You are on page 1of 8

Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya


Volume 1 No. 2 (2018)

ANALISA KEKUATAN POLIMER THERMOPLASTIC


POLYPROPYLENE DENGAN PENGISI BLACK CARBON
(ABU DASAR BATU BARA)

Dion Prasetya Adi D, I Made Kastiawan


Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Jalan Semolowaru No. 45 Surabaya 60118, Tel. 031-5931800, Indonesia
email: dionprasetyaa@gmail.com

ABSTRAK
Polimer adalah ilmu pengetahuan yang berkembang secara aplikatif. Kertas, plastik,
ban, serat-serat alamiah, merupakan produk-produk polimer. Bahan plastik secara bertahap
mulai menggantikan gelas, kayu dan logam. Hal ini disebabkan bahan plastik mempunyai
beberapa keunggulan, yaitu: ringan, kuat, dan mudah dibentuk, anti karat dan tahan terhadap
bahan kimia, mempunyai sifat isolasi listrik yang tinggi, dapat dibuat berwarna maupun
transparan dan biaya proses yang lebih murah.Namun begitu daya guna plastik juga terbatas
karena tidak tahan panas, mudah rusak pada suhu yang rendah dan kekuatannya yang rendah,
Abu dasar batu bara pun merupakan bahan yang murah karena termasuk limbah pabrik dari
sisa pembakaran batu bara yang hanya ditimbun dalam areal pabrik saja, penumpukan itu
dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Dalam penelitian abu dasar mempunyai
kandungan senyawa SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO yang dapat meningkatkan karakteristik dalam
uji mekanik sebuah material.oleh karena itu sebagai mahasiswa saya ingin menganalisa
bagaimana meningkatkan kekuatan material polimer (Thermoplastic) dengan pengisi
menggunakan abu dasar batubara.penelitian ini diperlukan pembuatan spesimen dengan
variable suhu tetap 170oC, waktu pengadukan dianalisa dengan variable 30 menit, 60 menit
dan 90 menit, dan kandungan abu dasar batubara divariasi dengan kandungan 1%, 2% dan 3
% yang semua itu mengikuti Standard yang ada dan bertujuan untuk mencari yang data
terbaik untuk dijadikan bahan material baru dan untuk mengetahui sifat mekanik material
polimer thermoplastik polypropylene yang diisi dengan abu dasar batu bara dengan cara
melakukan pengujian , yang pertama melakukan pengujan melakukan pengujian tarik guna
mengetahui nilai tegangan dan regangan material tersebut. dan selanjutnya akn diujiscanning
electron microscopy (SEM) guna untuk mengetahui struktur yang ada dalam material.
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol.1 No. 2 (2018)

Kata kunci:polimer thermoplastik,abu dasarbatubara,tarik,scanning electron


microscopy(SEM)

Latar Belakang yaitu SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO yang dapat


Polimer merupakan ilmu
meningkatkan karakteristik dalam uji
pengetahuan yang berkembang secara
mekanik sebuah material. oleh karena itu
aplikatif. Kertas, plastik, ban, serat-serat
sebagai mahasiswa saya ingin menganalisa
alamiah, merupakan produk-produk polimer
bagaimana meningkatkan kekuatan material
Polimer adalah ilmu yang sangat menarik
polimer (Thermoplastic) dengan pengisi
untuk dipelajari. Oleh karena itu sangat
menggunakan abu dasar batubara.
dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang
konsep-konsep dasar polimer guna dapat Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan
memahami dan mengembangkan ilmu pendekatan kuantitatif. Pendekatan
polimer. Plastik merupakan salah satu bahan kuantitatif adalah pendekatan data mentah
penelitian berupa angka dan selanjutnya akan
yang paling umum kita lihat dan gunakan. diuji dengan analisis data statistik, bisa
Bahan plastik secara bertahap mulai secara manual (dihitung sendiri) maupun
menggunakan bantuan program - program
menggantikan gelas, kayu dan logam. Hal ini (software) komputer.
disebabkan bahan plastik mempunyai Bahan uji dibuat dengan teknik replikasi
yaitu
beberapa keunggulan, yaitu: ringan, kuat,
suatu teknik untuk melakukan copy dan
dan mudah dibentuk, anti karat dan juga pendistribusian data dan objek - objek
tahan terhadap bahan kimia, plastik database ke database lain dan melaksanakan
sikronisasi antara database sehingga
mempunyai sifat isolasi listrik yang tinggi,
konsistensi data dapat terjamin. Sedangkan
dapat dibuat berwarna maupun transparan teknik pengambilan sampel dengan teknik
dan biaya proses yang lebih murah. random sampling. Random sampling adalah
cara mengambil sampel, di mana setiap unit
Namun begitu daya guna plastik
dalam populasi mempunyai kesempatan
juga terbatas karena tidak tahan panas, yang sama untuk dipilih menjadi anggota
mudah rusak pada suhu yang rendah dan sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan
kekuatannya yang rendah. metode observasi yaitu pengujian di
laboratorium. Sedangkan metode analisis
abu dasar batubara pun merupakan
yang digunakan adalah dengan statistik
bahan yang murah karena termasuk limbah inferensial yaitu menggambarkan secara
pabrik dari sisa pembakaran batu bara yang spesifik hubungan - hubungan antara
variabel yang nantinya dapat digunakan
hanya ditimbun dalam areal pabrik saja,
untuk menguji hipotesis / tujuan yang akan
penumpukan itu dapat menimbulkan masalah dicapai. dalam metode penelitian ada
bagi lingkungan, selain itu abu dasar beberap langkah untuk mencapai hasil
penelitian antara lain.
batubara mempunyai kandungan senyawa

