You are on page 1of 26

LAPORAN AUDIT PRODUKSI BERSIH

LABORATORIUM PILOT PLANT UNIT FALLING FILM EVAPORATOR

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Produksi Bersih

Dosen Mata Kuliah : Ir. Emma Hermawati, MT

Oleh
Satuan Tugas
Ayu Nurpitriani NIM. 141411005
Filipi Orlando NIM. 141411011
Lutfi Arif Rachman NIM. 141411016

3A – D3 Teknik Kimia

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016
TAHAP I
PERSIAPAN

1.1 Komitmen
Mendapatkan komitemen persetujuan pelaksanaan audit produksi bersih dari Ketua
Laboratorium Pilot plant.

1.2 Organisasi Satuan Tugas (Satgas) Tim Audit


Tabel 1.1 Tim Audit Produksi Bersih

Tim Audit Produksi Bersih


No. Jabatan Nama Tanggung Jawab
Melakukan koordinasi para anggota,
melakukan audit produksi bersih, dan
Lutfi Arif Rachman
1 Ketua bertanggung jawab atas pelaksanaan
(141411016)
audit produksi bersih kepada Ketua
Laboratorium Pilot plant.
Melakukan audit terhadap peralatan
Ayu Nurpitriani
Falling Film Evaporator pada
(141411005)
penggunaan/konsumsi listrik,
2 Anggota meningkatkan efisiensi steam,

Filipi Orlando pemakaian bahan baku, & berkerjasama

(141411011) dengan ketua tim audit dan tenaga ahli


unit Falling Film Evaporator.

1.3 Ruang Lingkup dan Tujuan Program Audit


a. Elemen yang akan diaudit dari aspek Produksi Bersih
 Pengurangan penggunaan/konsumsi listrik
 Meningkatkan efisiensi penggunaan steam
 Pengurangan pemakaian bahan baku

b. Tujuan program audit


Meningkatkan efisiensi penggunaan steam, pengurangan penggunaan/konsumsi listrik,
dan pengurangan pemakaian bahan baku.
1.4 Rencana Kerja Produksi Bersih
1.4.1 Pelaksanaan Audit Produksi Bersih akan dibagi dalam beberapa tahapan
kegiatan antara lain :
a. Persiapan program audit
b. Assessment
c. Perhitungan kesetimbangan material dan energi
d. Evaluasi teknis, keuangan, dan rekomendasi
e. Implementasi
f. Evaluasi
1.4.2 Setelah audit selesai, tim audit wajib membuat laporan Audit Produksi Bersih
bedasarkan data-data yang diperoleh.
1.4.3 Pelaksanaan audit dilakukan pada 16 November 2016 s/d 16 Januari 2017
dengan rencana jadwal kegiatan sebagai berikut :

Tabel 1.2 Jadwal Pelaksanaan Audit Produksi Bersih


Bulan
No. Nama Kegiatan November Desember Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Pembentukan Satuan Tugas
2 Penyusunan Rencana Kerja
3 Pembuatan MOU Audit
4 Pelaksanaan Audit
5 Pencarian solusi/metodologi
6 Penyusunan Laporan
Pelaporan dan Penetapan Peluang
7
Produksi Bersih
SURAT PERSETUJUAN PENGADAAN AUDIT

Saya yang bertandatangan dibawah ini :


Nama : Dr. Ir. Ahmad Rifandi, M.Sc. Cert IV
NIP : 19550807 198603 1 001
Jabatan : Ketua Laboratorium Pilot plant Politeknik Negeri Bandung

Dengan ini memberi izin kepada yang tertera dibawah ini :


1. Nama : Lutfi Arif Rachman
NIM : 141411016
Jabatan : Ketua

2. Nama : Ayu Nurpitriani


NIM :141411005
Jabatan : Anggota

3. Nama : Filipi Orlando


NIM : 141411011
Jabatan : Anggota

Untuk melakukan audit terhadap peralatan Falling Film Evaporator (FFE) pada
Laboratorium Pilot plant Politeknik Negeri Bandung.

