You are on page 1of 7

FENNY, ARIEF, JULIUS, DEBI, DANNY, EDWIN, ELGA 2011

CASE III
HORMONe DISFUNCTION

PROBLEM

Laki-laki 45 tahun - Level hormon cortisol rendah


- ACTH meningkat
Symptoms:
Hipotesa:
- Lemah, mudah capai
- Orthostatic hypotension - Gangguan hormon
- Berat badan turun
- Dehidrasi
- Peningkatan pigmentasi

Sistem endokrin

(histo)sistem yang bertanggung jawab menyintesis dan menyekresi pesan kimia yang disebut
hormon. Hormon ini disebarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah (wheater)

(faal) gabungan dari kelenjar2 dan sel2 yang menghasilkan hormone yang menyekresi produk2nya
ke dalam aliran darah untuk regulasi fungsi tubuh (guyton)

Organ-organ dari sistem endokrin:

1. Hipotalamus
2. Hipofisis
3. Kelenjar tiroid
4. Kelenjar paratiroid
5. Kelanjar adrenal
6. Pankreas
7. Testis dan ovarium
8. Kelenjar Pineal

ANATOMI

 Kelenjar Hipofisis
o Bentuk: ovoid (seperti kacang polong).
o Posisi: terletak di fossa hipofiseal pada sella tursica.
o Warna: abu-abu kemerahan.
o Ukuran: p=10mm,l(transversal)=12mm dan antero posteriornya= 8mm, tebal= 0,5
cm.
o Berat: 0,5gr
FENNY, ARIEF, JULIUS, DEBI, DANNY, EDWIN, ELGA 2011

o Topografi lateral: A.Carotis interna, cranial : sinus intercavernosus di dalam


diafragma sellae. Ventro cranial: chiasma optica dan tractus opticus. Ventro caudal:
sinus sphenoidalis.
o Vaskularisasi: Aa.hypophisis anterior dan inferior, Vv porta hypophisis dan
hypophisis lateralis.
o Kelenjar hypophisis dibagi menjadi:
 Lobus anterior/ adenohypophisis (pars distalis, intermedia, pars tuberalis)
 Lobus posterior/neurohypophisis (pars nervosa, infundibulum)
 Kelenjar Adrenal
o Lokasi: pollus cranialis renalis, setinggi L1, di dalam kapsula renalis, diliputi fascia
renalis.
o Bentuk: kanan-seperti pyramid, kiri-semilunar.
o Ukuran: panjang dan lebar: 3-5 cm, berat : 5gr.
o Bagian : cortex dan medulla

Hypophisis anterior Hormon pertumbuhan Menstimulasi sintesis protein


dan pertumbuhan sebagian
besar sel dan jaringan
Thyroid Stimulating Menstimulasi sintesis dan
Hormone(TSH) sekresi hormon tyroid(tiroksin
dan triiodotyronin)
Adrenocorticotropic Hormone Menstimulasi sintesis dan
(ACTH) sekresi hormon adrenokortikal
(kortisol, androgen,
aldosterone)
Prolaktin Meningkatkan pembentukan
payudara wanita dan sekresi
susu
Follicle Stimulating Menimbulkan pertumbuhan
Hormone(FSH) folikel di ovarium dan
pembentukan dan pematangan
sperma di testis
Luteinizing Hormone(LH) Menstimulasi sintesis
testosteron di sel leydig testis.
Merangsang ovulasi,
pembentukan korpus luteum,
dan sintesis estrogen dan
progesteron di ovarium.
Hypophisis posterior Hormon antidiuretik Meningkatkan reabsorpsi air
(ADH/vassopressin) oleh ginjal dan menimbulkan
vassokonstriksi dan
meningkatkan tekanan darah.
Oksitosin Merangsang ejeksi air susu dan
payudara dan kontraksi rahim.
Kelenjar tiroid Tiroksin (T4)dan Meningkatkan kec reaksi kimia
triiodotyronin(T3) di sebagian besar sel sehingga
meningkatkan kec metabolisme
FENNY, ARIEF, JULIUS, DEBI, DANNY, EDWIN, ELGA 2011