2
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol.1 No. 2 (2018)

agar mendukung penelitian ini, peneliti


sangat perlu mengecek peralatan yang dapat
mendukung penelitian di Laboratorium
untuk dilakukan pengujian, baik yang ada di
Mulai Kampus/universitas maupun yang
Memilih calon dosen pembimbing, pengujiannya dilakukan di luar
mengambil voucer T.A tahap I, yang Kampus/universitas
dilanjutkan dengan membayar T.A tahap I.
Studi Literatur
meminta persetujuan dosen pembimbing,
Studi literatur dalam hal ini
dilanjutkan mendaftar ke koordinator T.A.
dimaksudkan untuk mendapatkan teori
tentang pengecoran polimer dengan bahan
Ide Penelitian
pengisi black carbon (bottom ash) yang
Menyampaikan ide penelitian ke dosen
pembimbing dan meminta pendapat atau nantinya akan menjadi spesimen, paduan
saran dari dsn pembimbing kemudian komposit melalui buku literatur, laporan
meminta persetujuan dari dosen pembimbing hasil penelitian yang terdahulu serta dari
sebelum melakukan penelitian. jurnal-jurnal dan proseding penelitian yang
pernah dilakukan oleh peneliti lain yang
Studi Lapangan telah melakukan penelitian ini sebelumnya.
Tahapan ini merupakan tahapan untuk
mempelajari hal-hal yang ada di lapangan Permasalahan
seperti mengamati proses pengecoran dari Dari hasil studi lapangan dan studi literatur
internet dan mengamati bagaimana sifat-sifat yang telah dilakukan maka ditemukan suatu
atau karakteristik abu dasar batu bara yang masalah yang kemudian dijadikan bahan
akan mendukung penelitian yang nantinya penelitian, yaitu untuk mengetahui kekuatan
digunakan untuk pengujian. Dalam hal ini dan untuk mengetahui pendistribusian abu
kita melihat di lapangan bahwa komposit dasar bottom ash pada polypropylene hasil
yang memiliki sifat lebih baik dapat dari pengaruh sifat mekanis.
diproduksi dengan menggunakan campuran
komposit yang baik pula. Persiapan Alat
Sedangkan sifat mekanik yang Alat yang digunakan dalam pembuatan
komposit Polimer Themoplastic dengan
dimiliki suatu material sangat di pengaruhi
pengisi black carbon (bottom ash) adalah:
oleh kekerasan, dan keuletan, dan produk
reaksi yang terbentuk, untuk itu analisa
A.Mesin pengaduk (Mixer).
tentang penggunaan abudasar batu bara Mesin pengaduk (Mixer) digunakan saat
sangat diperlukan dengan melakukan pembuatan komposit dengan variasi suhu
penelitian. dan variasi pengadukan. Mesin pengaduk
Sedangkan metode analisis yang (mixer) dilengkapi dengan thermo kontrol
digunakan adalah dengan statistik inferensial digital dan limit switch untuk mengatur suhu
yaitu untuk menggambarkan secara spesifik dan inventer untuk melakukan konversi atau
hubungan-hubungan antara variabel yang mengubah teganga DC (searah) menjadi
nantinya dapat digunakan untuk menguji tegangan AC (bolak-balik),dan inventer
hipotesis/tujuan yang akan dicapai. digunakan untuk mengontrol arah dan
kecepatan pengadukan

2
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol.1 No. 2 (2018)

Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan


B.Cetakan komposit sebagai berikut:
digunakan sebagai tempat untuk membentuk
hasil cor sesuai ASTMD D638-02.

