You are on page 1of 28

LAPORAN TUGAS MAKALAH

MK. PASAR MODAL


PRODI S1 ILMU HUKUM - UNPRI

MK Nilai:
Skor

BENTURAN KEPENTINGAN PASAR


MODAL

NAMA MAHASISWA :

- VIVI RAHAYU SIANTURI 153309010155

- ERWIN SIMANULLANG 1433090101

- HOBBIN GULTOM 1433090101

SEMESTER : VIII MALAM B

DOSEN PENGAMPU : Dr. ELVIRA FITRIYANI PAKPAHAN, S.HI., M.Hum

MATA KULIAH : PASAR MODAL

PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM- UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

MEDAN

2018
MULTIPLE INTELLIGENCE

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah

Perkembangan Peserta Didik dengan judul “Rekayasa Ide” dengan baik

meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga penulis berterima kasih

pada Bapak Septian Prawijaya,M.Pd selaku Dosen mata kuliah Perkembangan

Peserta Didik di UNIMED yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka

menambah wawasan serta pengetahuan mengenai Perkembangan Peserta Didik.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap

adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di

masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran

yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami

sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik

dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, November 2017

Penulis
Kelompok IV

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page i


MULTIPLE INTELLIGENCE

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………….…………………………. i

DAFTAR ISI ………………….…………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….. 1

A. Latar Belakang .............................…………………………. 1

B. Tujuan dan Manfaat .....…………………………………. 2

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN .............................................. 3

1. Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik ...................... 3

2. Peranan Guru Dalam Membantu Perkembangan Peserta

Didik .................................................................................. 4

3. Strategi Pembelajaran .......................................................... 6

BAB III METODE PELAKSANAAN ......………………………… 10

BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................... 18

A. Multiple Intelligence .........................................…………. 18

B. Langkah-langkah Penerapan Strategi Pembelajaran Multiple

Intelligence .....................................................…………. 21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 24

A. Kesimpulan ..................................................................... 24

B. Saran ................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 25

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page ii


MULTIPLE INTELLIGENCE

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam

mempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang

sebenarnya sangat berguna demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan

kurang fahamnya pendidik dengan pola pertumbuhan maupun

perkembangan peserta didikinya maka akan terjadi beberapa hambatan

dalam proses pembelajaran seperti : kurang difahaminya materi yang

disampaikan pendidik.

Perkembangan merupakan perubahan-perubahan yang dialami

individu atau organisme menuju tingkat kedewasaanya atau

kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif,

dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis.

Perkembangan pasti dialami oleh semua makhluk hidup termasuk remaja.

Perkembangan remaja sendiri merupakan masa yang paling penting bagi

remaja karena remaja bertambah dewasa baik secara fisik maupun

psikologi. Ketika remaja mengalami masa-masa perkembangannya orang

tua memiliki peran untuk mengarahkan anak-anak mereka. Namun,

orangtua atau guru sering kurang mau memahami anak-anak terutama

pada saat mereka remaja sebagai suatu individu yang unik. Kemampuan

yang mereka miliki seringkali disamaratakan, dengan menuntut mereka

untuk mampu berprestasi dalam beberapa bidang sekaligus. Akibatnya,

mereka menemui kegagalan dan akhirnya justru mengalami frustasi.

Padahal, dalam upaya mendidik atau membimbing anak/remaja, agar

mereka dapat mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin maka

bagi para pendidik, orangtua, atau siapa saja yang berkepentingan dalam

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 1


MULTIPLE INTELLIGENCE

pendidikan anak, perlu dan dianjurkan untuk memahami perkembangan

anak terutama pada masa remaja. Selain itu, keberhasilan suatu pendidikan

sering diartikan dengan kemampuan orangtua atau guru dalam hal

memahami anak sebagai individu yang unik, dimana setiap anak memiliki

potensi yang berbeda tetapi saling melengkapi.

Salah satu unsur penting dalam kemajuan siswa adalah guru yang

betul-betul peduli terhadap anak didiknya yang terampil merangkul serta

terhubung dengan semua pembelajar yaitu guru yang menciptakan

lingkungan yang nyaman sehingga anak didiknya senang belajar. Makalah

ini merupakan rekayasa ide yang mengkaji strategi yang digunakan guru

dalam memacu perkembangan peserta didik.

B. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Menambah wawasan pembaca maupun penulis mengenai

perkembangan peserta didik.

2. Penyelesaian Rekayasa Ide yang diberikan Dosen Mata Kuliah

Perkembangan Peserta Didik

3. Mengasah intelektual. Dengan membuat Rekayasa Idedapat mengasah

Intelektual mahasiswa dalam menciptakan sebuah ide atau alternatif

sebuah masalah yang sedang terjadi.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 2


MULTIPLE INTELLIGENCE

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

1. Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik

Menurut Kasiram (1983 : 23), “Perkembangan mengandung makna

adanya pemunculan sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya,

mengandung arti bahwa perkembangan merupakan perubahan sifat individu

menuju kesempurnaan yang merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat

sebelumnya.”

Menurut Santrok Yussen (1992), Perkembangan merupakan pola

perkembangan individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut

sepanjang hayat dan bersifat involusi. Dengan demikian perkembangan

berlangsung dari proses terbentuknya individu dari proses bertemunya

sperma dengan sel telur dan berlangsung sampai akhir hayat yang bersifat

timbul adanya perubahan dalam diri individu.

Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

perkembangan adalah proses perubahan individu yang bersifat dinamis ke

arah kesempurnaan secara terus – menerus sejak lahir hingga akhir hayat.

Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan

jenis pendidikan tertentu. (UU No. 20 Tahun 2003 SISIDIKNAS, pasal 1 ayat

4).

Dalam menumbuhkembangkan kualitas peserta didik, yang perlu

dilakukan oleh tenaga pendidik adalah mengenali peserta didik dengan

sebaik-baiknya. Mengenali disini diartikan seperti mengenal psikolog anak,

bagaimana pribadi si anak, dan bagaimana cara menghadapi watak atau

karakteristik anak yang berbeda-beda. Dengan mengenali karakter si anak,

maka pendidik akan lebih mudah dalam menyampaikan materi ajar pada si

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 3


MULTIPLE INTELLIGENCE

anak. Sehingga anak akan lebih mudah menerima apa yang disampaikan oleh

Gurunya.

2. Peranan Guru dalam Membantu Perkembangan Peserta Didik

Sebagai orang yang profesional, para guru memiliki komitmen untuk

belajar apa yang mereka perlu ketahui agar para siswa yang diajarkannya

berhasil. Visi seorang guru yang profesional harus menciptakan sinergi antara

pengajaran dengan pembelajaran siswa dan mensyaratkan agar guru dapat

menunjukan hasil pembelajaran siswa. Visi guru yang profesional juga

mengharuskan guru benar-benar memahami apa yang dimaksud dengan

mendidik siswa di alam demokrasi, sehingga, sebagai warga negara mereka

dapat berpartisipasi penuh dalam bidang politik, sosial, dan ekonomi.

Ada beberapa peranan guru dalam proses pembelajaran :

a. Guru sebagai demonstrator.

Dengan peranannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru

hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan

diajarkannya serta senantiasa mengembangkan dan meningkatkan

kemampuannya. Dengan terus belajar, diharapkan akan tercipta siswa yang

unggul. Menurut The Liang Gie, karakteristik siswa yang unggul ada tiga,

yaitu gairah belajar yang mantap, semangat maju yang menyaladalam

menuntut ilmu dan kerajinanmengusahakan studi sepanjang waktu ( The

Liang Gie, 2002 ).

b. Guru sebagai pengelola kelas

Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan

fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar

mencapai hasil belajar yang baik.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 4


MULTIPLE INTELLIGENCE

c. Guru sebagai mediator dan fasilitator

Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan

pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media

pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses

belajar mengajar. Sebagai mediator, guru menjadi perantara hubungan antar

manusia. Dalam konteks kepentingan ini, guru harus terampil

mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana orang berinteraksi dan

berkomunikasi.

d. Guru sebagai evaluator

Fungsi ini dimaksudkan agar guru mengetahui apakah tujuan yang

telah dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang sudah

diajarkan sudah cukup tepat. Dengan melakukan penilaian guru akan dapat

mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap

pelajaran serta keefektifan metode mengajar.

Sebagai Guru Sekolah Dasar, Sekolah Mengengah Pertama, maupun

Sekolah Menengah Atas, sangat di harapkan untuk memahami makna dari

tujuan Pendidikan Nasional karena dalam sekolah dasar merupakan jenjang

utama dan pertama bagi peletak dasar kecerdasan peserta didik. Maka sangat

penting bagi guru untuk memahami setiap unsur belajar dan pembelajaran,

strategi pembelajaran dan yang tidak kalah penting, yaitu guru juga harus

memahami kejiwaan peserta didik. Terdapat pendapat bahwa, apabila dokter

yang melakukan kesalahan dalam praktek, maka yang meninggal dunia

hanya satu orang, namun apabila guru yang salah menanam konsep kepada

peserta didik, maka yang meninggal (pemikiran) adalah satu generasi

tersebut.

Metode dan strategi pembelajaran sebagai prinsip-prinsip yang

mendasari kegiatan dan mengarahkan perkembangan peserta didik dalam

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 5


MULTIPLE INTELLIGENCE

proses pembelajaran. Pada kenyataannya, “kebanyakan pengajar berbicara

[ceramah] kurang lebih 100-200 kata permenit. Namun pertanyaannya, berapa

banyak kata yang dapat didengar peserta didik? Hal ini tergantung pada

bagaimana kemampuan mereka mendengarkan. Jika peserta didik yang betul-

betul konsentrasi, barangkali mereka akan mampu mendengarkan antara 50-

100 kata per-menit, atau setengah dari yang dikatakan pengajar”.

3. Strategi Pembelajaran

Dalam proses pelaksanaan suatu kegiatan baik yang bersifat

operasional maupun non operasional harus disertai dengan perencanaan yang

memiliki strategi yang baik dan sesuai dengan sasaran. Istilah strategi sering

digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama.

Dalam konteks pembelajaran, Nana Sudjana dalam Rohani dan Ahmadi,

mengatakan bahwa strategi mengajar merpakan “taktik” yang digunakan

guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar (pembelajaran) agar dapat

mempengaruhi siswa (peserta didik) mencapai tujuan pembelajaran (TIK)

secara lebih efektif dan efisien. Senada dengan pendapat di atas, Dick and

Carey dalam Wina Sanjaya, menyebutkan bahwa strategi pembelajaran

merupakan suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan

secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.

