You are on page 1of 8

DESAIN EKSPERIMEN DALAM PENELITIAN PEMASARAN

Oleh:
Euis Soliha
Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Stikubank Semarang
Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang 50233
Email: zulfa_arkan@yahoo.com

ABSTRACT

In the field of marketing research, researchers can choose what research strategy to be
used. Whether the researchers will use quantitative or qualitative methods? Whether the
researcher will use survey methods or experiment? At this time in the field of marketing
research, many researchers switched to using design of experiments. If we look at the survey
and experiment turns each have advantages and disadvantages. Is the design of this experiment
could solve marketing research? Experimentation is the objective observation of phenomena
that are made to happen in a very controlled situation in which one or more factors left to vary
while the other factors held constant. Experimental design has the advantage of having high
internal validity, but instead a low external validity. This paper attempts to review how the
experimental design, especially in marketing research.

Keywords: marketing research, experimental design, survey, internal validity, external


validity

PENDAHULUAN melakukan intervensi lainnya. Intervensi


yang umum dilakukan adalah
Pendekatan riset eksperimen adalah memanipulasi beberapa variabel,
suatu pendekatan riset yang bertujuan mengamatinya, dan mengobservasi efeknya
untuk mengidentifikasi hubungan kausal terhadap subyek yang diteliti. Variabel-
antar variabel. Eksperimen merupakan variabel yang dimanipulasi atau yang diberi
observasi obyektif terhadap fenomena yang treatmen adalah variabel-variabel
dibuat untuk terjadi dalam suatu situasi independen dan variabel yang diamati
yang sangat terkontrol yang di dalamnya efeknya adalah variabel dependen.
satu atau lebih faktor dibiarkan bervariasi
sedangkan faktor-faktor yang lain PEMBAHASAN
dipertahankan konstan. Perbedaan Eksperimen dan Eksperimen
Eksperimen (experiment) adalah Kuasi
suatu studi yang melibatkan keterlibatan
peneliti memanipulasi beberapa variabel, Eksperimen atau sering disebut
mengamati, dan mengobservasi efeknya. dengan eksperimen betulan (true
Dari definisi ini dapat diketahui bahwa experiment) berbeda dengan eksperimen
peneliti di eksperimen tidak hanya kuasi (quasi experiment). Secara umum
melakukan pengukuran saja, tetapi juga perbedaannya adalah sebagai berikut:
Eksperimen betulan dilakukan Keunggulan Eksperimen:
dengan memanipulasi secara eksplisit • Validitas internal tinggi
terhadap satu atau lebih variabel • Peneliti dapat memanipulasi variabel
independen dan membagi subyek ke dalam independen
grup eksperimen dan grup kontrol. • Peneliti dapat mengendalikan pengaruh
Sebaliknya untuk eksperimen kuasi, data variabel extraneous
yang digunakan adalah ex post facto yaitu • Bisa direplikasi
data yang berasal dari aktivitas atau
kejadian yang sudah terjadi yang tidak Kelemahan Eksperimen:
diintervensi oleh peneliti. • Validitas eksternal rendah
Untuk eksperimen betulan, metode • Setting penelitian yang artifisial
randomisasi (randomization) digunakan • Generalisasi rendah
untuk mengurangi bahkan menghilangkan • Terbatas untuk masalah yang sedang
pengaruh variabel-variabel ekstrani atau segera dihadapi
(extraneous variables). Randomisasi • Masalah etika
dilakukan dengan memilih subyek secara
random dari populasinya. Randomisasi Berdasarkan settingnya, riset eksperimen
hanya dapat dilakukan jika peneliti dapat dikelompokkan dalam dua kelompok
mempunyai kontrol yang penuh untuk yaitu:
memanipulasi variabel-variabel a. Eksperimen lapangan, yaitu riset
independen. Cara untuk mengurangi atau eksperimen yang dilaksanakan dalam
menghilangkan variabel-variabel ekstrani setting kehidupan nyata (real-life).
ini tidak dapat dilakukan untuk riset yang b. Eksperimen laboratorium, yaitu
variabel-variabel di lingkungan nyatanya eksperimen yang dilakukan dalam
yang tidak dapat diobservasi dan tidak laboratorium yang sangat terkontrol.
dapat dimanipulasi.Untuk eksperimen Eksperimen laboratorium mempunyai
kuasi, randomisasi tidak dapat dilakukan. keunggulan lebih banyak kontrol,
Tujuan Eksperimen: tetapi kelemahannya adalah lebih
• Tujuan jangka pendek eksperimen adalah artifisial.
menguji hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen, Identifikasi Masalah dan Pengembangan
sedangkan tujuan jangka panjang Hipotesis
eksperimen adalah untuk memahami
hukum dasar keperilakuan. Tahap pertama dalam riset
• Dalam jangka pendek, eksperimen harus eksperimen adalah menemukan topik
dapat memenuhi validitas internal; yaitu penelitian. Beberapa sumber ide penelitian
menetapkan hubungan kausal antara eksperimen antara lain: teori, kejadian
variabel independen dan variabel sehari-hari, isu-isu praktis, atau riset
dependen. terdahulu. Setelah topik penelitian
• Dalam jangka panjang, validitas eksternal ditentukan, langkah berikutnya adalah
harus dapat dicapai; yaitu hasil mereview literatur kemudian merumuskan
eksperimen harus dapat diterapkan lintas masalah penelitian. Masalah penelitian
individu, latar, dan waktu. didefinisikan sebagai suatu kalimat tanya
mengenai hubungan antara dua atau lebih
variabel. Tiga kriteria perumusan masalah
yang baik, yaitu:

