dihadapi
px, keluarganya atau masyarakat
sekitarnya pada saat px pulang atau
setelah pulang dari RS dan px berada
dirumahnya, ditengah
keluarga/masyarakat.
1. kemampuan klien memenuhi 1. Kemampuan px memenuhi kebutuhan
kebutuhan Apakah px mampu atau tidak mampu
perawatan kesehatan memenuhi / menyediakan kebutuhan
pakaian (memilih, memakai, mencuci
transportasi
/ menyimpannya), perawatan
tempat tinggal kesehatan, transpotasi, tempat tinggal.
keuangan dan kebutuhan lainnya Keuangan dan kebutuhan lainnya
jelaskan : serta ketidak mampuan px yang
- klien belum mampu memenuhi terjadi.
kebutuhan ADLnya secara
mandiri.
2. Kegiatan hidup sehari hari 2. Kegiatan hidup sehari-hari (ADL)
a. Perawatan diri a. Perawatan diri
1) Mandi Apakah px mampu melakukan
hidup sehari-hari seperti mandi,
Jelaskan :
berpakaian, berhias, berdandan,
Pasien mandi 1x sehari, dengan makan, Toileting (BAK,BAB)
menggunakan sabun, dibantu oleh b. Nutrisi
perawat. Berapa frekuensi makan dan
2) Berpakaian, berhias dan berdandan kudapan dalam sehari.
Jelaskan : Bagaimana nafsu makannya
Rambut dan kulit kotor, penampilan apakah meningkat, menurun,
berlebihan dan sedikit-sedikit dan
px tidak rapi, pakaian kotor, kuku
apa penyebabnya.
panjang dan kotor, badan bau. Bagaimana berat badannya
3) Makan apakah meningkat atau menurun
Jelaskan : dan apa penyebabnya.
Cara makan px tidak Ukur dan catat berat badan (BB)
teratur/belepotan saat ini, BB terendah selama
dirawat dan tertingginya
4) Toileting (BAK,BAB) c. Tidur
Jelaskan : Gangguan tidur (insomnia),
Px BAB dan BAK disembarang biasanya sering di temui pada
tempat ansietas atau depresi dan
gejala ini paling sering
Diagnose keperawatan : Deficit perawatan
ditandai dengan kekurangan
diri
jumlah tidur.
b. Nutrisi
- Berapa frekwensi makan dan
frekwensi kudapan dalam sehari.
Px makan 3x sehari 1 porsi habis
- Bagaimana nafsu makannya
Nafsu makan menurun
- Bagaimana berat badannya
Berat badan saat ini 57 Kg
Diagnose keperawatan :
c. Tidur
1) Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : ………….. s/d
……………
Tidur malam, lama : 18.30 s/d
05.00
Aktifitas sebelum/sesudah tidur :
px minum obat
Jelaskan :
- Pasien mengatakan tidak
pernah tidur siang
- Pasien mengatakan tidur
malam 6-9 jam tapi sering
terbangun. Dan kebiasaan
sebelum tidur tidak ada.
2) Gangguan tidur
Insomnia
Jelaskan :
Pasien mengatakan, bahwa klien lulusan
SD
Diagnose keperawatan :
9. ASPEK MEDIS 1. Diagnosa Multi Aksis
1. Diagnose multi axis a. Aksis I : Gangguan klinis
Axix I : F.20.0 Kondisi lain yang
Axis II : menjadi fokus perhatian
klinis
Axis III :
b. Aksis II : Gangguan kepribadian
Axis IV : Retardasi mental
Axis V : c. Aksis III : Kondisi medik umum
2. Terapi medis d. Aksis IV : Masalah psikososial
dan lingkungan
e. Aksis V : Penilaian fungsi secara
global (GAF’S)
10. ANALISA DATA Pengelompokan data sesui dengan apa
1. DS : Px mengatakan pernah marah- yang telah dikaji dalam pengkajian
marah dirumah pada anaknya
DO : Px berkata-kata kotor
Px berbicara keras dan cepat
Px menangis sendiri
Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku
Kekerasan
2. DS : Px mengatakan kalau ada masalah
seriang diam
DO : Px menyendiri
Px tidak mau bercakap-cakap
dengan orang lain
Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial
3. DS : Px mengatakan malu tidak punya
gigi
DO : Kontak mata kurang
Tidak mau berinteraksi dengan
orang lain
Px malas
Diagnosa Keperawatan : Harga Diri
Rendah
4. DS : px mengatakan malas mandi, sikat
gigi
DO : Badan kotor, rambut berantakan
Tidak tau cara makan yang baik /
berantakan
BAB dan BAK di sembarang
tempat
Diagnosa Keperawatan : Devisit
Perawatan Diri
Dst. DS : -
DS : Px saat komunikasi sulit
dimengerti
Diagnosa Keperawatan : Kerusakan
Komunikasi Verbal
11. Daftar Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang muncul
1. Resiko perilaku kekerasan pada masing-masing item di pengkajian
2. Defisit perawatan diri 1. Resiko perilaku kekerasan
3. Isolasi sosial 2. Defisit perawatan diri
4. Harga diri rendah 3. Isolasi sosial
5. Kerusakan komunikasi verbal 4. Harga diri rendah
6. Koping individu tidak efektif 5. Kerusakan komunikasi verbal
6. Koping individu tidak efektif
7. Respon Pasca Trauma.
8. gangguan komunikasi
9. Gangguan hubungan interaksi
sosial
10. defisit pengetahuan
12. POHON MASALAH Lilik Ma’rifatul (2011)
RPK Afect Tentukan prioritas/inti masalah
dijadikan masalah utama (Care
PK Cour Problem Problem)
Tentukan akibat/dampak dari masalah
HDR utam (efek)
Tentukan penyebab (causa) dari
ISOLASI masalah utam
Tentukan penyebab masalah utama
KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF dari penyebab lain
Cause Tentukan cabang dan ranting sebagai
masalah/penyebab lain
DAFTAR PUSTAKA
Ma’rifatul Lilik,2011 Keperawatan Jiwa Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Stuart Gai.W.dkk.2014 Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Elsevier