You are on page 1of 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan karena , atas cinta kasih dan rahmat sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “ Anatomi Fisiologi Reproduksi Pria dan Wanita” dengan baik.
Kami menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna,karena manusia pasti mempunyai
kekurangan. Kami juga tidak lepas dari sifat kekurangan itu,sehingga apa yang tertulis dalam
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun kami usahakan semaksimal mungkin. Oleh
karena itu, kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
menjadi lebih sempurna.
Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca
pada umumnya. Amin.

3 september 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reproduksi adalah keampuan makhluk hidup untuk menghasilkan turunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan dan melestarikan jenis agar tidak punah. System
reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seorang mencapai kedewasaan
(pubertas) atau masa akil balik. Pada seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan sel
klamin jantan (sperma) dan hormone testosterone. Sedangka seorang wanita ovariumnya
telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormone wanita yaitu estrogen.
Begitu pentingnya masalah sexualitas dalam kehidupan manusia sehingga ada pendapat
ahli yang extrim menyatakan bahwa semua tingkah laku manusia pada hakekatnya dimotifasi
dan didorong oleh sex. Maka tidaklah mengherankan bahwa ada pendapat peneliti lain
mengatakan bahwa kebanyakan gangguan kepribadian, gangguan tingkah laku terjadi oleh
adanya gangguan pola perkembangan kehidupan psikosexual.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimana anatomi system reproduksi pria?
2. Bagaimna fisiologi system reproduksi pria?
3. Bagaimna anatomi system reproduksi wanita?
4. Bagaimna fisiologi system reproduksi wanita?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui anatomi system reproduksi pada pria.
2. Untuk mengetahui fisiologi system reproduksi pada pria
3. Untuk mengetahui anatomi system reproduksi pada wanita.
4. Untuk mengetahiu fisiologi system reproduksi pada wanita
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Anatomi dan fisiologis sistem reproduksi pada pria
2.1.1. Anatomi system reproduksi pada pria
Secara anatomi, system reproduksi pria terdiri dari genetalia eksternal dan
genetalia internal. Genetalia eksternal terdiri dari penis dan skrotum, sedangkan genetalia
internal terdiri dari testis dan organ-organ penunjang fungsinya, yaitu epididymis, duktus
deferens (vas deferens), vesikula seminalis, duktus ejakulatorius, glandula prostatica, dan
glandula bulbouretralis (glandula cowperi).

Genetalia externa
A. Penis
Penis terdiri dari tiga bagian yaitu akar,badan dan glans penis yang
membesar dan banyak mengandung ujumg-ujung saraf sensorik..preputium(kutup)
adalah lipatan sirkular kulit longgar yang merentang menutupi glans penis kecuali
di angkat melalui sirkumsisi. Badan penis di bentuk dari tiga masa jaringan erektil
silindris, dua korpus kafernosum dan satu korpus spongeosum sentral di sekitar
uretra. Secara anatomi organ penis dibagi menjadu dua yaitu pars occulta dan pars
libera. Pars occulta yang disebut juga radiks penis atau pars fiksa adalah bagian
penis yang tidak bergerak, terle tak dalam spatium perinea superfisialis. Pars
occulta merupakan jaringan erektil. Pars occulta terdiri dari crus penis dan bulbus
penis. Crus penis melekat pada bagian kaudal sebela dalam dari ramus inferior
ossis ischia ventral dan tuber iskiadum. Masing-masing crus penis ini tertutup oleh
musculus ischiokavernous dan selanjutnya kaudal dari simfisis pubis, kedia cris
penis tersebut bergabung disebut sebagai corpora kavernosa penis. Sedangkan,
bulbus penis terletak antara kedua crus penis dlam spatium perinea superfisialis.
Fascies superior melekat pada fasia diafragmaur ogenetal inferior, sedangkan
fascies lateralis dan inferior tertutup oleh muskulus bulbokavernosus. Ke arah
kaudal berubah menjadi korpus spongiosum penis yang juga ikut membentuk
korpus penis.