Adapun ruang lingkup yang akan di audit berupa :


 Kelayakan alat Falling Film Evaporator
Adapun elemen yang diaudit berupa :
 Pengurangan penggunaan/konsumsi listrik
 Meningkatkan efisiensi penggunaan steam
 Pengurangan pemakaian bahan baku
 Membuat SOP dan diagram FFE yang terbarukan
Dengan menentukan batasan, diharapkan diperoleh cara-cara untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi. Adapun tujuan audit terhadap peralatan Falling Film Evaporator
untuk mencari peluang produksi bersih yang akan berdampak positif terhadap proses
pembelajaran praktikum mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung terkait
penggunaan peralatan Falling Film Evaporator.

Bandung, November 2016

Menyetujui,
Kepala Laboratorium Pilot Plant

Dr. Ir. Ahmad Rifandi, M.Sc. Cert IV


NIP : 95508071986031001
TAHAP II
ASSESSMENT

2.1 Desk Study


Tabel 2.1 Data/ informasi produksi bersih

No. Aspek Data/ Informasi


1 Umum Tata tertib laboratorium
Terdiri dari poin – poin berikut:
1. Kehadiran
2. Praktikum
3. Praktikum Susulan
4. Laporan
5. Penilaian, dll

2 Proses/ teknis

Penjelasan operasi:
a. Proses start up
- Menekan tombol di panel control seperti tombol
air pressure, listrik, dan pompa
- Membuka katup air pendingin
- Menajalankan umpan
- Membuka katup steam
b. Penjalanan operasi
- Mengatur tekanan operasi
- Mengatur laju alir umpan
- Mengatur laju alir steam
- Mencatat suhu masuk umpan dan suhu larutan
pekat keluar
- Mencatat massa kondensat dan larutan pekat
yang dihasilkan
c. Proses shutdown
- Menutup katup steam
- Menutup katup umpan
- Membiarkan air pendingin tetap mengalir
sampai suhu di evaporator dingin kemudian
mematikannya.
Pada proses ini pemanas dapat langsung dengan
menggunakan steam atau menggunakan air panas.
Pemakaian jenis pemanas tergantung dari mudah atau
tidaknya bahan rusak pada suhu yang tinggi.
3 Produk dan bahan Jenis produk : air/larutan pekat (nilai DHL tinggi)
Jenis bahan : air baku (air kran) / larutan umpan
4 Ekonomis Biaya operasi : listrik, air, bahan bakar (gas)
5 Lingkungan hidup Daftar limbah/produk samping : air kondensat, distilat

2.2 Kunjungan Lapangan


2.2.1 Persiapan kunjungan lapangan
Tanggal rencana pelaksanaan : 28 November 2016
Tempat : Gedung Teknik Kimia Bawah, POLBAN
Narasumber : Bapak Sumarjo
Jabatan : Teknisi Lab. Pilot Plant
2.2.2 Lembar kerja kunjungan lapangan
 Lembar kerja No. 1 mengenai SOP
Tabel 2.2 Lembar kerja instrument audit
No. Pertanyaan
1 Apakah ada pemasangan SOP pada perangkat?
2 Apakah ada pencatatan SOP awal saat alat dibeli?
3 Apakah boleh mahasiswa dan dosen berkolaborasi membuat SOP?

 Lembar kerja No. 2 mengenai perbaikan/maintenance


Tabel 2.3 Lembar kerja instrument audit
No. Pertanyaan
1 Apakah ada perbaikan dari semenjak alat pertama kali dipasang?
2 Apakah ada rentang waktu perbaikan alat?
Untuk alat ini kan ada 2 jumlahnya, mengapa alat yang satunya tidak
3
digunakan untuk praktikum?

