Professional Documents
Culture Documents
DI INDONESIA
OLEH :
NENIK SILVAYANI
X IPS 2
SMAN 4 PRAYA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menulis makalah ini dengan baik. Tak
lupa pula haturkan sholawat serta salam kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW,
yang telah memberikan petunjuk pada umat manusia serta menghantarkan umat dari zaman
kegelapan ke zaman yang terang benerang ini.
Penulis menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Penulis mengharapkan berbagai masukan kritik dan saran membangun yang kiranya dapat
membantu dalam penulisan makalah selanjutnya. Penulis juga berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................................... i
Kata Pengantar....................................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 3
A. proses masuknya kebudayaan dan agama Hindu Budha di Indonesia............................ 3
B. Perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia........................................ 5
C. Peninggalan kerajaan Hindu Budha.............................................................................. 15
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 16
A. Kesimpulan................................................................................................................... 16
B. Saran............................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan
keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau yang
tidak terlepas dari pengaruh budaya luar, salah satunya pengaruh budaya India.
Kebudayaan India masuk ke Indonesia pada saat Indonesia masih mengalami masa pra-
sejarah. Masuknya kebudayaan India ini sekaligus menandai berakhirnya masa pra-sejarah
dan mulai membawa bangsa Indonesia ke jaman sejarah, karena sejak saat itu bangsa kita
mulai mengenal tulisan. Pengaruh hindu-budha ini dapat terlihat dari berbagai macam
peninggalan-peninggalan yang tersebar hampir disetiap pulau-pulau di Indonesia yang kini
menjadi kebanggaan tersendiri bagi bangsa ini yang berasal dari berbagai kerajaan Hindu-
Budha yang merupakan cikal bakal terbentuknya bangsa ini. Dengan hadirnya kebudayaan
India di Indonesia banyak sekali aspek yang dipengaruhinya antara lain seni, agama,
tradisi, bangunan dan lain-lain. Sebagai generasi penerus bangsa pertama kita wajib
mengetahui sejarah bangsa ini. Sehingga penyusun merasa perlu untuk menyusun artikel
ini agar dapat membantu dan memudahkan pembaca untuk mengetahui sejarah dan
pengaruh kebudayaan India di Indonesia
Yupa
Keruntuhan Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas
dalam peperangan melawan Aji Pangeran Sinum Panji yang merupakan Raja dari
Kerajaan Kutai Kartanegara. Kerajaan Kutai dan Kerajaan Kutai Kartanegara
merupakan dua buah kerajaan yang berbeda. Kerajaan Kutai Kartanegara berdiri pada
abad ke-13 di Kutai Lama. Terdapatnya dua kerajaan yang berada di sungai Mahakam
tersebut menimbulkan friksi diantara keduanya. Pada abad ke-16 terjadi peperangan
diantara kedua Kerajaan tersebut.
Prasasti Ciareteun
Penyebab kemunduran
Majapahit kehilangan tokoh besar seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada meletusnya Perang
Paragreg tahun 1401-1406 merupakan perang saudara memperebutkan kekuasaan daerah
bawahan mulai melepaskan diri.
Raja-raja pada kerajaan Majapahit
Kerajaan Maja pahit dipimpin oleh
1. Raden Wijaya 1273 – 1309
2. Jayanegara 1309-1328
3. Tribhuwanatunggaldewi 1328-1350
4. Hayam Wuruk 1350-1389
5. Wikramawardana 1389-1429
6. Kertabhumi 1429-1478
4. Kerajaan Singasari
Berdirinya Kerajaan Singasari
Kerajaan Singhasari atau s ering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah kerajaan
di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang
diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang. Kerajaan ini bercorak Hindu.
Masa Kejayaan
Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari (1272 - 1292). Ia
adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa. Pada tahun 1275 ia
mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan Sumatra sebagai benteng
pertahanan dalam menghadapi ekspansi bangsa Mongol. Saat itu penguasa Sumatra
adalah Kerajaan Dharmasraya (kelanjutan dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini akhirnya
dianggap telah ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang dari
Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara.
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali. Pada
tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari meminta
agar Jawa mengakui kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas
oleh Kertanagara. Nagarakretagam amenyebutkan daerah-daerah bawahan Singhasari di
luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali, Pahang, Gurun, dan Bakulapura.
Kerutuhan kerajaan Singasari
Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya
mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi
pemberontakan Jayakatwang bupati Gelanggelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar,
sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh.
Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di
Kerajaan Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun berakhir.
Candi-candi peninggalan Kerajaan Medang antara lain, Candi Kalasan, Candi Plaosan, Candi
Prambanan, Candi Sewu, Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Sambisari, Candi Sari, Candi
Kedulan, Candi Morangan, Candi Ijo, Candi Barong, Candi Sojiwan, dan tentu saja yang
paling kolosal adalah Candi Borobudur.
d. Prasasti
Prasasti adalah piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan tahan
lama. Penemuan prasasti pada sejumlah situs arkeologi, menandai akhir dari
zaman prasejarah, yakni babakan dalam sejarah kuno Indonesia yang masyarakatnya
belum mengenal tulisan, menuju zaman sejarah, dimana masyarakatnya sudah
mengenal tulisan. Ilmu yang mempelajai tentang prasasti disebut Epigrafi. Contoh
peninggalan Hindu Budha yang berbentuk prasasti :
˗ Prasasti Mulawarman, Kutai,
˗ Prasasti Kebon Kopi, Ciampea, Bogor,
˗ Prasasti Tugu, Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya,
Kabupaten Bekasi, abad ke-5
˗ Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, Desa Lebak, Kecamatan Munjul,
Kabupaten Pandeglang, Banten, abad ke-5
˗ Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor
˗ Prasasti Sojomerto, Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Batang, Jawa Tengah,
awal abad ke-7 paling tua.
