Pembangunan

Kebudayaan DIY

Dinas Kebudayaan DIY

MATERI:
1 SKEMA PEMAJUAN KEBUDAYAAN DIY

2 PERSPEKTIF PEMAJUAN KEBUDAYAAN DIY

3 SAKA GURU/ PILAR PEMAJUAN KEBUDAYAAN DIY

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN PEMAJUAN KEBUDAYAAN DIY

4
S/D 2025

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN INDIKASI PROGRAM PEMAJUAN

5
KEBUDAYAAN DIY

2
1 SKEMA PEMAJUAN KEBUDAYAAN DIY S/D TAHUN 2025
MANDAT NEGARA

UNDANG-UNDANG DASAR 1945

(Pembukaan)

(RANCANGAN) UNDANG-UNDANG Landasan Filosofis

Analisis Situasi TENTANG KEBUDAYAAN RI Landasan Yuridis
(Hak Inisiatif DPR) Landasan Sosiologis

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
PENGUATAN HAK PENGUATAN JATI PENGUATAN PELESTARIAN PENGEMBANGAN PENGUATAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN
BERKEBUDAYAAN DIRI DAN KARAKTER MULTIKULTUR SEJARAH DAN INDUSTRI DIPLOMASI BUDAYA SDM & PRANATA SARANA DAN
BANGSA WARISAN BUDAYA BUDAYA KEBUDAYAAN PRASARANA
BUDAYA

RENCANA INDUK NASIONAL/ DAERAH PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN Landasan Filosofis,

Analisis Landasan Yuridis,
(Pasal 9 -14 RUU Kebudayaan)
Situasi DIY Landasan Sosiologis
CETAK BIRU PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA & Skema Renaisans DIY

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
PENGUATAN PENGUATAN JATI PELESTARIAN NILAI PENGEMBANGAN PENGUATAN PENGEMBANGAN PENGEMBANG-
HAK-HAK DIRI, KARAKTER, SEJARAH DAN KESENIAN DAN DIPLOMASI PRANATA & SDM AN SARANA DAN
BERKEBUDAYA- DAN NILAI WARISAN BUDAYA INDUSTRI BUDAYA KEBUDAYAAN PRASARANA
AN DIY MULTIKULTUR BUDAYA BUDAYA

RENSTRA SKPD
RPJMD & RPJPD VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERKAIT
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN
INDIKASI PROGRAM
MONITORING & EVALUASI MELALUI
INDEKS PEMBANGUNAN PROSES IMPLEMENTASI
KEBUDAYAAN 3
2 PERSPEKTIF PEMAJUAN KEBUDAYAAN DIY
LANDASAN PEMAJUAN KEBUDAYAAN DIY:
1. Pembangunan Kebudayaan yang Mendorong Terwujudnya Penghayatan
dan Pengamalan Pancasila
2. Pembangunan Kebudayaan yang Menegakkan UUD 1945
3. Pembangunan Kebudayaan yang Mendorong Terwujudnya Bhinneka
Tunggal Ika
4. Pembangunan Kebudayaan yang Meneguhkan NKRI
5. Pembangunan Kebudayaan yang Mengukuhkan Keistimewaan DIY

ANALISIS SITUASI : KONDISI YANG

KONDISI AKTUAL DIHARAPKAN:
BIDANG VISI, MISI, TUJUAN,
KEBUDAYAAN ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN INDIKASI PROGRAM DAN SASARAN
DIY PEMAJUAN KEBUDAYAAN DIY PEMAJUAN
KEBUDAYAAN DIY S/D
TAHUN 2025
PEMANGKU SAKA GURU/ PILAR PELESTARIAN
KEPENTINGAN PEMAJUAN KEBUDAYAAN DIY:
(Pemerintah, Swasta, KEBUDAYAAN DIY 1. PELINDUNGAN (a.l.
Masyarakat, (Hak-hak Berkebudayaan DIY; regulasi/ sosialisasi)
Jatidiri , Karakter, dan
Kasultanan, Kadipaten 2. PENGEMBANGAN (al.
Mulitkultur; Nilai Sejarah dan
dan Akademisi) Warisan Budaya; Kesenian fasilitasi, edukasi)
dan Industri Budaya; 3. PEMANFAATAN
Diplomasi Budaya; Pranata & (al. kemitraan,
SDM Kebudayaan; Sarana & pemberdayaan )
Prasarana Budaya)

DINAMIKA KONDISI STRATEGIS KEBUDAYAAN DIY

4
 SAKA GURU/ PILAR
3
PEMAJUAN KEBUDAYAAN DIY
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
PENGUATAN PENGUATAN JATI PELESTARIAN NILAI PENGEMBANGAN PENGUATAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN
HAK–HAK DIRI, KARAKTER, SEJARAH DAN KESENIAN DAN DIPLOMASI PRANATA DAN SDM SARANA DAN
BERKEBUDAYAAN DAN MULTIKULTUR WARISAN BUDAYA INDUSTRI BUDAYA KEBUDAYAAN PRASARANA BUDAYA
DIY BUDAYA