 Lembar kerja No. 3 mengenai pengoperasian


Tabel 2.4 Lembar kerja instrument audit
No. Pertanyaan
1 Apakah ada valve yang rusak?
2 Selain untuk praktikum mahasiswa, alat ini digunakan untuk apa?
Jadi apakah larutan pekat benar-benar tidak bisa dialirkan lagi ke tangki
3
umpan walaupun dengan penambahan make up?
Apakah bisa dibuat bak penampung untuk menampung dulu produk agar
4
tidak dibuang sembarangan?

 Lembar kerja No. 4 mengenai bahan dan produk


Tabel 2.5 Lembar kerja instrument audit
No. Pertanyaan
Untuk air kondensat, apakah tidak ada penampung agar bisa digunakan
1
kembali?
Mengapa bahan yang digunakan pada saat praktikum untuk setiap
2
kelompok berbeda?
3 Apakah bahan proses yang digunakan bisa dari produk alat yang lain?
 Lembar kerja No. 5 mengenai kelengkapan alat
Tabel 2.6 Lembar kerja instrument audit
No. Pertanyaan
Karena alat ini sudah lama dipasang, apakah ada penyimpanan manual
1
handbook-nya/

 Lembar kerja No. 6 mengenai kinerja alat


Tabel 2.7 Lembar kerja instrument audit
No. Pertanyaan
Karena alat ini sudah lama, apakah ada kenaikan pemakaian daya
1
listrik?
2 Pada saat mengoperasikan alat, apa saja trouble yang dialami?
Pada saat pengoperasian alat, pengembalian larutan pekat ke tangki
3
umpan apakah pernah ada trouble?

2.2.3 Metoda pelaksanaan survey lapangan


Tabel 2.8 Metode identifikasi audit produksi bersih

Aktivitas
No. Metode identifikasi
audit

Kunjungan
1
lapangan
Pengamatan
peralatan
2
dan fasilitas
pendukung
 Lembar kerja No. 1
1. Dulu ada pemasangan SOP tapi ketika ada rencana perbaikan
alat sehingga SOP harus direvisi tetapi sampai sekarang tidak
dipasang lagi SOP yang sudah direvisinya.
2. Tidak tahu karena SOP yang sekarang digunakan adalah
yang sudah direvisi karena ada kesalahan.
3. Boleh malah itu bagus karena mahasiswa kan yang banyak
memakai alat sehingga banyak tau trouble pada alat.

 Lembar kerja No. 2


1. Alat ini pertama kali dipasang saat jurusan Teknik Kimia
dibuka sekitar tahun 1986 semenjak itu tidak pernah ada
perbaikan yang signifikan.
2. Kalau untuk rentang waktu tidak ada hanya pada saat alat
mengalami kerusakan saja dilakukan perbaikan semisal alat
kotor atau sudah banyak kerak jika kerusakan alatnya sudah
3 Wawancara berat berarti perbaikannya harus dengan membongkat alat.
3. Pertama tidak ada rawat, kedua alat ini hanya digunakan
pada saat awal semester sehingga ketika tidak digunakan
akan mengalami kerusakan makanya pada saat akan semester
baru dilakukan perawatan seperti perawatan lab dan
teknisinya pada saat semester selanjutnya menjadi teknisi lab
lain jadi tidak bisa dilakukan perbaikan.

 lembar kerja No. 3


1. Beberapa ada yang rusak dan labelnya pun hilang sehingga
terkadang mahasiswa kesulitan untuk menemukan valve-nya.
2. Yang terakhir pernah dilakukan adalah kerjasama dengan
kimia farma untuk memekatkan ekstrak daun sirih tapi tidak
masuk estimasi biaya sehingga tidak dilakukan.
3. Alat ini di design untuk siklus tertutup, dan hanya satu siklus
sehingga ada pompa yang bisa diatur, bisa dilakukan pada
kondisi vakum. Bahkan ada saat pompa tidak dipakai karena
siklus berlangsung secara vakum.

