You are on page 1of 8

Ciri-Ciri dan Contoh Porifera

Posted by Budiyanto | 13 Comments

Ciri-Ciri Porifera- Nama Porifera berasal dari bahasa latin, porus yang berarti lubang,
dan ferre yang berarti membawa atau mempunyai. Porifera adalah salah satu contoh Avertebrata.
Berdasarkan asal katanya, Porifera ini merupakan kelompok hewan yang mempunyai pori. Hewan
porifera merupakan hewan multiselular yang paling sederhana. Porifera atau disebut juga hewan
spons hampir semua hidup di laut, kecuali satu famili yang hidup di air tawar Tubuh porifera terdiri
dari dua lapisan sel (diploblastik). Hewan porifera merupakan hewan sessile (hidup melekat pada
substrat). Porifera memiliki ukuran bervariasi, yaitu berkisar dari 1 cm hingga 2 m. Sebagian besar
hewan ini hidup di laut. Menurut Campbell (1998: 594), dari 9.000 spesies porifera (hewan spons),
hanya 100 spesies saja yang hidup di air tawar, sisanya hidup di perairan laut. Hewan sederhana ini
selama hidupnya menetap di karang atau permukaan benda keras lainnya di dasar air. Hewan ini
tidak mempunyai alat gerak dan setelah dewasa melekat pada suatu dasar sehingga bersifat sessile.

1) Ciri-Ciri Umum Porifera

Bentuk tubuh Porifera menyerupai vas bunga atau piala yang melekat pada dasar perairan.
Tubuhnya terdiri dari dua lapisan sel (diploblastik). Lapisan luar (epidermis) tersusun atas sel-sel
yang berbentuk pipih disebut pinakosit. Pada epidermis terdapat lubang-lubang kecil yang disebut
ostium, merupakan saluran yang berhubungan dengan rongga tubuh (spongosol). Lapisan dalam
(endodermis/gastrodermis) tersusun atas sel-sel berflagel yang disebut koanosit yang bertugas
untuk mencerna makanan. Diantara epidermis dan endodermis terdapat lapisan tengah berupa
bahan gelatin yang disebut mesoglea atau mesenkim. Di dalam mesoglea terdapat beberapa jenis sel,
yaitu sel amubosit, sel skleroblas, dan sel arkeosit. Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk
mengedarkan makanan yang dicerna di dalam koanosit. Sel skleroblas berfungsi untuk membentuk
duri (spikula) dan spongin. Spikula terbuat dari kalsium karbonat atau silikat, sedangkan spongin
tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunak dan berongga seperti spon. Sel arkeosit berfungsi
sebagai sel reproduktif, yaitu membentuk tunas, gamet, dan regenerasi.

Porifera tidak mempunyai saluran pencernaan. Makanan Porifera berupa bahan-bahan organik dan
organisme kecil yang masuk bersama air melalui pori-pori tubuhnya. Makanan ditangkap oleh
flagela pada koanosit dan kemudian dicerna secara intraseluler. Zat makanan diedarkan oleh sel-sel
amubosit ke sel-sel lainnya, sedangkan sisanya dikeluarkan melalui oskulum bersama sirkulasi air.
Porifera berkembang biak secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual dengan
pembentukan tunas (budding) yang dapat memisahkan diri dan hidup sebagai individu baru atau
tetap menempel pada induknya. Perkembangbiakan secara seksual berlangsung dengan membentuk
sel telur dan sperma. Sel telur yang dibuahi sperma akan menghasilkan zigot yang berkembang
menjadi larva bersilia. Larva tersebut dapat berenang dan keluar melalui oskulum. Larva kemudian
menempel pada tempat yang sesuai dan tumbuh menjadi Porifera baru.