Walaupun ada beragam pengertian tentang belajar mengajar, namun

sesungguhnya terdapat titik temu, yaitu titik tekannya adalah pembinaan

anak mengenai segi kognitif dan psikomotorik. Dalam beberapa waktu

terakhir, kita sering mendengar kata pembelajaran. Karena kata ini

merupakan kata baru dalam konteks dunia pendidikan di Indonesia. Kata

yang lebih populer adalah pengajaran, atau belajar mengajar.

Munculnya kata baru ini seharusnya dipahami secara proporsional.

Sebab, pergeseran istilah dari belajar mengajar menjadi pembelajaran

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 6


MULTIPLE INTELLIGENCE

bukanlah tanpa tujuan, tetapi memiliki landasan filosofis mendalam dan

berdasarkan pertimbangan yang matang, karena pembelajaran merupakan

salah satu proses dari pendidikan.

a. Kecerdasan Majemuk(Multiple Intelligences)

Kecerdasan didefinisikan bermacam-macam. Para ahli ataupun para

psikolog tidak sepaham dalam mendefinisikan apa itu kecerdasan, karena

memang tidak mudah mendefinisikan kecerdasan. Mendefinisikan

kecerdasan itu berkembang sejalan dengan perkembangan ilmiah yang

menyangkut studi kecerdasan dan sains-sains yang berkaitan dengan otak

manusia, seperti neurology atau neurobiology atau neurosains dan

penekanannya. Tetapi juga karena penekanan definisi kecerdasan tersebut

sudah tentu akan sangat bergantung. Pertama, pada pandangan dunia, filsafat

manusia dan filsafat ilmu yang mendasarinya. Kedua, tergantung pada

kecerdasan itu sendiri. Sebagai contoh, teori kecerdasan IQ sudah tentu akan

berbeda dengan teori EQ dan SQ dalam mendefinisikan kecerdasan.11

Dr. Howard Gardnerd, seorang psikologi dari Universitas Harvard, AS

mengemukakan teorinya bahwa kecerdasan tidak terpatri di tingkat tertentu

dan terbatas saat seseorang lahir. ”Setiap orang mengembangkan kecerdasan

dengan beragam cara yang dikenal dengan “multiple intelligence”. Gardner

menemukan delapan kecerdasan, yaitu; Pertama, cerdas bahasa (linguistic

Intelligence) kecerdasan ini fokus pada berpikir dalam katakata. Kedua,

logika-matematika (logical-matematical intelligence) berfikir dengan

penalaran atau logika. Ketiga, visual-spasial (visual or spasial intelligence)

berpikir dalam cerita dan gambar. Keempat, musikal (musical iantelligence)

berpikir dalam melodi. Kelima, gerak-tubuh/kinestetik (body/kinesthetic

intelligence) berpikir melalui sensasi dan gambar gerak tubuh. Keenam, alam

(natural intelligence) berpikir dalam alam. Ketujuh, sosial (interpersonal

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 7


MULTIPLE INTELLIGENCE

intelligence) berpikir melalui komunikasi dengan orang lain. Kedelapan,

cerdas diri (intrapersonal intelligence) berpikir secara reflektif. Setiap orang

berpontensi memilikinya, namun perkembangannya berbeda-beda.

Gardner dalam Reza Prasetyo dan Yeny Andriani, mengatakan bahwa

kecerdasan-kecerdasan tersebut tidak beroperasi sendiri-sendiri.

Kecerdasankecerdasan dapat digunakan pada suatu waktu yang bersamaan

dan cenderung saling melengkapi satu sama lain saat seseorang

mengembangkan kemampuannya atau memecahkan permasalahan.Gardner

juga mengatakan, bahwa yang terpenting adalah kita menyadari dan

membina semua kecerdasan manusia yang beragam serta semua kombinasi

kecerdasan yang ada pada setiap manusia. Jika kita menyadari akan hal

tersebut, maka kita akan memiliki peluang yang lebih baik dalam menangani

banyak masalah yang kita hadapi di dunia secara memadai. Jika kita mampu

memobilisasikan spektrum kemampuan manusia, mereka bukan hanya

merasa lebih baik tentang diri mereka dan juga merasa lebih kompeten,

bahkan mereka mungkin juga akan merasa lebih terlibat dan lebih mampu

untuk bergabung dengan lapisan masyarakat.

Konsep Strategi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences

Multiple Intelligences mempunyai metode discovering ability, artinya

proses menemukan kemampuan seseorang. Metode ini meyakini bahwa

setiap orang pasti memiliki kecenderungan jenis kecerdasan tertentu.

Kecenderungan tersebut harus ditemukan melalui pencarian kecerdasan.15

Konsep multiple intelligences yang menitikberatkan pada ranah keunikan

selalu menemukan keunikan setiap anak. Lebih jauh, konsep ini percaya

bahwa tidak ada anak yang bodoh, sebab setiap anak pasti minimal memiliki

satu kelebihan. Apabila kelebihan tersebut dapat dideteksi dari awal otomatis

kelebihan itu adalah potensi kepandaian sang anak. Atas dasar itu,

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 8


MULTIPLE INTELLIGENCE

seyogyanya sekolah menerima siswa barunya dalam kondisi apapun. Tugas

sekolahlah meneliti kondisi siswa secara psikologis dengan cara mengetahui

kecenderungan kecerdasan siswa melalui kecerdasan riset yang dinamakan

Multipple Intelligence Research (MIR)

Pada dasarnya, sekolah unggul adalah sekolah yang fokus pada

kualitas proses pembelajaran, bukan pada kualitas input siswanya. Kualitas

proses pembelajaran tergantung pada kualitas para guru yang bekerja di

sekolah tersebut. Apabila kualitas guru di sekolah tersebut baik, maka mereka

akan menjadi “agen perubah” siswanya.