Cakupan: Cakupan: Cakupan : Cakupan: Cakupan : Cakupan: Cakupan :

1. HAK-HAK 1. NILAI 1. NILAI SEJARAH 1. SENI: 1. NOMINASI DAN 1. PRANATA: 1. PRASARANA:
BERKESENIAN 2. KARAKTER 2. WARISAN BUDAYA a. Seni Rupa PENETAPAN a. Regulator/Pembuat a.Regulasi
2. HAK-HAK PADA 3. SIKAP DAN (BENDA DAN TAK b. Seni 2. APRESIASI DAN Kebijakan b.Standardisasi
ASPEK EKONOMI PERILAKU YANG BENDA): Pertunjukan PROMOSI b. Lembaga Adat c.Fasilitasi Teknologi
3. HAK-HAK BERBHINEKA- a. Benda: c. Seni Sastra 3. CITRA c. Lembaga Pengelola 2. SARANA:
BERPENDIDIKAN TUNGGAL IKA  Cagar Budaya d. Seni Multimedia 4. PENGAKUAN Kebudayaan a. Desa/ Kelurahan Budaya
4. HAK-HAK PADA  Obyek yang Diduga & Media Rekam d. Komunitas kebudayaan b. Galeri seni dan budaya
ASPEK POLITIK Lingkup Program: Cagar Budaya e. Seni Desain Lingkup Program: e. Komunitas Adat. c. Gedung seni
5. HAK-HAK PADA 1. Inventarisasi b. Tak Benda: dan Arsitektur 1. Penominasian 2. SDM KEBUDAYAAN pertunjukan
ASPEK SOSIAL 2. Dokumentasi  Sistem Budaya 2. KULINER DAN 2. Ekshibisi a. Seniman; d. Gedung Pameran
3. Sosialisasi/  Siatem Sosial PENGOBATAN 3. Kompetisi b. Maestro; e. Padepokan
Lingkup Program : Penyadaran 3. MUSEUM TRADISIONAL 4. Konferensi c. Pemangku Adat. f. Sanggar Seni
1. Sosialisasi 4. Pendidikan 3. KERAJINAN DAN 5. Kerjasama d. Asosiasi Profesi g. Pasar Seni
2. Fasilitasi 5. Pembudayaan Lingkup Program : BARANG SENI 6. Penelitian h. Fasilitas Pendidikan
3. Apresiasi 6. Kerjasama 1. Pelindungan Lingkup Program: Formal dan Non Formal
4. Penelitian 7. Apresiasi 2. Pengembangan Lingkup Program : a. Standardisasi Pranata i. Balai Pertemuan Adat
8. Fasilitasi 3. Pemanfaatan 1. Regulasi b. Sertifikasi SDM
9. Penelitian 4. Penelitian 2. Fasilitasi c. Inventarisasi, Lingkup Program
3. Apresiasi pengakuan, 1. Inventarisasi
4. Sosialiasi pemberdayaan dan 2. Perencanaan
5. Pendidikan revitalisasi 3. Pembangunan
6. Kerjasama d. Apresiasi seniman dan 4. Revitalisasi
7. Penelitian maestro 5. Fasilitasi
e. Pelindungan karya 6. Penelitian
f. Fasilitasi
g. Penelitian

5
 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
4
PEMAJUAN KEBUDAYAAN DIY S/D 2025
VISI :
“TERWUJUDNYA KONDISI KEHIDUPAN BERKEBUDAYAAN YANG MENDUKUNG TERCAPAINYA DIY
SEBAGAI PUSAT BUDAYA, PUSAT PENDIDIKAN, DAN TUJUAN WISATA TERKEMUKA DI ASIA TENGGARA
DALAM LINGKUNGAN MASYARAKAT YANG MAJU, MANDIRI, DAN SEJAHTERA PADA TAHUN 2025”

MISI
Mewujudkan suasana keharmonisan, keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hidup di DIY (guyub dan
1.
rukun)
Mendorong kehidupan masyarakat DIY yang berjatidiri dan berkarakter Ngayogyakarta melalui internalisasi
2. dan pelestarian nilai-nilai luhur budaya DIY (sopan santun, ramah, mengayomi, jujur, tertib, disiplin,
hamemayu hayuning bawana, sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh)
Mewujudkan kehidupan masyarakat DIY yang rukun dan menghargai keberagaman budaya (suku, agama,
3.
kelompok)
Mendorong kehidupan berkebudayaan di DIY yang dinamis, terbuka dan inklusif melalui pengembangan
4.
diplomasi budaya yang strategis
Mendorong kehidupan berkebudayaan di DIY yang dapat meningkatkan nilai-nilai sejarah dan pelestarian
5.
warisan budaya
Mendorong terwujudnya sumber daya kebudayaan DIY yang berkualitas, kreatif, inovatif, dinamis, dan
6.
bertanggungjawab
6
 “TERWUJUDNYA KONDISI KEHIDUPAN BERKEBUDAYAAN YANG MENDUKUNG TERCAPAINYA DIY SEBAGAI