Ada tiga sistem saluran air pada Porifera, yaitu tipe ascon, sycon, dan rhagon.

a. Tipe Askon

Tipe askon merupakan sistem saluran air yang paling sederhana. Air masuk melalui pori kemudian
menuju ke spongosol dan keluar melalui oskulum. Contohnya pada Leucosolenia.

b. Tipe Sikon
Pada tipe ini air masuk melalui pori menuju ke saluran radial yang berdinding koanosit menuju ke
spongosol dan keluar melalui oskulum. Contohnya pada Scypha.

c. Tipe Ragon atau Leukon

Tipe ragon merupakan tipe saluran air yang paling rumit.Air masuk melalui pori kemudian
memasuki saluran radial yang bercabang-cabang dan saling berhubungan. Sel-sel koanosit terdapat
pada rongga yang berbentuk bulat. Air kemudian keluar melalui oskulum. Contohnya pada
Euspongia dan Spongila.

Gambar 8.4 Sistem saluran air pada Porifera

Sekarang Anda sudah mengetahui sistem saluran air dari Porifera, bagaimana dengan struktur
tubuhnya?

Gambar 8.5 Irisan melintang tubuh Porifera

Tubuh Porifera tersusun dari banyak sel dan sel-selnya ini meskipun sangat sederhana tetapi sudah
memiliki tugas sendiri-sendiri, yaitu ada yang bertindak sebagai kulit, penangkap makanan,
pengedar makanan, dan penyusun rangka. Susunan tubuhnya ada dua lapisan/diplobastik, yaitu
sebagai berikut.

a) Lapisan luar, tersusun oleh sel-sel epidermis berbentuk pipih yang disebut pinakosit dan sebagai
kulit luar.
b) Lapisan dalam yang tersusun oleh sel-sel leher/koanosit berbentuk seperti corong yang memiliki
flagel, vakuola, dan nukleus. Di antara kedua lapisan ini terdapat mesenkim/mesoglea yang berisi
bahan gelatin/jeli dan bersifat koloid yang terdapat sel-sel amoebosit bebas. Mesenkim ini
berfungsi untuk mengedarkan zat-zat makanan ke sel-sel lainnya dan zat sisa metabolisme dari satu
sel ke sel lainnya. Terdapat juga rangka (spikula atau sporogin), yaitu merupakan duri-duri penguat
dinding yang lunak dan dapat tersusun dari zat kapur, zat kersik (silikat), atau protein. Jika Anda
ingin mengamati bentuk spikula, Anda dapat mengambil sedikit bagian tubuh bunga karang,
kemudian letakkan pada objek glass dengan menggunakan pinset, lalu tetesi air dan tutup
dengan cover glass.

Amati di bawah mikroskop, maka akan tampak bentuk-bentuk spikula seperti pada Gambar 8.6. Jika
ingin membedakan spikula dibentuk dari zat kapur atau silikat dapat ditetesi dengan HCl 10%.
Perhatikan Gambar 8.6 di samping!

Gambar 8.6 Macam-macam spikula

Kelompok Porifera ini belum mempunyai sistem saraf, tetapi apabila mendapatkan rangsang yang
berupa sentuhan, terutama pada daerah oskulum, maka rangsang tersebut akan diteruskan dari sel
ke sel secara lambat. Tetapi untuk sistem pencernaannya masih sangat sederhana dan berlangsung
secara intrasel, gerakannya seperti pada aliran air, air yang membawa makanan biasanya berupa
plankton dan oksigen yang terlarut. Makanan tersebut ditangkap oleh sel leher kemudian dicerna
dalam vakuola dan sari-sarinya akan diangkut oleh sel-sel amoebosit dan diedarkan ke seluruh
tubuh, sedangkan sisa makanannya dikeluarkan melalui sel leher ke dalam air melalui spongosol.

