Professional Documents
Culture Documents
MK Nilai:
Skor
NAMA MAHASISWA :
MEDAN
2018
MULTIPLE INTELLIGENCE
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah
Peserta Didik di UNIMED yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
Penulis
Kelompok IV
DAFTAR ISI
Didik .................................................................................. 4
Intelligence .....................................................…………. 21
A. Kesimpulan ..................................................................... 24
B. Saran ................................................................................. 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
disampaikan pendidik.
pada saat mereka remaja sebagai suatu individu yang unik. Kemampuan
bagi para pendidik, orangtua, atau siapa saja yang berkepentingan dalam
anak terutama pada masa remaja. Selain itu, keberhasilan suatu pendidikan
memahami anak sebagai individu yang unik, dimana setiap anak memiliki
Salah satu unsur penting dalam kemajuan siswa adalah guru yang
ini merupakan rekayasa ide yang mengkaji strategi yang digunakan guru
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
sebelumnya.”
sperma dengan sel telur dan berlangsung sampai akhir hayat yang bersifat
arah kesempurnaan secara terus – menerus sejak lahir hingga akhir hayat.
jenis pendidikan tertentu. (UU No. 20 Tahun 2003 SISIDIKNAS, pasal 1 ayat
4).
maka pendidik akan lebih mudah dalam menyampaikan materi ajar pada si
anak. Sehingga anak akan lebih mudah menerima apa yang disampaikan oleh
Gurunya.
belajar apa yang mereka perlu ketahui agar para siswa yang diajarkannya
berhasil. Visi seorang guru yang profesional harus menciptakan sinergi antara
unggul. Menurut The Liang Gie, karakteristik siswa yang unggul ada tiga,
berkomunikasi.
telah dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang sudah
diajarkan sudah cukup tepat. Dengan melakukan penilaian guru akan dapat
utama dan pertama bagi peletak dasar kecerdasan peserta didik. Maka sangat
penting bagi guru untuk memahami setiap unsur belajar dan pembelajaran,
strategi pembelajaran dan yang tidak kalah penting, yaitu guru juga harus
hanya satu orang, namun apabila guru yang salah menanam konsep kepada
tersebut.
banyak kata yang dapat didengar peserta didik? Hal ini tergantung pada
3. Strategi Pembelajaran
memiliki strategi yang baik dan sesuai dengan sasaran. Istilah strategi sering
digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama.
secara lebih efektif dan efisien. Senada dengan pendapat di atas, Dick and
sudah tentu akan sangat bergantung. Pertama, pada pandangan dunia, filsafat
kecerdasan itu sendiri. Sebagai contoh, teori kecerdasan IQ sudah tentu akan
intelligence) berpikir melalui sensasi dan gambar gerak tubuh. Keenam, alam
kecerdasan yang ada pada setiap manusia. Jika kita menyadari akan hal
tersebut, maka kita akan memiliki peluang yang lebih baik dalam menangani
banyak masalah yang kita hadapi di dunia secara memadai. Jika kita mampu
merasa lebih baik tentang diri mereka dan juga merasa lebih kompeten,
bahkan mereka mungkin juga akan merasa lebih terlibat dan lebih mampu
selalu menemukan keunikan setiap anak. Lebih jauh, konsep ini percaya
bahwa tidak ada anak yang bodoh, sebab setiap anak pasti minimal memiliki
satu kelebihan. Apabila kelebihan tersebut dapat dideteksi dari awal otomatis
kelebihan itu adalah potensi kepandaian sang anak. Atas dasar itu,
sekolah tersebut. Apabila kualitas guru di sekolah tersebut baik, maka mereka
seseorang bisa dilihat bukan dalam satu sisi saja melainkan dari berbagai
dimensi lain, tidak hanya kecerdasan verbal (bahasa) atau kecerdasan logika
dan masih banyak lagi kecerdasan yang belum di temukan oleh Gardner atau
oleh orang lain. Dan memang benar adanya konsep kecerdasan majemuk
BAB III
METODE PELAKSANAAN
yang dikembangkan dari suatu teori yang dikenal dengan teori Multiple
kecerdasan. Salah satu dari kecerdasan setiap peserta didik itulah yang harus
operasi-operasi matematis.
berpikir dalam tiga cara dimensi seperti yang dapat dilakukan oleh
keterampilan teknik.
yang memiliki sensitivitas pada pola titinada, melodi, ritme, dan nada.
secara efektif. Hal ini terlihat pada guru, pekerja sosial, artis, atau
akan memiliki potensi yang sesuai dengan salah satu kecerdasan di atas.
potensi kecerdasannya. Jika hal itu berhasil ditemukan oleh siswa dengan
meliputi:
ke dalam kurikulum.
1) Persepsi tentang siswa harus diubah. Selama ini kita selalu memiliki
serta keterampilan yang seimbang, maka jam belajar yang selama ini
dengan memperluas jam belajar. Hal ini perlu dilakukan tiada lain
untuk:
bidang tertentu.
proses pembelajaran.
yaitu:
edukatif, dan (5) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar
siswa.
mengabdikan diri.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. MULTIPLE INTELLIGENCE
dari dua pikiran yaitu pikiran rasional dan pikiran emosional yang bekerja
tergantung pada jenis pekerjaan yang diteliti. (Stein dan Book, 2000,34).
pilihan profesi yang dapat diberikan pada kegiatan pembelajaran, hal ini
kompleks.
operasi matematis.
melukiskan kembali,
bayangan, mengemudiakan
menghasilkan menguraikan
informasi grafis
musik, dan
pendengar
musik
mengarahkan kehidupan
seseorang.
musik irama, dan (h) kecerdasan visual spaial. Dengan demikian hampir tidak
Oleh sebab itu benar bila dikatakan bahwa multiple intelligence atau
intelligensi menjelaskan hal hal yang berkaitan dengan jalur jalur yang
memori siswa. Bila Bloom (1956), menekankan pada tiga jalur dominan yang
dimulai dengan melakukan reposisi pada kurikulum yang ada sekarang, baik
Sebagai contoh mata pelajaran Agama Islam, dengan acuan TIK “Siswa
berjalan pada fase ketika siswa melafadzkan bacaan-bacaan ritual haji, dari
dapat diolah ketika siswa harus mampu mengingat satu persatu rukun haji
dicapai dari praktik ritual haji tersebut. Dengan hanya satu materi pelajaran
mengingatkan bahwa ada satu atau lebih kecerdasan yang menonjol pada
masing-masing individu (siswa). Bila kita menyadari hal ini, mengapa kita
lembaga.
belajarnya pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra. Sedangkan mereka yang
BAB V
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://lenterakecil.com/definisi-belajar-menurut-beberapa-psikolog/,
18 September 2014.