PERANCANGAN SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER

MAKALAH

Dibuat untuk Memenuhi Syarat Mengikuti

Ujian Akhir Semester Perpindahan Kalor

Henry Saputra 6215030

Harits Fathin Ramadhan 6215034

Raynor Fathur Ghafarry Lenggo Ginta 6215082

Daved William 6215094

Dosen: Asaf Kleopas Sugih

Kelas: F

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2017
 ICE 305
PERPINDAHAN KALOR

PERANCANGAN SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER

Tube Shell
Fluid Treated water oil
Flowrate (lbm/hour) 552858,6 320000
Inlet Temperatur (oF) 80 260
Outlet Temperatur (oF) 120 130

Anggota group :
Nama NRP Kotribusi (%) Tanda tangan
6215030
Henry 25

6215034
Harits 25

6215082
Raynor 25

6215094
Daved 25
 BAB I
PROBLEM DAN ANALISIS MASALAH

Heat exchanger adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mentransfer energi panas
(entalpi) antara dua atau lebih fluida, antara permukaan padat dengan fluida, atau antara
partikel padat dengan fluida, pada temperatur yang berbeda serta terjadi kontak termal. Lebih
lanjut, heat exchanger dapat pula berfungsi sebagai alat pembuang panas, alat sterilisasi,
pesteurisasi, pemisahan campuran, distilisasi (pemurnian, ekstraksi), pembentukan
konsentrat, kristalisasi, atau juga untuk mengontrol sebuah proses fluida.

Satu bagian terpenting dari heat exchanger adalah permukaan kontak panas. Pada
permukaan inilah terjadi perpindahan panas dari satu zat ke zat yang lain. Semakin luas
bidang kontak total yang dimiliki oleh heat exchanger tersebut, maka akan semakin tinggi
nilai efisiensi perpindahan panasnya. Pada kondisi tertentu, ada satu komponen tambahan
yang dapat digunakan untuk meningkatkan luas total bidang kontak perpindahan panas ini.

Dalam Perancangan shell and tube heat exchanger kali ini, digunakan metode
Simplified Delaware. Air masuk ke dalam tube pada suhu 80 oF dan keluar pada 120 oF
kemudian digunakan untuk mendinginkan oil dalam tube dari temperatur 260 oF menjadi 130
o
F. Untuk itu, shell and tube heat exchanger perlu didesain agar kondisi fluida tersebut dapat
tercapai.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang Heat Exchanger ini adalah :
1. Data fisik fluida kerja dan fluida pendingin pada temperatur yang sesuai
2. Penempatan fluida (pada shell dan tube)
3. Jenis shell dan head
4. Jenis tube (panjang, inside, dan outside diameter tube)
5. Jumlah Shell passed and Tube passed
6. Bahan konstruksi (berdasarkan sifat fluida)
7. Tube layout
8. Spesifikasi baffle (baffle cut dan baffle spacing)
9. Arah aliran fluida (counter current flow, co-current flow, atau cross flow)
10. Jenis aliran fluida (laminer, turbulen, atau transisi)
11. Kecepatan Aliran Fluida Dalam Shell dan Tube
12. Hilang Tekan Dalam Shell dan Tube
13. Koefisien Perpindahan Panas Total (U)

Dari data-data tersebut, langkah terakhir dalam perancangan heat exchanger adalah
menghitung nilai overall heat transfer coefficient (U) dari heat exchanger yang dirancang.
Nilai tersebut merupakan suatu konstanta yang menyatakan kemampuan heat exchanger
untuk mempertukarkan kalor dimana semakin besar nilai U maka akan semakin besar pula
kalor yang dapat dipertukarkan di dalam heat exchanger tersebut. Shell and Tube Heat
Exchanger yang didesain sedapat mungkin memiliki nilai U yang besar dengan
mempertimbangkan biaya / cost untuk membuat penukar panas tersebut.

Dari problem yang ada, dirancang sebuah alat penukar panas yang sesuai dengan data
fluida yang diberikan. Dalam merancang alat penukar panas, perlu ditentukan jumlah pass di
shell dan tube, jumlah tube (total dan per pass), dimensi tube dan shell, jumlah baffle dalam
alat penukar panas, dan tipe alat penukar panas berdasarkan perhitungan yang telah
dilakukan.

