You are on page 1of 12

PEMANFAATAN HALAMAN RUMAH UNTUK MENANAM SAYURAN

Sungguh sangat di sayangkan jika ada halaman rumah yang di biarkan terbelangkai dipenuhi
rumput dan ilalang pengganggu, karena hal itu menunjukkan kurang kepedulian kita terhadap
lingkungan di sekitar kita.Padahal kita bisa memanfaatkan halaman rumah yang kecil untuk
menanam sayuran ataupun tanaman obat keluarga ( Toga ) . Sebagai alternatif mendapatkan
sayuran yang sehat ( organik ) yang bisa kita konsumsi sendiri .Bayangkan saja dengan
memanfaatkan halaman rumah sebagai kebun organik, dengan sistem penanaman sayuran -
sayuran yang mempunyai nilai produktif seperti : sawi, kangkung, bayam, wortel dll bisa
melakukan pemanenan setiap 2 - 3 minggu sekali. Lumayan kan buat nambah uang jajan
anak dan biar dapur tetap ngebul .

Aspek pemanfaatan halaman rumah akan memberikan tiga nilai, yakni estetika, ekonomi
dan aspek hidup sehat, yang akan membantu penghuni dan keluarganya memiliki kehidupan
hijau dan sehat. Berkebun di halaman rumah memberikan Anda banyak kreativitas dan
alternatif. Kebun organik tidak hanya memberikan lingkungan yang hijau, tetapi yang lebih
penting adalah kebun organik memberikan kesehatan menyeluruh. Hasil produksi yang sehat,
udara yang sehat, tanah yang sehat, dan sudah pasti sang penghuni memiliki aktivitas sehari-
hari yang sehat pula.

Nah berikut ini sayuran yang bisa di tanam untuk memenuhi halaman rumah kita yang kecil :
1. Cabai
Cabai tidak memerlukan media tanam yang luas, ditanam di pot pun dia bisa tumbuh dengan
baik asalkan unsur hara nya cukup.
2. Kucai
Daun mirip daun bawang tapi kecil-kecil ini juga tumbuh dengan subur didalam pot.
3. Jamu jamuan
Kunyit, jahe, laos dll bisa kita tanam dirumah.. Syaratnya berikan unsur hara yang cukup dan
jangan biarkan terlalu besar.. Panen maksimal 1 tahun sekali .
4. Sawi
Sawi juga tidak memerlukan media tanam yang luas dan perawatan yang luar biasa.. Tanam
di media pot pun jadi.
5.Daun Bawang, tanam akar dan sedikit batangnya dan anda tidak kesulitan lagi mencari
daun bawang saat memerlukan ^^
6. Kangkung Darat
Kangkung darat juga merupakan pilihan yang bijak

Menyulap Pekarangan Menjadi Duit


Benarkah pekarangan kita dapat menghasilkan duit? Pertanyaan itu jawabannya tentu YA!
Mari kita perhatikan disekeliling rumah kita secara seksama dan mulailah berimajinasi untuk
mendatangkan rizki darinya.

Pekarangan memang bagian dari rumah sebagian besar penduduk di Indonesia, kecuali
mereka yang mendiami rumah petak atau yang kos tentu tidak memiliki pekarangan, hal ini
dikarenakan pekarangannya milik si tuan rumah!he…hee…Cuma becanda!

Singkat ceritanya lalu bagaimana memanfaatkan pekarangan untuk hasilkan Rupiah?


Ehm..sudah tidak sabar ya? Baiklah langsung saja kiat mulai memanfaatkannya buat jadi
kaya, berikut ini beberapa tips pemanfaatan pekarangan rumah kita:

 Rencanakan apa yang akan kita usahakan untuk mendatangkan tamu kita yakni si
duit
 Singkirkan barang yang tidak mendukung dari pekarangan;
 Mulailah menata pekarangan kita biar lebih enak di lihat dan leluasa dalam
menjalankan bisnis kita nantinya
 Mulailah dari usaha yang sesuai dengan hobby kita terlebih dahulu

