You are on page 1of 17

MAKALAH

ANALISIS KEPERAWATAN JIWA

“RESIKO PERILAKU KEKERASAN”

Dosen pembimbing : Indah mukharromah S.Kep.,Ns.,M.Kes

Disususn Oleh:

Binti Rofi’ah (7316007)

Zainul Ato’ilah (7316021)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG

2018
Nama pasien : “Ny.H” Hartini

Umur : 60 th

Diagnosa medis : Resiko Perilaku Kekerasan

Nama mahasiswa : Rosalina Hafifah

No. Temuan Makalah Konsep Teori


1. ALASAN MASUK Menanyakan kepada px/keluarga/pihak
a. Data Primer yang berkaitan dan tuliskan hasilnya, apa
“ px mengatakan di bawa ke RSJ yang menyebabkan px datang ke rumah
karena ngamuk-ngamuk di pinggir sakit?
jalan. a. Data Primer = data yang di katakan px,
b. Data Sekunder Sudah Sesuai
“px ditemukan oleh satpol PP b. Data Sekunder = data yang diperoleh
dijalan dengan keadaan dari keluarga / status px)Sudah Sesuai
mengobrak-obrak dagangannya c. Keluhan Utama saat pengkajian,
orang” keluahan yang paling sering muncul /
c. Keluhan utama saat pengkajian dominan di rasakan px saat pengkajian
” px mengatakan marah-marah” Contoh : “px mengatakan selalu ingin
marah-marah”
2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Stuart 2014 (bio,psiko,sosial)
“ px mengatakan pernah di marahin a. Tanyakan riwayat timbulnya gejala
anaknya dan px pernah memarahi anaknya gangguan jiwa saat ini.
dengan nada yang kasar” b. Tanyakan faktor pencetus munculnya
gejala gangguan jiwa saat ini.
Contoh : “px mengatakan marah-marah
karena mendengar bisikan-bisikan”
c. Upaya yang pernah di lakukan dan
hasil.
Contoh : pernah berobat/ke RS
sebelumnya.
3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Stuart 2014 (bio,psiko,sosial)
1. Pernah mengalami gangguan jiwa Apakah px pernah mengalami gangguan
dimasa lalu? jiwa dimasa lalu/sebelumnya?
 Ya Bila “iya” jelaskan kapan itu terjadi dan
 Tidak
bagaimana gejalanya.
Jika iya jelaskan kapan, tanda
gejala/keluhan: Sudah sesuai
“pasien mengatakan tidak pernah masuk
rumah sakit”
2. Faktor penyebab/pendukung: a. Apakah px pernah melakukan (pelaku),
a. Riwayat trauma mengalami (korban) / menyaksikan
kekerasan dalam keluarga (saksi) suatu trauma berbentuk aniaya
 Pelaku fisik, seksual, penolakan, kekerasan
 Korban dalam keluarga, tindakan kriminal
- “px mengatakan pernah marah-marah Bila “ya” berikan tangda “ “
sama anaknya dan membanting didepannya dan tuliskan usia klien
barang-barang yang ada didalam (tahun) sahat terjadinya hal itu.
rumah Diagnosa keperawatan: Respon Pasca
- Px mengatakan pernah dimarahi Trauma.
anaknya b. Jelaskan secara detail tentang
Diagnosa : - upaya/percobaan bunuh diri
b. pernah melakukan (kapan,metode) masih ada/tidak
upaya/percobaan/bunuhdiri keinginan bunuh diri
c. “px mengatakan tidak pernah ada Tuliskan diagnosa keperawatan
keinginan mau bunuh diri” tersebut sesuai dengan data. Sudah
d. Diagnosa : tidak ada masalah Sesuai
c. Pengalaman masa lalu yang tidak c. Seharusnya diterapkan BHSP dan
menyenangkan (peristiwa kegagalan, mengambil dari riwayat sebagai korban
kematian,perpisahan) d. Sudah sesuai
“tidak terkaji karena pada saat ditanya e. Sudah sesuai
px hanya diam”
Diagnosa : tidak ada masalah
keperawatan
d. Pernah mengalami penyakit fisik
(termasuk gangguan tumbuh kembang)
 Tidak
“px mengatakan tidak pernah
mengalami penyakit fisik
e. Riwayat penggunaan NAPZA
“ px mengatakan tidak pernah
menggunakan NAPZA “
3. Upaya yang telah dilakukan terkait Upaya yang telah dilakukan oleh
kondisi diatas keluarga (medis/non medis)
“tidak terkaji, karena px tidak mampuBisa dilihat pada riwayat penggunaan
menjelaskanya pada perawat”
NAPZA seharusnya “tidak ada upaya
penanganan.
4. Riwayat penyakit keluarga Apakaha ada anggota keluarga lain yang
Anggota keluarga yang ganggua jiwa mengalami gangguan jiwa ? bila ada,
 Tidak bagaimana hubungan keluarga dengan
px, bagaimana gejala yang terjadi dan
riwayat pengobatan/perawatanya
Sudah sesuai
4. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL Menurut (Muhith, abdul 2015)
1. Genogram Dalam pembuatan genogram meliputi
- Px mengatakan suaminya sudah a. Genogram dibuat minimal 3 generasi
meninggal yang dapat menggambarkan
- Px mengatakan punya Anak 3, hubungan px dan keluarganya.
perempuan, laki-laki, perempuan. (Namun penulis hanya fokus pada 1
- Px mengatakan punya cucu 2, laki-laki generasi saja dari keluarga px)
dan perempuan b. Dalam pembuatan genogram
mempunyai simbol-simbol dari
masing-masing genogram
c. Diagnosa keperawatan di tulis sesuai
dengan data.

