Professional Documents
Culture Documents
BAB I
CASH FLOW
Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai
akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran
masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah
memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan.
Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu
fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di
masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran
untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran
kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas
operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa
proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan
proyek.
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi
beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan
perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang
diberikan kepadanya.
Langkah-Langkah Penyusunan
BAB II
Pengelolaan akuntansi keuangan dengan metoda cash flow (aliran kas) merupakan pendekatan
pengelolaan keuangan yang praktikal dan sesuai untuk unit usaha kecil yang pola pengelolaan
keuangannnya masih sederhana. Pengertian cash flow adalah aliran kas perusahaan yang
secara riil diterima dan dikeluarkan oleh perusahaan untuk keperluan operasi, pendanaan, dan
investasi. Aliran kas yang masuk ke perusahaan disebut dengan cash in flow, sedangkan aliran
kas yang keluar dari perusahaan dinamai cash out flow.
Operational Cash Flow (Aliran Kas Operasional)
Aliran Kas Operasional meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan secara riil yang
berkaitan dengan kegiatan operasi. Operational Cash In Flow (OCIF) meliputi penerimaan
hasil penjualan tunai, hasil pengumpulan piutang,dan penerimaan laba perusahaan.
Sedangkan Operational Cash Out Flow (OCOF) meliputi biaya-biaya produksi dan biaya-
biaya operasi perusahaan. Biaya produksi terdiri atas pembelian bahan baku dan bahan
penolong, biaya upah pekerja langsung, dan biaya overhead pabrik (biaya produksi tak
langsung); termasuk pembayaran hutang kepada pemasok bahan. Biaya operasi meliputi biaya
administrasi dan umum, seperti biaya gaji pimpinan dan karyawan, biaya rekening listrik,
telepon, air (PAM), biaya pemasaran, serta biaya pajak.
Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan
dengan kegiatan pendanaan. Financial Cash In Flow (FCIF), meliputi penerimaan modal, baik
dari sumber modal sendiri maupun dari sumber modal asing berupa pinjaman atau kredit bank.
Sedangkan Financial Cash Out Flow (FCOF) meliputi biaya-biaya yang timbul karena adanya
tambahan modal. Biaya modal tersebut dapat berupa pembagian keuntungan kepada para
pemilik modal sendiri (dividen atas saham), dan berupa biaya bunga yang harus dibayarkan
kepada bank atas kredit yang kita terima.
Metoda pencatatan Aliran Kas Pendanaan ini pada dasarnya sama saja dengan metoda
pencatatan pada Aliran Kas Operasional. Namun mengingat bahwa aliran kas pendanaan ini
bersifat periodik (tidak setiap hari terjadi transaksi), pencatatannya dalam perioda bulanan atau
bahkan tahunan, bukan harian.
Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan
dengan kegiatan Investasi. Investment Cash In Flow (ICIF), meliputi penerimaan yang berasal
dari aktivitas investasi perusahaan pada aktiva tetap dan investasi pada surat-surat berharga,
seperti penerimaan berupa dividen atas saham, bunga (kupon) atas obligasi, dan capital
gain atas penjualan aktiva tetap dan penjualan saham. Sedangkan Investment Cash Out
Flow (OCOF) meliputi sejumlah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli aktiva
tetap dan surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi.
Metoda pencatatan Aliran Kas Pendanaan ini pada dasarnya sama saja dengan metoda
pencatatan pada Aliran Kas Operasional dan Aliran Kas Pendanaan. Mengingat bahwa
transaksi investasi ini tidak dilakukan oleh perusahaan secara harian, maka perioda penca-
tatannya adalah bulanan dan tahunan.
Setelah anda melakukan pencatatan aliran kas perusahaan secara bulanan kemudian catatan-
catatan tersebut dikompilasi menjadi catatan aliran kas tahunan, berbentuk Cash Flow
Statement perusahaan (sederhana). Masing-masing laporan aliran kas tersebut diklasi-fikasi
sesuai dengan fungsinya menjadi Laporan Aliran Kas Operasional, Laporan Aliran Kas Pen-
danaan, dan Laporan Aliran Kas Investasi. Laporan Aliran Kas sederhana semacam ini lebih
tepat digunakan pada pencatatan keuangan usaha kecil.
Mengingat bahwa metoda ini, sesuai dengan namanya Metoda Cash Flow (arus kas tunai),
maka metoda ini memiliki kelebihan dalam hal kejelasan jumlah penerimaan dan pengeluaran
antara yang terdapat di catatan dan keadaan nyatanya (jumlah uang tunai sesungguhnya).
Namun demikian, metoda ini juga memiliki kelemahan.