Efisiennya Pemanfaatan pekarangan ini dilakukan dengan mengaktifkan berbagai macam


usaha yang sesuai dengan kita,

 bagi yang hobby pertanian misalnya lakukan dengan menanam berbagai jenis
tanaman hias, dengan menjual tanaman yang kita usahakan tentunya akan
mendapatkan keuntungan yang memadai;
 hobi montir, kenapa tidak membuka usaha bengkel kecil-kecilan di pekarangan
kita? bukankah hal itu bias mendapatkan uang?;
 anda mempunyai hobby music dan chating misalnya, sulaplah pekarangan menjadi
sebuah pondok kecil yang menjual berbagai caset,cd,dvd dan lain sebagainya
serta buka usaha warnet secara kecil-kecilan
 hobby anda dagang? Nah yang ini lebih mantap lagi, mulailah membuka warung
kecil-kecilan dan lakukan usaha dengan sepenuh hati.

Desaign Pekarangan

Perlu diperhatikan dan sangat penting dalam berusaha di pekarangan yakni settinglah
pekarangan anda seindah mungkin sehingga selain untuk mendatangkan duit, juga dapat
menentramkan hati serta menyegarkan pikiran bila di pandang! Aturlah tata letaknya
sedemikian rupa sehingga dapat memikat hati apabila dilihat. Nah selamat mencoba ya!

Diatas merupakan hanya sekelumit contoh untuk menyulap pekarangan anda menjadi duit,
anda bias saja berimprovisasi lebih lagi, saya yakin anda dapat melakukannya dan saya
juga sangat seyakin-yakinnya bahwa anda dapat melaksanakannya lebih mantap!

Tips ini bukanlah satu-satunya referensi anda, masih banyak tips-tips yang lebih baik dari ini,
namun demikian semoga tips ini bermanfaat, Amin (iza/dari berbagai sumber).
Dunia yang semakin modern mengakibatkan semakin bergantungnya manusia terhadap
fasilitas kesehatan yang modern pula, entah itu rumah sakit modern atau pun obat-obatan
tercanggih yang menyembuhkan dengan prosedur langsung telan tanpa merepotkan si
penderita lebih lama lagi.

Biasanya, dengan harus bersusah payah, penderita mengolah obat terlebih dahulu atau
mencampurnya dulu dengan air yang merupakan prosedur umum untuk beberapa jenis obat-
obatan tradisional dengan ramuan bahan-bahan alami.

Si penderita juga lebih memilih mengeluarka uang untuk membeli obat di apotek meski
penyakit yang dideritanya hanya sekedar demam biasa atau sariawan.

Memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat, hanya terpikirkan sebagai alternatif


pengobatan. Padahal, prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati yang dikolaborasikan
dengan pemanfaatan tumbuhan alami sebagai obat, biaya pengobatannya dapat jauh lebih
murah. Apalagi, tumbuhan tersebut bisa didapatkan dengan mudah danmurah di pekarangan
rumah.

Secara umum, pekarangan dapat diartikan sebagai sebidang tanah dengan luas yang
bervariasi yang berada di sekeliling rumah tempat tinggal. Hampir seluruh rumah memiliki
pekarangan entah hanya 1 meter atau lebih dari 10 meter. Pekarangan inilah yang umumya
dibuat menjadi taman yang ditanami berbagai jenis tanaman hias yang indah dan menarik.

Pemanfaatan pekarangan untuk ditanami tumbuhan obat yang didesain seperti layakya sebuah
taman, aka memberikan dua manfaat secara bersamaan, sebagai tanaman taman dan sebagai
tanaman obat. Manfaat tambahan kita peroleh juga billa tanaman tersebut termasuk tanaman
sayuran atau bumbu dapur.

Terdapat banyak jenis tumbuhan yang obat yang berpenampilan menarik serta memiliki nilai
estetika yang tinggi, tak kalah dengan tanaman hias yang sesungguhnya, ditambah pula
memiliki kegunaan sebagai obat yang mampu menyembunyikan berbagai jenis penyakit.