2) Perkembangbiakan Porifera. Cara Porifera berkembang biak, yaitu secara aseksual maupun
seksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pembentukan kuncup dari dinding tubuhnya
ke arah luar. Kuncup yang terbentuk dilepaskan dan akan tumbuh menjadi Porifera baru atau dapat
pula tetap melekat membentuk suatu koloni. Pembentukan kuncup ini dapat terjadi bila kondisi
kurang menguntungkan, yaitu bila keadaan kering atau keadaan dingin. Pada Porifera air tawar akan
terbentukgemmulae atau plasma benih yang merupakan kumpulan sel-sel di dalam mesenkim yang
terbungkus kuat dan tebal. Jika induknya mati, maka gemmulae akan tumbuh menjadi kuncup dan
menjadi Porifera baru.

Reproduksi Porifera secara seksual, yaitu dengan pembentukan arkeosit yang mengandung sperma
dan ovum. Jika terjadi penyatuan sperma dan ovum yang berada di mesoglea, maka akan terbentuk
zigot. Zigot ini akan berkembang menjadi larva bersilia, kemudian berenang meninggalkan induknya
dan akan menempel pada suatu dasar dan hidup sebagai individu baru. Karena dalam satu tubuh
menghasilkan dua sel kelamin, maka Porifera ini bersifat hemaprodit, perlu diingat pembuahan ini
terjadi dari sperma yang berasal dari jenis induk Porifera yang lain, jadi tidak berasal dari induk
yang sama.

3) Jenis-Jenis Porifera. Telah kita ketahui bahwa spikula tersusun dari zat kapur dan dari silikat,
apakah Anda sudah mengamati dan membuktikan seperti pada kegiatan sebelumnya? Dengan dasar
zat penyusun inilah jenis Porifera ini digolongkan. Beberapa kelas Porifera adalah sebagai berikut.

a) Kelas Calcarea, golongan Porifera ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kapur. Umumnya
hidup di air laut yang dangkal. Misalnya, Scypha gelatinosa, Grantia, Leucosolenia.

b) Kelas Hexactinellida, golongan ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kersik/silikat.
Hidupnya di laut yang dalam, misalnya Pheronema sp., Euplectella, Regadrella sp.

c) Kelas Demospongiae, kelas ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kersik dan protein
(spongin) atau hanya spongin saja. Tubuhnya lunak dan tidak mempunyai skeleton. Hidup di laut
yang dangkal, mempunyai jumlah anggota yang paling banyak, misalnya Euspongia
officinalis (spons mandi),Spongilla, Haliclona, Microciona, Corticium.

Gambar 8.7 Grantia

Gambar 8.8 Euplectella aspergilum

4) Peranan Porifera bagi Kehidupan. Hewan Porifera tidak ada yang merugikan bagi
kehidupan kita, tetapi ada yang dapat berguna untuk kehidupan kita, yaitu dari
golongan Demospongiae, khususnya Euspongia officinalis. Bila dikeringkan, Euspongia
officinalis dapat digunakan sebagai spons untuk alat penggosok badan sewaktu mandi atau dapat
digunakan sebagai pembersih kaca. Ada juga yang memanfaatkannya untuk hiasan, yaitu dari
Porifera yang sudah mati.

Gambar 8.9 Demospongiae

Sumber Bacaan:

 Fictor F dan Moekti A. Praktis Belajar Biologi SMA X.: Jakarta. BSE 2009
 Herni Budiati. Biologi untuk SMA/MA Kelas X: Jakarta. BSE 2009

 Indun Kistinnah & Endang Lestari. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya SMA/MA:
Jakarta. BSE 2009