60

2. Konsep Diri a. Citra tubuh (gambaran diri, body


a. Citra tubuh : image) bagaimana persepsi klien
“px mengatakan menyukai seluruh terhadap tubuhnya (bentuk,
tubuhnya” ukuran,fungsi, potensi) bagaaimana
b. Identitas tubuhnya yang tidak disukai
Px mampu mengenal identitas (ketidaknyamanan).
dirinya, di tandai dengan px mau Sudah sesuai
menyebutkan namanya “ibu b. Identitas Diri (self identity),
Hartini” Jenis kelamin bagaimana menilai status dan posisi
“Perempuan” klien sebelum dirawat, kepuasan
c. Peran klien terhadap status/posisi tersebut
“Selama di RS px hanya diam, (sekolah, pekerjaan, kelompok,
tidak pernah mengikuti aktivitas” keluarga, lingkungan, masyarakat
d. Ideal Diri sekitarnya), kepuasan klien sebagai
“px mengatakan ingin segera laki-laki / perempuan.
sembuh dan pulang, bisa Sudah sesuai
mengumpul dengan keluarga” c. Peran (self role) apa yang harus
e. Harga Diri dilakukan pasien sesuai dengan
“px mengatakan malu karena posisi dan statusnya serta bagaimana
giginya yang depan tidak ada” kemampuan klien dalam
Diagnosa Keperawatan : Harga Diri melaksanakan tugas/peran tersebut
Rendah. (keluarga,kelompok dan
masyarakat).
Sudah sesuai
d. Ideal Diri (self ideal) bagaimana
harapan klien terhadap sakitnya,
keluarga, sekolah, tempat kerja,
lingkungan.
Sudah sesuai
e. Harga Diri (self esteem) bagaimana
persepsi klien terhadap dirinya
dalam berhubungan dengan orang
lain sesuai dengan kondisi tersebut
diatas (citra tubuh, identitas diri,
peran dan ideal diri).
Sudah sesuai
3. Hubungan Sosial Hubungan sosial (di rumah & di rumah
a. Orang yang berarti/terdekat sakit)
Dirumah : “px mengatakan saat Hubungan sosial dapat dikaji sbb :
dirumah teman dekatnya adalah a. Siapa orang yang berarti dalam
anak perempuannya yang pertama” kehidupan klien, tempat mengadu,
Di RS : “px mengatakan tidak bicara, minta bantuan atau
punya teman dan lebih senang dukungan baik secara meterial
sendiri” maupun non-meterial.
b. Peran serta dalam kegiatan Di rumah : sudah sesuai
kelompok/masyarakat & hub. Di rumah sakit : sudah sesuai
Sosial b. Peran serta dalam kegiatan
- “px mengatakan dirumah, hanya kelompok/masyarakat, dan
melakuakan pekerjaan rumah, hubungan sosial apa saja yang
seperti menyapu, masak dll diikuti dilingkungannya dan sejauh
- “px mengatakan selama di RS mana ia terlibat.
hanya diam” Sudah sesuai
c. Hambatan dalam hubungan dengan c. Hambatan apa saja dalam hubungan
orang lain dengan orang lain/kelompok
“px di RS tidak ada teman” tersebut.
Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial Tulis diagnosa keperawatan tersebut
sesuai dengan data
4. Spiritual Spiritual
a. Agama a. Agama
“px mengatakan tidak pernah Kegiatan keagamaan, ibadah dan
sholat” keyakinan apa saja yang dikerjakan
b. Pandangan terhadap gangguan jiwa klien dirumah / lingkungan
“pada saat di tanya px hanya diam” sekitarnya baik secara individu
Diagnosa Keperawatan : Distres Spiritual maupun kelompok, pendapat klien /
keluarga tentang ibadah tersebut.
b. Pandangan dan keyakinan diri klien,
keluarga dan masyarakat setempat
tentang gangguan jiwa sesuai
dengan norma budaya dan agama
yang dianutnya.
Tulis diagnosa keperawatan tersebut
sesuai dengan data
5. PEMERIKSAAN / KEADAAN FISIK Pengakajian / pemeriksaan fisik di
fokuskan pada sistem / fungsi organ
tubuh (dengan cara observasi, auskultasi,
palpasi, perkusi dan hasil pengukuran)
1. Keadaan umum 1. Kesadaran secara kuantitatif (GCS)
 Cukup 1) Composmentis (sadar penuh 4,5,6)
2. Kesadaran (kuantitas) 2) Apati (tidak mengacuhkan
terhadap rangsangan/lingkungan
 Apati (tidak mengacuhkan
sekitarnya, mulai mengantuk).
terhadap rangsangan sekitarnya, 3) Somnolensia (mengantuk dan
mulai mengantuk) tidak ada perhatian sama sekali).
 Somnolensia (mengantuk dan tidak 4) Bingung, delirium, sedasi (kacau,
ada perhatian sama sekali) merasa melayang antara sadar dan
tidak sadar).
5) Sopor (ingatan, orientasi,
pertimbangan hilang, hanya
berespon terhadap rangsangan
yang keras atau cubitan).
6) Stupor, subkoma, soporoskomatus
(tidak ada lagi reaksi terhadap
rangsangan yang keras, terjadi
gangguan motorik seperti
kekakuan, gerakan-gerakan yang
berulang dan tidak mengerti semua
apa yang terjadi dilingkungannya).
7) Koma (tidur yang sangat dalam,
beberapa reflek hilang seperti
pupil, cahaya, muntah, dan dapat
timbut reflek yang patologis).
3. Tanda vital: 2. Lakukan pengukuran dan tuliskan
TD : 110/70 mm/Hg hasil tentang :
N : 84 x/menit - Tanda Vital TD
- Nadi berapa kali dalam 1 menit
S : 36 C
- Pernafasan berapa kali dalam 1
P : 20 x/menit menit
4. Ukuran - Suhu badan dalam derajat celcius
BB : 63 Kg - BB dalam Kg
TB : 170 Cm - TB dalam Cm
Sudah sesuai
5. Keluhan fisik : 3. Apakah ada keluahan-keluhan fisik
Jelaskan : yang dirasakan klien , bila ada (ya)
Px mengatakan pusing , kaji lebih lanjut tentang sistem dan
fungsi organ sesuai dengan keluhan
badan panas (suhu 37,8 C)
yang dirasakan klien.
Diagnosa keperawatan : Hipertermi

