You are on page 1of 13

TUGAS CSR

PT UNILEVER INDONESIA Tbk.

Disusun Oleh:

1. Boy Binsar 073001400020


2. Calvin Suciandistya 073001400021
3. Dandung Rahmad 073001300024

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini untuk menyelesaikan tuags mata kuliah
CSR. Adapun pembuatan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar terselesaikan nya
makalah ini.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu dengan kerendahan hati kami menerima adanya kritik dan
saran yang membangun dari pihak manapun demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 10 Juni 2017

Tim Penulis
I. Latar Belakang

Praktik CSR belum menjadi suatu keharusan yang umum, namun seiring dengan
abad informasi dan teknologi serta adanya desakan globalisasi, maka tuntutan terhadap
perusahaan untuk menjalankan CSR akan semakin besar. Tidak menutup kemungkinan
bahwa CSR menjadi kewajiban baru standar bisnis yang harus dipenuhi seperti
layaknya standar ISO. Dan diperkirakan pada akhir tahun 2010 mendatang akan
diluncurkan ISO 26000 on Social Responsibility, sehingga tuntutan dunia usaha
menjadi semakin jelas akan pentingnya program CSR dijalankan oleh perusahaan
apabila menginginkan keberlanjutan dari perusahaan tersebut.CSR akan menjadi
strategi bisnis yang inheren dalam perusahaan untuk menjaga atau meningkatkan daya
saing melalui reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas) atau citra perusahaan.
Kedua hal tersebut akan menjadi keunggulan kompetitif perusahaan yang sulit untuk
ditiru oleh para pesaing. Di lain pihak, adanya pertumbuhan keinginan dari konsumen
untuk membeli produk berdasarkan kriteria-kriteria berbasis nilai-nilai dan etika akan
merubah perilaku konsumen di masa mendatang. Implementasi kebijakan CSR adalah
suatu proses yang terus menerus dan berkelanjutan. Denga demikian akan tercipta satu
ekosistem yang menguntungkan semua pihak , konsumen mendapatkan produk unggul
yang ramah lingkungan, produsen pun mendapatkan profit yang sesuai yang pada
akhirnya akan dikembalikan ke tangan masyarakat secara tidak langsung. Berikut
beberapa permasalahan bisnis yang menjadi alasan kuat terhadap penerapan CSR:

1. Pengelolaan Reputasi

Perusahaan sekarang tidak hanya memberi perhatian terhadap produk atau


layanan mereka, tetapi juga terhadap reputasi, merek dagang, goodwill, dan modal
intelektualitas. Hal seperti itu tidak dapat diraba dan memiliki nilai berharga
terhadap neraca perdagangan perusahaan. CSR merupakan strategi yang tepat untuk
memastikan reputasi sebuah perusahaan.

2. Pengelolaan Risiko

Penanaman modal di suatu perusahaan adalah sebuah pertaruhan, dan investor


ingin melihat bahwa perusahaan tersebut aman untuk dijadikan bahan pertaruhan.
Dengan CSR berarti perusahaan harus lebih berhati-hati terhadap isu yang mungkin
bisa membuat para investor terhasut.Hal ini tidak harus berarti menghilangkan isu
isu tersebut. Namun, hal ini haruslah berarti menempatkan ideologi di sekitar isu
tersebut atau membuat kesepakatan dengan sudut pandang mereka

3. Kepuasaan Pekerja

Terdapat 3 dari 5 orang melaporkan bahwa mereka mau bekerja untuk perusahaan
yang memiliki nilai dan konsisten terhadap mereka, memperhatikan pekerja adalah
tanggung jawab perusahaan, sehingga para pekerja bisa bekerja dengan baik.
Perlakuan seperti ini bisa meningkatkan kualitas pekerja mereka.

4. Hubungan dengan Investor dan akses terhadap modal

Banyak investor menyadari bahwa perusahaan yang menerapkan lebih banyak


CSR merupakan tempat yang lebih aman untuk berinvestasi. 86% investor percaya
bahwa CSR akan memberikan efek positif terhadap dunia bisnis.