2
1. Menunjukkan relasi variabel. Terdapat dua langkah konkrit untuk
2. Dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. memperoleh variasi:
3. Dapat diuji secara empiris. - Manipulasi eksperimental
Pertanyaan penelitian dalam (experimental manipulation), yaitu
eksperimen sebaiknya cukup spesifik. suatu penyesuaian terkontrol (oleh
Manfaat yang dapat diperoleh dari peneliti) atas variabel independen.
pertanyaan spesifik adalah: Dua cara yang dapat dilakukan
1. Membantu peneliti memahami untuk memanipulasi secara
masalah penelitian. eksperimental yaitu:
2. Membantu peneliti menentukan a. manipulasi instruksi, yaitu
berbagai item desain penelitian, memvariasi variabel
misalnya subyek eksperimen, independen dengan cara
instrumen, ukuran. memberikan instruksi yang
Setelah pertanyaan penelitian berbeda-beda untuk subyek
dirumuskan, langkah berikutnya adalah eksperimen.
mengembangkan hipotesis. b. manipulasi kejadian, yaitu
memvariasi variabel
Variabel-variabel dalam Eksperimen independen dengan cara
mengubah kejadian-kejadian
1. Variabel Independen yang dialami subyek
Variabel independen dalam eksperimen.
eksperimen adalah variabel yang diubah- - Manipulasi terukur
ubah atau dimanipulasi oleh peneliti dalam (measured manipulation),
suatu range yang telah ditentukan. yaitu memvariasi variabel
Ada dua syarat yang harus ada untuk suatu independen dengan cara
variabel dapat dinyatakan sebagai variabel memilih subyek-subyek
independen, yaitu: yang berbeda dalam jumlah
- Variasi. Suatu variabel independen atau jenis kondisi internal
harus dapat dimanipulasi. Beberapa cara yang terukur. Asumsi yang
untuk memperoleh variasi dalam mendasari manipulasi ini
variabel independen yaitu: adalah bahwa tiap-tiap
a. Metode presence versus absence individu mempunyai
(yaitu satu kelompok mendapat sejumlah variabel
treatment, sedangkan kelompok lain personality.
tidak mendapat treatment). Dalam menentukan konstruk
b. Membuat jumlah yang berbeda-beda variabel independen, peneliti harus
(dari variabel independen tersebut) merumuskan definisi operasional (atau
untuk tiap-tiap kelompok. experimental operations) variabel
c. Memvariasi jenis variabel independen tersebut. Constructing ini akan
independen. lebih sulit jika variabel independennya
- Kontrol atas variasi. Variasi yang bersifat abstrak. Setelah merumuskan
terjadi harus di bawah kontrol definisi operasional, peneliti perlu menguji
peneliti. validitas konstruk (construct validity) dari
rumusan definisi operasional tersebut.
Mengenai jumlah variabel independen
dalam eksperimen, secara teori dan statistik

