| bipr | Kebijakan Anti Suap dan Korupsi |,_ INIERNAL
Versi 00
KEBIJJAKAN
ANTI SUAP DAN KORUPSI
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
NOMOR DOKUMEN ] _[k009/ces/o0/2017
[LeveL DOKUMEN || KeBuaKAN
UNIT KERIA PEMILIK ‘CORPORATE SECRETARIAT
sven twa poor re sa
eaten ene dun en Bk hg ec aon ag Teh dros
Tahar
DOKUNEN INE TIDAK DDAMIN AKURAT APABILA DI-PRINT/DI-FOTOCOPY, KECUALI DIBERIKAN STEMPEL “SALINAN’
(use -shlowy| Ta INTERNAL
‘bijakan Anti Suap dan Ki
btpri Kebijakan Anti Suap dan Korupsi —
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama Jebatan ea
Tanggal
Corporate Action &
Dipersiapkan | M. SamsulH. Aditya | Stakeholders
Management
; Corporate
i fasikan | Butet Sitepu :
Direkomendasikan | Butet sitep ee
=
es at mara a ain agente PT Ra Tag Pvc oso mero | OT
oninion ean cna ean oe rage :
‘POKUMEN INT TIDAK DLAMIN AKURAT APABILA DI-PRINT/DI-FOTOCOPY, KECUILT DIBERIKAN STEMPEL "SALINAN’btpri Kebjjakan Anti Suap dan Korupsi ae
Versi 60
LEIMBAR PERSETUJUAN DIREKS!
Approval Sheet of the Board of Directors
Djemi Suhenda
Jerry Ng
Direktur Utama/ President Director
‘Ongki Wanadjati Dana
Wakil Direktur Utama/ Deputy President Director
Wakil Direktur Utama/ Deputy President Director Ae
Anika Faisal
Direktur Kepatuhan/ Compliance Director
Karim Indra Gupta Siregar
Direktur/ Director
Arief Harris Tandjung
Direktur/ Director Y/)
f
U
,
Direktur/ Director i :
‘stint al a anya guaan nanan an Trg Penna ase Tota eh arin
iediolasion reroute nam bos span Sax mora een magn el Wena
ant saan sya armas usr fer eying meycaion ae i aa put
‘ia Sos wea danP Sone rans ran ec Te Ta ore
DDOKUMEN INT TIDAK DUAMIN AKURAT APABILA DI-PRINT/DI-FOTOCOPY, KECUALI DIBERIKAN STEMPEL "SALINAN’btpit Ketiptan Ant Sop dan Korps senna,
Versi 00
RIWAYAT PERUBAHAN
| Pihak yang
Tanggal Catatan Perubahan ve
ranggal atatan Perubal ers ones
‘Agustus 2017 | - 1 M. Samsul H.
Aditya
ati bert an has dguaanstpaein 7 ak Tatung Penn aon Teg Teh aoa
"Tetonastonmnputiain gum Deh spn taksim ts ea
nett tip params ao brakanye, en lone meyer te de a
Singers oP "agen Penne aso Taare
[DOKUMEN INL TIDAK DAMIN AKURAT APABILA DI-PRINT/DI-FOTOCOPY, KECUIRLI OIBERIKAN STEMPEL °SALINAN'btprt Kebjakan Anti Suap dan Korups
INTERNAL,
Versi 00
DAFTAR DISTRIBUS!
No Unit Penerima
Dewan Komisaris
Direksi
Unit Bis
Unit Pendukung.