 Lembar kerja No. 4


1. Kalau kondensat kan hubungannya dengan boiler tidak ada
kaitannya dengan alat ini beda siklus sehingga tidak ada
penampungan.
2. Kebijakan pemakaian bahan untuk praktikum mahasiswa
diambil oleh Ketua Lab. dan pembimbing, pembimbing
berperan besar dalam menentukan pemilihan bahan untuk
praktikum sehingga jika memang ingin merubah bahan yang
digunakan bisa didiskusikan kepada pembimbing.
3. Sebenarnya di lab pilot plant ini ada 3 alat yang produk dan
bahannya saling berhubungan yaitu produk hasil leaching
yang menggunakan bahan etanol bisa dipekatkan di alat ini
dan hasilnya yaitu larutan pekat bisa didistilasi lagi di alat
destilasi untuk memurnikan bahan dan mengambil etanolnya
untuk di recovery sehingga akan dihasilkan suatu produk dan
pemakaian etanol pun tidak berlebihan.

 Lembar kerja No. 5


1. Dulu ada bahkan sampai design gedung dan perpipaan ada
tetapi dengan adanya perubahan waktu dan manajemen sudah
tidak tahu lagi ada di mana.

 Lembar kerja No. 6


1. Pemakaian listrik untuk alat ini terbilang kecil karena hanya
pompa saja yang membutuhkannya sehingga jika ada
penambahan daya listrik pun hanya sedikit.
2. Tidak pernah mengalami trouble apapun pada saat
mengoperasikan alat.
3. Larutan pekat suhunya pasti lebih tinggi dari umpan yang
belum mengalami proses sehingga pada saat nanti dialirkan
suhu yang terlalu tinggi akan merusak pipa karena pipa yang
digunakan adalah pipa PVC sehingga sebaiknya jika bahan
yang digunakan adalah air larutan pekat tidak dialirkan ke
tangki umpan. Selain itu data pengamatan mahasiswa akan
terkendala dan pompa yang digunakan akan bermasalah.
Jenis pompa yang digunakan adalah pompa diafragma dan
diafragmanya terbuat dari teflon dan tipis sehingga jika
suhunya terlalu tinggi akan rusak.
TAHAP III
PENYUSUNAN KESETIMBANGAN MATERIAL DAN ENERGI

1. Persiapan
1.1 Diagram Alir Proses Menggunakan Alat Falling Film Evaporator

Gambar 3.1 Diagram Alir Proses

1.2 Pemecahan ke Unit-Unit Operasi

Gambar 3.2 Proses Falling Film Evaporator

2. Input-Output
2.1 Identifikasi dan Kuantifikasi Input Proses
Bahan Baku = Cairan Umpan yang akan dipekatkan (Air Kran)
Bahan Pembantu = -
2.2 Identifikasi dan Kuantifikasi Penggunaan Air, Listrik, Udara Tekan dan Steam
 Air
Pemanasan Langsung
1. Pada laju 184.4311377 L/jam
𝐿 𝐿 1𝑗𝑎𝑚
184.4311377 𝐽𝑎𝑚 x waktu proses = 184.4311377 𝐽𝑎𝑚 x 8 menit x 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 24.59 Liter

2. Pada Laju 240.7185629 L/jam


𝐿 𝐿 1𝑗𝑎𝑚
240.7185629 𝐽𝑎𝑚
x waktu proses = 240.7185629 𝐽𝑎𝑚 x 8 menit x 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 32.09 Liter

3. Pada Laju 320.9580838 L/jam

𝐿 𝐿 1𝑗𝑎𝑚
320.9580838𝐽𝑎𝑚 x waktu proses =320.9580838 𝐽𝑎𝑚 x 8 menit x 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 42.79 Liter

1. Pada Laju 365.2694611 L/jam


𝐿 𝐿 1𝑗𝑎𝑚
365.2694611 𝐽𝑎𝑚 x waktu proses = 365.2694611 𝐽𝑎𝑚 x 8 menit x 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 48.7 Liter