 Rifki F, dkk. Mudah dan Aktif Belajar Biologi SMA Kelas X: Jakarta. BSE 2009

Klasifikasi Struktur Jaringan Tubuh Porifera


Posted by Budiyanto | 13 Comments

Klasifikasi Struktur Jaringan Tubuh Porifera- Porifera berasal dari kata phorus yang berarti
lubang kecil atau pori, dan ferre yang berarti mempunyai. Jadi, Porifera dapat diartikan sebagai
hewan yang mempunyai pori. Hewan porifera merupakan hewan multiselular yang paling
sederhana. Hewan ini merupakan hewan sessile (hidup melekat pada substrat). Porifera memiliki
ukuran bervariasi, yaitu berkisar dari 1 cm hingga 2 m. Sebagian besar hewan ini hidup di laut.
Menurut Campbell (1998: 594), dari 9.000 spesies hewan spons, hanya 100 spesies saja yang hidup
di air tawar, sisanya hidup di perairan laut. Pori-pori yang terdapat pada Porifera membentuk
saluran air yang bermuara di rongga tubuh (spongocoel). Pada ujung rongga tubuh terdapat lubang
besar yang disebut oskulum. Tubuh Porifera tersusun oleh dua lapisan, lapisan luar dan lapisan
dalam. Lapisan luar tersusun oleh sel-sel berbentuk pipih dan berdinding tebal yang disebut sel
pinakosit. Pada lapisan dalam spongocoel, dilapisi oleh sel yang berbentuk seperti lampu dan
berflagel yang disebut sel koanosit. Untuk pencernaan makanannya, Porifera menelan makanan
secara fagositosis. Porifera merupakan hewan heterotrof. Makanan Porifera biasanya berupa
plankton yang masuk ke spongocoel. Adapun oksigendiserap oleh sel kollar atau sel koanosit. Untuk
sisa makanan, dibuang melalui oskulum. Ada yang menarik pada porifera ini, yaitu oksigen dan
makanan yang digunakan oleh sel koanosit sebagian di transfer ke selsel yang bergerak, yaitu sel
amoebosit.
Porifera mempunyai sistem kanal atau saluran air untuk mensirkulasikan air dalam tubuhnya.
Porifera atau disebut juga hewan spons hampir semua hidup di laut, kecuali satu famili yang hidup
di air tawar. Hewan ini merupakan hewan multiseluler atau bersel banyak dan masih primitif yang
pada dasarnya adalah diploblastik.

Apa manfaat hewan Porifera? Hewan-hewan Porifera yang mempunyai rangka berupa spongin,
dapat dikumpulkan dan digunakan untuk spons mandi, sedangkan yang lainnya belum diketahui
manfaatnya secara ekonomi, tetapi dalam ekosistem tentu mempunyai peran tertentu. Bentuk tubuh
Porifera cukup bervariasi, ada yang berbentuk seperti jambangan, piala, terompet, dan ada juga yang
bercabang-cabang seperti tumbuhan. Pada bagian tengah tubuhnya terdapat ruangan yang
disebutspongosel (paragaster) yang merupakan saluran air. Di bagian ujung atas tubuhnya terdapat
lubang besar yang disebut oskulum. Untuk jelasnya kita pelajari Gambar 8.2.

Gambar 8.2 Irisan melintang dinding tubuh Porifera

Lapisan terdalam tubuh Porifera dibangun oleh sel-sel leher (koanosit) yang mempunyai flagela. Sel-
sel leher ini berfungsi untuk mencerna makanan. Porifera mempunyai suatu sistem sirkulasi air
dengan tipe tertentu. Ada tiga tipe sistem saluran air, yaitu tipe ascon, sycon, dan leucon (Gambar
8.3).

Gambar 8.3 Sistem saluran air pada Porifera

Reproduksi pada Porifera dapat berlangsung secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual
terjadi dengan cara pembentukan tunas atau kuncup. Kuncup yang terbentuk dapat langsung
dilepaskan, tetapi dapat pula tetap melekat membentuk suatu kelompok besar. Reproduksi aseksual
lain dapat terjadi jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, misalnya dalam kondisi
kekeringan atau dingin. Dalam kondisi tersebut, porifera dapat membentuk gemmulae atau butir
benih. Jika Porifera mati, gemmulae ini akan keluar dan tumbuh menjadi individu baru.