4. STATUS MENTAL Pengakajian pada aspek mental dapat


dilakukan pada penampilan,
pembicaraan, aktivitas motorik, afek
emosi.
1. Penampilan (penampilan usia, cara 1. Penampilan
berpakaian, kebersihan) Area observasi dalam penampilan
Jelaskan : umum px yang merupakan
karkteristik fisik px yaitu
 Sikap tubuh : sikap Px tidak sopan,
penampilan usia, cara berakaian,
tingkah laku Px teriak-teriak sikap tubuh, cara berjalan, ekspresi
 Ekspresi wajah : pandangan wajah, kontak mata,
kosong, kadang marah dilatasi/kontriksi pupil, status gizi /
 Cara berpakaian : kesehatan umum.
 Kebersihan : badan bau, rambut
dan kulit kotor, kuku panjang dan
kotor, gigi kotor disertai mulut
yang bau, penampilan tidak rapi
Diagnosa keperawatan : Deficit perawatan
diri
2. Pembicaraan (frekuensi, volume, 2. Pembicaraan
jumlah, karakter). Cara berbicara digambarkan dalam
Jelaskan : a. Frekwensi (kecepatan, cepat /
lambat)
 Klien bicara ngelantur, bicara tidak
b. Volume (keras / lebut)
jelas, bicara dengan nada keras c. Jumlah (sedikit, membisu,
Diagnosa keperawatan : ditekan)
d. Karakternya (gagap, kata-kata
bersambung, aksen tidak wajar)
Contoh : “px mengatakan dengan cepat,
keras, ditekan dan aksen tidak wajar”
Diagnosa keperawatan : gangguan
komunikasi
3. Aktifitas motoric/psikomotor 3. Aktivitas motorik (psikomotorik)
Kelambatan : Gangguan psikomotor dapat berupa
 Hipokinesia, hipoaktifitas kelambanan / peningkatan akivitas /
gangguan lainnya
 Katalepsi
a. Kelambatan aktivitas terjadi
 Sub stupor katatonik dimana secara umum gerakan
 Fleksibilitas serea dan reaksi motorik terhadap
Jelaskan : suatu rangsangan menjadi
Kadalepsi : mempertahankan posisi lambat, kelambatan aktivitas
badan secara kaku dan posisi tertentu antara lain
sub/ stupor katatonik : reaksi terhadap  Hipokinetict/hipoaktivitas yaitu
lingkungan sangat kurang, gerakan dan gerakan atau aktivitas yang
aktivita sangat lambat berkurang atau menurun
 Sub/stupor kototonik yaitu
reaksi terhadap lingkungan
sangat kurang, gerakan dan
aktivitas sangat lambat
 Katalepsi yaitu
mempertahankan posisi badan
secara kaku dan posisi tertentu
 Fleksibilitas serea yaitu
mempertahankan posisi badan
yang dibuat orang lain atau
menirukan posisi orang lain
4. Mood dan afek 4. Mood dan Afek
a. Mood a. Mood
 Depresi b. Afek
 khawatir  Labil adalah emosi yang secara
cepat berubah-ubah, tanpa suatu
 Ketakutan
pengendalian yang baik.
 anhedonia Tulis diagnosa keperawatan tersebut
 Euphoria sesuai dengan data
 kesepian
 Lain-lain
Jelaskan :
Ekspresi wajah pasien datar ketika
px menceritakan awal pertama ke
RSJ oleh pasien
b. Afek
 Sesuai
 Tumpul/dangkal/datar
 Tidak sesuai
 Labil