tubuh
Kalsitonin Menambahkan deposit kalsium
di tulang dan mengurangi
konsentrasi ion kalsium di
cairan ekstrasel
Korteks Adrenal Kortisol Memiliki berbagai fungsi
metabolik untuk mengatur
metabolisme protein,
karbohidrat, dan lemak,juga
memiliki efek antiinflamasi
Aldosteron Meningkatkan reabsorpsi Na
ginjal, sekresi K, dan sekresi ion
H
Medula Adrenal Norepinephrine, Epinephrine Memiliki efek yang sama spt
efek rangsangan simpatis.
Pankreas Insulin/sel beta Meningkatkan ambilan glukosa
di banyak sel, dengan cara ini
juga mengatur metabolisme
karbohidrat.
Glukagon/sel alfa Meningkatkan sintesis dan
pelepasan glukosa dari hati ke
dalam cairan tubuh

HISTOLOGI

 Sel-sel pada sistem endokrin: prominent nuclei, abudant mitochondria, RE, Golgi Aparatus &
secretory vesicle

 Organ sistem endokrin:


1. Organ major endokrin
Organ yang memiliki fungsi utama untuk mensintesis, menyimpan & mensekresi
hormon. Tdd: hipofisis, thyroid, parathyroid, adrenal & pineal
2. Komponen endokrin dalam organ lain
Contoh: pancreas, ovarium, testis, ginjal, jantung
3. Berupa sel (diffusee endocrine system)
Misal: sel argentaffine yang terdapat pada lambung & menghasilkan hormon gastrin
Fungsi utama daripada sel-sel ini terutama sebagai “PARACRINE”.

 KELENJAR HYPOPHISE
o Embriologi
Selama embriogenesis terjadi hipofisis berkembang sebagian dari ektoderm oral dan
sebagian lagi dari jaringan saraf. Unsur saraf timbul berupa evaginasi dari dasar
diensefalon dan tumbuh ke arah caudal sebagai tangkai, tanpa melepaskan diri dari
otak. Komponen oral muncul sebagai penonjolan keluar ektoderm dari atap mulut
primitif embrio dan tumbuh ke arah cranial, membentuk suatu struktur yang disebut
kantung Rathke. Pada perkembangan lebih lanjut, terjadi konstriksi pada dasar
kantung ini yang memisahkan kantung rathke dari kantung mulut. Dinding anterior
FENNY, ARIEF, JULIUS, DEBI, DANNY, EDWIN, ELGA 2011

kantung ikut menebal pada saat yang bersamaan sehingga lumen kantung rathke
berkurang sampai terbentuk fisura sempit. Karena memiliki 2 tempat asal, hipofisis
terdiri atas 2 kelenjar, yaitu adenohypophyse & neurohypophyse yang keduanya
secara anatomis disatukan, namun memiliki fungsi yang berbeda.

o Neurohypophyse
Tdd 2 macam struktur (posterior)
Pars nervosa = infundibular processus
Infundibulum = neural stalk – tangkai yang menghubungkan neuro-hypophyse dan
hypotalamus
Tersusun dari
Sabut saraf tak bermyelin yang berasal dari neuro-secretory cell hypothalamus yang
dihubungkan melalui hypothalamo-hypophyseal tract.
Sel pituicyte : menyerupai neuroglia yaitu selnya kecil dan mempunyai kelanjutan
sitoplasma yang pendek.
Penghasil : ADH = vasopresin dan oxytocin
Ada herring bodies – neurosekret dari neurosecretory cell dari hypothalamus yang
dialirkan melalui axon dan ditimbun dalam neurohypophyse sebagai granula
Ada Nissl bodies – berhubungan dengan pembentukan materi neurosekretoris