Kelemahan metoda ini adalah hanyalah pada tidak tersedianya catatan mengenai transaksi
hutang dan piutang. Pemecahannya adalah dengan menyediakan catatan khusus mengenai
transaksi yang yang bersifat kredit, baik pembelian secara kredit maupun penjualan secara
kredit. Catatan ini kita namakan Catatan Pembantu: Piutang dan Hutang .
Cash In Flow
Pada bagian ini mengidentifikasikan sumber-sumber dana yang akan diterima, jumlah dananya
dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai, pejualan kredit
yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap, dan penerimaan lainnya. Perincian kas
ini terdiri dari dua sifat yaitu; kontinyu dan intermitan.
Pada bagian ini berhubugan dengan mengidentifikasikan semua kas yang sudah diantisipasi,
antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan
pengeluaran lainnya. Cash out flow mempunyai dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan
intermitan.
Financing (pembiayaan)
Pada bagian ini menunjukkan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi
defisit.
Pada laporan arus kas juga terdapat beberapa kegiatan (aktivitas) yang dibagi menjadi:
Aktivitas operasi :
Seluruh aktivitas yang berkaitan dengan operasi perusahaan dan tercantum didalam laporan
ikhtisar rugi laba.
b) Dari pendapatan bunga hutang dari pihak lain dan difiden (bunga saham) dari pihak lain
c) Pembayaran pajak
Aktivitas investasi :
Seluruh aktivitas yang berkaitan dengan investasi perusahaan baik internal (dalam
bentuk longterm assets) maupun eksternal (investasi di tempat lain)
a) Dari penjualan harta perusahaan seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan dan lainnya
Aktivitas keuangan :
Seluruh aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan aspek keuangan perusahaan (sumber dana
perusahaan) berupa hutang dan modal
Arus Kas ini pada dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada ArusKas Operasional
dan Aliran Kas Pendanaan. Mengingat bahwa transaksiinvestasi ini tidak dilakukan oleh
perusahaan secara harian, maka periode pencatatannya adalah bulanan dan tahunan.Setelah
melakukan pencatatan aliran kas perusahaan secara bulanan kemudiancatatan-catatan tersebut
dikompilasi menjadi catatan aliran kas
tahunan, berbentuk Cash Flow Statement perusahaan (sederhana). Masing-masinglaporan
aliran kas tersebut diklasifikasi sesuai dengan fungsinya menjadiLaporan Aliran Kas
Operasional, Laporan Aliran Kas Pendanaan, dan LaporanAliran Kas Investasi.Mengingat
bahwa
Cash Flow
(arus kas tunai), maka hal ini memiliki kelebihandalam hal kejelasan jumlah penerimaan dan
pengeluaran antara yang terdapat dicatatan dan keadaan nyatanya (jumlah uang tunai
sesungguhnya). Namundemikian, haini juga memiliki kelemahan.Arus Kas adalah hanyalah
pada tidak tersedianya catatan mengenai transaksihutang dan piutang. Pemecahannya adalah
dengan menyediakan catatankhusus mengenai transaksi yang yang bersifat kredit, baik
pembelian secarakredit maupun penjualan secara kredit. Catatan ini kita namakan
CatatanPembantu.
b. Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurangfleksibel.c. Apabila terdapat
perubahan pada situasi internal maupun eksternaldari perusahaan yang dapat mempengaruhi
estimasi arus kas masukdan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambatkarena
manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya;kondisi ekonomi yang kurang stabil,
terlambatnya customer dalammemenuhi kewajibanya.
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaansangat berguna bagi
beberapa pihak terutama managemen, adalah antara lain
b. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yangakan datang dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
10
Ada 4 (empat) langkah dalam penyusunan Arus Kas atau cash flow, yaitu
:a. Menentukan Minimum Kas b. Menyusun estimasi penerimaan dan
pengeluaran.c. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkanuntuk
menutupi dificit kas dan membayar kembali pinjaman dariPihak
Ketiga.d. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelahadanya
transaksi financial dan budget yang final.
Sumber ke 3
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah perusahaan pada awalnya hanya memikirkan keuntungan yang besar dan cepat dengan
melakukan apapun untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan tanpa memikirkan
dampak dimasa yang akan datang. Tetapi lambat laun perusahaan juga menyadari bahwa setiap
kegiatan yang dilakukan harus memperhitungkan resiko yang dihadapi. Untuk dapat
mengetahui kinerja setiap perusahaan harus menyajikan suatu laporan keuangan pada satu
periode. Laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi
keuangan perusahaan, dimana hasil analisis tersebut digunakan oleh pihak – pihak yang
berkepentingan untuk mengambil suatu keputusan. Selain itu laporan keuangan akan dapat
menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban – kewajibannya, struktur modal
usaha, keefektifan penggunaan aktiva, serta hal – hal lainnya yang berhubungan dengan
keadaan finansial perusahaan.