Kecerdasan seseorang itu multidimensi. Maksudnya ialah, kecerdasan

seseorang bisa dilihat bukan dalam satu sisi saja melainkan dari berbagai

dimensi lain, tidak hanya kecerdasan verbal (bahasa) atau kecerdasan logika

saja yang dimiliki. Setelah penulis mendalami multiple intelligences, ternyata

memberikan keyakinan kepada penulis, bahwa kecerdasan itu berkembang

dan masih banyak lagi kecerdasan yang belum di temukan oleh Gardner atau

oleh orang lain. Dan memang benar adanya konsep kecerdasan majemuk

mampu mempengeruhi tingkat prestasi siswa menjadi positif, dan

menjadikan sekolah terbelakang menjadi sekolah terdepan.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 9


MULTIPLE INTELLIGENCE

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Untuk menunjang keberhasilan pembelajaran, pada dasarnya adalah

menentukan pendekatan pembelajaran yang sejalan dengan kurikulum

tersebut. Membahas pendekatan pembelajaran, banyak sekali jenis

pendekatan yang dapat diterapkan. Di antaranya pendekatan pembelajaran

yang dikembangkan dari suatu teori yang dikenal dengan teori Multiple

Intelligence. Teori tersebut digunakan sebagai pendekatan pembelajaran,

karena di dalamnya membicarakan tentang keberagaman yang bertautan

dengan kompetensi peserta didik.

Pada dasarnya setiap kurikulum menitikberatktan pada pencapaian

suatu kompetensi tertentu peserta didik. Pendekatan Multiple Intelligence pun

memandang bahwa seseorang/manusia memiliki beberapa potensi

kecerdasan. Salah satu dari kecerdasan setiap peserta didik itulah yang harus

dikembangkan, sehingga pada akhirnya menjadi suatu kompetensi yang

sangat dominan dikuasainya.

1) Teori Multiple Intelligence ini dikembangkan oleh Gardner, dengan

mendeskripsikan tujuh kecerdasan manusia dalam Metode Praktis

Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences (2004), yaitu: Linguistic

intelligence (kecerdasan linguistik) adalah kemampuan untuk berpikir

dalam bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa untuk

mengekspresikan dan menghargai makna yang kompleks.

2) Logical-mathematical intelligence (kecerdasan logika-matematika)

merupakan kemampuan dalam menghitung, mengukur, dan

mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta menyelesaikan

operasi-operasi matematis.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 10


MULTIPLE INTELLIGENCE

3) Spatial intelligence (kecerdasan spasial) membangkitkan kapasitas untuk

berpikir dalam tiga cara dimensi seperti yang dapat dilakukan oleh

pelaut, pilot, pemahat, pelukis, dan arsitek. Kecerdasan ini

memungkinkan seseorang untuk merasakan bayangan eksternal dan

internal, melukiskan kembali, merubah, atau memodifikasi bayangan,

dan menghasilkan atau menguraikan informasi grafik.

4) Bodily-kinesthetic intelligence (kecerdasan kinestik-tubuh)

memungkinkan seseorang untuk menggerakan objek dan

keterampilan-keterampilan fisik yang halus. Misalnya kelihatan pada

diri atlet, penari, ahli bedah, dan seniman yang mempunyai

keterampilan teknik.

5) Musical intelligence (kecerdasan musik) jelas terlihat pada seseorang

yang memiliki sensitivitas pada pola titinada, melodi, ritme, dan nada.

Misalnya pada seorang komposer, konduktor, musisi, kritikus, dan

pembuat alat musik juga pendengar yang sensitif.

6) Interpersonal intelligence (kecerdasan interpersonal) merupakan

kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain

secara efektif. Hal ini terlihat pada guru, pekerja sosial, artis, atau

politisi yang sukses.

7) Intrapersonal intelligence (kecerdasan intrapersonal) merupakan

kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat tentang diri sendiri

dan menggunakan pengetahuan semacam itu dalam merencanakan

dan mengarahkan kehidupan seseorang. Misalnya terlihat pada ahli

ilmu agama, ahli psikologi, dan ahli filsafat.

Jika kita tautkan ketujuh kecerdasan yang dimiliki manusia tersebut

dalam pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa “Sebaiknya Multiple

Intelligence (multikecerdasan) digunakan dan diterapkan sebagai pendekatan

pelaksanaan kegiatan pembelajaran.” Setiap manusia (peserta didik) tentu


PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 11
MULTIPLE INTELLIGENCE

akan memiliki potensi yang sesuai dengan salah satu kecerdasan di atas.

