You are on page 1of 4

Nama : Yudi Taufiq Ginanjar

Nim : 2119130071
Tanggal Pembuatan : 17 Oktober 2015
Kelas : 3D Karyawan Biologi

Anatomi Muskula
Otot merupakan suatu organ atau alat yang dapat bergerak ini adalah sutau penting bagi
organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk. Pada sel-sel sitoplasma ini merupakan
benang-benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot yang mendapatkan rangasangan maka
miofibril akan memendek, dengan kata lain sel oto akan memendekkan dirinya kearah tertentu.
Jenis-jenis otot
1. Otot skelet ( lurik, volunter )
Yaitu otot yang menimbulkan pergerakan pada rangka, tulang rawan , atau otot ; dikendalikan oleh sistem
saraf pusat, serat menunjukkan garis-garis melintang. Otot lurik umumnya melekat pada tulang sebagai
daging.
2. Otot tidak bergaris ( polos, involunter )
Otot ini ditemukan di dinding visera dan pembuluh darah, dikendalikan melalui sistem saraf autonom,
serat tidak menunjukkan garis melintang.
3. Otot jantung
Otot ini hanya terdapat pada jantung.
Fungsi dari otot lurik adalah menggerakkan rangka tubuh manusia atau hewan, sehingga kita bergerak
sesuai dengan kehendak kita. Membantu kita dalam kerja keras dan cepat.
Ciri-ciri otot rangka atau otot lurik :
1. Sarkolema atau membran plasma sel otot, menyusup ke dalam sebagai tubulus transversa (tabung
T) yang menembus sel.
2. Sarkoplasma, atau sitoplasma sel otot, mengandung retikulum sarkoplasma yang menyimpan
kalsium ,meruakan retikulum endolasma khusus dari sel otot.
3. Sel-sel otot lurik mempunyai banyak inti. Inti terdapat di sepanjang tepi sel, membentuk
pembengkakan yang terlihat melalui sarkolema.
4. Hampir semua isi sel diisi dengan miofibril.

Fungsi Otot Jantung :

 Membantu memompa darah keseluruh tubuh


 Membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida)
 Sel-sel pada otot jantung membantu dalam kontraksi sel lainnya
 Otot jantung menyediakan cara pemompaan ventrikel pada jantung
 Otot jantung berfungsi meremas darah sehingga darah dapat keluar dari jantung saat berkontraksi
dan mengambil darah pada relaksasi
 Menunjang kerja dari organ jantung.

Ciri-ciri otot jantung :

1. Mempunyai banyak cabang dengan sel-sel yang dihubungkan dengan taju sarkolema yang saling
tumpang tindih.
2. Bersifat otoritmik.
3. Bentuk yang memanjang
4. Mempunyai Inti sel yang berada ditengah
5. Cara kerja otot jantung ini berada diluar kesadaran atau tak dipengaruhi oleh otak atau saraf pusat.
Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos. Sel otot ini bentuknya seperti gelendongan, dibagian
tengan terbesar dankedua ujungnya meruncing. Otot polos memilki serat yang arahnya searah panjang sel
tersebut miofibril. Serat miofilamen dan masing-masing mifilamen teridri dari protein otot yaitu aktin dan
miosin. Otot polos bergerak secara teratur, dan tidak cepat lelahg. Walaupun tidur. Otot masih mampu
bekerja. Otot polos terdapat pada alat-alat dinding tubuh dalam, misalnya pada dinding usus, dinding
pembuluh darah, pembuluh limfe, dinding saluran pencernaan, takea, cabang tenggorok, pada muskulus
siliaris mata, otot polos dalam kulit, saluran kelamin dan saluran ekskresi.
Otot polos terbagi dua yakni otot polos unit ganda (multi unit) dan otot polos unit tunggal (single
unit), lihat penjelasan dari jenis-jenis otot polos seperti yang ada dibawah ini:

 Otot Polos Unit Ganda (Multi Unit) : otot polos unit ganda adalah otot yang terdiri atas serabut
yang berbeda-beda dan setiap dari serabut-serabut ini bekerja secara tersendiri tampa saling
membantu dengan serabut-serabut pada otot polos lainnya. Contohnya pada siliaris mata, otot
piloerektor dimana otot ini menyebabkan rambut berdiri ini tidak lain dari rangsangan simpatis
 Otot Polos Unit Tunggal (Single Unit) : otot polos unit tunggal adalah otot yang memiliki
ratusan sampai jutaan serabut yang saling berkontraksi dan membrane selnya melekat satu sama
lain pada tempat yang berbeda akibatnya memudahkan serabut dapat disebarkan ke serabut
lainnya.