VISI
PUSAT PENDIDIKAN, PUSAT BUDAYA, DAN TUJUAN WISATA TERKEMUKA DI ASIA TENGGARA DALAM
LINGKUNGAN MASYARAKAT YANG MAJU, MANDIRI, DAN SEJAHTERA PADA TAHUN 2025”

PENGUATAN HAK BERKEBUDAYAAN DIY PENGUATAN JATIDIRI DAN KARAKTER PENGUATAN MULTIKULTUR

Mewujudkan suasana keharmonisan, Mendorong kehidupan masyarakat DIY Mewujudkan kehidupan masyarakat DIY
MISI

keserasian, keselarasan, dan yang berjatidiri dan berkarakter yang rukun dan menghargai keberagaman
keseimbangan hidup di DIY (guyub & Ngayogyakarta melalui internalisasi dan budaya
rukun) pelestarian nilai-nilai luhur budaya DIY

Melindungi dan menjamin aktualisasi hak- Meningkatkan mayarakat DIY yang Meningkatkan kesadaran dan apresiasi
hak berkebudayaan masyarakat DIY menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya masyarakat mengenai keragaman budaya
DIY, seperti sikap sopan santun, ramah,
TUJUAN

mengayomi, jujur, tertib, disiplin,

hamemayu hayuning bawana, sawiji,
greget, sengguh, ora mingkuh

Meningkatnya jaminan kebebasan a. Meningkatnya pengetahuan dan a. Meningkatnya keharmonisan dan

masyarakat DIY dalam mengaktualisasi-kan pemahaman masyarakat DIY mengenai
hak-hak berkebudayaan dalam kehidupan nilai-nilai luhur budaya DIY
b. Meningkatnya aktualisasi mengenai
nilai-nilai luhur budaya DIY dalam
SASARAN
toleransi antar umat beragama, suku,
kelompok
b. Meningkatnya kegiatan seni dan budaya
yang melibatkan kerjasama antar

kehidupan masyarakat DIY budaya

7
 “TERWUJUDNYA KONDISI KEHIDUPAN BERKEBUDAYAAN YANG MENDUKUNG TERCAPAINYA DIY SEBAGAI
VISI
PUSAT PENDIDIKAN, PUSAT BUDAYA, DAN TUJUAN WISATA TERKEMUKA DI ASIA TENGGARA DALAM
LINGKUNGAN MASYARAKAT YANG MAJU, MANDIRI, DAN SEJAHTERA PADA TAHUN 2025”
DIPLOMASI BUDAYA
MISI
Mendorong kehidupan berkebudayaan
di DIY yang dinamis, terbuka dan
inklusif pengembangan melalui
diplomasi budaya yang strategis
Meningkatkan pengetahuan dan
apresiasi masyarakat dan dunia
TUJUAN
terhadap kebudayaan DIY
a. Meningkatnya promosi budaya DIY di
dalam maupun di luar negeri
b. Meningkatnya peran serta
masyarakat dalam mempromosikan
budaya DIY
SASARAN
NILAI SEJARAH DAN WARISAN BUDAYA
Mendorong kehidupan berkebudayaan di DIY
yang dapat meningkatkan pemahaman nilai
sejarah dan pelestarian warisan budaya
Meningkatkan pelestarian nilai sejarah dan
warisan budaya
a. Meningkatnya nilai sejarah dan warisan
budaya yang teregistrasi dan dilestarikan.
b. Meningkatnya pengelolaan dan pelestarian
nilai sejarah dan warisan budaya
c. Meningkatnya pemahaman masyarakat
tentang nilai sejarah.
d. Meningkatnya sinerji pelestarian nilai
sejarah dan warisan budaya antar
pemangku kepentingan
e. Meningkatnya pengetahuan dan
pemahaman masyarakat mengenai nilai
sejarah dan warisan budaya DIY
f. Meningkatnya pengelolaan museum
g. Meningkatnya penelitian dan penerbitan
sejarah dan warisan budaya
KESENIAN, INDUSTRI BUDAYA, PRANATA
& SDM, SARANA & PRASARANA BUDAYA
Mendorong terwujudnya sumber daya
kebudayaan DIY yang berkualitas, kreatif,
inovatif, dinamis, dan bertanggungjawab
1) Menciptakan sumber daya
kebudayaan DIY yang berkualitas
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas
pranata dan SDM kebudayaan DIY
3) Meningkatkan kualitas, dan kuantitas
sarana dan prasarana kebudayaan DIY
a. Meningkatnya kualitas dan kreativitas
karya seni budaya DIY
b. Meningkatnya kualitas pranata budaya
DIY
c. Meningkatnya kuantitas dan kualitas
SDM kebudayaan DIY
d. Meningkatnya kualitas, dan kuantitas
sarana dan prasarana kebudayaan di
DIY
e. Meningkatnya apresiasi masyarakat thd
karya seni budaya tradisi DIY
8
 5.
Arah Kebijakan, Strategi, dan Indikasi Program
PEMAJUAN KEBUDAYAAN DIY