5. Persaingan dan penempatan pasar


Berinvestasi dalam CSR berarti perusahaan tersebut bisa menempatkan dirinya
sebagai penguasa pasar dalam bidangnya, dan kedepannya akan menjadi sebuah
tantangan ketika ada peraturan yang mengikatnya atau ketika perusahaan yang lain
menjadikan juga CSR sebagai strategi bisnis mereka.
6. Mempertahankan izin untuk beroperasi
Ketidakpercayaan terhadap perusahaan telah menyebarluas, ketika hanya sedikit
orang yang mendapatkan keuntungan dari perusahaan terhadap lingkungan
sosialnya. Terlebih lagi banyak keluhan pekerja mengenai peningkatan stres, bekerja
melampaui batas, dan ketidaknyamanan dalam bekerja. Pada kondisi tersebut,
perusahaan melihat izin operasional mereka secara sosial didalam ancaman.
Perusahan merespon hal tersebut dengan cara berusaha menyakinkan masyarakat
bahwa mereka memiliki pengaruh positif.
Hal terpenting dari pelaksanaan CSR adalah memperkuat keberlanjutan perusahaan
itu sendiri dengan jalan membangun kerjasama antar stakeholder yang difasilitasi
perusahaan tersebut dengan menyusun program-program pengembangan masyarakat
sekitarnya. Dari wacana di atas kami ingin mengetahui bagaimana implementasi
CSR pada PT. Unilever Indonesia. PT. Unilever Indonesia merupakan perusahaan
yang berkembang besar, hampir semua produk-produknya sudah familiar di
kalangan masyarakat Indonesia, tentunya karena beroperasi besar, menggunakan
berbagai Sumber Daya maka tuntutan untuk menerapkan CSR.
II. Pembahasan
A. Profil PT.Unilever Indonesia Tbk

PT. Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 bernama Zeepfabrieken


N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di
Batavia. Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal
22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta
no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama
perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh
Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23
Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998
Tambahan No. 39. Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana
Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933. PT. Unilever Indonesia
Tbk bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan
makanan yang terdiri dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-
produk kosmetik.

 Visi PT. Unilever

“To become the first choice of consumer, costumer and community”

Visi ini terbentuk disadari bahwa PT. Unilever terfokus pada consumer,
costumer dan community. Hal ini terwujud pada komitmen PT. Unilever terhadap
konsumennya yaitu menyediakan produk bermerek dan pelayanan yang secara
konsisten menawarkan nilai dari segi harga dan kualitas, dan yang aman bagi tujuan
pemakainya agar costumer, consumer dan community dapat merasa puas.

 Misi PT. Unilever Indonesia


Berikut merupakan Misi yang dimiliki PT Unilever :
 Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan
dan aspirasi konsumen
 Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
 Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
 Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan
memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
 Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat
dan lingkungan hidup.
 Tujuan PT. Unilever Tbk

Kami menyebutkan bahwa untuk berhasil diperlukan “standar tertinggi etika


perusahaan terhadap setiap karyawan yang bekerja di perusahaan kami, masyarakat
sekitar & lingkungan tempat kami melakukan kegiatan usaha.

 Prinsip Bisnis Unilever


 Prinsip Bisnis Unilever merupakan standar perilaku bagi seluruh karyawan
Unilever di seluruh dunia. Kami juga berkomitmen untuk secara terus menerus
memperbaiki cara kami bekerja untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam
mengembangkan usaha yang berwawasan lingkungan. Komitmen di dalam
prinsip bisnis ini menjadi acuan kami dalam kemitraan dengan para pengambil
keputusan kami, menangani tantangan sosial dan lingkungan dan memberikan
sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan.

 Komitmen di dalam prinsip bisnis ini menjadi acuan kami dalam kemitraan
dengan para pengambil keputusan kami, menangani tantangan sosial dan
lingkungan dan memberikan sumbangsih pada pembangunan yang
berwawasan lingkungan.
B. Program CSR yang di berlakukan PT.Unilever Indonesia Tbk.