2. Pada laju 410.7784431 L/jam

𝐿 𝐿 1𝑗𝑎𝑚
410.7784431𝐽𝑎𝑚 x waktu proses = 410.7784431 𝐽𝑎𝑚 x 8 menit x 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 54.77 Liter

Pemanasan Tidak Langsung

1. Pada laju 184.4311377 L/jam


𝐿 𝐿 1𝑗𝑎𝑚
184.4311377 x waktu proses = 184.4311377 x 6 menit x = 18.44 Liter
𝐽𝑎𝑚 𝐽𝑎𝑚 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

2. Pada Laju 240.7185629 L/jam


𝐿 𝐿 1𝑗𝑎𝑚
240.7185629 𝐽𝑎𝑚
x waktu proses = 240.7185629 𝐽𝑎𝑚 x 6 menit x 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 24.07 Liter

3. Pada Laju 320.9580838 L/jam

𝐿 𝐿 1𝑗𝑎𝑚
320.9580838𝐽𝑎𝑚 x waktu proses =320.9580838 𝐽𝑎𝑚 x 6 menit x 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 32.09 Liter

4. Pada Laju 365.2694611 L/jam


𝐿 𝐿 1𝑗𝑎𝑚
365.2694611 𝐽𝑎𝑚 x waktu proses = 365.2694611 𝐽𝑎𝑚 x 6 menit x 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 36.52 Liter

5. Pada laju 410.7784431 L/jam

𝐿 𝐿 1𝑗𝑎𝑚
410.7784431𝐽𝑎𝑚 x waktu proses = 410.7784431 𝐽𝑎𝑚 x 6 menit x 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 41.078 Liter
Kebutuhan total air keluaran = 355.138 Liter

Identifikasi = Sebagai cairan umpan, media pendingin, dan media pemanas


Kuantifikasi = Umpan (9904.8 kg/h)

 Listrik
Kebutuhan listrik = Pompa Sentrifugal (1,1 kW)
Waktu Pengoperasian = 5 s/d 6 jam (setiap satu kali praktikum)
Harga listrik/kWh = Rp 1472,72 /kWh [Desember 201]
(Sumber : obengplus.com/articles/"Harga_tarif_Pasar_Listrik_PLN_2016")
Estimasi Harga Listrik sesuai penggunan pompa sentrifugal di alat
FFE:
Daya pompa : 1,1 kW x (5-6) jam = 5,5 – 6,6 kWh
Harga : Rp. 1472,72/kWh x (5,5 s/d 6,6) kWh
: Rp. 8099,96 s/d 9719,95 setiap praktikum

 Udara tekan
Identifikasi = 16 bar
 Steam
Media Pemanas = Dalam 1x praktikum, Kebutuhan total steam = 891.6 kg/h
(diasumsikan berjumlah sama dengan total kondensat yang
dihasilkan).
(Data kelompok 4 Pilot plant, kelas 3A-TK)

3. Kesetimbangan Material
Input : - Air = 9904.8 kg/h
- Steam = 891.6 kg/h (Asumsi : sama dengan jumlah kondensat
yang dihasilkan)
- Listrik = 5,5 kW s/d 6,6 kW
Output = Distilat = 475.2 kg/h
Produk (larutan pekat) = 9429.6 kg/h } Jumlah = 9904,8 kg/h
Kondensat = 891.6 kg/h (Asumsi : sama dengan
jumlah steam yang digunakan)
Keterangan : Data didapatkan dari hasil praktikum kelompok 4 Pilot plant, 3A-TK
(2016).
Hasil Perhitungan Praktikum Kelompok 4 Pilot Plant, 3A-TK (2016)
• Perpindahan Panas pada FFE :
Q = (m3 x Cp2 x dT2) + (m4 x λ) + ( m4 x Cp3 x dT3)