Untuk front end stationary head types digunakan tipe A yaitu removable channel and
cover. Penggunaan tipe A ini disebabkan oleh kemungkinan adanya fouling pada fluida baik
di tube maupun di shell sehingga dibutuhkan penerapan peralatan pada Heat Exchanger yang
dapat dibuka dan ditutup untuk mempermudah proses pembersihan alat. Untuk tipe shell
digunakan tipe E yaitu two-pass shell with logitudinal baffle. Tipe ini merupakan tipe sambungan
shell yang sangat umum digunakan pada berbagai industri kimia.
 BAB II

ALGORITMA PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

2.1. ALGORITMA SINGKAT PERANCANGAN HEAT EXCHANGER

Langkah 7
Langkah 10
Spesifikasi,
menjelaskan tugas apa Tentukan Hitunglah jumlah
dan masalah apa yang bafflespacing dan dari tube
Langkah harus diselesaikan. tentukan koefisien
1 Membuat persamaan perpindahan panas
neraca energi jika pada sisi shell
dibutuhkan untuk
Langkah 8
menghitung laju alir
atau temperatur yang
belum diketahui Langkah 11

Hitung koefisien Hitunglah diameter

perpindahan panas shell
total termasuk
fouling faktor,
Uo,perhitungan
Mengumpulkan
Langkah 2 Langkah 9
data-data fisik fluida

tidak
Tentukan koefisien
0<(Uo,perhitungan – Uo, tebakan)/ Uo, tebakan <30 % perpindahan panas
pada sisi tube
Menebak nilai
Langkah koefisien
3 perpindahan panas iya
total, Uo, tebakan Gunakan Uo,
tebakan = Uo, Langkah 12
perhitungan

Tentukan hilang
Menetukan jumlah tekan tube dan sisi
dari shell dan jumlah shell
tube. Selanjutnya
menghitung ∆Tlm,
Langkah 4
menghitung faktor
koreksi, F, dan ∆Tm

Menentukan luas tidak

Apakah hilang tekan sesuai dengan teori?
area perpindahan
Langkah 5 panas yang
dibutuhkan: A=q/ iya
Uoverall ∆Tm Langkah 14
Langkah 13

Dapatkah desain
tidak
Tentukan biaya dari peralatan he yang
Tentukan tipe HE, alat perpindahan dibuat mengurangi Design diterima
ukuran tube, jenis panas biaya perancangan
Langkah bahan HE sesuai he
6 dengan fluida yang iya
melewati tube dan
shell
2.2. PERHITUNGAN

 Physical Properties
Tube – treated water
Shell – oil

Tipe tube
0.75 in 16 BWG
Do = 0.0625 ft
Di = 0.051667 ft
Square Pitch (Tube pitch PT = 1 in)

Oil Treated Water

𝑚̇ : 320.000 lbm/s 𝑚̇ : 552858,6

Ti : 260 oF Ti : 80 oF
To : 130 oF To : 120 oF
ρ : 50.5 lbm/cuft ρ : 61.99 lbm/cuft
Cp : 0.53 Btu/lbm. oF Cp : 0.997 Btu/lbm oF
k : 0.068 Btu/h ft . oF k : 0.364 Btu/h ft . oF
µ : 3.12 cp saat 195 oF µ : 1.65 cp saat 100 oF
s : 0.958 s : 0.78075
Pr : 58.8 Pr : 4.52

 Energy Balances
Dengan menggunakan asas Black diperoleh :

- q lepas = q terima

-q oil = q treated water

- (m.Cp.∆T) oil = (m.Cp.∆T) treated water
- 320.000 lbm/h x0.53 Btu/lbm.°F x (130 – 260) °F = mwater x 0.997 Btu/lbm°F x (120-80)°F

Mwater = 552858.6 lbm/h

qterima = 552858.6 lbm/h x 0.997 Btu/lbm °F x (120-80) °F = 22048000 Btu/h

 LMTD
[(260−120)−(130−80)]
∆𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷 = (260−120) = 87,411 °F
ln
(130−80)