Reproduksi seksual terjadi dengan cara penyatuan sperma dan ovum. Pada Porifera, ovum dan
sperma diproduksi oleh induk yang sama (hermaprodit). Sel telur tidak dibuahi oleh sperma dari
induk yang sama, tetapi dibuahi oleh sperma dari induk yang berbeda. Pengelompokan atau
klasifikasi Porifera dilakukan berdasarkan zat penyusun rangkanya. Porifera dapat dibagi menjadi 3
kelas, yaitu:

a. Calcarea, yaitu Porifera yang spikulanya dibangun dari zat kapur. Contoh dari kelas ini
adalahLeucosolenia, Grantia, dan Scypha gelatinosa.

b. Hexactinellida, yaitu Porifera yang spikulanya


dibangun dari zat kersik atau silikat. Contohnya adalah Euplectella.

Gambar 8.5 Euplectella aspergillum yang memiliki spikula dari


zat kersik atau silika

c. Demospongiae, yaitu Porifera yang spikulanya dibangun oleh zat kersik dan protein (spongin),
atau spongin saja. Jika kamu pergi ke pantai, jenisjenis dari kelompok inilah yang paling banyak
ditemukan. Contohnya adalah Tethya sp, Xestospongea exigua, dan Ircicimia campanan.

Gambar 8.6 Beberapa spesies yang termasuk Demospongiae yang ditemukan di pantai a. Tethya sp
b. Xestospongea exigua c. Ircinia campana

Share This Post To :


Facebook | Twitter
Related Posts
 Jenis dan Struktur Jaringan Tubuh Echinodermata
 Manfaat Biodiversitas Perairan Indonesia

 Ciri-ciri Ekosistem Air Tawar Sungai Danau

 Penggolongan Protozoa Berdasarkan alat geraknya

 Struktur Jaringan Tubuh Cacing Pipih (Platyhelminthes)

Terahir diubah January 27, 2013 | Tags: ascon, Biologi X Bab 7 Kingdom
Animalia, Calcarea, contoh Calcarea, contoh Demospongiae, contoh
Hexactinellida, Demospongiae, gemmulae, Hexactinellida,Irisan melintang dinding tubuh
Porifera, leucon, manfaat porifera, oskulum, paragaster, phorus,Porifera, Reproduksi pada
Porifera, sistem saluran air pada Porifera, spongosel, sycon
« Ciri-Ciri Morfologi Kingdom Animalia
Struktur Jaringan Tubuh Coelenterata »
13 Comments to “Klasifikasi Struktur Jaringan Tubuh Porifera”
1. dikdik says:

25 March 2012 at 13:29

boleh nanya ga. ciri-ciri dan manfaat Calcarea?

Reply

2. admin says:

25 March 2012 at 16:53

Ciri-ciri calcarea. Tubuhnya berbentuk silindris dengan panjang tubuh kira-kira 2,5 cm. Ruang
gastral dihubungkan oleh lubang-lubang berpori. Dinding sel radial berflagelum berfungsi sebagai
pencerna makanan. Makanannya berupa plankton, hewan, tumbuhan kecil, dan bahan organik. Air
masuk melalui pori menuju saluran radial dan keluar melalui kloaka, kemudian ke oskulum. Bunga
karang tidak dapat bergerak, tetapi oskulumnya dapat menutup. Calcarea banyak dijumpai di pantai
Laut Atlantik. Calcarea dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Secara aseksual,
perkembangbiakan dilakukan dengan cara membentuk tunas eksternal, memisahkan diri, dan
tumbuh menjadi tumbuhan baru. Perkembangbiakan dengan cara aseksual juga dapat dilakukan
secara internal (gemmula), sedangkan secara seksual dilakukan dengan pembentukan gamet jantan
dan betina. Calcarea dapat digunakan sebagai alat untuk membersihkan badan (spongia) ataupun
mencuci barang. Caranya adalah dengan mengambil bagian skeletonnya yang tidak mengandung
protoplasma. Pertama-tama Calcarea diambil dari dasar laut, kemudian dipukuli, diputihkan,
dipotongpotong, dan dikeringkan.

Reply

You might also like