9
 PENGEMBANGAN
“YOGYAKARTA CULTURE CENTER”
Sebagai Sarana Pokok untuk Mengembangkan dan Menjadikan DIY Sebagai:
“Ibukota Kebudayaan Indonesia”

Meliputi Aspek Pembangunan:

A. MAKRO:
PENGEMBANGAN PUSAT-PUSAT “BUDAYA YOGYAKARTA” YANG AKAN BERFUNGSI SEBAGAI :
Inkubator Kreativitas Berbasis Budaya (Olah Seni, Ngadi Busana, Ngadi Salira, Ngadi Bojana, dsb) , Museum & Pusat Kajian
Budaya, Theater & Performing Art, Art & Craft Center, Meeting & Conference Center, Exhibition Center,
Night Market/ Bazaar

B. MIKRO:
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM PADA ASPEK:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
PENGUATAN HAK PENGUATAN JATI PELESTARIAN NILAI PENGEMBANGAN PENGUATAN PENGEMBANGAN PENGEMBANG-
BERKEBUDAYA- DIRI, KARAKTER, SEJARAH DAN KESENIAN DAN DIPLOMASI PRANATA & SDM AN SARANA DAN
AN DAN NILAI WARISAN BUDAYA INDUSTRI BUDAYA KEBUDAYAAN PRASARANA
MULTIKULTUR BUDAYA BUDAYA

10
Arahan Pengembangan
A. MAKRO

11
12
 YOGYAKARTA
PUSAT CULTURE CENTER
BUDAYA YOGYA
Komponen Pengembangan “Yogyakarta Culture Center”
INKUBATOR
KREATIVI-
TAS
PADEPOKAN- MUSEUM & BERBASIS
PADEPOKAN & BUDAYA THEATER &
PUSAT MUSEUM-
SANGGAR- PERFOR-
KAJIAN MUSEUM YANG
SANGGAR SENI MING ART
BUDAYA SUDAH ADA
YANG SUDAH
ADA

MEETING & YOGYAKARTA ART &

CONFEREN
CE CULTURE CRAFT
CENTER
CENTER CENTER

DESA BUDAYA & SEKOLAH-

DESA WISATA SEKOLAH SENI
YANG SUDAH YANG SUDAH
BERKEMBANG NIGHT ADA
EXHIBITION
MARKET/
FASILITAS CENTER
BAZAAR
PENDU-
KUNG
LAINNYA
PUSAT-PUSAT
PUSAT-PUSAT PRODUK
KULINER YANG KERAJINAN
SUDAH ADA YANG SUDAH
ADA
13
YOGYAKARTA CULTURE CENTER

FASILITAS :
A. Inkubator Kreativitas
Masyakarat Berbasis Budaya
B. Museum & Pusat Kajian
Budaya
C. Theater & Performing Art
D. Art & Craft Center
E. Meeting & Conference Center
F. Exhibition Center
G. Night Market/ Bazaar
H. Fasilitas Pendukung
Pengembangan Budaya
Lainnya 14
 A. INKUBATOR KREATIVITAS MASYARAKAT
BERBASIS BUDAYA
FASILITAS :
A. Inkubator Kreativitas Masyakakat
Berbasis Budaya
B. Museum & Pusat Kajian Budaya
C. Theater & Performing Art
D. Art & Craft Center
E. Meeting & Conference Center
F. Exhibition Center
G. Night Market/ Bazaar
H. Fasilitas Pendukung Pengembangan
Budaya Lainnya (son-et-lumiere, pusat
kuliner, revenation center, dll)

Referensi : Artisans D’Angkor, Kamboja 15

 B. MUSEUM & PUSAT KAJIAN BUDAYA

FASILITAS :
A. Inkubator Kreativitas Berbasis Budaya
B. Museum & Pusat Kajian Budaya
C. Theater & Performing Art
D. Art & Craft Center
Referensi : Louvre, Perancis
E. Meeting & Conference Center
F. Exhibition Center
G. Night Market/ Bazaar
H. Fasilitas Pendukung Pengembangan
Budaya Lainnya (son-et-lumiere, pusat
kuliner, revenation center, dll)

Referensi : Museums of Macedonia, Greece Referensi : China's Qin Terracotta Warriors 16