3
tidak ada batasan. Tetapi secara praktis ada 1. Histori (history), yaitu berbagai kejadian
batasan jumlah variabel independen ini. selain variabel independen yang terjadi di
Jumlah variabel independen yang terlalu antara pretest (observasi/pengukuran
banyak akan menyulitkan subyek awal) dan posttest (observasi/pengukuran
eksperimen maupun peneliti. akhir) variabel dependen. Atau dapat
dikatakan juga bahwa histori adalah
2. Variabel Dependen peristiwa-peristiwa yang terjadi antara
Variabel dependen dalam eksperimen periode sebelum tes (pretest) dengan
adalah variabel yang mengukur dampak dari sesudah tes (posttest) yang dapat
variabel independen. Kriteria terpenting dalam mempengaruhi hasil penelitian. Selama
memilih variabel dependen adalah eksperimen dilakukan, subyek mendapat
sensitivitasnya terhadap efek/akibat dari treatmen atau manipulasi. Akan tetapi,
variabel independen. Reliabilitas dan validitas peristiwa lain dapat terjadi selama
variabel dependen perlu diperhatikan. pemberian treatmen tersebut.
Reliabilitas ditetapkan dengan menentukan 2. Maturasi (maturation), yaitu berbagai
konsistensi respon. Validitas ditunjukkan kondisi internal individu subyek
dengan apakah variabel dependen mengukur eksperimen yang berubah dengan
konstruk yang sebenarnya diukur. berlalunya waktu. Atau dapat dikatakan
bahwa maturasi adalah efek waktu yang
Kontrol dalam Eksperimen dapat mempengaruhi hasil eksperimen.
Kontrol dalam eksperimen Karena waktu yang berlalu, maka subyek
berkaitan dengan mempertahankan dapat berubah, misalnya perilaku subyek
validitas internal, yaitu kondisi bahwa efek berubah menjadi gusar, bosan, lelah, dan
yang teramati hanya disebabkan semata- lain sebagainya.
mata oleh perlakuan eksperimental. Untuk 3. Instrumentasi (instumentation), yaitu
mencapai validitas internal, pengaruh dari perubahan yang terjadi sebagai fungsi
extraneous variables (yaitu berbagai dari pengukuran variabel dependen.
variabel selain variabel independen yang Instrumentasi adalah efek dari pergantian
dapat mempengaruhi variabel dependen) instrumen pengukur atau pengamat di
harus dikontrol. eksperimen yang dapat memberikan hasil
Kontrol dalam eksperimen penelitian yang berbeda. Pergantian
mempunyai arti mempertahankan agar pengamat (observer) juga dapat
pengaruh dari extraneous variables tetap mengganggu hasil penelitian, karena
konstan antar berbagai level variabel pengamat yang berbeda dapat
independen. Hal ini dilakukan karena memberikan hasil pengamatan yang
mengeliminasi pengaruh extraneous berbeda yang tidak konsisten. Sebaliknya,
variables secara total (kondisi ideal) pada pengamat yang tidak pernah diganti untuk
banyak kasus tidak mungkin dilakukan. beberapa pengamatan juga dapat
Mempertahankan kekonstanan pengaruh menggangu hasil penelitian karena
extraneous variables juga merupakan hal pengamat tersebut bosan, lelah, dan
yang sulit bagi beberapa variabel, karena penurunan mental lainnya.
variabel-variabel demikian bervariasi 4. Statistical regression, yaitu perubahan
selama proses eksperimen dilakukan. yang dapat diatribusikan kepada
Hal-hal yang harus dikontrol dalam kecenderungan nilai-nilai (skor) yang
eksperimen adalah: sangat tinggi atau sangat rendah terhadap
mean.