Keterangan:
m3 : Laju massa produk (kg/h) didapat dari pengambilan data dengan cara
pengukuran berat air pada waktu tertentu
Cp2 : Kapasitas panas pada suhu air umpan masuk (kJ/kg K)
dT2 : Suhu produk dikurangi suhu umpan
m4 : Laju massa distilat (kg/h) didapat dari pengambilan data dengan cara
pengukuran berat air pada waktu tertentu
Cp3 : Kapasitas panas pada suhu air distilat (kJ/kg K)
dT3 : Suhu produk dikurangi suhu distilat
Data-data yang didapatkan pada proses Pemanasan Secara Langsung pada FFE
(data kelompok 4-3A-TK, Pilot Plant 2016)
Massa Massa Massa Massa Q feed Q steam
P(bar) Umpan Steam Destilat Produk η
(kj/jam) (kj/jam)
(kg/h) (kg/h) (kg/h) (kg/h)
0.25 363.6 36 3.6 360 847266.00 80674.20 10.50

443.4 50.4 28.2 415.2 995679.60 112943.88 8.82

543.6 74.4 55.2 488.4 1179432.00 166726.68 7.07

561.6 79.2 39.6 522 1265490.00 177483.24 7.13

564 32.4 1.8 562.2 1365264.60 72606.78 18.80


0.5 363.6 0 1.2 362.4 873828.48 0.00 0.00

443.4 85.2 69 374.4 907390.44 189672.24 4.78

543.6 74.4 69.6 474 1150005.00 165629.28 6.94

561.6 84 32.4 529.2 1285945.92 187000.80 6.88

564 24 0 564 1372126.80 53428.80 25.68


0.75 363.6 18 15.6 348 832842.00 39838.50 20.91
443.4 86.4 28.2 415.2 1001526.60 191224.80 5.24

543.6 22.8 14.4 529.2 1278110.40 50462.10 25.33

561.6 24 28.8 532.8 1294302.84 53118.00 24.37

564 45.6 12 552 1343059.20 100924.20 13.31


1 363.6 30 27.6 336 804468.00 66048.00 12.18

443.4 33.6 9 434.4 1045042.20 73973.76 14.13

543.6 32.4 23.4 520.2 1256193.60 71331.84 17.61

561.6 21.6 9.6 552 1337640.00 47554.56 28.13

564 37.2 6 558 1354892.40 81899.52 16.54

1354892.4 81899.52 13.7175%


Jumlah 9904.8 891.6 475.2 9429.6 (Rata-rata)

Penggabungan Input dan Output :

Gambar 3.3 Kesetimbangan Material dan Energi

4. Sinthesis
Perubahan terhadap Bahan, Proses, Energi dan Ekonomi serta Keselamatan Kerja
No Aspek Contoh
1 Bahan 1. Penghematan dalam penggunaan bahan baku selama
proses (praktikum)
2. Melakukan proses praktikum yang berkelanjutan (misal:
hasil proses leaching dapat dijadikan sebagai bahan pada
proses evaporasi untuk dipekatkan).
3. Menghindari ceceran/tumpahan bahan selama proses
praktikum berlangsung.
4. Melakukan pencatatan (dokumentasi) terhadap jumlah
bahan utama dan pendukung yang digunakan.
2 Proses 1. Modifikasi / pembaruan diagram PID agar sesuai dengan
kondisi alat saat ini.
2. Pemanfaataan kembali air kondensat yang dihasilkan pada
proses produksi, seperti untuk pengencer pada proses
pembuatan sabun (Praktikum Stirred Tank Reactor).
3. Melakukan proses praktikum yang berkelanjutan,
sehingga dapat dihasilkan suatu produk dari praktikum
yang dilakukan.
3 Energi dan 1. Melakukan perawatan terhadap komponen pemanas
Ekonomi (Falling Film Evaporator dan Heater) secara berkala
dengan maksud agar proses pemanasan berlangsung lebih
baik dan mengefektifkan penggunaan steam juga bahan
bakar.
2. Melakukan praktikum sesuai SOP.
3 Keselamatan 1. Membuat Standard Operation Procedure (SOP) terhadap
Kerja alat Falling Film Evaporator.
2. Menandai dan membatasi bagian-bagian yang memiliki
peluang/resiko terjadinya kecelakaan kerja, seperti
memberi isolasi serta penanda pada pipa steam yang dekat
dengan valve bukaan steam yang sulit dijangkau.
3. Mengisolasi bagian sistem perkabelan untuk menghindari
kehilangan listrik/daya pada proses.