PT.Unilever Indonesia Tbk menerapkan CSR sejak tahun 2001, dengan berbagai
program yang disebut program community engangement yaitu :

 Program Lingkungan

Program lingkungan melalui program Jakarta Green and Clean dilakukan di


Jakarta dan Program pelestarian lingkungan melalui program pemilahan sampah
mandiri di Surabaya sejak tahun 2001, Di Jakarta berawal dari dua orang yang
menjadi relawan, saat ini PT.Unilever Indonesia Tbk berhasil mengumpulkan 4300
relawan untuk menularkan menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan
merupakan realisasi dari program Jakarta Green and Clean. Sejak tahun 2005
kawasan Mampang, Jakarta Selatan dijadikan sebagai wilayah percontohan oleh
Unilever untuk menjalankan program Jakarta Green and Clean. Hal itu dapat dilihat
dari gang sempit, rumah-rumah warga kawasan perumahan padat Mampang yan
terlihat bersih dan asri tidak ada sedikitpun sampah terlihat di sepanjang lorong jalan
kecil yang cuma bisa dilalui kendaraan roda dua. Disetiap depan rumah berbagai
jenis tanaman berjejer rapi dan ada dua kotak sampah basah berwarana biru dan
kuning berisi tulisan sampah basah dan kering disetiap pojok rumah. Program
pelestarian lingkungan melalui program pemilahan sampah mandiri di Kelurahan
Jambangan, Surabaya. Pengelolaan sampah mandiri ini adalah bagian dari kegiatan
tanggung jawab sosial / CSR (Corporate Social Responsibility) .Sejak tahun 2002,
Unilever melalui Yayasan Unilever Peduli telah memprakarsai program
pengelolaan sampah mandiri di tingkat rumah tangga, dengan pilot project di
kelurahan Jambangan, Surabaya. Kegiatan ini dilakukan secara partisipatoris
bersama-sama dengan masyarakat. Program pelestarian lingkungan hidup di
Kelurahan Jambangan diawali oleh keinginan Unilever untuk menyelamatkan
sumber air. Air bersih adalah sumber kehidupan yang dibutuhkan baik oleh
masyarakat maupun industri. Salah satu penyebab utama menurunnya kualitas air
adalah masalah sampah yang tidak tertangani dengan baik. pada awal
pelaksanaannya di tahun 2002, Unilever memulai penerapan konsep ini pada 4 desa
binaan di bantaran sungai Brantas. Masyarakat diperkenalkan dengan konsep
pemilahan sampah organik dan non-organik di tingkat rumah tangga, serta
pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan mempergunakan teknologi
sederhana. Yayasan Unilever Peduli bekerjasama dengan pemerintah setempat dan
mendapatkan asistensi teknis dari UNESA (Universitas Negeri Surabaya). Karena
70 persen sampah rumah tangga adalah sampah organik, penerapan konsep ini dapat
mengurangi volume sampah yang ditimbun di TPA maupun dibuang ke Sungai
Brantas. Sementara itu, sampah non-organik pun memiliki nilai ekonomis karena
masyarakat dapat menjualnya kepada pemulung. Untuk menjamin kesuksesan,
keberlanjutan, dan replikasi dari program ini, Yayasan Unilever Peduli menerapkan
sistem kaderisasi. Para kader yang juga disebut sebagai ‘Pejuang Lingkungan’ ini
secara sukarela melaksanakan pemilahan sampah dan juga mengajak warga sekitar
untuk melakukan hal yang serupa. Berkat kegigihan kader-kader lingkungan
tersebut, hingga saat ini terdapat 14 kelurahan lain di Surabaya yang juga
melakukan program serupa. aktivitas tanggung jawab sosial perusahaannya di
kelurahan Jambangan ini, baru-baru ini Unilever dianugerahi penghargaan
lingkungan hidup internasional dari Energy Globe (www.energyglobe.com).
Dalam ajang tingkat international ini, Unilever merupakan satu-satunya perusahaan
dari Indonesia yang berhasil meraih penghargaan pertama untuk kategori water
sejak ajang ini mulai dilaksanakan pada tahun 2000. Program Lingkungan Hidup
di Surabaya merupakan salah satu dari 700 proyek yang masuk ke panitia
International Energy Globe Awards 2005.

 Pendidikan kesehatan masyarakat

Program pendidikan kesehatan dimulai di Yogyakarta dengan berhasil mengajak


1.600 warga. Setiap warga dengan sukarela menularkan ilmunya untuk menjaga
kebersihan lingkungan dan kesehatan kepada 10 warga lainnya.

 Pembinaan usaha kecil menengah.

Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam sejak 2001. Program


Pengembangan Petani Kedelai Hitam adalah salah satu program CSR unggulan dari
Unilever Indonesia melalui Yayasan Unilever Peduli. Program ini bertujuan untuk
menjembatani kebutuhan perusahaan dan para petani. Diilhami dari kurangnya
pasokan kedelai hitam untuk Bango, salah satu produk Unilever Indonesia, program
ini mengikutsertakan dan mengembangkan petani dalam mem-produksi kedelai
hitam. Dengan menerapkan pendekatan "sekolah lapang" (SL) petani kedelai hitam
untuk memberdayakan petani agar mandiri dalam mengelola lahan pertanian.
Melalui metode ini petani dapat berkumpul sekali semingu selama musim tanam
kedelai hitam untuk mengikuti dan menganalisa perkembangan tanaman kedelai
tahap demi tahap. Pendekatan ini dimulai dengan melibatkan 34 petani yang terdiri
atasi 24 laki-laki dan 10 perempuan dari kelompok Ngudi Makmur Desa
Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY). Mereka mendalami berbagai prinsip yang terkait dengan perkembangan
tanaman seperti dinamika populasi serangga, fisiologi dan kompensasi tanaman,
pemeliharaan kesuburan tanah, pengaruh air dan cuaca, pemilihan bibit dan aspek
lain melalui eksperimen yang mereka lakukan sendiri. adanya program CSR ini
berperan dalam meningkatkan kualitas produksi, sekaligus menjamin kelancaran
distribusi. Sedangkan bagi Unilever sendiri, hal ini akan menjamin pasokan bahan
baku untuk setiap produksi mereka yg berbasis kedelai, sperti kecap Bango, yang
telah menjadi salah satu andalan produknya. Melalui program ini, permasalan
petani, seperti rendahnya harga beli dan ketidakpastian pembeli, dapat terhapuskan.
Diharapkan juga program ini dapat meningkatkan kesejahteraan para petani.

C. Kebijakan PT. Unilever Indonesia Tbk.


Berikut merupakan beberapa Kebijakan PT.Unilever Indonesia Tbk. :
 Kebijakan dibidang Lingkungan
Efisiensi dalam produksi dampak lingkungan tempat produksi Unilever terbagi
atas dampak yang berasal dari luar (seperti penggunaan sumber daya dan energi)
dan dampak yang berasal dari dalam (seperti limbah cair dan sampah). Untuk
mengelola dampak ini sambil terus-menerus menyempurnakan proses produksi,
Unilever menerapkan Sistem Pengelolaan Lingkungan atau Environmental
Management Sytem (EMS) berdasarkan ISO 14001.
Dalam hal penggunaan energi dan air, Unilever menyatakan bahwa sejak 2003,
pabrik Unilever telah menerapkan berbagai program untuk mengurangi konsumsi
energi. Program ini telah mengurangi jumlah penggunaan energy pabrik sebanyak
37% dibandingkan 2005. Sejak 2005, pabrik Rungkut telah berhasil mengurangi
kebutuhan air dan mengurangi pembuangan air limbah dari proses produksinya
melalui pemasangan unit pengolah air limbah reverse osmosis. Teknologi ini
menyediakan pengolahan air limbah canggih yang memungkinkan pemanfaatan air
buangan hasil daur ulang untuk boiler dan menara pendingin. Sementara itu, limbah
domestik dari toilet dan aktivitas pencucian masih dikirimkan langsung ke saluran
limbah milik kawasan industri.
Unilever melaporkan penanganan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) yang
telah dilakukannya, yaitu bahwa limbah B3 ini disimpan dalam ruang penyimpan
khusus, sebelum dibuang ke PPLI, sebuah perusahaan pembuangan limbah B3
yang memenuhi standar lingkungan Indonesia dan internasional. Limbah padat dari
kegiatan pencucian reaktor dipandang sebagai limbah B3 dan karena itu dikirim ke
PPLI untuk pengolahan yang baik dan benar. Sedangkan untuk limbah yang tidak
berbahaya Unilever bekerja sama dengan Asosiasi Industri Daur Ulang Plastik
Indonesia (AIDUPI), kami memanfaatkan kemasan yang tidak terpakai atau bahan
plastik lainnya untuk membuat produk plastik seperti ember atau keset. Limbah
lain seperti drum kosong dan palet juga dikirimkan ke mitra untuk dipakai lagi atau
didaur ulang.
 Kebijakan di bidang Sosial
PT. Unilever Indonesia Tbk bekerja sesuai standar Kode Etik Prinsip Bisnis.
Pelaksanaan kegiatannya sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja Indonesia
(UU 13 Tahun 2003) dan mengelola bisnis sedemikian rupa, sehingga martabat
manusia dan hak pekerja terjaga. Sekitar 90% karyawan Unilever adalah anggota
serikat pekerja. Pada tahun 2003 dan 2004, manajemen Unilever mengadakan
pelatihan “Labour Management Cooperation” bersama-sama International Labour
Organization (ILO). Dalam rangka memastikan kesehatan dan vitalitas para
karyawan, Unilever mengadakan pemeriksaan kesehatan setiap karyawan secara
berkala. Pada tahun 2005, mereka telah mengembangkan program sukarela yang
menawarkan berbagai pendidikan dan bantuan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
yang diidentifikasi dalam pemeriksaan kesehatan. Saat ini, program-program
tersebut mencakup kelompok obesitas, diabetes, dan sakit punggung.
Sejalan dengan misi sosial brand, Unilever aktif bekerja sama dengan berbagai
organisasi kesehatan dan lingkungan internasional. Unilever bekerja erat dengan
BPOM ketika mereka mengembangkan standar pengawasan paska pemasaran atau
Post Marketing Surveillance (PMS) bekerja sama dengan Badan Kosmetika
ASEAN. Standar ini akan diterapkan pada 2008, yang akan menyelaraskan
distribusi produk kesehatan, kebersihan dan obat-obatan di negara-negara ASEAN.