C.Timbangan digital
digunakan untuk menentukan massa dari
campuran komposit yang akan dicetak.
Biji Plastik (Polyprophylane)
Timbangan digital mempunyai kapasitas 500
gram dan tingkat ketelitian 0,01 gram. Digunakan sebagai matrik/lapisan penguat.
Jenis yang digunakan yaitu polypropylene
D.Abu dasar batubara (bottom ash) murni dari masplane produksi
digunakan sebagai variabel pencampuran PT.POLITAMA PROPINDO.
pada polyprophylane. Polyprophylane ini ditimbang menggunakan
timbangan dengan berat 495gr, 490gr, 485gr.
E.Crusher
digunakan untuk menghancurkan abu dasar
batu bara (bottom ash) menjadi bentuk Abu Dasar
serbuk. Mesin crusher mempunyai kapasitas Abu dasar (bottom ash) didapatkan dari
motor listrik 3 fasa dan putaran 2849 pembakaran batubara. Yang berbentuk batu
rad/min. kecil. Proses selanjutnya adalah membuat
abu dasar (bottom ash) menjadi serbuk yang
F.Saringan (200 mesh). dilakukan dengan proses pencacah (crushing)
Saringan digunkan untuk menyaring abu dengan ukuran mesh 50 lalu proses
dasar setelah di crusher menjadi serbuk selanjutnya diproses ayak secara bertahap.
hingga mencapai 200 mesh. Dengan proses ayakan awal 100 mesh
kemudian ke ayakan150 mesh lalu ayakan
G.Kantong plastik 200 mesh. Kemudian ditimbang dengan
digunakan untuk tempat hasil pengecoran komposisi 5 gr (1%), 10 gr (2%), dan 15 gr
/spesimen yang sudah berbentuk spesimen (3%).
uji.
Parameter
H.Stopwacth Dalam penelitian ini parameter yang dibuat
digunakan sebagai pengukur waktu pada saat tetap untuk memperoleh hasil yang baik
pengadukan polypropylane dengan abu dasar antara lain melakukan tekanan pengepresan
50 Bar,Pengadukan 20 Hz, Temperatur tetap
batubara, dengan waktu 30 menit,60 menit,
dalam peleburan polypropylane 170o C.
dan 90 menit.
Proses pembuatan komposit
Proses adalah serangkaian langkah sistematis,
Persiapan Bahan atau tahapan yang jelas dan dapat ditempuh
Pada proses ini khususnya thermoplastik berulangkali, untuk mencapai hasil yang
dipanaskan dalam tungku dengan temperatur diinginkan, proses pembuatan komposit adalah
yang sudah ditentukan. Proses ini untuk langkah kerja atau tahapan sebelum melakukan
mencairkan termoplastik (polyprophylane) pembuatan material,sebelum melakukan proses
yang mudah mengering dan memadat. pembuatannkomposit,harus mempersiapkan
bahan dan alat antara lain material komposit

3
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol.1 No. 2 (2018)

(polypropilane), material pengisi (abu KANDUNGAN TEGANGAN REGANGAN MODULUS


KARBON TARIK TARIK
dasar),inventer untuk pengadukan agar
polypropilane dengan abu dasar tercampur 1% 24,94 mpa 8,3 3,04 gpa

menjadi satu,dan mempersiapkan stopwacth


untuk mengatur waktu pada pengadukan dengn 2% 30,08 mpa 8,2 3,07 gpa

waktu 30 menit, 60 menit, dan 90


menit.kemudian mempersiapkan cetakan 3% 27,70 mpa 7,3 4,48 gpa

yang akan dipakai untuk membentuk sebuah


spesimen lalu cetakan di dekatkan pada Hasil rata – rata dari pengujian Tarik Polimer
output tungku pengecoran. Setelah cetakan dengan pegadukan 60 menit
KANDUNGAN TEGANGAN REGANGAN MODULUS
terisi secara penuh dengan PP cair lalu
ditutup dengan tutupan cetakan, setelah itu KARBON TARIK TARIK

cetakan dipindah ke preesure dengan tekanan 1% 19,21 mpa 5,3 3,72 gpa

50 bar. Setelah itu pelepasan spesimen pada


cetakan lalu finishing pada gambar sesuai 2% 22,71 mpa 6,3 3,65 gpa

dengan ASTMD 638-02.