LMTD correction factor

 80−120 130−260
𝑅 = 130−260 = 0,3077 𝑃= = 0,7222
80 −260

1−(0,3077∗0,7222) 1/3 0,7095−1

𝛼=( ) = 0,7095 𝑆 = 0,7095−0,3077 = 0,1143
1−0,722

Dari rumus, diperoleh harga F = 0.9872

L =20 ft
𝐵𝑡𝑢
Ut (tebakan)=37.5
ℎ𝑓𝑡 2 .𝐹

𝑄 22048000
𝐴 = 𝑈 ×𝐹×∆𝑇 = 37.5×0.9872×87,411
𝑡 𝐿𝑀𝑇𝐷
𝐴 = 6813,52 𝑓𝑡 2

 Number of tube
𝐴
𝑛𝑡 = 𝜋×𝐷
𝑜𝑡 ×𝐿
6813,52
= 3.14×0.0625×20
=1735 tubes
Maka berdasarkan tabel dipakai 1740 tubes

 Penentuan nilai hi dengan mengabaikan tahanan dinding

4𝑥 𝑚 𝑥 𝑁𝑡𝑢𝑏𝑒 𝑝𝑎𝑠𝑠 4 𝑥 552858 lbm/h 𝑥 6 𝑓𝑡
utube = = 𝑙𝑏𝑚 = 4,073
𝑛𝑡𝑢𝑏𝑒 𝑥 𝜋 𝑥 𝜌 𝑥 𝐷𝑖2 1740 x 3.14x 61,99 3 x (0.051667 𝑓𝑡)2 𝑥 3600 𝑠/ℎ 𝑠
𝑓𝑡
lbm
4 𝑥𝑚 𝑥 𝑁𝑡𝑢𝑏𝑒 𝑝𝑎𝑠𝑠 4𝑥 552858 𝑥6
h
NRe = = 𝑙𝑏𝑚 = 11791,05
𝑛𝑡𝑢𝑏𝑒 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷𝑖2 𝑥 𝜇 1740𝑥 3,9864 𝑥 0.051667 𝑓𝑡𝑥 3,14
𝑓𝑡 ℎ

NPr = = 4,52 (dari soal)

µ ℎ𝑖 𝑥 𝐷𝑖 𝐵𝑡𝑢
NNu =0.023 x 𝑁𝑟𝑒 0.8 𝑥𝑁𝑃𝑟 1/3 𝑥(µ𝑤)0.14= =  hi = 609,364𝑓𝑡 2 °F
𝑘
Berdasarkan tabel C.4, untuk tubes 16 BWG 1 inch triangular pitch, dan TEMA AES dengan jumlah
tube pass sebesar 6 pass tube maka didapatkan jumlah tube total sebesar 1740, maka diperoleh
shell ID 48 in.

 Penentuan ukuran shell

Diameter dalam shell dapat diketahui menggunakan tabel C.6 di atas, diperoleh nilai
diameter dalam shell sebesar 48 inci.

 Penentuan hodengan mengabaikan tahanan dinding

Untuk menentukan ho, pertama-tama ditentukan baffle spacing dengan menggunakan
grafik dibawah ini.
Dari grafik diatas, digunakan grafik SBC ( single phase flow ) dan baffle cut sebesar
20% sehingga diperoleh dari grafik B/ds sebesar 0,2.

Jadi, baffle spacing : B = 0.2 x ds = 0.2 x 48 in = 9,6 in

Pitch (Pt) = 1 in

𝐷𝑠𝑥 𝐶 ′ ×𝐵 48 𝑖𝑛 𝑥0,25𝑥 9,6 𝑖𝑛

As = = = 0,8 ft2
144 𝑥 𝑃𝑡 144 𝑥 1 𝑖𝑛

𝑚 320000 𝑙𝑏𝑚/ℎ
G = 𝐴𝑠 = = 400000 lbm/ ft2.h
0.8 ft²

De = 0,060833 ft

𝐷𝑒 𝑥 𝐺 0,060833 𝑓𝑡 𝑥 400000 lbm/ ft2.h

NRe = = 𝑙𝑏𝑚 = 3228,123
𝜇 07,53792
𝑓𝑡 ℎ

NPr = 58,8 (di soal)