B. Skrotum

Skrotum adalah kantong longgar yang tersusun dari kulit,fascia,dan otot


polos yang membungkus dan menopang testis di luar tubuh pada suhu optimum
untuk produksi spermatozoa. Skrotu merupakan juga kantong yang terdiri dari
jaringan kutis dan subkutis yang terletak darsal dari penis dan kaudal dari simfisis
pubis. Skrotum juga terbagi atas dua bagian dari luar oleh raphe scrota dan dari
dalam oleh septum skrotum scrota. Masing-masig skotum membungkus testis,
epididymis, dan sebagai funikulus spermatikus. Skrotum sinistra lebih rendah
daripada dekstra. Lapisan skrotum terdiri atas lapisan cutis dan lapisan subcutis.
Lapisancutis merupakan lapisan kulit yang sangat tipis mengandung
pigmen lebih banyak daripada kulit sekitarnya sehingga lebih gelap warnanya.
Terdapat sedikit rambut, tetapi memiliki kelenjar sebasea dan kelenjar keringat
yang lebih banyak. Yang kedua ialah lapisan subcutis disebut juga tunika dartos.
Lapisan ini terdiri atas serabut-serabut otot polos dan tidak didapatkan jaringan
cutis superfisialis dan merupakan lanjutan dari fasia superfisialis dan fasia penis
superfisialis.

Genetalia interna
A. Testis

Testis adalah organ lunak,berbentuk oval (ovoid) dengan jumlah dua buah,
biasanya testis sebelah kiri lebih berat dan lebih besar dari pada yang kanan.testis
terletak di dalam skrotum dan dibungkus oleh tunica albuginea, beratnay 10-14
gram, panjangnya 4 cm (1,5-2 inci) dan diameter anteroposterior kurang lebih
2,5cm. testis merupakan kelenjar eksokrin (sitogenik) karena pada pria dewasa
menghasilkan spermatozoa, dan disebut juga kelenjar endokrin karena
menghasilkan hormone untuk pertumbuhan genetalia eksterna. Testis terbagi
menjadi lobules-lobulus kira-kira 200 sampai 400. Pda bagian dalam lobules-
lobulus tersebut terletak jaringan parenkim yang membentuk tubuli seminiferi
kontorti. Pada waktu mencapai mediastinum testis, tubulus-tubulus ini berubah
menjadi tubuli seminiferi recti, jalannya kurang lebih 20-30 tubulus di mna
mereka membentuk anyaman sehingga disebut rete testis (halleri). Dari rete ini
keluar kurang lebih 15-20 duktus efferents yang masuk kedalam kaput epididimis

B. Epididymis
Epididymis adalah tuba terlilit yang panjangnya mencapai 20 kaki (4-6m)
yang terletak di sepanjang sisi posterior testis. Bagian ini menerima sperma dari
ductus eferen. Epididymis menyimpan sperma dan mampu mempertahankannya
sampai 6 minggu. Selama 6 minggu tersebut,sperma akan menjadi motl, matur
sperma dan mampu melakukan vertilisasi. Epididymis merupakan organ yang
berbentuk seperti huruf C, terletak pada fascies posterior testis dan sedikit
menutupi fascies lateralis. Epididimis terbagi menjadi tiga yaitu kaput epididymis,
korpus epididymis dan kauda epididymis. Kaput epididymis merupakan bagian
terbesar di bagian proksimal, terletak pada bagian superior testis dan
menggantung. Korpus epididymis melekat pada fascies posterior testis, terpisa
dari testis oleh suatu rongga yang disebut sinus epididymis (bursa testikularis)
cela ini dibatasi oleh epiorchium (pars viseralis) dari tunika vagianlis. Kauda
epididymis merupakan bagian paling distal dan terkecil da mana duktus
epididymis maulai membesar dan berubah jadi duktus deferens.

C. Ductus deferen

Duktus deferen adalah kelanjutan epididymis. Ductus ini adalah tubalurus


terletak dalam korda spermatik yang juga mengandung pembuluh darah dan
pembuluh limfatik ,sistem saraf otonom (SSO) otot-otot kremaster dan jaringan
ikat.

D. Ductus ejakulator
Pada kedua sisi terbentuk dari pertemuan pembesaran (ampula) di bagian
ujung ductus deferen dan ductus dari vesika veminalis. Setiap ductus ejakulator
panjangnya mencapai sekitar 2cm dan menembus kelenjar prostat untuk
bergabung dengan uretra kyang berasal dari kandung kemih.

