You are on page 1of 7

Menggunakan Hijab sesuai syari

1. Tidak ketat, tansparan dan membentuk punuk onta

:‫ قال‬.‫ عن أبي هريرة‬،‫ عن أبيه‬،‫ حدثنا جرير عن سهيل‬.‫حدثني زهير بن حرب‬


ٌ ‫ار لَ ْم أ َ َر ُه َما قَ ْو ٌم َم َع ُه ْم ِس َي‬
‫اط‬ ِ َّ‫ان ِم ْن أ َ ْه ِل الن‬ِ َ‫ص ْنف‬ ِ ‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫ت‬ٌ َ‫ت َما ِئال‬ ٌ َ‫ات ُم ِميال‬ ٌ ‫ار َي‬ ِ ‫ات َع‬ ٌ ‫سا ٌء َكا ِس َي‬ َ َّ‫ب ْال َبقَ ِر َيض ِْربُونَ ِب َها الن‬
َ ‫اس َو ِن‬ ِ ‫َكأ َ ْذنَا‬
‫ت ْال َما ِئلَ ِة الَ َي ْد ُخ ْلنَ ْال َجنَّةَ َوالَ َي ِج ْدنَ ِري َح َها َو ِإ َّن ِري َح َها‬ ِ ‫س ُه َّن َكأ َ ْس ِن َم ِة ْالبُ ْخ‬
ُ ‫ُر ُءو‬
‫ِيرةِ َكذَا َو َكذَا‬َ ‫لَيُو َجدُ ِم ْن َمس‬
“Dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya, suatu kaum yang
memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan cambuknya dan wanita
yang kasiyat (berpakaian tapi telanjang, baik karena tipis atau pendek yang tidak menutup
auratnya), mailat mumilat (bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang), kepala mereka
seperti punuk onta(membentuk sanggul). Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan
baunya, padahal baunya didapati dengan perjalanan demikian dan demikian.” (HR. Muslim
3971, Ahmad 8311 dan Imam Malik 1421)
2. Menutup seluruh tubuh / badan
‫يُدنِينَ َعلَي ِه َّن ِمن َج َٰلَ ِبيبِ ِه َّن‬
"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". (QS al-Ahzab: 59)

Jilbab dalam difinisi syar’i adalah pakaian tidak transparan yang menutupi seluruh anggota
badan. Sedangkan yang di maksud dengan idnaa yang tercantum di dalam ayat adalah lebar
dan terurai, sehingga makna yang benar tentang hijab syar'i adalah yang menutupi seluruh
anggota tubuh. Hendaknya tebal tidak tipis sehingga bisa menggambarkan kulitnya, karena
tujuan di kenakannya hijab adalah untuk menutupi tubuh.

َ ‫َو َال يُبدِينَ ِزينَت َ ُه َّن ِإ َّال َما‬


‫ظ َه َر ِمن َها‬
"Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya". (QS an-Nuur: 31)

Makna khimar (kerudung) adalah penutup kepala dan dada. Demikian diterangkan oleh para
ulama, seperti tersebut dlm An Nihayah karya Imam Ibnul Atsir, Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim
karya Al Hafizh Ibnu Katsir, Tafsir Fathu Al Qadir karya Asy Syaukani, & lainnya. (Lihat
Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, hal. 72-73).

3. Tidak bertasabuh/ mengikuti suatu kaum

‫شبَّهَ بِقَ ْو ٍم فَ ُه َو ِم ْن ُه ْم‬


َ َ ‫َم ْن ت‬
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka” (HR Abu
Dawud No. 4031, Ahmad 2/50 & 2/92[3], Ath-Thabaraaniy dalam Musnad asy-Syaamiyyiin
No. 216, ‘Abdun bin Humaid dalam Al-Muntakhab No. 846, Ibnu Abi Syaibah 5/313 &
12/531, Abu Ya’laa Al-Maushiliy sebagaimana dibawakan Al-Bushairiy dalam Ittihaaful-
Khairahno. 5437 & 6205).
4. Tidak menyerupai lawan jenis

‫اء‬
ِ ‫س‬َ ِِّ‫ت ِم ْن الن‬ َ َ ‫سلَّ َم أَنَّهُ لَ َعنَ ْال ُمت‬
ِ ‫ش ِبِّ َها‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫ي‬ ِِّ ِ‫َّاس َع ْن النَّب‬
ٍ ‫َع ْن اب ِْن َعب‬
‫اء‬
ِ ‫س‬َ ِِّ‫الر َجا ِل ِبالن‬ِّ ِ ‫ش ِبِّ ِهينَ ِم ْن‬ َ َ ‫الر َجا ِل َو ْال ُمت‬ ِّ ِ ‫ِب‬
Dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Bahwasanya beliau melakanat para
wanita yang menyurupai laki-laki, dan melaknat laki-laki yang menyerupai wanita [HR
Bukhori, Abu Daud 3574, 3575 dan ibnu Majah]