𝐵
jH = 0,5 x (1 + ) ( 0,08 𝑥 𝑅𝑒 0,6821 + 0,72 𝑥 𝑅𝑒 0,1772 ) = 13,635
𝐷𝑠

𝑘 𝜇 𝐵𝑡𝑢
ho = jH x (𝐷𝑒) 𝑥 𝑃𝑟1/3 𝑥 (𝜇𝑤)0,14 = 59,266
𝑓𝑡 2 °F
 Iterasi Twall (Iterasi Pertama )

Tw (K) µw water (i) koreksi hi hi µw oil (o) koreksi ho ho Tw(R)

363,705 0,000309347 1,2641113 770,3048 3,1213468 0,9999396 59,2627 655
315,2714 0,000625958 1,1453322 697,925 8,3851277 0,8707436 51,60574 568,0885
315,1109 0,000627827 1,144854 697,6337 8,4169484 0,870282 51,57838 567,7997
315,1105 0,000627833 1,1448527 697,6329 8,4170376 0,8702807 51,5783 567,7989
315,1105 0,000627833 1,1448527 697,6329 8,4170378 0,8702807 51,5783 567,7989
315,1105 0,000627833 1,1448527 697,6329 8,4170378 0,8702807 51,5783 567,7989
315,1105 0,000627833 1,1448527 697,6329 8,4170378 0,8702807 51,5783 567,7989
315,1105 0,000627833 1,1448527 697,6329 8,4170378 0,8702807 51,5783 567,7989
315,1105 0,000627833 1,1448527 697,6329 8,4170378 0,8702807 51,5783 567,7989
315,1105 0,000627833 1,1448527 697,6329 8,4170378 0,8702807 51,5783 567,7989
315,1105 0,000627833 1,1448527 697,6329 8,4170378 0,8702807 51,5783 567,7989
315,1105 0,000627833 1,1448527 697,6329 8,4170378 0,8702807 51,5783 567,7989
315,1105 0,000627833 1,1448527 697,6329 8,4170378 0,8702807 51,5783 567,7989
315,1105 0,000627833 1,1448527 697,6329 8,4170378 0,8702807 51,5783 567,7989

Dari data excel didapat :

Tw = 315,1105 K = 42,1105 oC

𝑙𝑏𝑚
μwi = 0,000627833 𝑓𝑡 .ℎ

𝑘𝑔
μwo = 8,4170378 𝑚.𝑠

𝜇 0,14 𝜇 0,14
hi baru = hi lama x (𝜇 ) ho baru = ho lama x (𝜇 )
𝑤 𝑤

𝐵𝑡𝑢 0,00165 0,14 𝐵𝑡𝑢 3,12 0,14

= 609,364 𝑓𝑡 2 °Fx (0,000639) = 59,266 𝑓𝑡 2 °Fx (8,6137)

𝐵𝑡𝑢 𝐵𝑡𝑢
= 697,6329 𝑓𝑡 2 °F = 51,5783 𝑓𝑡 2 °F

 U Clean
𝐷𝑜
𝐷𝑜 𝐷𝑜 𝑥 ln( ) 1 -1 0.0625𝑓𝑡
𝐷𝑖 +
uc = [ + + ] =(
ℎ𝑖 𝑥 𝐷𝑖 2 𝑥 ℎ𝑡𝑢𝑏𝑒 ℎ𝑜 602.449909Btu/h · ft2 · ◦ Fx0.05167ft

0.0625ftln (0.0625ft/0.05167ft) + 1 𝐵𝑡𝑢

)^-1 = 52,4471 𝑓𝑡 2.h.°F
2𝑥32 59.26628446Btu/h · ft2 · ◦ F

52,4471−37,378
% error = = 40,3%
37,378
 Pressure Drop ( Contoh untuk tube)

Mencari nilai G
np lbm 6
mx( ) 552858.6 x( )
G=πDi2nt/4= s 1765
=896055.7991 lbm/h · ft2
3.14x0.05167²/4