4
5. Selection, yaitu perubahan akibat Teknik-teknik untuk Mencapai
prosedur seleksi yang berbeda Konstansi
digunakan dalam menempatkan
subyek-subyek eksperimen ke dalam Berbagai teknik yang dapat
berbagai kelompok. diterapkan untuk mengontrol extraneous
6. Mortality, yaitu perubahan akibat variables, adalah:
“hilang’nya subyek diferensial dari 1. Randomisasi (Randomization)
berbagai kelompok komparasi. Randomisasi yaitu suatu teknik
7. Subject effect, yaitu perubahan dalam kontrol yang menyamakan (equates)
performa subyek yang dapat kelompok-kelompok subyek
diatribusikan kepada (disebabkan oleh) eksperimen dengan cara menjamin
motivasi atau sikap subyek, misalnya setiap subyek mempunyai kesempatan
positive self-presentation (yaitu (chance) yang sama untuk ditempatkan
motivasi subyek untuk memberi pada kelompok manapun. Randomisasi
respon dalam cara yang ini menyediakan kontrol atas berbagai
mempresentasikan diri mereka secara sumber variasi (baik yang diketahui
paling positif). maupun tidak diketahui) dengan cara
8. Experimenter effect, yaitu perubahan mendistribusikannya secara merata
dalam performa subyek yang (equally) antar seluruh kondisi
diakibatkan oleh experimenter eksperimental, sehingga pengaruh
(peneliti). Hal ini dapat muncul dalam extraneous variables dapat
dua cara yaitu: dipertahankan konstan.
a. Experimenter attributes, yaitu
karakteristik fisik dan psikis dari 2. Matching (pencocokan)
peneliti (experimenter) yang dapat Matching merupakan suatu
menimbulkan respon yang teknik kontrol yang kurang kuat dalam
berbeda pada subyek. hal kemampuannya untuk
b. Experimenter expectancies, yaitu menyamakan kelompok-kelompok
pengaruh dari ekspektasi peneliti subyek pada semua extraneous
mengenai hasil eksperimen. variables. Akan tetapi teknik matching
9. Sequencing, yaitu perubahan dalam ini mampu meningkatkan sensitivitas
performa subyek yang dapat eksperimen dan menyediakan kontrol
diatribusikan kepada fakta bahwa atas extraneous variables yang
subyek berpartisipasi dalam lebih dari dicocokkan (di-match).
satu treatment.
10. Subject sophiscation, yaitu perubahan 3. Counterbalancing
dalam performa subyek sebagai fungsi Counterbalancing merupakan teknik
dari sophistication atau kebiasaan yang digunakan untuk mengontrol efek
(familiarity) dengan prosedur-prosedur urutan (sequencing effects).
eksperimental. Sequencing effects ini dapat berupa
order effects (yang disebabkan karena
performa subyek dalam satu treatment
dipengaruhi oleh kondisi/treatment
sebelumnya).

5
4. Kontrol terhadap subject effects karakteristik individu sebagai fungsi dari
waktu (personological variation).
5. Kontrol terhadap experimenter effects
Contoh Penelitian dalam Pemasaran
Masalah Etika dalam Eksperimen dengan Menggunakan Desain
Eksperimen
Karakteristik desain riset
eksperimen memunculkan beberapa Penelitian berjudul Perbedaan
masalah etika, diantaranya: Persepsi Risiko Konsumen pada Iklan
1. Penipuan (deception) terhadap subyek dengan Menggunakan Celebrity Endorser
eksperimen dan Expert Endorser. Penelitian ini untuk
2. Paksaan (coercion) untuk menjadi menguji perbedaan persepsi risiko
partisipan riset konsumen antara iklan dengan
3. Kebebasan untuk mundur atau menarik menggunakan celebrity endorser dan
diri dari keterlibatan dalam riset. expert endorser. Terdapat dua hipotesis
Berkaitan dengan masalah etika, American yaitu: H1: Terdapat perbedaan persepsi
Psychological Association telah menyusun risiko yang dirasakan konsumen pada iklan
suatu set prinsip-prinsip etika yang harus perguruan tinggi dengan menggunakan
diikuti dalam melaksanakan suatu riset. celebrity endorser dan expert endorser.
H2: Terdapat perbedaan persepsi risiko
yang dirasakan konsumen pada iklan
Validitas Eksternal Riset Eksperimen perguruan tinggi dengan menggunakan
celebrity endorser dan expert endorser
Validitas eksternal menunjukkan yang semakin diperkuat dengan
bagaimana hasil suatu eksperimen dapat pengetahuan konsumen/consumer product
diterapkan kepada dan antar individu yang knowledge.
berbeda, setting yang berbeda, dan waktu Desain yang digunakan dalam
yang berbeda. penelitian ini adalah desain eksperimen.
Tiga kategori validitas eksternal Desain faktorial yang digunakan adalah
yaitu: 3x2. Model dalam penelitian ini adalah
1. Validitas populasi (population validity), sebagai berikut:
yaitu kemampuan untuk menggeneralisasi Gambar 1
dari sampel eksperimen ke populasi yang Model Penelitian
lebih luas (yaitu populasi yang
daripadanya sampel diambil).
2. Validitas ekologikal (ecological validity) Consumer
yaitu kemapuan untuk menggeneralisasi Endorser Risk
hasil riset antar setting atau antar kondisi Perception
lingkungan.
3. Validitas waktu (time validity),
menunjukkan pengaruh waktu terhadap Consumer
hasil eksperimen. Beberapa hal yang Product
dapat mengancam validitas waktu, Knowledge
meliputi: variasi musiman, variasi siklis
Sumber: Dimodifikasi dari Biswas et al,
dalam diri individu, dan variasi dalam
2006.