˗ Prasasti Kedukan Bukit, Palembang, Sumatera Selatan, 16 Juni 682
˗ Prasasti Talang Tuwo, Palembang, Sumatera Selatan, 23 Maret 684
˗ Prasasti Kota Kapur, Kota Kapur, Bangka, 686
˗ Prasasti Plumpungan, Dukuh Plumpungan, Desa Kauman Kidul, Kecamatan
Sidorejo, Salatiga, Jawa Tengah, 24 Juli 750
˗ Prasasti Sukabumi, Sukabumi, Pare, Kediri, Jawa Timur, 25 Maret 804
˗ Prasasti Siwagrha (Prasasti kakawin tertua Jawa), 856
e. Sistem Kemasyarakatan.
Sistem kasta merupakan penggolongan masyarakat berdasarkan tingkat atau derajad
orang yang bersangkutan. Setiap orang sudah ditentukan kastanya. Sistem kasta ini
muncul dalam masyarakat Indonesia setelah ada hubungan dengan India. Terdapat
empat kasta yaitu kasta Brahmana, Ksatria, Weisya dan Sudra. Sistem kasta ini bukan
asli Indonesia.
f. Filsafat dan Sistem Kepercayaan
Kepercayaan asli bangsa Indonesia adalah animisme dan dinamisme, percaya adanya
kehidupan sesudah mati, yakni sebagai roh halus. Kehidupan roh halus memiliki
kekuatan maka roh nenek moyang dipuja. Masuknya pengaruh India tidak
menyebabkan pemujaan terhadap roh nenek moyang hilang. Hal ini dapat dilihat pada
fungsi candi. Fungsi candi di India sebagai tempat pemujaan. Di Indonesia, selain
sebagai tempat pemujaan, candi juga berfungsi sebagai makam raja dan untuk
menyimpan abu jenazah raja yang telah wafat.
Dapat terlihat adanya pripih tempat untuk menyimpan abu jenazah, dan diatasnya
didirikan patung raja dalam bentuk mirip dewa. Hal tersebut merupakan perpaduan
antara fungsi candi di India dengan pemujaan roh nenek moyang di Indonesia.
g. Sistem Pemerintahan
Pengaruh India di Indonesia dalam sistem pemerintahan, adalah adanya sistem
pemerintahan secara sederhana. Setelah pengaruh India masuk, kedudukan pemimpin
tersebut diubah menjadi raja serta wilayahnya disebut kerajaan. Rajanya dinobatkan
dengan melalui upacara Abhiseka, biasanya namanya ditambah “warman”. Contoh: di
Kerajaan Kutai, Taruma dan sebagainya.
Bukti akulturasi di bidang pemerintahan, misalnya : raja harus berwibawa dan
dipandang punya kesaktian (kekuatan gaib), seperti para Raja disembah menunjukkan
adanya pemujaan Dewa Raja.
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Pendapat mengenai proses masuk dan berkembangnya kebudayaan Hindu-Budha di
Indonesia, yaitu hipotesis Waisya, Hipotesis Ksatria, Hipotesis Brahmana dan teori Arus
Balik. Masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha membawa
pengaruh besar di berbagai bidang. Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha
merupakan salah satu bukti adanya pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
Setiap kerajaan dipimpin oleh seorang raja yang memiliki kekuasaan mutlak dan turun-
temurun. Kerajaan-kerajaan itu antara lain : Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara,
Kerajaan Sriwijaya, Mataram Kuno, Kerajaan Singhasari, Kerajaan Majapahit. Masuknya
kebudayaan India ke Indonesia telah membawa pengaruh terhadap perkembangan
kebudayaaan di Indonesia. Namun kebudayaan asli Indonesia tidak begitu luntur.
Kebudayaan yang datang dari India mengalami proses penyesuaian dengan kebudayaan,
maka terjadilah proses akulturasi kebudayaan.
3.2 SARAN
Kebudayaan yang berkembang di Indoneisa pada tahap awal diyakini berasal dari India.
Pengaruh itu diduga mulai masuk pada awal abad masehi. Apabila kita membandingkan
peninggalan sejarah yang ada di Indonesia akan ditemukan kemiripan itu. Sebelum kenal
dengan kebudayaan India, bangunan yang kita miliki masih sangat sederhana. Saat itu
belum dikenal arsitektur bangunan seperti candi atau keraton. Tata kota di pusat kerajaan
juga dipengaruhi kebudayaan hindu. Demikian pula dalam hal kebudayaan yang lain
seperti peribadatan dan kesastraan.Kita harus menjaga kelestarian dan budaya-budaya
yang ditinggalkan agama Hindu-Budha.
DAFTAR PUSTAKA
http://balaiedukasi.blogspot.com/2013/10/kerajaan-budha-di-indonesia-dan.html
http://duniapusaka.com/index.php?route=product/product&product_id=790&ext=141508136
8&hash=AckJl72fTIm5StR0Hrklng6mEn8GD5PKsoSWE3IIeFKU7Q
http://id.wikipedia.org/wiki/Tarumanagara
http://indonesiaindonesia.com/f/86078-sejarah-kerajaan-majapahit/
http://linggau21.blogspot.com/2012/12/perkembangan-kerajaan-hindu-di-indonesia.html
http://medanbung.wordpress.com/2008/12/17/proses-masuk-dan-berkembangnya-pengaruh-
hindu-buddha-di-indonesia/
http://wisataziarahcikundul.blogspot.com/2012/12/peninggalan-peninggalan-sejarah-
yang.html