Untuk itu setiap perusahaan diwajibkan menyusun laporan arus kas dan menjadikan laporan
tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode
penyajian laporan keuangan. Laba bersih yang dihasilkan suatu perusahaan belum menjamin
bahwa perusahaan tersebut memiliki uang kas yang cukup. Untuk menjalankan operasi,
melakukan investasi, dan membayar hutang, perusahaan benar-benar harus memiliki kas bukan
memiliki laba bersih. Karena itu, bagi investor sangat penting untuk menganalisis sampai
sejauh mana efesiensi perusahaan dalam mengelola kasnya. Tujuan utama laporan arus kas
adalah menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu
perusahaan selama satu periode.
Dengan dibuatnya laporan arus kas, setiap perusahaan dapat memprediksi kemajuan
perusahaan di setiap tahun berjalan dan perusahaan tidak mengalami kerugian seta
kebangkrutan. Dimana hal ini dapat dilihat dari penyajian laporan arus kas yang disusun oleh
bagian keuangan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan.
Apabila perusahaan telah melakukan hal tersebut, diharapkan perusahaan akan tetap bertahan
walaupun terkadang kondisi ekonomi tidak stabil keadaannya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penulis ingin membahas lebih
lanjut tentang penyajian laporan arus kas. Sebab informasi yang diperoleh, diharapkan dapat
menjadi alternatif untuk mengambil keputusan bagi perusahaan.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
1) Untuk mengetahui sumber dan penggunaan kas pada setiap aktifitas dalam pelaporan arus
kas
4. Manfaat
1) mengetahui tinjauan laporan arus kas perusahaan, konsep arus dana, tujuan dari laporan
arus kas serta pengelompokan dalam laporan arus kas suatu perusahaan.Menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan
3) Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas
yang berkaitan
4) Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baik kas ataupun non kas terhadap
posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan pokok, Para pemakai laporan ingin mengetahui
bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas. Jika digunakan
dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi
tentang perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan, dan kemampuan untuk
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam menghadapi keadaan dan peluang.
Definisi Menurut Drs. S. Munawir (1993 : 157), menyatakan bahwa Laporan arus kas ( Cash
Flow Statement ) Atau Laporan Sumber dan Penggunaan kas disusun untuk menunjukkan
perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut
serta dengan menunjukkan dari mana sumber – sumber kas dan penggunaan – penggunaannya.
Menurut Henry Simamora (2000 : 488), menyatakan bahwa Laporan Arus Kas ( Cash Flow
Statement ) adalah laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dari aktivitas – aktivitas
operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi
tertentu dalam suatu cara yang merekonsioliasi saldo awal dan akhir kas.
Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba, dan informasi mengenai laba merupakan
indicator yang baik untuk menentukan atau menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas di masa yang akan datang. Lapran arus kas dibutuhkan karena:
3. Dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi arus kas perusahaan di masa mendatang.
Ketika perusahaan melaporkan beban non kas (non cash outlay expenses) yang besar, seperti
beban penyisihan piutang ragu-ragu dan penyusutan aktiva tetap, ukuran laba mungkin akan
memberikan gambaran yang suram mengenai hasil kondisi operasional perusahaan. Beban
nonkas yang besar ini akan membuat laba bersih seolah-olah menjadi tampak kecil, padahal
beban-beban tersebut diakui tanpa adanya pengeluaran uang kas. Sebaliknya, perusahaan
dengan tingkat pertumbuhan laba yang tinggi, laba bersih yang dihasilkan tidak menjamin
bahwa perusahaan tersebut memiliki uang kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kas
jangka pendeknya. Hal ini dikarenakan bahwa laporan laba rugi disusun atas dasar akrual
(bukan dasar kas),yaitu melalui sebuah proses penandingan antara beban dengan pendapatan,
sehingga angka laba yang dihasilkan tidak identik dengan besarnya uang kas yang tersedia.
Laporan arus kas merinci sumber penerimaan maupun pengeluaran kas berdasarkan aktivitas
operasi, investasi dan pembiayaan.Laporan arus kas dapat digunakan sebagai alat untuk
menganalisis apakah rencana perusahaan dalam hal investasi maupun pembiayaan telah
berjalan sebagaimana mestinya.
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan dari suatu entitas dalam suatu periode.Untuk meraih tujuan itu, laporan arus kas
melaporkan :
2) Transaksi investasi
Pelaporan sumber, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan bersih kas dapat membantu
investor, kredit, dan pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi terhadap sumber daya
perusahaan yang paling likuid.