Ciri-ciri otot polos :

 Bentuk otot polos seperti gelondong


 Kedua ujungnya meruncing dan bagian tengahnya menggelembung
 Tiap sel otot polos memiliki satu inti sel yang terletak di tengah.
 Otot polos merupakan otot tak sadar (otonom)
 Waktu kontraksi otot polos dari 3 sampai 180 detik
 Biasanya otot polos terdapat pada bagian usus, saluran peredaran darah, otot saluran kemih,
pembuluh darah dan lain-lainnya.
 Otot polos berkontraksi dengan refleks karna otot polos merupakan otot tak sadar (otonom)
 Otot polos tidak memiliki garis yang melintang seperti yang ada pada otot lurik
 Otot polos memiliki reaksi yang lambat dan tidak mudah lelah atau terus menerus bekerja
walaupun kita tidur.
Cara kerja otot polos :
Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan otot menjadi pendek. Kerutan
itu terjadi lambat, bila otot itu mendapat suatu rangsang, maka reaksi terhadap berasal dari susunan saraf
tak sadar (otot involunter), oleh karena itu otot polos tidak berada di bawah kehendak. Jadi bekerja di luar
kesadaran kita.
FISIOLOGI OTOT
Otot merupakan jaringan peka rangsang (eksitabel) yang dapat dirangsang secara kimia, listrik dan
mekanik untuk menimbulkan suatu aksi potensial.
OTOT RANGKA
Otot rangka terdiri dari serabut-serabut otot dengan diameter 10-8- um, dimana setiap serabut otot
akan terbagi lagi menjadi serabut yang lebih kecil. Fungsi utama otot rangka adalah melakukan kontraksi
yang menjadi dasar terjadinya gerakan tubuh. Aktivitas dari kurang lebih 600 otot rangka yang terdapat di
bagian tubuh dikoordinasi oleh sistim saraf sehingga membentuk gerakan yang harmonis dan posisi tubuh
yang tepat.
Setiap serabut otot dikelilingi oleh sarkolema yang merupakan membrane sel serabut otot. Pada
ujung serabut, sarkolema akan bergabung dengan serabut tendo yang akan membentuk tendo otot yang
melekat pada tulang. Setiap serabut otot terdiri dari beberapa myofibril dan setiap myofibril mengandung
miofilamen (aktin dan myosin). Mekanisme kontraksi otot rangka bergantung pada interaksi kedua
protein kontraktil ini.
Myofibril berada dalam sarkoplasma yang komposisinya sama dengan komposisi cairan intrasel.
Sarkoplasma banyak mengandung ion K, Mg, Fosfat dan enzim-enzim. Juga terdapat mitokondria dalam
jumlah besar diantara myofibril. Pada mitokondria inilah dibentuk ATP sebagai sumber energy untuk
kontraksi otot. Sarkplasma akan melakukan perluasan kearah dalam sebagai T tubulus. Melalui T tubulus
inilah gelombang depolarisasi selama proses eksitasi dapat mencapai myofibril yang terletak dibagian
dalam.
Diantara myofibril terdapat reticulum sarkoplasma (RS) yang memegang peranan penting dalam
proses eksitasi-kontrksi coupling. Otot yang melakukan kontraksi dengan cepat mempunyai RS lebih
banyak. Pada ujung RS terjadi pelebaran yang disebut terminal cisternae yang posisinya sangat
berdekatan dengan T tubulus dan disebut junctional sarcoplasmic reticulum. Struktur ini sangat besar
peranannya dalam proses eksitasi-kontrksi coupling, dan kemungkinan sebagai calcium channel. Fungsi
RS adalah melepaskan ion Ca selama proses kontraksi dan pengambilan serta penyimpanan kembali ion
Ca selama proses relaksasi.
Mekanisme kontraksi otot dimulai dengan aksi potensial pada motorneuron (aksi potensial pada
sel postsinaps yang disebarkan dari sel presinaps serabut saraf yang menginervasi otot). Hal ini akan
menimbulkan impuls (aksi potensial) pada otot. Aksi potensial pada otot mengakibatkan pelepasan ion