5. Tidak TABARRUJ

Berasal dari kata baraja yang berarti nampak dan meninggi, "jelas dan terbuka". menurut
istilah berarti menampakkan sesuatu yang semestinya tidak ditampakkan maksud "sesuatu"
disini dalam arti sikap atau tingkah laku , Menurut Imam Ibnu Mandzur, dalam Lisaan al-
'Arab menyatakan: "al-tabarruj: idzhaar al-mar'ah ziinatahaa wa mahaasinahaa li al-rijaal".
Tabarruj adalah seorang perempuan yang "menampakkan perhiasan dan anggota tubuh untuk
menarik perhatian laki-laki non muhrim."

Jenis Tabarruj

 Tabarruj Khilqiyyah, yaitu tabarruj fisik yang sifatnya melekat pada diri seseorang,
yakni menampakkan perhiasan fisik pada bagian-bagian tertentu yang tidak boleh
ditampakkan seperti memperlihatkan rambut, kulit, kaki, dll.
 Tabarruj Muktasabah, yaitu tabarruj yang diupayakan (rekayasa) yakni
menampakkan perhiasan yang dibuat atau diciptakan/direkayasa manusia dalam
rangka menghias dirinya seperti mode pakaian, perhiasan (cincin, anting, kalung,
gelang), ber-make-up dll.

Hukum Tabarruj
Dalil-dalil yang berkaitan dengan tabarruj didapatkan dalam Al-Qur'an pada dua ayat,
keduanya menerangkan tentang larangan tabarruj, yaitu:
‫َوقَ ْرنَ فِي بُيُوتِ ُك َّن َوالَتَبَ َّر ْجنَ تَبَ ُّر َج ْال َجا ِه ِليَّ ِة اْأل ُ ْولَى‬
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu..." (QS al-Ahzab:33)

‫اب‬
ٌ ‫س ْو ِل هللاِ ص َو َعل ْي َها ِث ِي‬ ُ ‫ت َعلَي َر‬ َ ‫ع أ َ َّن أ َ ْس َما َء ِب ْن‬.‫شةَ ر‬
ْ َ‫ت ا َ ِب ْي َب ْك ٍر دَ َخل‬ َ ‫َع ْن َعا ِئ‬
‫ت‬ِ َ‫ يَا ا َ ْس َما ْ َء ا َِّن ْال َم ْرأَة َ اِذَا بَلَغ‬:‫س ْو ُل هللاِ ص َوقَا َل‬ ُ ‫ض َع ْن َها َر‬ َ ‫ِرقَا ٌ ٌق فَاَع َْر‬
‫َار اِلَي َو ْج ِه ِه َو َكفَّ ْي ِه‬َ ‫صت ُ ْح أ َ ْن يُ َري اِالَّ َهذَا َو هذَا َواَش‬ ْ َ ‫ْض لَ ْم ت‬ َ ‫ْال َم ِحي‬

"Dari 'Aisyah r.a:Sesungguhnya Asma binti Abu Bakar masuk ke rumah Rosulullah dengan
memakai pakaian tipis. Lalu Rasulullah berpaling darinya dan bersabda: Hai Asma!
sesungguhnya saeorang wanita yang sudah balig tidak boleh terlihat auratnya kecuali ini dan
ini dan Nabi SAW berisyarat menunjuk ke wajah dan telapak tangannya." (HR Abu Dawud
Hadist No – 3580 Lihat Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, hal. 76,77, Syaikh Al Albani
menyatakan bahwa hadits ini dikuatkan dgn beberapa penguat (Lihat Jilbab Al Mar’ah Al
Muslimah, hal. 58).

َ ‫َّاس َوال يُ ْبدِينَ ِزينَت َ ُه َّن ِإ َّال َما‬


‫ظ َه َر‬ ٍ ‫عب‬ َ ‫س ِعي ِد ب ِْن ُجبَي ٍْر َع ِن اب ِْن‬ َ ‫َو َقا َل ْاأل َ ْع َم ِش َع ْن‬
‫س ِعي ِد‬ َ ‫طاءٍ َو ِع ْك ِر َمةَ َو‬ َ ‫ع َم َر َو َع‬
ُ ‫ع ِن اب ِْن‬ َ ‫ي‬ َ ‫ َو ُر ِو‬.‫ َو ْج ُه َها َو َكفَّ ْي َها َو ْالخَات َ ُم‬:‫ِم ْنها قَا َل‬
‫ي َو َغي ِْر ِه ْم ن َْح ُو ذَ ِل َك *تفسير‬ ِِّ ‫يم النَّ َخ ِع‬
َ ‫اك َو ِإب َْرا ِه‬
ِ ‫ض َّح‬َّ ‫اء َوال‬ ِ َ ‫ش ْعث‬ َّ ‫ب ِْن ُجبَي ٍْر َوأ َ ِبي ال‬
‫ابن كثير‬
Al-’Amash meriwayatkan dari Said bin Jubair dari Ibni Abbas: dan janganlah menampakkan
perhiasannya kecuali apa-apa yang nampak darinya, Ibnu Abas menegaskan: wajah dan
telapak tangan dan cincinnya... [Tafsir Ibnu Katsir]