Mencari nilai f

F=0.4137 Re−0.2585 =0.034015

Mencari nilai ∆Pf

∆Pf=f xnpxLG2 /7.50 × 1012Di sφ=0.559691324 psi

Mencari nilai ∆Pr

∆Pr=1.334 × 10−13(2np − 1.5)G 2 /s=1.440466775 psi

Mencari nre nozzle

re = 4 m˙ /πDnµ =365192.4408

Mencari Gn

Gn= m˙ /(πD2 n /4)=3012006.509lbm/h · ft2

Mencari nilai ∆Pn

∆ Pn = 2.0 × 10−13NsG 2 n /s=6.971898722 psi

Mencari nilai ∆Ptube

∆Ptube= ∆ Pn +∆Pf+∆Pr=10.09143947 psi

Iterasi Kedua

Ho baru = 51.49818 Os baru =0.249238596

Hi baru = 689.7986 Od baru =0.035062694

Uc baru =46.8214732 Ud baru = 38.7941585

 1 Company: University Catholic Parahyangan
2 Location: Jl.Ciumbuleuit no 94 Bandung
3 Service of Unit: Our Reference:
4 Item No.: Your Reference:
5 Date: 28-11-2017 Rev No.: Job No.:1
6 Size / in Type AES Connected in parallel 3 series
7 Surf/unit(eff.) ft2 Shells/unit Surf/shell (eff.) ft2
8 PERFORMANCE OF ONE UNIT
9 Fluid allocation Shell Side Tube Side
10 Fluid name Oil Treated Water
11 Fluid quantity, Total lb/h 320000 552858,6
12 Vapor (In/Out) lb/h
13 Liquid lb/h 320000 320000 552858,6 552858,6
14 Noncondensable kg/s
15
16 Temperature (In/Out) F 260 130 80 120
17 Dew / Bubble point F
18 Density lb/ft3 50,5 50,5 62,425 62,425
19 Viscosity cp 3,12 3,12 1,65 1,65
20 Molecular wt, Vap
21 Molecular wt, NC
22 Specific heat BTU/(lb*F) 0,53 0,53 0,997 0,997
23 Thermal conductivity BTU/(ft*h*F) 0,068 0,068 0,364 0,364
24 Latent heat BTU/lb
25 Pressure psi
26 Velocity ft/s 4,073
27 Pressure drop, allow./calc. psi 12 10,18 12 10,18
28 Fouling resist. (min) ft2*h*F/BTU 0,002
29 Heat exchanged 22048000 BTU/h MTD corrected 87,411 F
30 Transfer rate, Service 37,38 Dirty 38,8 Clean 46,93 BTU/(h*ft2*F)
31 CONSTRUCTION OF ONE SHELL Sketch
32 Shell Side Tube Side
33 Design/Test pressure psi / Code / Code
34 Design temperature F
35 Number passes per shell 3 6
36 Corrosion allowance in
37 Connections In / /
38 Size/rating Out / /
39 in Intermediate / /
BWG
40 Tube No. 16 OD 0,0625ft Tks-avg in Length 20 ft Pitch 1 in
Tube
41 Tube type 16 BWG Material Carbon Steel pattern AES
42 Shell ID 48 OD in
Shell cover
43 Channel or bonnet E TYPE Channel cover
44 Tubesheet-stationary A TYPE Tubesheet-floating
45 Floating head cover S TYPE Impingement protection
46 Baffle-crossing Type single seg Cut(%d) hor Spacing: c/c in
47 Baffle-long Seal type Inlet in
48 Supports-tube U-bend Type
49 Bypass seal Tube-tubesheet joint
50 Expansion joint Type
51 RhoV2-Inlet nozzle Bundle entrance Bundle exit lb/(ft*s2)
52 Gaskets - Shell side Tube Side
53 Floating head
54 Code requirements TEMA class
55 Weight/Shell Filled with water Bundle lb
56 Remarks
57
58
REFERENSI

Serth, Robert W.Process Heat Transfer Principles and Applications.2007.USA:Elsevier

Coulson and Richardson.Chemical Engineering Design.Fourth Edition.1993Oxford:Elsevier

http://booksite.elsevier.com/9780750683661/Appendix_C.pdf

Perry, Robert H. Perry’s Chemical Engineer’s Handbook 8th edition.Mc-Graw Hill

Kreith,Frank. Principle of Heat Transfer 7th edition.CENGAGE Learning