 C. THEATER & PERFORMING ART
Referensi: Thailand
FASILITAS :
A. Inkubator Kreativitas Berbasis Budaya
B. Museum & Pusat Kajian Budaya
C. Theater & Performing Art (amphitheater;
indoor performance stages; open space,
garden and landscape, other supporting
facilities)
D. Art & Craft Center
E. Meeting & Conference Center
F. Exhibition Center
G. Night Market/ Bazaar
H. Fasilitas Pendukung Pengembangan
Budaya Lainnya (son-et-lumiere, pusat
kuliner, revenation center, dll)

Referensi: Wayang Orang 17

 D. ART & CRAFT CENTER
Referensi: Artisans D’Angkor, Kamboja
FASILITAS :
A. Inkubator Kreativitas Berbasis Budaya
B. Museum & Pusat Kajian Budaya
C. Theater & Performing Art
D. Art & Craft Center
E. Meeting & Conference Center
F. Exhibition Center
G. Night Market/ Bazaar
H. Fasilitas Pendukung Pengembangan
Budaya Lainnya (son-et-lumiere, pusat
kuliner, revenation center, dll)

18
 E. MEETING & CONFERENCE CENTER

FASILITAS :
A. Inkubator Kreativitas Berbasis Budaya
B. Museum & Pusat Kajian Budaya
C. Theater & Performing Art
D. Art & Craft Center
E. Meeting & Conference Center
F. Exhibition Center
G. Night Market/ Bazaar
H. Fasilitas Pendukung Pengembangan
Budaya Lainnya (son-et-lumiere, pusat
kuliner, revenation center, dll)

19
 F. EXHIBITION CENTER

FASILITAS :
A. Inkubator Kreativitas Berbasis Budaya
B. Museum & Pusat Kajian Budaya
C. Theater & Performing Art
D. Art & Craft Center
E. Meeting & Conference Center
F. Exhibition Center
G. Night Market/ Bazaar
H. Fasilitas Pendukung Pengembangan
Budaya Lainnya (son-et-lumiere, pusat
kuliner, revenation center, dll)

20
 G. NIGHT MARKET/ BAZAAR

FASILITAS :
A. Inkubator Kreativitas Berbasis Budaya
B. Museum & Pusat Kajian Budaya
C. Theater & Performing Art
D. Art & Craft Center
E. Meeting & Conference Center
F. Exhibition Center
G. Night Market/ Bazaar
H. Fasilitas Pendukung Pengembangan
Budaya Lainnya (son-et-lumiere, pusat
kuliner, revenation center, dll)

21
 H. FASILITAS PENDUKUNG PENGEMBANGAN BUDAYA
LAINNYA
FASILITAS :
A. Inkubator Kreativitas Berbasis Budaya
B. Museum & Pusat Kajian Budaya
C. Theater & Performing Art
D. Art & Craft Center
E. Meeting & Conference Center
F. Exhibition Center
G. Night Market/ Bazaar
H. Fasilitas Pendukung Pengembangan
Budaya Lainnya (son-et-lumiere, pusat
kuliner, rejuvenation center, dll)

22
Arahan Pengembangan
B. MIKRO
Arah Kebijakan, Strategi, dan Indikasi Program
1. Penguatan Hak-Hak Berkebudayaan DIY
 1 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN INDIKASI PROGRAM
PENGUATAN HAK-HAK BERKEBUDAYAAN DIY
PERMASALAHAN
1. TERBATASNYA RUANG BERKESENIAN
2. TERBATASNYA RUANG BERSOSIALISASI
3. TERBATASNYA RUANG YANG SEHAT & AMAN
4. TERBATASNYA RUANG-RUANG UNTUK BEREKSPRESI DAN
BERKREASI
5. HAK EKONOMI MASYARAKAT DIY (CONTOH: PASAR
MODERN VS PASAR TRADISIONAL; HOTEL MELATI VS
HOTEL BINTANG; TRANSPORTASI TRADISIONAL VS
MODERN) MASIH PERLU DITINGKATKAN
6. HAK UNTUK BERKEPERCAYAAN DI DIY PERLU
DITINGKATKAN
7. HAK POLILTIK MASYARAKAT DIY MASIH PERLU
DITINGKATKAN
ARAH KEBIJAKAN SASARAN
1. PENGEMBANGAN “YOGYAKARTA 1. MENINGKATNYA JAMINAN
CULTURE CENTER” KEBEBASAN
MASYARAKAT DIY DALAM
2. REVITALISASI DAN BEAUTIFICATION
MENGAKTUALISASIKAN
RUANG-RUANG DAN FASILITAS PUBLIK
HAK-HAK
3. PENGUATAN SKEMA PERMODALAN YANG BERKEBUDAYAAN DALAM
BERPIHAK PADA EKONOMI LEMAH KEHIDUPAN
4. PENINGKATAN SKILL EKONOMI LEMAH
DALAM BENTUK PENINGKATAN
KEMAMPUAN MANAJERIAL, INOVASI,
KREATIVITAS, DAYA SAING, DAYA JUANG,
EFISIENSI, DST
5. PENINGKATAN/ KEMUDAHAN/ AKSES
BAGI YANG KECIL (LEMAH) UNTUK
MENJANGKAU SISTEM EKONOMI MODERN
(YANG BERNILAI TAMBAH TINGGI)
6. REVITALISASI “PASAR” TRADISIONAL
AGAR MEMILIKI KEMAMPUAN BERSAING
DENGAN PASAR MODERN
7. PENINGKATAN PENGETAHUAN,
PEMAHAMAN, DAN KESADARAN
MASYARAKAT TENTANG PERBEDAAN
AGAMA DAN KEPERCAYAAN
8. PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN
KESADARAN DALAM BERPOLITIK
25
Arah Kebijakan, Strategi, dan Indikasi Program
2. Penguatan Jati Diri, Karakter dan
Multikultur
 2 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN INDIKASI PROGRAM
PENGUATAN JATI DIRI, KARAKTER DAN MULTIKULTUR