Menurut Henry Simamora (2000 : 490), menyatakan bahwa Laporan arus kas
mengklasifikasikan penerimaan kas ( cash receipts ) dan pengeluaran kas ( cash disbursements
) berdasarkan aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Klasifikasi menurut
aktivitas ini akan memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan
keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta
terhadap jumlah kas dan setara kas. Baik arus masuk ( inflows ) maupun arus keluar ( outflows
) kas di masukkan dalam setiap kategori aktivitas tersebut.
Penerimaaan dan pengeluaran kas ( meliputi kas dan ekuivalen kas ) diklasifikasikan dalam
tiga kelompok kegiatan pokok perusahaan, Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (1994 : 2.5)
adalah :
1) Aktivitas Operasi
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan
apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi
pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan
investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.Arus kas dari aktivitas operasi
terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus
kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi
penetapan laba atau rugi bersih.Ada dua metode yang digunakan di dalam menghitung dan
melaporkan jumlah arus kas bersih dari aktivitas operasi, yaitu metode tidak langsung dan
metode langsung.
Pilihan antara metode tidak langsung atau metode langsung hanya mempengaruhi format
penyusunan laporan arus kas dari aktivitas operasi. Sedangkan untuk format penyusunan
laporan arus kas dari aktivitas investasi dan pembiayaan adalah sama tanpa memperhatikan
metode mana yang digunakan dalam melaporkan arus kas dari aktivitas operasi
PT. XYZ
Arus kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas operasi............. ... xxx
Atau
b. Metode langsung
PT.XYZ
Arus kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas operasi...... ... xxx
atau
Arus kas bersih yang digunakan dalam aktivitas operasi... ... xxx
2 Aktivitas Investasi
Aktifitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain
yang tidak termasuk setara kas. Kenaikan dalam pos aktiva tetap merupakan penggunaan dana,
sedangkan penurunan dalam pos ini merupakan sumber dana. Aktivitas investasi meningkatkan
dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan
kegiatannya.
Banyak informasi mengenai aktivitas investasi dapat digali dengan sekedar melihat perubahan
pada rekening-rekening asset terkait selama tahun berjalan. Untuk menentukan hasil kas dari
transaksi-transaksi penjualan, perusahaan perlu menyesuaikan jumlah entri-entri kredit dengan
keuntungan ataupun kerugian yang diakui dari penjualan aktiva.Berikut adalah contoh
pelaporan arus kas dari aktivitas investasi :
PT.XYZ
Atau
3. Aktivitas Pendanaan
Aktifitas pendanaan adalah aktifitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Aktivitas pendanaan memasok bagi sebuah
perusahaan dengan dana dari para pemilik perusahaan maupun kreditor. Pengungkapan arus
kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan, sebab bermanfaat untuk
memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Arus
kas masuk dari aktivitas pendanaan lazimnya mucul dari penerbitan hutang atau surat berharga
ekuitas.
13. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama
pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi
dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
15. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab
arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber
daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
16. Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab
berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal
perusahaan.
Arus kas dari aktivitas-aktivitas pendanaan dilaporkan pada laporan arus kas dengan
mencantumkan arus masuk kas, setelah itu barulah disajikan arus keluar kas. Apabila arus
masuk kas lebih besar daripada arus keluar kas, maka dilaporkan arus kas bersih yang
disediakan oleh aktivitas-aktivitas pendanaan Sebaliknya, apabila arus masuk kas lebih kecil
daripada arus keluar kas, maka dilaporkan arus kas bersih yang digunakan oleh aktivitas-
aktivitas pendanaan. Berikut adalah contoh pelaporan arus kas dari aktivitas pendanaan:
PT. XYZ
Atau
Informasi untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari (a) neraca komparatif, (b)
laporan laba rugi periode berjalan dan (c) data transaksi terpilih. Pembuatan laporan arus kas
dari sumber-sumber ini melibatkan langkah-langkah :
2. Penentuan kas yang disediakan oleh atau digunakan dalam aktivitas investasi dan
pembiayaan
4. Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan saldo kas akhir
Pada umumnya informasi yang digunakan untuk menyusun laporan aliran kas menurut Efraim
Ferdinand Giri (1994 : 58) diperoleh dari :
1. Neraca komparatif. Statement ini memberikan informasi tentang jumlah perubahan dalam
aktiva, kewajiban, dan modal dari awal sampai dengan akhir tahun.
2. Laporan Laba Rugi periode kini. Statement ini memberikan informasi tentang jumlah kas
yang diperoleh dan digunakan dalam operasi selama periode tertentu.
3. Data transaksi terseleksi. Data ini diperoleh dari buku besar, data tersebut digunakan sebagai
informasi tambahan untuk menentukan kas yang diperoleh atau digunakan selama periode
tertentu.
Berikut ini adalah contoh susunan Cash Flow Statement dengan menggunakan Indirect method
dan Direct method:
PT. XYZ
Depreciation-equipment XXX