Jelaskan :
Px sering marah-marah, teriak-teriak
dengan kata-kata kotor
Diagnose keperawatan : Resiko perilaku
kekerasan
5. Intreaksi Selama Wawancara 5. Interaksi selama wawancara
 Bermusuhan Jelaskan keadaan yang ditampilkan
 Tidak kooperatif px saat wawancara seperti
bermusuhan, tidak kooperatif,
 Mudah tersinggung
mudah tersinggung, kontak mata
 Kontrak mata kurang kurang (tidak mau menatap lawan
 Defensif bicara), defensif (selalu berusaha
 Curiga mempertahankan pendapat dan
kebenaran dirinya) atau curiga
Jelaskan: (menunjukan sikap/perasaaantidak
Pada saat interaksi dengan px/wawancara, percaya pada orang lain).
Diagnosa keperawatan : Gangguan
pasien tidak kooperatif dan kontak mata ±
hubungan interaksi sosial
10 detik dan pasien tidak mau mengikuti
arahan dari perawat
Diagnose keperawatan :
6. Persepsi sensorik 6. Persepsi – Sensori
a. Halusinasi Persepsi adalah daya mengenal
 Pendengaran barang, kualitas, hubungan,
perbedaan sesuatu, hal tersebut
 Penglihatan
melalui proses mengamati,
 Perabaan mengetahui dan mengartikannya
 Pengecapan setelah panca idra mendapatkan
 Penciuman rangsangan.
b. Ilusi a. Halusinasi (Pencerapan tanpa
 Ada adanya suatu ransangan (objek)
 Tidak ada yang jelas dari luar diri px
terhadap panca indra pada saat
Jelaskan : px dalam keadaan sadar atau
Pasien hanya diam di saat ditanya bangun (kesan/pengalaman
Diagnose keperawatan: - sensoris yang salah).
b. Ilusi (Pencerapan yang sungguh-
sungguh terjadi dengan adanya
suatu rangsangan (objek) yang
jelas / nyata dari luar diri px
pada panca indra pada saat px
dalam keadaan sadar / bangun,
karena adanya gangguan pada
panca indra maka
interpretasi/penilaiannya yang
salah terhadap rangsangan/objek
tersebut
Contoh ilusi seperti bunyi angin
di dengarnya memanggil
dirinya.
Diagnosa keperawatan : -
7. Proses piker 7. Proses pikir
a. Arus piker a. Arus pikir
 Koheren  Inkoheren (irrelevansia) yaitu
 Sirkumtansial pembicaraan dimana satu kalimat
sulit dipahami maksudnya, isi
 Tangensial
pembicaraan tidak ada
 Blocking hbungannya dengan stimulus /
 Logorhoe pertanyaan atau hal-hal yang
 Clang association sedang dibicarakan (assosiasi
 Afasia longgar ekstrim).
 Inkoheren b. Isi pikir
 Social isolation (pikiran isolasi
Jelaskan : sosial) yaitu isi pikiran yang
Px bicara satu kalimat tapi sulit untuk terisolasi, tersekat, terkucil,
dipahami terpencil dari lingkingan
Px bicara dengan kata kasar sekitarnya / masyarakat merasa
ditolak,tidak disukai orang lain,
Maksutnya : -
dan tidak ingin berkumpul
b. Isi pikir
dengan orang lain sehingga ingin
Jelaskan : menyendiri.
c. Bentuk pikir
Pasien mengatakan ingin segera pulang
 Non realistik yaitu bentuk
lebihnyaman dirumah
pemikiran yang tidak logis/ tidak
c. Bentuk pikiran : masuk akal, sama sekali tidak
 Realistic berdasarkan kenyataan.
 Non realistic
 Dereistik
 Otistik
Jelaskan :
Pasien disaat ditanya tidak sesuai dengan
jawabanya/kenyataanya
Diagnose keperawatan :
Gangguan pola pikir : bentuk pikir