kalsium dari RS, juga mengaktifkan Ca channel pada T tubulus sehingga akan banyak ion kalsium dilepas
ke dalam sarkoplasma. Ion Ca akan berikatan dengan troponin C sehingga akan mengubah konfigurasi
aktin-tropomiosin-troponin kompleks, dimana aktif site dari aktin akan terbuka sehingga dapat terikat
dengan kepala myosin (cross bridge). Ikatan inilah yang mengakibatkan kontraksi otot karena tertariknya
aktin ke arah myosin oleh struktur cross bridge yang keluar dari myosin.
Pada proses relaksasi, ion kalsium akan dikembalikan ke RS secara transport aktif. Troponin yang
kehilangan ion kalsium akan mempengaruhi struktur aktin-tropomiosin-troponin kompleks, sehingga aktif
site aktin kembali ditutupi oleh tropomiosin dan ikatan antara aktin dan myosin tidak terjadi lagi.
Lepasnya ikatan antara aktin dan myosin ini menyebabkan relaksasi otot.
Jenis-Jenis kontraksi otot
1. Kontraksi isotonic
Pada kontraksi isotonic terjadi perubahan panjang otot dimana otot akan memendek untuk
melawan beban yang ringan dan konstan. Pada kontraksi ini terbentuk kerja eksterna tanpa disertai
perubahan tegangan pada otot. Jenis kontraksi ini terjadi pada saat mengangkan beban yang ringan.
2. Kontraksi isometric
Tidak terjadi perubahan panjang otot, walaupun terjadi kontraksi. Pemendekan otot dapat dicegah
dan tidak terjadi kerja eksterna, tetapi tercipta suatu tegangan dan terjadi produksi energy dalam bentuk
panas. Kontraksi ini dapat terjadi pada saat mengangkat beban yang berat. Dalam kehidupan sehari-hari
yang terjadi adalah kombinasi antara kedua kontraksi ini yang disebut kontraksi auksotonik.
3. Kontraksi isokinetik
Merupakan kontraksi otot maksimal pada kecepatan yang tetap pada pergerakan. Jenis pergerakan
ini biasanya pada bidang olahraga, misalnya gerakan mengayunkan tangan pada renang gaya bebas.
Sumber energi untuk kontraksi otot. Kontraksi otot membutuhkan energi, dan otot disebut sebagai
mesin yang mengubah energi kimia menjadi energi mekanik. Sumber energy yang segera dapat diperoleh
dari ikatan fosfat berenergi tinggi yang terdapat pada ATP. Ikatan fosfat berenergi tinggi ini lepas jika
terjadi hidrolisis ATP menjadi ADP seperti reaksi berikut:
ATP → ADP + Pi
Pada reaksi ini dilepaskan 7300 kalori untuk setiap molekul ATP. Hirolisis ATP terjadi melalui
enzim ATPase yang terdapat pada myosin. Sebagian besar energy ini digunakan untuk membentuk cross
bridge antara aktin dan myosin, sebagian kecil dipergunakan untuk aktivitas pompa Ca pada RS dan
pompa Na-K. Konsentrasi ATP yang terdapat pada otot rangka hanya dapat mempertahankan kontraksi
sekitar 1-2 detik. Tetapi setelah ATP dipecah menjadi ADP, maka ADP akan direfosforilasi untuk
membentuk ATP baru, dimana proses inipun hanya berlangsung beberapa detik. Terdapat beberapa
sumber energy untuk proses refosforilasi ATP yaitu:
1. Fosfokreatin
Fosfokreatin membawa ikatan fosfat berenergi tinggi dan akan dihidrolisa menjadi keratin dan
fosfat. Ikatan fosfat yang berasal dari fosfokreatin akan dipergunakan untuk resintesa ATP dari ADP
dengan bantuan enzim keratin kinase.
2. Glikogen
Glikogen yang terdapat pada otot akan dipecah menjadi asam piruvat dan asam laktat dengan
proses enzimatik dan akan menghasilkan energy yang akan dipakai untuk resintesa ATP dari ADP. ATP
tersebut dipakai secara langsung untuk kontraksi otot atau membentuk kembali fosfokreatin. Proses ini