E. Uretra

a. Uretra prostatic merentang mulai dari bagian dasar kandung kemih,


menembus prostat dan menerima sekresi kelenjar tersebut.
b. Uretra membranosa panjangya mencapai 2cm . bagian ini di kelilingi
sfringter uretra external.
c. Uretra penis(cavernous,bersfons) di kelilingi oleh jaringan erektil bersfons
(korpus spongeosum). Bagian ini membesar ke dalam fosa naficularis
sebelum berakhir pada mulut uretra external dalam glans penis.

F. Vesika seminalis
Sepasang vesikel seminalis adalah kantong terkonfolusi (berkelok-kelok
atau bergelembung-gelembung) yang menghasilkan cairan seminal. Jumlahnya
ada dua, di kiri dan kanan serta posisinya tergantung isi vesika urinaria. Bila
vesika urinaria penuh, maka posisinya lebih vertical, sedangkan bila kosong lebih
horizontal. Vesika seminalis terbungkus oleh jarigan ikat fibrosa dan muscular
pada dinding dorsal vesika urinaria.

G. Kelenjar prostat

Kelenjar prostat merupakan organ yang terdiri atas kelenjar-kelejar tubul


calveolar. Terletak di dalam cavum pelvis sub peritoneal, dorsal symphisis pubis,
dilalui uretra pars prostatica. Bagian-bagian dari kelenjar prostat adalah apeks,
basis fascies lateralis, facies anterior, dan fascies posterior. Kelenjar prostat
mempunyai lima lobus yaitu anterior, posterior, medius dan dua latral. kelenjar
prostat menyelubungi uretraaa saat keluar dari kandung kemih.sekresi prostat
bermuaarah ke dalam uretra prostatic setelah melalui 15-30 duktus prostatic
H. Kelenjar bulbouretral

Sepenjang kelenjar bulbouretral (couper) adalah kelenjar kecil yang


ukuran dan bentuknya menyerupai kacang polong (bulat) dan berjumlah dua
buah. Letaknya di dalam otot sfingter uretrae eksternum pada diafragma
urogenital, dorsal dari uretra pars membranasea. Kelenjar ini mengsekresi cairan
basah yang mengandung mucus kedalam uretral penis untuk melumasi dan
melindungi serta di tambahkan pada semen.
2.1.2. fisiologi system reproduksi pada pria
Genatalia Eksternal
A. Penis
Berfungsi sebagai saluran yang menyalurkan sperma kepada vagina wanita.
B. Srotum
Berfungsi sebagai kantong kulit khusus yang melindungi testis dan epididymis dari
cedera fisik dan merupakan pengatur suhu testis

Genetalia Internal
A. Testis
Berfungsi sebagai penghasil sperma oleh tubulus seminiferous dan menghasilkan
hormone testosterone dilakukan oleh sel intertisial

B. Epididymis
Berfungsi sebagai tempat sekresi sperma dari testis, sebagai pematang motilitas
dan fertilitas sperma, mengentalkan dan menyimpan sperma

C. Duktus Deferens
Berfungsi sebagai pembawa spermatozoa dari epididymis ke duktus ejakulatoris
dan menghasilkan cairan semen yang berfungsi untuk mendorong sperma keluar
dari duktus ejakulatorius dan uretra.
D. Duktus Ejakulator
Berfungsi meghubungkan setiap duktus deferen ke uretra.

E. Uretra
Berfungsi dari system kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih dan
bagian dari system reproduksi yang mengalirkan semen.

F. Vesikula seminalis
Berfungsi sebagai penghasil fruktosa untuk memberi nutrisi sperma yang
dikeluarkan, mengeluarkan prostaglandin yang merangsang motilitas saluran
reproduksi pria untuk membantu mengeluarkan sperma, menghasilkan sebagian
besar cairan semen, menyediakan precursor (proses biologis) untuk pembekuan
semen.

G. Kelenjar prostat
Berfungsi mengeluarkan caira biasa yang menetralkan sekresi vagina yang asam,
memicu pembekuan semen untuk menjaga sperma tetap beada dalam vagina pada
saat penis dikeluarkan.