8. Kesadaran 8. Kesadaran
o Orientasi
 Orientasi (Waktu, Tempat, Kemampuan individu dalam
Orang) melakukan relasi (hubungan
Jelaskan : dengan diri dan lingkungan),
limitasi (pembatasan/perhatian
Pasien mengalami gangguan
terhadap diri dan lingkungan),
orientasi waktu, tempat dan orang orientasi (kemampuan individu
 Meninggi untuk mengenal lingkungan
 Menurun : menyangkut waktu (tentang jam,
 Sedasi (merasa mengantuk) hari, pekan, bulan, musim, tahun)
 Stupor (tidak menyadari semua Tempat (keberadaan saat ini),
yang terjadi pada lingkungannya) Orang (dirinya, orang lain,
identitas, salah menafsirkan
Jelaskan : identitas orang lain) dan
Pasien disaat interaksi mengantuk lingkungan / keadaan sekitarnya
terus. dimana berada saat ini.
Contoh :
Tidak kooperatif
waktu : px mengatakan saat pengkajian
Diagnose keperawatan : waktu pagi hari ...jam ..wib
tempat : px mengatakan saat ini sedang
berada di RS Lawang
orang : px tidak lupa dengan orang di
sekitarnya
o Menurun
Keadaan dengan kemampuan
persepsi, perhatian dan pemikiran
yang berkurang sebagian atau
keseluruhan, sedikit
menurun/sebagian saja atau
sampai pada keadaan amnesia
partial/total.
 Sedasi yaitu mengantuk, merasa
melayang antara sadar dan tidak
sadar.
 Stupor yaitu tidak menyadari
semua yang terjadi
dilingkungannya
Diagnosa keperawatan : -
9. Memori 9. Memori (daya ingat)
 Gangguan daya ingat pendek  Daya ingat jangka pendek (memori
(kurung waktu 10 sampai 15 detik) yang sangat baru, tidak dapat
Jelaskan : mengingat kejadian yang baru saja
terjadi kurun waktu 10 detik sampai
- Px tidak mengalami gangguan 15 detik)
daya ingat jangka panjang. Sudah sesuai
- Px mengalami gangguan daya
ingat pendek dengan bukti px
tidak bias mengulang
pertanyaan perawat setelah 10
meit.
Diagnose keperawatan :
10. Tingkat konsentrasi berhitung 10. Tingkat konsentrasi dan berhitung
a. Konsentrasi Konsentrasi adalah kemampuan px
 Tidak mampu berkonsentrasi untuk memperhatikan selama
wawancara/kontrak dan berhitung
Jelaskan : adalah kemampuan px untuk
Px tidak mampu bekonsentrasi, tidak ada mengerjakan hitungan baik yang
kontak mata sederhana maupun kompleks.
a. Gangguan konsentrasi
b. Berhitung
 Tidak mampu berkonsentrasi,
Jelaskan : px selalu meminta agar
Pasien hanya bias berhitung angka pertanyaan sebelumnya
sederhana dari angka 1-10 diulang, tidak dapat
Diagnose keperawatan : Gangguan menjelaskan kembali
konsentrasi pembicaarn yang baru saja
dibicarakan oleh dirinya atau
orang lain.
b. Berhitung
 Tidak mampu berhitung yaitu
tidak dapat melakukan
penambahan / pengurangan
benda-benda yang nyata,
sederhana, banyak, rumit atau
komlek.
Misal, berhitung sederhana
mulai dari 1-20 dan kalkulaasi
(+,-,:,x) dan ditingkatkan
kelipatan 7 dari 100 atau 3
dari 20.
11. Kemampuan penilaian 11. Kemampuan penilaian / pengambilan
 Gangguan bermakna keputusan
Penilaian melibatkan pembuatan
jelaskan : keputusan yang konstruktif dan
pasien tidak mau beraktifitas meskipun adaptif, kemampuan mengerti fakta
sudah diperintah oleh perawat dan menarik kesimpulan dari
diagnosa keperawatan ; hubungan. Hal ini dapat dikaji dengan
menggali keterlibatan px dalam
aktivitas, berhubungan dengan pilihan
pekerjaan.
 Gangguan bermakna bila mana
gangguan ini terjadi ia tetap tidak
dapat/ tidak mampu mengambil