Kelenjar HIPOFISIS
 HIPOFISIS anterior / adenohypofisis
o Pars distalis
 Merupakan bagian utama adenohypofisis (meliputi 75% dari seluruh
kelenjar)
 Sel tersusun memanjang atau berkelompok dan diantaranya terdapat
banyak anyaman kapiler
 Dengan pewarnaan HE dapat dibedakan 2 macam sel :
 Sel chromophobe (sel utama)
 Sel chromophyle : sel acidofil (alfa), sel basofilik (beta)
o Pars intermedia
 Pada manusia mengalami rudimenter, tersusun dari lapisan sel tipis yang
berupa lempengan yang tidak teratur dan gelembung yang berisi koloid
 Mempunyai granula basofilik dalam sitoplasma
 Pada manusia menghasilkan hormone MSH, merangsang kerja sel
melanocyte untuk membentuk pigmen lebih banyak.
o Pars tuberalis
 Merupakan daerah berbentuk corong yang mengelilingi infundibulum
neurohipofisis
 Kebanyakan sel2 pars tuberalis menyekresikan gonadotropin (FSH & LH) dan
tersusun secara berderet di sepanjang pembuluh darah.

Kelenjar ADRENAL
FENNY, ARIEF, JULIUS, DEBI, DANNY, EDWIN, ELGA 2011

 Cortex dibagi menjadi 3 zona :


o Glomerulosa (15% dari total kelenjar)
 Sel2 berbentuk silindris, ovoid, atau pyramidal yang membentuk deretan
bundar atau melengkung; nukleusnya berbentuk bundar dengan sitoplasma
yang lebih sedikit dibanding zona fasikulata; sitoplasma mengandung S.E.R
dari mitokondria yang cukup banyak dan sedikit lipid.
 Hormone dihasilkan : mineralokortikoid
o Fasikulata (65 % dari total kelenjar)
 Zona ini terletak di tengah dan merupakan zona yang paling lebar. Sel2nya
polyhedral dan sitoplasmanya banyak dan mengandung banyak tetesan
lipid, SER, dan mitokondria.
 Pada sediaan histologist sel ini juga sering di sebut spongiosit.
 Hormone dihasilkan : glukokortikoid, DHEAC
o Retikularis ( 7% dari total kelenjar)
 Sel2 tersusun tak teratur dan beranastomose, ukuran sel kecil dan
bentuknya tak teratur, intinya piknotik, jadi sel seakan-akan mengalami
degenerasi, terdapat granula lipofuchsin.
 Medula
o Terdiri dari sel yang berasal dari crista neuralis/ neural crest yang berasal dari sel
ganglion simpatis.
o Terdiri dari sel2 yang tersusun sebagai lempengan2 (cord) yang dikelilingi oleh
kapiler, vena dan sel2 ganglion simpatik, sehingga bila ada rangsangan dari pre-
sinaptik fibers, maka seluruh medula akan bereaksi sebagai post-synaptic fibers.
o Fx : kelenjar ini akan memproduksi hormone catecholamine yang terdiri dari :
 Epinephrine
 Meningkatkan sekresi glikogen dalam hepar
 Menyebabkan konstriksi dari pemb. Darah dan otot bergaris,
sehingga menimbulkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah,
pernafasan dan pengeluaran keringat
 Norepinephrine
 Hormone ini meningkatkan tekanan darah, tetapi tidak
mempengaruhi sekresi glikogen.

Perbedaan antara sistem endokrin dan sistem saraf :

SISTEM ENDOKRIN SISTEM SARAF


Hormon Impuls elektrik dan neurotransmitter
Hormon melalui pembuluh darah untuk Neurotransmitter untuk sel target yang specific
didistribusikan ke seluruh tubuh (melalui neuron)
Efeknya lebih umum dan luas Efeknya spesifik dan lokal
Reaksinya lambat Reaksinya cepat
Untuk jangka panjang (contoh : meski stimulus Untuk jangka pendek (tidak regenerasi)
berhenti, masih tetap berlanjut) (contoh saat stimulus habis, reaksi langsung
berhenti)
Adaptasi relatif lambat bisa berhari-hari / Adaptasi cepat untuk stimulus berkelanjutan
berminggu-minggu, untuk stimulus yang ada
FENNY, ARIEF, JULIUS, DEBI, DANNY, EDWIN, ELGA 2011

