You are on page 1of 2

Anamnesis

Pada tahap awal retinopathy DM tidak didapatkan keluhan. Pada tahap lanjut dari
perjalanan penyakit ini, pasien dapat mengeluhkan penurunan tajam penglihatan serta pandangan
yang kabur. Durasi diabetes, kontrol glikemik yang lalu (HbA1c), obat-obatan, riwayat medis
(misalnya, obesitas, penyakit ginjal, hipertensi sistemik, kadar lipid serum, kehamilan, neuropati),
riwayat okuler (misalnya, trauma, penyakit mata lainnya, suntikan okular, operasi, termasuk laser
retina perawatan dan operasi refraksi).10

Pemeriksaan oftalmologi
Temuan pemeriksaan oftalmologi pada retinopathy DM dapat dibagi menurut Diabetic
Retinopathy Severity Scale :
 Tidak tampak adanya tanda-tanda retinopathy
 Nonproliferative retinopathy
Retinopathy DM merupakan progressive microangiopathy yang mempunyai
karakteristik pada kerusakan pembuluh darah kecil dan oklusi. Kelainan patologis yang
tampak pada awalnya berupa penebalan membran basement endotel kapiler dan reduksi
dari jumlah perisit. Kapiler berkembang dengan gambaran dot-like outpouchings yang
disebut mikroaneurisma. Perdarahan dengan gambaran flame-shaped tampak jelas.
o Mild nonproliferative retinopathy ditandai dengan ditemukannya minimal 1
mikroaneurisma. Pada moderate nonproliferative retinopathy terdapat
mikroaneurisma ekstensif, perdarahan intra retina, venous beading, dan/ atau
cotton wool spots. Kriteria lain juga menyebutkan pada Mild nonproliferative
retinopathy: kelainan yang ditemukan hanya adanya mikroaneurisma dan
moderate nonproliferative retinopathy dikategorikan sebagai kategori antara
mild dan severe retinopathy DM..
o Severe nonproliferative retinopathy ditandai dengan ditemukannya cotton-wool
spots, venous beading, and intraretinal microvascular abnormalities (IRMA).
Hal tersebut didiagnosis pada saat ditemukan perdarahan retina pada 4 kuadran,
venous beading dalam 2 kuadran atau IRMA pada 1 kuadran. Kriteria lain
menyebutkan proliferative diabetic retinopathy dikategorikan jika terdapat 1
atau lebih: neovaskularisasi (seperti pada : iris, optic disc, atau di tempat lain),
atau perdarahan retina/ vitreus.

 Proliferative Retinopathy
Komplikasi yang terberat dari DM pada mata pada proliferative diabetic
retinopathy. Iskemia retina yang progresif menstimulasi pembentukan pembuluh darah
baru yang menyebabkan kebocoran serum protein yang banyak. Early proliferative diabetic
retinopathy memiliki karakteristik munculnya pembuluh darah baru pada papila nervi
optikus (new vessels on the optic disk (NVD)) atau pada tempat lain di retina. Kategori
high-risk ditandai dengan pembuluh darah baru pada papila yang meluas melebihi satu per
tiga dari diameter papila, pembuluh darah tersebut berhubungan dengan perdarahan vitreus
atau pembuluh darah baru manapun di retina yang meluas melebihi setengah diameter
papila dan berhubungan dengan perdarahan vitreus.
Pembuluh darah baru yang rapuh berproliferasi pada sisi posterior dari vitreus dan
tampak terangkat ketika vitreus mulai menarik retina. Apabila terjadi perdarahan maka
perdarahan vitreus yang masif akan menyebabkan hilangnya penglihatan yang mendadak.
Resiko berkembangnya neovaskularisasi dan perdarahan retina dimulai ketika terjadinya
complete posterior vitreous detachment. Pada mata dengan proliferative diabetic
retinopathy dan adhesi vitreoretinal yang persisten dapat berkembang proses fibrotik dan
membentuk ikatan fibrovaskular yang menyebabkan traksi vitreoretina. Hal tersebut dapat
menyebabkan progressive traction retinal detachment atau apabila terjadi robekan retina
maka telah terjadi rhegmatogenous retinal detachment.9
Perkembangan selanjutnya dari DM pada mata yaitu dapat terjadi kompllikasi: iris
neovascularization (rubeosis iridis) dan neovascular glaucoma. Proliferative diabetic
retinopathy berkembang pada 50% penderita diabetes tipe I dalam waktu 15 tahun sejak
timbulnya penyakit sistemik mereka. Hal ini kurang lazim pada penderita diabetes tipe II,
tetapi karena ada lebih banyak pasien dengan diabetes tipe II, lebih banyak pasien dengan
proliferative diabetic retinopathy memiliki tipe II dari tipe I diabetes.

You might also like