Sebagian tanaman obat yang lain yang kurang memiliki nilai estetika yang tinggi tetap dapat
ditanam sebagai tanaman hias dengan desain yang khusus. Justru, menjadi tantangan
tersendiri bagi desainer taman untuk membuat taman tetap indah meski tanaman yang
digunakan adalah tanaman yang kurang atau bahkan tidak memiliki nilai estetika. Untuk
lahan pekarangan yang luasnya terbatas atau sempit, tanaman obat dapat ditanam dalam pot,
baik pot biasa atau pot hias, yang dibeli atau hasil kreasi sendiri.

Tanaman-tanaman yang bermanfaat sebagai obat yang dapat ditanam di pekarangan luas
ataupun sempit dalam bentuk taman atau pun tidak, antara lain sebagai berikut:

 Mangkokan (Nothopanax scutellanium) yang berkhasiat mengatasi kerontokan


rambut.
 Urang aring untuk mengatasi kerontokan rambut.
 Pisang untuk mencegah penyakit menular seksual.
 Bawang merah untuk menyembuhkan penyakit sistem pencernaan, peredaran darah,
pembuangan, pernapasan, kesehatan mata, dan menyembuhkan impotensi.
 Tomat untuk anti radang, pembunuh bakteri, pengencer dahak, menurunkan panas,
muntah-muntah, menghangatkan, memudahkan pengeluaran dari perut, melancarkan
pengeluaran air seni, mencegah penggumpalan darah, menurunkan kolesterol dan
kadar gula dalam darah, memperliar sperma dan memperbaiki mutu sperma.
 Lengkuas merah untuk mengatasi gangguan perut, menyembuhkan gangguan perut,
kurap, eksim, demam radang telinga, bronkhitis, masuk angin, diare, dan obat untuk
meningkatkan gairah seks.
 Belimbing untuk mengobati radang tenggorokan, sakit saat kencing, peluruh batu
kandung kemih, dan menurunkan darah tinggi.
 Bawang putih untuk pereda darah tinggi, penghancur kolesterol, penambah nafsu
makan, obat kebugaran dan stamina, pelancar sperma.
 Tempuyung untuk mengobati batu ginjal, demam, bisul, kandung kencing dan batu
empedu, darah tinggi dan obesitas.
 Cabai jawa untuk kejang perut, disentri, lemah syahwat.
 Bayam duri untuk disentri, bisul dan keputihan.

Masih banyak jenis tanaman obat lain yang berkhasiat obat yang dapat ditanam di
pekarangan dengan mudah serta murah. Tinggal bagaimana cara mengubah kebiasaan kita ke
kebiasaan murah, mudah dan sehat tersebut. Siapa tahu selain mendapatkan keuntungan di
atas, kita juga mendapatkan pahala dan penghargaan karena telah ikut menghijaukan bumi
(walau daam skala kecil) dan melestarikan plasma nutfah negeri tercinta ini.
PENYULUHAN KDRT OLEH KASIKUM POLSEK SEWON

Tindak kekerasan dalam rumah tangga merupakan jenis kejahatan yang kurang
mendapatkan perhatian dan jangkauan hukum. Tindak kekerasan di dalam rumah
tangga pada umumnya melibatkan pelaku dan korban diantara keluarga di dalam
rumah tangga, sedangkan bentuk tindak kekerasan bisa berupa kekerasan fisik dan
kekerasan verbal (ancaman kekerasan/psikis), ekonomi maupun kekerasan seksual.
Untuk mencegah semakin maraknya tindak kekerasan dalam rumah tangga, PS.
Kasi Hukum Polsek Sewon Aiptu KG. Swasana dan Babhinkamtibmas Desa
Bangunharjo Aiptu Muh. Imron Rosady mengadakan penyuluhan tentang KDRT
(Kekerasan Dalam Rumah Tangga) kepada Ibu-ibu PKK Bangunharjo. Kegiatan
penyuluhan dilaksanakan di aula Kantor Kelurahan Bangunharjo pada hari Sabtu
tanggal 8 Desember 2012 mulai pukul 15.00 Wib dan diikuti ibu-ibu kader PKK se-
Bangunharjo.

Menurut Undang-undang RI No. 23 tahun 2004, kekerasan dalam rumah tangga


adalah setiap perbuatan terhadap saeseorang terutama perempuan yang berakibat
timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis dan atau
penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan,
pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hokum dalam
lingkprumah tangga.