H. Kelenjar bulbouretral
Berfungsi mengeluarkan mucus untuk pelumasan.

2.2. Anatoni dan Fisiologi system reproduksi wanita


2.2.1. Anatomi system reproduksi wanita
Secara anatomi, system reproduksi wanita terdiri dari genetalia eksternal dan
genetalia internal. Genetalia eksternal terdiri dari monspubis, labia mayora, labia minora,
klitoris, glandula vestibularis mayor dan minor. Sedangkan genetalia internal terdiri dari
vagianhymen, tuba uterine, uterus, ovarium.
Genetalia eksternal

A. Mons pubis

Mons pubis ialah benjolan berlemak di sebelah ventral simfisis dan daerah
supra pubis. Mons pubis merupakan bantalan jaringan lemak, jumlah jaringan lemak
bertambah pada pubertas dan berkurang saat menopause dan kulit yang terletak diatas
simfisi pubis. Setelah dewasa bagian ini tertutup rambut pubis yang kasar.
B. Labia Mayora
Labia mayora merupakan organ yang terdiri atas dua lipatan kulit longitudinal
(yang memanjang) berjalan ke kaudal dan dorsal dari mons pubis dan keduanya
menutup rima pudendi (pudendal cleft). Permukaan dalamya licin dan tidak
mengantung rambut. Kedua labia mayora di bagian ventral menyatu dan terbentuk
komisura anterior. Jika dlihat dari luar, labia mayora dilapisi oleh kulit yang
mengandung banyak kelenjar lemak dan tertutup oleh rambut setelah pubertas.
C. Labia Minora

Labia minora merupakan organ yang terdiri atas dua lipatan kulit kecil terletak
diantara lipatan kulit labia mayora pada kedua sisi introitus veginae. Kedua labium
minus membatasi suatu celah yang disebut sebagai vestibulum vaginae. Labia minora
kearah dorsal berakhir dengan bergabung pada aspectus medialis labia mayora dan di
sini pada garismereka berhubungan satu sama lain berupa lipatan transversal yang
disebut frenulum labii. Sementara itu, ke depan masing-masing minus terbagi menjadi
bagian lateral dan medial. Pars lateralis kiri dan kanan bertemu membentuk sebuah
lipatan di atas (menutup) glans klitoris disebut preputium klitoridis membentuk
frenulum klitoris. Labia minora tidak mengandung lemak dan kulit yang menutupnya
halus, basahh dan agak kemerahan.
D. Klitoris

Klitoris adalah organ wanita yang di temukan diujung sebelah atas diantara
kedua lipatan labia miyora(bibir vagina dalam) dan hamper keseluruhan tertutup oleh
labia minora. Klitoris mempunai tiga bagian yaitu krura klitoris, korpus klitoris dan
glans kitoris. Banyaknya ujung saraf dalam klitoris menyebabkan menjadi sangat
sensitive terhadap sentuhan dan tekanan langsung dan tidak langsung.
E. Vestibularis

Adalah areah yang dikrlilingi oleh labia minora. Vestibula menutupi mulut
uretra,mulut vagina dan ductus kelenjar baratodini (Vestibular besar). Kelenjar ini
memproduksi beberapa tetes sekresi mucus untuk membantu melumasi orivisium
vaginal saat eksitasi seksual. Bulba vestibular adalah masa jaringan erektil dalam
jaringan labial.
o Glandula vestibularis mayor
Sering disebut juga kelenjar bartholini, merupakan kelenjar yang bentuknya
bulat/ovoid yang ada sepanjang dan terletak dorsal dari bulbus vestibule atau
tertutup oleh bagian posterior bulbus vestibule
o Glandula vestibularis minor
Glandula vestibularis minor mengeluarkan lender ke dalam vestibulum vegina
untuk melembabkan labia minora dan mayora serta vestibulum vagina. Orga ini
adalah daerah dengan pinggiran di daerah dengan peninggian di daerah median
mebulat terletakventral dari simfisis pubis. Sebagian besar terisi oleh lema.
Setelah pubertas, kulit di atas tertutup rambut besar.