Dengan demikian, maka diharapkan salah satu potensi kompetensi dari

peserta didik dapat muncul dan dapat dikembangkan.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam Multiple Intelligence

adalah adanya tanggung jawab lembaga-lembaga pendidikan, dan kecerdikan

seorang guru dalam memerhatikan bakat masing-masing siswa (peserta

didik). Di dalam maupun di luar sekolah, setiap siswa harus berhasil

menemukan paling tidak satu wilayah kemampuan yang sesuai dengan

potensi kecerdasannya. Jika hal itu berhasil ditemukan oleh siswa dengan

bimbingan guru, maka akan menimbulkan kegembiraan dalam proses

pembelajaran, bahkan akan membangkitkan ketekunan dalam upaya-upaya

penguasaan disiplin keilmuan tertentu. Penerapkan pendekatan Multiple

Intelligence dalam pembelajaran, harus memerhatikan beberapa langkah,

meliputi:

a. Mengidentifikasi elemen-elemen Multiple Intelligence dalam program

kurikuler dan ekstrakurikuler. Misalnya memasukkan program seni

ke dalam kurikulum.

b. Meninjau kembali sistem teknologi dan program piranti lunak untuk

melihat kecerdasan-kecerdasan apa yang terabaikan.

c. Para guru merenungkan kemampuan peserta didik, kemudian

memutuskan untuk secara sukarela bekerjasama dengan rekan-

rekan yang lain.

d. Proses pembelajaran dengan tanggung jawab tertentu, bisa dipilih

sebagai metode pembelajaran.

e. Diskusi dengan orang tua siswa dan anggota masyarakat sehingga

dapat membuka kesempatan-kesempatan magang bagi para siswa.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 12


MULTIPLE INTELLIGENCE

Di samping langkah-langkah di atas, sebagai upaya untuk memadukan

pendekatan Multiple Intelligence dalam pembelajaran, perlu juga

memerhatikan hal-hal berikut:

1) Persepsi tentang siswa harus diubah. Selama ini kita selalu memiliki

persepsi terhadap siswa, bahwa siswa itu cerdas, rata-rata, dungu,

dan lain-lain. Persepsi inilah yang harus diubah. Sebaiknya para

pendidik memberikan perhatian kepada berbagai macam cara yang

dilakukan siswa untuk memecahkan masalah-masalah mereka dan

mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kita harus

menerima bahwa siswa memiliki profil-profil kognitif dengan

tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Guru harus menyediakan

kesempatan-kesempatan belajar yang kaya, mempertajam

kemampuan-kemampuan observasi mereka, mengumpulkan

informasi tentang bakat dan kegemaran siswa, serta mempelajari

kecerdasan-kecerdasan yang tidak biasa.

2) Guru membutuhkan dukungan dan waktu untuk memperluas

daftar pengajaran mereka. Jika proses pembelajaran ingin mencapai

tujuan bahwa siswa harus memiliki pengetahuan, nilai dan sikap,

serta keterampilan yang seimbang, maka jam belajar yang selama ini

hanya cukup untuk menguasai pengetahuan saja harus diubah

dengan memperluas jam belajar. Hal ini perlu dilakukan tiada lain

untuk:

a. Memberi dukungan dan melakukan praktek.

b. Meminta guru tertentu yang memiliki kemampuan tinggi dalam

sebuah kecerdasan untuk memberikan pelatihan.

c. Mengintegrasikan para spesialis yang memiliki keahlian dalam

bidang tertentu.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 13


MULTIPLE INTELLIGENCE

d. Mengunjungi lokasi-lokasi lain sebagai bahan perbandingan

proses pembelajaran.

3) Pendekatan Multiple Intelligence dan pembelajaran

Kurikulum pada dasarnya berfokus pada pengetahuan yang

mendalam dan pengembangan kemampuan. Dalam hal ini,

pembelajaran tidak harus menekankan pengajaran melaui

kecerdasan, tetapi yang harus mendapat penekanan adalah bahwa

pembelajaran itu untuk kecerdasan atau penguasaan kompetensi

tertentu sesuai dengan minat dan bakat siswa.

4) Diperlukan pendekatan baru terhadap proses penilaian

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aktivitas penilaian,

yaitu:

a. Bagaimana menilai kecerdasan siswa.

b. Bagaimana meningkatkan penilaian secara umum dalam hal

kognitif, apektif, dan psikomotorik;

c. Bagaimana melibatkan siswa dalam proses penilaian.

5) Praktik profesional menuju ke arah perkembangan.

Tingkat profesionalime para pendidik perlu dimiliki setiap guru,

sehingga tantangan yang dihadapi terutama dalam menentukan

model program yang akan dilakukan di kelas, tepat dan sesuai

dengan kompetensi siswa.

Pernyataan-pernyataan lain yang harus menjadi bahan renungan para

guru, dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Bagaimana guru, siswa, administrator sekolah, orang tua, dan anggota

masyarakat dapat memperoleh informasi yang memadai tentang

kemampuan manusia serta implikasi-implikasinya bagi pendekatan-

pendekatan baru di bidang pendidikan?

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 14


MULTIPLE INTELLIGENCE

b. Bagaimana memasukkan strategi-strategi belajar dan mengajar yang

mampu memenuhi kebutuhan seluruh siswa ke dalam program-

program pengembangan pembelajaran?

c. Bagaimana menyesuaikan lingkungan sekolah agar dapat menawarkan

program-program yang lebih kaya dan bervariasi?

d. Bagaimana mengembangkan persepsi kita tentang siswa?

e. Bagaimana memperluas data-data pengajaran dan penilaian?

f. Konsep-konsep apakah yang mesti dipelajari siswa?

g. Anggota masyarakat manakah yang dapat menjadi penasihat atau

dapat memberi kesempatan magang?

h. Bagaimana para pendidik belajar untuk mengkombinasikan strategi-

strategi pendidikan yang paling efektif dengan menggunakan teknologi

yang paling praktis dan paling cerdas?