Aiptu KG. Swasana mengatakan, kekerasan terhadap istri di dalam rumah tangga
merupakan masalah sosial yang serius, tetapi kurang mendapat tanggapan dari
masyarakat maupun para penegak hukum. Ini terjadi karena beberapa hal, antara
lain ketiadaan statistik kriminal yang akurat, tindak kekerasan terhadap istri dalam
rumah tangga memiliki ruang lingkup sangat pribadi berkaitan dengan kesucian dan
keharmonisan rumah tangga, dianggap wajar karena hak suami sebagai pemimin
dan kepala keluarga serta terjadi dalam lembaga legal yaitu perkawinan.

Tindak kekerasan terhadap istri dalam rumah tangga ada dibedakan dalam 4
macam :
1. Kekerasan fisik, yakni perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit/luka
berat
2. Kekerasan psikologis, yakni perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya
rasa percaya diri, rasa tidak berdaya dan atau penderitaan psikis berat pada
seseorang.
3. Kekerasan seksual yang meliputi pengisolasian istri dari kebutuhan batin,
memaksa melakukan hubungan seksual, memaksa selera seksual sendiri.
4. Kekerasan ekonomi, yakni menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangga.
Faktor yang mendorong terjadinya tindak kekerasan dalam rumah tangga adalah
pembelaan atas kekuasaan laki-laki, diskriminasi dan pembatasan dibidang
ekonomi, beban pengasuhan anak, wanita sebagai anak-anak serta orientasi
peradilan pidana pada laki-laki
MAKALAH KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT)
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang berperan dan
berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan sosial dan perkembangan
kepribadian setiap anggota keluarga. Keluarga memerlukan organisasi tersendiri
dan perlu kepala rumah tangga sebagai tokoh penting yang memimpin keluarga
disamping beberapa anggota keluarga lainnya. Anggota keluarga terdiri dari Ayah,
ibu, dan anak merupakan sebuah satu kesatuan yang memiliki hubungan yang
sangat baik. Hubungan baik ini ditandai dengan adanya keserasian dalam hubungan
timbal balik antar semua anggota/individu dalam keluarga. Sebuah keluarga disebut
harmonis apabila seluruh anggota keluarga merasa bahagia yang ditandai dengan
tidak adanya konflik, ketegangan, kekecewaan dan kepuasan terhadap keadaan
(fisik, mental, emosi dan sosial) seluruh anggota keluarga. Keluarga disebut
disharmonis apabila terjadi sebaliknya.

Ketegangan maupun konflik antara suami dan istri maupun orang tua dengan
anak merupakan hal yang wajar dalam sebuah keluarga atau rumah tangga. Tidak
ada rumah tangga yang berjalan tanpa konflik namun konflik dalam rumah tangga
bukanlah sesuatu yang menakutkan. Hampir semua keluarga pernah
mengalaminya. Yang mejadi berbeda adalah bagaimana cara mengatasi dan
menyelesaikan hal tersebut.
Setiap keluarga memiliki cara untuk menyelesaikan masalahnya masing-
masing. Apabila masalah diselesaikan secara baik dan sehat maka setiap anggota
keluarga akan mendapatkan pelajaran yang berharga yaitu menyadari dan mengerti
perasaan, kepribadian dan pengendalian emosi tiap anggota keluarga sehingga
terwujudlah kebahagiaan dalam keluarga. Penyelesaian konflik secara sehat terjadi
bila masing-masing anggota keluarga tidak mengedepankan kepentingan pribadi,
mencari akar permasalahan dan membuat solusi yang sama-sama menguntungkan
anggota keluarga melalui komunikasi yang baik dan lancar. Disisi lain, apabila
konflik diselesaikan secara tidak sehat maka konflik akan semakin sering terjadi
dalam keluarga.
Penyelesaian masalah dilakukan dengan marah yang berlebih-lebihan, hentakan-
hentakan fisik sebagai pelampiasan kemarahan, teriakan dan makian maupun
ekspresi wajah menyeramkan. Terkadang muncul perilaku seperti menyerang,
memaksa, mengancam atau melakukan kekerasan fisik. Perilaku seperti ini dapat
dikatakan pada tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diartikan
setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat
timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau
penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan,
pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup
rumah tangga.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Kekerasan dalam Rumah Tangga ?
b. Apa saja bentuk-bentuk Kekerasan dalam Rumah Tangga ?
c. Apakah faktor-faktor penyebab Kekerasan dalam Rumah Tangga ?
d. Bagaimana cara penanggulangan Kekerasan dalam Rumah Tangga ?