Genetalia Internal
A. Vagina

Secara anatomi, vagina merupakan organ yang berbentuk tabung dan


membentuk sudut kurang lebih 60 derajat dengan bidang horizontal. Namun,
posisi ini berubah sesuai dengan isi vesika urinaria. Dinding ventral vagina yang
ditembus serviks panjangnya 7,5cm. sedangkan panjang dinding posterior kurang
lebih 9 cm. dinding anterior dan posterior ini tebal dan dapat diregang. Dinding
lateralnya di bagian cranial melekat pada ligament cardinal, dan di bagian kaudal
melekat pada diafragma pelfis sehingga lebih rigid dan terfiksasi. Vagina ke
bagian atas berhubungan dengan dengan uterus, sedangkan bagian kaudal
membuka pada vestibulum vagina pada lubang yang disebut introitus vaginae.
B. Hymen

Hymen merupakan lipatan mukosa yang menutupi sebagian dari introitus


vagiana. Hymen tidak dapat robek disebut hymen imperforatus. Terdapat beberapa
bentuk hymen diantaranya: hymen anular, hymen septal, hymen kribiformis, hymen
parous.
C. Tuba Falopi

Dua tuba uterine atau tuba falopi menerima dan mentransfer oosit keuterus
setelah ovulasi. Setiap tuba uterin,dengan panjang 10 cm dn diameter 0,7 cm,
ditopang oleh ligament besar. Tuba falopi dibagi atas 4 bagian ( dari uterus kearah
ovarium) yaitu : Infundibulum tubae adalah ujung terbuka yang menyerupai corong
(osdium) pada tuba uterin bagian ini memiliki prosesus motil menyerupai jarring
(vimbrae) yang merentang diatas permukaan ovarium untuk membantu menyapu
oosit terovulasi terhadap tuba. Ampula tubae adalah bagian tengah sekmen tuba.
Isthmus tubae adalah sekmen terdekat dari uterus dan juga merupakan dinding
tebalyang masuk ke uterinehorns. Pars uterine tubae ( pars intremuralis) adalah
segmen intramular pendek yang melewati dinding uterus dan terbuka ke uterine
cavity via uterine ostium di uterine horn.
D. Uterus

Uterus merupakan organ berongga degan dinding muscular tebal, terletak di


dalam kavum pelvis minor (true pelvis) antara vesika urinaria dan rectum. Ke arah
kaudal, kavum uteri berhubungan dengan vagina. Uterus berbentuk seperti buah pir
(pyriformis) terbalik dengan apeks mengarah ke kauda dorsal, yang membentuk sudut
dengan vegina sedikit lebih 90 derajat uterus seluruhnya terletak di dalam pelvis
sehingga basisnya terletak kaudal dari aperture pelvis kranialis. Organ ini tidak selalu
terletak tepat di garis median, sering terletak lebih kanan. Posisi yang tidak tepat
(fixed) bias berubah bergantung pada sisi vesika urinaria yang terletak ventro kaudal
da nisi rectum yang terletak dorso cranial. Panjang uterus kuranng lebih 7,5 cm,
lebarnya kurang lebih 5 cm, tebalnya kurang lebih 2,5 cm, beratnya 30-40 gram.
Uterus dibagi menjadi tiga bagian yaitu fundus uteri, korpus uteri dan serviks uteri.
E. Ovarium

Ovaium adalah satu-satunya organ dalam rongga pelvis yang retroperitoneal


(terletak dibelakang peritoneum). Ovarium dilapisi epitelium germinal (permukaan).
Medulla ovarium adalah areah tersdalam. Medulla mengandung pembulu darah dan
limfatik,serabut saraf,sel otot polos,dan sel-sel jaringan ikat. Korteks adalah lapisan
stroma luar yang rapat. Korteks mengandung volikel ovarian,yaitu unit fungsional
pada ovarium. Ukuran dan bentuk ovarium terantung umur dan stadium siklus
menstruasi. Bentuk ovarium sebelum ovulasi adalah ovoid dengan permukaan licin
dan berwarna merah muda keabu-abuan. Setelah berkali-kali mengalami ovulasi,
maka permukaan ovarium tidak rata/licin karena banyaknya jaringan parut (cicatrix)
dan wananya berubah menjadi abu-abu. Pada dewasa muda ovarium berbentu ovoid
pipih dengan panjang kurang lebih 4 cm, lebar kurang lebuh 2 cm, tebal kurang lebig
1 cm, dan beratnya kurang lebih 7 gram. Posisi ovarium tergantung pada posisi uterus
karena keduanya dihubungkan oleh ligame-ligamen.
F. Perineum

Pada laki-laki atau perempuan adalah berbentuk seperti irisan yang terbentang
dari simfisis pubis disisi anterior sampai ke kosiks disisi posterior dan tuberositas
iskial disisi lateral.