3% 22,67 mpa 6,9 3,30 gpa

Spesimen uji
Spesimen uji tarik sesuai ASTMD 638-02.
Hasil rata – rata dari pengujian Tarik Polimer
Pengujian tarik menggunakan mesin UTM
dengan pengaduka 90 menit
merk JTM-UTS 510, bagian spesimen yang KANDUNGAN TEGANGAN REGANGAN MODULUS
di cekam dilapisi dengan amplas supaya KARBON TARIK TARIK

tidak merusak spesimen pada saat 1% 14,00 mpa 3,5 3,88 gpa
pencekaman, pencekaman pengujian tarik
2% 22,56 mpa 5,7 4,14 gpa
seperti pada gambar, jumlah yang spesimen
yang dibuat untuk pengujian material 3% 18,51 mpa 3,9 4,71 gpa
komposit polyprophylane dengan pengisi
black karbon sesuai standart ASTM.
Setelah dilakukan uji tarik kemudian Analisa data dan pembahasan
spesimen akan diuji dengan uji scanning Hasil Rata-rata terbaik di ambil dari
electron microscopy (SEM) guna untuk kandungan 2%
Waktu TEGANGAN REGANGAN MODULUS
mengetahui struktur yang terkandung dalam pengadukan TARIK TARIK
spesimen.
30 menit 30,08 mpa 8,2 3,07 gpa
Hasil diatas dapat pula dianalisis
karena kerapatan paranet pada alat 60 menit 22,71 mpa 6,3 3,65 gpa
penangkap kabut. Alat penangkap kabut 1
kerapatannya lebih tinggi daripada alat 90 menit 22,56 mpa 5,7 4,14 gpa
penangkap kabut 2, sehingga produktivitas
air pada alat penangkap kabut 1 lebih
banyak. Diagram tegangan uji tarik dengan
kandungan abu dasar batubara 2%
Hasil Uji
Hasil rata – rata dari pengujian Tarik Polimer
dengan pegadukan 30 menit

4
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol.1 No. 2 (2018)

untuk melihat dan membandingkan dari hasil


Uji Tarik data uji tarik yang mempunyai data tarik
40 30,08 yang tinggi dan data yang rendah. pengujian
22,71 22,56
20 SEM dapat dilihat dari gambar.

0
Tegangan tarik

pengadukan 30 menit pengadukan 60 menit


pengadukan 90 menit

Dari hasil perhitungan tegangan menyatakan


bahwa dalam pengadukan 30 menit di
temperatur 170oC, dalam komposisi abu
dasar batubara 2% ditemukan tegangan tarik
yang tinggi yaitu 30,08, hal ini ditingkatkan
Gambar struktur yang berada dalam
oleh gaya tarik yang bekerja terhadap luas
spesimen dengan pengadukan 30 menit
penampang benda.
menggunakan kandungan karbon 2%.
Dari gambar ersebut uji SEM terlihat warna
Diagram regangan uji tarik dengan
yang berbeda dalam sebuah spesimen,
kandungan abu dasar batubara 2%
dimana terdapat dua warna antara lain warna
Uji Tarik abu-abu dan putih, dimana warna abu-abu
10 adalah warna dari matrik dan warna putih
adalah kandungan dari partikel dan dari
8,2
5 6,3 gambar terlihat bahwa matrik dengan
5,7
0 partikel tercampur merata dan terlihat dalam
Regangan luasan partikel yang besar dapat mengikat
matrik yang cukup banyak sehingga
pengadukan 30 menit pengadukan 60 menit mempuyai nilai regangan yang besar.
pengadukan 90 menit

Dari hasil perhitungan regangan dengan


kandungan abu dasar batubara 2% dengan
pengadukan 30 menit dengan temperature
170oC telah ditemukan hasil regangan
sebesar 8,2, hal ini di akibatkan sebuah
benda yang panjang mula-mula mengalami
regangan diakibatkan gaya tarik.