 Waktu penerapan ditargetkan dalam jangka waktu yang satu semester (6 bulan),
dengan pertimbangan yaitu perlu adanya pengkajian lebih lanjut setelah didapatkan
persetujuan dari Ketua Laboratorium, dibutuhkannya waktu pengamatan untuk
mengamati gejala kerusakan pada alat juga peluang penerapan produksi bersih pada
alat, serta kesibukan akademik yang dimiliki tim satuan tugas.
TAHAP IV
EVALUASI KELAYAKAN DAN REKOMENDASI OPSI

4.1 Evaluasi Kelayakan Teknis


a. Proses
Tabel 4.1 Evaluasi kelayakan teknik untuk proses
No. Kriteria Proses Hasil Pertimbangan
1 Keamanan sistem proses untuk Sistem proses memiliki potensi bahaya seperti
pekerja/praktikan bahaya dari panas dari pipa steam, serta bahaya
jatuh dari ketinggian. Selain itu, tidak
terdapatnya Standard Operation Procedure
(SOP) juga dapat menimbulkan potensi bahaya
terhadap pekerja/praktikan jika salah dalam
mengoperasikan alat.
2 Kapasitas utilitas Kapasitas utilitas masih mencukupi dilihat dari
dari perubahan sistem proses yang dilakukan
hanya di perubahan bahan baku proses.
3 Masalah lingkungan baru dari Tidak ada masalah baru yang ditimbulkan
perubahan sistem proses yang dilihat dari perubahan sistem proses yang
dilakukan dilakukan hanya di perubahan bahan baku
proses.
4 Pemanggilan tenaga ahli dari luar Tidak diperlukan pemanggilan tenaga ahli dari
untuk penerapan sistem proses luar untuk penerapan sistem proses yang baru,
yang baru dilihat dari perubahan sistem proses yang
dilakukan hanya di perubahan bahan baku
proses serta tenaga ahli dari dalam juga dinilai
cukup berpengalaman.

b. Bahan
Tabel 4.2 Evaluasi kelayakan teknik untuk bahan

No. Kriteria Bahan Hasil Pertimbangan


1 Penggolongan bahan terhadap Bahan yang digunakan tidak termasuk ke dalam
bahan beracun dan berbahaya bahan beracun dan berbahaya karena bahan
yang digunakan adalah campuran air, minyak
nabati, dan etanol (hasil praktikum leaching
untuk dipekatkan).
2 Penggolongan bahan terhadap Bahan yang digunakan merupakan bahan yang
bahan yang degradable degradable baik air, maupun minyak nabati dan
etanolnya.
3 Daur ulang terhadap bahan Air serta Etanol yang telah digunakan, dapat
digunakan kembali setelah dilakukan
pemurnian. Sedangkan untuk minyak nabati
dapat digunakan untuk proses yang lebih lanjut
seperti dijadikan sebagai bahan pembuat obat.
4 Jumlah bahan Bahan yang digunakan jumlahnya cukup atau
memadai