2.2.2 fisiologi Sistem Reproduksi pada Wanita


Genetalia eksternal

A. Mons pubis
Mengndung banyak kelenjar sebasea (minyak) berfungsi sebagai
bantal pada waktu melakukan hubungan sex
B. Labia Mayora
Berfungsi melindungi struktur alat klamin yang berada di dalam
dengan cara menutup.
C. Labia Minora
Berfungsi untuk saluran urin, pembukaan kelenjar bartholin dan
juga skene atau vestibula.
D. Klitoris
Berfungsi menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual.
E. vestibularis
 Glandula vestibularis mayor
Berfungsi melubrikasi bagian distal vagina
 Glandula vestibularis minor
Berfungsi mengeluarkan lender untuk melembabkan vestibulum
vagina dan labium pudendi

Genetalia internal
A. Vagina
Berfungsi sebagai orgn kopulasi, jalan lahir dan menjadi duktus
ekskretorius darah menstruasi.
B. Hymen
Berfungsi untuk mngetahui apakah seorang wanita itu masih perawan atau
tidak
C. Tuba Falopi
Berfungsi membawa ovum dari ovarium ke kavum uteri dan mengalirkan
spermatozoa dalam arah berlawanan dan tempat terjadinya fertilisasi.
D. Uterus
Berfungsi sebagai tempat ovum yang telah dibuahi secara normal tertanam
dan tempat normal dimana organ selanjutnya tumbuh dan mendapat
makanan sampai bayi lahir.
E. Ovarium
Berfungsi sebagai organ esokrin (sitogenik) dan endokrin. Disebut sebagai
organ esokrin karena mampu menghasilkan ovum saat pubertas,
sedangkan disebut ebagai organ kelenjar endokrin karena menghasilkan
hormone estrogen dan progesterone.
F. Perineum
Berfungsi untuk menambah jalan keluar janin.
BAB III
3.1 Kesimpulan
Reproduksi merupakan kegiatan organ kelamin laki-laki dan perempuan yang
khusus yaitu testis menghasilkan spermatozoid (sel kelamin laki-laki) dan ovarium
menghasilkan sel kelamin perempuan (ovum).
Genetalia eksternal terdiri dari penis dan skrotum, sedangkan genetalia internal
terdiri dari testis dan organ-organ penunjang fungsinya, yaitu epididymis, duktus deferens
(vas deferens), vesikula seminalis, duktus ejakulatorius, glandula prostatica, dan glandula
bulbouretralis (glandula cowperi).
Genetalia eksternal terdiri dari monspubis, labia mayora, labia minora, klitoris,
glandula vestibularis mayor dan minor. Sedangkan genetalia internal terdiri dari
vagianhymen, tuba uterine, uterus, ovarium.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pada pria
2.11 Anatomi sistem reproduksi pada pria
Genitalia externa
Genitalia interna
2.1.2 Fisiologi sistem reproduksi pada pria
Genitalia Eksternal
Genitalia Internal
2.2 Anatomi dan Fisiologi sistem reproduksi wanita
2.2.1 Anatomi sistem reproduksi wanita
Genetalia eksternal
Genetalia internal
2.2.2 Fisiologi sistem reproduksi pada wanita
Genitalia eksternal
Genitalia internal
BAB III
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Sugeng.2011.anatomi dan fisiologi dasar. Jakarta:salemba medika
Pearce,evelyn.2010.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.jakarta:gramedia
Zuyina, Siti.2013.Anatomi Fisiologi dan obsgyn.yogyakarta:Nuha Medika
Jurnal sainstek vol. V No.2:153-168,Desember 2013
Linda,Heffner dan Danny.At a Glance sistem reproduksi.Jakarta:Erlangga

You might also like