KONTAK UNTUK PERTANYAAN DAN USULAN PERUBAHAN
Apabila terdapat pertanyaan atas isi dokumen ini dapat menghubungi
Nama Samsul H. Aditya
Jabatan _: Corporate Action & Stakeholder Management
Tip. #62 21 30026200 (Ext. 12194]
Fax +62 21 30026307
Email samsul.aditya@btpn.com
Note basal nary dain phngen Pak Tt eran aera T a9
‘eraiostan mpaiastn doom bt eta sna Sara norpn eon teraeik
nents sunray ng maton a ae
[DOKUMEN INITIDAK DDAMIN AKURAT APABILA DI-PRINT/DI-FOTOCOPY, KECUALT OIBERIKAN STEMPEL"SALINAN’btprt Kebijakan Anti Suap dan Korupsi INTERNAL
Versi 00
DAFTAR ISI
BABI PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 7
2. Tujuan 8
3. Ruang Ungkup a
4. Definisi 9
5. Sosialisasi 10
BABII REFERENSI DOKUMEN u
BABIN ISI KEBUAKAN n
BABIV_ KONTROL DAN MONITORING 16
‘ri ma ta inion ngage sy Rew ts clay | TONGS
‘saan nervosa Sessa ee pu ak a
mee aps Un einccarPT Sek iheoea Pemieer tose Faso
DDOKUMEN TNT TIDAK CIDAMIN AKLRAT APABILA DI-PRINT/DI-FOTOCOPY, KECUALI DIBERIKAN STEMPEL "SALINAN'btpr Kebijakan Anti Suap dan Korupsi iliioicg
Versi 00
BABI
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (selanjutnya disebut “BTPN” atau “Bank”)
dalam menjalankan usahanya wajib untuk tunduk pada sejumiah peraturan perundangan
dan peraturan otoritas perbankan maupun otoritas pasar modal, diantaranya adalah
peraturan yang menyangkut gratifikasi, anti suap dan korupsi, dan pemerintahan yang
bersih ("Good Governance atau GG") serta tata kelola perusahaan yang baik ("Good
Corporate Governance atau GCG"). BTPN juga telah menerapkan sejumlah ketentuan,
ppiagam dan prosedur internal yang menyangkut kode etik, aktivitas dan standar tingkah
laku Direksi dan Dewan Komisaris, karyawan serta Komite-komite yang membantu Dewan
Komisaris sebagai dimaksud dalam sejumlah pedoman (Charter) yang berlaku di BTPN
("Kebijakan BTPN"), dan ketentuan-ketentuan dari peraturan perundangan lainnya yang
harus ditaati oleh BTPN sebagai bank, perusahaan terbuka dan perseroan terbatas
(Peraturan dan ketentuan tentang GG, GCG, dan Kebijakan BTPN tersebut selanjutnya
disebut “Peraturan’).
Dalam menjalankan usahanya, Bank wajib untuk melakukan usaha terbaik didalem
‘mencegah terjadinya pelanggaran dalam segala bentuk terhadap Peraturan,
Dalam menjalankan usahanya, Bank terikat, berhubungan dan berinteraksi dengan pihak
lain, yaitu perorangan, korporasi, dan badan serta lembaga atau penyelenggara Negara,
termasuk badan usahe milik Negara, badan atau lerbaga negara independen serta semua
kegiatan yang terkait dengan kekayaan Negara dan/atau dibiayai oleh uang atau kekayaan
Negara.
Terkait hhal-hal diatas, Bank berkomitmen untuk menjalankan usahanya dengan
‘memegang teguh prinsip-prinsip integritas dan GCG yang tinggi, tunduk pada Peraturan,
dan melakukan usaha terbaik untuk mencegah terjadinya segala bentuk pelanggaran atau
penyimpangan terhadap Peraturan, termasuk pemberian Gratifikasi yang melanggar
Peraturan, Suap dan tindak pidana Korupsi.
Peraturan telah memberikan aturan dan batasan kepada Bank dan pejabet Bank dalem
berhubungan dengan Pegawai Negeri dan/atau Penyelenggara Negara, dan Bank
berkomitmen untuk menerapkan standar etika dan GCG pada tingkat tertinggi sesuai
dengan Kebijakan 8TPN.
"ene nd ar eine cr it ag enn Mc Teh en
ent Sapa pannarnni ar fetarys an drs yeoion me ada
‘ok ns nen don Sencar MT Far ore
‘DOKUMEN INT TIDAK AMIN AKURAT APABILA DI-PRINT/DI-FOTOCOPY, KECUALI DIBERIKAN STEMPEL “SALINAN’btpr Kebijakan Anti Suap dan Korupsi
INTERNAL
Versi 00
BTPN tidak mentolerir (zero tolerance) terhadap segala tindakan Gratifikasi_yang
‘melanggar Peraturan, Suap dan Korupsi, termasuk penyediaan fasilitas pembayaran
terkait praktik Gratifikasi yang melanggar Peraturan, dan praktik Suap serta Korupsi. BTPN
mewajibkan semua pejabat dan karyawan Bank dalam setiap tingkatan organisasi
(Komisaris, Direksi, Pihak Independen, Karyawan dan Vendor) untuk mematuhi prinsip-
prinsip terkait anti Gratifikasi yang melanggar Peraturan, anti Suap dan anti Korups
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan.