PERMASALAHAN ARAH KEBIJAKAN SASARAN

1. JATI DIRI MASYARAKAT DIY MULAI LUNTUR (PENGUASAAN 1. PELESTARIAN (PERLINDUNGAN, 1. MENINGKATNYA
BAHASA JAWA, DISIPLIN DAN KETERTIBAN LALU LINTAS, PENGEMBANGAN, PEMANFAATAN) PENGETAHUAN DAN
PENGHAYATAN ADAT ISTIADAT, CARA BERKESENIAN, CARA NILAI-NILAI LUHUR BUDAYA DIY PEMAHAMAN
BERPAKAIAN) SEBAGAI WUJUD PEMBANGUNAN MASYARAKAT DIY
2. KURANGNYA APRESIASI TERHADAP KERAGAMAN BUDAYA KARAKTER MASYARAKAT DIY MENGENAI NILAI-NILAI
DI DIY 2. SOSIALISASI NILAI-NILAI LUHUR LUHUR BUDAYA DIY
3. KERAWANAN/ KERENTANAN KONFLIK HORISONTAL KEISTIMEWAAN DIY (Kejujuran; 2. MENINGKATNYA
4. LUNTURNYA BUDI PEKERTI (BUDAYA SANTUN, HALUS, Kerendahan Hati; AKTUALISASI MENGENAI
KEARIFAN LOKAL, TOLERANSI) Ketertiban/Kedisiplinan; Kesusilaan; NILAI-NILAI LUHUR
Kesopanan/Kesantunan; Kesabaran; BUDAYA DIY DALAM
5. ETOS KERJA, DAYA JUANG DAN KEMANDIRIAN YANG MASIH
Kerjasama; Toleransi; Tanggungjawab; KEHIDUPAN MASYARAKAT
LEMAH
Keadilan; Kepedulian; Percaya Diri; DIY
6. BERKEMBANGNYA MENTALITAS PENCAPAIAN INSTANT
Pengendalian Diri; Integritas; Kerja
DALAM BERBAGAI HAL 3. MENINGKATNYA
Keras/ Keuletan/Ketekunan; Ketelitian;
7. MASIH ADANYA KEKERASAN, PELECEHAN, DAN Kepemimpinan; dan/atau Ketangguhan) KEHARMONISAN DAN
VANDALISTIK DI DIY DAN SIKAP KSATRIA SEHINGGA TOLERANSI ANTAR UMAT
8. MASIH ADANYA ANCAMAN KEKUATAN FUNDAMENTALISME MENJADI GERAKAN SOSIAL DI DIY BERAGAMA, SUKU, ETNIS,
AGAMA DAN POTENSI SEKTARIANISME KELOMPOK
3. PENANAMAN NILAI-NILAI LUHUR
9. MEMUDARNYA KOHESI SOSIAL SEPERTI:GOTONG ROYONG, BUDAYA DIY DALAM PENDIDIKAN ANAK 4. MENINGKATNYA
KESETIAKAWANAN, KEKERABATAN USIA DINI DAN DASAR KEGIATAN SENI DAN
10. LUNTURNYA PENGHAYATAN SIMBOL-SIMBOL BUDAYA DAN 4. MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN BUDAYA YANG
TERGANTIKAN DENGAN NILAI-NILAI PRAGMATISME KESADARAN NILAI-NILAI MULTIKULTUR MELIBATKAN
11. “POLUSI” KEBUDAYAAN: TATA KOTA, ARSITEKTUR, 5. PENGEMBANGAN FORUM SILATURAHMI KERJASAMA ANTAR
KULINER, RUANG PUBLIK, GAYA HIDUP BUDAYA BUDAYA
12. MEMUDARNYA ATMOSFER KENYAMANAN, KEAMANAN, 6. PENGUATAN WAWASAN KEBHINEKA
KETENTRAMAN, KERAMAHTAMAHAN, KEHALUSASN, TUNGGAL IKAAN
PENGHARGAAN TERHADAP LIYAN
27
Arah Kebijakan, Strategi, dan Indikasi Program
3. Pelestarian Nilai Sejarah dan
Warisan Budaya
 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN INDIKASI PROGRAM
PELESTARIAN NILAI SEJARAH DAN WARISAN BUDAYA
PERMASALAHAN
1. BELUM OPTIMALNYA PROFESIONALITAS
PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN NILAI SEJARAH
DAN WARISAN BUDAYA
2. MASIH TERBATASNYA KOMITMEN DAN DUKUNGAN
PELESTARIAN NILAI SEJARAH DAN WARISAN
BUDAYA
3. BELUM MERATANYA KESADARAN NILAI SEJARAH
4. MASIH TERBATASNYA KUANTITAS DAN KUALITAS
SARANA PRASARANA PELESTARIAN
5. BELUM MERATANYA KEPEDULIAN DAN PERAN
SERTA MASYARAKAT DIY TERHADAP PELESTARIAN
WARISAN BUDAYA
6. BELUM OPTIMALNYA PENGELOLAAN MUSEUM.
7. BELUM OPTIMALNYA PENELITIAN NILAI SEJARAH
DAN WARISAN BUDAYA
ARAH KEBIJAKAN
1. MEMPERKUAT BASIS DATA, INFORMASI
DAN REFERENSI YANG TERSTRUKTUR
DAN AKURAT TENTANG NILAI SEJARAH
DAN WARISAN BUDAYA
2. MENINGKATKAN KUALITAS
PELESTARIAN WARISAN BUDAYA
3. MENINGKATKAN PEMAHAMAN NILAI
SEJARAH DIY
4. MENINGKATKAN KOMITMEN, PERAN
DAN SINERGI PEMANGKU KEPENTINGAN
DALAM PELESTARIAN NILAI SEJARAH
DAN WARISAN BUDAYA
5. MENINGKATKAN PERAN SERTA
MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN
NILAI SEJARAH DAN WARISAN BUDAYA
6. MENINGKATKAN KUALITAS
PENGELOLAAN MUSEUM
7. MENINGKATKAN PENELITIAN SEJARAH
DAN WARISAN BUDAYA
SASARAN
1. MENINGKATNYA NILAI SEJARAH
DAN WARISAN BUDAYA YANG
TEREGISTRASI DAN
DILESTARIKAN.
2. MENINGKATNYA PENGELOLAAN
DAN PELESTARIAN NILAI SEJARAH
DAN WARISAN BUDAYA
3. MENINGKATNYA PEMAHAMAN
MASYARAKAT TENTANG NILAI
SEJARAH.
4. MENINGKATNYA SINERJI
PELESTARIAN NILAI SEJARAH DAN
WARISAN BUDAYA ANTAR
PEMANGKU KEPENTINGAN
5. MENINGKATNYA PENGETAHUAN
DAN PEMAHAMAN MASYARAKAT
MENGENAI NILAI SEJARAH DAN
WARISAN BUDAYA DIY
6. MENINGKATNYA PENGELOLAAN
MUSEUM.
7. MENINGKATNYA PENELITIAN DAN
PENERBITAN SEJARAH DAN
WARISAN BUDAYA
29
Arah Kebijakan, Strategi, dan Indikasi Program
4. Pengembangan Kesenian dan
Industri Budaya
 4 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN INDIKASI PROGRAM
PENGEMBANGAN KESENIAN DAN INDUSTRI BUDAYA