Hasil Data Pengujian Mikro (SEM)


Pengujian Mikro dilakukan untuk
mengetahui struktur yang terkandung dalam Gambar struktur yang berada dalam
material polypropylene,dalam pengujian spesimen dengan pengadukan 90 menit
strukru mikro dilakukan 2 variasi dan dengan kandungan karbon 2%.
masing-masing variasi berbeda diantara lain

5
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol.1 No. 2 (2018)

Dari gambar uji SEM terlihat bahwa matrik dari kandungan abu dasar batubara 2%,
dan partikel kurang tercampur merata dan dikarenakan dalam kandungan 2% memiliki
luasan partikel yang cukup besar akan tetapi nilai regangan dan tegangan lebih besar
pada partikel tersebut terjadi partikel yang dibandingkan kandungan karbon 1% dan
mengalami aglomerasi atau penumpukan 3%, dalam kandungan 2% diperoleh nilai
partikel, sehingga hasil regangan tarik yang dari tegangan sebesar 30,08 mpa dan
ditimbulkan sangat rendah. regangan sebesar 8,2.

Pembahasan SARAN
Dari hasil analisa diatas akan dibahas Hendaknya dalam penelitian selanjutnya
bagaimana pengaruh dari setiap variasi untuk analisa kekuatan polimer
mempunyai nilai uji mekanis yang berbeda thermoplastic polypropylene dengan pengisi
dimana dalam kandungan 2% dengan waktu abu dasar batubara agar memakai suhu dan
pengadukan 30 menit telah didapat tegangan pengadukan yang konstan agar polimer tidak
sebesar 30,08 Mpa. Sebagai berikut : berubah sifat karakteristiknya.
Pengaruh dari waktu pengadukan 30 menit REFERENSI
dapat mempengaruhi nilai dari regangan Asyari D. Yunus,Struktur dan Sifat
sebuah spesimen dibandingkan dengan Material.Universitas Darma
pengadukan dari 60 menit dan 90 menit, Persada.Jakarta ( Diakses tanggal
dikarenakan semakin lama pengadukan 23/03/2017).
memungkinkan terjadinya penggumpalan https://fitransyah.wordpress.com/201
pada saat pengecoran. 3/1
Pengaruh dari temperature suhu 170oC
0/22/fungsi-matrik-komposit/
sangat mempengaruhi keuletan dari sebuah
komposit , dikarenakan jika pada saat ( Diakses tanggal 03/04/2017 )
pengecoran di temperature yang kurang dari http://mesinteknik437.blogspot.in/20
170oC atau lebih maka komosit akan 10/11/termoplastik-dantermoset.html(
mengalami sifat karakteristik yang sangat Diakses tanggal 03/05/2017).
getas dan mudah patah. http://mheea-
kandungan abu dasar batubara 2% juga nck.blogspot.co.id/2011/01/pemanfaa
mempengaruhi sifat karakteristik dari
tan-abu-batubara.html ( Diakses
komposit, dikarenakan dalam kandungan 1%
dan 3% komposit mempunyai nilai regangan tanggal13/03/2017).
dan tegangan yang sangat kecil dari pada https://www.scribd.com/document/32
2%. 9287484/755663974-Polimer-Ilmu-
Kecepatan dari pengadukan dapat Material-Normal-bab-1.(Diaksestanggal
mempengaruhi dalam proses pengecoran 20/02/2017 ).
pada komposit,dikarenakan kecepatan https://www.slideshare.net/herarosdia
pengadukan komposit disaat proses
na9/makalah-tentang- mekanisme-
pengecoran dapat mengurangi karakteristik
keuletan pada spesimen komposit. penguatan-material ( Diakses tangal
03/04/2017)
KESIMPULAN DAN SARAN Prof. Tata Surdia, M.S. Met.Edan
Dari hasil analisa data dana Prof. Dr.Shinroku Saito,
pembahasan sebelumnya dapat Pengetahuan bahan teknik. PT.
disimpulkan bahwa Dalam variasi PradnyaParamita Vol. 4, Tahun
kandungan 1%, 2 %, 3% data terbaik diambil

6
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol.1 No. 2 (2018)

1999jalanbunga 8– 8A Jakarta 13140


( Diakses tanggal 17/03/2017).
Zarzycki, J., Glasses and the
Vitreous State, Cambridge Solid
State Science Series, Eds. Clarke,
D.R., et al.1991(Diakses tanggal
25/02/2017)

You might also like