disebut glikolisis. Proses ini terjadi tanpa adanya oksigen sehingga kontraksi otot dapat berlangsung
dalam jangka pendek. Demikian juga pembentukan ATP melalui proses ini 2,5 kali lebih cepat daripada
memakai oksigen. Hanya saja terdapat hasil akhir yang akan berakumulasi (asam laktat) pada otot. Bila
hanya mengandalkan proses ini kontraksi otot hanya berlangsung 1 menit
3. Glikogen
Pada proses ini oksigen akan lebih banyak bergabung dengan glukosa, asam lemak atau protein
untuk menghasilkan ATP. 90% dari ATP yang terbentuk berasal dari mekanisme glukosa. Sebagian besar
ATP yang dibutuhkan untuk proses kontraksi otot yang lama berasal dari proses ini.
Otot Polos
Otot polos mempunyai struktur yang lebih kecil dari otot rangka dan tidak ada gambaran striata. RS tidak
berkembang dengan baik seperti otot rangka. Juga terdapat aktin, myosin dan tropomiosin tetapi tidak
terdapat troponin. Otot polos juga mengandung sedikit mitokondria dan ini tergantung dari aktivitas
metabolismenya.
Jenis otot polos
1. Otot polos unit ganda (multi unit)
Terdiri atas serabut otot polos yang berbeda-beda dan setiap serabut otot bekerja sendiri-sendiri
tanpa tergantung dengan serabut otot lainnya. Karakteristik yang terpenting dari otot polos ini adalah
setiap serabut otot berkontraksi tidak tergantung pada serabut otot lainnya. Juga jarang menimbulkan
kontraksi yang spontan. Contoh otot ini adalah otot polos siliaris mata, otot piloerektor yang
menyebabkan berdirinya rambut akibat rangsang simpatis.
2. Otot polos unit tunggal (single unit)
Terdiri dari ratusan sampai jutaan serabut yang berkontraksi secara keseluruhan sebagai suatu
kesatuan. Serabut ototnya berkumpul membentuk satu kesatuan dan membrane selnya melekat satu sama
lain pada beberapa tempat sehingga eksitasi pada satu serabut dengan mudah disebarkan ke serabut
lainnya. Otot polos ini terutama yang menyusun dinding organ dalam seperti usus, lambung, saluran
empedu, ureter, uterus dan pembuluh darah. Otot ini juga biasa disebut otot viseralis.
Kontraksi otot polos
Otot polos juga mempunyai filament aktin dan myosin dengan karakteristik kimia yang sama dengan
filament aktin dan myosin pada otot rangka. Pada otot polos tidak terdapat troponin, sehingga mekanisme
pengaturan kontraksinya berbeda. Aktin dan myosin mekanisme kontraksi satu sama lainnya seperti
halnya otot rangka dan proses ini diaktivasi oleh ion Ca dan ATP sebagai sumber energy.
Oleh karena pada otot polos RS tidak begitu berkembang seperti otot rangka, maka sumber utama
ion kalsium untuk kontraksi otot berasal dari ion kalsium ekstrasel yang masuk melalui Ca channel ke
dalam sel. Ion kalsium akan terikat pada kalmodulin yang mempunyai fungsi seperti troponin pada otot
rangka. Walaupun struktur kalmodulin dan troponin hampir sama, tetapi mekanismenya dalam
mengawali kontraksi berbeda. Ikatan Ca-kalmodulin akan mengaktifkan enzim myosin kinase yang
menyebabkan fosforilasi ATP pada kepala myosin. Fosforilase kepala myosin akan menyebabkan aktin
membentuk cross bridge dengan myosin dan terjadilah kontraksi.
Bila konsentrasi ion Ca turun dibawah konsentrasi yang cukup untuk menimbulkan kontraksi,
maka akan terjadi proses defosforilase dari kepala myosin yang dikatalisa oleh enzim myosin fosfatase.
Enzim ini akan memisahkan gugus fosfat dari kepala misoin sehingga interaksi filament aktin dan myosin
akan berhenti, dan terjadilah relaksasi.

You might also like