Perbedaan kelenjar endokrin dan eksokrin

Sistem Endokrin Sistem Eksokrin


Tidak punya saluran keluar Punya saluran keluar
Contoh : kel. Hipofisis, tiroid, parathyroid, Contoh : kelenjar keringat, kel. Minyak, kel.
adrenal, pineal, gonad, pancreas Pancreas
Sekresi melalui pemb. Darah Melalui saluran khusus
Tugasnya produksi hormone Tugasnya tergantung dari kelenjar

Hormon

Definisi : Wheater’s Messenger kimia yang disintesis dan disekresikan dari sistem endokrin. Hormon
beredar dalam tubuh melalui pembuluh darah, di mana bereaksi pada organ target atau pada jarak /
luas tertentu dari organ dan jaringan.

Molekul yang berfungsi di dalam tubuh sebagai sinyal kimia. Hormon dibebaskan sel-sel khusus yang
disebut sel endokrin karena sel2 tsb bersekresi “ke arah dalam” dan berbeda dari sel2 eksokrin yang
bersekresi ke dalam rongga tubuh atau ke permukaan tubuh.

Klasifikasi hormon :

Protein dan polipeptida : (hormon polipeptida dan protein disimpan dalam vesikel sampai hormon
tsb diperlikan. Hormon peptida bersifat larut air, yang memungkinkan hormon2 tsb memasuki
sistem sirkulasi dengan mudah. Di sintesis di REK dan sel2 endokrin yang lain.

e.g. : hipofisis anterior dan posterior; pancreas – insulin dan glukagon; kelenjar prathyroid –
parathormone.

Steroid : (hormon gol ini biasanya disintesis dari kolesterol dan tidak disimpan karena steroid larut
dalam lemak, steroid akan berdifusi dengan mudah melalui membran sel dan memasuki cairan
interstisial dan kemudian akan masuk ke dalam darah.

e.g. : cortex adrenal (cortisol, aldosteron, hormon seks); ovarium (estrogen, progesteron); testis
(testosteron) ; plasenta (estrogen, progesteron)

Turunan as. Amino tirosin

e.g. : hormon thyroid (thyroxine, triiodothyronine) ; medulla adrenal (epinephrine, nor-epinephrine)

Mekanisme kerja hormone :

1. Pengikatan hormone pada reseptor spesifik di sel target – kompleks hormone reseptor
2. Menginisiasi serangkaian reaksi di dalam sel
a. Reseptor hormone : protein berukuran besar. Pada sel yang distimulasi reseptor
mencapai 2.000-100.000 reseptor
b. Jenis reseptor berdasarkan lokasi :
 Di dalam permukaan / pada permukaan membrane sel (protein, peptide,
hormone catecholamine) hormone pada umumnya.
 Di dalam sitoplasma sel (steroid)
FENNY, ARIEF, JULIUS, DEBI, DANNY, EDWIN, ELGA 2011

 Di dalam nucleus sel (poin 2 dan 3 biasanya steroid dan tiroid)

Kontrol sekresi hormone :

Feedback mechanism (-) :

 Mencegah aktivitas sistem hormon yang berlebihan. Tujuannya untuk membentuk


kesesuaian hormon di jaringan target karena hormon yang berlebihan dapat mengganggu
kerja hormon / kerja tubuh lain.
 Setelah suatu rangsangan menimbulkan pelepasan hormon, keadaan / produk yang
dihasilkan dari kerja hormon tersebut. Cenderung menekan pelepasan hormon tsb lebih
lanjut. Jadi hormon memiliki efek umpan balik (-) untuk mencegah berlebihnya sekresi /
aktivitas hormon tersebut di jaringan target.

Feedback mechanism (+) :

 Dapat menyebabkan lonjakan hormon


 Pada keadaan positif, (+) feedback mechanism terjadi ketika kerja biologis menimbulkan
sekresi tambahan dari hormon tersebut.
 Contoh : lonjakan LH yang terjadi , akibat rangsangan estrogen pada hipofisis anterior
sebelum ovulasi LH bekerja pada ovarium untuk merangsang estrogen yang selanjutnya
meningkatkan LH lebih banyak hingga mencapai batas tertentu (-) feedback mechanisme.

You might also like