PERMASALAHAN ARAH KEBIJAKAN SASARAN

1. MASIH RENDAHNYA KREATIVITAS MASYARAKAT DIY DALAM 1. MENINGKATKAN PENGELOLAAN & 1. MENINGKATNYA
MENCIPTAKAN PRODUK-PRODUK BUDAYA PEMANFATAN SUMBER DAYA DIY KUALITAS DAN
YANG MAMPU MENCIPTAKAN NILAI KREATIVITAS KARYA SENI
2. TERBATASNYA SDM DAN LEMBAGA PENDIDIKAN TERKAIT
TAMBAH TINGGI BUDAYA DIY
DENGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BUDAYA
2. MENGEMBANGKAN KREASI DAN 2. MENINGKATNYA
3. TERBATASNYA PERMODALAN UNTUK PENGEMBANGAN
PRODUKSI INDUSTRI BUDAYA DIY APRESIASI MASYARAKAT
USAHA KREATIF DI DIY
THD KARYA SENI BUDAYA
3. MENGUATKAN AKSES
4. KENDALA PELINDUNGAN TERHADAP HAK CIPTA TRADISI DIY
PENGEMBANGAN INDUSTRI BUDAYA
INTELEKTUAL
DIY
5. TERBATASNYA SARANA PRASARANA PENGEMBANGAN
4. MENGEMBANGKAN PEMASARAN
KREATIVITAS DI DIY
PRODUK INDUSTRI BUDAYA DIY
6. RENDAHNYA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PRODUK
INDUSTRI BUDAYA DIY

