You are on page 1of 6

1.4.4.

1 Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku

a. Natrium Klorida (NaCl)

Sifat fisis :

 Berat molekul : 58,45 g/mol

 Titik didih : 1413 0C pada 1 atm

 Titik beku : 800,4 0C pada 1 atm

 Bentuk : kristal kubik padat

 Warna : putih

 Densitas : 2,163 g/ml

(Perry, 1997)

Sifat kimia :

 Dapat larut dalam air dan bermacam-macam solvent (etilen

glikol, etanol, metanol, cairan amoniak) tetapi tidak larut dalam

gliserol.

 Bersifat higroskopis.

 Tidak mudah terbakar.

(Othmer, 1997, vol.22)

b. Asam Nitrat (HNO3)

Sifat fisis :

 Berat molekul : 63,02 g/mol

 Titik didih : 86 0C pada 1 atm

 Titik beku : - 42 0C pada 1 atm


 Bentuk : cair

 Warna : bening

 Densitas : 1,502 g/ml

(Perry, 1997)

Sifat kimia :

 Merupakan asam monobasik kuat.

 Asam Nitrat dapat bereaksi dengan semua logam kecuali emas,

iridium, platinum, rhodium, tantalum dan titanium.

 Asam Nitrat merupakan pengoksidasi yang kuat

Reaksi yang terjadi:

I2 + 10 HNO3 2 HIO3 + 4 H2O + 10 NO2

Sn + 4 HNO3 SnO2 + 2 H2O + 4 NO2

 Asam Nitrat tidak stabil terhadap panas dan bisa terurai sebagai

berikut:

4 HNO3 4 NO2 + 2 H2O + O2

(Othmer, 1997, vol.17)

1.4.4.2 Sifat Fisis dan Kimia Produk

a. Natrium Nitrat atau Soda Niter (NaNO3)

Sifat fisis:
 Berat molekul : 84,99 g/mol

 Titik didih : 380 0C pada 1 atm

 Titik beku : 308 0C pada 1 atm

 Bentuk : kristal trigonal padat


 Warna : putih
 Densitas : 2,257 g/ml
(Perry, 1997)

Sifat kimia:

 Mudah larut dalam air, gliserol, amoniak dan alkohol.

(Othmer, 1997, vol.22)

b. Chlorine (Cl2)

Sifat fisis:

 Berat molekul : 70,91 g/mol

 Titik didih : -34,6 0C pada 1 atm


 Titik beku : -101,6 0C pada 1 atm
 Bentuk : gas
 Warna : kuning kehijauan
 Densitas : 1,56 g/ml
Sifat kimia:

o Larut dalam alkali (NaOH dan KOH)

(Perry, 1997)

c. Nitrosyl Chloride / Nitrogen Oxychloride (NOCl)

Sifat fisis:

 Berat molekul : 65,47 g/mol


 Titik didih : -5,5 0C pada 1 atm
 Titik beku : -64,5 0C pada 1 atm
 Bentuk : gas
 Warna : merah kekuningan
 Densitas : 1,417 g/ml
(Perry, 1997)
Sifat kimia:

o Larut dalam H2SO4

(Perry, 1997)
Tinjauan Proses

Dalam pembuatan Natrium Nitrat ini digunakan proses

sintesis dengan bahan baku Natrium Klorida (NaCl) dan Asam

Nitrat (HNO3) yang direaksikan dalam Reaktor Alir Tangki

Berpengaduk (RATB) pada kondisi operasi yang optimal dengan suhu

600C, tekanan 1 atm. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi

netralisasi, karena adanya reaksi antara ion hidrogen dari asam dengan

basa membentuk reaksi:

6  3 NaNO3 +


o
3 NaCl + 4 HNO3 0 C ,1atm NOCl + Cl2 + 2 H2O
XA0,95

natrium klorida (A) asam nitrat (B) natrium nitrat nitrosyl chloride chlorine air

(Kobe, 1957)

Umpan NaCl dilarutkan menggunakan H2O di dalam mixer sebelum

dimasukkan ke dalam reaktor hingga diperoleh larutan NaCl yang jenuh. Larutan

NaCl tersebut kemudian diumpankan ke dalam reaktor dengan larutan HNO3. Setelah

bereaksi, larutan keluaran dari reaktor dimasukkan ke dalam evaporator 1 untuk

dipekatkan, sedangkan gas hasil samping dikeluarkan dari atas reaktor. Gas hasil

samping yang berupa NOCl dan Cl2 selanjutnya dikompresi sehingga berubah fase

menjadi cair, untuk kemudian dipisahkan menggunakan menara distilasi (MD).

Sedangkan larutan keluaran evaporator 1 diumpankan ke kristaliser sehingga

diperoleh larutan yang berisi kristal-kristal NaNO3.NaCl.H2O untuk kemudian


dicuci menggunakan H2O dan dipisahkan di dalam centrifuge.

Mother liquor dari centrifuge selanjutnya dipekatkan di evaporator 2 dan


kemudian diumpankan ke reaktor. Sedangkan kristal dari centrifuge dikeringkan

dalam rotary dryer sehingga diperoleh produk dengan komposisi yang diinginkan.

Dari proses ini, dihasilkan limbah cair berupa hasil kondensasi uap keluaran

evaporator 1. Pengolahan limbah ini dikelola di unit IPAL meliputi

netralisasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi 1, proses activated sludge, dan

sedimentasi 2 (Jenie, 1993).

You might also like