C. Tujuan Pembuatan Makalah


a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Kekerasan dalam Rumah tangga.
b. Mengetahui bentuk-bentuk Kekerasan dalam Rumah Tangga.
c. Mengetahui faktor-fartor apa saja yang menjadi penyebab Kekerasan dalam
Rumah Tangga.
d. Mengetahui cara penanggulangan kekerasan dalam Rumah Tangga.

PEMBAHASAN

A. Kekerasan dalam Rumah Tangga


Kekerasan dalam Rumah Tangga seperti yang tertuang dalam Undang-undang
No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga,
memiliki arti setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang
berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis,
dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan
perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum
dalam lingkup rumah tangga.
Masalah kekerasan dalam rumah tangga telah mendapatkan perlindungan hukum
dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 yang antara lain menegaskan bahwa:
a. Bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan rasa aman dan bebes dari
segala bentuk kekerasan sesuai dengan falsafah Pancasila dan Undang-undang
Republik Indonesia tahun 1945.
b. Bahwa segala bentuk kekerasan, terutama Kekerasan dalam rumah tangga
merupakan pelanggaran hak asasi manusia, dan kejahatan terhadap martabat
kemanusiaan serta bentuk deskriminasi yang harus dihapus.
c. Bahwa korban kekerasan dalam rumah tangga yang kebanyakan adalah
perempuan, hal itu harus mendapatkan perlindungan dari Negara dan/atau
masyarakat agar terhindar dan terbebas dari kekerasan atau ancaman kekerasan,
penyiksaan, atau perlakuan yang merendahkan derajat dan martabat kemanusiaan.
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf
c, dan huruf d perlu dibentuk Undang-undang tentang penghapusan kekerasan
dalam rumah tangga.
Tindak kekerasan yang dilakukan suami terhadap isteri sebenarnya merupakan
unsur yang berat dalam tindak pidana, dasar hukumnya adalah KUHP (kitab
undang-undang hukum pidana) pasal 356 yang secara garis besar isi pasal yang
berbunyi:
“Barang siapa yang melakukan penganiayaan terhadap ayah, ibu, isteri
atau anak diancam hukuman pidana”

B. Bentuk-bentuk Kekerasan dalam Rumah Tangga


Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 tindak kekerasan terhadap istri
dalam rumah tangga dibedakan kedalam 4 (empat) macam :
a. Kekerasan fisik
Kekerasan fisik adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit
atau luka berat. Prilaku kekerasan yang termasuk dalam golongan ini antara lain
adalah menampar, memukul, meludahi, menarik rambut (menjambak), menendang,
menyudut dengan rokok, memukul/melukai dengan senjata, dan sebagainya.
Biasanya perlakuan ini akan nampak seperti bilur-bilur, muka lebam, gigi patah atau
bekas luka lainnya.
b. Kekerasan psikologis / emosional
Kekerasan psikologis atau emosional adalah perbuatan yang mengakibatkan
ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa
tidak berdaya dan / atau penderitaan psikis berat pada seseorang.
Perilaku kekerasan yang termasuk penganiayaan secara emosional adalah
penghinaan, komentar-komentar yang menyakitkan atau merendahkan harga diri,
mengisolir istri dari dunia luar, mengancam atau ,menakut-nakuti sebagai sarana
memaksakan kehendak.
c. Kekerasan seksual
Kekerasan jenis ini meliputi pengisolasian (menjauhkan) istri dari kebutuhan
batinnya, memaksa melakukan hubungan seksual, memaksa selera seksual sendiri,
tidak memperhatikan kepuasan pihak istri.
d. Kekerasan ekonomi
Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya,
padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau
perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada
orang tersebut. Contoh dari kekerasan jenis ini adalah tidak memberi nafkah istri,
bahkan menghabiskan uang istri (http://kompas.com., 2006).