2. TUJUAN
Tujuan diberlakukanya Kebijakan Anti Suap dan Korupsi ini pada prinsipnya adalah
untuk:
‘A. mencegah dan meniadakan dalam lingkungan yang dibawah kendall BTPN, tindakan
Gratifikasi yang melanggar Peraturan, Suap dan Korupsi, hal tersebut sejalan dengan
ketentuan Peraturan dan program-program pemerintah mengenal pemerintahan
yang bersih serta Kebijakan BTPN;
8. Menetapkan kebijakan, memberikan pedoman dan menumbuhkan kesadaran (level
of awareness) terhadap praktik-praktik Gratifikasi yang melanggar Peraturan, Suap
ddan Korupsi, serta untuk memastikan agar semua anggota Komisaris, Direksi, Pihak
Independen, seluruh Karyawan dan Vendor BTPN patuh terhadap Peraturan dan
Kebijakan BTPN;
C._meningkatkan kepedulian dan budaya risiko dari semua anggota Komisaris, Direksi,
Pihak Independen, seluruh Karyawan dan Vendor BTPN terkalt dengan Gratifikasi,
Suap dan Korupsi, dan bagaimana dalam konteks tersebut masing-masing dari
‘mereka menjalankan setiap tugas dan tanggung-jawab pekerjaannya masing-masing
sesuai dengan Kebijakan BTPN dan Peraturan;
D. _mencegah terjadinya kerugian finansial dan non-finansial yang dapat mengganggu
kelangsungan usaha Bank terkait dengan tindakan Gratifikasi yang melanggar
Peraturan, Suap dan Korupsi tersebut
3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Kebijakan Anti Suap dan Korups! ini berlaku bagi seluruh anggota Dewan
Komisaris, Direksi, Pihak Independen, Karyawan dan Vendor yang berhubungan dengan
Bank,
ti ti ial dn ays gn Gpngan 2 Bek Ttunge ese acon OI Teoh arn
Imesiasan, sous abr domk apn bon cay acon agin reel reek
ic ssi ergy ra a ge Sa mrp te et wats
DDOKUMEN IN TIDAK DDAMIN AKLIRAT APABILA DI-PRINT/DI-FOTOCOPY, KECUALI DIBERIKAN STEMPEL “SALINAN’| btpri
INTERNAL,
Versi 00,
Kebijakan Anti Suap dan Korupsi
4. DEFINISI
Direks!
Dewan Komisaris
Gratifikasi
Gratifikasi Yang.
Melanggar
Peraturan
Pihak
Independen
Pegawai Negeri
Penyelenggara
Negara
adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung
Jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan
Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta
mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan
sesuiai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
‘adalah Organ Perseroan yang bertugas metakukan pengawasan
secera umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar
serta member nasihat kepada Direks.
adalah semua pemberian yang diterima oleh Pegawai Negeri
atau Penyelenggara Negara,
adalah pemberian yang dilarang oleh peraturan yang berlaku,
bertentangan dengan Kode Etik, memiliki konflik kepentingan
‘atau _merupakan penerimaan yang tidak patut/ tidak wajar,
dengan batasan-batasan yang dari waktu kewaktu ditetapkan
berdasarkan Kebijakan BTPN dan Kebijakan KPK.
adalah pihak di luar Bank yang tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau
hubungen keluarga dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris dan/atau pemegang saham pengendali, atau
hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuan
yang bersangkutan untuk bertindak independen.