Sekelumit pembahasan ini menyimpulkan beberapa bahan renungan

untuk para pengelola sekolah khususnya para guru, sebagai berikut:

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang

kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian,

kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan

dalam pengembangan kurikulum sekolah.

2. Apa pun konsep kurikulumnya, pada dasarnya akan bertumpu pada;

(1) penekanan ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual

maupun klasikal, (2) berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes)

dan keberagaman, (3) penyampaian dalam pembelajaran menggunakan

pendekatan dan metode bervariasi, (4) sumber belajar bukan hanya

guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur

edukatif, dan (5) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar

dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 15


MULTIPLE INTELLIGENCE

3. Pengertian Multiple Intelligence dalam bahasa Inggris adalah;

Multiple(maltip) berarti berbagai jenis, Intelligence (in’telijens) berarti

kecerdasan. Multiple Intelligence merupakan suatu teori yang

dikemukakan Gardner, 1983 dalam Metode Praktis Pembelajaran

Berbasis Multiple Intelligence (2004) dideskripsikan bahwa teori tersebut

merupakan penguatan perspektif tentang kognisi manusia. Kecerdasan

adalah bahasa-bahasa yang dibicarakan oleh semua orang dan sebagian

dipengaruhi oleh kebudayaan di mana ia dilahirkan.

4. Kegiatan pembelajaran pada akhirnya bermuara pada pencapaian

suatu kompetensi tertentu dari peserta didik. Pendekatan Multiple

Intelligence pun memandang bahwa seseorang/manusia memiliki

beberapa potensi kecerdasan. Salah satu dari kecerdasan setiap peserta

didik itulah yang harus dikembangkan, sehingga pada akhirnya

menjadi suatu kompetensi yang dominan dikuasai peserta didik.

Sebagai harapan dalam rangka menunjang keberhasilan pencapaian

Tujuan Pendidikan Nasional, tidak ada salahnya apabila rekan-rekan

seperjuangan dan seprofesi merenungkan hal-hal, sebagai berikut:

a. Meningkatkan rasa tanggung jawab kepada diri sendiri, masyarakat,

pemerintah, bangsa dan negara dalam rangka menjalankan tugas

sebagai abdi bangsa dan negara.

b. Agar terus berusaha meningkatkan kemampuan dan wawasan tentang

pendidikan, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada para

siswa.

c. Memahami dan melakukan adaptasi terhadap perubahan-perubahan di

dunia pendidikan seiring dengan perubahan dan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 16


MULTIPLE INTELLIGENCE

d. Mengembangkan prinsip-prinsip yang sesuai dengan kurikulum dalam

rangka mengembangkan kegiatan pembelajaran.

e. Meningkatkan prestasi profesi sejalan dengan ketentuan yang telah

digariskan oleh lembaga pendidikan dan pemerintah, manakala kita

mengabdikan diri.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 17


MULTIPLE INTELLIGENCE

BAB IV

PEMBAHASAN

A. MULTIPLE INTELLIGENCE

Goelman mengemukakan, bahwa kehidupan mental manusia dibentuk

dari dua pikiran yaitu pikiran rasional dan pikiran emosional yang bekerja

dalam keselarasan yang erat, dan saling melengkapi. (Goleman, 2001,11-12).

Kecerdasan pikiran rasional diukur dengan IQ (intelligence Question). Test IQ

digunakan sebagai dasar meramalkan kemampuan bidang karir akademik.

Selama ini IQ diyakini sebagai satu satunya faktor yang menentukan

kesuksesan seseorang. Penyelidikan ilmiah pertama yang pernah dilakukan

membandingkan kecerdasan emosional (emotional intelligence) dengan

cognitive inteligence (IQ), dilakukan dengan cara mengukur prestasi kerja

menggunakan Baron Emotional Questient Inventory (EQ-i). Hasil

penyelidikan menunjukkan bahwa cognitive intelligence (IQ) mempengaruhi

sekitar 1% performance kerja aktual. EI (emotional intelligence)

mempengaruhi sebesar 27 % dan 72 % lainnya dipengaruhi oleh hal hal lain.

(Multi-Health Systems Inc, 1998,2-3). Stein dan Book menyatakan bahwa IQ

dapat digunakan untuk mempekirakan sekitar 1-20 % (rata-rata 6 %)

keberhasilan dalam pekerjaan tertentu. EQ di sisi lain ternyata berperan

sebesar 27-45 %, dan berperan langsung dalam keberhasilan pekerjaan

tergantung pada jenis pekerjaan yang diteliti. (Stein dan Book, 2000,34).

Gardner yang terkenal dengan multiple intelligence tidak memandang

kecerdasan manusia berdasarkan secor tes standar, tetapi meliputi tujuh

macam kecerdasan manusia yaitu: (1) Linguistik intelligence (kecerdasan

lnguistik); (2) Logical-mathematical intelligence (kecerdasan logika-

matematika); (3) Spatial intelligence (kecerdasan spasial berpikir dalam tiga

dimensi); (4) Bodily-kinesthetic intelligence (kecerdasan kinestetik-tubuh); (5)

Musical intelligence (kecerdasan musik); (6) Interpersonal intelligence

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 18


MULTIPLE INTELLIGENCE

(kecerdasan interpersonal); dan (7) Intrapersonal intelligence (kecerdasan

intrapersonal) (Campbell, Campbell dan Dickinson, 2002,2-3). Pemikiran

Gardner tentang multiple intelligence mengenai kecerdasan inerpersonal di

atas ditempatkan oleh Salovey dalam definisi dasar tentang kecerdasan

emosional. (Goleman, 2001,57-59).