suatu keputusan meskipun secara
sederhana dan mendapatkan
bantuan orang lain
Diagnosa keperawatan :
12. daya tilik diri 12. Daya tilik diri
 mengingkari penyakit yang Daya tilik diri/penghayatan merujuk
diderita pada pemahaman px tentang sifat
suatu penyakit atau gangguan.
 menyalahkan hal-hal diluar Penghayatan ini biasanya mengalami
dirinya gangguan pada kelainan mental
jelaskan : organik, psikosis dan letardasi
mental.
px mengingkarikarena px merasa sudah
a. Mengingkari penyakit yang
tidak pernah marah dan ngamuk- diderita dimam ia tidak menyadari
ngamuk lagi. Tapi dengan buktinya px gejala gangguan
masih marah-marah dan merobek baju jiwa/penyakitnya, perubahan
temannya fisik, emosi dirinya dan dirinya
diagnose keperawatan : merasa tidak perlu suatu
pertolongan dari siapaun.
5. KEBUTUHAN PERSIAPAN ULANG Khusus data data ini dikaji harus dikaji
untuk mengetahui masalah yang
mungkin akan terjadi atau akan dihadapi
px, keluarganya atau masyarakat
sekitarnya pada saat px pulang atau
setelah pulang dari RS dan px berada
dirumahnya, ditengah
keluarga/masyarakat.
1. kemampuan klien memenuhi 1. Kemampuan px memenuhi kebutuhan
kebutuhan Apakah px mampu atau tidak mampu
 perawatan kesehatan memenuhi / menyediakan kebutuhan
pakaian (memilih, memakai, mencuci
 transportasi
/ menyimpannya), perawatan
 tempat tinggal kesehatan, transpotasi, tempat tinggal.
 keuangan dan kebutuhan lainnya Keuangan dan kebutuhan lainnya
jelaskan : serta ketidak mampuan px yang
- klien belum mampu memenuhi terjadi.
kebutuhan ADLnya secara
mandiri.
2. Kegiatan hidup sehari hari 2. Kegiatan hidup sehari-hari (ADL)
a. Perawatan diri a. Perawatan diri
1) Mandi Apakah px mampu melakukan
hidup sehari-hari seperti mandi,
Jelaskan :
berpakaian, berhias, berdandan,
Pasien mandi 1x sehari, dengan makan, Toileting (BAK,BAB)
menggunakan sabun, dibantu oleh b. Nutrisi
perawat. Berapa frekuensi makan dan
2) Berpakaian, berhias dan berdandan kudapan dalam sehari.
Jelaskan : Bagaimana nafsu makannya
Rambut dan kulit kotor, penampilan apakah meningkat, menurun,
berlebihan dan sedikit-sedikit dan
px tidak rapi, pakaian kotor, kuku
apa penyebabnya.
panjang dan kotor, badan bau. Bagaimana berat badannya
3) Makan apakah meningkat atau menurun
Jelaskan : dan apa penyebabnya.
Cara makan px tidak Ukur dan catat berat badan (BB)
teratur/belepotan saat ini, BB terendah selama
dirawat dan tertingginya
4) Toileting (BAK,BAB) c. Tidur
Jelaskan :  Gangguan tidur (insomnia),
Px BAB dan BAK disembarang biasanya sering di temui pada
tempat ansietas atau depresi dan
gejala ini paling sering
Diagnose keperawatan : Deficit perawatan
ditandai dengan kekurangan
diri
jumlah tidur.
b. Nutrisi
- Berapa frekwensi makan dan
frekwensi kudapan dalam sehari.
Px makan 3x sehari 1 porsi habis
- Bagaimana nafsu makannya
Nafsu makan menurun
- Bagaimana berat badannya
Berat badan saat ini 57 Kg
Diagnose keperawatan :
c. Tidur
1) Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : ………….. s/d
……………
Tidur malam, lama : 18.30 s/d
05.00
Aktifitas sebelum/sesudah tidur :
px minum obat
Jelaskan :
- Pasien mengatakan tidak
pernah tidur siang
- Pasien mengatakan tidur
malam 6-9 jam tapi sering
terbangun. Dan kebiasaan
sebelum tidur tidak ada.
2) Gangguan tidur
 Insomnia