adalah Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang Kepegawaian, Undang-undang Aparatur Sipil Negara,
Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan semua ketentuan
peraturan perundangan lainnya yang terkait termasuk
perubahan-perubahannya dimasa datang, termasuk orang yang,
menerima gaji atau upah dari keuangon Negora/Daerah, atau
orang yang menerima gall atau upah dari suatu korporasi yang,
menerima bantuan dari kevangan Negara atau daerah,
termasuk pegawai apade BUMN dan BUMD, atau orang yang
menerima gai atau upah dari korporasi lain yang menggunakan
modal atau fasiltas dari Negara atau masyarakat.
adalah Pejabat Negara yang menjalankan fungsi eksekutif,
legislatif, atau yucikatif dan pejabat atau pegawai lain yang
fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan
negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
te bei era ny ton nga Pan Tabu ess Nason Te OND
‘rasan merpshaston dan up a were Caen Mar meaner
sony aan pore Wr sos, ara eyes aterm ede
‘Sat nce eas or an Tat Pra a
“aah apn
DDOKUNEN INE TIDAK DIAM AKURAT APABILA DI-PRINT/DI-FOTOCOPY, KECUALI DIBERIKAN STEMPEL "SALINAN’bipnt Kebijakan Anti Suap dan Korupsi INTERNAL
Versi 00
Karyawan adalah warga Negara Indonesia yang memiliki hubungan kerja
dengan Bank serta menerima imbal jas
Korporasi: adalah kumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisasi
bbaik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum.
Suap adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
indang No 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan
jana Korupsi jo Undang-undang No 20 Tahun 2001
Tentang Perubahan Atas Undang-undang Noor 31 Tahun 1999
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ("UU Anti
Korupsi").
Korupsi : adalah tindak pidana Korupsi sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan UU Anti Korupsi.
Kickback 5 Pengembalian yang bersifat tidak sah dari sebagian pembayaran
yang telah dilakukan sebagai bagian dari transaksi bisnis yang
sah,
Vendor Perusahaan atau perorangan yang menyediakan barang atau
jasa kepada Bank termasuk dan tidak terbatas pada mitra
usaha, pemasok, konsultan, firma hukum, dan setiap orang lain
‘yang diberi wewenang untuk diberi hak dan kekuasaan terbatas
untuk mewakili dan bertindak untuk atau atas nama Bank
SOSIALISASI
Sosialisasi Kebijakan Anti Suap dan Korupsi dilakukan melalui internal communication
channel setelah Kebijakan tersebut berlaku efektif.
er nga cs ne ton song Bi Hag Peas so Bare Tesh open
mney saan stools um eran, tn tang eye: ath ads at
atin ru anon Tas Person sea Te Tari aan
DDOKUMEN INI TIDAK DAMN AKURAT APABILA DI-PRINT/DI-FOTOCOPY, KECUALI DISERIKAN STEMPEL “SALINAN’INTERNAL.
bipn Kebijakan Anti Suap dan Korupst
Vers 00
BABII
REFERENS! DOKUMEN
1. Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Jo UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi
Kode Etik BTPN
Perjanjian Kerja Bersama BPTN
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan BTPN
Kebijakan dan Prosedur Strategi Anti Fraud BTPN.
tet str mana nha ean sgn Pane be Pensa oe Oa Tan aos
"nesaioston mrodtnsne dobm ct gear, see ese mexpn ean rans
ors mer br nr ean ret a watt
DDOKUMEN TNE TIDAK DDAMIN AKURAT APABILA DI-PRINT/DI-FOTOCOPY, KECUALE DIBERIKAN STEMPEL "SALINAN’btprt Kebijakan Arti Suap dan Komp
INTERNAL
Versi 00
BAB III
KEBUAKAN
KETENTUAN UMUM.
‘Ad. Peraturan perundangan-undangan yang berlaku dan Kode Etik melarang Bank,
A2.
AB.
Ba.
Karyawan, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, Pihak Independen dan
Vendor yang berhubungan dengan Bank untuk memberi atau menjanjikan sesuatu
kepada Korporasi, Pegawai Negeri dan Penyelenggara Negara dengan maksud
supaya Korporasi, Pegawal Negeri dan Penyelenggara Negara tersebut berbuat atau
tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya.