C. Faktor-Faktor Penyebab Kekerasan dalam Rumah Tangga


Strauss A. Murray mengidentifikasi hal dominasi pria dalam konteks struktur
masyarakat dan keluarga, yang memungkinkan terjadinya kekerasan dalam rumah
tangga (marital violence) sebagai berikut:
a. Pembelaan atas kekuasaan laki-laki
Laki-laki dianggap sebagai superioritas sumber daya dibandingkan dengan
wanita, sehingga mampu mengatur dan mengendalikan wanita.
b. Diskriminasi dan pembatasan dibidang ekonomi
Diskriminasi dan pembatasan kesempatan bagi wanita untuk bekerja
mengakibatkan wanita (istri) ketergantungan terhadap suami, dan ketika suami
kehilangan pekerjaan maka istri mengalami tindakan kekerasan.
c. Beban pengasuhan anak
Istri yang tidak bekerja, menjadikannya menanggung beban sebagai pengasuh
anak. Ketika terjadi hal yang tidak diharapkan terhadap anak, maka suami akan
menyalah-kan istri sehingga tejadi kekerasan dalam rumah tangga.
d. Wanita sebagai anak-anak
Konsep wanita sebagai hak milik bagi laki-laki menurut hukum, mengakibatkan
kele-luasaan laki-laki untuk mengatur dan mengendalikan segala hak dan kewajiban
wanita. Laki-laki merasa punya hak untuk melakukan kekerasan sebagai seorang
bapak melakukan kekerasan terhadap anaknya agar menjadi tertib.
e. Orientasi peradilan pidana pada laki-laki
Posisi wanita sebagai istri di dalam rumah tangga yang mengalami kekerasan
oleh suaminya, diterima sebagai pelanggaran hukum, sehingga penyelesaian
kasusnya sering ditunda atau ditutup. Alasan yang lazim dikemukakan oleh
penegak hukum yaitu adanya legitimasi hukum bagi suami melakukan kekerasan
sepanjang bertindak dalam konteks harmoni keluarga.

D. Cara Penanggulangan Kekerasan dalam Rumah Tangga


Untuk menghindari terjadinya Kekerasan dalam Rumah Tangga, diperlukan cara-
cara penanggulangan Kekerasan dalam Rumah Tangga, antara lain:
a. Perlunya keimanan yang kuat dan akhlaq yang baik dan berpegang teguh pada
agamanya sehingga Kekerasan dalam rumah tangga tidak terjadi dan dapat diatasi
dengan baik dan penuh kesabaran.
b. Harus tercipta kerukunan dan kedamaian di dalam sebuah keluarga, karena
didalam agama itu mengajarkan tentang kasih sayang terhadap ibu, bapak, saudara,
dan orang lain. Sehingga antara anggota keluarga dapat saling mengahargai setiap
pendapat yang ada.
c. Harus adanya komunikasi yang baik antara suami dan istri, agar tercipta sebuah
rumah tangga yang rukun dan harmonis. Jika di dalam sebuah rumah tangga tidak
ada keharmonisan dan kerukunan diantara kedua belah pihak, itu juga bisa menjadi
pemicu timbulnya kekerasan dalam rumah tangga.
d. Butuh rasa saling percaya, pengertian, saling menghargai dan sebagainya antar
anggota keluarga. Sehingga rumah tangga dilandasi dengan rasa saling percaya.
Jika sudah ada rasa saling percaya, maka mudah bagi kita untuk melakukan
aktivitas. Jika tidak ada rasa kepercayaan maka yang timbul adalah sifat cemburu
yang kadang berlebih dan rasa curiga yang kadang juga berlebih-lebihan.
e. Seorang istri harus mampu mengkoordinir berapapun keuangan yang ada dalam
keluarga, sehingga seorang istri dapat mengatasi apabila terjadi pendapatan yang
minim, sehingga kekurangan ekonomi dalam keluarga dapat diatasi dengan baik.