31
Arah Kebijakan, Strategi, dan Indikasi Program
5. Penguatan Diplomasi Budaya
 5 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN INDIKASI PROGRAM
PENGUATAN DILPOMASI BUDAYA

PERMASALAHAN ARAH KEBIJAKAN SASARAN

1. MASIH TERBATASNYA KEMAMPUAN MENGKOMUNIKASIKAN 1. MENINGKATKAN PENCITRAAN DIY DI 1. MENINGKATNYA PROMOSI
KEKUATAN BUDAYA DIY KE LUAR DIY DALAM DAN LUAR NEGERI BUDAYA DIY DI DALAM
MAUPUN DI LUAR NEGERI
2. KURANGNYA REPRESENTASI BUDAYA DIY DI LUAR DIY 2. MENINGKATKAN PENGAKUAN
MASYARAKAT DAN DUNIA 2. MENINGKATNYA PERAN
3. MASIH SEDIKITNYA KEKAYAAN BUDAYA DIY YANG
INTERNASIONAL TERHADAP KARYA, SERTA MASYARAKAT
MENDAPATKAN PENGAKUAN DUNIA/ UNESCO
WARISAN BUDAYA DIY DALAM MEMPROMOSIKAN
4. MASIH TERBATASNYA CAPAIAN-CAPAIAN YANG MEMBERI BUDAYA DIY
3. MENGEMBANGKAN SISTEM
DAMPAK POSITIF TERHADAP CITRA DIY
INFORMASI ASET BUDAYA DIY DI LUAR
5. BELUM OPTIMALNYA PENDATAAN ASET BUDAYA DIY DI LUAR NEGERI
DIY
6. BELUM ADANYA FORUM INTERAKSI DAN KOMUNIKASI ANTAR
ETNIK YANG ADA DI DIY

33
Arah Kebijakan, Strategi, dan Indikasi Program
6. Pengembangan Pranata dan
SDM Kebudayaan
 6 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN INDIKASI PROGRAM
PENGEMBANGAN PRANATA DAN SDM KEBUDAYAAN

PERMASALAHAN ARAH KEBIJAKAN SASARAN

1. MASIH RENDAHNYA JUMLAH DAN KUALITAS KELEMBAGAAN 1. MENGUATKAN KUALITAS DAN 1. MENINGKATNYA
KEBUDAYAAN DI DIY EFEKTIFITAS PRANATA KEBUDAYAAN KUALITAS PRANATA
DIY DALAM MENINGKATKAN BUDAYA DIY
2. MASIH RENDAHNYA JUMLAH DAN KUALITAS SDM BUDAYA DI
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
DIY 2. MENINGKATNYA
BUDAYA KUANTITAS DAN
3. BELUM OPTIMALNYA KOORDINASI LINTAS WILAYAH DAN
2. MENINGKATKAN KUANTITAS DAN KUALITAS SDM
LINTAS SEKTOR DALAM MEMAJUKAN KEBUDAYAAN DIY
KUALITAS SDM KEBUDAYAAN DIY KEBUDAYAAN DIY
3. MENINGKATKAN APRESIASI
TERHADAP SDM KEBUDAYAAN DIY
4. MENINGKATKAN SINERGI DAN
KOORDINASI PELAKU PELESTARIAN
BUDAYA DIY

35
Arah Kebijakan, Strategi, dan Indikasi Program
7. Pengembangan Sarana dan
Prasarana Budaya
 7 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN INDIKASI PROGRAM
PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA BUDAYA

PERMASALAHAN ARAH KEBIJAKAN SASARAN

1. MASIH TERBATAS NYA SARANA (DESA BUDAYA, GALERI, 1. MENINGKATKAN KUALITAS DAN 1. MENINGKATNYA
GEDUNG SENI PERTUNJUKAN, GEDUNG PAMERAN, KAPASITAS SARANA DAN KUALITAS DAN
PADEPOKAN, SANGGAR, PASAR, FASILITAS PENDIDIKAN, PRASARANA KEBUDAYAAN DIY KUANTITAS SARANA DAN
DLL) DAN PRASARANA (REGULASI, STANDARISASI, FASILITAS PRASARANA
2. MENINGKATKAN PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI) BUDAYA DI DIY KEBUDAYAAN DI DIY
SARANA DAN PRASARANA
2. MASIH RENDAHNYA PROFESIONALISME PENGELOLAAN KEBUDAYAAN DIY
SARANA DAN PRASARANA BUDAYA DI DIY 3. MEMPROMOSIKAN DAN
3. MASIH TERBATASNYA SDM BUDAYA DI DIIY MENINGKATKAN EFEKTIFITAS
PEMANFAATAN SARANA DAN
4. MASIH TERBATASNYA KUALITAS SARANA PRASARANA
PRASARANA KEBUDAYAAN DIY
BUDAYA DI DIY

37
TERIMA KASIH