Dalam situasi apapun, anggota
Karyawan dilarang untuk:
ksi dan Dewan Komisaris, Pihak Independen dan
Secara langsung maupun tidak langsung menawarkan, memberi, meminta atau
menerima segala bentuk Suap, Gratifikasi Yang Melanggar Peraturan, Kickbock
‘atau pembayaran apapun yang merupakan tindak Korupsi kepada atau dari
seseorang, baik karyawan atau perorangan swasta, Pegawal Negeri dan
Penyelenggara Negara, atau institust apapun termasuk badan atau lembaga
Negara, Badan Usaha Milik Negara, perusahan swasta dan organisasi
kemasyarakatan apapun;
‘Melakukan pembayaran tidak langsung untuk Suap, Kickback atau perbuatan
lain yang merupakan tindak Korupsi yang mungkin dilakukan melalui Vendor
seperti konsultan, mitra kerja, kuasa hukum atau agen yang bertindak dengan
mengatas-namakan BTPN, dengan atau tanpa pemberian kuasa dari BTPN.
Larangan praktik pemberian Gratifikasi Yang Melanggar Peraturan, Suap dan
erbuatan lain yang merupakan tindak Korupsi berlaku untuk segala sesuatu yang,
memiliki nilai dan tidak terbatas dalam bentuk ang, barang dan jasa, termasuk
memberikan peluang bisnis (business opportunity), kontrak khusus, saham, hadiah
dan hiburan (gift and entertainment)
GRATIFIKASI
Pemberian Gratifikast yang bukan merupakan Gratifikasi Yang Melanggar Peraturan,
baik merupakan hadiah, hiburan dan perjamuan masih dapat dilakukan sesuai
dengan Kebijakan BTPN dalam aktivitas bisnis dan dalam rangka membina
hubungan batk (good wil!) untuk kepentingan BTPN, sepanjang tidak mempengaruhi
keputusan bisnis dan dalam nilai yang wajar sesual dengan batasan-batasan yang
diberikan dalam Peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Komisi
oti wera nye ann Ghagan PS aba ene task OWMD i
‘mms marataian n bork sop pa nt ee gn rae
renter saunter are nen Ser ore, an rg eee te ea
a ates rs oP Sn Tatrn Prsinan sa Te Taian
DOKUMEN INI TIDAK DDAMIN AKURAT APABILA DI-PRINT/DI-FOTOCOPY, KECUALI DIBERIKAN STEMPEL "SALINANbiprt eee esa
Versi 00
[poet ous ma tgs pain genes 7 ot ogo eer soe na Te emis
| rian alan renee Crt cee :
eR nerncaiat er manasa | aay
B.2,
83.
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) dari waktu ke waktu (“Kebljakan KPK"),
rmisalnya termasuk:
Memberikan atau menerima hadiah kecil yang tidak memiliki nilai komersial
atau ekonomis;
‘Memberikan atau menerima hadiah tertentu dalam nilai wajar yang diberikan
pada hari besar keagamaan, pernikahan dan acara perayaan atau resepsi
lainnya;
Pemberian karena hubungan keluarga yaitu kakek/nenek, bapak/ibu/mertua,
suamifistr, anak/menantu, cucu, besan, paman/bibi, kakak/adik/ipar, sepupu.
dan keponakan, sepanjang tidak berbenturan atau merupakan konflik dengan
kepentingan BTPN.
Pemberian terkait dengan musibah atau bencana yang dialami oleh penerima,
Pemberian sesama rekan kerja dalam rangka pisah sambut, pensiun, promosi
jabatan, dan ulang tahun sepanjang dalam jumlah yang wajar dan tidak
berbenturan atau merupakan konflik dengan kepentingan BTPN.
Aktivitas yang disebut dalam butir 8.1 diatas tidak diperbolehkan bila merupakan
Gratifikasi Yang melanggar Peraturan, misalnya termasuk:
Memberikan atau menerima barang atau layanan atau jasa yang sifatnya
mewah dan tidak patut;
Memberikan atau menerima uang tunai (cash) atau hadiah yang dapat
diuangkan seperti voucher kecuali dalam rangka hari besar keagamaan,
pernikahan dan acara resepsi lainnya sepanjang dalam nilal yang wajar;
Memberikan atau menerima hadiah perjalanan, liburan kecuali perjalanan
untuk tujuan bisnis yang sah atau pelatihan yang berhubungan dengan
pekerjaan
Batasan (threshold) untuk hadiah dan hiburan.