4.2 Evaluasi Ekonomis


Tabel 4.3 Evaluasi kelayakan ekonomis

No. Evaluasi Estimasi Perhitungan Biaya Biaya


Ekonomis
1 Biaya  Pemekatan Produk  Pemekatan Produk
penerapan 1. Listrik 1. Listrik
(Investasi) - Pompa = 5.5-6.6 kW = Rp. 742.500 / tahun
- Harga listrik per jam = 1472.72 / 2. Steam
kWh dibulatkan jadi 1500/kWh = Rp. 2.400.000 /tahun
(Desember, 2016)
- 1 x kerja (praktikum) = 5-6 jam
- Dalam 1 minggu ada 3 kali
praktikum, dan dalam satu
semester ada 6 minggu untuk
melakukan praktikum dalam
satu tahun
= (5.5) x 1500 x 5 x 3 x 6 =
Rp.742.500 / tahun
(masih merupakan perhitungan
biaya kotor).
2. Steam
(Perhitungan total untuk seluruh
alat di Lab. Pilot plant TKB,
POLBAN)
- Bahan Bakar =
Harga LPG 40 kg per tabung =
200rb
(1 tabung gas untuk 1 - 2 kali
praktikum), berarti butuh bahan
bakar (LPG) ukuran 40 kg, sekitar
12 buah tabung gas LPG 40 kg /
tahun
= Rp. 200.000 x 12 tabung
= Rp. 2.400.000 (Hitungan Kotor)
2 Nilai manfaat Pemanfaatan produk kembali Pemasukan yang didapat
atau diantaranya, = Rp. 459.000,00-/ tahun
penghematan - Air
yang diperoleh - Etanol (Pemasukan Kotor hasil asumsi
(Pemasukan) Jika di recycle, dapat pendapatan minyak nabati
menurunkan jumlah bahan etanol sebanyak 3 Liter setiap
yang perlu dibeli / disediakan praktikum dalam 1 tahun)
- Minyak nabati
Jika didapat produk minyak hasil
pemekatan hanya sedikit,
keuntungan juga sedikit, apalagi
belum tentu yang dihasilkan laku
terjual.
 Harga nilai jual minyak nabati
= misal 8500/liter
Asumsi :
 Dalam 1x kali praktikum
dihasilkan minyak = 3 L
 Dalam 1 minggu ada 3 kali
praktikum, dan dalam satu
semester ada 6 minggu untuk
melakukan praktikum dalam
satu tahun

3 Payback Period 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 (742500 + 2400000)


𝑃𝑒𝑟𝑘𝑖𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 459000
PR = 6,8

4.3 Rekomendasi
Rekomendasi yang diberikan termasuk ke dalam kategori No cost (tidak dibutuhkan
dana). Rekomendasi yang diberikan dijelaskan pada Tabel 4.4

Tabel 4.4 Rekomendasi produksi bersih


Komitmen dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA)
Kebijakan
Tujuan Pemurnian produk dari hasil praktikum leaching
Sasaran 1 Penggunaan bahan baku berasal dari produk praktikum Th. 2017
leaching yaitu minyak nabati dan etanol yang ingin
dipekatkan.
Program Produksi Penghasilan produk lanjutan
Bersih
Tindakan  Setiap praktikum, praktikan menyiapkan bahan baku dari
praktikum leaching
 Bahan baku dari praktikum leaching bisa dari hasil
praktikum kelompok sendiri atau kelompok teman yang lain.
Sasaran 2 Pemanfaatan distilat (jika yang dihasilkan berupa Th. 2017
etanol) agar dapat digunakan kembali
Program Produksi Recycle etanol
Bersih
Tindakan  Mengumpulkan etanol yang telah dipisahkan
 Menyimpannya dengan baik agar tidak tercecer
Komitmen dan Peningkatan Efisiensi Perpindahan Panas pada Alat Falling Film
Kebijakan Evaporator (FFE)
Tujuan Menaikkan % Efisiensi perpindahan panas pada FFE sebesar 10%
selama rentang waktu percobaan (6 bulan)
Sasaran Penghematan Bahan Bakar Gas Th. 2017
Program Produksi Efisiensi Penggunaan Bahan Bakar
Bersih
Tindakan  Melakukan perawatan secara berkala (Misal setiap 2 bulan
sekali) pada elemen pemanas (evaporator dan heater) pada
FFE
 Melakukan Praktikum Sesuai SOP
 Mengoperasikan alat FFE pada laju alir umpan yang tidak
terlalu tinggi (50-80 L/jam)

You might also like