6. Tidak memakai wewangian

ٌ‫ي زَ انِيَة‬ ِ ‫ت َعلَى قَ ْو ٍم ِليَ ِجدُوا ِم ْن ِر‬


َ ‫يح َها فَ ِه‬ ْ ‫ت فَ َم َّر‬ َ ‫أَيُّ َما ْام َرأَةٍ ا ْست َ ْع‬
ْ ‫ط َر‬
"Siapapun wanita yang memakai wewangian kemudian melewati suatu kaum agar mereka
mencium baunya, berarti ia telah berzina." (HR.Nasaai, kitab Az-zinah bab: maa yukrahu
linnisaa min at-thiib, Abu Dawud kitab:At-Tarajjul, bab :ma jaa fil mar’ah tatathyyabu
lilkhuruj, Tirmidzi kitab: Al-Adab an rasulillah Shallallahu alaihi wasallam bab: ma jaa fii
karahiyati khuruujil mar’ah muta’aththirah, Al-Hakim (2/396), Ahmad (4/400), dari hadits
Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu anhu. Dihasankan Al-Albani dalam jilbab al-mar’atil
muslimah (137))

Imam Muslim juga meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya Nabi
saw bersabda:

َ ‫ورا فَ َال ت َ ْش َه ْد َم َعنَا ْال ِعشَا َء ْاْل ِخ َرة‬


ً ‫ت بَ ُخ‬ َ َ ‫أَيُّ َما ْام َرأَةٍ أ‬
ْ َ‫صاب‬
"Siapa saja wanita yang mengenakan bakhur (wewangian), janganlah dia menghadiri shalat
'Isya yang terakhir bersama kami."

(HR.Muslim kitab Ash-shalaah,bab: khuruuj an-nisaa ilal masajid idza lam yatarattab alaihi
fitnah . Abu Dawud kitab: At-Tarajjul bab: ma jaa fil mar’ah tatathayyabu lil khuruj, Al-
Baihaqi (3/133), Al-Baghawi dalam syarhus sunnah (816), Abu Awanah dalam musnadnya
(2/17), Abu Ya’la (545), dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu, lihat Silsilah Ash-
Shahihah Syaikh Al-Albani (3605)

Riwayat Ibnu Majah bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

َ ‫ لَ ْم ت ُ ْقبَ ُل لَ َها‬،ِ‫ت ِإلَى ْال َم ْس ِجد‬


‫صالَة ً َحتَّى ت َ ْغتَسِل‬ ْ َ ‫أَيُّ َما ْام َرأَةٍ ت‬
ْ ‫ط ِي ْبتُ ث ُ َّم خ ََر َج‬
“Siapa saja wanita yang menggunakan wangi-wangian, lalu dia keluar menuju masjid, tidak
diterima shalatnya hingga dia mandi.”

(HR.Ibnu Majah kitabul fitan bab: fitnatun nisaa, Abu Dawud kitab At-tarajjul bab: ma jaa fil
mar’ah tatathayyabu lil khuruj, Al-Baihaqi dalam sunan Al-Kubra (3/133), dari hadits Abu
Hurairah radhiallahu anhu. Lihat Silsilah Ash-shahihah (1031).

7. Tidak berpakaian secara ISROF (berlebih-lebihan)

ٌّ‫يَابَنِي َءادَ َم ُخذُوا ِزينَت َ ُك ْم ِعندَ ُك ِِّل َم ْس ِج ٍد َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َوالَت ُ ْس ِرفُوا اِنَّهُ الَ يُ ِحب‬
َ‫ْال ُم ْس ِرفِيْن‬
"Hai anak Adam! Pakailah pakaianmu yang indah di setiap kali shalat,makan dan minumlah
dan jangan berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebihan." (QS al-A'raf: 31)