3. Kemampuan lain-lain 3. Kemampuan px lain-lain


 Mengantisipasi kebutuhan hidup Apakah px dapat/mampu mengatasi
Pasien saat ditanya hanya diam kebutuhan hidupnya, membuat
keputusan berdasarkan keinginannya,
 Membuat keputusan berdasarkan
mengatur pengguanaan obat dan
keinginan melakukan pemeriksaan
Pasien saat ditanya hanya diam kesehatannya sendiri. Bila tidak
 Mengatur penggunaan obat dan bagaimana yang terjadi dan apa
melakukan pemeriksaan kesehatan penyebabnya.
sendiri
Pasien saat ditanya hanya diam
Diagnose keperawatan :
4. System pendukung 4. Px memiliki sistem pendukung
Kelompok social (Ya) Apakah px memiliki sistem
Jelaskan : px dibawa ke RSJ disisos pendukung seperti keluarga, teman
sejawat, terapis atau kelompok sosial,
Diagnose keperawatan :
bila sistem pendukung tersebut
mempunyai sampai sejauh mana
bantuan atau perannya dalam
membantu secra material maupun
spiritual. Dan bilamana tidak
mempunyai sistem pendukung
bagaimana hal ini bisa terjadi dan
bagaimana penyebabnya.
6. MEKANISME KOPING Bagimana dan jelaskan reaksi px bila
Pasien mengatakan jika ada masalah menghadapi suatu permasalahan, apakah
lebih senang dipendem sendiri tidak mengguanakan cara-cara yang adaptif
mau bercerita dengan orang lain. (konstruktif) atau mal adaptif
(destruktif).
Diagnose keperawatan : koping individu
tidak efektif

7. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN  Masalah dengan dukungan kelompok