Ketika menerima atau memberikan setiap hadiah, hiburan atau jamuan, pihak
yang menerima atau memberikan harus selalu mempertimbangkan secara
obyektit dan mengutamakan kepentingan BTPN, sehingga pemberian atau
penerimaan tersebut tidak dikategorikan dalam Gratifikasi Yang Melanggar
Peraturan, tindakan Suap atau Korupsi;
Setiap hadiah, hiburan dan perjamuan dapat diterima atau diberikan dengan
nilai tidak melebihi Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) atau jumlah lain yang tidak
‘melebihi jumlah yang ditentukan dalem Kebijakan KPK yang berlaku.
DDOKUMEN INI TIDAK DDUAMIN AKURAT APABILA DI-PRENT/DI-FOTOCOPY, KECUALI OIBERIKAN STEMPEL "SALINAN'INTERNAL
Versi 00
btprt Kebjatan Ar tap den Kons
4, Setiap pemberian atau penerimaan sebagaimana tersebut diatas walib dilaporkan
dan didokumentasikan dalam catatan khusus dengan disetujui atau diketahui oleh
Pimpinan Unit Kerja (misalnya: Log Book atau bentuk lain yang dapat segera
disediakan jika dibutuhkan).
5. Setiap ada keraguan mengenai apakah suatu pemberian atau penerimaan
merupakan Gratifikasi yang bukan atau termasuk dalam Gratifikasi Yang Melanggar
Peraturan, pihak yang menerima atau memberi waji melekukan konsultasi dengan
Corporate Secretariat dan selanjutnya mendapatkan persetujuan dari pejabat 1
level di bawah Direksi yang membawahi unit kerja masing-masing,
C. PEMBAYARAN FASILITASI
Pembayaran fasiitasi adalah pembayaran dalam jumlah kecil yang dllakukan untuk
menjamin atau mempercepat proses, contohnya antara lain pemrosesan surat ijn
Perusahaan, visa, bea cukal dan sebagainya. Pembayaran fasltasi dlarang bilamana hal
tersebut termasuk kedalam pengertian Gratifasi Yang Melanggar Peraturan, Suap
dan/atau Korupsi. Bilamana ada keraguan, maka pihak yang membayar fasiitasi wajib
"untuk melakukan konsultasi dengan Corporate Secretariat dan mendapatian persetujuan
dari pejabat 1 level di wah Direksi yang membawahi unit kerja masing-masing.
‘Tanpa mengurangi ketentuan dalam Kebijakan Anti Suap dan Korupsi ini, 8TPN melarang
pembayaran fasiltasi kecuali untuk situasi berikut:
1. Apabila tidak dilakukan pembayaran tersebut akan menimbulkan risiko terhadap
kesehatan atau keselamatan Karyawan BTPN;
2. Apabila tidak dilakukan pembayaran tersebut akan mengakibatkan kerugian
‘ekonomis atau biaya yang tidak dapat dihindarkan dan berjumlah besar terhadap
BTPN, sebagai akibat tidak dilaksanakannya kewajiban oleh pihak swasta, Pegawal
Negeri dan/atau Penyelenggera Negara terkait.
Pembayaran fasilitasi sebagaimana tersebut diatas wajib didokumentasikan dan
dilaporkan secara tertulis kepada pejabat 1 level di bawah Direksi yang membawahi Unit
Kerja masing-masing dengan tembusan kepada Corporate Secretariat.
D. SUMBANGAN POLITIK
D.1. Sebagai korporasi yang berbadan hukum Indonesia, BTPN menjaga hubungan yang
baik dengan Penyelenggara Negara, badan atau instansi Negara, Badan Usaha Milik
Negara dan pejabat-pejabatnya;
Th |
Seana | ae
[DOKUMEN INI TIDAK DIDAMIN AKURAT APABILA DI-PRINT/DI-FOTOCOPY, KECUALT OIBERIKAN STEMPEL "SALINAN’btpni Kebijakan Anti Suap dan Korupsi
INTERNAL
Versi 00
D2.