َ ‫اس الت َّ ْق َو‬


‫ى ذَ ِل َك َخي ٌْر‬ ُ ‫س ْو َءاتِ ُك ْم َو ِريشا ً َو ِل َب‬ َ ‫َيا َبنِي آدَ َم قَ ْد أَنزَ ْلنَا َعلَ ْي ُك ْم ِل َباسا ً يُ َو ِاري‬
َ‫َّللاِ لَ َعلَّ ُه ْم َيذَّ َّك ُرون‬
ِّ ‫ت‬ِ ‫ذَ ِل َك ِم ْن آ َيا‬
"Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah Menyediakan pakaian untuk menutupi
auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik.
Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat." (Qs Al
A’raf: 26)

8. Tidak menyambung rambutnya dan mentato

َّ َ‫سلَّ َم قَا َل لَ َعن‬


ُ‫َّللا‬ َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬َّ ‫صلَّى‬ َ ‫ي‬ ِِّ ‫ع ْنهُ َع ْن النَّ ِب‬ َّ ‫ي‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫َع ْن أ َ ِبي ُه َري َْرة َ َر‬
َ‫صلَةَ َو ْال َوا ِش َمةَ َو ْال ُم ْست َ ْو ِش َمة‬ ِ ‫اصلَةَ َو ْال ُم ْست َ ْو‬
ِ ‫ْال َو‬
“Dari Abu Hurairah dari Nabi beliau bersabda: Allah melaknat orang yg menyambung
rambutnya & yg minta disambung rambutnya & melaknat orang yg mentato & yg minta
ditato. (HR. Bukhori:5477,Tirmidzi :1681)
Ikhtitam

Sikap Mukmin atau Mukminah yang beriman apabila Allooh dan Rosulnya telah menetapkan
suatu hokum ketetapan adalah :

َ ‫سو ِل ِه ِليَ ْح ُك َم بَ ْينَ ُه ْم أ َ ْن يَقُولُوا‬


‫س ِم ْعنَا‬ َّ ‫عوا ِإلَى‬
ُ ‫َّللاِ َو َر‬ ُ ُ‫ِإنَّ َما َكانَ َق ْو َل ْال ُمؤْ ِمنِينَ ِإذَا د‬
‫َّللاَ َويَت َّ ْق ِه فَأُولَئِ َك‬
َّ ‫ش‬ َ ‫سولَهُ َويَ ْخ‬ َّ ِ‫ َو َم ْن يُ ِطع‬. َ‫ط ْعنَا َوأُولَئِ َك ُه ُم ْال ُم ْف ِل ُحون‬
ُ ‫َّللاَ َو َر‬ َ َ ‫َوأ‬
َ‫ُه ُم ْالفَائِ ُزون‬
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan
Rasul-Nya agar Rasul menetapkan aturan hukum di antara mereka ialah ucapan "Kami
mendengar, dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barang
siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-
Nya, maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan” (QS An Nuur: 51-52)

‫سولُهُ أ َ ْم ًرا أ َ ْن يَ ُكونَ لَ ُه ُم ْال ِخيَ َرة ُ ِم ْن‬ َّ ‫ضى‬


ُ ‫َّللاُ َو َر‬ َ َ‫َو َما َكانَ ِل ُمؤْ ِم ٍن َو َال ُمؤْ ِمنَ ٍة إِذَا ق‬
‫ض َال ًال ُمبِينًا‬
َ ‫ض َّل‬ َ ‫سولَهُ فَقَ ْد‬ َّ ‫ص‬
ُ ‫َّللاَ َو َر‬ ِ ‫أ َ ْم ِر ِه ْم َو َم ْن يَ ْع‬
“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi
mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan
Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (QS Al Ahzab: 36)
Contoh kasus :

1. Banyak di TV acara ceramah keagamaan pada zaman sekarang ini, tapi


nyatanya mayoritas masyarakat sekarang ini terutama di indonesia lebih
suka menyaksikan hal-hal yang kurang bermanfaat seperti menyaksikan
infotainment yang notabennya banyak memberikan contoh-contoh artis
yang tidak baik bagi masyarakat terutama kaum muslim apa lagi anak-
anak remaja yang masih sangat mudah di pengaruhi dengan hal-hal
tersebut.

2. Penggunaan Handphone misalnya, pada zaman sekarang ini banyak


menyediakan aplikasi2 yang bermanfaat seperti alquran elektornik,
aplikasi kumpulan2 doa sehari2 yang sewaktu 2 bisa kita baca di waktu
senggang. Tetapi mayoritas masyarakat sekarang ini menggunakan waktu
luang mereka hanya untuk dunia sosial, searching2 internet yang tidak
jelas seperti melihat gambar porno dan lain sebagainya, yang
menyebabkan waktu terbuang dengan percuma dan malah bisa
menambah dosa bukan pahala kita. Padahal kalau kita bs memanfaatkan
aplikasi2 tersebut bisa menambah iman dan taqwa kita terhadap Allah
SWT dan Insya Allah bisa mendapatkan pahala.

You might also like