6
Partisipan dalam penelitian ini adalah ini peneliti bisa melakukan manipulasi
siswa kelas 12 SMA 7 Semarang sejumlah terhadap variabel independen. Penelitian
200 siswa. Pengujian hipotesis pertama eksperimen mempunyai kelebihan yaitu
partisipan terbagi dalam tiga kelompok memiliki validitas internal yang tinggi,
yaitu: partisipan dengan iklan Expert namun di sisi yang lain memiliki validitas
Endorser, partisipan dengan iklan Celebrity eksternal yang rendah. Validitas internal ini
Endorser dan partisipan dengan iklan Non mengacu pada keyakinan terhadap
Endorser. Pengujian hipotesis kedua hubungan sebab dan akibat.
terbagi dalam enam kelompok yaitu:
partisipan dengan iklan Expert Endorser DAFTAR PUSTAKA
dengan Consumer Product Knowledge
Tinggi, partisipan dengan iklan Expert Biswas, Dipayan; A. Biswas; and N.
Endorser dengan Consumer Product Das (2006), “The Differential
Knowledge Rendah, partisipan dengan Effects of Celebrity and Expert
iklan Celebrity Endorser dengan Consumer Endorsements on Consumer
Product Knowledge Tinggi, partisipan Risk Perceptions,” Journal of
dengan iklan Celebrity Endorser dengan Advertising, 35 (Summer), pp.
Consumer Product Knowledge Rendah, 17-31.
partisipan dengan iklan Non Endorser Christensen, Larry B. (1988),
dengan Consumer Product Knowledge Experimental Methodology, 4th
Tinggi, dan partisipan dengan iklan Non Ed., Newton, Massachusetts:
Endorser dengan Consumer Product Allyn and Bacon, Inc.
Knowledge Rendah. Cox, Donald F. and S. J. Rich (1964),
Pengujian hipotesis pertama dengan “Perceived Risk and Consumer
One Way Anova sedangkan pengujian Decision Making,” Journal of
hipotesis kedua dengan Two Ways Anova. Marketing Research, 1
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa (November), pp. 32-39.
hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Dowling, Grahame R. and R. Staelin
terdapat perbedaan persepsi risiko yang (1994), “A Model of Perceived
dirasakan konsumen pada iklan perguruan Risk and Intended Risk-
tinggi dengan menggunakan celebrity Handling Activity,” Journal of
endorser dan expert endorser didukung, Consumer Research, 21 (June),
sedangkan hipotesis kedua tidak didukung. pp. 119-134.
Friedman, Hershey H. and L. Friedman
KESIMPULAN (1979), “Endorser Effectiveness
by Product Type,” Journal of
Penelitian yang menggunakan Advertising Research, 19
desain eksperimen adalah penelitian yang (October), pp 63-71.
bertujuan untuk menguji hubungan H.M., Jogiyanto (2007), “Metodologi
kausalitas. Eksperimen merupakan Penelitian Bisnis: Salah Kaprah
observasi obyektif terhadap fenomena yang dan Pengalaman-pengalaman,
dibuat untuk terjadi dalam suatu situasi Edisi 2007, Yogyakarta, BPFE.
yang sangat terkontrol yang di dalamnya Lynch, John G, Jr (1988), “On the
satu atau lebih faktor dibiarkan bervariasi External Validity of
sedangkan faktor-faktor yang lain Experiments in Comer
dipertahankan konstan. Dalam eksperimen

7
Research,” Journal of Consumer Sekaran, Uma & Roger Bougie (2010),
Research, Vol. 9. Research Methods for Business:
Neuman, W. Lawrence (2003), Social A Skill Building Approach, 5th
Research Methods: Qualitative Ed. New York: John Wiley &
and Quantitative Approaches, Sons, Inc.
5th Ed. London: Allyn and Soliha, Euis and N. Zulfa (2009), “The
Bacon. Difference in Consumer Risk
Sekaran, Uma (2003), Research Perception between Celebrity
Methods for Business: A Skill Endorser and Expert Endorser
Building Approach, 4th Ed. New in College Advertisements,”
York: John Wiley & Sons, Inc. Journal of Indonesian Economy
& Business, Vol.24, No.1,
January, pp. 100-114.

You might also like