Ketujuh kecerdasan ini, kini banyak dikembangkan baik dalam

pendidikan maupun pelatihan, serta pengembangan sumber daya manusia.

Bagaimana sebenarnya pengembangan ketujuh kecerdasan terkait dengan

pilihan profesi yang dapat diberikan pada kegiatan pembelajaran, hal ini

dapat dilihat sebagaimana uraian tabel berikut dibawah ini.

Tabel Pengembangan Multiple Intelligence

No Kecerdasan Pengertian Aktualisasi

1 Linguistic Kemampuan dalam bentuk Novelis,

intelligence berfikir tentang kata kata, pengarang,

(kecerdasan menggunakan bahasa untuk penyair, jurnalis,

lingkuistik) mengekspresikan dan pembicara,

menghargai makna yang penyiar berita

kompleks.

2 Logical- Kemampuan dalam Ilmuwan, ahli

mathematical menghitung, mengukur, matematika,

intelligence mempertimbangkan akuntan, insiyur,

(kecerdasan logika- proposisi dan hipotesis serta programing

matematika) menyelesaikan masalah komputer

operasi matematis.

3 Spatial intelligence Kemampuan berpikir dalam Pilot, pelaut,

(kecerdasan spasial tiga dimensi yakni; pemahat, pelukis

berpikir dalam tiga membayangkan keadaan dan arsitek

dimensi) internal dan eksternal,

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 19


MULTIPLE INTELLIGENCE

melukiskan kembali,

merubah atau memodifikasi

bayangan, mengemudiakan

diri sendiri dan obyek

melalui ruangan dan

menghasilkan menguraikan

informasi grafis

4 Bodily-kinesthetic Adalah kemampuan Atlet, penari, ahli

intelligence menggerakan obyek dan bedah dan

(kecerdasan keterampilan ketrampilan seniman.

kinestetik-tubuh) fisik yang halus.

5 Musical intelligence Adalah kemampuan dalam Komposer,

(kecerdasan musik) sensitivitas pada pola konduktor,

titinada, melodi, ritme dan musisi, kritikus,

nada. pembuat alat

musik, dan

pendengar

musik

6 Interpersonal Adalah kemampuan untuk Guru, pekerja

intelligence memahami dan berinteraksi sosial, artis atau

(kecerdasan dengan orang lain secara politisi yang

interpersonal) efektif sukses.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 20


MULTIPLE INTELLIGENCE

7 Intrapersonal Adalah kemampuan untuk Agamawan, ahli

intelligence membua persepsi yang psikologi dan

(kecerdasan akurat tentang diri sendiri ahli filsafat.

intrapersonal) dan menggunakan

pengetahuan semaca itu

dalam merencanakan dan

mengarahkan kehidupan

seseorang.

Namun demikian Lazear (1998) selangkah lebih maju dimana ia

menemukan kecerdasan jamak dengan istilah “8 ways of knowing”.

Kedelapan tersebut meliputi: (a) kecerdasan verbal/linguistik, (b) kecerdasan

logika matematika, (c) kecerdasan intrapersonal, (d) kecerdasan interpersonal,

(e), kecerdasan naturalis, (f) kecerdasan tubuh kinestetik, (g) kecerdasan

musik irama, dan (h) kecerdasan visual spaial. Dengan demikian hampir tidak

berhenti para ahli untuk meneliti dan mengembangkan kecerdasan manusia.

Oleh sebab itu benar bila dikatakan bahwa multiple intelligence atau

intelligensi jamak merupakan perkembangan mutakhir dalam bidang

intelligensi menjelaskan hal hal yang berkaitan dengan jalur jalur yang

digunakan oleh manusia untuk menjadi jerdas. (Jamaris,2002:74).

B. LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN


MULTIPLE INTELLIGENCES (MI)

Ada dua tahapan yang harus dilakukan dalam penerapan strategi

pembelajaran MI agar mendapatkan hasil yang optimal, yaitu:

1. Memberdayakan semua jenis kecerdasan pada setiap mata pelajaran.

Memberdayakan semua jenis kecerdasan pada setiap mata pelajaran

adalah ibarat meng-input informasi melalui delapan jalur ke dalam otak

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 21


MULTIPLE INTELLIGENCE

memori siswa. Bila Bloom (1956), menekankan pada tiga jalur dominan yang

ada yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor; maka Gardner (1999),

menekankan pada delapan kecerdasan yang dimiliki setiap siswa, yaitu:

kecerdasan linguistik, matematis-logis, spasial, kinestetik-jasmani, musikal,

interpersonal, intrapersonal, dan naturalis.

Secara empirik untuk menerapkan strategi pembelajaran MI dapat

dimulai dengan melakukan reposisi pada kurikulum yang ada sekarang, baik

itu kurikulum 1994 yang disempurnakan maupun Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK). Hal ini dilakukan dengan cara mengubah Tujuan

Instruksional Khusus (TIK) yang ada menjadi kompetensi yang diharapakan.