KESIMPULAN

Seharusnya seorang suami dan istri harus banyak bertanya dan belajar,
seperti membaca buku yang memang isi bukunya itu bercerita tentang bagaimana
cara menerapkan sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah.

Di dalam sebuah rumah tangga butuh komunikasi yang baik antara suami dan
istri, agar tercipta sebuah rumah tangga yang rukun dan harmonis. Jika di dalam
sebuah rumah tangga tidak ada keharmonisan dan kerukunan diantara kedua belah
pihak, itu juga bisa menjadi pemicu timbulnya kekerasan dalam rumah tangga.
Seharusnya seorang suami dan istri bisa mengimbangi kebutuhan psikis, di mana
kebutuhan itu sangat mempengaruhi keinginan kedua belah pihak yang
bertentangan. Seorang suami atau istri harus bisa saling menghargai pendapat
pasangannya masing-masing.

Seperti halnya dalam berpacaran. Untuk mempertahankan sebuah hubungan,


butuh rasa saling percaya, pengertian, saling menghargai dan sebagainya. Begitu
juga halnya dalam rumah tangga harus dilandasi dengan rasa saling percaya. Jika
sudah ada rasa saling percaya, maka mudah bagi kita untuk melakukan aktivitas.
Jika tidak ada rasa kepercayaan maka yang timbul adalah sifat cemburu yang
kadang berlebih dan rasa curiga yang kadang juga berlebih-lebihan. Tidak sedikit
seorang suami yang sifat seperti itu, terkadang suami juga melarang istrinya untuk
beraktivitas di luar rumah. Karena mungkin takut istrinya diambil orang atau yang
lainnya. jika sudah begitu kegiatan seorang istri jadi terbatas. Kurang bergaul dan
berbaur dengan orang lain. Ini adalah dampak dari sikap seorang suami yang
memiliki sifat cemburu yang terlalu tinggi. Banyak contoh yang kita lihat dilingkungan
kita, kajadian seperti itu. Sifat rasa cemburu bisa menimbukan kekerasan dalam
rumah tangga.
Maka dari itu, di dalam sebuah rumah tangga kedua belah pihak harus sama-
sama menjaga agar tidak terjadi konflik yang bisa menimbulkan kekerasan. Tidak
hanya satu pihak yang bisa memicu konflik di dalam rumah tangga, bisa suami
maupun istri. Sebelum kita melihat kesalahan orang lain, marilah kita berkaca pada
diri kita sendiri. Sebenarnya apa yang terjadi pada diri kita, sehingga menimbulkan
perubahan sifat yang terjadi pada pasangan kita masing-masing.

CONTOH KASUS

Contoh Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga yang terjadi dimasyarakat :


Contoh kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga yang kami ambil adalah
Kekerasan dalam Rumah Tangga yang dialami oleh Cici Paramida. Dimana dalam
kasus KDRTnya ini, wajah Cici Paramida babak belur akibat peristiwa penabarakan
yang diduga dilakukan suaminya, Suhaebi. Peristiwa itu sendiri berawal ketika Cici
yang mencurigai suaminya membawa perempuan lain mencoba mengejar mobil
suaminya hingga ke kawasan puncak, Kabupaten Bogor. Saat kedua mobil tiba di
kawasan Gang Semen, Jalan Raya Puncak, Cisarua, mobil Cici menyalip.
Cici kemudian turun dari mobil. “Saat dia mau mendekati mobil itu, tiba-tiba
mobil digas sehingga menyerempet Cici. Akibatnya Cici Paramida tampak terluka di
bagian wajah dan lengan seperti bekas tersenggol. Kemudian atas Kekerasan yang
dilakukan oleh Suhebi, Cici melaporkan tindakan kekerasan itu polisi.
Dari contoh kasus diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa seorang
suami seharusnya menjaga kepercayaan yang diberikan oleh istrinya. Suatu
hubungan akan berjalan harmonis apabila sebuah pasangan dilandasi dengan
percaya kepada pasangannya. Namun kejadian ini tidak akan terjadi apa bila sang
istri menanyaka secara baik baik kepada suaminya. Apakah benar ia bersama
perempuan lain atau hanya sekedar rekan kerjanya.

You might also like