You are on page 1of 7

Analisis Metode Elemen Hingga

Pemodelan geoteknik yang dilakukan berdasarkan pada metode


elemen hingga dengan menggunakan program phase2 V. 6.

Karakterisitik batuan

Untuk melakukan analisis kestabilan lereng tambang dengan


metode elemen hingga dan kriteria keruntuhan menggunakan input
parameter berupa :

1. Geometri lereng yang akan di analisis


2. Sifat fisik hasil pengujian laboratorium yang meliputi : unit weight
3. Sifat mekanik hasil pengujian laboratorium yang meliputi : nilai
modulus young, posion rasio, friction engle, dan cohesion.

Input parameter yang tidak diuji dilaboratorium dilengkapi dengan


menggunakan program Roclab 1.0 seperti cohesion dan friction angle.
Adapun rekapitulasi input parameter yang digunkana sebagai berikut :

Tabel 1.1 Input Parameter

No Pengujian Parameter Nilai


1. Sifat fisik Unit weight (gr/ml) 2,69
Modulus young (MPa) 45.590,26
Poisson’s ratio 0,218
2. Sifat mekanik
Friction angle (deg) 41,4473
Cohesion (MPa) 8,55541

Analisis Model

Analisis kemantapan lereng yang dilakukan pada keadaan lereng


tunggal dan lereng keseluruhan dengan beberapa kondisi lereng kering,
setengah jenuh, dan jenuh.
Tabel 1.2 Variasi Kondisi Lereng Terhadap Air
Model Gambar

Model 1

Lereng dalam kondisi jenuh

Model 2

lereng dalam kondisi setengah jenuh

Model 3

lereng dalam kondisi kering

Analisis lereng tunggal

Simulasi lereng yang dilakukan untuk lereng tunggal menggunakan


geometri yang berbeda-beda. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
geometri yang paling keonomis (terjal) namun tetap aman serta menjadi
acuan dalam merencanakan geometri lereng keseluruhan. Adapun
geometri lereng tunggul yang akan disimulasikan sebagai berikut :

- Tinggi lereng tunggal : 5 meter


- Sudut lereng tunggal : 60 o, 70 o, dan 80o
Hasil dari analisis lereng tunggal yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut.

Tabel 1.3 Hasil Analsis Lereng Tunggal

Geometri FK (Faktor Keamanan)


Tinggi (m) Slope (o) Model 1 Model 2 Model 3
60 5.19 5.47 6.50
5 70 4.80 5.34 6.80
80 4.75 4.97 5.95

Grafik Nilai FK Lereng Tunggal


8.00
7.00
FK (Faktor Keamanan)

6.00
5.00
Model 1
4.00
Model 2
3.00
Model 3
2.00
FK Kritis
1.00
0.00
50 60 70 80 90
Slope (o)

Gambar 1.1 Grafik Nilai FK Lereng Tunggal Terhadap Kemiringan Lereng

Analisis lereng keseluruhan

Geometri lereng desain yang digunakan untuk menganalisis


kemantapan lereng keseluruhan berdasarkan desain akhir tambang PT.
Karya Selaras Parahyangan (KSP) dan simulasi lereng tunggal adalah
berikut :
Gambar 1.2 Peta Rencana Penambangan Tahun Terakhir PT. KSP
Penampang A (Timur-Barat)

- Tinggi lereng keseluruhan : 55 meter


- Sudut lereng keseluruhan : 50o
- Lebar interramp : 10 meter

Penampang B (Utara-Selatan)

- Tinggi lereng keseluruhan : 40 meter


- Sudut lereng keseluruhan : 18o
- Lebar interramp : 67,4 meter

Hasil dari analisis lerneg yang dilakuakan adalah sebagai berikut.

Tabel 1.4 Hasil Analsis Lereng Keseluruhan

Geometri FK (Faktor Keamanan)


Tinggi (m) Slope (o) Model 1 Model 2 Model 3
55 50 1.34 1.99 2.62
40 23 3.04 3.87 4.42

Gambar 1.3 Hasil Analsis Lereng Keseluruhan Penampang A


Gambar 1.4 Hasil Analsis Lereng Keseluruhan Penampang B

Grafik Nilai FK Lereng Keseluruhan


3.50

3.00
FK (Faktor Keamanan)

2.50

2.00
Sec. Timur-Barat
1.50
Sec. Utara-Selatan
1.00
FK Kritis
0.50

0.00
30 40 50 60 70
Tinggi Lereng Keseluruhan (m)

Gambar 1.5 Grafik Nilai FK Lereng Keselurhan Terhadap Ketinggian Lereng

Berdasarkan grafik hubungan antara nilai FK terhadap ketinggian


lereng maka geometri lereng dengan ketinggian 55 meter sudah mendekati
batas kritis (FK> 1,3) namun tetap direkomendasikan karena nilai FK masih
dalam kategori aman di nilai 1,34.
Rekomendasi Geometri Lereng

Rekomendasi lereng berdasarkan faktor keamanan statis dan


dinamis, dan tingkat keparahan longsor berdasarkan 1827 K/30/MEM/2018
berupa :

Tabel 1.5 Nilai Faktor Keamanan dan Probabilitas Longsor Lereng Tambang

Kriteria dapat diterima


Faktor Faktor Probabilitas
Keparahan
Jenis Lereng Keamanan Keamanan Longsor
Longsor
(FK) Statis (FK) Dinamis (maks) PoF
(min) (min) (FK<1)
Lereng Rendah s.d 1,1 Tidak ada 25-50%
Tunggal Tinggi
Rendah 1,15-1,2 1,0 25%
Inter-Ramp Menengah 1,2-1,3 1,0 20%
Tinggi 1,2-1,3 1,1 10%
Rendah 1,2-1,3 1,0 15-20%
Lereng
Menengah 1,3 1,05 10%
Keseluruhan
Tinggi 1,3-1,5 1,1 5%

Berdasarkan nilai faktor keamanan lereng tambang yang


direkomendasikan bahwa FK lereng yang aman dengan memperhatikan
jenis lereng berupa lereng tunggal maupun keseluruhan dengan tingkat
keparahan longsor yang tinggi digunakan faktor keamanan statis minimal
1,1 untuk lereng tunggal dan 1,3-1,5 untuk lereng keseluruhan, Sehingga
rekomendasi geometri lereng yang telah diusulkan sudah termasuk
kedalam kategori geometri lereng yang aman dengan faktor keamanan
diatas 1,3.

You might also like