Dengan demikian, setiap TIK atau pokok bahasan dituntut untuk

memberdayakan semua atau sebagian besar jenis kecerdasan yang ada.

Sebagai contoh mata pelajaran Agama Islam, dengan acuan TIK “Siswa

mampu mempraktikkan ritual haji”, kecerdasan linguistik siswa dapat

berjalan pada fase ketika siswa melafadzkan bacaan-bacaan ritual haji, dari

segi kecerdasaan kinestetik-jasmani dapat tersalurkan ketika siswa

mengerjakan rukun haji, begitupun dengan kecerdasan matematis-logisnya

dapat diolah ketika siswa harus mampu mengingat satu persatu rukun haji

yang dikerjakannya dengan baik dan benar, dan untuk kecerdasan

naturalisnya dapat juga tersalurkan ketika praktik ritual haji tersebut

diselenggarakan di alam terbuka dengan gambar dan settingan yang

menyerupai aslinya, ditambah dengan kecerdasan-kecerdasan lain yang dapat

dicapai dari praktik ritual haji tersebut. Dengan hanya satu materi pelajaran

yang diajarkan, guru dapat sekaligus mengkombinasikan berbagai kecerdasan

yang ada dengan segala kekreatifitasannya.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 22


MULTIPLE INTELLIGENCE

2. Mengoptimalkan pencapaian mata pelajaran tertentu berdasarkan

kecerdasan yang menonjol pada masing-masing siswa.

Tahapan kedua ini ditempuh apabila secara faktual guru telah

mengidentifikasi kecerdasan yang menonjol pada masing-masing siswa.

Sekali lagi, baik Gardner (1999), maupun Amstrong (2002), selalu

mengingatkan bahwa ada satu atau lebih kecerdasan yang menonjol pada

masing-masing individu (siswa). Bila kita menyadari hal ini, mengapa kita

tidak mengoptimalkannya menjadi sesuatu yang bermakna bagi siswa. Atau

menjadikannya sebagai jati dirinya, meskipun untuk bidang yang lainnya

harus puas dengan standar minimal yang ditetapkan oleh masing-masing

lembaga.

Dalam penerapan tahap kedua ini strategi pembelajaran yang

digunakan lebih bersifat personal atau individual. Siswa yang memiliki

kecerdasan Lingiustik misalnya, akan dioptimalkan pencapaian hasil

belajarnya pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra. Sedangkan mereka yang

mempunyai kecerdasan Matematis-Logis misalnya, akan diarahkan pada

pencapaian hasil belajar Matematikanya seoptimal mungkin melalui

pemberian layanan individu dan akses keberbagai kesempatan yang

memungkinkan kecerdasan Matematikanya terus berkembang.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 23


MULTIPLE INTELLIGENCE

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Strategi pembelajaran multiple intelligence merupakan suatu upaya


mengoptimalkan kecerdasan majemuk yang dimiliki setiap individu (siswa)
untuk mencapai kompetensi tertentu yang dituntut oleh sebuah kurikulum
yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran di sekolah. Multiple
intelligence ini juga dapat dijadikan alternatif bagi para pendidik dalam
berupaya untuk menjadikan siswanya menjadi juara pada bidang tertentu
sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya. Siswa tidak hanya menguasai
konsep pengetahuan semata, tetapi ia juga dapat menerapkan
pengetahuannya dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan kata lain tidak ada
yang mustahil bila kita ingin melakukan perubahan dalam strategi
pembelajaran yang akan kita gunakan. Kelas berpindah (moving class)
merupakan keharusan yang dilakukannya sesuai dengan tuntutan kebutuhan
belajar kecerdasan tertentu. Selain itu sistem penilaian tidak cukup hanya
menggunakan tes objektif. Tes yang dikembangkan harus lebih variatif, mulai
dari uraian, pengamatan, sampai kepada penggunaan portofolio.

B. SARAN

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam Multiple Intelligence


adalah aplikatif dalam strategi ini sebaiknya dipadukan dengan adanya
tanggung jawab lembaga-lembaga pendidikan, dan kecerdikan seorang guru
dalam memerhatikan bakat masing-masing siswa (peserta didik). Di dalam
maupun di luar sekolah, setiap siswa harus berhasil menemukan paling tidak
satu wilayah kemampuan yang sesuai dengan potensi kecerdasannya. Jika hal
itu berhasil ditemukan oleh siswa dengan bimbingan guru, maka akan
menimbulkan kegembiraan dalam proses pembelajaran, bahkan akan
membangkitkan ketekunan dalam upaya-upaya penguasaan disiplin
keilmuan tertentu.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 24


MULTIPLE INTELLIGENCE

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Linda dkk. 2004. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple

Intelligence. Depok: Intuisi Press.

Kecil, Lentera. Definisi Belajar Menurut Para Beberapa Psikolog. From:

http://lenterakecil.com/definisi-belajar-menurut-beberapa-psikolog/,

18 September 2014.

Nata, H. Abuddin. 2003. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Prawiradilaga,Dewi Salma dkk. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta:

Kencana dan UNJ.

Prinsip Perkembangan Anak. From: http://ppg-pgsd.blogspot.com/2012/01/10

-prinsip- perkembangan-anak.html,18 September 2014.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Page 25

You might also like