LINGKUNGAN spesifiknya
 Masalah dengan dukungan Contoh : “px tidak ada masalah
kelompok, spesifiknya dengan keluarganya”
Jelaskan :  Masalah berhubungan dengan
Pasien mengatakan tidak ada lingkungannya, spesifiknya sudah
sesuai
keluarga
 Masalah dengan pendidikan,
 Masalah berhubungan dengan spesifiknya sudah sesuai
lingkungan spesifiknya  Maslah dengan pekerjaan, spesifiknya
Jelaskan : sudah sesuai
- Di rumah : pada saat ditanya px  Masalah dengan perumahan,
hanya diam spesifiknya sudah sesuai
- Di RS : pasien hanya diam tidak  Maslah dengan ekonomi, spesifiknya
mau diajak aktivitas, tidak Sudah sesuai
kooperatif  Masalah dengan pelayanan kesehatan,
spesifiknya
 Masalah dengan pendidikan,
Contoh : “pelayanan kesehatan tidak
spesifiknya adekuat, transportasi jauh”
Jelaskan :
Pasien mengatakan bahwa pasien
lulusan SD
 Masalah dengan pekerjaan,
spesifikasinya
Jelaskan :
Pasien mengatakan hanya sebagai ibu
rumah tangga
 Masalah dengan perumahan,
spesifikasinya
Jelaskan :
Px mengatakan senang bias
berkumpul dengan keluarga
 Masalah dengan ekonomi,
spesifikasinya
Jelaskan :
Pada saat ditanya pasien hanya diam
 Masalah dengan pelayanan
kesehatan, spesifikasinya
Jelaskan :
Pasien hanya diam saat ditanya
 Masalah lain, spesifikasinya
Jelaskan :
Tidak ada
Diagnose keperawatan : tidak ada
8. ASPEK PENGETAHUAN Diagnosa keperawatan : defisit
 System pendukung pengetahuan

Jelaskan :
Pasien mengatakan, bahwa klien lulusan
SD
Diagnose keperawatan :
9. ASPEK MEDIS 1. Diagnosa Multi Aksis
1. Diagnose multi axis a. Aksis I : Gangguan klinis
Axix I : F.20.0 Kondisi lain yang
Axis II : menjadi fokus perhatian
klinis
Axis III :
b. Aksis II : Gangguan kepribadian
Axis IV : Retardasi mental
Axis V : c. Aksis III : Kondisi medik umum
2. Terapi medis d. Aksis IV : Masalah psikososial
dan lingkungan
e. Aksis V : Penilaian fungsi secara
global (GAF’S)
10. ANALISA DATA Pengelompokan data sesui dengan apa
1. DS : Px mengatakan pernah marah- yang telah dikaji dalam pengkajian
marah dirumah pada anaknya
DO : Px berkata-kata kotor
Px berbicara keras dan cepat
Px menangis sendiri
Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku
Kekerasan
2. DS : Px mengatakan kalau ada masalah
seriang diam
DO : Px menyendiri
Px tidak mau bercakap-cakap
dengan orang lain
Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial
3. DS : Px mengatakan malu tidak punya
gigi
DO : Kontak mata kurang
Tidak mau berinteraksi dengan
orang lain
Px malas
Diagnosa Keperawatan : Harga Diri
Rendah
4. DS : px mengatakan malas mandi, sikat
gigi
DO : Badan kotor, rambut berantakan
Tidak tau cara makan yang baik /
berantakan
BAB dan BAK di sembarang
tempat
Diagnosa Keperawatan : Devisit
Perawatan Diri
Dst. DS : -
DS : Px saat komunikasi sulit
dimengerti
Diagnosa Keperawatan : Kerusakan
Komunikasi Verbal
11. Daftar Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang muncul
1. Resiko perilaku kekerasan pada masing-masing item di pengkajian
2. Defisit perawatan diri 1. Resiko perilaku kekerasan
3. Isolasi sosial 2. Defisit perawatan diri
4. Harga diri rendah 3. Isolasi sosial
5. Kerusakan komunikasi verbal 4. Harga diri rendah
6. Koping individu tidak efektif 5. Kerusakan komunikasi verbal
6. Koping individu tidak efektif
7. Respon Pasca Trauma.
8. gangguan komunikasi
9. Gangguan hubungan interaksi
sosial
10. defisit pengetahuan
12. POHON MASALAH Lilik Ma’rifatul (2011)
RPK Afect  Tentukan prioritas/inti masalah
dijadikan masalah utama (Care
PK Cour Problem Problem)
 Tentukan akibat/dampak dari masalah
HDR utam (efek)
 Tentukan penyebab (causa) dari
ISOLASI masalah utam
 Tentukan penyebab masalah utama
KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF dari penyebab lain
Cause  Tentukan cabang dan ranting sebagai
masalah/penyebab lain
DAFTAR PUSTAKA

Ma’rifatul Lilik,2011 Keperawatan Jiwa Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Stuart Gai.W.dkk.2014 Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Elsevier

You might also like