D. Penghargaan dan Bukti Keberhasilan Implementasi CSR PT.Unilever Indonesia

CSR PT.Unilever Indonesia Tbk telah berhasil mengimplementasikan CSR


dengan baik, terbukti dengan beberapa penghargaan yang telah diraih baik tingkat
nasional maupun Internasional yaitu :

1) Unilever Indonesia meraih prestasi di tingkat internasional yaitu “The Best


Corporate Social Responsibility Program in Asia-Australia-New Zealand”
pada acara The 2008 International Business Award.
2) Unilever Indonesia sekali lagi meraih prestasi di tingkat internasional. Kali ini,
pencapaian Unilever Indonesia bisa dibilang sangat spesial karena berhasil
menyingkirkan 1.700 peserta dari seluruh dunia sebagai satu dari lima finalis
“The Best Corporate Social Responsibility Program in Asia-Australia-New
Zealand” melalui Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam pada acara
The 2008 International Business Award.
3) The International Business Award adalah satu-satunya penghargaan bisnis
internasional yang mencakup segala bidang. Organisasi maupun individu dari
seluruh dunia dapat berkompetisi di 40 ketegori untuk pengharaan ini.
4) Unilever Indonesia juga memborong 7 dari 9 kategori penghargaan (5
penghargaan di antaranya peringkat No.1) dalam “Anugerah Business Review
2007” yang diselenggarakan oleh Majalah Business Review.yaitu:
Tujuh penghargaan tersebut adalah untuk kategori:
a) Korporasi Terbaik - No.1
b) Keuangan Terbaik (berdasarkan economic value added/EVA) - No.1
c) Sistem Managemen K3, Mutu & Lingkungan Terbaik - No.1
d) Sekretaris Perusahaan Terbaik – No.1
e) Program Kepedulian Sosial / CSR Terbaik - No.1
f) CEO Terbaik – No.2
g) Inovasi Bisnis dan Pemasaran Terbaik – No. 4
III. Kesimpulan

Dari pembahasan dan pemaparan diatas ,dapat disimpulkan beberapa hal mengenai
CSR yang dilakukan PT. Unilever Indonesia Tbk., antara lain :

1. PT Unilever Indonesia mengedepankan program-program mengenai CSR untuk


melestarikan usaha dan memperkenalkan Brand-Brand dagang yang dimilikinya
sehingga di terima serta di kenal baik oleh Masyarakat.
2. PT Unilever Indonesia Fokus terhadap Sosial,lingkungan dan ekonomi(UKM)
masyarakat Kecil dalam mengimplementasikan Kewajiban Program-program
CSR yang di rencanakan.
3. PT Unilever Indonesia telah melakukan Program CSR dengan baik,terbukti
dengan banyaknya penghargaan yang didapatkan.

You might also like