D3.
BTPN tidak terafiliasi dengan partai politik tertentu atau mendukung partai politik
tertentu;
BTPN mermiliki kebijakan untuk tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik,
maka setiap anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Karyawan dilarang memberikan
donasi politik kepada partai politik atau kandidat tertentu atas nama BTPN,
E. SUMBANGAN AMAL
EL,
£2,
BTPN menempatkan tanggung jawab sosial sebagai bagian penting dan integral dari
kegiatan bisnis BTPN yang dilaksanakan melalui program Daya. Sebagai warge
korporasi yang baik, BTPN juga memberikan donasi kepada organisasi sosial atau
amal yang memenuhi syarat.
Donasi kepada pihak lain (Korporasi, Pegawal Negeri, Penyelenggara Negara, badan
atau instansi Negara, Badan Usaha Milk Negara dan lingkungan sosial, dan lain lain)
diperbolehkan dalam bentuk sponsor atau bentuk lainnya, dengan ketentuan:
Donasi tersebut dilakukan sesuai dengan Peraturan dan Kebijakan BTPN;
Tidak terdapat ekspektasi bahwa donasi yang diberikan akan membawa
keuntungan bisnis atau kemudahan fasilitas;
Donasi tidak diberikan langsung kepada pihak lain secara individu dan dan tidak
‘terdapat indikasi bahwa donasi tersebut digunakan untuk kepentingan Pribadi;
Donasi tidak bersifat rutin dan dalam nilal war.
F, PELANGGARAN DAN SANKSI
FL
F2,
Fa
Fa,
FS,
‘Anggota Dewan Komisaris, Direksi, Pihak Independen dan Karyawan tunduk kepada
Kebijakan Anti Suap dan Korupsi in.
Direksi, Dewan Komisaris, Pihak Independen dan seluruh Karyawan agar selalu
bertindak obyektif dan menghindar dari pelanggaran larangan ini
Pelanggaran terhadap Peraturan, Kebijakan BTPN dan Kebijakan Anti Suap dan
Korupsi ini dapat menyebabkan hukuman pidana dan/atau perdata bagi Bank dan
individu yang terlibat.
Setiap pelanggaran terhadap Peraturan, Kebijakan BTPN dan Kebijakan Anti Suap
ddan Korups! ini merupakan pelanggaran berat, dan dapat mengakibatkan pemberian
sanksi disiplin oleh Bank, termasuk pemutusan hubungan Kerja dengan pelaku
pelanggeran.
Proses investigasi, pelaporan dan sanksi yang dapat diberikan tunduk kepada
ketentuan Peraturan dan Kebijakan BTPN.
raat nr ne in tran ick aun ei ga lara “Teak coe
renin saan saryeearon ems ai berry dn aonngoyeane ster ass =
‘ian rao an asa Pension hase ae
[DOKUMEN INT TIDAK DAMN AKURAT APABILA DI-PRINT/DI-FOTOCOPY, KECLJAL! DIBERIKAN STEMPEL "SALINAN'INTERNAL
Versi 00
btpri Kebijakan Anti Suap dan Korupsi
BABIV
KONTROL DAN MONITORING
1. Pemilik dan pengelola dokumen yang terkait denga Kebijakan Anti Suap dan Korupsi ini
melakukan pemantauan atas kecukupan persetujuan dan pelaksanaan kali ulang yang
waiib dilakukan sesuai dengan ketentuan,
2. Pemilik dan pengelola dokumen memastikan bahwa registrasi dan administrasi
dokumen telah dilakukan dengan baik.
000
Poet pasta aval ary ran angen Psa Tt eur usr Te De Tessas
"Tendon, rampant bm but apepun a seny ror mong mont tra 7
nity astan parang Sn Okay remeean mae aS a
| iat wear rts an Sn abe Ponsa area
DDOKUMEN INI TIDAK DDAMIN AKURAT APABILA DI-PRINT/DI-FOTOOOPY, KECUAL DIBERIKAN STEMPEL "SALINAN’